You are on page 1of 34

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

BAB IV RANCANGAN TEKNIS AIR BAKU

4.1. Rancangan Teknis Penyediaan Air Baku Desa Pasir Putih masuk dalam kategori pedesaan dengan penduduk lebih kecil dari 2000 jiwa yang mana pelayanan kebutuhan air bersih masuk dalam kriteria teknis untuk kategori pedesaan. belum Hal tersebut juga dipengaruhi sumber dari pola perkembangan sosial ekonomi penduduk yang tergolong masih berkembang. pola Sebagian besar penghasilan adalah adalah penduduk adalah dari bidang pertanian kurang lebih 60%, sehingga pemakaian untuk air yang paling pedesaan. sesuai Berikut perencanaan kategori

perhitungan dan analisa rancangan teknis penyediaan air baku di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut. Pada bab ini akan dibahas mengenai potensi sumber air, besarnya kebutuhan air minum, serta kualitas air yang akan digunakan dan rancangan teknis perencanaan penyediaan air baku di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut. Dalam pemilihan sistem teknologi penyediaan air bersih

langkah-langkah yang harus diperhatikan antara lain : 1. Potensi sumber

IV-1

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Potensi sumber apa saja yang dimiliki oleh desa, bagaimana dengan kualitas dan kuantitas yang dihasilkan sumber tersebut. Dari potensi sumber air yang dimiliki oleh desa, manakah yang memungkinkan untuk dikembangkan. 2. Jarak Sumber Jarak sumber air terhadap daerah pelayanan sebaiknya masih dalam batas-batas realitas biaya pembuatan sistem air bersih bagi pedesaan. Artinya panjangnya jarak antara sumber air ke desa akan mempengaruhi jumlah pipa bangunan pendukung yang harus disediakan dan ini akan berpengaruh terhadap besarnya biaya yang akan dikeluarkan. 3. Elevasi sumber air Elevasi sumber air dengan letak desa akan mempengaruhi sarana apa yang akan dipergunakan. Apakah posisi sumber itu lebih tinggi atau lebih rendah dibanding dengan pemukiman yang akan memperoleh sarana. 4. Jumlah dan Kepadatan penduduk Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk pada suatu wilayah yang akan dilayani sarana air bersih. Penentuan teknologi untuk sistem distribusi penyediaan air bersih ditinjau dari sumber air : 1. Sumber Air Tanah Perlindungan mata air Sumur Gali/Sumur Timba Sumur Pompa Tangan (SPT) Dangkal SPT Sedang SPT Dalam Saringan Rumah Tangga

2. Sumber Air Permukaan

IV-2

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Distribusi sistem Perpipaan Grafitasi Distribusi Sistem Perpipaan dengan Pompa Bak Penampungan Embung-Embung

3. Sumber Air Hujan

Sistem penyediaan sarana air bersih dibagi dalam 7 (tujuh) tipe, yaitu : 1. Tipe I Kecil Sumber air berasal dari mata air. Grafitasi dapat diandalkan untuk sistem distribusi dengan perpipaan Dapat digunakan hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah (SR) Tingkat kemampuan pelayanan pada skala kecil, meliputi 1 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 750 2500 orang. 2. Tipe I Sedang Sumber air berasal dari mata air. Sistem distribusi perpipaan mengandalkan Grafitasi Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 2 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 1500 4000 orang. 3. Tipe I Besar Sumber air berasal dari mata air. Grafitasi dapat diandalkan untuk sistem distribusi dengan perpipaan.

IV-3

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 3 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 2500 10000 orang.

4. Tipe II Kecil Tersedia sumber dari mata air. Sistem distribusi dengan perpipaan mengandalakan energi pompa. Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 1 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 750 2500 orang. 5. Tipe II Sedang Tersedia sumber dari mata air. Sistem distribusi dengan perpipaan mengandalkan energi pompa. Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 2 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 1500 - 4000 orang. 6. Tipe II Besar Tersedia sumber dari mata air. Sistem distribusi dengan perpipaan mengandalakan energi pompa. Kualitas maupun kuantitas air terpenuhi

IV-4

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah Tingkat kemampuan pelayanan meliputi 3 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 2500 - 10000 orang.

