You are on page 1of 2

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan titrasi asam-basa (netralisasi). Dimana titrasi merupakan metode pengukuran kadar suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya. Pada percobaan pertama dilakukan pembakuan NaOH menggunakan Asam Oksalat. Padatan Asam oksalat yang ditimbang 49,5mg ; 50,02mg ; 59,8mg, karena asam oksalat yang telah dibuat oleh piket terlalu pekat, yang akan mengakibatkan terlalu lama dalam pembakuan NaOH. Sehingga NaOH yang digunakan lebih banyak dan bisa saja NaOH yang terdapat pada buret tidak cukup. Maka yang digunakan dengan penimbangan 50mg padatan asam oksalat. Indikator yang digunakan yaitu Bromtimol Blue dengan rentang 6,0-7,6. Indikator Bromtimol Blue memiliki perubahan warna kuning ke biru. Perubahan ini terjadi setelah melewati titik akhir, karena NaOH yang seharus di tangkap Asam oksalat karena asam oksalat sudah habis maka NaOH tersebut ditangkap oleh NaOH.

2NaOH(aq) + H2C2O4

Na2C2O4(garam) + 2H2O

Dengan melakukan percobaan sebanyak tiga kali pengulangan, didapat volume NaOH yang digunakan yaitu 8,4mL ; 8,5mL ; 8,8mL. Rata-rata dari percobaan tersebut adalah 8,57mL. Kemudian untuk menentukan pembakuan NaOH tersebut dihitung dengan persamaan :

N.NaOH =

mg Asam Oksalat BE Asam oksalat x V.NaOH

49,8 mg 63,04 mg/mol x 8,57 mL = 0,092 N Didapatkan dari pembakuan tersebut bahwa NaOH memiliki kadar 0,092.
Pada percobaan kedua, yaitu menentukan kadar HCl dalam suatu larutan sampel, HCl merupakan asam kuat, dan NaOH hasil pembakuan percobaan pertama sebagai titran yang merupakan basa kuat. Titrasi ini akan menghasilkan garam netral. Indikator yang digunakan yaitu Bromtimol Blue yang baik untuk titrasi netralisasi ini. Titik akhir pada percobaan ini menghasilkan warna biru muda. Warna biru muda yang pertama muncul dan tidak hilang setelah dikocok selama 15 detik merupakan titik akhir titrasi. Hal ini terjadi karena kelebihan NaOH akan ditangkap oleh indikator, karena HCl yang ada sudah habis. Hasil dari percobaan ini dari tiga kali percobaan didapat volume NaOH yang digunakan 7,8mL ; 7,7mL ; 7,6mL dengan rata-ratanya 7,7mL dan data tersebut telah lulus uji Q 90% yang artinya data tersebut diterima atau bisa digunakan.

Sehingga dapat ditentukan konsentrasi HCl dalam sampel no 27 dengan menggunakan persamaan :

N.HCl = V.NaOH x N.NaOH V.Sampel = 7,7 mL x 0,092 N 10 mL = 0,0708 N Didapatkan dari percobaan tersebut bahwa kadar sampel HCl no.27 yaitu memiliki kadar 0,0708 N.

Kesimpulan
Konsentrasi dari pembakuan NaOH dengan asam oksalat yaitu 0,092 N Konsentrasi kadar HCl dari sampel no.27 yaitu 0,0708 N Indikator yang digunakan yaitu Bromtimol Biru yang memiliki rentang pH 6,0-7,6.indikator ini sangat cocok dan baik untuk titrasi netralisasi Asam Kuat-Basa Kuat.

Daftar Pustaka
Tim Kimia Analitik II, Penuntun Praktikum Kimia Analitik II, STIKes BTH 2013. R.A. DAY,JR. & A.L. UNDERWOOD Brady, J.E & Humiston, G.E. 1780. General Chemistry, 2 Ed. New York : Jhon Wiley & Sons Inc. Harry Firman. 1990. Kimia Dasar II. Bandung : IKIP Bandung. Keenam, et al. 1984. Kimia Untuk Universitas 1. Jakarta : Erlangga.

You might also like