You are on page 1of 15

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan mulai tanggal 2 April sampai dengan 30 April di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 dengan jumlah responden sebanyak 56 orang. Adapun hasil penelitian yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Data Demografi Data demografi pada penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, riwayat perkawinan, suku, diagnosa medis dan riwayat kemoterapi. Hasil penelitian mengenai data demografi responden secara singkat dapat dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Demografi Pasien Kanker dengan Tindakan Kemoterapi di Ruang Rawat Inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2013 (N=56) No. Frekuensi Persense Data Demografi () (%) 1. Umur : - Orang muda dan dewasa (15-49 26 46,4 tahun) 30 53,6 - Orang tua ( 50 tahun) Total 56 100 2. Pendidikan : - Rendah 23 41,1 - Menengah 14 25,0 - Tinggi 19 33,9 Total 46 100

41

42

3.

4.

5.

6.

Pekerjaan : - PNS - Petani - Wiraswasta - Pensiunan - Tidak bekerja Total Riwayat perkawinan : - Menikah - Belum menikah - Janda Total Suku : - Aceh - Gayo - Aneuk Jamee - Jawa - Batak Total Diagnosa Medis : - Ca.Anus - Ca.Ovarium - Ca.Buli - Ca.Ginjal - Ca.Getah Bening - Ca.Rekti - Ca.Paru - NPC - Ca.Mammae - Ca.Abdomen - Ca.Usus Halus - Hodgin Limfoma - Choriocarsinoma - Ca.Prostat - Ca.Palatum - Ca.Servik - Ca.Gaster - Ca.Otak - Ca.Colon - Ca.Endometrium - Ca.Nasofaring - Ca.Sinonasal - Hepatoma - NHL Total

6 17 10 2 21 56 41 6 9 56 50 2 1 2 1 56 1 6 1 1 1 4 3 1 16 1 1 2 1 1 1 1 2 1 5 1 2 1 1 1 56

10,7 30,4 17,9 3,6 37,5 100 73,2 10,7 16,1 100 89,3 3,6 1,8 2 3,6 1,8 100 1,8 10,7 1,8 1,8 1,8 7,1 5,4 1,8 28,6 1,8 1,8 3,6 1,8 1,8 1,8 1,8 3,6 1,8 8,9 1,8 3,6 1,8 1,8 1,8 100

3,6

43

7.

Riwayat Kemoterapi : - Kemoterapi ke 1 - Kemoterapi ke 2 - Kemoterapi ke 3 - Kemoterapi ke 4 - Kemoterapi ke 5 - Kemoterapi ke 6 - Kemoterapi ke 10 - Kemoterapi ke 12 Total Sumber : Data primer (Diolah 2013)

10 12 8 11 7 6 1 1 56

17,9 21,4 14,3 19,6 12,5 10,7 1,8 1 1,8 100

1,8

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa frekuensi responden terbanyak berada pada usia 50 tahun (orang tua) yaitu sebanyak 30 responden (53,6%) dan jenis kelamin responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 39 responden (69,6%). Pendidikan responden terbanyak berada pada kategori rendah yaitu 23 responden (41,1%) dan responden tidak bekerja sebanyak 21 responden (37,5%). Responden umumnya menikah yaitu sebanyak 41 responden (73,2%), suku terbanyak yaitu suku Aceh sebanyak 50 responden (89,3%) dan diagnosa medis pasien yang terbanyak adalah kanker payudara sebanyak 16 responden (26,6%). Riwayat kemoterapi yang dijalani responden terbanyak adalah menjalani kemoterapi yang ke 2 yaitu sebanyak 12 responden (21,4%).

2. Gambaran karakteristik spiritualitas ditinjau secara umum Hasil penelitian tentang gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau secara umum tersaji pada tabel 5.2 :

44

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi karakteristik spiritualitas ditinjau secara umum (n=56) Karakteristik spiritualitas ditinjau secara % umum Baik 38 67,9 Kurang 18 32,1 Total 56 100 Sumber : Data primer (diolah 2013) Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa karakteristik spiritualitas pasien yang ditinjau secara umum berada pada kategori baik yaitu sebanyak 38 responden (67,9%). 3. Gambaran karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan Tuhan Hasil penelitian tentang gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan Tuhan tersaji pada tabel 5.3 : Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan Tuhan (n=56) Karakteristik spiritualitas ditinjau dari % hubungan dengan Tuhan Baik 34 60,7 Kurang 22 39,3 Total 56 100 Sumber : Data primer (diolah 2013) Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa karakteristik spiritualitas pasien yang ditinjau dari hubungan dengan Tuhan berada pada kategori baik yaitu sebanyak 34 responden (60,7%).

