You are on page 1of 10

Nama/ No.

Absen Kelas

:____________/_____ :__________________

4. Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan

A. Permintaan a. Permintaan (Demand) adalah:


Berbagai jumlah barang atau jasa yang diminta (ingin dibeli) pada berbagai kemungkinan tingkat harga pada periode tertentu dalam suatu pasar. Tabel: Harga per Kuantitas yang Kombinasi kilogram (P) diminta (Q) A Rp. 2.700,50 B Rp. 2.600 ,60 C Rp. 2.500 ,70 D Rp. 2.400,80 E Rp. 2.300,90 b. Hukum Permintaan: Bila harga suatu barang naik, cateris paribus, maka jumlah barang yang diminta ( quantity demanded) akan berkurang, dan sebaliknya. Cateris Paribus artinya faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan barang dianggap tetap/ konstan. c. Kurva:

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan menyebabkan kurva permintaan bergeser ke kiri atau ke kanan: 1)Harga barang itu sendiri Jika harga suatu barang turun, maka permintaan terhadap suatu barang itu bertambah. (lihat hukum permintaan) Jadi antara harga dengan jumlah barang yang diminta mempunyai korelasi negatif. 2)Harga barang lain yang terkait (1) Barang substitusi Jika harga daging ayam naik, maka permintaan akan daging sapi naik. Syarat suatu barang menjadi substitusi bagi barang lain adalah jika barang tersebut memiliki fungsi yang sama dan atau kandungan yang sama. Jadi antara barang lain(yang bersifat substitusi) dengan permintaan suatu barang mempunyai korelasi positif. (2) Barang komplementer Jika harga bensin naik cateris paribus maka permintaan akan mobil berkurang Jadi antara barang yang lain (yang bersifat komplementer) dengan permintaan suatu barang mempunya korelasi negatif. 3) Pendapatan konsumen Makin tinggi pendapatan, daya beli semakin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang Meningkat. Jadi antara pendapatan konsumen dengan permintaan suatu barang mempunyai korelasi positif. Hal ini berlaku untuk barang-barang normal. - Barang normal: Barang yang diminta (dibeli) lebih banyak manakala pendapatan konsumen meningkat. - Barang inferior: Barang yang permintaannya justru berkurang bila pendapatan konsumen naik. Barang inferior tidak berlaku umum, namun berlaku bagi sekelompok konsumen berpendapatan tertentu saja. Karena bisa saja barang inferior tersebut tetap dianggap barang normal bagi konsumen pada umumnya.

Barang giffen (giffen good) -> Robert Giffen: Barang inferior bagi konsumen pada umumnya. Contoh: Pada suatu wilayah (miss: di perkampungan nelayan Muara Baru) pendapatan konsumen( dalam hal ini: nelayan) naik, maka permintaan mereka terhadap roti naik . (biasanya mereka makan singkong untuk sarapan). Maka roti disebut barang normal, sedangkan singkong disebut barang inferior.Tetapi jika secara umum orang-orang yang penghasilannya naik tidak mengkonsumsi singkong lagi maka singkong disebut juga barang giffen. 4. Selera (cita rasa konsumen) - Bila selera konsumen terhadap suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan naik(korelasinya.........) 5. Jumlah penduduk Jika jumlah penduduk bertambah maka permintaan akan suatu barang naik (korelasinya.........) 6. Distribusi pendapatan Jika distribusi pendapatan kepada masyarakat naik maka daya beli menjadi naik, permintaan jadi naik. Jikadistribusi pendapatan kepada masyarakat melemah maka daya beli masyarakat turun, permintaan turun 7. Perkiraan harga dimasa mendatang Jika diperkirakan harga suatu barang dimasa mendatang akan naik maka permintaan akan barang tersebut akan naik. Catatan: - Perubahan harga akan mempengaruhi perubahan jumlah barang yang diminta ( quantity demanded) .Hal ini tidak akan menggeser kurva permintaan akan tetapi bergerak disepanjang kurva permintaan (movement along demand curve). - Jika yang berubah adalah faktor non harga ( pendapatan konsumen, selera konsumen, dll) maka akan merubah kurva permintaan (demand curve) . Perubahan dalam permintaan ini ditunjukkan oleh bergesernya kurva permintaan (shifting demand curve) ke kanan atau ke kiri. Fungsi permintaan: Mengetahui hubungan antara variabel tidak bebas (dependent variable) dengan variabel-variabel bebas ( independent variable)
+/+ + + + +

