You are on page 1of 4

Analisis Jurnal Model Pencemaran Udara

ANALISIS DISTRIBUSI PENCEMAR UDARA NO2, SO2, CO, DAN O3 DI JAKARTA DENGAN WRF-CHEM
Oleh Nisrina Setyo Darmanto1 dan Asep Sofyan2

Analsis Jurnal Mencakup: 1. Ringkasan Model yang digunakan Dalam penelitian ini model yang digunakan ini adalah Model WRF-Chem (Weather Research and Forecasting). Tujuan pemodelan ini adalah untuk mendapatkan estimasi pola pencemaran udara spesifik dan representatif di Jakarta. Dilakukan dengan input emisi dari inventarisasi emisi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah CO, SO2, dan NO2 yang berasal dari empat stasiun pemantau di kota Jakarta selama tiga hari pada musim kemarau (14-16 Agustus 2011) dan musim hujan (14-16 Januari 2011) untuk masing-masing pencemar udara.

2.

Rumusan Permasalahan Penelitian Adapun rumusan masalah pada penelitian ini ialah tingginya aktivitas perkotaan berakibat pada peningkatan emisi pencemar udara yaitu NOx, SO2, Ozon dan CO.

3.

Ringkasan Hasil ( Terkait Model) Pada tabel 1 menunjukkan hasil inventarisasi emisi di DKI Jakarta dan Bodetabek. Bahwa emisi NO2 dan CO dihasilkan dari sektor transportasi dan emisi SO2 dihasilkan dari industri termasuk Large Point Sources (LPS) dan Pembangkit Listrik.

Siti Sari (0907135963)

Analisis Jurnal Model Pencemaran Udara

Gambar (a) terjadi pembentukan mixing layer dengan intensitas tinggi (1,8 km di atas permukaan tanah) serta pergerakan arah angin vertikal ke arah permukaan tanah dengan kecepatan rendah. Pada gambar (b) pembentukan mixing layer rendah dan arah angin vertikal menjauh dari permukaan tanah dengan kecepatan tinggi.

Gambar 1 (a)

Gambar 1 (b)

Gambar 1 Mixing layer optimum pada pukul 15.00 WIB (a) 15 Agustus 2011 dan (b) 15 Januari 2011

Siti Sari (0907135963)

Analisis Jurnal Model Pencemaran Udara

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 2 Distribusi NO2 pada 15 Agustus 2011(a) 15.00 WIB dan (b) 03.00 WIB dan 15 Januari 2011 (c) 15.00 WIB dan (d) 03.00 WIB

Pada gambar (a) dan (b) pencemar terdistribusi ke selatan (inland) pada siang hari dan ke utara (offshore) pada malam hari. Dan pada gambar (c) dan (d) angin sinoptik muson barat/Asia yang bergerak dari barat tidak memiliki penghalang sehingga angin sinoptik memengaruhi vektor angin lokal. Pencemar terdistribusi dominan ke arah timur.

Gambar 2 menunjukkan distribusi NO2 pada siang dan malam hari di bulan Agustus dan Januari. Baik pada bulan Agustus maupun Januari, konsentrasi NO2 permukaan pada siang hari lebih rendah dibanding malam hari. Disebabkan tingginya mixing layer yang terjadi pada siang hari (optimal di pukul 15.00) yang mendispersi pencemar ke arah vertikal dengan cepat.

Perbandingan hasil simulasi dengan data observasi udara ambien stasiun DKI 2 untuk SO2, NO2, dan CO masih over estimate. Untuk parameter

Siti Sari (0907135963)

Analisis Jurnal Model Pencemaran Udara

Ozon, nilai hasil simulasi telah mendekati nilai DKI 2. Kemungkinan ketidaksesuaian hasil simulasi dan observasi disebabkan oleh kurang akuratnya parameterisasi fisika-kimia simulasi WRF-Chem dan

ketidakpastian inventarisasi emisi.

4.

Kesimpulan Dari Penelitian Model yang dihasilkan untuk data SO2, NO2, CO, dan Ozon merupakan model WRF-Chem.

Adapun hasil inventarisasi emisi di DKI Jakarta dan Bodetabek yang menunjukkan bahwa emisi SO2 tertinggi dihasilkan oleh sektor industri dan emisi NO2 dan CO tertinggi dihasilkan dari transportasi. Pada bulan Agustus terjadi dominasi angin laut/darat yang dipengaruhi angin dari arah tenggara muson timur mengakibatkan terakumulasinya pencemar (SO2, NO2, CO, dan Ozon) di selatan, utara, dan barat. Pada bulan Januari terjadi dominasi angin permukaan dari arah barat akibat angin sinoptik muson barat (Asia) yang mengakibatkan terdistribusinya pencemar ke arah timur Jakarta hingga Bekasi.

5.

Analisis Anda Terhadap Model yang digunakan Model WRF-Chem ini merupakan solusi perangkat lunak yang

dikembangkan dalam penelitian untuk mengotomasi proses pemodelan meteorologi, ekstrasi dan pemrosesan data.

Siti Sari (0907135963)

You might also like