7. Tipe III Sumber air tanah dangkal. Teknologi pengambilan air menggunakan sumur gali, sumur pompa tangan dangkal atau dengan energi pompa sederhana. Satu unit sumur melayani 3 5 keluarga. Total unit sumur satu desa 30 75 unit. 8. Tipe IV Tersedia sumber dari mata air. Pengambilan air dengan cara membuat sumur bor Digunakan teknologi untuk menaikkan air tanah dalam, dengan penyadap/pengumpul air tanah dan sistem distribusi pipa, pelayanan melalui hidran umum atau kombinasi hidran umum dan sistem distribusi pipa. Melayani 1 desa 750 2500 penduduk. Tersedia sumber air permukaan (sungai, danau, rawa). Distribusi menggunakan sistem perpipaan dengan grafitasi, memerlukan perbaikan kwalitas air (storage, pengendapan, saringan pasir cepat/lambat, aerasi dll). Pelayanan melalui hidran Umum atau kombinasi anatar HU dengan Sambungan Rumah Tingkat kemampuan pelayanan 1 desa atau jumlah penduduk yang dilayani antara 750 2500 orang. 9. Tipe V

IV-5

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

10. Tipe VI Tersedia sumber air permukaan (sungai, danau, rawa). Sistem distribusi dengan jaringan perpipaan mengandalkan energi pompa. Perlu perbaikan kualitas air Model pelayanan menggunakan hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah Melayani 1 desa, 750 2500 orang. Menggunakan sumber air hujan Menggunakan teknologi bak penampungan/pengumpul air hujan Satu bak penampungan melayani 2 3 kelurga. Total unit bak penampung untuk 1 desa antara 50 100 Unit. Model pelayanan menggunakan hidran umum atau kombinasi antara HU dengan Sambungan Rumah Pada penyediaan air bersih diperlukan standart perencanaan agar pelayanan air bersih yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu dibutuhkan suatu kriteria/standart yang ditentukan untuk memenuhi kebutuhan air baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Standart perencanaan adalah ketentuan-ketentuan yang harus

11. Tipe VII

dipenuhi untuk membuat suatu sistem penyediaan air bersih, yaitu : 1. Sumur Gali Sumur gali adalah suatu bangunan untuk mengambil air tanah dengan cara menggali sampai mendapatkan muka air tanah. Syarat teknis pembuatan sumur gali :

IV-6

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Melayani 2 5 keluarga Jarak sumur kesumber limbah minimum 10 m Untuk menghindari kontaminasi dari air permukaan dibuat pasangan batu yang kedap air sedalam 2 3 meter, bagian atas sumur diberi tembok pengaman setinggi 0,8 1 meter dan dibuat penutup sumur sebagai pelengkap. Diameter sumur antara 1 2 meter Kedalaman sumur harus di bawah muka air, pada musim kemarau biasanya kedalaman sumur maksimum adalah 20 meter. Diberi saringan untuk mendapatkan kualitas air yang lebih baik dengan susunan : Kerikil, 10 mm, setinggi 15 cm Kerikil, 15 mm, setinggi 15 cm Kerikil, 18 mm, setinggi 15 cm Lantai sumur dibuat kedap air dengan radius 2 3 m2 dan mempunyai kemiringan sekitar 2 % agar air tidak tergenang. Ketinggian lantai 15 20 cm dari permukaan tanah Bila menggunakan pompa listrik/tangan, maka kecepatan pompa sesuai dengan kecepatan penurunan muka air yang paling kecil agar pasir tidak terhisap ke dalam pompa. 2. Sumur Pompa Tangan

Pompa tangan digunakan untuk menaikkan air tanah kepermukaan. Sebelum pemasangan pompa tangan, terlebih dahulu dilakukan penggalian/pengeboran sampai di dapatkan muka air tanah yang dinaikkan kepermukaan.

IV-7

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Kekuatan air.

pompa

untuk

mengangkat

air

atau

mengalahkan beda tinggi merupakan faktor dari kedalam Pemilihan jenis pompa tangan manual ini berdasarkan kedalaman air tanah.

Macam-macam sumur pompa tangan sebagai berikut : a. Sumur Pompa Tangan Dangkal Penyadap air tanah dangkal dengan menggunakan pompa tangan. Pompa tangan dangkal hanya mampu menghisap air tanah pada kedalaman tidak lebih dari 7 meter Syarat teknis perencanaan pompa tangan dangkal : Dibangun di daerah yang mempunyai sumber air tanah dangkal dengan kedalaman muka air tanah maksimum 7 m dari permukaan tanah. Penggunaan pompa tangan sebaiknya secara kelompok (kolektif) Letak SPT dangkal harus memperhatikan struktur tanah/batuan Tidak terlalu dekat sumber limbah, seperti kakus, comberan (minimum 10 m) b. SPT dangkal dapat melayani 2 5 keluarga. Sumur Pompa Tangan Sedang Menggunakan Pompa tangan untuk menghisap air tanah sedalam 7 15 m dari permukaan. Syarat teknis perencanaan sumur pompa sedang :

IV-8

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Dibangun di daerah yang mempunyai sumur air tanah dangkal (kedalaman muka air 7 15 meter dari permukaan tanah) Dibangun secara kolektif sesuai pengelompokan & kepadatan penduduk. Jarak dengan limbah minimal 10 m Melayani 5 15 keluarga.

c.

