You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL) Ilmu Kedokteran Komunitas (IKKom) atau dikenal sebagai Kepaniteraan Klinik merupakan salah satu kegiatan Sarjana Kedokteran yang harus ditempuh diantara sekian banyak materi Kepaniteraan Klinik lainnya sebelum memperoleh gelar profesi dokter. Salah satu kegiatan Kepaniteraan Klinik ini adalah kegiatan penyerapan informasi dengan mengunjungi atau bentuk lain dalam upaya penyerapan informasi dari berbagai instansi yang terkait dengan bidang kegiatan kesehatan masyarakat, yang kali ini akan kami bahas mengenai Balai Besar Laboratorium Kesehatan. B. Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui Profil Balai Besar Laboratorium Kesehatan 2. Mengetahui Pelayanan dalam Balai Besar Laboratorium Kesehatan C. Pelaksanaan Kegiatan 1. Tempat kegiatan: Laboratorium Mikrobiologi Gedung FK UWKS lt.1, Surabaya 2. Waktu Kegiatan: Rabu 21 Agustus 2013 jam 10:00 selesai

BAB II RINGKASAN MATERI

A. Profil Balai Besar Laboratorium Kesehatan 1. Sejarah Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya berdiri pada tahun 1917 dengan nama Gewesteelijk Laboratorium dipimpin oleh Dr. S. W. de Wolff dan pada tahun 1976 sebagai organisasi Dinas Kesehatan Jawa Timur yaitu UPT Labkes Daerah Propinsi Jawa Timur.

Pada tahun 1978 sesuai SK Menkes RI Nomor : 142/MENKES/SK/IV/1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Labkes, maka Labkesda Surabaya berubah status dari milik Pemda menjadi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Departemen Kesehatan RI dan berubah nama menjadi Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya dengan status kelas B, yang dipimpin oleh Kepala Balai dibantu Kasub Bagian Tata Usaha dan tiga Kepala Seksi (Kasie Mikrobiologi, Kasie Kimia sesuai dan Patologi, Kasie Menteri Media Kesehatan dan RI Reagensia). Nomor :

Kemudian

Keputusan

563/MENKES/SK/VII/1992 Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya statusnya meningkat menjadi BLK kelas A dengan Eselon IIIa, yang dipimpin Kepala Balai dibantu Kasub Bagian Tata Usaha dan empat Kepala Seksi (Kasie Mikrobiologi, Kasie Kimia dan Imunologi, Kasie Patologi, Kasie Hewan Percobaan, Media dan Reagensia).

Setelah dinilai oleh Tim MENPAN dan DEPKES RI Tanggal 24 September 2004 status Balai Laboratorium Kesehatan Surabaya meningkat menjadi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, dengan Eselon IIb, sesuai SK Menkes RI Nomor : 1063/MENKES/SK/IX/2004 yang diperbarui dengan Peraturan Menkes RI Nomor 558/MENKES/PER/VII/2006. Dengan peningkatan menjadi Balai Besar, Kepala BBLK dibantu Kepala Bagian Tata Usaha dan dua Kepala Bidang (Kabid Laboratorium Klinik dan Kesmas, Kabid Pengendali Mutu). Kepala Bagian Tata Usaha dibantu dua Kepala Sub Bagian (Kasubbag Perencanaan dan Keuangan; Kasubbag Umum dan Kepegawaian). Kabid. Laboratorium Klinik dan Lab. Kesmas dibantu dua Kepala Seksi (Kasie Lab. Klinik; Kasie Lab. Kesmas), Kabid Pengendali Mutu dibantu dua Kepala Seksi (Kasie Pemantapan Mutu ; Kasie Diklat dan Litbang).

Tahun 2009 BBLK Surabaya mengajukan perubahan status dari satuan kerja PNBP menjadi PPK-BLU pada Departemen Keuangan dan dilaksanakan penilaian pada tanggal 3 Nopember 2009 dengan materi Pola Tata Kelola, Rencana Strategis Tahun 2009 2013, Laporan Keuangan Periode 1 Januari 2008 s.d. 31 Desember 2008 serta Standar Pelayanan Minimum. Akhirnya BBLK Surabaya telah berubah status menjadi PK-BLU sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 57/KMK.05/2010 tanggal 05 Februari 2010 tentang Penetapan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 2. Kebijakan Mutu Komitmen Manajemen 1. Menyediakan jasa pelayanan laboratorium klinik dan lingkungan, sarana prasarana, pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan yang berkualitas. 2. Melaksanakan perbaikan kualitas pelayanan yang berkesinambungan untuk memenuhi harapan pelanggan. 3. Menjalankan sistem manajemen sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Visi

