You are on page 1of 563
Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioecksakta Damin Sumardjo PENERBIT BUKU KEDOKTERAN fi EGC BGCITS8 PENGANTAR KIMIA: BUKU PANDUAN KULIAH MAHASISWA KEDOKTERAN DAN PROGRAM STRATA I FAKULTAS BIOEKSAKTA Oleh: Drs. Dain Sumardjo Editor: Amalia Hanif, SFarm., Apt, Juli Manurung, S.Si, Apt, Jojor Simanjuntak, S.Si, Apt. Copy editor: Restu Darmayanti Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Buku Kedokteran EGC. ‘© 2006 Penerbit Buku Kedokteran EGC P.O. Box 4276 iakarta 10042 ‘Telepon: 65306283 ‘Anggota IKAPI Desain kulit maka: Yohancs Duta Kumia Utama Hak cipta ilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I:2009 Perpustakaan Nasional: KatalogDalam Terbitan (KDT) DaminSumardjo Pengantar kimia: uk panduan kulishmatasiswa kedokteran dan program strata T fakultas bocksakta/ penulis, Damin Sumardjo; editor, Amalia Hanif, Juli Manurung, Jojor Simanjuntak. — Jakarta : EGC, 2008. x, 650him. ;21x27em. ISBN978-979-448-902-4 L.Kimia, LJudul. 1 AmaliaHanif, 11, Manurung, Juli. IV. Simanjuntak, Jojor. 540 DAFTAR ISI DAFTARISI_v KATA PENGANTAR ix _PENDAHULUAN 1 Sel Adalah Pabrik Kimia yang Terus Menerus Beroperasi_4 aR ; Ti Bahan Kimia dalam Cairan Tubuh 17 Digesti, Absorbsi, dan Ekskresi Adalah Proses Kimia_20 Makronutrien dan Mikronutrien Adalah Bahan Kimia 22 i Li rien di dalam Tubuh Obat adalah Suatu Bahan Kimia 26 2__PERSENYAWAAN ORGANIK 29 Rantai dan Atom Karbon dalam Senyawa Organik 30 Sifat Umum dan Radikal Fungsi Senyawa-senyawa Organik 32 Pemakaian Senyawa-SenyawaOrganik 33 Tata nama Senyawa-Senyawa Organik_35 ikatan-ikatan dalam Senyawa Organik 36 Rumus Bangun dan Radikal Fungsi Senyawa Organik 40 Keisomeran pada Senyawa-senyawa Organik 45 Dasar-Dasar Reaksi Organik 57 Sooal-Soal Latihan 76 ‘Daftar Pusiaka 79 3_KLASIFIKASI SENVAWA ORGANIK 81 ‘Senyawa Alifatik 82 _ Senyawa-Senyawa Siklile 100 Soal-Soal Latihan 129 Daftar Pustaka 132 Darrar Ist Biomineral 383 ‘SoakSoal Latihan 386 Daftar Pustaka 388 -10_ENZIM(PERAN BIOMOLEKUL SEBAGAI KATALIS) 389 Enzim 389 Soal-Saa Daftar Pustaka 421 Soal-SoalLatihan 448 Daftar Pustaka 449 vi Dartar Ist 12. STEROID, TERPENOID, DAN PESTISIDA 451 Steroid 451 Terpencid 464 Pe 72 Soal-Soal Latihan 486 pais eaataka,” “aay 13_1ARUTAN DAN SISTEM KOLOID 489) Larutan dan SifatSifatnya 489 Sistem Koloid dan Kesetimbangan Donnan 535 Bahan Kimia Berbanaya 563 Soal-Soal Latihan 595 Daftar Pustaka 598 15_PENCEMARAN KIMIAW! 599. Pencemaran Air oleh Bahan-bahan Kimia 620 Soal-Soal Latihan 636 Dafiar Pustaka 639 INDEKS 641 Bahan dengan hak cipta _KATA PENGANTAR Sulitaya memperoleh buku Pengantar Kimi, baik yang berbahasa Indonesia maupun yang berbahasa asing, sebagai buku panduan kuliah mahasiswa program strata satu Fakultas Bioeksakta mendorong penulis untuk ‘menyusun buku ini, Sebenarnya, buku yang sangat sederhana ini merupakan perbaikan dan penambahan dari “Buku Pengatar Kimia Edisi Pertama’ yang telah penulis susun dan pergunakan sebagai buku panduan dalam memberikan kuliah program strata satu di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan Fakultas Kedokter- an Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Pedoman yang penulis pergunakan dalam menyusun buku ini adalah Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia (KIPDN, sebagai manifestasi kerja sama Menteri Pendidikan Nasional dengan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, yang dirangkum dengan Kurikulum Inti Fakultas Biologi dan Kurikulum Inti Fakultas Peternakan ditambah muatan lokal yang dianjurkan oleh Fakultas. Perlu diingat bahwa buku ini bukanlah buku Biokitnia, meskipun pada beberapa bab secara sedethana dicantumkan proses biodegradasi dan bio- sintesis makronutrien. Penulis berharap agar sejak awal para mahasiswa sudah mengetahui hal ini, sedangkan proses sebenarnya yang lebih kompleks dapat diperoleh dalam mata kuliah biokimia pada semester berikut- nya. Materi yang disajikan pada buku ini disajikan dalam 15 bab yang terdiri atas pendahuluan dan keempat belas bab yang menyertainya. Pendahuluan atau Bab 1 membicarakan (a) struktur sel dan peranannya; (b) biomolekul dan jenis reaksi kimia dalam tubuh; (c) bahan kimia dalam cairan intra dan ekstrasel; (d) makro dan mikronvtrien yang kita butuhkan; (¢) garis besar metabolisme seluler dari makronuirien; (f) bahan kimia sebagai obat: dan (g) analisis kimia dalam bidang kedokteran. Bab 2 dan 3 berupa tinjauan ulang dari per- senyawaan organik dasar, yang terutama mencakup rantai karbon, sifat umum, pemakaian, tatanama, struk- tur kimia, ikatan kimia, radikal fungsi, keisomeran, mekanisme dan klasifikasi reaksi, yang sebagian besar telah diketahui oleh para mahasiswa saat menempuh ilmu di SMA. Bab 4,5, 6,7, 8, dan 10 membahas tentang senyawa-senyawa hayati yang melandasi kehidupan, sedangkan Bab 9 membahas tentang struktur kimia, sift, dan peranan mikronutrien organik esensial. Bab 11 memapar- kan antibiotik dan alkaloid yang banyak dipakai sebagai obat, sedangkan Bab 12 memaparkan struktur kimia, sifat, dan pemakaian dari steroid, terpenoid, dan pestisida yang penting. Bab 13 memberi penjelasan tentang @) elektrolit; (b) satuan konsentrasi, sifat koligatif, dan derajat keasaman dari larutan; (c) sistem buier asam- basa dalam tubuh; dan (4) sedikit tentang sistem koloid. Bab 14 memberikan informasi tentang bahan kimia berbahaya dan cara penanganannya. Terakhir, Bab 15 memberi informasi tentang pencemaran kimiawi. yaitu pencemaran udara dan pencemaran air oleh bahan-bahan kimia. Soal-soal yang disajikan pada setiap bab berguna untuk memperkaya bahan teks dan berhubungan dengan pokok pembicaraan dalam bab bersangkutan. Soal-soal yang diberikan pada umumya merupakan soal-soal Jatihan rutin yang dapat dijaweb dengan mudah setelzh mempelajari materi dari bab tersebut. Meskipun demikian, terdapat pula soal-soal tantangan yang memerlukan sedikit pemikiran untuk menjawabnya. thie one {QQ YYTX-ABB-ALEE. KATA PENGANTAR Daftar pustaka sebagai acuan dalam menyusun buku ini tertera pada akhir setiap bab. Buku-buku yang penuilis pakai sebagai acuan ini, penulis kira banyak terdapat di perpustakaan program studi masing-masing fakultas dan dapat dibaca oleh para mahasiswa apabila masih belum jelas apa yang dikemukakan dalam teks atau apabila mahasiswa ingin mempelajari lebih mendalam. Penulis menyadari, meskipun sudah berusaha sekuat kemampvan, buku ini masih jauh dari memadai, apalagi sempurna. Buku ini mungkin masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, baik dari segi bahasa, pengolahan materi, maupun penyusunannya. Para mahasiswa yang mempelajari buku ini masih me- merlukan perbandingan dengan buku-buku referensi yang lain, Saran, kritik, dan koreksi yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan demi penyempurnaan buku ini pada penerbitan berikutnya, Buku yang sengat sederhana ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita bersama, khususnya bagi para mahasiswa program strata satu Fakultas Bioeksakta, seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Farmasi, Fakultas Biologi, Fakultas Peternakan, Fakultas Perikanan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Fakultas Imu Keperawatan. Akhimya, kepada teman-teman sejawat dari Bagian Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan Bagian Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, yang telah banyak membantu dalam penyusunan buku ini, penulis ucapkan banyak terima kasih, Semarang, awal Juli 2008 Penulis T PENDAHULUAN Tubuh Kita terdiri dari sel-sel, tenunan-tenunan, dan alat-alat atau organ-organ. Bagian-bagian int senditi seluruhnya terdiri atas unsur-unsur kimia yang banyak macamnya Unsur-unsur kimia ini berkelompok-ke- Jompok menjadi satu, bercampur, bereaksi, dan berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suata susunan yang rumit tetapi terorganisasi dengan rapi. Kombinasi yang demikian ini sangat banyak jumlahnya dan beraneka ragam macamnya. Dengan demikian, unsur-unsur kimialah yang sebenarnya merupakan batu- batu bangunan dasar bagi tubuh kita Kumpulan sel yang sama bentuk dan fungsinya disebut jaringan, misalnya jaringan otot, jaringan epi- telium, jaringan tuiang, dan jaringan pengikat. Jaringan sebagai suatu organisast sel belum dapat mendukung fungsi yang lebin besar sehingga perlu ada hubungan kerja sama antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain untuk melakukan fungsi yang lebih besar tersebut. Sekelompok jaringan dapat menyusun suatu alat tubuh atau organ tubwh, misalnya hati, pankreas, lambung, dan ginjal. Dalam tubuh terdapat berbagai macam organ yang membentuk organisasi. Organisasi organ-organ ini disebut sistem organ, misalnya sistem digesti dan sistem pernapasan. Sistem digest! merupakan organisasi organ yang berfungsi untuk mencerna makanan; hubungan kerja ini meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar. Sistem respirasi atau sistem pernapasan merupakan organisasi organ yang ber- fungsi untuk bemapas: hubungan kerja sistem ini mencakup hidung, tenggorokan, cabang batang tenggorok, dan paru-paru. Biomolekul merupakan komponen kimiawi yang menyusun sel sebagai unit dasar benda hidup. Biomolexul dibedakan alas biomolekul organik dan biomolekul anorganik alau biomineral. Keduanya ikut terlibat dalam proses-proses kimia pada tubuh kita. Senyawa-senyawa kimia dalam jumlah yang optimum diperlukan untuk hidup sehat. jika jumlah senyawa-senyawa tersebut dalam tubuh lebih ata kurang dari kebutuhan normal, ketidakseimbangan akan terjadi dalam sistem dan dapat mengakibatkan kita menjadi sakit, seperti pada peristiwa hiperlipi¢emia (kelebihan femak), avitaminosis (kekurangan vitamin), atau anemia (kekurangan zat bes’). Adanya bahan kimia yang semestinya tidak diperlukan oleh tubuh dapat me- nyebabkan sakit, seperti pada proses keracunan. Sebaliknya, tidak adanya bahan kimia, seperti enzim, hor- mon, atau zat-zat lain, juga dapat menyebabkan sakit Tiap sel tubuh kita mengandung berbagai macam zat, antara lain karbohidral, lipida, protein, enzim, asam nukleat, dan elektrolit (asam, basa, garam). Masing-masing zat tersebut mempunyai fungsi tertentu. Air me- rupakan penyusun terbesar dan berperan antara lain sebagai pelarut berbagai senyawa ionik maupun now ionik dan sebagei medium bagi berlangsungnya reaksi biokimia di dalam sel. Reaksi-reaksi biokimia terjadi di dalam sel dan di dalam cairan antarsel. Selain makrobiomolekul organik yang telah disebutkan, di dalam sel juga terdapat senyawa-senyawa organik lain. Sel memperoleh energi dari zat-zat makanan dan menggunakan energi tersebut untuk menghasilkan zat-zat yang dibutuhkan. Cairan didalam tubuh kita dibedakan atas cairan intrasel (CIS) dan cairan ekstrasel (CES).C airanekstrasel mengandung behar-bahan kimia. Komponen utama CES adalah air, yang di dalamnya terlarat moleku ‘molckuldanion-ion yang diperlukan oleh sel-seldalam melaksanaken fungsinya. Bahan-bahan kimia tersebut aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENDAHULUAN Absorbs’ atau pengengkutan molekul-molekul zat melalui membran sel berlangsung secara difusi, osmosis, dantranspor aktif. Beberapase] mampu mencerna atau “mendigesti makronutrien yang mempunyai struktur kompleks menjadi motekul yang lebih sederhana. Sebagai pabrik kimia, sel secara terus-menerus mampu membuat senyawa-senyawa baru yang penting untuk pertumbuhan, perbaikan, dan perkembangbiskan sel. Rezksi biosintesis enzimatik ini umumnya tidak berjalan spontan, telapi bertingkat dan menghasilkan beberapa hasil antara. Tidak semua produk yang dibuat oleh suatu sel selalu penting atau berguna untuk sel tersebut. Meskipun demikian, produk ini berguna untuk sel atau bagian tubuh yang lain. Misalnye, sel-sel kelenjar dapat mensintesis hormon, tetapi sel itu sendiri tidak ‘membutuhkannya. Sel-sel ini mampu mensekresikan hormon-hormon tersebut keluar sel untuk digunakaan oleh sel lain atau jaringan lain yang memerlukan. Semta jenis sel dalam tubuh mempunyai kemampuan untuk melaksanakan proses respiasi, yaitu proses pengolahaan bahan makanan menjadi energi dengan bantuan enzim dan oksigen melalti reaksi biokimiawi yang rumit dan berliku-iku. Nutrien seperti kerbohidrat, lemak, dan protein dapat diubah menjadi energi dalam bentuk ATP. ATP sebagai salah satu produk respirasi digunakan untuk berbegai macam kegiatan. Meskipun tidak banyak, sampah bahan kimia dapat terbentuk selama sel metakukan proses kimia untuk membongkar senyawa yang telah ada atau membentuk senyawa bara. Sampah bahan kimia ini dapat menjadi racun bagi sel dan dapat menghambat proses-proses kimia berikutnya. Sel mempunyai kemampuan untuk mengekskresikan atau mengeluarkan sampah bahan kimia tersebut. Setelah keluar dari sel, sampah bahan kimia tersebut dapat dibuang keluar dari dalam tubuh melatui mekanisme kimiawi khusus. Struktur Sel Tubuh Struktursel tubuh manvsia mempunyai suatu membran plasma luar, suatu nukleus yang mengandung satu atau lebih nukleolus, dan berbagai organel di dalam sitoplasme. Organel-organel sitoplasma yang telah ba- ayak diketahui peranannya, antara lain mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, lisosom, badan mikro, dan badan golgi Membran sel atau membran plasma Membran sel yang juga dikenat sebagai membran plasma atau biomembran adalah selaput tipi, Nalus, dan elastis yang menyelubungi permukean sel hidup. Pada umumnya, membran sel bersifat permeabel terhadap zat-zat yang molekulnya kecil atau berbentuk ion, tetapi bersifat impermeabel terhadap zat yang mclekulnya besar. Jadi, membran sel bersifat permeabel selektif atau semipermeabel, yang mampu melewatkan spest tertentu dan menahan spesi yang lain. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa membran sel dibentuk oleh dua lapisan lipida ampifatik dan protein; antara lapisan yang satu dengan lapisan yang lain dihubungkan oleh gaye-gaya nonkovalen yang saling menunjang. Membran sel mengandung polisakarida dan kolesterol dalam jamlah kecil. Semua membran sel merupakan susunan cairsehingga mampu berperan sebagai pelarut protein membran. Selain itu, membran bersifat asimetris,yaitu lapisan luar den lapisan dalam mengandung komponen yang berbeda, Membran sel bukan hanya sekadar pembungkus sel atau pembatas sel dan lingkungannya, tetapi ikut berperan dalam pengaturan isi sel. Banyak proses yang esensial dalam sistem hidup berlangsung. di dalam struktur membran, Beberapa peranan membran sel yang penting adalah (a) pengatur keluar masuknya zat dari dalam dan luar sel; (b) tempat berlangsungnya beberapa reaksi kimia; dan (c) penghubung transfer energi antara bagian dalam dan bagian luar sel. Kecepatan transpor spesi-spesi tersebut selain ditentukan oleh gaye-gaya pendorong yang bekerja, juga ditentukan oleh mobilitas spesi_ yang bersangkutan di dalam membran. Gaya pendorong tersebut dapat berupa gradien korsentrasi, gradien tekanan, gradien potensial listrik, atau gradien temperatur antara dua sisi membran aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENDAHULUAN, ‘membatasi membran luar dengan membran dalam. Kedua membran ini ternyata mirip dengan membran plasma, yaitu tersusun atas lipida amfipatik dan protein. Membran sebelah Iuar mempunyai permukaan halus, bersifat licin, dan mengelilingi keseluruhan mito kondria. Membran sebelah dalam membentuk lipatan-lipatan yang disebut krista. Lipetar-lipatan ini men- julur ke dalam rongga dan dapat bersatu dengan lipatan membran di seberangnya. Beberapa enzim terdapat dalam membran ini. Rongga bagian dalam mitokondria terisi oleh matriks agar-agar yang, semicair dan me- ngandung banyak enzim yang terlanut. Mitokondria merupakan pabrik energi sel. Dengan bantuan oksigen, enzim-enzim yang terdapat di dalam- nya bekerja sama mengkatalisis pembongkaran makronutrien organik sehingga terbentuk karbon dioksida, air, dan adenosin trifosfat (ATP). ATP yang terbentuk berdifusi ke semua bagian sel untuk melangsungkan kerja seluler. DNA dan RNA terdapat juga dalam mitokondria yang berperan dalam proses reproduksi sel. Retikulum endoplasma Retikulum endoplasma adalah organel dalam sitoplasma yang berupa bangunan berbentuk rangar-ruangan berdinding membran, serta saling berhubungan membentuk anyaman. Merbran-membran itu mempunyai struktur lipida amfipatik-protein, seperti hainya membran plasina dari sel tersebut. Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma, yaittt (2) retikulum endoplasma kesar (rough endoplasmic reticulum), yang per- mukaannya tidak rata karena diselubungi ribosom dan (b) retikulum endoplasma halus (smoot endoplasmic reticulum), yang permukaannya halus karena tidak ditempeli ribosom. Retikulum endoplasma kasar men- dukung proses biosintesis protein yang terjadi pada ribosor yang menempel padanya. Biosintesis lemak dan Karbohidrat ‘erjadi pada retikulum endoplasma halus karena aktivitas enzim-enzim pada bagian permukaan. Makin banyak retikulum endoplasma terdapat dalam sel, makin banyak protein (termasuk enzim) yang dapat disintesis. Retikulum endoplasma halus kemungkinan berperan dalam sintesis dan transportasi glikogen, lipida, dan steroid. Boosintesis proten Fetikulum endoplasma kasar (mengandungribosom) Elosinenis: (2) membran Plasma; (b) asar leak; dan (6) kotestert| ‘etabolisme obst Retikuium endoplasma haus {dak mengandung ribosom) Gambar 1.5. Retikulum endoplasma. (Sumber: Bruce Alberts, 1988) 9 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENDAHULUAN lekul lipida, tetapi memiliki rincian komposisi yang berbeda. Kolesterol membran sel hati mungkin lebih banyak dari kolesterol membran sel otot. Lbtilah biomolekul digunakan untuk merujuk molekul-molekul besar dan melekul-molekul kecil yang erat kaitannya dengan kimiawi sistem hidup. Biomolekul dapat berupa biomolekul organik dan biomolekull an- orgenik. Meskipun porsi senyawa-senyawa anorganik dalam sistem hidup tidak banyak jumiahnya, tetapi ikut terlibat dalam kimiawi sistem hidup. Setiap biomolekul organik yang diperoleh dari sel organisme dapat diuraiken (biasanya oleh peristiwa hidrolisis) menjadi molekul-moiekul sedethana, yaitu komponen-kom- ponen penyusunnya, Unsur-unsur Penyusun Biomolekul Dari 105elemen atau unsur kimia yang telah diketahui hanya 27 ditemukan dalam sistem hidup. Kedua puluh tujuh unsur ini dikenal sebagai unsur-unsur penyusun biomolekul. Unsur-unsur penyusun biomolekul di- klasifikesiken menjadi unsur-unsur utama penyusun biomolekul organik dan unsur-unsur makro- dan mikro- biornineral. Unsur-unsur biomolekul organik Karbon (C), oksigen (0), hidrogen (H), dan nitrogen (N) adalah unsur-unsur utama yang menyusun struktur biomolekul organik. Unsur-unsur ini sacar bersama-cama membentuk hampir seluruh berat badan. Bio- molekul organik seperti karbohidrat, leak, protein, asam nuileat, dan yang lain dibangun oleh keempat ‘unsur ini. Unsur fosfor (P) dan belerang (S) juga ikut membangun beberapa biomolekul organik Unsur-unsur biomineral Unsur-unsur lain yang terdapat di dalam tubuh disebut unsw-unsur biomineral, zat-zat abu, atau unsur- unsur anorganik, Meskipun unsur-unsur inijumlahnya sangat keeil dibandingkan dengan unsur-unsur utama penyusun biomolekul organik, unsur-unsur ini juga dibutuhkan oleh tubuh. Unsur-ansur biomineral di- Klasifikasiken alas unsur-unsur makrobiomineral dan unsui-unsur mikroblomineral. Banyak biomineral telah diketahui mempunyai fungsi esensial dalam tubuh. Beberapa biomineral ada yang mempunyai peranan sebagai: (a) komponen struktural makrobiomolekul nonenzim; (b) aktivator suatu enzim; (c) kofaktor satu atau lebih enzim; (d) pembentuk bagian dari kerangka dan gigi; (e) pengatur ke- seimbangan asam-basa dalam tubuh,; (f) pengalur tekanan osmosis seluler dalam tubuh; dan (g) Komponen cairan tubuh (elektrolit) Dalam tubuh, unsur-unsur makrobiomineral mempunyai peranan sangat penting dan kebanyakan terdapat dalam bentuk ion, seperti kalium (K*), natrium (Na*), kalsium (Ca**), magnesium (Mg"*), dan klor (Ch). Unsur belerang dan fostor dimasukkanjuga dalam kelompok iri Unsur-unsur mikrobiomineral dikenal sebagai unsurhara, unsur spora, unsur kelumit, atau unsur runutan (trace element). Unsur-unsur ini dibutuhkan dalam jumlah yang kecil sekali oleh tubuh Unsur-unsur mikrobiomineral antara lain besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodium (), molibden (Mo), kromium (Cr), selenium (Se), vanadium (V), nikel (Ni), silikon (Si), fluorida (1), timah (Sn), boron (B) dan arsen (As). Meskipun jumlah unsur-unsur mikrobiomineral yang dibutuhkan oleh tubuh sangat sedikit, peranannya tidak kalah penting dibandingkan dengan unsur-ursur biomolekul yang lain. Selain itu, perlu diingat bahwa idak semua unsur-unsur ini diperlukan oleh tiap spesies. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENDAHULUAN — AB+CD > AD+BC Reaksi penataan ulang Reaksi penataan ulang, reaksi penyusunan ulang, atau reaksi penyusunan kembali, adalah reaksi penataan kembali suatu struktur molekul untuk membentuk struktur molekul baru yang berbeda dengan struktur molekul semula tanpa mengurangi jumlah atom-atomnya. Reaksi ini, kadang-kadang ada yang menyebutnya sebagai reaksi isomerisasi, merupakan reaksi yang mengubsh suatu senyawa menjadi isomernya. Bahan-bahan kimia yang terlibat di dalam reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh tingkat keasaman tempat reaksi-reaksi tersebut texjadi. Tingkat keasaman yang tidak cocok, yaitu terlala tinggi atau terlalu rendah dari yang seharusnya, akan memberi akibat yang tidak diinginkan Cairan intrasel dan cairan ekstrasel yang menjadi tedium tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia ‘mempunyai tingkat keasaman atau tingkat konsentrasi ion hidrogen tertentu. Sebagaimana kita ketahui ting- kat keasaman dinyatakan dengan pH. Besar pH adalah —log [H']. Oleh karena itu, bila tingkat keasaman tinggi, harga pH rendah dan, sebaliknya, bila tingket keasaman rendah, harga pH tinggi. BAHAN KIMIA DALAM CAIRAN TUBUH Cairan tubuh dibedakan atas cairan intrasel (CIS), yaitu cairan yang terdapat di dalam sel, dan cairan ekirasel (CES), yaitu cairan yang berada di luar sel. Sekitar 70% cairan tubuh adalah cairan intrasel dan sisanya adalah cairan ekstrasel. Cairan ekstrasel antara lain cairan (a) interstisial, yang berada ci antara sel jaringan; (b) intravaskuler, yang berada dalam pembuluh darah: (c) limfe, yang berada dalam pembuluh limfe; dan (¢) transseluler, yang berada di tempat-tempat khusus. Cairan intraokuler (terdapat dalam bola mata), cairan serebrospinaiis, dan cairan dalam persendian adalah contoh cairan transseluler. Cairan tubuh banyak mengendung zat nonelekirolit dan elektrolit terlarut. Zal nonelektrolit adalah zat yang tidak terurai menjadi ion-ion yang bermuatan listrik, sedangkan elektrolit adalah zat yang dapat terurai ‘menjadi ion-ion yang bermuatan listrik. Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada salu bagian dengan bagian lain. Dalam keadaan sehat, elektrolit berada pada bagian yang tepat dan dalam jumlah yang, tepat pula. Air merupakan elektrolit yang sanget lemah, yang terionisasi menjadi ion hidrogen dan gugus hidroksil, serta berperan aktif dalam banyak reaksi biokimia di dalam tubuh. Lebih dari 70% bobot tubuh terdiri atas air. Air mengisi hampir semua bagian dari scl. Reaksi-reaksi biokimia yang melandasi hidup kita berlangsung dalam media air. Reaksi hidrasi dan reaksi hidrolisis yang banyak terjadi di dalam tubuh adalah reaksi yang, mutlak membutuhkan air. Banyak peran air dalam tubuh kita. Air sangat penting dalam pengaturan suhu tubuh sebab air mem- punyai sifat penghantar panas yang baik sehinggs mampu memindahkan panas dari tubuh ke kulit dan terjedilah penguapan panas untuk mendinginkan permukaan tubuh. Karena molekul air mudzh bergabung, dengan moleku-molekul lain, air merupakan pelarut yang baik sehingga dapat melarutkan nutrien dan ba- nyak elcktrolit. Air juga berperan sebagai alat transportasi, misalnya mengangkut nutrion dari jaringan ke jaringon lain atau mengangkut zat sampah dari jaringan ke alat ekskresi. Banyak elektrolit, seperti asam, base, dan garam, terdapat dalam tubuh kita serta mempunyai peranan yang penting. Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang dalam air membebaskan ion hidrogen dan basa adalah senyawa yang dalam air membebaskan ion hidroksil. Menurut Bronsted, asam adalah donor proton dan basa adalah aseptor proton. Asam kuat, seperti HCI, dan basa kuat seperti NaOH mengion dengan sem- puma, sedangkan asam lemah dan basa lemah mengion sebagian. Asam-asam orgenik yang terdapat dalam tubuh merupakan asam-asam lemah, seperti asam asetat, asam butirat, asam oleat, asam palmilat, asam 7 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. = SS PRNDAHULUAN Pada lumen lambung, kerja enzim plialin yang masuk bersama-sama makanan dari mulut dihentikan cengan adanya asam klorida (HCI) yang disekresi oleh sel-sel parietal. Jadi, polisakarida, ol:gosakarida, dan disakarida dalam lambung tidak mengalami perubahan; protein yang kentak dengan asam klorida lambung akan mengalami denaturasi sehingga lebih mudah dicema. Protein yang berada di dalam lambung akan diubah oleh pepsin menjadi fraksi-ftaksi yang lebih kecil, yaitu oligopeptida, proteosa, dan pepton. Protein susu dalam bentuk kalsium para kaseinat (protein susu yang berikatan dengan kalsiium yang membentuk gumpalan sehingga muda/lebih lama dipengaruhi pepsin) juga akan dicerna oleh pepsin. Berbeda dengan amilase dan enzim lainnya, pepsin bekerja dalam suasana sangat asam (pH 1,0-2,5) sesuai dengan kondisi asam cairan lambung, Hasil semua digesti makanan dalam lambung ini bersama-sama mokanan lain masuk ke dalam intestin Selanjutnya, pencernaan berlangsung di dalam usus halus. Di dalam usus halus terdapat enzim-enzim yang berasal dari pankreas dan enzim-enzim yang berasal dari mukosa usus halus sendin. pH usus halus teersifat alkalis terutama disebabkan oleh garam natrium bikarbonat dari pankreas dan keadaan alkalis ini sesuai dengan daerah pH optimum enzim-enzim yang bekerja di dalam usus halus. Amilase dan disakaridase akan mengkatalisis hidrolisis polisakarida, oligosakarida, dan disakarida menjadi molekul-molekul monosakarida. Steapsin dengan bantuan garam-garam empedu akan mengkatalisis hidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam-asam lemak. Tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, aminopeptidase, tripeptidase, dan Gipeptidase bekerja sama mengkatalisis hidrolisis polipeptida, oligopeptida, proteosa, dan pepton menjadi asamrasam amino. Produk akhir yaitu monosakarida, gliserol, asam lemak, dan asam-asem amino siap untuk diserap oleh dinding usus halus, kemudian dibawa oleh aliran darah atau limfe ke seluruh begian tubuh, Sisa makanan yang tidak mengalami peruraian secara tuntas akan masuk ke dalam usus besar dan dikeluackan ari ubuh lewatanus. Penyerapan atau absorpsi merupakan kelanjutan dari proses pencemaan bahan makanan oleh tubuh Penyerapan tidak lain merupakan suatu proses masuknya banan makanan yang telah mengalami pencernaan melalui dinding usus. Molekul-molekul besar dari bahan makanan dicerna menjaci molekul-molekul kecil agar dapat diserap. Kemampuan dinding saluran pencernaan untuk menyerap bahan makanan atau bahan lain tidak sama Penyerapan hampir tidak terjadi dalam mulut, tenggorokan, dan lambung. Lambung merupakan daeraht saluran pencemean yang dindingnya mempunyai daya serap yang jelek. Meskipun demikian, zat-zat yang Iarut dengan baik dalam lemak, seperti alkchol dan obat-obatan tertentu, dapat diserap di lambung dalam jumlah sedikit. Usus halus merupaken segmen terpanjang dari saluran pencernaan, yang merupakan tempat berlangsung sebagian besar pencernaan dan penyerapan. Untuk efisiensi dalam proses penyerapan, usus halus mempunyai permukaan yang berlipat-lipat yang disebut jonjot usus atau villus. Mekanisme penyerapan oleh usushalus bersifat khas. Sebagian molekul dapat diserap, sedangkan sebagian yang lain tidak; sebagian cepat diserap, tetapi yang lainnya lambat. Protein makanan diserap dalam bentuk asam-asam amirto, karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, dan lemak diserap dalam bentuk gliserol dan asam-asam lemak. Beberapa bahan makanan ada yang diserap