Sumur Pompa Tangan Dalam Adalah dengan bangunan penyadap/pengumpul pompa tangan air tanah dengan menggunakan

kemampuan menghisap/menaikkan air tanah pada kedalaman muka air tanah lebih dari 15 meter dari permukaan tanah. Untuk mendapatkan air tanah dengan kedalaman lebih dari 15 meter dibuat sumur bor. Syarat teknis perencanaan pompa tangan dangkal : Dibangun pada daerah yang mempunyai sumber air tanah dalam antara 15 30 meter dari permukaan tanah. SPT harus dapat melayani 50 75 orang Untuk daerah yang tergenang air diipilih tempat yang lebih tinggi 3. Penampungan air hujan Air hujan merupakan sumber air bersih yang sangat penting di suatu daerah jika sumber-sumber lain tidak ada. Persyaratan teknis pembuatan penampungan air hujan :

IV-9

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Curah Hujan mencukupi kebutuhan minimal pada musim kemarau Pelayanan untuk pribadi 5 10 jiwa, sedang untuk komunal sampai sekitar 100 jiwa dengan kebutuhan air sebesar 5 liter/orang/hari. Luas atap minimal 15 m2. Konstruksi bak harus kedap air, bak dapat dibuat dari fiber glas, pasangan bata, beton bertulang atau ferrosemen.

4.

Embung-embung Penangkap air hujan yang ditempatkan di tanah, yang prinsipnya sama dengan PAH. Digunakan di daerah yang tidak mempunyai sumber air tetapi potensi curah hujan cukup. Persyaratan teknis pembuatan penampungan air hujan : Melayani penduduk antara 200 500 jiwa Volume bak diperhitungkan untuk kebutuhan 3 bulan Tersedia lahan untuk tempat bersifat lempung. Bak penampungan diletakkan di daerah datar. Sebaiknya daerah sekitar berbukit-bukit sehingga air dapat dialirkan secara grafitasi dengan luas tangkapan 100 m2. Bentuk Bak bulat/persegi panjang. Jangan dibuat terlalu dalam untuk menghindari berkembangnya senyawa organik. Konstruksi Bak kedap air. penampungan air, tanah

IV-10

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

5.

Sistem Distribusi Perpipaan Sistem distribusi dengan menggunakan jaringan perpipaan dilaksanakan untuk melayani penduduk antara 750 4000 jiwa atau 1 2 desa. Sistem perpipaan yang dipilih tergantung beberapa faktor. Elevasi : elevasi sumber air ke tempat pelayanan penting diketahui pompa. Jarak : Jarak sumber air ke permukiman untuk mengetahui panjang pipa yang dibutuhkan. Kualitas : bila kualitas air belum memenuhi standart air minum maka akan ditambahkan perbaikan kualitas air pada konstruksi perpipaan. Kepadatan dan penyebaran penduduk : faktor ini menentukan jumlah bak pengumpul dan hidran umum. untuk menentukan perlu tidaknya energi

4.1.1.

Potensi Sumber Air yang ada sumber air yang ada didaerah studi setelah

Potensi

diinventarisasi dan disurvei dilapangan adalah sumber air baku artesis Goa Batu Besar. Sumber air ini berbentuk seperti kolam dengan lebar 5 x 5 m dan kedalaman 37 m, dengan debit sekitar 10 lt/detik. Sumber air baku artesis Goa Batu Besar terletak pada elevasi 20 m. 4.1.2. Perhitungan Proyeksi Jumlah Penduduk

Pada studi ini perhitungan proyeksi pertumbuhan penduduk digunakan metode aritmatik, yang umum digunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk. Dari metode tersebut diatas akan akan didapat proyeksi jumlah penduduk pada tahun yang diinginkan.

IV-11

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Proyeksi perhitungan jumlah penduduk dihitung menggunakan metode aritmatik yang menggunakan rumus : Pn Pn Po r n = = = = = Po ( 1 + r.n ) proyeksi jumlah penduduk pada n tahun (jiwa) Jumlah penduduk pada awal tahun (jiwa) prosentasi pertumbuhan penduduk (%) jumlah tahun yang akan diproyeksi Dimana :

Dari metode tersebut diatas maka dapat dihitung proyeksi jumlah penduduk di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut seperti yang terlihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Desa Pasir Putih No. Tahun Jumlah Penduduk (jiwa) 1.019 1.093 1.167 sebesar 1,45 (BPS

1. 2005 2. 2010 3. 2015 Laju pertumbuhan penduduk rerata adalah Indonesia Kalimantan Selatan)
Sumber Perhitungan

4.1.3.

