Professional Documents
Culture Documents
DEFLEKSI BALOK
Jika
suatu balok dibebani oleh beban lateral maka akan terdeformasi menjadi lengkungan Walaupun tidak mempengaruhi kekuatan struktur, defleksi tetap diperhatikan untuk konstruksi tertentu, misalnya: gedung, pesawat terbang, kapal, dan lain-lain.
Ketika balok terdefleksi, sumbu longitudinal yang lurus terdeformasi menjadi lengkungan, yang disebut kurva defleksi Kurva defleksi ini digunakan sebagai acuan untuk menghitung defleksi pada balok dan regangan yang terjadi pada seluruh penampang balok Defleksi (v) adalah peralihan dalam arah y dari sembarang titik di sumbu balok
P A B
y v A B x
O dU y v A x dx V m1 m2 B v+dv x
dU
ds m1 v x U
m2 v+dv
UdU
x dx
V dU ! ds
1 dU O! ! V ds
y
Tanda kelengkungan
+
x
Kemiringan
semua balok mengalami defleksi dan sudut rotasi yang sangat kecil, sehingga kelengkungan yang terjadi juga sangat kecil Apabila U kecil maka cos U = 1, sehingga ds } dx
1 dU O! ! V dx
Apabila
dv U } tan U ! dx dU d v ! 2 dx dx 1 d v ! ! 2 V dx
2 2
(9-5)
Jika
bahan balok bersifat elastis linier dan mengikuti hukum Hooke, maka kelengkungannya adalah sebesar (pers 5-12, bab 5)
1 M ! ! V EI
(9-6)
Dari
pers (9-5) dan (9-6) didapatkan persamaaan diferensial dasar untuk kurva defleksi
d v M ! 2 dx EI
2
Persamaan
ini dapat diintegrasikan untuk mendapatkan defleksi v, asal M dan EI diketahui sebagai fungsi x
Sumbu x dan y positif ke kanan dan ke atas Defleksi v positif ke atas Kemiringan dv/dx dan sudut rotasi U positif apabila berlawanan jarum jam terhadap sumbu x positif Kelengkungan O positif jika balok melentur cekung ke atas Momen lentur M positif jika menghasilkan tekan di bagian atas balok
Persamaan lain dapat diperoleh dengan mengganti M dengan V dan q Untuk balok nonprismatik persamaan defleksi sebagai berikut :
d v Ix 2 ! M dx
d d 2 v dM EI ! ! V x 2 dx dx dx
2
d d v dV Ix 2 ! ! q 2 dx dx dx
2
Untuk
d v EI 2 ! M dx d v EI 3 ! V dx d v I 4 ! q dx
4 3
Menentukan rumus yang dipakai, tergantung persamaan yang diketahui: momen (M), gaya geser (V) atau beban (q) Persamaan diintegrasikan sampai mendapatkan harga defleksi v Setiap integrasi menghasilkan satu konstanta C. Harga C ditentukan dari kondisi yang diketahui pada balok tersebut
Kondisi
tersebut meliputi:
momen lentur diintegralkan sekali, menjadi persamaan sudut kemiringan (v) dan muncul C1 Persamaan sudut kemiringan (v) diintegralkan menjadi defleksi (v) dan muncul C2
Tumpuan Engsel
Defleksi = 0 Momen lengkung = 0
Tumpuan Jepit
Defleksi = 0 Sudut defleksi = 0
Ujung bebas
Momen lengkung = 0 Gaya geser = 0
Kondisi Kontinuitas
P A C B Defleksi di C dihitung dari segmen AC sama dengan hasil perhitungan dari segmen CB
y v A C B
Kondisi simetri
Untuk
Harga C
(C1, C2, dst) yang didapat dari kondisi-kondisi tersebut dimasukkan kembali ke persamaan.