You are on page 1of 52

KONDENSOR

PIPA KAPILER
EVAPORATOR
KOMPRESOR
FAN
M
SIRICCO FAN
M
HIGH PRESURE
GAUGE
HIGH PRESURE
GAUGE
LOW PRESURE
GAUGE
LOW PRESURE
GAUGE
BAB III
PERANCANGAN KOMPONEN MESIN PENDINGIN
3.1 Prosedur perancangan ulang
Prosedur perancangan ulang komponen mesin pendingin untuk sistem
pendinginan ruangan adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data eksiting evaporator, kompresor, kondensor, dan pipa
kapiler.
2. Proses perhitungan perancangan ulang.
3. Analisa hasil.
37
Gambar 3.1 Skema mesin AC
3.2 Perhitungan termodinamis
Dari pengujian mesin AC yang dipakai didapat data sebagai :
T
1
(
O
C)
T
2
(
O
C)
T
3
(
O
C)
T
4
(
O
C)
P
1
(Psia)
P
2
(Psia)
P
3
(Psia)
P
4
(Psia)
V (volt) A
(Ampere)
6,09
2
78,25
9
53,98
1
13,53
7
88,21
8
333,77
4
313,03
3
124,58
8
200,81
4
8,3185
Dari data hasil pengujian maka dapat dianalisa kondisi kerja mesin tersebut dengan
menggunakan diagram Mollier, seperti terlihat pada gambar berikut ini :
Gambar 3.2 P-h Digram
Kondisi tiap titik pada 22 kondisi kerja mesin AC Uchida.
Titik 1: T
1
= 6
o
C dan P = 88,218 Psia
h
1
= 252,952 kJ/kg
Titik 2: T
2
= 78
o
C dan P = 333,74 Psia
h
2
= 284,95 kJ/kg
Titik 2: T
2
= 53
o
C dan P = 313,033 Psia
h
2
= 258,86 kJ/kg
38
Titik 3: T
3
= 53
o
C dan P=313,033 Psia
h
3
= 113,974 kJ/kg
Titik 4: T
4
= 13
o
C dan P= 124,588 Psia
h
4
= 113,974 kJ/kg
x =
4 1
4 3
hf h
hf h

=
82 , 55 952 , 252
82 , 55 974 , 113

= 0,29
Dampak refrigrasi
qe =
4 1
h h
= 252,952kJ/kg 113,974 kJ/kg
= 138,978 kJ/kg
Laju massa aliran refrigeran
m
r
=
qe
Qe
=
kg
kJ
s
kJ
978 , 138
604 , 5

= 4,03 x 10
-2
kg/s
Kalor yang dikeluarkan oleh kondensor
Q
k
= m
r
(h
2
-h
2
) + m
r.
(h
2
-h
3
)
= 0,0403 x [(284,95-258,86) +(258,86 -113,974)]
39
= 6,46 kW
Tenaga yang dibutuhkan kompresor teoritis
P
T
= m
r.
(h
2
-h
1
)
= 0,0403 x (284,95-252,95)
= 1,3 kW
COP (Coefficient Of Performance)
COP diperlukan untuk menyatakan performansi unjuk kerja dari siklus rerfrigerasi
COP =
1 2
4 1
h h
h h