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih

Untuk memproyeksikan kebutuhan air bersih pada daerah kajian, maka harus diperkirakan dahulu kebutuhan air bersih perjiwa di daerah setempat. Untuk daerah tersebut diatas dibutuhkan air bersih per jiwa adalah sebesar 130 liter/hari. Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.2 maka dihitung proyeksi kebutuhan air bersih untuk jangka waktu 5 tahun dan 10 tahun mendatang.

IV-12

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Tabel 4.2. Proyeksi kebutuhan air N o


Uraian Satua n Jiwa % Jiwa Jumlah Tahun 2005 1019 80 815 Tahun 2010 1093 80 874 Tahun 2015 1167 80 933

1 Jumlah Penduduk 2 Tingkat Pelayanan 3 Penduduk Terlayani Kebutuhan Domestik Pelayanan Rumah 4 Tangga 5 Kebutuhan Air 6 Jumlah Kebutuhan Air Juml. Samb. Rumah 7 Tangga 8 Pelayanan Kran Umum 9 Kebutuhan Air 10 Jumlah Kebutuhan Air

Jiwa l/org/h r l/det buah Jiwa l/org/h r l/det

571 130 0,86 114 245 30 0,08 49

612 130 0,92 122 262 30 0,09 52

653 130 0,98 131 280 30 0,10 56

11 Juml. Samb. Kran Umum buah Kebutuhan Non Domestik 12 Kebutuhan Lain 13 Total Kebut. Air 14 Kehilangan Air (30%) 15 Kebutuhan Rerata Faktor kebutuhan 16 Puncak 17 Kebutuhan Air Rencana l/det l/det l/det l/det l/det l/det

0,19 1,13 0,49 1,62 1,75 2,83

0,20 1,21 0,52 1,73 1,75 3,04

0,22 1,30 0,56 1,85 1,75 3,24

Seperti terlihat dalam tabel diatas, dengan target pelayanan sebesar 80% maka, proyeksi tahun 2015 dibutuhkan air baku sebesar 3,24 liter/detik. 4.2. Perencanaan Air Bersih

IV-13

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Dalam perencanaan detail air minum di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut harus dipertimbangkan potensi air yang ada dan jumlah penduduk yang akan dilayani oleh sumber, sehingga potensi sumber yang oleh masyarakat pengguna air. Potensi sumber air baku Artesis Goa Batu Besar yang akan dikembangkan adalah sebesar 10 liter/detik yang akan melayani penduduk disekitar sumber air yaitu di daerah perkebunan Kelapa Sawit sebesar 204 jiwa dan apabila diproyeksikan 15 tahun mendatang menjadi 233 jiwa, penduduk di daerah Transmigrasi sebesar 306 jiwa dan Penduduk di kawasan permukiman sebesar 510 jiwa. Masyarakat di di Desa Pasir Putih Kabupaten Tanah Laut masih sulit untuk mendapatkan air bersih. Perencanaan sistem jaringan pipa di Desa Pasir Putih terdiri dari jaringan pipa transmisi yang ditujukan mengalirkan air dari sumber Air Bersih Goa Batu Besar untuk didistribusikan ke blok pelayanan dengan cara membuat tandon-tandon pada pipa distribusi yang kemudian diambil oleh pipa transmisi kemudian ditampung untuk kran umum. Setelah memperoleh data-data pendukung dan memahami secara seksama fasilitas-fasilitas yang terdapat pada program WaterCAD, maka pelaksanaan simulasi jaringan pipa di Desa Pasir Putih dapat dilakukan. Dalam detail desain ini, jaringan pipa di Desa Pasir Putih disimulasikan ke dalam program WaterCAD versi 4.5 dengan mengusahakan suatu model yang mendekati kondisi asli di lapangan, yaitu seperti berikut ini. 1. Model skema jaringan ada cukup untuk dikonsumsi

IV-14

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Jaringan yang ada di lapangan dimodelkan ke dalam program AutoCAD secara skalatis. Dimaksudkan agar tiap-tiap ukuran dan dimensi pada gambar jaringan yang tampak pada layar monitor benar-benar mewakili kondisi aslinya. Setelah pemodelan dalam AutoCAD selesai gambar jaringan pipa tersebut kemudian di impor ke dalam program back WaterCAD versi 4.5 untuk dipergunakan sebagai