Menjadi laboratorium kesehatan terkemuka untuk mendukung tercapainya masyarakat yang mandiri dan berkeadilan. Misi 1. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan laboratorium yang terstandarisasi. 2. Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia yang berkesinambungan. 3. Mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada sebagai profit center serta melaksanakan manajemen keuangan yang akuntabel. Motto Untuk Anda kami memberikan yang terbaik. 3. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi BBLK adalah melakukan perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan evaluasi untuk: 1. Pemeriksaan Laboratorium Klinik 2. Pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Masyarakat 3. Rujukan 4. Pendidikan, pelatihan, penelitian & pengembangan Dalam Permenkes No.558/Menkes/Per/VII/2006, wilayah bimbingan teknis ditentukan sebagai berikut: 1. Jawa Timur 2. Bali 3. Nusa Tenggara Barat 4. Nusa Tenggara Timur 5. Kalimantan Timur 6. Kalimantan Tengah 7. Kalimantan Selatan 4. Struktur Organisasi Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 1063 / MENKES / SK / IX / 2004 tanggal 24 September 2004 yang diperbarui dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 558 / MENKES / PER / VII / 2006 tanggal 31 Juli 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan.

Jumlah pejabat struktural di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya adalah 10 orang, yaitu: 1. Jabatan Eselon II.b sejumlah 1 orang yaitu: Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya 2. Jabatan Eselon III.b sejumlah 3 orang yaitu: a. Kepala Bagian Tata Usaha b. Kepala Bidang Laboratorium Klinik & Laboratorium Kesehatan Masyarakat c. Kepala Bidang Pengendali Mutu 3. Jabatan Eselon IV.a sejumlah 6 orang yaitu : a. Kepala Seksi Lab. Klinik b. Kepala Seksi Lab. Kes. Masyarakat c. Kepala Seksi Pemantapan Mutu d. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan e. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan f. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Struktur organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya adalah sebagai berikut:

B. Pelayanan dalam Balai Besar Laboratorium Kesehatan 1. Pemeriksaan Lab. Rutin


a.

Mikrobiologi

1. Bakteriologi klinik
Pemeriksaan mikroskopis, biakan kuman dari sampel darah, urin, tinja, sputum dan cairan tubuh yang lain serta melakukan uji kepekaan antibiotika

2. Bakteriologi Sanitasi
Pemeriksaan bakteriologi untuk bahan-bahan berasal dari luar tubuh manusia seperti air minum, air bersih, air badan air, air limbah, air kolam renang, makanan dan minuman dari industri rumah tangga, jasa boga, restauran serta uji sterilitas alat, bahan dan ruang operasi/perawatan

3. Parasitologi
Pemeriksaan mikroskopis berbagai jenis parasit seperti pemeriksaan mikroskopis telor cacing, amuba, malaria, filaria sedangkan untuk pemeriksaan jamur meliputi pemeriksaan mikroskopis dan biakan.

4. Virologi
Pemeriksaan isolasi dan identifikasi virus polio dan campak
b.

Serologi Pemeriksaan yang dilakukan antara lain untuk : syphilis, hepatitis, toxoplasmosis, anti HIV, Rheumatoid Factor, Rheumatoid Arthritis, Widal, Uji Kehamilan, chikungunya, DHF, Test pra kehamilan. Patologi Melakukan pemeriksaan hematologi, kimia klinik, urinalisa, analisa batu ginjal, patologi anatomi dll. Kimia Kesehatan Melakukan pemeriksaan secara kimiawi untuk bahan-bahan seperti air minum, air bersih, air badan air, air limbah, air kolam renang, makanan dan minuman dari perorangan, industri, jasa boga dll. Disamping itu juga melakukan pemeriksaan toksikologi, pestisida serta tes untuk narkoba.

c.

d.

2. Jejaring sistem Rujukan Pemeriksaan laboratorium a. Rutin :


1. 2.

Bakteriologi klinik : pemeriksaan biakan seperti biakan darah, difteri Bakteriologi sanitasi

b. Surveilan Epidemiologi
1. 2. 3.