=
925 , 252 935 , 284
974 , 113 925 , 252

= 4,34
3.3 Data Eksisting
3.3.1 Data Eksisting Evaporator
Panjang pipa tiap lintasan : 0,75 m
Dia. Luar pipa : 0,009398 m
Banyaknya lintasan pipa : 1
Tinggi sirip : 0,0077 m
Tebal sirip : 0,0002 m
Jumlah sirip tiap in : 19/in
Jarak antar sirip : 2 mm
Panjang total pipa : 16,5 m
3.3.2 Data Eksisting Kondesor
Panjang pipa tiap lintasan : 0,77 m
Dia. Luar pipa : 0,009398 m
40
Banyaknya lintasan pipa : 37
Tinggi sirip : 0,0033 m
Tebal sirip : 0,0001 m
Jumlah sirip tiap in : 19/in
Jarak antar sirip : 2 mm
Panjang total pipa : 28,49 m
3.3.3 Data Eksisting Kompresor
Merk AC : Uchida.
Power source : 1-phase 220 V ; 50 Hz.
Cooling capacity : 16500 Btu/h = 4,835 Kj/s.
Input : 1550 W.
Running Ampere : 7,3 A.
Refrigerant : R22 ; 1,15 Kg.
3.3.4 Data Eksisting Pipa Kapiler
Do : 1,5 mm
Panjang pipa : 1m
3.3.5 Beban pendinginan
Dalam pendinginan pada umumnya panas didapat dari berbagai sumber.
Masing-masing berubah secara kontinu atau periodis dan tidak berhubungan satu
sama lain. Karena itu perhitungan beban pendinginan (cooling load) dibuat secara
pendekatan saja, disamping itu harus pula ditentukan untuk periode atau waktu
dimana beban pendinginan diperhitungkan. Lama beban puncak (peak load) juga
harus diperhitungkan. Bila beban puncak ini sebentar saja maka beban pendinginan
41
yang direncanakan dapat lebih rendah. Kondisi yang ternyaman untuk pengkondisian
udara dalam ruangan diperoleh bila temperatur ruangan berkisar antara 75,2F (24C)
78,8F (26C) DBT, dan kelembaban antara 40-60 % (Stoecker, 1996).
Perancangan dan pemilihan suatu mesin refrigerasi tidak bisa tepat pada kondisi
nyaman karena berubahnya jumlah beban pendinginan yang ada.
Pada penelitian Tugas Akhir ini ruangan yang dikondisikan adalah ruang
Workshop Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Beban pendinginan pada ruangan tersebut berasal dari :
1. Sinar matahari ( Transmisi )
2. Manusia
3. Lampu dan peralatan listrik yang lain
4. Infiltrasi
Dari estimasi yang telah diperhitungkan didapat beban pendinginan ruangan sebesar
19000 Btu/hr (Masngudi, 2005).
42
Diagaram Alir Perhitungan Evaporator
43
mulai
Hitung
Perpindahan panas sisi refrigeran
Hitung
- Besarnya udara yang bersirkulasi pada ruangan
- Kecepatan udara persatuan luas
- Angka Reynolds
- Re untuk mencari nilai JH
- Koefisien perpindahan panas pada sisi udara
A
B
Baca Data perancangan
Temperatur udara masuk
Temperatur udara nyaman
Diameter dalam pipa
Diameter luar pipa
Banyaknya sirip tiap m
Tebal sirip
Luas aliran bebas
Tinggi dirip
Banyak lintasan
Laju massa refrigerant
Beban pendinginan
44
Hitung
Koefisien perpindahan panas to
Hitung
Besarnya perbedaan suhu logaritmik
Hitung
Perpindahan panas total
Hitung
- Panjang total pipa
- Panjang pipa perlintasan
Ya
Tulis Hasil
Koeifisien perpindahan panas sisi
refrigerant
Koefisien perpindahan panas pada
sisi udara
Koefisien perpindahan panas total
Panjang pipa
Panjang pipa perlintasan
Penurunan tekanan
B
A
tidak
Penurunan tekanan
P.perancangan < P.ijin
3.4 Evaporator
Evaporator yang digunakan dalam perancangan ini adalah evaporator dengan
pendingin udara. Koil dengan pendingin udara untuk mendinginkan udara dipakai
koil pipa bersirip pada bagian luarnya. Ada 2 macam koil untuk pendingin udara
yaitu jenis ekspansi langsung dan jenis ekspansi tak langsung.
Pada jenis ekspansi langsung refrigeran diuapkan secara langsung di dalam
pipa evaporator, sedang untuk jenis ekspansi tak langsung udara didinginkan oleh
refrigeran sekunder yaitu oleh air atau yang mengalir di dalam pipa tersebut. Sirip-
sirip yang dipasang dibagian lur pipa digunakan untuk memperbesar luas bidang
perpindahan kalor yang berhubungan dengan udara, karena konduktifitasnya kecil.
Pada perancangan ini dipilih evaporator ekspansi kering dengan konstruksi
koil berpendingin udara. Kapasitas evaporator adalah 5,61 kJ/s (19000 Btu/hr), suhu
ruangan yang direncanakan adalah 26
o
C, sehingga suhu evaporator harus lebih rendah
yaitu antara 0
o
C-10
o
C. Media yang didinginkan adalah udara, dengan cara
melewatkan pada evaporator. Udara akan menjadi dingin, karena panas udara diserap
oleh refrigeran cair untuk menjadi uap.
Perpindahan panas yang terjadi dievaporator adalah konveksi paksa yang
terdapat di dalam dan diluar tabung serta konduksi pada tabungnya. Dari hasil
pengukuran pada mesin AC, keadaan di evaporator dapat digambarkan pada diagram
P-h.
45
selesai
Gambar 3.3 Diagram P-h
Kondisi pada evaporator dapat dilihat dititik 1 dan 4
Titik 1: T
1
= 6
o
C dan P = 88,218 Psia
h
1
= 252,952 kJ/kg
Titik 2: T
2
= 78
o
C dan P = 333,74 Psia
h
2
= 284,95 kJ/kg
Titik 4: T
4
= 13
o
C dan P = 124,588 Psia
h
4
= 113,974 kJ/kg
Laju aliran masa refrigeran
m
r
=
4 1
h h
Qe


=
kg
kJ
s
kJ
978 , 138
604 , 5

= 4,03 x 10
-2
kg/s
dengan, Qe = Beban pendinginan
h
1
-h
4
= Jumlah kalor yang diserap oleh evaporator per satuan massa pada saat
terjadi penguapan.
Dimensi evaporator eksisting
46
P(kPa)
h(kJ/kg)
0.009398 m
Gambar 3.4 Evaporator Eksisting
Panjang pipa tiap lintasan = 0,75 m
Dia. Luar pipa= 0,009398 m
Banyaknya lintasan pipa = 1
Tinggi sirip = 0,0077 m
Tebal sirip = 0,0002 m
Jumlah sirip tiap in = 19/in
Jarak antar sirip = 2 mm
Panjang total pipa = 16,5 m
Data untuk perancangan mengacu pada tabel yang diberikan oleh Kays dan
London dengan spesifikasi sebagai berikut :
47
Gambar 3.5 Evaporator Rancangan
Diameter luar = 12,7 mm
Diameter hidraulik laluan aliran, Dh = 0.0018 m
Tebal sirip = 0,330 mm
Jumlah sirip/m = 315 per meter
Perpindahan kalor total/volume total = 587 m
2
/m
3
Luas aliran-bebas/luas frontal ,

= 0,534
Luas sirip / luas total = 0,913
Konduktifitas bahan aluminium ( k ) = 173 W/m
2 0
C
Tinggi sirip ( l ) = 0.006 m
Sn = Jarak antar pipa
A
fr
= (Sn Do)
= 0,0254 0,0127x 1
= 0,0127 m
2
3.4.1 Penentuan Dimensi Permukaan Evaporator
Panjang pipa evaporator yang dibutuhkan dihitung dari:
48
L =
LMTD . F . U . Di .
Q
L . Di .
A

.......................................................................(3-1)
1) Koefesien Perpindahan Kalor Menyeluruh ( U ) berdasarkan sisi dalam
Untuk sisi refrigeran (h
i
)
Untuk aliran campuran uap-air didalam pipa Davis & David, menyarankan
menggunakan persamaan (Frank Kreith, 1994) :
- Fluks kalor
G =
2
i
r
xr
m

......................................................................(3-
2) =
2
004699 , 0
0403 , 0
x
= 581,25 kg/m
2
s
- Bilangan Prandtl
Pr =
k
Cp .
....(3-3)
=
581 , 0
001433 , 0 4205x
= 10,37
- Perpindahan panas sisi refrigeran
4 , 0
87 . 0 28 , 0
. . . 06 , 0
.
r
f g
f
f
P
DiG
k
Di hi

,
_

,
_

...............................................
(3-4)
49
4 , 0
87 . 0 28 , 0
) 37 , 10 (
001433 , 0
29 , 0 25 , 581 0109 , 0
779 , 24
60 , 1267
06 , 0
581 , 0
0109 , 0
x
x x
x x
hix