secara difusi pasif, tetapi sebagian tesar secara difusi aktif Penyerapan monosakarida melalui dinding usus halus tidak secara difusi pasif sebab pori-pori mukosa usus halus tidak permeabel tethadap monosakarida yang larutdalam air dan berbobot molekul lebih besar dari 100. Hampir semua monosakarida diserap secara difusi aktif yang membutuhkan energi. Penyerapan asam-asam amino dalam usus halus juga secara difusi aktif yang memeriukan energi. Baik monosakarida maupun asam- asam amino yang diserap melalui sistem vena porte dibawa oleh darah ke hati untuk diproses lebih lanjut. Gliserol dan asam-asam lemak sebagai produk hidrolisis lemak dalam saluran pencernaan diserap melalui dinding usus halus. Pada waktu penyerapan ini, gliserol dan asam-asam lemak mengalami sintesis ulang aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENDAHULUAN = ‘Nurien penghasi Kataboisne q Produt aki ener “TH iskinenergt Energ teria ATPINADEH Noleled Pembangun Mekromotela sel Bagan 1-3. Energi cari Kataboisme untuk Anabolisme, Metabolisme seluler karbohidrat menyangkul ptoses anabolisme (penyusunzn atau biosintesis) dan kata- bolisme (pembongkeran atau biodegradast), yang melibatkan banyak enzim karena reaksinya tidak spontan, tetapi bertahap. Sebagian besar (gula sederhana heksaca darah yang diperoleh dari karbohidrat makanan melalui proses digesti dan absorpsi) masuk ke jaringen hati dan sisanya masuk ke aringan otot. Setelah masuk ke jaringan hati, terjadi interkonversi dari ketiga jenis heksosa tersebut. Dalam jaringan hati atau otot, glukosa diubah menjadi glukosa-6-fosfat, kemudian diubah menjadi gli- kogen melalui beberapa tahapan. Perubahan glukosa menjadi glikogen disebut proses glikogenesis. Melalui proses glikoneogenesis, glikogen dapat pula dibuat dari zat-zat yang bukan gula (glukosa), seperti gliserol, asam laktal, atau asam-asam amino glikogenik. Sebaliknya, glikogen hati dapat dibongkar atau dikembalikan ‘menjadi glukosa melalui beberapa tahap reaksi dan proses biodegradasi; pembongkaran ini disebut proses slikogenolisis. Melalui tahap-tahap reaksi yang panjang baik glikogen hati maupun glikogen otot dapat meng- alami pembongkaran menjadi asam piruvat dan perubahan ini disebut proses glikolisis. Asam piruvat yang terjadi dapat diubah menjadiasam laktat atau dapat diubah menjadi Asetil-SKoA yang segeramasuk ke dalam siklus Krebs (siklus asam sitrat atau siklus asam trikarboksilat), dan mengalami proses lebih lanjut untuk mendapatkan energi Lemak hasil absorpsi masuk ke hati dan jaringan adiposa melalui sistem limfe. Apabila lemak dibutuhkan, lemak dipecah terlebih dahulu secara lipolisis hicrolitik menjadi asam lemak dan gliserol penyusunnya. Asam Jemak yang terbentuk ini mengalami aktivasi menjadi asilSKoA yang kemudian mengalami proses beta- oksidasi menjadi asetil-SKoA dan masuk ke dalam siklus Krebs untuk mendapatkan energi. Gliserol yang diperoleh mengalami aktivasi membentuk gliseral-fosfat. Senyawa gliserol-fosfat ini kemudian diubah men- jadi glukosa melalui reaksi glukoneogenesis yang rumit. Esterifikasi Asil-SKoA yang tidak mengalami beta- oksidasi dengan gliserol-fosfat yang tidak mengalami glukoneogenesis membentuk lemak bebas kembali Sebagian besar degradasi lemak terjadi di dalam sel-sel hati. Metabolisme protein tidak secara langsung terlibat dalam memproduksi energi, telapi metabolisme protein terlibat dalam produksi enzim, beberapa hormon, komponen struktural, dan protein spesifik. Sumber asam amino darah dapat berasal dari zbsorpsi di usus, biodegradasi protein jaringan, dan biosintesis dari beberapa senyawa organik. Asam-asam amino yang terbentuk ini digunakan untuk biosintesis (a) glukosa, melalui tingkat-tingkat glikoneogenesis yang rumit; (b) protein baru, yang mempunyai fungsi spesifik; dan (c) senyawa-senyawa nitrogen nonprotein. Selain itu, beberapa asam amino di dalam sel-sel hati dapat ‘mengalami proses transaminasi sehingga diperoleh asam ketokarboksilat dengen jumlah atom karbon yang 25 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 2 PERSENYAWAAN ORGANIK Senyawa-senyawa karbon, baik yang berasal dari makhluk hidup ataut yang dibuat secara sintetik, memegang, peranan penting dalam hidup kita, Senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon (kecwali karbon mono- oksida, karbon dioksida, karbon disulfida, karbonat, dan beberapa turunannya) disebut senyawa organik. ‘Cabang dari ilmu kimia yang khusus membicarakan atau: mempelajari senyawa-senyawa organik disebut kimia organik Sebutan kimia organik diberikan oleh orang-orang yang pada waktu itu: menyangka bahwa hanya makhluk-makhluk hidup sajalah yang dapat membentuk senyawa-senyawa Karbon. Jadi, mereka meng- anggap bahwa senyawa-senyawa organik itu hanya dapat terjadi dalam tubuh organisme hidup. Mereka menduga senyawa-senyawa karbon yang terdapat dalam tubuh hewan, manusia, atau tanaman yang mereka namaken senyawa organik itu hanya dapat terbentuk karena gaya-gaya hidup (vital force). Anggapan ini menyebabkan ahli kimia pada waktu itu tidak mencoba membuat senyawa organik di laboratorium, tetapi hanya melakukan ekstraksi, pemurnian, dan analisis dari zat-zat yang berasal dari hewan atau tanaman, Selanjutnya, pendapat yang menyatakan senyawa-senyawa organik hanya terdapat dan hanya dapat dibuat dalam organisme hidup terbukti tidak berar. Pada tahun 1928, seorang abli kimia yang masih muda yaitu Friedrich Wohler dari Jerman, secara ke- betulan telah membuat ureum, yakni senyawa penting yang terdapat di dalam urine, dengan cara memanas- kan zat anorganik ammonium sianat. Setelah kejadian ini, para ahli kimia mulai mensintesis senyawa- senyawa organik dari senyawe anorganik dan sejak saat itu pulalah teori “vital jorce” mulai ditinggalkan. Sehubungan dengan itu, sebutan kimia organik tidak tepat lagi dan sebaiknya diubah meniadi kimia karbon. Walaupun demikian, Karena cabang ilmu pengetahuan alam ini telah lama dan sering disebut kimia organik, selain name yang benar kimia karbon, nama kimia organik masih digunakan sampai sekarang. Di abad moder ini, kimia organik memogang peranan yang sangat penting. Dongan pengelahuan kimia organik, kita dapat memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada zat di sekitar kita, memanfaatkan reaksi organik yang berguna, mencegah reaksi-reaksi organik yang merugikan, dan membuat barang-barang bara yang kita perlukan. Cabang ilmu pengetahuan alam ini memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, tidak berlebihan kiranya apabila ada orang yang mengatakan bahwa tiada seni, sains, dan industri yang tidak memerlukan kimia organik dalam penerapannya. Kinitelah diketahui bahia jumlah senyawa organik alam maupun senyawa organik sintetik banyak sekali, Walaupun sampai saat ini jumlah senyawa orgonik belum diketahui dengan pasti, jumlah tersebut diporkira- kan sudah mencapai 4.000.000; jumial jap tahun bertambah. Jumlah senyawa organikjauh lebih banyak dibanding dengan jumlah senyawa anarganik. Senyawa-senyawa organik yang dewasa ini telah kita ketahui ada yang diperoleh dari isolasi hewan atau tanaman, sintesis dalam laboratorium, dan peruraian dari senyawa-senyawa organik lain yang strukturnya lebih kompleks. 29 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PERSENVAWAAN ORGANIK PEMAKAIAN SENYAWA-SENYAWA ORGANIK Senyawa-senyawa organik mempunyai pemakaian yang lvas. Sahan-bahan yang kita periukan untuk me- menuhi kebutuhan primer kita sebagan besar merupakan bahan-bahan organik, yaitu bahan makanan, bahan pakaian, bahan obat-obatan, bahan baker, bahan pembunuh hama, dan bahan-bahan lain yang kita perlukan sehari-hari. Senyawa-senyawa organik yang mempunyai pemakaian lus ini, tidak hanya senyawa-senyawa organik alam, tetapi juga senyawa-senyawa organik sintetik, Pemakaian senyaws organik yang penting antara lainadalah sebagai berikut: Bahan Makanan Bahan makanan terbesar untuk tubuh kita adalah senyawa-senyawa organik, yaitu karbohidrat, lemak, pro- tein, dan vitamin. Pada umumnya, bahan makanan yang kita butuhkan sehari-hari dibedakan atas tiga golongan, yaitu: energetika, bahan makanan pemberi kalori untuk tubuh (karbohidrat, lemak, dan protein); plastika, bahan makanan penyusun struktur tubuh (protein, air, dan mineral); dan stimulansia, bahan makanan penstimulasi reaksi-reaksi biokimiawi dalam tubuh (vitamin-vitamin). Bahan Pakaian Salah satu kebutuhan pokok kita adalah pakaian atau bahan sandang. Bahan pakaian yang terutama terditt atas senyawa-senyawa organik adalah bahan pakaian yang berasal dari alam (misalnya wol, sutera, tenun, kapas) dan bahan pakaian sintetik (misalnya rayon, nilon, teteron, plastik).. Bahan Obat-Obatan Dengan cara ekstraksi beberapa jenis tanaman, pembiakan mikroorganisme tertentu, atau melalui proses sintetik, banyak senyawa organik yang diperoleh dapat dipakai sebagai obat. Senyawa-senyawa organik obet antara lain berkhasiat sebagai: 1, Analgetik ialah obat yang berkhasiat untuk menekan atau mengurangi rasa sakit, tanpa menghilangkan kesadaran penderita. Contoh: salisilamida, parasetamol, fenasetin, piramidon, morfin. 2. Antipiretik ialah obat yang berkhasiat menurunkan suhu tuduh yang tinggi kembali ke normal. Contok: untuk demam malaria, dipakai kuinina. Antipiretik yang dibuat secara sintetik mempunyai daya antipiretik dan analgetik. 3. Hipnotik ialah obat tidur yang bila diberikan dalam dosis pengobatan dapat mempemmudah atau menyebabkan tidur. Contoh: kloralhidrat, paraldehida, veronal, luminal. 4. Sedatif ialah obat penenang yang berkhasiat untuk menenangkan pikiran gelisah atau perasaan takut Contoh: reserpin, promazin, diazepam (valium), Klorpromazin. 5. Laksansia ialah obat yang berkhasiat untuk melancarken buang air besar atau mempercepat buang air besar. Contoh : fenclftalein, karbon metil selulosa. 33 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PERSENVAWAAN ORGANIK ikatan Kovalen Ikatan kovelan yang juge dikenal sebagai ikatan homopoler terjadi karena persekutuan elektron-eleKtron. Dalam ikatan ini, atom-atom yang bergabung akan memiliki elektron bersama untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia. Pada dasarnya, kita mengenal beberapa jenis ikatan kovalen, yaitu ikatan kovalen muri, (ikatan kovalen polar dan nonpolar, dan ikatan kovalen koordinat. Ikatan kovalen nonpolar Ikatan ini terjadi Karena persekuluan elekiron yang dibentuk oleh atom-atom yang memiliki elektro- negativites sama atau hampir sama sehingga kedua atom menerapkan tarikan-tarikan yang sama atau hampir sama terhadap elektron ikatan. Karena perbedaan elektronegativitas tiap atom adalzh nol atau sangat kecil, ikatan kovalen jenis ini sering disebut ikatan kovalen nonpoler. Sebagsi contoh, dalam molekul hidrogen, masing-masing atom hidrogen menyediakan satu-satunya elektron yang dimilikinya untuk dimiliki bersama dengan atom hidrogen yang lain. Dengan demikian, masing-masing atom hidrogen seakan-akan dikelilingi oleh dua elektron schingga membentuk konfigurasi elektron gas rulia Helium. . H+ Reed atu H— Demikian juga dengan ikatan kovalen dalam molekul klor. Kedua atom klor masing-masing memberikan satu elektron untuk membentuk sepasang elektron sekutu. Apabila hanya elektron pada kulit terluar yang, digambar, pembentukan ikatan kovalen dalam molekul klor dapat digambarkan sebagai berikut. atu co Pada pembentukan ikatan kovalen metana, empat atom H masing-masing memberikan satu elektron un- tuk membentuk sepasang elektron sekutu dengan atom C. Pada ikatan kovalen dalam molekul H,, Cl,, dan metana, elektron yang membentuk ikatan hanya satu pasang (digambarkan dengan satu garis);ikatan ini disebut ikatan kovalen tunggal. Perlu diketahui bahwa atom-atom yang bergabung tidak hanya dapat memiliki sepasang elektron (dua elektron), tetapi ada juga gabungan atom yang memiliki dua pasang atau tiga pasang elektron bersama untuk mencapai konfigurasi elektron gas mutlia, Ikatan kovalen semacam ini disebut ikatan kovalen rangkap dua (digambarkan dengan dua garis Iurus) atau ikatan kovalen rangkap tiga (digambarkan dengan tiga garis hurus}. 2ECS+ Ane > 37 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PERSENYAWAAN ORGANIK Nama senya lumus molekul Meiana cH, Motidorida Heer Ftana GH, Asetilon CH, Rumus bangun lengkap Rumus bangun lengkap, dikenal juga sebagai rumus ikatan valensi, mempunyai bentuk yang lebih sederhana dibandingkan dengan rumus Lewis. Dalam pentulisan rumus ini, pasangan elektron diganti dengan garis, ‘Semua atom-atom dan garis-garis yang menggambarkan pasangan elektron ditulis secara lengkap. Rumus Lewis Rumus bangun lengkap. ena wgzern $e WH tt etna Woegok hh . Dimetileter Pasangan elektron yang tidak saling terbegi biasanya tidak perlu ditunjukkan dalam rumus bangun leng- kap (perhatikan rumus bangun lengkap etanol dan dimetileter), kecuali bila hendak ditekankan peranannya dalam reaksi kimia, misalnya pada metilamina. ‘Sruttur Metiamina aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PersenvAWAAN ORGANIK Radikal fungsi yang mengandung nitrogen: 1. Radikal amino (-NH,) terdapat dalam senyawa amina 2, Radikal siano (C = N) terdapat dalam senyawa karbonitril. 3. Radikal nitro (-NO,) terdapat dalam senyawa nitro, 4. Radikal amico (- C=O) lerdapai dalam senyawa karboamida, Radikal tiosianato (-CNS) terdapat dalam senyawa rodanida. 6. Radikal guanide (-NH—C=NH]) terdapat dalam senyawa guanidin. NB, 7. Radikal imidazolo (— C == CH )terdapat dalam senyawa imidazol. ihs2h h Radikal fungsi yang mengandung belerang: 1. Radial do atau ero (St erdaper dalam goiongan merkaptn 4. Rosita ei C65) eedapat Gata eva cies 3. Radikal sulfo (-SO,H) terdapat dalam golongan senyawa sulfo. Radikal fungsi yang mengandung halogen: 1, Radikal fluoro (-F) 2. Radikal fodo (-1) 3. Radikal kloro (-Cl) 4, Radikal bromo (-Br) Radikal fungsi yang mengandung fosfor: Radikal fosfo (-OPO,H, )terdapat dalam persenyawaan fosfat Radikal alkil dan radikal fenil: 1. Radikal alkil (-R) terdapat dalam berbagai macam senyawa organik. 