ground. Pemodelan jaringan pipa dalam program WaterCAD versi 4.5 dilakukan secara skematis berdasarkan back ground yang telah ada, dimaksudkan untuk lebih memudahkan dalam penentuan jarak. 2. Model Pipa Model pipa meliputi diameter, jenis bahan pipa, panjang, dan kekasaran. Khusus untuk diameter agar dapat secara mudah dibedakan antara pipa yang satu dengan yang lain, maka pipa-pipa tersebut diberi warna yang berbeda sesuai dengan diameternya. Hal ini memberi kemudahan karena dapat secara langsung diamati melalui layar monitor. Pada bagian-bagian tertentu dari sistem, terdapat pipa yang membelok. Untuk dapat membuat belokan pada pipa dilakukan dengan cara membengkokkan pipa berdasarkan back ground gambar jaringan yang sudah ada. Fungsi dari membelokkan pipa, disamping untuk memperoleh bentuk jaringan yang sesuai dengan skemanya, juga untuk menghemat jumlah pipa. Penghematan jumlah pipa ini harus dilakukan karena program WaterCAD ini terbatas sekali dalam kemampuannya menganalisa jaringan pipa. Batas

IV-15

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

maksimum pipa yang diperkenankan oleh WaterCAD adalah 250 (dua ratus lima puluh) buah pipa. 3. Model titik simpul (junction) Pemodelan junction tersebut meliputi jenis aliran pada titik simpul tersebut apakah berupa aliran masuk (inflow) ataukah berupa demand. Pada penelitian ini, titik-titik simpul yang ada dimodelkan sebagai titik konsumsi atau demand. Kebutuhan air bersih (demand) dihitung berdasarkan datadata pendukung yang ada, seperti data jumlah penduduk di Desa Pasir Putih agar mendekati kondisi aslinya di lapangan. Di samping itu, untuk lebih mendekati kondisi nyatanya di lapangan, maka kebutuhan air bersihnya dibuat berfluktuatif. Pengertian dari kebutuhan air yang berfluktuatif adalah, demand yang disimulasikan mengalami perubahan debit kebutuhan setiap jamnya menurut tingkat pemakaian pada saat itu. Dan agar dapat diamati besaran kebutuhan tiap jamnya, digunakanlah tipe berkesinambungan ( continous patern). Maksud dari pembuatan kebutuhan air yang berfluktuatif menurut waktu adalah untuk membuat distribusi air bersih yang ada tersebut menjadi lebih nyata. 4. Model tangki, pompa, dan reservoir Pemodelan pola kerja reservoir diusahakan mendekati kondisi aslinya di lapangan agar tercapai simulasi yang baik. Karena jumlah air yang dibutuhkan tertentu, Reservoir di lapangan dimodelkan dengan tangki ditambah dengan input tertentu, karena model reservoir yang ada di WaterCad merupakan pemodelan sumber air yang memiliki elevasi muka air tetap

IV-16

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

dan jumlah air yang tidak terbatas. Sementara reservoir di lapangan merupakan tampungan dengan kondisi muka air yang berfluktuasi yang tergantung dari suplai air masuk dan keluar. Untuk selanjutnya perhitungan dan simulasi hidrolis pipa

transmisi dihitung dengan bantuan paket program komputer WaterCAD v4.5. Dalam analisa ini aspek yang diperhitungkan adalah: a. Tekanan air :

Tekanan pipa transmisi/distribusi maksimum adalah 60 mH2O Tekanan air minimum pada sambungan pelayanan adalah 5 mH2O

b. Kecepatan aliran dalam jaringan distribusi adalah 0,4 2,0 m/dt. A. Kriteria Perencanaan : 1. Jumlah jiwa per KK 2. Kebutuhan air bersih per jiwa 3. Kebutuhan hari maksimum 4. Kebutuhan jam puncak = 5 jiwa = 130 l/org/hari = 1,15 = 1,50 = = x x kebutuhan kebutuhan 10 mH2O 60 mH2O rata-rata hari maksimum 5. Tekanan minimum pada pipa distribusi 6. Tekanan maksimum pada pipa distribusi 7. Kebocoran yang diijinkan 8. Tingkat pertumbuhan penduduk B. Data perencanaan = 1,45

= 30 %

IV-17

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

1. Jumlah jiwa yang akan memanfaatkan 2. Daerah yang akan memanfaatkan = Pasir

= (204 KK)

1.019 jiwa

Daerah di Desa yang 3 Putih

permukiman terbagi

menjadi

kawasan yaitu : 1. perkebunan Kelapa Sawit sebesar 204 jiwa 2. daerah Transmigrasi sebesar 306 jiwa 3. Penduduk kawasan permukiman sebesar 510 jiwa 3. Nama sumber lokasi 4. Besarnya potensi debit sumber 5. Elevasi sumber 6. Elevasi rencana tandon = Sumber air baku Artesis Goa Batu Besar = 10 liter/detik = + 20,00 m = Tandon 1 = + 30,0 m Tandon 2 = + 50,0 m Tandon 3 = + 57,5 m C. Kebutuhan air bersih 1. 2. 3. 4. Jumlah penduduk terlayani tahun 2005 Proyeksi tahun 2015 (10 tahun) Total Kebutuhan Air Kehilangan Air (30%) = 1.019 jiwa = 1.167 jiwa = 1,30 liter/detik = 0,56 liter/detik di

IV-18

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

5. 6.