,
_

,
_

h
i
= 9334,77 W/m
2 o
C
untuk sifat-sifat refrigeran dapat dicari pada tabel cair dan gas untuk R-22 pada suhu
6
o
C.
f = 1267,60 m
3
/kg
g = 24,779m
3
/kg

f
= 0,001516 Ns/m
2
K
f
= 0,581 W/m
o
C
Cp = 4205 J/kg.K

=
4 1
4 3
hf h
hf h

= 0,29
Untuk sisi udara (h
0
)
- Laju massa udara
m
ud
=
u u
t Cp
Qe
.
.(3-
5)
=
10 0056 , 1
607 , 5
x

= 0,56 kg/s
- Kecepatan massa udara persatuan luas
A
fr
= 0,0125 m
G =
fr
ud
A
m
.
........................................(3-
6)
=
0125 , 0 x 534 , 0
56 , 0

50
= 82,22 kg/m
2
s
- Bilangan Reynolds ialah
Re=

G D
h
.
...............(3-
7)
=
00018363 , 0
22 , 82 x 0018 , 0

= 805,91
Dari grafik perpindahan kalor-faktor gesek untuk penukar-kalor tabung bersirip
dengan Re = 805,915 maka didapat jH = 0,011
JH

= St Pr
2/3
.(3-8)
St Pr
2/3
= 0,011
- Bilangan Stanton
St =
3
2
721 , 0
011 , 0

= 0,01
h
o
= St . G . Cp .......(3-9)
= 0,01 x 82,22 x 1005,6
= 1143,78 W/m
2o
C
- Untuk sifat-sifat udara dilihat pada tabel udara pada suhu 24 C
viskositas adara, = 0,000018363 kg/m.s
panas spesifik udara, Cp =1,0056 kJ/kg.s
konduktifitas udara, K = 0,026 W/m
o
C
51
densitas udara, =1,4033 kg/m
3
Efisiensi sirip
Efisiensi sirip dapat dicari dengan mengunakan grafik efficiency of straight fins (
vs Lc
3/2
(h / K Ap)
0,5
) Didapat nilai = 0,65 (incropera, hal 133).
Lc = L + t/2
= 0.015 +
2
00033 , 0
= 0,00616 m
Gambar 3.6 Sirip
Ap = Lc x t
= 0,00616 x 0,00033
= 0,000002034 m
2
A = Lc
3/2
.(h/(K.Ap))
0,5
.......(3-10)
= 0,00616
3/2
x (
000002034 , 0 202
78 , 1143
x
)
= 0,81 m
2
Sehingga effisiensi untuk keseluruhan sirip diketahui dengan menggunakan
persamaan dibawah ini :
o =1 -
A
A
f
(1-
f
) (3-
11)
=1 (0,913 x (1-0,65))
=0,68
52
T
2
T
2
.Udara masuk 29
o
C
Udara keluar 19
o
C
Faktor pengotoran
Dengan mengambil faktor pengotoran:
Faktor pengotoran sisi udara, R
f1
= 0,0004 m
2 0
C/W
Faktor pengotoran sisi dalam, R
f2
= 0,0002 m
2 0
C/W
Koeifisien perpindahan panas menyeluruh ( U
i
)
U
i
=
f2 f1
ud o i
R R
h
1
h
1
1
+ + +
=
0002 , 0 0004 , 0
78 0,68x1143,
1
9334,77
1
1
+ + +
= 502,01 W/m
2 o
C
2) Perbedaan temperatur rata-rata log (LMTD)
Di dalam evaporator, banyaknya perpindahan kalor dihitung berdasarkan
perbedaan temperatur rata-rata logaritmik. Makin besar perbedaan temperatur rata-
rata makin kecil ukuran penukar kalor.
53
LMTD
Tout 19
o
C
tin 6
o
C tin 6
o
C
T
Gambar 3.7 Selisih Temperatur Rata-Rata Log Evaporator
T
1
=Tk-Te T
2
=Tm Te
=19 6 = 17C = 29 6 = 23C
LMTD =

,
_

1
2
1 2
T
T
In
T T
=

,
_


C 17
C 23
In
C 17 C 23
= 17,53 C
Tm =Temperatur udara masuk evaporator = 29C
Tk =Temperatur udara keluar evaporator = 19C
Te =Temperatur refrigeran = 6C
3) Faktor koreksi (F)
Gambar 3.8 Faktor Koreksi Suhu Evaporator
dengan
P =
i i
i o
t T
t t

R =
o i
o i
t t
T T

=
6 29
6 6

= 0 =
6 6
19 29

= 9
54
Refrigeran 6
o
C
Tin 29
o
C
Dari grafik faktor koreksi untuk aliran Cross Flow Incropera hal 650, dengan P=0 dan
R=9 sehingga didapat F = 1.
5) Luas perpindahan kalor menyeluruh berdasarkan sisi dalam pipa
A =
LTMD F U
Q
. .

=
1 53 , 17 01 , 502
5607
x x
= 0,64 m
2
6) Panjang pipa
A = . D
i
. L
L =
i
D .
A
=
9 3,14x0,010
64 , 0
= 18,62 m
7) Panjang pipa perlintasan
l =
n
L
...(3-
12)
=
24
18,62

= 0,77 m
dengan, n = jumlah lintasan pipa
55
3.4.2 Penurunan Tekanan Pada Evaporator
- Bilangan Reynolds
Re =
f
i
D G

.
....(3-
13)
=
001433 , 0
0109 , 0 25 , 581 x
= 3106,77
- Faktor gesekan
C
flo
= 0,079.Re

4
1
....(3-
14)
= 0,079 x 3106,77

4
1
= 0,01
- Parameter Martinelli
X
o
=X.

