You are on page 1of 2

Nama : Fitria Indriyani NPM : 1102008106 KISTA SEBASEA Kista yang biasanya berbentuk gelembung adalah suatu bentukan

yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi bahan cair atai setengah cair. Kelainan ini tergolong jinak sehingga eksisi hanya dilakukan kalau benjolan sampai mengganggu. Kista sebasea adalah salah satu jenis kista yang timbul akibat adanya pembengkakan folikel rambut, atau bisa juga karena adanya trauma (benturan). Kista sendiri sebetulnya adalah suatu kantung yang berisi materi seperti air, sedangkan kista sebasea berisi materi lunak seperti keju, yang terletak tepat dibawah kulit. Kalau dilihat dari luar, akan terlihat seperti benjolan-benjolan kecil. Produk kelenjar sebasea, yaitu sebum, tertimbun membentuk tumor yang kurang lebih bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, bebas dari dasar tetapi melekat pada dermis diatasnya. Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut pungta. Isi kista adalah bubur eksudat berwarna putih abu-abu yang berbau asam. Kista sebasea umumnya memiliki lubang kecil yang berhubungan dengan kulit namun tidak selalu tampak jelas. Kista sebasea dapat terjadi di bagian kulit mana saja, akan tetapi lebih banyak ditemui di bagian wajah, scalp, telinga, dada, dan punggung. Tulang, payudara, genital, dan intracranial jarang ditemukan pada kista sebasea. Mukosa okuler dan oral juga bisa terkena serta di konjungtiva palpebra, bibir, mukosa mulut, lidah, skrotum, dan uvula. Kista ini teraba kenyal, mudah digerakan dan biasanya tidak menimbulkan nyeri. Penyebab munculnya kista sebasea tidak diketahui. Kista sebasea seringkali berasal dari selubung akar rambut (folikel) yang membengkak. Cidera pada kulit kepala juga seringkali menyebabkan timbulnya kisata. Pada umumnya kista sebasea tidak memerlukan pengobatan apapun, biasanya kista jenis ini dapat hilang dengan sendirinya, namun bila menimbulkan gangguan dapat dieksisi, atau diseksi seluruh dinding kista dengan insisi. Bila bagian dinding tertinggal, kista dapat kambuh. Destruksi kista dengan kuret, cairan kimiawi, atauelektrodesikasi memberikan hasil kurang memuaskan. Bila terjadi inflamasi, dapat dilakukan injeksi intralesi dengan triamcinolone (amcort, aristocort) yang dapat mensupresi migrasi PMN dan membuat sempit celah kapiler pembuluh darah. Antibiotik oral juga diberi bila perlu. Komplikasi pada kista sebasea sangat jarang terjadi, termasuk infeksi, scarring pada penghilangan, dan kekambuhan. Keganasan pada kista sebasea sangat jarang.

DAFTAR PUSTAKA Wim de Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2 http://medicastore.com/penyakit/815/Kista_Sebasea_Kista_Keratinosa.html http://www.scribd.com/doc/78843593/Kista

You might also like