REFERAT

Rina Nurapriyanti ( 08310262)

Sifat Pitiriasis Rosea Ciri Khas pitiriasis Rosea

Predileksi Pitiriasis rosea

Penegakan diagnosa dan pengobatan

Robert Willan (1798)

Roseola Annulata

Gilbert (1860)

Pitiriasis Rosea

skuama berwarna merah muda ( rosea )

Andrew (2006)
Salmon colored, circinate, hanging curtain sign

Pitiriasis Rosea terjadi pada seluruh ras yang ada di dunia..

Prevalensi 0,13% laki-laki & 0,14% perempuan per total penduduk dunia dengan usia antara 10-34 tahun
Usia

dewasa muda dengan rentang usia antara 15-40 tahun. Jarang terjadi pada bayi dan orang lanjut usia

Watanabe et al melakukan penelitian dan mempercayai bahwa Pitiriasis Rosea disebabkan oleh virus.

Obat- Obatan dan logam

Gambar histologik non spesifik tipikal dari Pitiriasis Rosea, menunjukkan parakeratosis, hilangnya lapisan granular, akantosis ringan, spongiosis, dan infiltrat limfohistiosit pada dermis superficial

1. Gejala klasik

lesi pertama Makula eritematosa (oval atau anular) Ukuran antara 2-4 cm, soliter Bagian tengah ditutupi skuama halus
Bagian tepi batas tegas ditutupi skuama tipis yang berasal dari keratin yang terlepas yang juga melekat pada kulit normal ( skuama collarette ). Lesi ini dikenal dengan nama herald patch.

Gejala atipikal Bentuk lesi lebih bervariasi berupa urtika, eritema multiformis, purpura, pustul dan vesikuler. Distribusi lesi biasanya menyebar ke daerah aksila, inguinal, wajah, telapak tangan dan telapak kaki.

Sifilis sekunder Tinea korporis Dermatitis numuler Psoriasis gutata

 UMUM KHUSUS

Topika zink oksida, kalamin losion atau 0,25% mentol. glukokortikoid topical kerja menengah ( bethametasone dipropionate 0,025% ointment 2 kali sehari ) Sistemik antihistamin oral kortikosteroid sistemik triamsinolon diasetat atau asetonid 20-40 mg yang diberikan secara
intramuskuler.

penyakit ini bersifat self limited disease sehingga dapat sembuh spontan dalam waktu 3-8 minggu.

Prognosis pada penderita Pitiriasis Rosea adalah baik