2. Radikal fenil (-C,H,) terdapat dalam senyawa-senyawa aromatik. Radikal fungsi yang berperan sebagai donor proton: Beberapa radikal fungsi dalam senyawa organik berperan sebagai donor proton, misalnya: a) radikal karboksil (COOH); b) radikal sulfo (-SO,H); c) radikal hidroksi fenolis (-C,H,-OH); dan d) radikal sulfhidril atau radikal merkapto (-SH). =cooH —»-coo™ + Ht —C,H,-OH C,H, + HT “SOM —»-soy + HH -SH ——> -s +H” KEISOMERAN PADA SENYAWA-SENYAWA ORGANIK. Keisomeran (isos = sama; meros = bagian) adalah suatu peristiwa yang menunjukkan beberapa persenyawaan yang mempunyai rumus molekul yang sama, telapi memiliki rumus bangun (rumus strukiur) yang berbeda «dengan sifat-sifat yang berbeda pula aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PERSENVAWAAN ORGANIK (0s) sig i no-cwenoy —2 | ‘2-Butena HEGa GH Werth stan ii oe iad velco acon heen! ba Karena ikatan rangkap bersifat kaku (rigid), atom-atom atau gugus-gugus yang terikat padanya tidak bebas untuk berputar seperti halnya ikatan tunggal. Jadi, dalam penulisan, atom-atom atau gugus-gugus itu tidak boleh dipertukarkan. Hal ini dapat dijelaskan secara sederhana dengan menggunakan papan dan paku. Pada gambar! dua papan dihubungkan dengan sebuah paku sehingga papan-papan tersebut masih dapat berotasi dengan bebas. Pada gambar I! dan Ill, kerena kedua papan tersebut dihubungkan atau :dikunci dengan dua buah paku, kedua papan ini tidak dapat berputar dengan bebas. Kedua paku dapat ditbaratkan sebagai ikatan rangkap pada senyawa tidak jenuh. Ea ae Gambar 2.9 \lustrsi kesomeran geomet Meskipun stabil pada temperatur biasa, beberapa pasangan isomer geomettis berada dalam bentuk ke- setimbangan oleh pengaruh panes tinggi, radiasi sinar ultraviolet, atau katalisator. Pada sah 350-400°C, cis 2- butena can trans 2-butena terdapat dalam bentuk kesetimbangan. 49 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PERSENYAWAAN ORGANIK Rotasi spesifik zal aktif optis ditetapkan dengan sebuah polarimeter. Jika cahaya terpolarisasi dilewatkan salah satu isomer, bidang polarisasi akan berputar ke kiri atau ke kanan. Pemutaran bidang terpolarisasi ke kkanan, yaitu searah dengan putaran jorum jam, disebut putaran dekstro yang disingkot d atau (+). coon | Ho — on cH, (Asan taki (Asam iktat ata atau c-Asarn laktat Asam Toktat Sebalikny, pemutaran bidang cahaya terpolarisasi ke kiri, yaitu berlawanan dengan arah putaran jarum jam, disebut putaran levo yang disingkat | atau (-) Senyawa yang memutar bidang cahaya terpolarisesi ke kanan disebut dekstrorotatori (memutar ke kanan; Latin: dexter, “kanan”), sedangkan senyawa yang memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri disebut levo- rotatori (memutar ke kiri; Latin: Iaeous, “kiri”). Asam laktat yang bersifat putar-kanan mempunyai rolasi spesifik +3,82, sedangkan metil ester dari asam laktat yang bersifat putar-kiri mempunyai rotasi spesifik 8,25 co,H co,cH, H—C— on HO—C—H | | cH, cH, +aa2 2s ‘Asam taktat Mot iaktat (dokstrorotaior) (evorotator) Pasangan isomer optis suatu molekul yang merupakan benda dan bayangan cerminnya yang tidak saling bersetangkup atau tidak dapat saling diimpitkan disebut enantiomer. Enantiomer berasal dari kala Latin: ‘enantio = berlawanan dan meros = bagian. Tangan kiri dan tangan kanan diibaratkan sebagai sepasang enan- tiomer. Pasangan enantiomer mempunyai sift fisika dan kimia yang sama, kecuali arah perputaran optisnya. Walaupun pasangan enantiomer memutar bidang cahaya terpolarisasi dengan arah berlawanan, keduanya mempunyai rotasi spesifik yang sama (kecuali tandanya). Banyak enantiomer mempunyai perbedaan aktivitas biologis. Misalnya, sebuah enantiomer berperan se- bagai penarik seks (sex atiractent), sedangkan pasangannya tidak mempunyai pengaruh seperti itu atau bah- kan penolak (repellant). Satu enantiomer dapat merupakan obat, sedangkon pasangennya tidak. Salt enan- tiomer bersifat toksik, sedangkan pasangennya bersifat nontoksik. Satu enantiomer bekerja sebagai antibiotik, sedangkan pasangannya tidak bekerja sebagai antikiotik. Enantiomer dan pasangannya mempunyai bau yang berbeda. Campuran sepasang enantiomer yang sama banyak disebut campuran rasemat atau campuran rasemik. Campuran ini tidak bersifat aktif optis, artinya tidak memutar bidang cahaya lerpolarisasi. Hal ini disebabkan 53 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PeRSENYAWAAN ORGANIK Perludiingat bahwa awalan D dan awalan L pada monosakarida hanya menunjukkan letak gugushidroksil (COM) yang terikat pada atom C asimetris yang terakhir, sedangkan sisipan (+) atau (dekstro) dan sisipan (-)alaut {levo) menuinjukkan perputaran optis dari monosakarida tersebut, yang dapat diketahui dengan polarimeter. Jadi, monosakarida yang berawalan D tidak selalu memiliki sisipan (+); sebaliknya, monosakarida yang berawalan L tidak selalu memiliki sisipan (-).* DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK Reaksi organik lerjadi karena serangan suatu pereaksi (reagen) terhadap suatu senyawa atau reaktan yang mengandung atom C yang disebut substrat. [katan-ikatan karbon dalam molekul substrat dirusak atau di- pecah untuk menghasillan bagian-bagian yang sangat reaktif dan merupakan hasil-hasil sementara (transitory intermediate) Bagian-bagian yang sangat reaktif ini dapat bereaksi dengan bagian-bagian yang sejenis atau bereaksi dengan moleku-molekul tertentu yang berada di sekitamya untuk membentuk ikatan-ikatan baru sehingga menghasilkan hasil-hasil reaksi (lebih dikenal sebagai produk). Untuk mengetahui tahapan suatu reaksi orgenik, kita harus mengetahui jenis-jenis ikatan dalam senyawa organik, substrat dan perubahannya, pereaksi penyerang dan peranannya, serta rumus bangun dari senyawe- senyawe organik. Di antara sekian banyak unsur yang ada, dikenal unsur-unsur yang dalam reaksi mudah membentuik ion negatif dengan mengambil satu elektron atau lebih. Unsur-unsur yang demikian dikenal sebagai unsur-unsur elektronegatif. Atom-atom dalam unsur-unsur elektronegatif berbeda kecenderungannya untuk menarik elektron. Ukur- an kecenderungan sebuah atom unsur elektronegatif di dalam sebuah molekul untuk menarik elektron-elek- tron bagi atom itu sendiri (yang berasal dari atom-atom lain yang terikat dengannya) disebut elektro- negativitas. : Misalnya, molekul AB yang lerikat melalui sepasang elektron dapat digambarkan sebagai berikut. (@) A:B otou (OVA: B Di dalam rumus (a), pasangan elektron berada di tengah-tengah inti A dan inti B. Oleh karena itu, kedua inti mempunyai daya tarik yang sama terhadap pasangan elektron. Dalam hal ini, A dan B dikatakan mempunyai elektronegativitas yang sama. Di dalam rumus (b), letak pasangan elektron lebih dekat dengan A daripada B. Ini berarti daya tarik A terhadap pasangan elektron lebih kuat daripada B. Dalam hal ini, dikatakan bahwa elekironegativitas A lebih besar daripada elektronegativitas B. Berbagai macam ikatan kimiawi timbul akibat distribusi elektron yang berlainan antara atom-atom yang bergabung untuk membentuk konfigurasi elektron yang stabil, seperti konfiguresi elektron yang dimiliki oleh gas-gas mulia. Substrat dan perubahannya Substrat dapat didefinisikan sebagai reaktan yang mengandung atom-atom karbon yang sejumlah ikatannya dirusak atom-atom lain, dan ikatan-iketan baru terjadi sebagai akibat reaksi-reaksi dengan pereaksi yang menyerang. Ikatan-ikatan dalam molekul substrat dapat berbentuk ikatan kovalen mumi atau berbentuk ikatan ko- valen koordinasi. Dalam molekul substrat, adakalanya terdapat kedua bentuk ikatan ini 57 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Peasenvawaan ORGANIK Sebagai contch, adanya radikal amino (-NH. pada ujung ikatan rangkap-tunggal yang silih berganti akan ‘mengakibatkan pergeseran elektron. Gambar 2.21 Efek mesomenk pada amina Hfek Hiperkonjugatit Efekhiperkonjugatif adalah efek yang menyebabkan timbulnya pergeseran elektron pada suatu substrat yang mengandung radikal alkil yang ‘erikat pada sistem tidak jenuh (C=C). Radikal alk sekurarg-kurangnya harus mempunyai satu atom H pada atom C alfe, yaitu atom C yang Jangsung terikat pada sistem tidak jenuh tersebut. Baker dan Nathan mengemukakan pendapet bhwe efek hiperkonjugatif berlangsung karena interaksi elektror-elektron dari ikatan C-H dalam radikal alkil dengan elektron-elektron dari ikatan rangkap. Ketiga ikatan C-H pada radikal metil dalam molekul propilena merupakan contoh efek hiperkorjug: Gambar 2.22. Efek hiperkonjugati pada propilena. Pada pembahasan efek induktif telah dinyatakan bahwa uruian efek induktif radikal-radikal alkil adalah sebagai beriku tersier > sekunder > primer Pada efek hiperkonjugatif, urutan ini terbalik, yaitu sebagai berikut: primer > sekuncer > tersier 4 oH, a a A bx, by, Pier sear Terr . Gambar 2.23. Unitan efek hiperkonjugatit. Untuk radikal butt tersier, efek ini nol kazona tidak ada ikatan C-H pada posisi alfa. 6 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PERSENYAWAAN ORGANIK Kartanion Gambar2.26 Penbentukankarbanion. Karbanion berasal dari singkatan karb (dari karbon) + anion (ion negatif); adi, karbanion mempunyai arti ion Karbon yang bermuatan negatif. Nama kerbanion diberi awalan alkil sehingga kita kenal metilkarbanion, etilkarbanion, propilkarbanion, isopropilkarbanion, dan seterusnya. ¢t tsoproplikarbanion Gambar 2.27 Karbanion atau ion karbon bermuatan nega Pereaksi Penyerang dan Peranannya Pereaksi penyerang atau reagen penyerang yang terlibat dalam reaksi heterolitik dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu pereeksi elektrofil dan pereaksi nukleofil Pereaksi elektrof Pereaksi elektrofil adalah pereaksi yang sangt menyukai elektron. Bersifat demikian karena pereaksilektro- fil memang kekurangan elektron (mempunyai sisi kesong). Ada dua jenis pereaksi yang termasuk golongan pereaksi elektrofil, yaitu pereaksi elektrofil bermuatan positif dan pereaksi elektrofil netral. 1) Pereaksi elektrofil bermuatan Positif (E*) Pereaksi yang kekurangan dua buah elektron sehingga bermuatan positif dan terbentuk dari pembelahan helerolitik molekul yang netral. Golongan pereaksi clektrofil positif, antara lain: or = entideien e = entromenian wo = natenken = londazoium net ions = ontabenum : aie exe ‘é = me Dalam memengaruhi substrat, pereaksi elektrofil positif akan menetralkan muatan negatif yang ada pada subsirat (misalnya karbanion) sehingga terbentuk zat hasil yang tidak bermuatan. H ort atu. CHE Substat Zat has Gambar 228 Reals subsirat dengan pereals eletroil post aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PEeRSENYAWAAN ORGANIK Ni oe NZ aS Oe Se Gambar 2.34 Tahapan ceaksi asi elokaofilik. Mula-mula terjadi aktivasi pada ikatan rangkap yang mengekibatkan pergeseran elektron dari salah satu atom karbon, kemudian terjadi adisi. Untuk alkena suku pertama (etena), mekanisme dapat dituliskan sebagai berikut: * Ae, en a ee Etene He i Nt. wdertS ae oe as cH,— CHB Ho os Et bromida: Gambar 2.35 Reaks| adi elekrofilk etena dengan HBr. Adisi HX pada alkena yang lebih kompleks mengikuti kaidah Markownikov, yaitu atom H masuk pada atom C ikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak. 2) Reaksi Adisi Nukleofilik Reaksi ini terjadi apabila gugus yang perlams kali menyerang suatu ikatan rangkap merupakan pereaksi nukleofil. Reaksi jenis ini ditemukan pada senyawa-senyawa yang mengandung ikatan rangkap antara atom karbon dengan atom lain, seperti senyawa-senyawa yang mengandung gugus karbonil dan senyawa- senyawa yang mempunyei gugus nitri. ‘Skema reaksi untuk senyawa-senyawa yang mempunyai gugus karbonil adalah sebagai berikut. woB + CHO —+ B-c-o At K+ B-cro —+ B-c-0-A | | Gambar 2.36 Tahapan reaksi zis nukleofiik Pada adisi asam sianida ke dalam asetaldehida, mula-mula ion sianida, yakni suatu nukleofil, me- nyerang atom karbon karbonil, kemudian diikuti oleh serangan proton pada atom oksigen karbonil yang bermuatan negatif. 69 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PeRSeNVAWAAN ORGANIK He—CH,—CH=cH, + H, Ms H,c—cH,—cH,—cH, t 1-Butens Butana Bonzon Sikioheksana Gambar 2.45. Reaksieaks hidiogenasi kata D. Reduksi cara Clemmensen Aldehida dan keton dapat direduksi menjadi alkohol dengan cara Clemmensen. Dalam cara ini, sebagai sumber hidrogen adalah logam Zn dan asam klorida. zn + 2.HO] ——» ancl, + H, ¥ Zn_+ Hol Hewon-c=0 EHC cc cron Propenal +-Properol Zn_+ Hot ort aie or Bonzalohida endl alkchol Gambar 2.46 Reaksteaks!reduksi Clammensen. ¢. Reduksi cara Bond, Finholt, dan Schlesinger Litium aluminium hidrida yang dikenal sebagai reduktor Bond, Finholt, dan Schlesinger dapat dibuat dengan mereaksikan Litium hidrida dengan Aluminium klorida. 4H + Ac, ——+ UAH, = + 3.ucl Pada suhu kamar, reduktor litium aluminium hidrica depatbereaksi dengan senyawa-senyawa yang -mengandung gugus karbonil membentuk alkoholat, yang pada hidrolisis membentuk alkohol. fh hh : a Rebro + uaK,—+ fois 4 : & On) IA +4 HO ARGON + HOH + ACOH), i aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 15, 16. 17. 18. 19, 20. a 2. 2. 24. 26. 2, 28. 29, 30. 31 32, 33. 34. 35. 36. 37. 