,
_


g
g f


.....(3-15)
= 0,29 x

,
_


78 , 24
78 , 24 60 , 1267
= 14,55
P = A x B + C x D + E
56
[ ]
f i
flo
kon
D
G l C
P
.
. . 2
2

.
( ) l g
X
f
o
. .
2
1 +
1
]
1

+
.
( )
1
1
]
1

+
1
]
1

+
f
o
o
o
X G
X
X

. 1 ln
2
......(3-
16)
=

,
_

60 , 1267 x 0109 , 0
) 25 , 581 ( x 77 , 0 x 006129 , 0 x 2
2
x
,
_

+
2
55 , 14
1
+
( ) 77 , 0 x 8 , 9 x 60 , 1267
x
1
]
1

+
55 , 14
55 , 14 1 ln(
+
1
]
1

60 , 1267
55 , 14 ) 25 , 581 (
2
x
= 5649,57 Pa
keterangan,
A = Perubahan tekanan liquid karena gesekan
B = Syarat tambahan karena 2 fasa
C = Perubahan tekanan liquid karena gravitasi
D = Syarat tambahan karena 2 fasa
E = Perubahan tekanan karena perubahan momentum
Penurunan tekanan berkisar 15-30 kPa (Stoecker,1996) jadi penurunan tekanan
sebesar 5,65 kPa dapat diabaikan.
57
Diagram alir perhitungan kondensor
58
Hitung
- Perpindahan panas sisi refrigeran saat desuperheating
Perpindahan panas sisi refrigeran saat kondensasi
A
mulai
P.p sisi udara
- Luas permukaan perpindahan panas dari sirip
- Luas perpindahan panas dari bagian luar pipa
- Luas perpindahan panas pada bagian tepi
- Diameter ekivalen
- Luas aliran udara bebas
- Koefisien perpindahan panas bersih udara
- Efisiensi sirip
- Koefisien perpindahan panas udara
Baca data perancangan
Beban kondensor
Temperatur udara masuk
Temperatur udara nyaman
Diameter dalam pipa
Diameter luar pipa
Banyaknya sirip tiap m
Tebal sirip
Luas aliran bebas
Tinggi dirip
Banyak lintasan
Laju massa refrigeran
59
C
B
Hitung
-Koefisien perpindahan panas total
desuperheating
-Koefisien perpindahan panas total kondensasi
Hitung
- Besarnya perbedaan suhu logaritmik
desuperheating
- Besarnya perbedaan suhu logaritmik
kondensasi
- Faktor koreksi
Hitung
-luas perpindahan panas total
desuperheating
-luas perpindahan panas total kondensasi
B
Hitung
- Panjang pipa
- Panjang pipa per lintasan

60
C
Tulis Hasil
Penurunan tekanan
Pen tek kerja < Pen tek ijin
A
selesai
tidak
ya
3.5 Perancangan Ulang Kondensor
Pada perancangan ini menggunakan kondensor dengan sistem konveksi paksa
dengan kipas untuk mengambil panas. Bahan pipa pada kondensor terbuat dari pipa
tembaga BWG 16 dengan diameter luar 0,5 in dan diameter dalam 0,430. Data yang
lain yang digunakan dalam perancangan ini adalah sebagi berikut.
- Beban kondensor pada saat superheated = 1,059 kW
- Beban kondensor pada saat kondensasi = 5,838 kW
- Beban kondensor total = 6,897 kW
- Temperatur refrigeran pada saat superheated = 78
o
C
- Temperatur refrigeran pada saat kondensasi =53
o
C
- Temperatur udara masuk kondensor = 31
o
C
- Temperatur udara keluar kondensor = 41
o
C
- Tekanan refrigeran dalam kondensor = 124,588 Psia
- Masa refrigeran yang bersirkulasi = 0,00403 kg/s
Keadaan dikondensor dapat digambarka pada diagram P-h, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini,
61
P (kPa)
Gambar 3.9 Diagram P-h
Titik 2-2adalah superheated
Titik 2 : T
2
= 78
o
C dan P = 333,74 Psia
h
2
= 284,95 kJ/kg
Titik 2: T
2


= 53
o
C dan P = 313,033 Psia
h
2

= 258,86 kJ/kg
Titik 3-4 adalah kondensasi
Titik 3: T
3
= 53
o
C dan P = 313,033 Psia
h
3
= 113,974 kJ/kg
Titik 4: T
4
= 13
o
C dan P = 124,588 Psia
h
4
= 113,974 kJ/kg
Dimensi kondensor eksiting
62
h (kJ/kg))
0,022 m
0
,
0
2
5

m
0,0127 m
Gambar 3.10 Kondesor Eksisting
Panjang pipa tiap lintasan = 0,77 m
Dia. Luar pipa= 0,009398 m
Banyaknya lintasan pipa = 1
Tinggi sirip = 0,0033 m
Tebal sirip = 0,0001 m
Jumlah sirip tiap in = 19/in
Jarak antar sirip = 2 mm
Panjang total pipa = 28,49 m
Dimensi kondensor perancangan
Berdasarkan pertimbangan dari segi kontruksi maka digunakan kondensor dengan
media pendingin udara. Untuk mencari besarnya efek perpindahan panas yang terjadi
digunakan table 0.03/8T dari compact heat exchanger oleh Kays dan London, dengan
data sebagai berikut :
Gambar 3.11 Kondensor Perancangan
Diameter luar = 12,7 mm
Diameter hidraulik laluan aliran, Dh = 0,0018 m
Tebal sirip = 0,330 mm
63
Jumlah sirip/m = 315 per meter
Perpindahan kalor total/volume total = 587 m
2
/m
3
Luas aliran-bebas/luas frontal ,

= 0,534
Luas sirip / luas total = 0,913
Konduktifitas bahan aluminium ( k ) = 173 W/m
2 0
C
Tinggi sirip ( l ) = 0,006 m
Sn = Jarak antar pipa
A
fr
= (Sn Do)
= 0,0254 0,0127 x 1
= 0,0127 m
2
3.5.1 Penentuan Dimensi Permukaan Kondensor
Panjang pipa evaporator yang dibutuhkan dihitung dari:
L =
LMTD . F . U . Di .
Q
L . Di .
A

3.5.1.1) Untuk Uap superheated


1) Koefesien Perpindahan Kalor Menyeluruh ( U
i
) berdasarkan sisi dalam pipa
Untuk sisi refrigeran (h
i
)
- Fluks massa refrigeran
G =
2
i
r
xr
m

.....(3-
17) =
2
) 004699 , 0 (
0403 , 0
x

= 581,25 kg/s.m
2
- Bilangan Reynolds
Re =
g
i
D G

.
.......(3-
18)
64
=
0000106 , 0
0109 , 0 25 , 581 x

= 444327,33
- Bilangan Prandtl
Pr =
g
g g
k
Cp .
...............(3-
19)
=
0221 , 0
0000106 , 0 5 , 1878 x

= 0,90
Untuk pipa licin dengan aliran turbulen satu fase Dittus Bolter menyarankan
menggunakan persamaan :

g
i
K
Di h .