Lab. Polio dan Campak Nasional Lab. Rujukan Nasional pemeriksaan TBC Lab. Rujukan Regional untuk pemeriksaan HIV-AIDS,Yersenia Pestis dan tersangka flu burung

c. Pemeriksaan laboratorium untuk kasus-kasus KLB, diantaranya KLB keracunan makanan, Difteri, Chikungunya, Gastroenteritis, Malaria

3. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan Pelatihan yang dilaksanakan meliputi pelatihan tenaga laboratorium tingkat regional dan nasional. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan yang dilakukan antara lain : Melaksanakan Pelatihan tenaga laboratorium Rumah Sakit maupun Puskesmas untuk berbagai materi pemeriksaan a.l. Pemeriksaan mikroskopis TB, Malaria, HIV-AIDS, Avian Influenza (AI), Kimia Klinik, Hematologi, serta pelatihan lain sesuai dengan kebutuhan. b. Sebagai lahan praktek untuk mahasiswa-mahasiswa Akademi Analis Kesehatan pemerintah dan swasta, Fakultas Kedokteran, PPDS dll.
a. c.

Tempat magang bagi tenaga laboratorium Rumah Sakit dan laboratorium lain baik pemerintah maupun swasta.

Melaksanakan on the job training pengambilan spesimen untuk kasus-kasus Kejadian luar biasa (KLB) seperti KLB Diptheri, Campak dan Flu Burung. 4. Pelayanan lain a. General check up untuk umum maupun Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) b. Menerima pemeriksaan dari peserta ASKES c. Melayani pengambilan spesimen ditempat (rumah, instansi pemerintah, instansi swasta) d. Menyediakan media & reagensia : media untuk pemeriksaan biakan, pewarna ziehl neelsen, antigen widal, dll 5. Tempat Uji Kompetensi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Laboratorium Penguji Indonesia (LSP Telapi) mengadakan Uji Sertifikasi bagi tenaga analis kesehatan yang bekerja di laboratorium pemerintah maupun swasta. Jenis paket yang diujikan adalah sbb.: a. Paket Kompetensi Laboratorium Kimia : 1. Paket Dasar
2.

Paket Volumetri

3. 4. 5. 6.

Paket Gravimetri Paket spektrofotometri UV VIS Paket spektrofotometri AAS Paket Proksimat

b. Paket Kompetensi Laboratorium Kesehatan :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Paket Dasar Paket Kimia Klinik 1 Paket Hematologi 1 Paket Imunoserologi 1 Paket Mikrobiologi 1 Paket Kimia Klinik 2 Paket Hematologi 2 Paket Imunoserologi 2 Paket Mikrobiologi 2

6. Pemantapan Mutu Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan laboratorium kesehatan, BBLK Surabaya telah melaksanakan kegiatan pemantapan mutu sebagai salah satu kegiatan utamanya. Kegiatan ini mencakup Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME). Pemantapan mutu internal (PMI) Kegiatan Pemantapan mutu internal (PMI) dilaksanakan oleh masing-masing instalasi di BBLK Surabaya meliputi tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik. Pemantapan Mutu Eksternal (PME). BBLK Surabaya mengikuti program Pemantapan Mutu Eksternal sebagai peserta baik nasional maupun internasional: Pemantapan Mutu Eksternal Nasional Bidang Patologi Klinik, terdiri dari:

a. Program Pemantapan Mutu Eksternal Hematologi (PNPME-H) diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Depkes RI. Dilaksanakan 2 siklus, parameter yang diperiksa: hemoglobin, lekosit, trombosit. b. PT.Sysmex Indonesia yang merupakan kombinasi program IQC (internal Quality Control) dan EQAS (External Quality Assessment Scheme) serta servis teknis diselenggarakan 4 kali setahun. Parameter yang dilaporkan adalah: RBC, WBC, HCT dan PLT serta tiga parameter hasil perhitungan (MCV, MCH dan MCHC) c. Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal Kimia Klinik (PNPME-KK) dilaksanakan 2 siklus parameter yang diperiksa:
1. 2. 3. 4. 5.

Total bilirubin Creatinin Gamma GT Natrium Kolesterol Uric acid Total Protein Kalium Tryglyseride SGOT Albumin Glukosa SGPT Calcium Urea Alkali Fosfatase Chloride

Bidang Mikrobiologi: 1. PNPKLK-Mikrobiologi yang diselenggarakan oleh BLK Yogyakarta terdiri dari identifikasi kuman dan uji kepekaan antibiotik, dilaksanakan 4 kali setahun 2. Uji profisiensi bakteriologi sanitasi yang diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk uji bakteri E.Coli dan salmonella sp. Bidang Imunologi Pemantapan Mutu Nasional Bidang Imunologi yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Depkes RI untuk parameter anti HCV, VDRL, HbsAg dan anti HIV. Bidang Kimia Kesehatan: 1. Program nasional Pemantapan Mutu Eksternal Bidang Toksikologi Obat (PNPME-TO) untuk golongan narkoba dan psikotropika yang dilaksanakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik. Parameter yang diperiksa adalah: o Obat narkotika dengan 3 parameter : Canabinoid, Cocain dan Opiat
o

Obat psikotropika dengan 4 parameter :


amfetamin benzodiazepin barbiturat methamphetamin

2. Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal Bidang Toksikologi Logam Berat (PNPME-TLB) diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik untuk parameter Hg, Cd, Pb, Mn dan As.