38, PersenvAWAAN ORGANIK Beriiah penjelasan tentang efek induktif dan efek elekiromerik! Sebutkan lima perbedaan aniara efek elektromerik dan efek induktif Sebutkan radikal-radikel yang dapat menycbabkan efek indukiif positif dan yang dapat menyebabkan efek induktif negatifl Beriiah sedikit penjelasan tentang efek mesomerik dan efek hiperkonjugatif! Sebutkan radikal-radikal yang dapal menyebabkan efek mesomerik positif dan yang dapat menyebabkan efek mesomerik negatif! Apakah perbedaan antera pembelahan homolitik dan pembelshan heterolitik? Berilah masing-masing dua buah contoh! Jelaskan secara singat tentang radikal bebas, ion karbonium, dan karbanion! Berilah contoh! Berilah sedikit penjelasan tentang substrat dan pereaksi penyerang! Apakah perbedaan antara pereaksi elekirofil dan pereaksi nukleotil? Berilah secikit penjelasan! Jelaskan secara singkat perbedaan antara pereaksi elektrofil posilif dan pereaksiclektrofil negatif! Berilah contoh! Jelaskan secara singkat perbedaan antara pereaksi nukleofil bermuatan negatif dan pereaksi nukleofil netral! berilah contoh! Apakah yang dimaksud dengan reaksi substitusi? Berilah masing-masing sebuah contoh reaksi substitus! radikal bebes dan reaksi substitusi nukleofilik! ‘Apakah yang dimaksud dengan reaksi adisi? Berilah masing-masing sebuah contoh reaksi adisi elek- trofilik dan reaksi adisi nukleofilik! Apakah yang dimaksud dengan reaksi eliminasi? Berilah sebuah contoh reaksi eliminasit Berilah masing-masing dua buah contch reaksi penataan ulang dan reaksi oksidasi yang dialami olch beberapa persenyawaan organik! ‘Apakah yang dimaksud dengan keisomeran atau isomerisasi? Buatlah bagan Klasifikasi isomerisasi, serta berilah sedikit penjelasan! Berllah sedikit penjelasan tentang keisomeran posisi! Tulislah dua buah contoh sepasang, isomer posist (nama dan struktur kimia)! Apakah yang dimaksud keisomeran rant? Berilah dua buah contch sepasang isomer rantai (nama dan struktur Berilah dua buah contoh sepasang isomer geometris (nama dan struktur kimia)! Buatlah bentuk cis dan bentuk trans untuk asam palmitoleat yang mempunyai struktur CH;-(CH,),- CH=CH-(CH,),-COOH Gambarlah mocel bola dan tongkat isomer cis-frans untuk senyewa tak jenuih: H,C-CH=C-CH,-CH, Br Suatu senyawa mempunyai rumus molekul C,H,O,. Tulislah semua isomer radikal fungsi senyawe ter- sebut sebagai asam alkanoat dan sebagai alkilalkancat! Suatu senyawa mempunyai rumus molekul C,H,O. Tulislah semua isomer radikal fungsi senyawa ter- sebut sebagai alkanol dan sebagai alkoksialkana! Suatu senyawa mempunyai rumus molekul C,H,,O. Tulislah semua isomer radikal fungsi senyawa ter- sebut sebagai alkanon dan sebagai alkanall Apakah perbedaan antara enantiomer dan diastereoisome:? Berilah masing-masing dua buah conteh (nama dan struktur kimia)! 7 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 3 KLASIFIKAS! SENYAWA ORGANIK ‘Mengingat jumlah senyawa organik yang demikian banyak, Klasifikasi atau penggolongannya juga terdiri atas beberapa cara. Klasifikasi senyawa organik pada umumnya didasarkan atas ikatan kovalen yang terdapat di antara atom karbon, keistimewzan dalam struktur molekul, dan radikal atau gugus fungsi yang terdapat dalam struktur kimianya. Berdasarkan jenis ikatan kovalen yang terdapat di antara atom-atom karbon dalam struktur kimianya, senyawa-senyawa organik dibedakan atas senyawa jenuh dan senyawa tidak jenuh. Senyawa-senyaa jenuk mempunyai ikatan tunggal di antara atom-atom karbon dalam struktur kimianya. Senyawa-senyawa ini tidak dapat lagi mengikat alom hidrogen (sudah jenuh techadap hidrogen). ae iigrgOnge dietleter Pentana Senyawa-senyewa tidak jenuh mempunyai ikatan rangkap antar karbon dalam struktur kimianya. Tkatan rangkap tersebut dapat berupa ikatan rangkap dua atau ikatan rangkap tiga yang jumlahnya bisa satu atau lebih, re does ree ep eereerrs inte sin aid Berdasarkan keistimewaan pada struktur kimianya atau berdasarkan kerangka molekulnya, senyawa-se- nyawa organik dapat dibedakan atas senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa-senyawa siklik dibedakan atas senyawa-senyawa karbosiklik (alisiklik dan aromatik) dan senyawa-senyawa heterosiklik. 81 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Kusinkas SEYAWA ORCANK OO ——— Tabel3.2 _Beberepa contch alkena. Rumus molekul Nama rasional ‘Nama trivial cH. eters etilena GH propena propilena cH butena butilena or pentena amilena CH, heksena heksilena CHa heptena heptlena Dasar nama untuk alkena bercabang adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Nomor atom karbon yang memiliki ikatan rangkap harus kecil dan lebih diutamakan dari radikal alkil. iz i tne atom te Hidrokarbon alifatik tidak jenuh yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap dua dikenal dengan nama alkadiena, alkatriena dan seterusnya. o=c-c=c-0=0 2ometlt.3-heptadiona 1,3.5-helmationa Alkuna Struktur kimia hidrokarbon alifatik tidak jenuh alkuna mengandung ikatan rangkap tiga dalam rantai karbon- nya sehingga mempunyai rumus umum C,H, ,dengan n adalah jumlah atom karbon. Tabel3.3_ Beberapa contoh alkuna. Rumus motekul Nama rasional Nama trivial GH, etuna asetilen cH, propuna imeti asetlen Hy a butana ctl astilen GH, pentuna prop asetiten GHie hheksuna butilasetilen Hu heptuna amilasetilen 85 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Kasirikast Senvawa ORGANIK ‘Asam alkanoat ‘Asam alkanoat adalah asam monokarboksilat alifatik jenuh yang strukturnya diturunkan dari alkana dengan ‘mengganti satu atom hidrogen yang ada padanya dengan satu gugus karboksil. Struktur kimianya dapat digembarkan delam bentuk umum R-COOH. Penamaan sistematik asam alkanoat dibedakan atas cara Jenewa dan cara penggantian, Pada cara Jenewa, nama diturunkan dari namaalkana yang memiliki jumlah atom karbon yang sama, dengan mengganti akhiran -a dengan -oat dan dibubuhi awalan asam. Sedangkan pada cara penggantian, gugus karboksil dianggap sebagai gugus pengganti satu atom hidrogen dari alkana yang jumlsh atom karbonnya sama. Nama di- turunkan dari alkana tersebut, serta dibubuhi awalan asam dan akbiran karooksilat. Tidak ada aturan tertentu untuk nama trivial asam alkanoat dan tidak semua asam alkanoat mempunyai nama ini. Nama trivial asam alkanoat memang harus dihafal. Tabel 3.7 _Beberapacontoh asam alkanoat Rumus aiam Nama tivial Nama sistema HCOOH asam format asa metanoat asam hidrogen karboksilat cH,CooH asam asetat sam etnoat asam metana karboksiat C.H.COOH asam propionat asam propanoat ‘sam etana karbeksilat CH,COOH asam butrat asam butanoat asam propana karbolsilat G,H,COOH asam valerat sam pentanoat sam butana karboksiat GH,-000H asam kaproat asam hektanoat sam pentara karboksila C,H, -COON. asam enantat sam heptanoat ‘sam heksana karboksilat GH,.COOH asam kagrilat asam oltancat ‘sam heptana kavbokeilat GH,-COOH asam polargenat sam nbnanoat ‘sam oftana karboksiat Gt,.cooN asam keprat sam dekanoat asam nonana karboksilat Pada asam alkanoat yang bercabang, rantai terpanjang yang mengandung gugus karboksil digunaken sebagai dasar name. Untuk nama rasional cara Jenewa, semua atom karbon pada rantai utamanya diberi nomor dan penomoran dimmulai dari atom karbon gugus karboksil, sedangkan untuk cara penggantian, pe- nomoran dimulai dari atom karbon yang terdekat dengan gugus karboksil Pada nama trivial, kedudukan atom-atom karbon pada rantai utamanya tidak ditunjukkan dengan angka, tetapi dengan huruf Yunani. Karbon yang terdekat dengan gugus karboksil adalah atom karbon alla (o). karbon berikutnya beta (f), kemudian gamma (7), delta (8) dan seterusnya. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. K1asirikast Senvawa ORGANIK ‘Nama rasional alkanon diturunkan dari namaalkana yang sesuai dengan mengganti akhiran -a dengan -on {alkana > alkanon), sedangkan nama trivialnya disusun dengan menyebut keduta radikal alkilnya, kemudian diberi akhiran keton. Beberapa alkanon mempunyai nama Irivial khusus, misainya dimetilketon sering di- sebui propion atau aseton. Tabel3.10 _Beberape contoh ketonalifatik Rams straktur Nama sional Nama trivial org oH, propanon cimet keton 8 cape om, butanon tilt keton 6 CHo- OH, pentanon dict keton 8 oH,-¢- 0.4, oktanon butipropl keton 8 Pada alkanon rantai sedang atau panjang dan alkanon yang bercabang, atom-atom karbon pada rantai utamanya harus diberi nemor. Seat dilakukan penomoran, harus diusahakan agar atom karbon karbonil men- dapatkan nomor rendah. Khusus untuk alkanon yang bercabang, rantai karbon terpanjang yang memiliki gugus karbonil dipakai sebagai dasar nama, o-c-c-o-C-6 o-c-¢~c-c-c-6 2-heksaron ‘S-hepianon g FF e-C-0-C-c-G-0-C=0-¢ 6,7- FreH-cooH + Why 1 coon 4 ‘Asam amino ‘Asam karboksiet Proses reduksi deaminasi dialami juga oleh asam-asam amino yang terdapat di dalam usus besar karena pengaruh bakterl-bakteri yang “numpang” hidup di dalam usus besar. Reaksi asetilasi Pada pemanasan dalam suasana alkalis, asam amino bereaksi dengan asetil klorida membentuk N-asetil asam amino dan asam klorida, HC-CH-NH, 4 HC-g=0 —> HG-CH-NH-G=0 + Hol coon a COOH cH, ‘Atsnin Asetl Klrida Ne-asetl alain Proses asetilasi esam amino dapat pula dilakukan dengan penambahan anhidrida asam asetat. Reaksi Edman Fenilisotiosianat yang juga dikenal sebagai pereaksi Edman dapat bereaksi dengan asem amino membentuk feniltiohidantoat atau asam amino feniltiokarbamoil. H_ ff 00H Owls : Fenilisotiosianat ‘Asam amino ‘Asam fenitichidantoat Dalam suasana asam lemah dan dalam pelarut nitrometana, asém feniltiohidantoat yang terbentuk dapat mengalami dehidrasi intramolekuler membentuk persenyawaan siklik yang tidak berwarna, yaitu asam feniltiohidantoin. 41 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ASAM-ASAM AMINO DAN Pepriga | === Tabel 4.7 Titk isolistik beberapa asam amino ‘Asam amino isolistrik ‘Asam amino netral Alanin 61 Valin 60 serin 57 Treonin 56 ‘Asam amino bersifat asam ‘Asam aspartat 28 ‘Asam glutamat 32 ‘Asam amino bersifat basa isin 97 Arginia 10,8 Reaksi ninhidrin Pada pemanasan zat pengoksidasi ninhidrin (triketohidrinden hidrat) dengan asam amino akan terbentuk ‘warra ungu sampai bira. Khusus untuk asam amino prolin dan hidroksiprolin akan terbentuk warna kuning. Reaksi berjalan sempurna pada pH 5-7. Reaksi terjadi dalam dua tahap, yaitu reaksi pembentukan hidrindantin (ninhidrin tereduksi) dan reaksi pembentukan produk yang berwarna. Produk yang berwarna ini terbentuk dari hidrindantin dan amoniak dengan ninhidrin yang tersisa, Pereaksi ninhidrin dapat digunakan untuk mengukur kadar asam amino secarakuantitatil. Setelah pe- misahan secara kromatografi asam amino diperlakukan dengan pereaksininhidrin dan warna yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer. i on R-gt~cOoH + Cre — na, + We ;o + ROCH + CO, y 3 Siokningseet sae i Cee A Oy. ST ap oe i i pine Semei, plane reba Gambar 4.7 Tahapan reaksi asam amino dengan ninhidiin, = 145 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ASAM-ASAM AMINO DAN PepriDa. NH, rosin ‘Asam p-hlcrokstet propionat ©r *" o ~O> Fenol preset Ganbar 4.12 Biodegraasitrosin merjadiienol Pembentukan gas asam sulfida Sistein di dalam usus besar dapat mengalami reduksi deaminasi menjadi asam tiopropionat yang selanjutnya mengglami dekarboksilasi menjadi etilmerkaptan. Dekarboksilasi sistein menjadi aminoctilmerkaptan. Re- duksi etilmerkaptan dan aminoetilmerkaptan akan menghasilkan gas metana dan H,S dengan hasil-antara metilmerkaptan, case cn,on \ qa ———___- o ‘20H COOH Asam tioproponet | cH, +Hs ie | I ——- cosy -—_ HSH CHNH, I Mesimeskaptan cH, Aminostilmerkaptan Etimerkaptan Gambar 4.13 Pembentukan gas asam sulida Rantai Peptida dari Asam-asam Amino Peptida tersusun atas asam-asam amino yang dirangkaikan menjadi satu dengan ikatan peptida atau ikatan amida asam. Jadi, di dalam rantai peptida terdapat residu unit-unit asam amino. Peptida yang tersusun atas dua residu asam amino disebut dipeptida, sedangkan yang tersusun atas tiga residu asam amino disebut tripeptida. Tetrapeptida, pentapeptida, heksapeptida, heptapeptida, oktapeptida, = <= 149 —— aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ee ASAM-ASAM AMINO DAN PEPTIDA Rantai peptida dapat mengalami hidrolisis menjadi asam-asam amino penyusunnya. Pemutusan rantai peptida secara hidrolitik terjadi pada ikatan peptida. Hidrolisis dapat dilakukan dengan larutan asam, larutan basa, atau larutan enzim peptidase. Pada hidrolisis sempurne dipeptida, tripeptida, tetrapeptida, penta peptida, dan polipeptida, berturut-turut akan diperoleh dua, tiga, empat, lima, dan banyak asam amino. cH OH cH, i | | HN-CH-G—N-CH-G—OH 4 HOH —~ CH + = GH J goer y + HO} H.N~CH-G- OH H.N~GH-G-OH HO Alarigten Alanin isin (ipeptiday cHOH cH, HSH oH, HC gH cH, | | | | H.N-CH= ~ N—CH-G—N-CH-G—N-CH~G— N-CH-G-OH + 4 HO —> oon HO 8 ow oo H 6 So‘lalanitsstollaenivalin (pantapoptida) cH,oH cH, CHSH Ho ~CH—cH, | | | / HN-CH-G-OH + 2 H,N-CH-G-OH + HLN-CH-G-OH + H,N~CH~G-OH 8 6 8 8 Serin Aanin Sister Valin Gambar 4.19 Hidrolisis ental peptida, Identifikasi Residu Terminal Amino dan Karboksit Polipeptida atau protein mempunyai urutan residu asam amino tertentu dalam rantainya. Ada beberapa cara kimia yang dapat dipakai untuk menunjukkan identitas asam amino pada ujung rantai polipeptida tersebut identifikasi residu terminal amino Umumnya dipakai cara Sanger atau cara Edman. Pereaksi Sanger, yaitu I-iluoro-2,4-dinitrobenzen, direaksikan dengan polipeptida yang ingin diketahui residu terminal aminonya. Hasil reaksi adalah dinitrofenilpolipeptida (ONP-polipeptida). Senyawa produk ini dididihkan dengan larutan asam klorida 6 N untuk menghidrolisis semua ikatan peptida. Hasil yang diperoleh adalah asam-asam amino dan Turunan DNP asam amino N-terminal yang berwarna kuning. Senyawa turunan DNP ini dipisahkan dan dilakukan identifikasi. 