45

4. Gambaran karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan diri sendiri Hasil penelitian tentang gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan diri sendiri tersaji pada tabel 5.4 : Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan diri sendiri (n=56) Karakteristik spiritualitas ditinjau dari % hubungan dengan diri sendiri Baik 32 57,1 Kurang 24 42,9 Total Sumber : Data primer (diolah 2013) Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa karakteristik spiritualitas pasien yang ditinjau dari hubungan dengan diri sendiri berada pada kategori baik yaitu sebanyak 32 responden (57,1%). 5. Gambaran karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan alam Hasil penelitian tentang gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan alam tersaji pada tabel 5.5 : Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan alam (n=56) Karakteristik spiritualitas ditinjau % dari hubungan dengan alam Baik 29 51,8 Kurang Total Sumber : Data primer (diolah 2013) 27 56 48,2 100 56 100

46

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa karakteristik spiritualitas pasien yang ditinjau dari hubungan dengan alam berada pada kategori baik yaitu sebanyak 29 responden (51,8%). 6. Gambaran karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan orang lain Hasil penelitian tentang gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan orang lain tersaji pada tabel 5.6 :

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan orang lain (n=56) Karakteristik spiritualitas ditinjau dari hubungan dengan orang lain Baik Kurang Total Sumber : Data primer (diolah 2013) Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa karakteristik spiritualitas pasien yang ditinjau dari hubungan dengan orang lain berada pada kategori baik yaitu sebanyak 34 responden (60,7%). 34 22 56 60,7 39,3 100 %

47

B. Pembahasan 1. Gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau secara umum Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 diperoleh data bahwa karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau secara umum berada pada kategori baik yaitu sebanyak 38 responden (67,9%). Mauk dan Schmidt (2004 dalam Potter & Perry, 2010, p.60) mendefinisikan spiritualitas sebagai kesadaran dalam diri seseorang dan rasa terhubung dengan sesuatu yang lebih tinggi, alami, atau kepada beberapa tujuan yang lebih besar dari diri sendiri. Spiritualitas mengacu pada bagaimana menjadi manusia yang mencari makna melalui hubungan intra-, inter- dan transpersonal (Reed 1991 dalam Kozier, Erb, Berman & Synder, 2011, p.495). Spiritualitas merupakan faktor penting yang membantu individu mencapai keseimbangan yang diperlukan untuk memelihara kesehatan dan kesejahteraan serta untuk beradaptasi dengan penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa spiritualitas yang positif mempengaruhi dan

meningkatkan kesehatan dan kegiatan pencegahan penyakit (Grey, 2004 dalam Potter & Perry, 2010, p.60).

48

Penelitian yang dilakukan oleh Moschella, Pressman dan Weissman (1997 dalam Blais, et al. 2007, p.557) pasien kanker yang religius meningkatkan keyakinan dan praktik agama mereka sebagai respon terhadap penyakit. Keyakinan spiritual menjadi hal penting karena keyakinan tersebut berhubungan dengan potensi pasien untuk sembuh dan penerimaan penyakit. Menurut peneliti, spiritualitas merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan kesejahteraan dan kebahagiaan seseorang karena melalui spiritualitas seseorang bisa menemukan kedamaian dan ketentraman jiwa. Ketika seseorang mendapatkan masalah dalam hidupnya seperti sakit, maka spiritualitas bisa menjadi sumber kekuatan yang bisa membuat orang tersebut tetap merasakan kebahagiaan hidup.

2. Gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan Tuhan Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 diperoleh data bahwa karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan Tuhan berada pada kategori baik yaitu sebanyak 34 responden (60,7%). Karakteristik spiritualitas yang ditinjau dari hubungan dengan Tuhan meliputi agamis dan tidak agamis. Agama merupakan sistem keyakinan dan

49

praktik yang terorganisasi. Agama memberi satu cara ekspresi spiritual yang memberikan pedoman kepada penganutnya dalam berespon terhadap pertanyaan dan tantangan hidup. Agama memberikan rasa keterikatan komunitas dengan keyakinan yang sama, kajian bersama kitab suci, pelaksanaan ritual dan menjaga jiwa seseorang dengan cara berpuasa, meditasi dan berdoa (Kozier, et.al. 2011, p.497). Berdoa merupakan bentuk komunikasi pribadi dengan Tuhan yang memberikan harapan, kekuatan dan keamanan serta merupakan bagian dari kepercayaan. Tanpa harapan, pasien akan menyerah, kehilangan semangat dan penyakit kemungkinan akan semakin memburuk (Potter & Perry, 2010, p.71). Banyak praktik dan ritual agama lainnya dikaitkan dengan kejadian hidup, seperti kelahiran, penyakit dan kematian. Perkembangan agama sering kali dapat menjadi pondasi dan meningkatkan spiritualitas dengan memberikan sistem keyakinan yang dapat menunjukkan arah pertumbuhan kepada penganutnya (Kozier, et.al. 2011, p.497). Penelitian yang dilakukan oleh Robert, Brown, Elkins dan Larson (1997 dalam Subandi, 2003, p.6) pada pasien yang mempunyai kanker kandungan ternyata 91% mengatakan bahwa agama membantu mereka mempunyai harapan. Demikian juga pada pasien kanker payudara, ditemukan bahwa 88% menganggap bahwa agama merupakan faktor yang sangat penting dalam hidup mereka.

50

Penelitian lain yang dilakukan oleh Saudia (1991 dalam Subandi, 2003, p.6) diketahui bahwa 96% pasien menggunakan doa untuk mengatasi stress ketika menghadapi operasi bedah jantung dan mengatakan bahwa doa sangat membantu menghadapi situasi ini. Menurut peneliti individu akan meningkatkan praktik spiritualitas sebagai respon terhadap penyakitnya. Sebagian pasien menganggap bahwa penyakit kanker merupakan salah satu bentuk ujian dari Tuhan sehingga mereka tetap melaksanakan praktik ibadah walaupun kondisi fisiknya terganggu. Kanker yang merupakan penyakit kronis sering dianggap sebagai penyakit terminal. Dimana penyakit ini cepat atau lambat akan berujung pada kematian. Sehingga pasien akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan karena merasa kehidupan di dunia tidak begitu berarti lagi. Spiritualitas yang ditinjau dari hubungan dengan Tuhan bisa dipengaruhi oleh latar belakang keyakinan dan latar belakang kebudayaan masyarakat Aceh. Dimana cenderung menerima penyakit sebagai kehendak Tuhan tanpa memandang hal itu sebagai ketidakadilan Tuhan. Masyarakat memandang bahwa Tuhan dapat menyembuhkan penyakitnya sehingga lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan berdoa atau melaksanakan praktik ibadah lainnya.

51

3. Gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan diri sendiri Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.4 diperoleh data bahwa karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan diri sendiri berada pada kategori baik yaitu sebanyak 32 responden (57,1%). Hubungan individu dengan diri sendiri merupakan kekuatan dalam diri dan kepercayaan diri individu terhadap dirinya yang meliputi pengetahuan diri dan sikap yang menyangkut kepercayaan pada diri sendiri, percaya pada kehidupan dan masa depan serta ketentraman (Burkhardt 1993 dalam Blais, et.al. 2007, p.555). Kepercayaan dan keyakinan dalam diri seseorang merupakan sumber daya yang paling kuat untuk proses penyembuhan. Data terbaru menunjukkan suatu hubungan antara pikiran, tubuh dan jiwa. Kepercayaan dan harapan individu akan mempengaruhi kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang (Smith, 2006 dalam Potter & Perry, 2010, p.61). Banyak dari pengaruh tersebut berkaitan dengan fungsi neurologis dan hormonal. Sebagai contoh, latihan relaksasi dengan perbandingan yang terarah dapat memperbaiki fungsi imun serta menurunkan persepsi nyeri dan cemas. Tertawa menaikkan ambang rasa nyeri, menambah sistem imun,