Dx = f (P x , Py , Y, sel ,pen ,Ydist ,Pp) Dimana : Dx = permintaan barang X P x = harga barang X Py = harga barang Y (barang substitusi atau barang komplementer) Y = pendapatan konsumen sel = selera/ cita rasa pen = jumlah penduduk Ydis = distribusi pendapatan Pp = perkiraan/ prediksi harga dimasa mendatang - Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variable bebas (yang berada di sisi kanan persamaan) terhadap permintaan barang X. - Tanda positif menunjukkan hubungan searah, tanda negatif menunjukkan hubungan terbalik. Pengecualian: Ada barang tertentu yang permintaannya justru naik, walau harga barang tersebut naik. Adapun barang-barang yang demikian adalah: 1. barang yang memiliki unsur spekulasi miss: emas, saham, dollar, tanah (di kota) 2. barang prestise Barang yang dapat menambah prestise seseorang miss: lukisan 3. barang giffen Harga turun menyebabkan jumlah barang yang diminta menurun oleh karena pendapatan riil masyarakat naik.

B. PENAWARAN a. Penawaran (Supply) adalah: Jumlah barang yang produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai harga selama satu periode tertentu.
Tabel: Kombinasi A B C D E Harga per kilogram (P) Rp. 1.600,Rp. 1.700 ,Rp. 1.800 ,Rp. 1.900,Rp. 2.000,Kuantitas yang diminta (Q) 4 15 28 42 55

b. Hukum Penawaran Semakin tinggi harga barang cateris paribus, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual,dan sebaliknya. Dengan demikian, antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan mempunyai korelasi positif. c. Kurva:

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dan menyebabkan kurva penawaran bergeser ke kiri atau ke kanan: 1. harga barang itu sendiri Ketika harga barang tersebut naik maka produsen tersebut akan menambah jumlah barang yang dihasilkan/dijual.

Perhatikan kurva:

Catatan:
Perubahan harga menyebabkan perubahan jumlah barang yang ditawarkan ( quantity supplied) , tetapi perubahan itu hanya terjadi di kurva penawaran yang sama atau bergerak di sepanjang kurva penawaran (movement along supply curve)

2. Harga barang lain yang terkait 1) barang substitusi


Apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran satu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Contoh: Jika harga daging sapi naik (sebagai substitusi dari daging ayam) , maka penawaran akan daging ayam bertambah.

2) barang komplementer
Jika harga barang komplementer naik, maka penawaran suatu barang berkurang, begitu sebaliknya.

Contoh:
Jika harga bensin naik (sebagai barang komplementer dari mobil) maka penawaran akan mobil berkurang.

3) harga fakor produksi


Jika harga faktor produksi ( tingkat upah, bunga modal harga bahan baku) meningkat, akan menyebabkan produsen memproduksi out put lebih sedikit. 4) Biaya produksi Jika biaya produksi naik, maka penawaran berkurang Jadi korelasinya negatif. 5)Teknologi produksi - Semakin maju teknologi, biaya produksi semakin turun, berarti penawaran barang semakin banyak. Jadi antara teknologi produksi dengan penawaran barang berkorelasi positif. 6) Jumlah penjual/ pedagang - semakin banyak penjual/ produsen suatu produk tertentu maka penawaran barang tersebut akan bertambah (korelainya positif). Catatan: - Perubahan harga akan menyebabkan berubahnya jumlah barang yang ditawarkan( quantity supplied) .Hal ini tidak akan menggeser kurva penawaran akan tetapi bergerak disepanjang kurva penawaran (movement along supply curve). - Jika yang berubah adalah faktor non harga ( harga barang lain, harga faktor produksi, dll) maka akan merubah kurva penawaran (supply curve) ke kanan atau ke kiri. . Perubahan dalam permintaan ini ditunjukkan oleh bergesernya kurva permintaan ( shifting demand curve) ke kanan atau ke kiri. Hal ini dapat dirumuskan dalam fungsi matematis:
+ +/+ +

Sx = f (P x , Py , Pi, B , T , ped) Dimana :


Sx = penawaran barang X P x = harga barang X Py = harga barang Y (barang substitusi atau barang komplementer) Pi = harga input/ faktor produksi B = biaya produksi T = teknologi produksi ped = jumlah pedagang/ penjual Tanda + menunjukkan hubungan searah , sedangkan tanda- menunjukkan hubungan terbalik.