3. Uji profisiensi yang diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk bahan uji air dan air limbah. Parameter yang diperiksa adalah Pb, Cu, COD, NO3 dan NH4 Pemantapan mutu ektrernal internasional (PME-I) 1. PME-I Mikrobiologi 1. WHO/CDC anti microbial susceptibility testing proficiency 2. TBC 2. PME-I Virologi Proficiency testing untuk identifikasi virus polio yang diselenggarakan oleh WHO-SEARO 1 kali/tahun 1. PME-I Imunologi a. PME-I dari National Serology Reference Laboratory Australia untuk pemeriksaan HIV dan HBsAg b. Proficiency testing untuk IgM anti Measles dan IgM anti Rubella dari WHO c. PME-I dari CDC Atlanta untuk pemeriksaan syphilis d. PME-I dari National Institute of Health Thailand untuk pemeriksaan HIV BBLK Surabaya melaksanakan program pemantapan mutu eksternal sebagai penyelenggara dengan ruang lingkup: Bidang Patologi Klinik 1. PMER Hematologi: a. Parameter yang diperiksa kadar hemoglobin
b. c. d. e. f.

Diselenggarakan 2 siklus Peserta terdiri dari : BBLK RS Jiwa RS ABRI Puskesmas BLK RS Paru RS Swasta Lab. Klinik Swasta RSU Daerah RS BUMN Labkesda kab/kota

2. PMER Kimia Klinik


a.

Parameter yang diperiksa Bilirubin, Total Protein, Kolesterol, SGOT dan Glukose Diselenggarakan 2 siklus Peserta terdiri dari RSUD, RS Swasta, Puskesmas

b. c.

3. PMER Urinalisis
a.

Parameter yang diperiksa Berat jenis, Bilirubin, PH, Keton, Protein, Test kehamilan dan Glukosa Diselenggarakan 2 siklus Peserta terdiri dari RSUD, RS Swasta, Puskesmas

b. c.

Bidang Mikrobiologi: 1. PMER Mikroskopis BTA a. Bahan berupa sediaan hapusan yang sudah diwarnai dengan ziehl Neelsen
b. c.

Dilaksanakan 2 siklus/tahun Peserta terdiri dari RSUD, BP4, Puskesmas (PPM/PRM)

2. PMER Mikroskopis Telur Cacing


a. b. c.

Bahan berupa faeces Dilaksanakan 2 sklus/tahun Peserta terdiri dari RSUD dan Puskesmas

3. PMER Mikroskopis Malaria


a.

BBLK Surabaya sebagai pelaksana PMER Malaria yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Depkes RI. Bahan berupa sediaan apus darah tebal dan tipis. Dilaksanakan 2 siklus/tahun Peserta terdiri dari RSUD dan Puskesmas

b. c. d.

Bidang Imunologi BBLK Surabaya sebagai pelaksana program PME Imunologi yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Depkes RI. 2. Parameter yang diperiksa: VDRL, HBsAg, Anti HCV, anti HIV
1. 3. 4.

Dilaksanakan 2 siklus/tahun Peserta terdiri dari: Labotarorium RSUD, BLK, BBLK dan PMI

Bidang Kimia Kesehatan 1. PMER Kimia Air Terbatas a. Parameter yang diperiksa kadar Fe dan Mn

b. c.

Dilaksanakan 2 siklus/tahun Peserta terdiri dari Labkesda Kab/Kota, RSUD

2. PNPME Kimia Air


a. b. c.

Parameter yang diperiksa kadar COD, Cd, Cr, Hg Dilaksanakan 2 siklus/tahun Peserta terdiri dari BBLK & BLK

3. PNPME Kimia Pestisida


a.

Parameter yang diperiksa Gol. Organokhlorin, Gol. Organophosphat, Gol. Karbamat. Dilaksanakan 2 siklus/tahun Peserta terdiri dari Labkesda, BBLK & BLK

b. c.

You might also like