You are on page 1of 4

Karakteristik Dataran Tinggi

Dataran Tinggi adalah Dataran luas yang letaknya di daerah tinggi atau pegunungan disebut dataran tinggi. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi dinamakan juga plato (plateau), misalnya Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, atau Dataran Tinggi Alas. Dataran tinggi biisa juga terjadi oleh bekas Kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Misalnya Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah) yang diduga oleh proses seperti itu. *Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material . Yang ditransport oleh mediaair, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulutmulut sungaiadalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin. * Kaldera adalah fitur vulkanik yang terbentuk dari jatuhnya tanah setelah letusan vulkanik. * Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan.

Ciri-Ciri Dataran Tinggi Iklim Dataran Tinggi Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut: a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar; b) Udara kering, c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan d) Jarang turun hujan.

Amplitudo Dataran Tinggi Amplitudo suhu atau simpangan suhu adalah perbedaan suhu yang terjadai akibat adanya penurunan dan kenaikan suhu rata-rata suatu tempat dalam hal ini adalah dataran tinggi. Pada dataran tinggi suhu rata-rata berkisar 1520 C di siang hari dan di malam harihanya 10 C, bahkan pada pagi hari suhu udara dapat sedikit ekstrim dengan suhu bisa mencapai 0 C yang memunculkan embun beku.

Udara Kering Dataran Tinggi Untuk mengetahui daerah-daerah basah, kering, panas, atau dingin dapat digunakan data unsur cuaca. Daerah basah dan kering dipengaruhi oleh banyak sedikitnya curah hujan. Curah hujan daerah basah biasanya tinggi, di atas 3.00 mm/tahun. Contoh daerah basah adalah dataran tinggi Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Pulau Bali, Bogor, Pulau Lombok, dan dataran tinggi Irian Jaya. Curah hujan daerah kering rendah, yaitu kurang dari 1.00 mm/tahun. Misalnya daerah padang rumput di Nusa Tenggara dan sekitar palu dan luwuk di Sulawesi Tengah. Udara yang mengandung uap air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara tersebut terkondensasi dan turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini terus bergerak ke atas akhirnya turun ke sisi lereng di belakangnya, tetapi tidak lagi mengandung uap air. Sisi lereng yang di lalui udara kering disebut daerah bayangan hujan. Contoh angin Fohn di pegunungan Alpina, Angin Bohorok di Bukit Barisan (Sumatera), Angin musim barat Daya di pegunungan pantai barat India, dan Angin Pasat Tenggara di pegunungan pantai timur Brasil. Daerah-daerah yang jarang turun hujan adalah di daerah pedalaman benua. Misalnya, Sahara, Arabia, pedalaman Persia, Turkestan, Gobi, Tibet, Chili Utara, Australia bagian barat, Afrika Selatan, dan di sebagian daerah subtropis.

Kelembaban Udara Dataran Tinggi Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara atau kapasitas udara untuk menampung uap air. Pada dataran tinggi, udara dan suhu juga akan mempengaruhi kelembaban udara di daerah tersebut. Karena tingkat udara yang terbilang kering dan suhu yang dapat mencapai 00C maka tak mengherankan jika konsentrasi kelembapan udara pada dataran tinggi juga rendah.

Curah Hujan Rendah Dataran Tinggi Pada dataran tinggi curah hujan yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan dengan dataran rendah dengan alasan sebagai berikut: 1. Faktor garis lintang, garis lintang adalah salah satu yang mempengaruhi banyak sedikitnya curah hujan. Semakin rendah garis lintang semakin tinggi curah hujan yang dihasilkan,

karena pada garis lintang rendah suhu akan jauh lebih tinggi dibandingkan geris lintang lebih tinggi, hal itulah yang menyebabkan penguapan yang tinggi pada garis lintang rendah dan penguapan yang tinggi mengakibatkan curah hujan yang tinggi. Atau semakin tinggi garis lintang maka akan menyebabkan suhu yang rendah dan semakin rendah garis

lintangnya akan menyebabkan suhu yang lebih tinggi. Suhu yang lebih tinggi banyak dari pada dataran tinggi. Suhu yang lebih tinggilah yang menjadi pembeda antara daerah tinggi terhadap potensi curah hujan yang diturunkan. 2. Ketinggian tempat, semakin tinggi suatu tempat maka kuantitas hujan pun akan semakin rendah dengan alasan bahwa suhu yang rendah akan mengurangi penuapan di tempat tersebut 3. Jarak dari sumber penguapan, dekat dengan sumber penguapan maksunya lebih dekat dengan laut. Karena laut adalah sumber paling utama pada penguapan yang menjadi sumber hujan. Pada daerah tinggi sumber penguapan lebih jauh dari pada daerah dataran rendah sementara angin yang membawa uap air akan menjatuhkan volumenya sesegara mungkin, maka dari itu tempat rendah jauh akan lebih banyak terkena hujan. 4. Perbedaan suhu daratan dan lautan, perbedaan suhu pada daratan dengan lautan termasuk yana mempengaruhi kuantitas atau banyaknya curah hujan yang diturunkan. Ini karena perbedaan suhu antar elemen itu akan memperkaya hasil penguapan yang akan dihasilkan. 5. Luas daerah, semakin luas daerah akan semakin tinggi curah hujan yang diturunkan. Pada dataran tinggi daerah relatif kecil apabila dibandingkan dengan dataran rendah. Maka tidak mengherankan jika pada daerah dataran rendah curah hujan akan lebih tinggi.

Udara Dingin Di Dataran Tinggi Udara pada ketinggian menjadi lebih dingin, karena tekanan di tempat lebih tinggi adalah lebih rendah. Gas atau udara mengembang pada tekanan yang rendah. Karena gas mengembang, maka molekul bergerak lebih lambat. Karena temperatur adalah ukuran seberapa cepat gerak molekul, maka temperatur di daerah tinggi akan menjadi lebih rendah. Bisa juga diperbandingkan dari kondisi proses adibatik. Misalkan ada dua paket(parcel) udara pada tekanan dan temperatur yang sama. Satu di letakkan di dataran rendah dan satu di dataran tinggi. Sebagaimana kita ketahui udara bertekanan lebih tinggi di daerah bawah.

You might also like