C. Harga keseimbangan

a. Harga keseimbangan (Equilibrium Price)


Harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.

P Rp. 1.000,Rp. 900,Rp. 800,Rp. 700,Rp. 600,-

D 50.000 75.000 100.000 125.000 150.000

S 150.000 125.000 100.000 75.000 50.000

D.Pergeseran Harga Keseimbangan a. Pergeseran Kurva Permintaan

1) Bergesernya kurva permintaan ke kiri karena berkurangnya jumlah barang yang diminta

2) Bergesernya kurva permintaan ke kanan karena bertambahnya jumlah barang yang diminta

b. Pergeseran Kurva Penawaran

1). Bergesernya kurva penawaran ke kiri karena berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan

2). Bergesernya kurva penawaran ke kanan karena bertambahnya jumlah barang yang ditawarkan

b. Macam-macam pembeli jika dilihat dari subjektifitasnya: 1) Pembeli marjinal adalah pembeli yang memiliki kemampuan membeli = dengan harga pasar. 2) Pembeli super marjinal adalah pembeli yang memiliki kemampuan membeli diatas harga pasar 3) Pembeli sub marjinal adalah pembeli yang memiliki kemampuan membeli dibawah harga pasar c. Macam-macam penjual jika dilihat dari subjektifitasnya: 1) Penjual marjinal adalah penjual yang memiliki kemampuan menjual = dengan harga pasar. 2) Penjual super marjinal adalah penjual yang memiliki kemampuan menjual dibawah harga pasar 3) Pembeli sub marjinal adalah penjual yang memiliki kemampuan menjual diatas harga pasar

Elastisitas ( Pemuluran)

A. Elastisitas permintaan & Koefisien elastisitas a. Pengertian - Elastisitas permintaan: Tingkat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga. - Koefisien elastisitas: Persentase perubahan kuantitas yang dibagi dengan persentase perubahan harga. Contoh : P Q 1.200, 12.000 1.500, 10.000 Q X P1 = 2.000 X 1.200 = 2/3 P Q1 300 12.000 b. Macam-macam elastisitas permintaan 1) Permintaan elastis (E > 1) Terjadi apabila %tase perubahan permintaan lebih besar dari %tase perubahan harga. P Q
Rp. 5.00,Rp. 6.00,10 unit 7 unit

3 X 5 = 1,5 1 10 jadi Ed = > 1 Kurva: P

Q 2) Permintaan in elastis (E < 1) Terjadi apabila %tase perubahan permintaan lebih kecil dari %tase perubahan harga. P Q Rp. 5.00 10 Rp. 6.00 9 1 X 5 = 1/2 1 10 jadi Ed = < 1 Kurva: P

Q 3) Permintaan elastis uniter (E = 1) Terjadi apabila %tase perubahan permintaan = dari %tase perubahan harga. P Q Rp. 5,00 40 Rp. 4,00 48 8 X5 = 1 1 40 jadi Ed = 1 Kurva: 4)Permintaan elastis sempurna (E = ~) Terjadi apabila harga tetap walaupun permintaan tidak terbatas. P Q 50 75 50 100 25 X 50 = 0 75 jadi Ed = ~ 5)Permintaan in elastis sempurna(E = 0) Terjadi apabila %tase perubahan permintaan lebih kecil dari %tase perubahan harga. P Q 50 25 75 25 0 X 50 = 0 25 25 jadi Ed = 0 Kurva:

c. Faktor- faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan 1) Tingkat besar kecilnya intensitas kebutuhan atas benda itu. * Kebutuhan akan benda itu sangat besar, pengaruh kenaikan harga terhadap permintaan sedikit sekali. Jadi dalam hal ini E < 1 in-elastis. * Jika kebutuhan primer E = 0 in- elastis sempurna * jika kebutuhan sekunder/ tertier E > 1 elastis 2) Keberadaan benda substitusi yang dapat menggantikan benda tersebut. * Semakin banyak barang pengganti semakin elastis sifat permintaannya * Semakin sedikit barang pengganti semakin kurang elastis permintaannya 3) Besar kecilnya penghasilan konsumen * Jika penghasilan tinggi, tidak akan mempengaruhi jumlah pengeluaran apabila harga barang naik. * Jika penghasilan rendah, akan mempengaruhi jumlah pengeluaran apabila harga barang naik. 4)Hubungan antara harga dan pendapatan * Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk memperoleh barang, permintaan terhadap barang tersebut semakin elastis. Dan kebalikannya 5) Bagian dari pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu barang atau perbandingan pendapatan dan harga. * Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk memperoleh barang, permintaan terhadap barang tersebut semakin elastis. Dan kebalikannya. B. Elasitisitas penawaran a. Pengertian: Tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang tersebut. Contoh : P Q 1.200, 12.000 1.500, 13.000 Q X P1 = 1.000 X 1.200 = 1/3 P Q1 300 12.000 b. Macam-macam elastisitas penawaran 1) Penawaran elastis (Es > 1) Terjadi apabila %tase perubahan penawaran lebih besar dari %tase perubahan harga. P Q 250 250 300 350 100 X 250 = 2 50 250 jadi Es = > 1 P Q Kurva: 2) Penawaran in elastis (Es < 1) Terjadi apabila %tase perubahan penawaran lebih kecil dari %tase perubahan harga. P Q 200 200 300 250 8

50 X 200 = 1/2 100 200 jadi Es = < 1 3) Penawaran elastis uniter (E = 1) Terjadi apabila %tase perubahan penawaran = dari %tase perubahan harga. P Q 100 100 150 150 50 X 100 = 1 50 100 jadi Es = 1 4)Penawaran elastis sempurna E =~ Termasuk kasus ekstrim,
a. Karena penurunan harga sedikit saja akan mengurangi jumlah yang ditawarkan hingga mencapai 0 b. Kenaikan harga sedikit saja akan menaikkan jumlah penawaran yang luar biasa besarnya.

Contoh :

Q= P = 0 P = ~ Q

Es = Q X P P Q = _ X P

5) Penawaran in elastis sempurna(E = 0) P Rp. 8.000,Rp. 10.000,Q 10 10

Disebut juga kasus ekstrim, karena pada tingkat harga berapapun penawaran tidak berubah. Es = 0 10 c. Faktor-faktor yang mempengaruhi elatisitas penawaran: 1) Kapasitas produksi * Jika industri berada dibawah kapasitas terpasang, kurva penawaran = elastis. 2) Waktu yang dibutuhkan dalam berproduksi * Jika waktu memproduksinya lama maka penawarannya in-elastis (tidak elastis)
(walau harga naik, produsen tidak dapat segera menambah persediaan barang) biasanya untuk barang hasil pertanian dan kerajinan * Jika waktu memproduksinya cepat maka penawarannya elastis (jika harga naik, produsen t dapat segera menambah persediaan barang) biasanya untuk barang hasil industri dengan teknologi canggih.

X 8.000

= 0 jadi Es = 0

3) Daya tahan barang c. Untuk barang yang tidak tahan lama, penawarannya tidak elastis d. Untuk barang-barang yang tahan lama, penawarannya elastis 4) Mobilitas faktor produksi 9

* Jika mobilitas faktor produksi tinggi ( mudah didapat), penawaran elastis * Jika faktor produksi susah didapat (teknologi tinggi, keahlian), penawaran tidak elastis

5) Kemudahan produsen baru untuk memasuki pasar * Jika seorang produsen relatif lebih mudah untuk memasuki pasar produk sebuah barang maka penawarannya cenderung elastis. * Jika seorang produsen relatif susah untuk memasuki pasar produk sebuah barang maka penawarannya cenderung in- elastis. 6) Besarnya jumlah persediaan * Jika persediaan barang banyak, kurva penawaran elastis. * Jika persediaan sedikit, kurva penawaran in-elastis.

Catatan:

10

You might also like