= 0,023 (Red)
0,8
(Pr
g
)
n
....(3-
20)

0221 , 0
0109 , 0 x h
i

= 0,023 x (444327,33)
0,8
x (0,90)
0,3

h
i
=1490,30 W/m
2o
C
Untuk sifat-sifat refrigeran diatas dilihat pada tabel untuk R-22 pada temperatur rata-
rata (53+78)/2 = 65,5 adalah sebagai berikut:
Di = 0,0109 m


= 0,0000106 Ns/m
2
Cp =1,878 kJ/kg
o
C
K = 0,0221 W/m K
65
n = 0,3 karena refrigeran mengalami pendinginan
Perpindahan panas konveksi sisi udara (h
0
)
- Laju massa udara
m
ud
=
u u
t
t Cp
Q
.
....................(3-
21)
=
11 0056 , 1
897 , 6
x

= 0,62 kg/s
- Kecepatan udara persatuan luas
G =
fr
ud
A
m
.
......................(3-
22)
=
0127 , 0 534 , 0
62 , 0
x

= 91,94 kg/m
2
.s
- Bilangan Reynolds
Re=

G D
h
.
...........................(3-
23) =
0001878 0
94 91 0018 0
,
, x ,

= 8811,99
66
Dari grafik perpindahan kalor-faktor gesekan untuk penukar-kalor tabung bersirip
dengan Re = 8811,19 maka didapat jH = 0,0047
JH = St Pr 2/3.....................(3-24)
St Pr
2/3
= 0,0047
- Bilangan Stanton
St =
3
2
73 , 0
0047 , 0

= 0,01
Koefisien perpindahan kalor untuk sisi udara (h
o
)
h
o
= St . G . Cp .........(3-25)
= 0,01 x 91,94 x 1005
=538,33
C m
W
2

Sifat-sifat udara pada suhu 36 C


viskositas adara, = 0,00001878 kg/m.s
panas spesifik, Cp = 1,0056 kJ/kg
0
C
konduktifitas udara, K = 0,02677 W/m
0
C
densitas,

=1,023 kg/m
3
Efisiensi sirip ()
Efisiensi sirip dapat dicari dengan mengunakan grafik efficiency of straight fins ( vs
Lc
3/2
(h / K Ap)
0,5
) didapat nilai = 0,92 (Incropera, hal 133).
Lc = L + t/2
67
= 0,006 +
2
00033 , 0
= 0,00616 m Gambar 3.12 Sirip
Ap = Lc x t
= 0,00616 x 0,00033
= 0,000002034 m
2
A = Lc
3/2
.(h/(K.Ap))
0,5
..........(3-26)
= 0,00616
3/2
x (
000002034 , 0 202
93 , 1259
x
)
= 0,46 m
2
dan efisiensi untuk keseluruhan sirip adalah (
o
)
o=1 -
A
A
f
(1-
f
) ...............................(3-
27)
=1 (0,913 x (1-0,92))
=0,93
Faktor pengotoran (R
r
)
Dengan mengambil faktor pengotoran:
Faktor pengotoran sisi udara, R
f1
= 0,0004 m
2 0
C/W
Faktor pengotoran sisi dalam, R
f2
= 0,0002 m
2 0
C/W
68
Koefisien perpindahan panas menyeluruh pada saat desuperheating
U
i
=
F2 F1
f o ref
R R
h
1
h
1
1
+ + +
0002 , 0 0004 , 0
33 , 538 x 93 , 0
1
30 , 1490
1
1
+ +
+

= 305,15 W/m
2 o
C
2) Selisih temperatur rata-rata logaritmik (LMTD)
Refrigeran masuk ke dalam kondensor sebagai uap super panas dan keluar
kondensor sebagai cair jenuh. Pada gambar di bawah ini ditunjukan kondisi refrigeran
dari uap super panas menjadi uap jenuh, pengembunan uap jenuh menjadi cair jenuh.
Semuanya terjadi pada waktu refrigeran mengalir di dalam kondensor. Sementara itu,
udara pendingin mengalir berlawanan arah dengan aliran refrigeran. Dimana udara
pendingin naik karena menyerap kalor dari kondensor
Gambar 3.13 Selisih Temperatur Rata-Rata Logaritmik Kondensor
69
LMTD =

,
_


1
2
1 2
T
T
ln
T T

=

,
_


31 53
41 78
ln
) 31 53 ( ) 41 78 (

= 28,43 C
3) Faktor koreksi (F)
Gambar 3.14 Faktor Koreksi
P =
i i
i o
t T
t t

R =
i o
o i
t t
T T

=
31 78
31 41

=
31 42
53 78

= 0,23 = 2,3
Dari grafik F untuk aliran silang (Incropera, hal 652) dengan P = 0,23 dan R = 2,3
maka didapat F = 0,98
70
31
0
C
53
o
C
t
41
0
C
Tout
Tin
78
o
C
t
4) Luas perpindahan panas untuk uap superheated berdasarkan sisi dalam
A
i
=
s s s
s
LMTD F U
Q
. .

=
43 , 28 98 , 0 99 , 422
1059
x x

= 0,12 m
2
3.5.1.2) Untuk kondensasi
1) Koefisien perpindahan panas menyeluruh (U
i
) berdasarkan sisi dalam pipa
Untuk sisi refrigeran (h
i
)
Dimana persamaan emperik untuk kondensasi refrigeran didalam tabung diberikan
oleh Arkers, Deans, dan Crosser, sebagai berikut (Frank Kreith, 1994)
- Bilangan Reynolds
Re
m
=
1
1
]
1

,
_

+
2 / 1
v
f
v f
f
G G
Di

..............(3-28)
=
1
1
]
1

,
_

+
2 / 1
45 , 128
2 , 995
25 , 581 25 , 581
0001505 , 0
009398 , 0
= 137342,9
- Bilangan Prandtl
Pr =17,52
- Perpindahan panas konveksi sisi refrigeran (h
i
)
71
4 , 0
r
87 . 0
f
28 , 0
g
f
f
P .
DiG
. . 06 , 0
k
Di . hi