Kebutuhan Rerata Kebutuhan Air Rencana : Perkebunan Kelapa Sawit Daerah Transmigrasi Daerah Permukiman

= 1,85 liter/detik = 0,65 liter/detik = 0,97 liter/detik = 1,62 liter/detik = 3,24 liter/detik

Total

7. Besarnya pemakaian air bersih pada suatu daerah tidaklah konstan, tetapi mengalami fluktuasi. Hal ini tergantung pada aktifitas keseharian dalam penggunaan air oleh masyarakat. Pada saat-saat tertentu terjadi peningkatan aktivitas penggunaan air, sehingga memerlukan pemenuhan kebutuhan air bersih lebih banyak dari kondisi normal, sementara pada saat-saat tertentu juga terdapat aktivitas yang tidak memerlukan air. Kebutuhan air di Desa Pasir Putih mayoritas untuk mencukupi daerah permukiman, sehingga faktor pengalinya dipakai faktor pengali untuk Fluktuasi kebutuhan daerah Permukiman
1,8 1,6 1,4 1,2 1,0 0,8 0,6 0,4 0,2 0,0 0,0 Stepwise Pattern Perumahan

Multiplier

5,0

10,0

Time (hr)

15,0

20,0

25,0

Gambar 4.1 Faktor Pengali untuk

IV-19

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Fluktuasi kebutuhan daerah Permukiman

D.

Perencanaan Pompa Penggunaan pompa diharapkan mampu memberikan tambahan tekanan dalam suatu sistem jaringan distribusi air bersih. Dengan adanya pompa tinggi tekanan yang berkurang dapat dinaikkan kembali sehingga sistem dapat mengalirkan air ketempat pelayanan yang lebih tinggi dan jauh. Sehingga dalam operasinya pompa harus dapat memenuhi tinggi tekan yang dibutuhkan sistem. Pada Perencanaan Jaringan Air Bersih di Desa Pasir Putih, akan direncanakan pemasangan 3 buah pompa, sebagai berikut : 1. Pompa 1 Terletak di dekat sumber air Goa Batu Besar Design Head = 25 m Design Discharge = 10 liter/detik Elevasi = +20 m Pompa direncanakan beroperasi selama lebih kurang 12 jam/hari, seperti terlihat pada grafik di bawah.

IV-20

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

8,0 7,0 6,0 5,0 Discharge (l/s) 4,0 3,0 2,0 1,0 0,0 0,0

Pump: PMP-1 Discharge Varying Time

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

5,0

10,0

Time (hr)

15,0

20,0

25,0

Gambar 4.2 Grafik keluaran terhadap waktu Pompa 1 Pada gambar grafik diatas dapat dilihat skema operasi pompa selama 24 jam. Setelah pengisian pertama selama 2 jam, Pompa 1 akan mati pada kurang lebih jam ke-2 selama 6 jam. Pada ke-7 pompa akan menyala selama lebih kurang 5 jam. Pompa akan menyala kembali pada jam 17 selama kurang lebih 4 jam. 2. Pompa 2 Terletak dekat tandon 1 di daerah

Perkebunan Kelapa sawit Design Head = 30 m Design Discharge = 10 liter/detik Elevasi = +30 m Pompa direncanakan beroperasi selama kurang lebih 14 jam/hari, seperti terlihat pada grafik di bawah.

IV-21

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

6,0 5,5 5,0 4,5 4,0 3,5 Discharge (l/s) 3,0 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5 0,0 0,0 5,0

Pump: PMP-2 Discharge Varying Time

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

10,0

Time (hr)

15,0

20,0

25,0

Gambar 4.3 Grafik keluaran terhadap waktu Pompa 2 Pada gambar grafik diatas dapat dilihat skema operasi pompa selama 24 jam. Setelah pengisian pertama selama 1 jam, Pompa 2 akan mati pada jam ke-1 selama 5 jam. Pada jam ke-7 pompa akan menyala selama lebih kurang 5 jam. Pompa akan menyala kembali pada jam 17 selama kurang lebih 7 jam. 3. Pompa 3 Terletak dekat tandon 2 di daerah

transmigrasi Design Head = 30 m Design Discharge = 10 liter/detik Elevasi = +50 m Pompa direncanakan beroperasi selama 13 jam/hari, seperti terlihat pada grafik di bawah.