153 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Asam-ASAM AMINO DAN PePTIDA ‘Arg-Pro-Pro-Giy Phe Ser-Pro-Phe-Arg Bradikinn Siklooligopeptida vasopresin (pitresin) dan oksitosin (pitosin) telzh diisolasi dan diolah sehingga diperoleh dalam bentuk murni. Kedua hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian belakang. Daya kerja vasopresin adalah menyempitkan pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah meningkat. Hormon ini juga mempunyai efek antidiuretik, yaitu mencegah pengeluaran banyak urine. Struktur kimia oksitosin identik dengan struktur kimia vasopresin. Namun, pada vasopresin, residu fenil- alanin diganti dengan residu isoleusin dan residu arginin diganti dengan residu leusin. Residu asam aspartat dan asam glutamat dalam struktur kedua hormon ini terdapat dalam bentuk amida, yaitu dalam bentuk asparagin dan glutamin, sedangkan gugus karboksil dari glisin terdapat sebagai gugus amido. Untuk mem- perpendek struktur kimia oksitosin yang kompleks, biasanya dipakai rumus singkatan tiga huruf sehingga Kelihatan lebih sederhana. Oksitosin memegang peranan penting dalam proses laktasi karena hormon ini menyebabkan susu “di- peras” dari alveoli masuk ke dalam duktus sehingga bayi dapat memperoleh sus dengan cara mengisap. Hormon ini juga menyebabkan kontraksi otot uterus. I \ oh CHICH), cys. — Ty. eu. | GtuAmide yo Sys. — Asp émido Pro Leu. —eiyamise Gambar 4.28 Okstosin, 157 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 5 PROTEIN PROTEIN Protein terdapat di dalam semua sistem kehidupan dan merupakan suatu komponen seluler utama yang menyusun sekitar setengah dari berat Kering sel. Setiap sel mengandung ratusan protein yang berbeda-beda dan tiap jenis sel mengandung beberapa protein yang khas bagi sel tersebut. Sebagian besar protein disimpan di dalam jaringan otot dan beberapa organ tubuh lainnya, sedangkan sisanya terdapat di dalam darah. Istilah protein, yang dikemukakan pertama kali oleh pakar kimia Belanda, GJ. Mulder pada tahun 1939, berasal dari bahasa Yunani ‘prote‘os’. Proieios sendiri mempuyai arti “yang pertama” atau “yang paling uta- ma’ Protein ternyata memegang peranan yang sangat penting pada organisme, yaitu dalam struktur, fungsi, dan reproduksi. Kerena protein tersusun atas asam-asam alfa amino, susunan kimianya mengandung unsur-unsur seperti yang terdapat dalam asam alfa amino penyusunnya, yaita karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen. Molekul protein kadang, kadang terdapat unsur belerang jika di antara monomernya terdapat asam aminosistein atau metionin. Paca protein majemuk, selain unsur-unsur tersebut, kemungkinan masih mengandung fosfor, besi atau magnesium. Susunan bagian-bagian berbagai macam protein tidak jauh berbeda, yaitu sckitar 5240- 54,50% Karbon; 6,90-7,30% hidrogen; 15,50-18,00% nitrogen; 21,00-23,30% oksigen; dan 0/80-2,00% belerang. Dewasa ini telah dikenal banyak jenis protein. Adanya perbedaan antara protein yang satu dan protein yang lain, pada umumnya, disebabkan oleh adanya perbedaan jumlah, jenis, dan cara kombinasi asam alfa amino peayusunnya. Protein yang terdapat pada tanaman dikenal sebagai protein nabati, yang dibentuk dari bahan-bahan yang terdapat di dalam tanah dan air melalui proses biokimiawi yang rumit. Protein nabati yang baik adalah protein yang terdapat pada jenis kecang-kacangan. Protein yang terdapat pada hewan dikenal sebagai protein hhewani, yang umumnya mengandung asam alfa amino yang sama dengan yang digunakan oleh tubuh ma- nusia. Oleh Karena itu, protein hewani dianggap sebagai protein yang sempuma atau protein yang nilai biologisnya tinggi. Banyak jenis protein yang telah diketahui. Senyawa-senyawa ini mempunyai sifat koloid yang meayebab- kan sangat sukar dipisahkan dan dimurnikan dari cempurannya. Perbedaan di antara jenis-jenis protein i terkadang tidak jelas sehingga sukar sekali untuk menentukan apakah sebuah sediaan protein terbentuk dari satu macam molekul protein atau dari berbagai macam protein. Dalam semua sel hidup ditemukan protein. Peranan utama protein di dalam tubuh manusia adalah untuk membangun sel baru, memelihara sel-sel yang telah ada, dan mengganti sel-sel yang telah rusak. Protein juga dapat berperan sebagai sumber energi, apabila konsumsi makanan berenergi tinggi yaitu lemak dan kar- bohidrat tidak mencukupi. Dari berbagai jenis protein, ada yang mempunyai peranan spesifik untuk tubuh, misalnya sebagai pengatur metabolik (hormon), biokatalisator (enzim), sebagai pertahanan tubuh (antibod); pembawa sifat turunan, pengangkut oksigen dalam darah, dan masih banyak lagi fungsi yang lain. 161 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. — Protein Gambar 5:9 lhatanhidrogen yang dibentuk antara-Cu & NH Kontak dengan zat-zat kimia pengoksidasi juga dapat mengurangi atau menghilangken stabilitas protein tersebut, Protein merupakan makrobiomolekul asam-asam alfa amino dengan susunan yang kompleks dan berat molekulnya sekilar 5000 sampai beberapa juta. Struktur tiga dimensi protein tersebut dapet dijelaskan dengan mempelajari tingkat organisasinya, yaitu menyangkut struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuarterner yang dimilikinya. Struktur primer Struktur primer protein adalah jumleh, jenis, seria urutan asam amino yang membentuk rantai polipeptida, Susunan tersebut merupakan rangkaian unik asam amino, dengan gugus R (rentai samping pada polipeptida- nya) berada pada posisi trans dengan gugus R yang ada di sebelatnya (berdekatan). Struktur primer me- nentukan sifat dasar berbagai macam protei Struktur sekunder Struktur sekunder adalah struktur yang berikaten kovalen dan berikatan hidrogen dari polipeptida dalam molekul protein. Struktursekunder protein dapat berbentuk spiral (a-heliks ) atau lembaran berlipat (zig-zag). -heliks adalah struktur geometri yang teratur yang berputar ke arah kanan; mempunyai jarak 54 A atau 3,6 residu unit asam amino setiap putaran (kelokan) yang diukur di sepanjang sumbu spiral; semua gugus R rantai samping asam aminonya menjulur keluar, dan stabilitas setiap patarannya disebabkan oleh ikatan hidrogen antara atom oksigen karbonil dan atom hidrogen radikal NH yang terdapat dalam satu rantai. Banyak protein memiliki sedikit kandungan a-heliks, bahkan enzim kimotripsin tidak mengandung struktur sekunder ini, Hemoglobin dan mioglobin kaya akan a-heliks, yaitu sekitar 75%. Dua atau lebih a= heliks dapat saling berpilin membentuk struktur yang stabil. a-heliks yang saling berpili ini dijurapai pada keratin rambut, fibrin pada gumpalan darah, dan miesin pada otot. 165 ™ aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. - — Proren Struktur tersier Struktur lersier protein terbentuk karena terjadi pelipatan rantai polipeptida sehingga membentuk protein globular. Kemantapan stnuktur ini didukung oleh interaksi hidrofobik yang berupa pengelompokan residu- residu R nonpolar di dalam molekul sehingga terlindung dari air; gaya-gaya elekirostatik atau interaksi ionik residu R bermuatan berbeda yang berdekatan; ikatan hidrogen residu R tertentu yang berdekatan, misainya residu tirosin dan residu histidin atau residu serin dan residu asam aspartal; dan jembatan kovalen sistin atau ikatan disulfida yang terbentuk melalui proses dehidrogenas: dua residu sistein yang berdekatan. Dalam straktur tersier kemungkinan mengandung struktur sekunder yang berupa heliks dan lembaran terlipat. Seperti yang telah dikemukakan, struktur o-heliks banyak terdapat dalam struktur helikshemoglobin dan struktur mioglobin serta menyusun sekitar 75% struktur tersier kedua protein tersebut ans &, CH, fe rt ikatan OF nisoronh teat be wegen © ‘ionik OM, cH, cl me No LN Lg" t 4 i fe oe oH, CK—s—s—cHy ‘katan dioutfda Gambar 5.14 Katanikatan yang mendokung sabilias stukturtersier protein, 169 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. oes = Protein aa @ Gambar 5.19 Rantai protein ibyosa (a) unggal; (6) double het ciple heli Keratin Protein fibrosa ini merupakan batu-batu bangunan pada rambut, wol, bulu, tanduk dan kuku. Residu sisteinnya sangat tinggisehingga menimbulkan bau yang tidak enak jika keratin dibakar. Keratin tahan terhadap pengaruh enzim. Zat ini dibentak oleh sel hidup dalam lapisan kulit terluar. Kolagen Protein bentuk serat ini merupakan penyusun jaringan ikat, tetapi terdapat pula di dalam tulang, tulang rawan dan kulit. Kolagen larut bila dihangatkan dalam air untuk jangka waktu yang lama. Rantai polipeptidanya kayaakan asam amino hidroksi prolin, prolin dan glisin, tetapi tidak mengandung residu sistein, triptofan dan sistin Fibroin Dua pertiga bagian sutera alam dibangun oleh protein ini, Asam amino penyusunnya adalah glisin, alanin, serin dan tirosin dan beberapa asam amino lain. Kadar tircsin dalam fibroin sutera alam ini sangat tinggi, sehingga fibroin dipakai sebagai sumber untuk memperoleh asam amino ini. Menurut Drucker, struktur kimia fibroin tersusun oleh 3 rantai peptida yang keliganya terikat satu sama lain dengan 2 buah cabang. Ketiga rantai utama dibentuk oleh alanin, serin dan glisin, sadangkan rantai-rantai cabangnya terdapat tirosin dan asam amino lain. Tabel 4.1. Klasifikasi protein, Protein globular Protein fibrosa Albumin plasma Kolagen Globutin plasma keratin Hermon insulin Fibrain Histon Miosin —______- 173 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. —____ - Proren Hemoglobin HCI Gbbin + Ferohem 2 Ferrchem + %4 0, +2 HCI» 2Ferrhem korea (hemin) Apabila hemoglobin diolah dengan basa, misalnya dengan natrium hidroksida, hemoglobin tersebut juga akan terurai menjadi globin dan hem. Adanya oksigen pada proses pengolahan ini akan menyebabkan ter- jadinya perubahan ferrohem menjadi ferrihem hidroksida, yang jaga dikenal sebagai hematin. Memnoglatin + NaOH ~ Globin + Ferrohern 2 Ferohem + % 0, + NaOH ~ 2 Ferriem hidroksida (hematin) Hemoglobin (Hb) mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen schingga terbentuk oksihemoglobin (HbQ,). Reaksinya adalah reaksi keseimbangan (bolak-balik). Pengangkutan cksigen dari paru-paru ke jaring- an adalah berdasarkan reaksi di bawah ini, Apabila tekanan O, tinggi, reaksi bergeser ke kanan dan, sebalik- nya, bila tekanan O, rendah, reaksi bergeser ke Kiri Hy +0, 5 HO, Hemoglobin maupun oksihemoglabin, dengan gas karbon monoksida dapat membentuk karhon monok- sida hemoglobin yang juga dikenal sebagai karboksihemoglobin. Reaksi pembentukan ini adalah reaksi bolak balik. Karena afinitas Hb terhadap karbon monoksida (CO) lebih besar daripada terhadap oksigen (Q,), apa- bila kedua gas iniberada di dalam panu-paru, Hb akan mengikat CO dan bukan O,. Hzl ini dapat mengganggu pengangkutan oksigen dari paru-paru ke jaringan. Hb+0, 5 HbO, HbO2 + CO HBCO +0, Senyawa-senyawa yang mempunyai sifat sebagai oksidator, seperti misalnya kalium ferisianida basa, ka- lium permanganat asam atau ozon, dapat mengubah hemoglobin atau oksihemoglobin menjadi methe- moglobin (HbOH) yang juga dikenal sebagai ferrihidroksihemogiobin. a b ‘ cH, Coock,cH-F(cH),cHICH,)CH(C! LCC) CHICH) CH, cH, CH, CH, Gambar 5.20. Kiorofl. —$<—-2 17 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. = PRoreIN (a) hemoglobin, yeitu pengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan; (b) seruloplasmin, yaitu alat pengangkut ion tembaga dalam darah; (c) serum albumin, yang mentranspor asam lemak bebas dalam darah; (d) lipoprotein, yaitu alat pengangkut lipida dalam darah; dan (e) mioglobin, yaitu alat pengangkut oksigen dalam jaringan tot Protein kontraktil Protein kontraktil berperan dalam proses gerak. Protein ini memberikan kemampuan pada sel untuk ber kontraksi, bergerak alau mengubah bentuk. A&tin, yang merupakan serabut yang bergerak dalam miofibril, dan miosin, yang merupakan serabut yang stasioner (tetap/tidak berubah) dalam miofibril, adalah protein- protein ulama penyusun oot yang sangat berperan dalam proses ini. Energi yang diperlukan untuk ber- kontraksi diperoleh dari peruraian ATP. Aktin adalah protein globular dengan bobo! molekul sekitar 43.000 dan menyusun sckitar 25% berat protein otot. Miosin mempunyai bagian yang berbentuk globular dan bagian. yang berbentuk fibrosa serta menyusun sekitar 55% berat protein otat Protein pelindang Protein pelindung merupakan protein spesifik yang umumnya terdapat dalam darah dan berperan melin- dung serangan zat asing yang masuk ke dalam tubvh. Salah satu protein pertahanan yang dikenal dengan antibedi atau imunoglobulin, dibentuk oleh suatu jaringen tubub tertentu sebagai akibat masuknya antigen. (kuman, toksin atau zat asing) ke dalam tubuh yang bersangkutan. Antigen yang memicu terbentukaya antibedi ini disebul imunogen. Imunoglobulin G yang disingkat IgG adalah antibedi utama dalam serum, yang dahulu disebut globulin, Selain imunoglobulin G, dalam serum juga terdapat imunoglobulin A, imunoglobulin M, imunoglobulin E, dan imunoglobulin D, yang berturut-turut disingkat IgA, IgM, IgE, dan IgD. Antibodi mempunyai afinitas yang tinggi terhadap antigen yang menginduksi pembentukannya. Protein ini copat membentuk senyawa kompleks dengan antigen spesifiknya yang masuk ke dalam tubuh, Senyawa kompleks tersebut tidak larut kemudian dirusak oleh sel-sel darah putih. Protein simpanan Protein simpanan atau protein nutrien adalah jenis protein yang disimpan atau dibuat sebagai eadangan untuk: berbagai proses metabolisme. Tiga contoh protein ini yang telah banyak diketahuii adalah (a) gliadin, me- rupakan protein dalam biji gandum yang rantai polipeptidanya mengandung banyak residu prolin dan asam_ sglutamat; (b) ovalbumin, merupakan protein yang terdapat dalam putih telur, larut dalam air dan meng- gumpal bila dipanaskan ata bila dijenuhkan dengan larutan amonium sulfat; dan (c) kasein adalah fosfoprotein, yang terdapat dalam susu, dan bila dihidrolisis akan menghasilkan protein sederhana dan asam foofal penyusunnya. Protein hormon Tidak semua hormon merupakan protein. Proteohormon yang telah disekresi oleh kelenjar endokrin umum- nya langsung diangkut oleh darah untuk membantu mengatur proses metabolisme tertentu dalam tubuh. Growth hormone (GHD, atau Sormtotropie hormone (STH) adalah suet: monopolipeptida yang tersusun atas 188 asam alfa-amino. Kelarutennya dalam air kecil, larut dalam amonia, urea, dan basa. Aktivitasnya sebagai hormon hilang apabila dipanaskan dalamair selama sepuluh menit. Protein hormon dapat dirusak oleh enim pepsin dan tripsin. Protein inijuga sebagai somatropin dan berperan dalam merangsang, pertumbuhan jaring- an tubuh yang mampu berkembang Adrenocorticotropic hormone (ACTH) mempunyai rantai polipeptida dengan rantai turus. Dalam keadaan murni, hormon ini berapa serbuk berwarna putih, cukup larut dalam air, alkohol 60%, dan aseton 70%. 181 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Protein Penggumpulan Protein Larutan protein dapat digumpalkan atau diendapkan oleh pengaruh pemanasan, radiasi atau pengaruh pe- rnambahan bahan kimia tertentu. Hanya beberapa protein saja yang tidak dapat digumpalkan atau diendap- kan dengan cara-cara tersebut di atas. Reaksi penggumpalan atau pengendapan protein pada umumnya ada- Jah reaks\ireversibel. Cara kerja desinfektan dalam membunuh bakteri adalah berdasarkan reaksi ini, yaitu protein bakleri akan cigumpalkan oleh desinfektan tersebut schingga bakteri mati. Beberapa reaksi penggumpalan protein dalam tubuh pada keadaan normal mutlak diperlukan, misalnya reaksi penggumpalan darah pada saat luka atau reaksi penggumpalan kasein dalam lambung sebelum dicorna oleh pepsin. Hampir semua larutan protein dapat menggumpal pada pemanasan. Panas juga dapat merusak atau menggumpalkan protein bakteri sehingga bakteri tersebut akhirnya mati, Hal ini menjadi dasar penggunaan panas dalam sterilisasi alat-alat operasi dan pembalut luka yang dipakal di kamar bedah. Dalam kondisi tertentu, radiasi sinar-X dan sinar ultraviolet dapat renggumpalkan larutan protein. Kulit ternyata mempunyai kemampuan untuk mencegah masuknya sinar ultraviolet dari matahari sehingga sinar ultraviolet tidak sampai ke sel-sel yang lebih dalam. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa protein dalam sel-sel kanker temyata lebih rentan (susceptible) terhadap sinar-X dibandingkan sel-sel normal. Berdasackan Kenyataan ini, di bidang kedokteran, radiasi sinarX pada dosis tertentu dipakai untuk merusak atau membunuh sel-sel kanker, tanpa menggenggu sel-sel normal . Larutan protein akan menggumpal apabila mengalami kontak dengan asam mineral pekat, seperti asam nilrat pekat, asam Klorida pekat atau asam belerang pekat. Adanya protein albumin dalam urine patologis <¢apat ditunjukkan dengan cara mengalirkan asam nitrat pekat melalui dinding tabung recksi yang berisi urine tersebut. Gumpalan putin yang terbentuk menyerupai cincin menunjukkan bahwa urine tersebut mengan- dung protein albumin. Larutan garam logam berat seperti larutan perak nitral, merkuri Klorida atau plumbo asetat dapat meng- gumpalkan larutan protein encer. Gumpalan perak proteinat, misalnya, dapat terjadi apabila larutan protein encer ditambah cergan larutan perak nitrat. Garam-garam logam berat pada kadar tertenta sangat berbahaya bagi tubuh. Bila terikut masuk ke dalam tubuh (lambung) bersamaan dengan makanan atau minuman, segera dikeluarkan dengan memberi penawar susu atau putih telur. Dalam hal ini, protein yang ada dalam susu atau putih telur tersebut dengan larutan garam logam berat akan membentuk gumpalan yang sukar larut dan dapat dikeluarkan dari lambung dengan obat perangsang muntah (emetik). on | + ‘OOH Goong Protein Perak rtrat Perak proteinat ‘Gambar 9.24 Reaks!protem dengan fogam berat. = 185 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Porn ——= Titikisolistrik suatu protein sangat erat kaitannya dengansifat protein tersebut, Pada titik isolistriknya, daya hantar, iekanan osmosis, dan kelarutan protein tersebut minimal. Denaturasi Protein Selain sifat-sifat yang umum, kebanyakan protein alam masth mempunyai satu atau lebih sifat khusus, Sifat Khusus fersebut misainya: (a) mempunyai daya angkut oksigen: (b) mempunyai daya sebagai alat pengangkut lipida; (¢) mempunyai kelarutan tertentur dalam garam encer atau asam encer; dan (d) mempunyai aktivitas sebagai enzim atau hormon. Protein tersebut yang dipengaruhi oleh pemanasan, sinar ultraviolet, gelombang ultrasonik, peagocokan yang kvat atau bahan-bahan kimia tertentu dapat mengelami proses denaturasi Denaturasi protein itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan konfigurasi tiga dimensi molekul protein tanpa menyebabkan kerusakan ikatan peptida, : Denaturasi dapat mengubah sifat protein alam, dan untuk bermacam-macam protein, perubahan ini tidak seidentik menurut jenis proteinnya, misalnya (a) aktivitasnya sebagai enzim atau hormon berkurang; (b) kelarutannya dalam garam-garam atau asam-asam encer menurun; (c) kemampuannya membentuk kristal berkurang, dan (d) stabilitasnya menurun sehingga menggumpal Raniai-rantai peptida yang membentuk protein, satu sama lainnya dihubungkan oleh gaya-gaya yang Jemah dan pada denaturasi, gaya-gaya yang lemah atau ikatan sekunder, seperti ikatan hidrogen, ikatan ionik dan interaksi hidrofobik dapat dihiangkan. Rantai-rantai peptida yang awalnya dapat dikatakan lergulung, atau terlipat, sekarang mendapat kesempatan untuk membentangkan dir. Karena pembentangan diri ini, beberapa bagian protein alam yang awalnya ada di bagian dalam, pindah ke permukaan. Pada proses ini, protein yang semula mempunyai bentuk globular, kemungkinan berubah menjadi bentuk fibrosa. Gambar 5.26 Wysirasi deraturast protein globular. Tetap atau tidaknya rantai peptida yang telah terbentang tersebut tergantung pada penyebab denaturasinya. Pada denaturasi ringan yang disebabkan oleh penambahan salah satu reagersia, ada kemungkinan rantai peptida yang telah terbentang menjadi terlipat kembali sehingga bentuk protein menyerupai bentuk protein semula. Peristiwa ini dikenal sebagai renatwrasi. 189 ~ aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ProTen, an negatif ini, apabila muatannya dihilangkan dengan penambahan asam, akan terbentuk suspensoid tak bermuatan yang akan segera mengendap. Protein Sebagai Bahan Makanan Sebagai bahan makanan, protein mempunyai peran yang sangat penting untuk kehidupan kita. Zat ini harus ada dalam makanan yang kita makan sehari-hari. Jika tidak ada dan berlangsung lama, hal ini dapat me- nimbulkan kematian. Penambahan berat badan seseorang pada masa pertumbuhan disebabkan oleh terbentuknya jaringan- jaringan baru, seperti dinding dan protoplasma sel, membran-membran, massa otot, darah dan lainnya. Pro- tein, air, dan mineral-mineral dalam jumlah cukup diperlukan untuk pertumbuhan. Dalam hal ini, protein diperoleh dari makanan, sehingga apabila protein yang kita makan tidak cukup, pertumbuhan badan pun akan terganggu. Sebagian besar sel tubuh kita terus berkembang dan berkembang biak. Masing-masing sel mempunyai usia tertentu. Agar jumlah sel-sel ini tidak berkurang, sel-sel baru menggantikan seF-sel tua yang mati, rusak atau aus, Penggantian sel tersebut diperlukan protein sebab protein merupakan salah satu Komponen sel. Slain fungsi utamanya sebagai penyusun struktur tubuh, ada fungsi lain yang penting, yaitu bertindak sebagai bahan makanan pemberi kalori. Protein tubuh yang rusak tidak diperlukan dalam pembentukan sel- sel tubuh yang baru dan juga tidak semuanya dibuang. Perombakan protein tersebut yang berupa asam-asam amino, beberapa di antaranya melalui proses biokimiawi yang rumit dan kompleks di dalam tubuh diubah menjadi karbohidrat atau lemak. Selanjutnyo, kacbohidrat atau leak yang terbentuk ini dapat diubah men- jadi tenaga yang sangat ciperlukan untuk proses kehidupan kita. Beberapa protein tertentu yang terdapat dalam tubuh mempunyai kemampuan untuk mengikat zat ter- tentu, serta mengangkut zat-zat lersebut melalui aliran darah. Hemoglobin dapat mengikat oksigen dan mengangkut oksigen tersebut dari paru-paru ke jaringan. Hemosienin berfungsi sebagai alat pengangkut ‘oksigen dalam darah beberapa jenis invertebrata. Mioglobin sebagai alat pengangkut oksigen dalam jaringan otot dan serum albumin sebagai pengangkut asam lemak dalam darah. Lipoprotein juga dapat berperan sebagai pengangkut lipoid dalam darah dan seruloplasmin sebagai pengangkut ion tembaga dalam darah. Pencernaan dan Penyerapan Protein Protein dalam makanan sehari-hari hampir seluruhnya berasal dari daging dan sayuran. Perombakan protein ¢alam mulut secara mekanik oleh gigi hanya, mengubah molekul protein yang besar menjadi potongan- potongan yang kecil. Pencernaan protein secara enzimatik di dalam saluran cerna dimulai dari lambung, Protein dalam lambung akan mengalami denaturasi oleh asam klorida sehingga protein tersebut relatif lebih mudah dipengaruhi oleh pepsin. Pepsin, enzim proteclitik dalam lambung, bekerja baik pada pI1 2-3, telapi menjadi tidak aktif pada pH di atas 5. Dalam lambung, oleh pengaruh pepsin, protein akan mengalami hidrolisis menjadi proteosa, Pepton, dan polipeptida dengan bobot molekul rendah, Hanya sekitar 15% protein diubah menjadi asam Produk hidrolisis pepsin ini masuk ke dalam usus halus dan akan dipengaruhi oleh enzim-enzim yang berasal dari pankreas, yaitu karboksipeptidase, tripsin, dan kimotripsin serta enzim-enzim yang berasal dari sel-sel epitel usus halus, seperti aminopeptidase dan dipeptidase. Enzim-enzim ini bekerja Secara bersamaan pada pH yang bersifat basa. Karboksi peptidase akan memutus ikatan peptida ujung rantai peptida yang terdapat gugus karboksil bbebas, sedangkan aminopeptidase akan memutus ikatan peptida ujung ranlai peptida yang terdapat gugus ‘amino bebas. Tripsin dan kimotripsin akan memotong ikatan-ikatan peptida yang ada pada bagian tengah 193 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Proren Deaminasi oksidatif Reaksi deaminasi oksidatif terjadi dalam jaringan hati dan ginjal. Dalam reaksi ini asam amino terlebih dahulu mengelami dehidrogenasi oleh pengaruh enzim oksidase yang mempunyai koenzim FAD membentuk asam imino. Secara spontan, asam imino yang terjadi ini bereaksi dengan air membentuk asam keto yang sestai R-picoot + FAD —rraDH, + -E-cOOH mm, te sam aio Asin R-cH-cooH + Ho ——=R-c-cooH +H, ti 4 ssaninko psamtoio Gambar 536 Reaksi deaminasi oksidat. FAD.H, teroksidasi langsung oleh oksigen yang ada pada jaringan membentuk hidrogen peroksida dan akhirnya produk toksik, hidrogen peroksida ini, oleh pengaruh enzim katalase, dipecah menjadi oksigen dan FADH, + 0,+ FAD +H,0, Ho—*+H,0+ 40, Dekarboksilasi Pencemaan protein dalam saluran cera menghasilkan asam amino. Asam amino yang tidak terabsorpsi ‘masuk ke dalam usus besar. Dalam usus besar, oleh pengaruh enzim-enzim dekarboksilase yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri, asam amino yang tidak terabsorpsi ini akan melepaskan karbon dioksida dari gugus karboksilnya schingga terbentuk amin primer Beberapa enzim asam amino dekerboksilase mempunyai koenzim piridoksal fosfat. Histidin dekarbok- silase, selain pada bakteri juga terdapat pada jaringan hewan. Dekarboksilasi enzimatik asam amino tidak berjalan spontan, tetapi melalui beherapa tingkatan Reaksi pembentukan Urea Deaminasi asam amino dalam tubuh akan menghasilkan amoniak, suatu senyawa nitrogen toksik yang tidak boleh ditimbun dan harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk urea atau ureum. Urea dibentuk dalam hati, dan segera dibawa oleh darah ke ginjal untuk dikeluarkan dari tubuh bersama-sama urine. Krebs dan Henselit, pada tahun 1932 mengusulkan urutan reaksi-reaksi dalam siklus pembentukan urea. Siklus tersebut dikenal sebagai siklus Krebs-Henselit, siklus omitia atau siklus urea. Reaksinya terjadi dalam Jima tahapan. — 197 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PROTEIN SOAL-SOAL LATIHAN 1. Pada pH fsisologis larutan albumin bersifat sebagai ion dwikutub. Apakah yang terjadi bila pada kondisi ini, albumin tersebut ditambahkan dengan (a) laratan asam dan (b) larutan basa? Jelaskan secara singkat! 2. Sebutkan tiga hal utama yang dapat menyebabkan perbedaan antara protein yang satu dan protein lainnya | 3. Apakah yang dimaksud dengan protein majemuk? Berilah lima buah contch protein majemuk, lengkap dengan nama masing-masing radikal prostetiknyal 4, Jelaskan secara singkat mengenai hidrolisis protein sederhana! Sebutkan keuntungan dan kerugian hidro- lisis protein sederhana dengan menggunakan larutan asa ! 5. Apakah yang dimaksud dengan protein derivat primer dan protein derivat sekunder? Berilah masing- masing tiga conioh! 6. Sebutkan ikatan-ikatan nonpeptida yang bertanggung jawab terhadap stabilitas struktur protein. Apakah syarat terjadinya ikatan-ikatan tersebut? Buatlah bagan mengenai sifat amfoter suatu protein dan berilah sedikit penjelasan! Apakah perbedzan antara protein globular dan protein fibrosa? Berilah masing-masing tiga contoh! Jelaskan secara singkat tentang struktur sekunder protein! Ikatan apakah yang bertanggungjawab dalam struktur ini? 10. Apakah protein sederhana itu? Berilah enam contoh protein sederhana! 11. Jelaskan secara singkat tentang ikatan sistina dan ikatan garam yang terdapat dalam molekul protein! 12. Sebutkan larutan logam-logam berat yang dapat digunakan untuk mengendapkan larutan protein? Beri- Jah sedikit keterangan mengenai pengendapan ini! 13. Jelaskan dengan menggunakan bagan dan berilah penjelasan mengenai teori yang mengatakan behwa ‘katan garam dapat dirusak oleh pengaruh penambahan asam! 14. Sebutkan larutan alkaloid reagensia yang dapat digunakan untuk menggumpalkan larutan protein? Beri- lah sedikit penjelasan mengenai penggumpalan ini! 15, Jelaskan secara singkat mengenai denaturesi protein! Sebutkan behan - bahan kimia yang dapat me- mengaruhi proses denaturasi tersebut? 16. Jelaskan secara singkat mengenai ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik yang terdapet dalam moiekul protein! 17. Sebutkan’reaksi wama yang dapat digunakan untuk menunjukkan jenis-jenis protein! 18. Jelaskan dengan menggunakan bagen bahwa ikatan garam dapat rusak oleh pengaruh penambahan basa (alkali)! 19. Apakah yang terjadi apabila nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, glikoprotein, dan kromoprotein mengalami hidrolisis? 20, Jelaskan secafa singkat mengenai sifat protein: 2) sebagai amfolit dan b) sebagai koloid! 21. Dengan melihat struktur kimia asam-asam amino, tulislah struktur primer untuk protein yang mem punyai nama; Alanilsisteliglsileonilvalileusilisoleustlarglallhistidiigiisilsibtetlmetonilserin (seri), 22. Berilah penjelasan tentang struktur sekunder suatu protein! Tkatan apakah yang dapat mempertahankan stabilitas struktur protein tersebut? 