,
_

,
_

...........................................................
.(3-29)
4 , 0
87 . 0 28 , 0
) 52 , 17 ( x
0001505 , 0
25 , 581 x 0109 , 0
x
45 , 128
52 , 999
x 06 , 0
0134 , 0
0109 , 0 hix

,
_

,
_

h
i

= 3352,13 W/m
2o
C
Sifat-sifat refrigeran dilihat pada temperature 65,5
o
C
f

= 0,0001505(N-s)/m2
f

= 995,52 kg/m
3
v

= 128,45 kg/m
3
f v
G G
= 581,25 kg/m
2
s
f
Cp
= 1,56 kJ/kg.
o
C
f
k
= 0,0134 W/m.
o
C
o Untuk sisi udara (h
o
)
Perpindahan panas pada sisi udara pada saat superheated dan kondensasi besarnya
sama dan efisiensi siripnya pun sama karena bentuk geometrisnya yang sama, h
os
=
538,33
C m
W
2

dan o = 0,93
Koefisien perpindahan panas menyeluruh pada saat kondensasi berdasarkan sisi
dalam
U
kon
=
f2 f1
ud o i
R R
h
1
h
1
1
+ + +
=
0002 , 0 0004 , 0
1 1
1
+ + +
3 0,93x538,3 3352,13

72
= 344,56 W/m
2o
C
2) Suhu rata-rata logaritmik log (LMTD)
Gambar 3.15 Selisih Temperatur Rata-Rata Log Kondensor
LMTD =

,
_


1
2
1 2
T
T
ln
T T
=

,
_


31 53
41 53
ln
) 31 53 ( ) 41 53 (
= 15,87 C
3) Mencari harga faktor koreksi (F)
Gambar 3.16 Faktor Koreksi
73
P =
i i
i o
t T
t t

R =
i o
o i
t t
T T

=
31 53
31 42

=
31 42
53 53


= 0,11 = 0
Dari grafik F untuk aliran Cross Flow (Incropera, hal 650) dengan P= 0,11 dan R= 0
maka didapat F=1
4) Luas perpindahan panas total untuk kondensasi berdasarkan sisi dalam pipa
A
kon
=
kon kon kon
kon
LMTD F U
Q
. .
=
87 , 15 x 1 x 56 , 344
5838

= 1,07 m
2
Luas permukaan perpindahan panas total pada kondensor
A
Ti
=
sh sh sh
sh
LMTD . F . U
Q
+
kon kon kon
kon
LMTD . F . U
Q
...............
(330)

=0,12 m
2
+ 1,07 m
2

=1,19 m
2
Panjang pipa yang diperlukan pada kondensor
74
L =
xDi
A
T

...................................(3-
31)
=
0109 , 0
03 , 1
x
= 34,76 m
Panjang pipa perlintasan
l =
n
L
.................(3-
32)
=
40
76 , 34

= 0,86 m
dengan, n= jumlah lintasan pipa
3.5.3) Penurunan Tekanan Pada Kondensor
3.5.3.1 Untuk superheated
g
v
D
l
f P
g
g
i
con
sh
2
. . .
2
..........
.(3-33)
8 , 9 x 2
) 36 , 3 (
x 45 , 128 x
0109 , 0
091 , 0
x 013 , 0
2

= 5,81 kg/m
2

75
dengan,
f = 0,013 dari grafik faktor gesek didalam pipa untuk Re = 371609,59 dan
D
i
= 9,398 mm.

128,45 kg/m
3


g
v

g
G

=
45 , 128
25 , 581
= 3,36 m/s........(3-
34)
gravitasi, g = 9,8 m/s
3.5.3.1 Untuk uap kondensasi
P = A x B + C x D + E
[ ]
f i
flo
kon
D
G l C
P
.
. . 2
2

.
( ) l g
X
f
o
. .
2
1 +
1
]
1

+
.
( )
1
1
]
1

+
1
]
1

+
f
o
o
o
X G
X
X

. 1 ln
2
......(3-
35)

,
_

52 , 995 x 0109 , 0
2 , 581 x 86 , 0 x 01 , 0 x 2
2
x
,
_

+
2
75 , 6
1
+
( ) 86 , 0 x 8 , 9 x 6 , 1069
x
1
]
1

+
75 , 6
75 , 6 1 ln(
+
1
]
1

52 , 995
75 , 6 25 , 581
2
x
= 4271,47 Pa
dengan,
-Bilangan Reynolds
Re =
f
i
D G

.
.....................(3-
36)
=
0001505 , 0
0109 , 0 25 , 581 x
76
= 31294,82
- Faktor gesekan
C
flo
= 0,079.Re

4
1
.....................(3-
37)
= 0,079 x 31294,82

4
1

= 0,01
- Parameter Martinelli
X
o
=X.

,
_


g
g f


..............(3-38)
=1x

,
_


45 , 128
45 , 128 52 , 995

= 6,75
Jadi penurunan tekanan total pada kondensor adalah penurunan tekanan pada
desuperheating ditambah penurunan tekanan pada waktu kondensasi, P = 321 +
4271,46 = 4592,46 Pa. Masih dalam batas yang dijinkan.
77
3.6 Pemilihan kompresor
Dari hasil pengambilan data keadaan di kompresor dapat dilihat pada diagram P-h
seperti tercantum dibawah ini.
Gambar 3.17 Diagram P-h
Dari gambar diatas didapat :
78
P (kPa)
h (kJ/kg)
Titik 1: T
1
= 6
o
C dan P = 88,218 Psia
h
1
= 252,952 kJ/kg
v
1
= 0,00079107 m
3
/kg
Titik 2: T
2
= 78
o
C dan P = 333,74 Psia
h
2
= 284,95 kJ/kg
v
2
= 0,005649 m
3
/kg
Dasar-dasar perencanaan kebutuan daya kompresor
Masa refrigeran yang bersirkulasi (m
r
) = 0,0403 kg/s
Temperatur buang kompresor (T
2
) = 78
0
C
Temperatur hisap kompresor (T
2
) = 6
0
C
Tekanan hisap kompresor (P
1
) = 88,218 Psia
Tekanan keluar kondesor (P
2
) = 333,774 Psia
Daya kompresor teoritis(N) = 1,2 kW
3.6.1) Perhitungan kapasitas kompresor
V
p
= m
r .
v
1
.............(3-39)
= 0,0403 x 0,0391441
= 0,00157 m
3
/s
3.6.2) Rasio Kompresi
Rc =
1
2
P
P
..................(3-
40)
79
=
218 , 88
774 , 333