IV-22

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

3,5

Pump: PMP-3 Discharge Varying Time

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

3,0

2,5

2,0 Discharge (l/s)

1,5

1,0

0,5

0,0 0,0

5,0

10,0

Time (hr)

15,0

20,0

25,0

Gambar 4.4 Grafik keluaran terhadap waktu Pompa 3 Pada gambar grafik diatas dapat dilihat skema operasi pompa selama 24 jam. Setelah pengisian pertama selama 1 jam, Pompa 3 akan mati pada jam ke-1 selama 5 jam. Pada jam ke 6 pompa akan menyala selama lebih kurang 6 jam. Pompa akan menyala kembali pada jam 16 selama kurang lebih 6 jam.

IV-23

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Penentuan Jenis Pompa berdasarkan data Debit dan Head untuk Jaringan air bersih di desa Pasir Putih dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 4.5 Kurva Penentuan Jenis Pompa berdasarkan data Debit dan Head

IV-24

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Gambar 4.6 Contoh jenis pompa

Gambar 4.7 Spesifikasi Pompa

Gambar 4.8 Spesifikasi Pompa

IV-25

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

E.

Kebutuhan Pipa Transmisi Ke Tandon Pipa yang biasa digunakan dalam pendistribusian air bersih adalah pipa yang berpenampang lingkaran. Penggunaan pipa bertekanan mempunyai kemungkinan lebih sedikit untuk tercemar, disamping harganya yang lebih murah dibanding menggunakan saluran terbuka atau talang. Jenis pipa yang dipakai pada perencanaan jaringan air bersih di desa Pasir Putih adalah jenis pipa palstik, pipa ini biasanya dikenal dengan sebutan pipa PVC (Poly Vinil Chloride). Mudah didapatkan dalam berbagai ukuran 100-900 mm dengan berbagai macam kapasitas tekanan. Keuntungan memakai pipa jenis ini dibanding dengan yang lan adalah: Harganya murah dan banyak tersedia di pasaran Ringan, sehingga mudah diangkut Mudah dalam hal penyambungan dan pemasangan dan tahan karat Kebutuhan pipa transmisi ke tandon dan dari tandon ke distribusi adalah sepanjang 10.980 m, dengan rincian sebagai berikut : 1. diameter 50 mm panjang 1740 m 2. diameter 75 mm panjang 5024 m 3. diameter 100 mm panjang 4216 m untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah dan pada gambar perencanaan jaringan pipa.

IV-26

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Label P-1 P-2 P-3 P-4 P-5 P-6 P-7 P-8 P-9 P-10

Length (m) 809 3.390 5.012 20 20 700 1.000 5 12 12

Diameter (mm) 100 100 75 50 50 50 50 100 100 75

Material PVC PVC PVC PVC PVC PVC PVC PVC PVC PVC

Sumber : Perhitungan

F.

Kebutuhan Tandon Air Tandon air dimaksudkan untuk menyimpan sementara air baku sebelum didistribusikan. Volume, jumlah dan lokasi tandon air disesuaikan dengan rencana daerah layanan, sehingga pemenuhan kebutuhan air baku dapat dipenuhi sepanjang waktu dan terdistribusi ke seluruh rencana daerah layanan. Sumber air untuk tandon air dapat berasal dari jaringan pipa air baku yang diambil dari sumber air ataupun dari supply melalui jalan darat (truck tanki,dll). Hydrant umum dimaksudkan untuk distibusi air bersih bagi keperluan rumah tangga yang tidak dapat dijangkau oleh jaringan pipa distribusi air bersih. Pada umumnya hydrant umum dipakai untuk keperluan sekitar 100 penduduk. Sebagaimana

IV-27

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

tandon

air,

volume,

jumlah

dan

lokasi

hydrant

umum

disesuaikan dengan rencana daerah layanan. Persyaratan yang harus dipenuhi baik untuk perencanaan tandon air maupun hydrant umum adalah : mudah dijangkau, terletak dekat/di pinggir jalan darat, terdistribusi merata untuk daerah layanan, dekat dengan pusat kegiatan, bebas dari gangguan dan lain-lain. Menara air merupakan komponen sistem jaringan distribusi air bersih yang berfungsi untuk menampung dan menyimpan air untuk digunakan pada kondisi tertentu. Pengisian menara air dilakukan saat kebutuhan air bersih menurun/tidak mencapai puncak, sehingga disamping dapat berfungsi dalam memenuhi fluktuasi permintaan pada keadaan darurat, juga untuk meratakan tekanan untuk operasi. Besarnya kapasitas menara air sebagai tandon penampungan tergantung dari variasi kebutuhan air minum yang diharapkan, besarnya kebutuhan maksimum dan minimum, kapasitas konstan pemompaan, dan juga faktor kegunaan dari tandon tersebut. Pada Perencanaan Jaringan Air Bersih di Desa Pasir Putih, akan direncanakan pembuatan tandon/menara air sebanyak 3 buah pada pipa transmisi, sebagai berikut : 1. Tandon 1 Panjang 4 m Lebar 4 Tinggi 2 m Elevasi Tanah + 30 m Elevasi Dasar Tandon + 40 m Elevasi Maksimum + 42 m