52

mengurangi hormon stress, menghilangkan tekanan, dan meningkatkan suasana hati (Potter & Perry, 2010, p.61). Penelitian mengenai spiritualitas yang ditinjau dari hubungan dengan diri sendiri juga pernah dilakukan oleh Wardyati (2011) untuk melihat spiritualitas lanjut usia menghadapi kematian di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa spiritualitas pasien berada pada kategori baik (61,2%). Menurut peneliti, kekuatan dan kepercayaan diri seseorang terhadap dirinya sendiri membuat seseorang merasakan kedamaian batin sehingga dapat melupakan penderitaan hidupnya. Penyakit kanker yang dialami oleh pasien tidak hanya mempengaruhi fisiknya saja tetapi juga mempengaruhi bathin seseorang yang bisa saja mengubah persepsi terhadap dirinya. Adapatasi pasien yang berhasil terhadap perubahan yang disebabkan oleh penyakitnya akan menyebabkan pasien lebih menerima keadaan dirinya sehingga dapat menemukan arti dan tujuan hidup.

4. Gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan alam Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 diperoleh data bahwa karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel

53

Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan alam berada pada kategori baik yaitu sebanyak 29 responden (51,8%). Hubungan individu yang harmonis dengan alam ditunjukkan dengan hidup bersama alam seperti berkebun, berjalan-jalan, berada di luar rumah dan juga ikut melestarikan alam (Burkhardt 1993 dalam Blais, et.al. 2007, p.555). Menurut Utoyo (2011, p.84) individu yang menghargai alam sekitar akan berusaha untuk memelihara dan memanfaatkan alam sebaik-baiknya dan tidak merusak serta tidak mengabaikannya. Rasa kagum terhadap keindahan alam membuat individu merasakan kedamaian batin yang mendorong perasaan tenang, positif dan penuh kedamaian meskipun pengalaman hidup kacau, penuh ketakutan dan tidak pasti (Potter & Perry, 2000, p.63). Penelitian mengenai spiritualitas yang ditinjau dari hubungan dengan alam juga pernah dilakukan oleh Wardyati (2011) untuk melihat spiritualitas lanjut usia menghadapi kematian di UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Banda Aceh. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa spiritualitas pasien berada pada kategori baik (57,1%). Menurut pandangan peneliti individu yang menikmati alam akan merasakan kedamaian batin. Menikmati alam bisa dilakukan oleh individu dengan cara berekreasi atau mengunjungi tempat-tempat yang indah, menghabiskan waktu dengan berkebun dan ikut melestarikan alam.

54

Kedamaian bathin bisa membuat seseorang melupakan penyakit atau penderitaan hidupnya.

5. Gambaran karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan orang lain Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 diperoleh data bahwa karakteristik spiritualitas pasien kanker dengan tindakan kemoterapi di ruang rawat inap Mamplam III Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2013 ditinjau dari hubungan dengan dengan diri sendiri berada pada kategori baik yaitu sebanyak sebanyak 34 responden (60,7%). Manusia sebagai makhluk sosial normalnya membutuhkan interaksi dengan orang lain. Interaksi ini ada yang berlangsung harmonis dan ada juga yang tidak harmonis. Keadaan harmonis akan berlangsung apabila individu dapat mempertahankan hubungan baik dengan orang lain dan saling memaafkan. Hubungan yang harmonis diperlihatkan dengan adanya silaturahmi, memperhatikan kepentingan bersama, menghargai pendapat orang lain, menghormati martabat dan saling menunjang pengembangan potensi diri sendiri dan orang lain serta berusaha mencegah diri dari permusuhan (Utoyo, 2011, p.84). Penelitian yang dilakukan oleh Ku, Kuo dan Yao (2010, p.138) pada pasien kanker di Taiwan menunjukkan bahwa dimensi spiritualitas yang

55

berkaitan dengan hubungan dengan orang lain merupakan hal yang penting karena melalui interaksi dengan orang lain, penderita kanker dapat mengidentifikasi keberadaan dirinya sendiri dan melihat diri mereka sebagai seseorang yang unik dari penilaian orang lain. Menurut peneliti, hubungan seseorang dengan orang lain merupakan hal yang sangat penting karena manusia tidak akan dapat hidup sendiri. Melalui hubungan ini seseorang akan mendapatkan dukungan untuk menghadapi masalah dalam hidup. C. Keterbatasan Keterbatasan pada penelitian ini yaitu sampel pada penelitian memiliki diagnosa medis yang sangat bervariasi sehingga hasil penelitian kurang bisa menggambarkan spiritualitas yang spesifik untuk jenis kanker yang berbeda.

You might also like