= 3,8
3.6.3) Efisiensi kompresi ( c

)
Gas yang ada di dalam kompresor, dikompresikan dan mengalami hambaatan,
terutama pada waktu melalui katup ekspansi dan katup buang . Oleh karena itu,
tekanan gas pada awal langkah kompresi sedikit lebih rendah daripada tekanan gas di
dalam pipa isap. Selain itu, tekanan gas keluar kompresor sedikit lebih tinggi dari
pada tekanan gas di dalam pipa buang . Efisiensi kompresi dari kompreser dapat
dicari pada grafik efisiensi kompresi dari kompresor, dari data didapat perbandingan
kompresi sebesar 3,8 sehingga didapat efisiensi kompresi c

= 0,9 (Arismunandar,
2002).
3.6.4) Efisiensi mekanik (
m

)
Pada kompresor selalu terjadi gesekan antara bagian yang bergerak, misalnya
antara torak dan bagian silinder, antara poros dan bantalan serta gesekan-gesekan
lainnya. Oleh karena itu, diperlukan daya tambahan untuk mengatasi gesekan tersebut
diatas. Dari grafik efisiensi mekanik dari kompresor didapat efisiensi mekanik
sebesar = 0,82 (Arismunandar, 2002).
3.6.5) Daya motor listrik penggerak kompersor
80
N =
m c
x
N

................(3-
41)
=
92 , 0 82 , 0
2 , 1
x

= 1,59 kW
N = Daya teoritis
Namun sebaiknya dipergunakan daya motor penggerak kompresor 2-10% lebih
daripada N,untuk mengatasi kenaikan beban karena terjadinya perubahan kondisi
operasi, dan supaya memberikan momen putar yang tinggi pada waktu start
(Arismunandar, 2002).
Jadi daya yang dipakai adalah (1,59 x 2%) + 1,59 = 1,62 kW.
3.7 Pipa kapiler
Gambar 3.12 Diagram P-h
81
P (kPa)
h (kJ/kg)
Pada perancangan ini penulis memilih katup ekspansi tipe pipa kapiler dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Tekanan dan temperatur masuk pipa kapiler = 2079,7 kPa dan 53
o
C
Tekanan dan temperatur keluar pipa evaporator = 602,28 kPa dan 6
o
C
Diameter dalam pipa kapiler = 2 mm
Bahan pipa kapiler = tembaga
Laju masa refrigeran = 0,0403 kg/s
Gambar 3.18 Panjang Ruas Pipa Kapiler
Perhitungan panjang pipa kapiler
Untuk titik 1
Kondisi pada titik 1 yaitu pada saat refrigeran masuk pipa kapiler pada saat
temperatur refrigeran 53
o
C
Tekanan, P
1
= 2079,7 kPa
Entakpi untuk cair jenuh, h
1
= 267,478 kJ/kg
Volume spesifik cair jenuh, v
1
= 0,0009394 m
3
/kg
Viskositas cair jenuh,
1
= 0,000169 Ns/m
2
82
1. Laju aliran massa refrigeran persatuan luas
w =
2
002 , 0 x 4 / 14 , 3
0403 , 0
........(3-42)
= 11146,5 kg/m
2
.s
2. Kecepatan refrigeran
V
1
=

w/A . v
1
...........(3-43)
=11146,5

x 0,0009394
=10,42 m/dt
3. Bilangan Reynolds
Re = V
1
.D/
1.
v
1
..................(3-44)
=
0009394 . 0 000169 . 0
002 . 0 10
x
x

= 131896,09
4. Faktor gesek
f = 0,33/Re
0.25
.........(3-45)
=
5 . 0
09 , 131896
33 , 0
= 0,0173
Untuk titik 2
Temperatur refrigeran, T = 52
0
C
Tekanan, P
2
= 2032,8 kPa
Entakpi untuk cair jenuh, h
f2
= 266,062 kJ/kg
Entakpi untuk uap jenuh, h
g2
= 417,983kJ/kg
Volume spesifik cair jenuh, v
f2
= 0,00093047m
3
/kg
Volume spesifik uap jenuh, v
g2
= 0,0110806 m
3
/kg
83
Viskositas cair jenuh ,
f2
= 0,00017 Ns/m
2
Viskositas uap jenuh ,
g2
= 0,0000151 Ns/m
2
mencari harga x
a = (v
g2
- v
f2
)
2
.
,
_

A
w
2
.0,5...............(3-46)
= (0,0110806- 0,00093047)
2
x 11146,5
2
x 0,5
= 11146,5
b = 1000(h
g2
- h
f2
) + v
f2
(v
g2
-v
f2
).
,
_

A
w
2
................(3-47)
= 1000(417,983-266,062)+ 0,00093047(0,0110806-0,00093047)x11146,5
2
= 153094,41
c = 1000(h
f2
-h
1
)+
,
_

A
w
2
.0,5. v
2
f2
-

,
_

2
2
1
V
.......(3-48)
= 1000 x (266,062-267,478) + 11146,5
2
x 0,5 x 0,00093047
2
-

,
_

2
42 , 10
2
= -1389,36
maka fraksi uap (x) yang terkandung pada titik 2,
x =
a
c a b b
2
. . 4
2
t
...........(3-49)
84
=
5 , 11146 2
36 , 1389 5 , 11146 4 41 , 153094 41 , 153094
2
x
x x +

= 0,009
Dari persamaan diatas maka didapat
h
2
=267,429 kJ/kg
v
2
=0,00102182 m
3
/kg

2
=0,0001686 Ns/m
2
suku berikut sekarang dapat dihitung
1. Kecepatan refrigeran pada titik 2
V
2
=

w/A . v
2
.................................................(3-50)
= 11146,5

x 0,0001686
= 11,39 m/dt
2. Bilangan Reynolds pada titik 2
Re
2
= V
2
.D/
2.
v
2
........................................(3-51)
=
001021 , 0 x 0001686 , 0
002 , 0 x 10