IV-28

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

2. Tandon 2

Panjang 4 m Lebar 4 Tinggi 2 m Elevasi Tanah + 50 m Elevasi Dasar Tandon + 60 m Elevasi Maksimum + 62 m Panjang 3 m Lebar 4 Tinggi 2 m Elevasi Tanah + 57,5 m Elevasi Dasar Tandon + 67,5 m Elevasi Maksimum + 69,5 m

3. Tandon 3

100,0 90,0 80,0 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 0,0

Tank: Tandon 1 Calculated Percent Full Varying Time

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Calculated Percent Full (%)

5,0

10,0

Time (hr)

15,0

20,0

25,0

Gambar 4.9 Grafik Prosentase Kapasitas terhadap waktu Tandon 1

IV-29

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

100,0 90,0 80,0 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 0,0

Tank: Tandon 2 Calculated Percent Full Varying Time

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Calculated Percent Full (%)

5,0

10,0

Time (hr)

15,0

20,0

25,0

Gambar 4.10 Grafik Prosentase Kapasitas terhadap waktu Tandon 2

100,0 90,0 80,0 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 0,0

Tank: Tandon 3 Calculated Percent Full Varying Time

Desain Rencana Air Bersih Desa Pasir Putih

Calculated Percent Full (%)

5,0

10,0

Time (hr)

15,0

20,0

25,0

IV-30

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Gambar 4.11 Grafik Prosentase Kapasitas terhadap waktu Tandon 3 Adapun fungsi dari tandon adalah : 1. Menampung air 2. Untuk menghemat operasional pompa 3. Dapat dipakai untuk menambah tekanan air Dari Gambar 4.5, 4.6 dan 4.7 dapat kita lihat bahwa tandon yang direncanakan telah memenuhi persyaratan fungsi tandon. Bentuk menara air/tandon yang akan direncanakan dapat dilihat pada gambar barikut :

Gambar 4.12 Menara air/tandon Rencana

IV-31

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Gambar 4.13 Menara air/tandon Rencana (Tangga)

Gambar 4.14 Letak Rumah Pompa

IV-32

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Gambar 4.15 Rumah Pompa G. Kebutuhan Air Distribusi Daerah yang akan memanfaatkan air dari sumber Air Bersih Goa Batu Besar adalah 3 lokasi yaitu : 1. perkebunan Kelapa Sawit = 204 jiwa 2. Kawasan Transmigrasi = 306 jiwa 3. Penduduk di kawasan permukiman = 510 jiwa Untuk melayani penduduk di ketiga daerah tersebut, telah dihitung besarnya kebutuhan air di ketiga tempat tersebut. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa sumber Air Bersih Goa Batu Besar cukup untuk melayani penduduk pada ketiga tampat tersebut diatas sampai tahun 2015. Besarnya tekanan air rata-rata pada tiap junction telah

memenuhi syarat yaitu diatas 10 mH2O. dengan tekanan

IV-33

LAPORAN ANTARA PEMBUATAN DED IKK KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

sebesar itu, maka air dapat didistribusikan secara gravitasi ke daerah layanan. Junction Perkebunan Kelapa Sawit Daerah Transmigrasi Kawasan Permukiman 2 Kawasan Permukiman 1 Sumber : Perhitungan Kecepatan air juga telah memenuhi persyaratan yaitu antara 0,4 2,0 m/dt. Label P-1 P-2 P-3 P-4 P-5 P-6 P-7 P-8 P-9 P-10 Length (m) 809 3.390 5.012 20 20 700 1.000 5 12 12 Diameter (mm) 100 100 75 50 50 50 50 100 100 75 Velocity (m/s) (rata-rata) 0,97 0,71 0,67 0,62 0,68 0,70 0,70 0,97 0,71 0,67 Elevation Demand (m) 26,36 48,67 53,24 51,43 (l/s) 0,65 0,97 0,81 0,81 Pressure (Average) (m H2O) 15,00 12,50 14,14 10,98

Sumber : Perhitungan

IV-34

You might also like