= 132227,49
3. faktor gesek
f
2
= 0,33/Re
0.25
.................................(3-52)
85
=
25 . 0
132227
33 , 0

= 0,0173
4. faktor gesek rata-rata untuk tiap ruas
f
m
=
2
2 1
f f +
...........................................(3-53)
=
2
173 , 0 173 , 0 +

= 0,0173
5. Kecepatan rata-rata refrigeran
V
m
=
2
2 1
V V +
.....................................(3-54)
=
2
39 , 11 42 , 10 +

= 10,91 m/s
Dengan menggunakan persamaan dibawah ini maka didapat L
L =
2
2
1 2 2 1
.
2 . ).
) ( ) (
(
m m
V f
v D
A
V V w P P
.......................................(3-
55)
86
=
2
2
91 , 10 0173 , 0
) 00102 , 0 2 ( 002 , 0 )
002 , 0 ) 4 / 14 , 3 (
) 42 , 10 39 , 11 ( 035 . 0 ) 8 , 2032 7 , 2079 (
(
x
x x x
x

=
0,07163 m
Penerusan ruas-ruas selanjutnya kondisi pada titik 2 yang baru saja dihitung
adalah kondisi masuk ke ruas berikutnya, dan terus berlanjut sampai pada suhu 6
0
C.
Panjang komulatif pipa kapiler yang dibutuhkan untuk menurunkan tekanan yang
dimaksud adalah 1,2 m. Tabel berikut berisi ringkasan perhitungan-perhitungan pada
suhu mendekati 6
0
C.
Tabel 4.1 Hasil perhitungan pipa kapiler
Posisi
Suhu
0
C
Tekanan
kPa x
Volume
spesifik
m
3
/kg
Entalpi
kJ/kg
Kecepatan
m/s
Panjang
ruas m
Panjang
komulatif
m
1 53 2079,7 0 0,00093493 267,478 10,42 0 0
2 52 2032,8 0,009 0,00102182 267,429 11,39 0,07163 0,07163
3 51 1987,6 0,018 0,00111428 267,421 12,42 0,06124 0,13287
4 50 1942,3 0,027 0,00121211 267,437 13,51 0,05523 0,1881
5 49 1898,2 0,035 0,0013048 267,333 14,54 0,04999 0,23809
6 48 1854,8 0,044 0,00141427 267,412 15,76 0,04246 0,28055
7 47 1812,1 0,052 0,00151829 267,361 16,92 0,03914 0,31969
8 46 1770,2 0,06 0,00162812 267,337 18,15 0,03449 0,35418
9 45 1729 0,068 0,00174401 267,338 19,44 0,0306 0,38478
87
10 44 1688,5 0,076 0,0018662 267,364 20,8 0,02701 0,41179
11 43 1648,7 0,083 0,00198182 267,251 22,09 0,02532 0,43711
12 42 1609,6 0,09 0,00210351 267,16 23,45 0,02259 0,4597
13 41 1571,2 0,098 0,00224535 267,256 25,03 0,01847 0,47817
14 40 1533,5 0,105 0,00238029 267,208 26,53 0,01747 0,49564
15 39 1496,5 0,112 0,00252207 267,18 28,11 0,01524 0,51088
16 38 1460,1 0,118 0,0026559 267,003 29,6 0,01468 0,52556
17 37 1424,3 0,125 0,0028118 267,014 31,34 0,03887 0,56443
18 36 1389,2 0,131 0,00295947 266,873 32,99 0,03557 0,6
19 35 1354,8 0,138 0,00313067 266,921 34,9 0,03518 0,63518
20 34 1321 0,144 0,0032934 266,813 36,71 0,03224 0,66742
21 33 1287,8 0,15 0,00346388 266,723 38,61 0,03089 0,69831
22 32 1255,2 0,156 0,00364248 266,648 40,6 0,02958 0,72789
23 31 1223,2 0,162 0,00382954 266,589 42,69 0,02839 0,75628
24 30 1191,9 0,168 0,00402541 266,545 44,87 0,02716 0,78344
25 29 1161,1 0,173 0,00421106 266,338 46,94 0,02503 0,80847
26 28 1130,9 0,179 0,00442521 266,323 49,33 0,02524 0,83371
27 27 1101,4 0,184 0,00462879 266,143 51,59 0,02326 0,85697
28 26 1072,3 0,189 0,00484169 265,974 53,97 0,02262 0,87959
29 25 1043,9 0,194 0,00506424 265,819 56,45 0,02165 0,90124
30 24 1016 0,199 0,00529496 265,675 59,02 0,02089 0,92213
31 23 988,67 0,204 0,00554022 265,544 61,75 0,02041 0,94254
32 22 961,89 0,209 0,00579458 265,345 64,59 0,01985 0,96239
33 21 935,64 0,214 0,00606049 265,316 67,55 0,01913 0,98152
34 20 909,93 0,218 0,00631331 265,032 70,37 0,01764 0,99916
35 19 884,75 0,222 0,00657731 264,757 73,31 0,01718 1,01634
36 18 860,08 0,226 0,00685299 264,492 76,39 0,01678 1,03312
37 17 835,93 0,23 0,00714088 264,236 79,6 0,01636 1,04948
38 16 812,29 0,234 0,00744156 263,989 82,95 0,01597 1,06545
39 15 789,15 0,238 0,00775559 263,744 86,45 0,01563 1,08108
40 14 766,5 0,242 0,00806913 263,522 89,94 0,01485 1,09593
41 13 744,3 0,245 0,00839542 263,107 93,58 0,01456 1,11049
42 12 722,65 0,248 0,00872062 262,699 97,2 0,01382 1,12431
43 11 701,44 0,251 0,00905996 262,299 100,99 0,01361 1,13792
44 10 680,7 0,254 0,00941407 261,904 104,93 0,01335 1,15127
45 9 660,42 0,257 0,00978367 261,517 109,05 0,01316 1,16443
46 8 640,59 0,26 0,01016948 261,115 113,35 0,01288 1,17731
47 7 621,22 0,263 0,01057188 260,599 117,84 0,0127 1,19001
48 6 602,28 0,264 0,01091627 259,995 121,68 0,01087 1,20088
88

You might also like