23. Apakah yang dimaksud dengan protein oligomer? Sebutkan komponen-komponen penyusun protein oligimer tersebut? —— — 201 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 6 KARBOHIDRAT Sebagai salah satu bahan makanan sumber energi untuk tubuh, karbohidrat tersebar luas di alam, baik dalam jaringan hewan maupun dalam jaringan tanaman. Melalui proses fotosintesis, bagian-bagian tanaman yang mengandung klorofil dapat membentuk karbohidrat. Bahan baku biosintesis karbohidrat melalui proses fotosintesis adalah karbon dioksida dari udara dan air dari dalam tanah. Dewasa iniSkarbohidrat tidak saja sangat penting sebagai sumber energi untuk tubuh, beberapa di antaranya dapat dipakai sebagai bahan baku untuk pembentukan senyawa-senyawa baru yang mempunyai kegunazn khusus. Melalui proses fermentasi, amilum atau zat tepung dapat diubah menjadi etil alkohol dan karbon dioksida. Nama karbohidrat dikemukakan pertama kali oleh para ahli kimia Perancis. Nama tersebut diberikan untuk golongan senyawa-senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen; dalam senyawa-senyawa ini, dua unsur yang terakhir mempunyai perbandingan 2:1, seperti perbandingan hidrogen dan oksigen pada air. Mereka menganggap senyawa-senyzwa ini merupakan hidrat dari karbon (hydrate de carbone) yang mempunyai rumus perbandingan C, (H,O).,; =m atau kelipatan urutan bilangan bulat seterus- ‘aya, misalnya glukosa adalah C,H,,0, atau laktosa adalah C,,H,,0,. Akhimnya, pada tahun 1880-ai disadari bahwa anggapan “hidrat dari karbon” merupakan anggapan yang keliru, dan karbohidrat sobenarnya adalah polthidroksi aldehida atau polihidroksi keton atau turunan dari keduanya. Meskipun, pun nama kerbohidrat tidak menggambarkan nama yang tepat, nama ini sampai sekarang masih banyak digunakan. Sakarida atau zat gula adalah nama yang sering dipakai sebagai pengganti nama karbohidrat. ‘Ada beberapa senyawa organik bukan karbchidrat, seperti asam asetat (C,H,0,) atau asam laktat (C,H,0)), ‘mempunyai rumus perbandingan seperti yang dimiliki karbohidrat. Sebaliknya, ada beberapa senyawa or- ganik, seperti ramnosa (C,H,,0,) atau deoksiribosa, yang tidak menunjukkan perbandingan jumlah hidrogen dan oksigen seperti dalam rumus arbohidrat,justru mempunyai sifat seperti sifat karbohidrat. Dewasa ini, karbohidrat telah banyak dikenal memiliki struktur kimia yang mengandung unsur nitrogen atau unsur belerang, selain unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang selalu ada. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT Klasifikasi karbohidrat pada umumnya didasarkan atas kompleksitas struktur kimia. Berdasarkan komplek- sitasnya, karbohidrat dibedakan ates kerbohidrat sederhana, yang lebih dikenal sebagai monosakarida, dan karbohideat majemuk yang moliputi oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat yang banyak mengandung, gugus hidroksil dan mempunyai gugus formil atau gugus aldehida dikeral sebagai polihidroksi aldehida, sedangkan karbohidrat yang banyak mengendung gugus hidroksil dan mempunyai gugus karbonil atau gu- gus keton dikenal sebagai polihidroksi keton. Selain itu, ada pula yang mengklasifikasikan karbohidrat men- jadi karbohidrat yang dapat dicemna dan karbohidrat yang tidak dapat dicema. 205 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KaRrBoHIpRAT Friktosa juga dapat diperoleh dari hidrolisis inulin. Inulin merupakan polisakarida yang tersusun atas unit-nit fruktosa, Selain glukosa, hidrolisis sakarosa menghasilkan fruktosa. Kristal fruktosa yang berbentuk prisma terurai pada 103°-105°C. Senyawa ini larut dalam air, dan larutan- nya dapat menunjukkan peristiwa mutarotasi. Pemanasan fruktosa dengan larutan fenil hidrazin dapat mem- bentuk fruktosazon, Konfigurasi monosakarida Konfigurasi (con = bersama; figurare = bentuk) monosakarida adalah kedudukan atom-atom ataut gugus-gugus yang satu terhadap yang lain dalam susunan molekul monosakarida tersebut. Dalam perjelasan sebelumnya telah digambarkan koniigurasi aldosa seri D serta konfigurasi ketosa seri D dan seri L. Pechatikan letsk atom-atom H dan gugus-gugus -OH dalam rumus kenfigurasi tersebut. Hubungan konfigurasi pada monosakarida diperlihatkan dengan awalan D atau awalan L yang ditulis dengan huruf besar. Huruf besar D harus dibaca de dan huruf besar L harus dibaca e! . Apabila gugus -OH yang terikat pada atom C yang langsung mengikat gugus -CH,OH (atom C asimetris terakhir) terletak di Sebelah kanan, monosakarida tersebut diberikan awalan D. Fila gugus -OH tersebut teretak di sebelah kr, ‘nama monosakarida diberi awalan L. ae a es oe 1o-¢ nab on —G~ on H0 eee we CH,OH CH,OH DMarose Debosa Letksosa L-alatens Gambar 6.3 Avalan D & awalen L dari monosakarida Apabila perputaren cahaya bidang terpolarisasi perlu diperhatikan, antara nama dan awalan monosa~ karida perlu ditambahkan sisipan. Sisipan (+) ateu (dekstro) dituliskan di antara awalan dan nama‘monosakarida yang memutar cahaya bidang terpolarisasi ke kanan, sedangkan sisipan (-) atau (levo) dituliskan di antara awalan dan nama mono- sakarida yang memutar cahaya bidang terpolarisasi ke kit. CHO cHO ‘CH.0H ‘CHOW wher woken Eo feo woke ecto won web pe wen ck obo rr bron Oldest ten Gambar 6.4 Awalan dan sispan dari rama monosakarida 209 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KarsontpraT Baik furfural maupun hidroksimetil furfural dapat berkondensasi dengan beberapa fenol (misainya re- sorsinol alau alfanaftol) membentuk persenyawaan baru yang mempunyai warna spesifik. Tes warna untuk beberapa jenis karbohidrat (tes Molisch atau tes Seliwanoif) didasarkan atas reaksi ini. Reaksi pembentukan osazon Osazon adalah suatu kristal berwarna kuning yang sukar larut dalam air, dan terbentuk apabila kita me- manaskan monosakarida atau disakarida pereduksi dengan fenilhidrazin. Osazon, baik aldosazon maupun ketosazon, merupakan nama umum. Apabila karbohidrat pembentuknya adalah glukosa, namanya gluko- sazon; bila galaktosa, namanya galaktosazon; bila frukrosa, namanya fruktosazon; bila laktosa, namanya laktosazon, dan seterusnya, Tahap-tahap reaksi pembentukan aldosazon sedikit berbeda dengan tahap reaksi pembentukan kelosazon. Pada pembentukan aldosazon dari aldosa, bagian yang aktif adalah radikal formil dan radikal hidroksil pada atom C,. Gugus-gugus lain tidak mengalami perubahan. Sebuah molekul fenilhidrazin dipakai untuk meng- oksidasi alkohol sekunder menjadi keton. or) n= G-04 Riba “ee ies feck oct coven nn HO-C-H + GjH,-NH, + NH, + HO r 6-1 HOW C-H t —¢-on H-c-on t CHO (cH,oH H-C =N-NH- CH, = NH CH, é=0 NH = 6, t HO-C-H + HN-NH-CH, > HO i Ho-G-H H-9-0H OH CHO D-Galakioeazon Gambar 6.10 Reaksi pembentukan D-Galaktosazon. : — m3 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 7 Ke \ vcheen vbw woo wis “a 6 ven enous gabon o4 “ wh Mew bagi Lom oahtone aDabionrmets ——_BD-kenrase nikal Rimini bogs We et ioe), Wak who wb node | veby gwen © when —euton sul we itor bon mebon nbn eles Gage begs is scien einai Gambar6.14 Pembertukan a dan 6 glukolvranosa Ketoheksosa, misalnya fruktosa, juga dapat membentuk hemiasetal siklik melalui reaksi intramolekul an- * tara gugus hidroksil pada atom C 5 dan gugus karbonil pada atom C 2 sehingga terbentuk hemiasetal lingkar Jima atau gugushidroksil pada atom C 4 dengan gugus karbonil pada atom C2 sehingga terbentuk hemiasetal lingkar enam. Setelah terjadi bentuk lingkar,atom C2 menjadi asimetris. Terbentuknya atom karbon asimetris, baru ini menyebabkan terbentuknya sepasang anomer, yaitu alfa anomer dan beta anomer. Gugus hidroksil laktol terikat pada atom C 2 - 27 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. — KARBOHIDRAT Oligosakarida Oligosakarida tersusun atas sedikit (“oligos”) satuan atau unit monosakarida. Unit-unit penyusun oligosa- karida dapat sama, tetapi dapat juga berbeda dan umumnya tersusun atas 2-6 satuan monosakarida. Oligosakarida berupa zat padat berbentuk kristal yang dapet larut dalam air. Oligosakarida yang terdapat di alam adalah disakarida, trisakarida, dan tetrasakarida. Disakarida Oligosakarida yang tersusun ates dua satuan monosakarida dikenal sebagai disakarida atau biosa. Disakarida umumnya tersusun atas dua satuan heksosa sehingga sering disebut heksodisakarida. Hanya ada beberapa disakarida yang tersusun alas heksosa dan pentosa, misalnya, visianosa tersusun atas glukosa dan arabinosa, Apiin ayau apiosida tersusun atas glukosa dan apiosa. Disakarida yang tersusun ates dua satuan mono- sakarida yang sama disebut homodisakarida, sedangkan disakarida yang tersusun atas dua satuan mono- sakarida yang berbeda disebut heterodisakarida.Apiosa merupakan contoh monosekarida yang mempunyai rantai karbon bercabang. HOH,CS o He co Ho-H.o7| peek aposa (etd portosa) Hidrolisis disakarida dengan caraa merebus disakatida bersama-sama asam mineral encer atau oleh pe- hngaruh enzim disakaridase akan menghasilkan komponen-komponen penyusunnya, yaitu dua molekul monosakarida. Untuk homodisakarida, satu macam monosakarida akan diperoleh; sedangkan untuk hetero- disakarida, dua macam monosakarida akan diperoleh, Ikatan yang menghubungkan aniara monosakarida yang satu dan monosakarida yang lain dalam molekul disakarida disebut ikatan glikosida. Ikatan tersebut dapat terjadi antara gugus hidroksil laktol pada atom karbon anomerik dari monosakarida yang satu dan gugus hidroksil alkohol dari monosakarida yang lain. Ikatan glikesida juga dapat terjadi antara gugus hidroksil laktol pada atom karbon anomerik dari mono- sakarida yang satu dan gugus hidroksil laktol pada atom karbon anomerik dari monosakarida yang lain. Disakarida yang mempunyai gugus hidroksil laktol pada atom karbon anomerik masih mempunyai sifal- sifat yang dimiliki monosakarida. Sifat-sifat tersebut antara lain dapat mereduksi, membentuk osazon, dan menunjukkan peristiwa mutarotasi. Disakarida yang mempunyai sifat dapat mereduksi antara lain maltosa, selobiosa, laktosa, gentibiosa, melibiosa, dan turanosa. Disakarida yang tidak dapat mereduksi adalah sakarosa dan trehalosa. Daya reduksi disakarida umumnya lebih lemah dibandingkan dengan daya reduksi monosakarida. Maltosa, laktosa, selobiosa, dan sakarosa adalah empat contoh disakarida yang banyak terdapet di alam dantelah banyak diketahui sifatdan pemakeiannya. Ketiga disakarida yang pertama mempunyai sifat identik, sedangkan sifat-sifat sakarosa sangat berbeda dengan ketiganya. Maltosa, laktosa, dan selobiosa mempunyai sifat dapat mereduksi pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict; dapat membentuk osazon pada pemanasan dengan fenilhidrazin; dapat mengalami hidrolisis oleh pengaruh basa atau oleh pengeruh asam; dan dapat ‘menunjukken peristiwa mutarotasi. Sakarosa tidak dapat merecuksi pereaksi Fehling atan pereaksi Benedict; tahan techadap pengaruh hidrolisis basa; tidak menbentuk osazon pada pemanasan dengan enilhidrazin; dan tidak menunjukkan peristiwa mutarotasi = 221 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Karsouiprar Trisakarida yang telah banyak diketahui sifat-sfatnya adalah rafinosa Rafinosa Rafinosa terdapat dalam gula tetes dari akar bit, jamur, dan heberapa tanaman tingkat tinggi. Biji-biji kapas mengandung sekitar 2,5% rafinosa, yang dapat dikeluarkan dengan cara ekstraksi memakai metanol. Rafinosa membentuk kristal yang menganduing lima molekul air kristal, rasanya tidak manis, dan dapat diragikan. Struktur kimia rafinosa adalah o-D-galaktopiranosil-(1,6)-a-D-glukopiranosil-(1,2)-f-D-fruktofuranosida. Unit-unit monosakarida penyusunn rafinosa dapat dipisahkan secara total atau parsial dengan cara hidrolisis. HOH i o~o, on 4 Hood, ‘I 4 OH HN oft CHOH Ho) oN HYeH,0% i Os ou Rafnosa Pada hidrolisis rafinosa dengan (a) asam lemah atau oleh pengaruh enzim sakarosa akan diperoleh fruk- tosa dan glukosa-galaktosa (melibiosa); (b) enim maltase akan diperoleh galaktosa dan fruktosa-glukosa (akarosa); dan (c] asam pada kondisi eksirem akan diperoleh glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Kristal rafinosa melebur pada suhu 80°C dan kehilangan air kristalnya pada subu 100°C. Rafinosa larut dalam piridin, tetapi sukar lerut dalam alkohol. Trisakarida ini tidak dapat membentuk osazon dan tidak dapat mereduksi pereaksi Febling pada pemanasan. Tetrasakarida Oligosakarida yang Jain adalah tetrasakarida, yang tersusun atas empat unit monosakarida, dan penta- sakarida yang tersusun atas lima unit monosakarida. Contoh tetrasakarida adalah stakiosa dan skorodosa, ssedangkan contoh pentasakarida adalah verbaskosa. Polisakarida atau Poliosa Polisakarida yang juga dikenal sebagai poliosa merupakan karbohidrat majemuk yang mempunyai susunan kompleks dengan berat molekul yang besar. Makromolekul ini merupakan polimer monosakarida atau po- limer turunan-turunan monosakarida. Apabila monomer polisakarida hanya terdiri atas satu jenis mono- sakarida, polisakarida ini disebut homopolisakarida; apabila monomer terdiri atas lebih dari satu jenis meno- sakarida atau turunan monosakarida, polisakarida ini disebut heteropolisakarida Polisakarida umuranya hanya terbentuk oleh satu jenis monosakarida atau turunan monosakarida. Rantai polimer polisakarida dapat lurus atau bercabang. Rasa polisakarida tidak manis, Polisakarida tidak mereduksi pereaksi Benedict atau pereaksi Fehling. Dalam keadaan padat. polisakarida tidak dapat membentuk kristal. Pada pemanasan dengan fenilhidrazin, polisakarida tidak dapat membentuk osazon. Monomer polisakarida terdapat dalam bentuk piranosa dan furanosa. Diantara banyak polisakarida yang terdapat di alam, ada yang struktur kimianya mengandung nitrogen, tetapi ada juga yang struktur kimianya tidak mengandung nitrogen. Berdasarkan monosakarida penyusun- nya, polisakarida yang tidak mengandung nitrogen dapat dibedakan atas pentosan dan heksosan. Monomer pentosan adalah peniosa; oleh karena itu, molekul peniosa akan dihasitkan apabila pentosan mengalami 25 - aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KARBOHIDRAT Glikogen atau zat pati hewan Seperti halnya amilum, glikogen adalah suatu glukosan, Makromolekul ini merupakan karbohidrat cadangan pada hewan sehingga disebut zat pati hewan (animal starch). Zat pat ini terutama terdapat di dalam hati dan lot. Glikogen juga terdepat pada tumbuh-tumbuhan tingkat rendah yang tidak berklorofil (terutama ka- Pang). Struktur kimia glikogen identik dengan struklur kimia amilopektin, namun cabang-cabang glikogen lebih banyak dan lebih pendck. Jadi, glikogen merupakan polimer #-D-glukopiranosa. Ikatan glikesida pada rantai yang, tidak bercabang teriadi antara atom C 1 dan atom C 4, sedangkan ikatan glikosida pada cabang terjadi antara atom C 1 dan atom C 6. Berdasarkan pethitungan-perhitungan secara osmotik yang dilakukan oleh Jeanloz dan kawan-kawan sekerjanya ditemukan bahwa bobot molekul glikogen mencapai 5.000.000. oe o ajo 2 6 2 a vo? © oon ch, 14,0H Q Q g - ° ° Gambar 6.30 Pecbesaren pada tk cabang dari molekulgliéogen (Meyer, 1945. Glikogen larut dalam air dan ada bagian yang membentuk dispersi koloid. Penambahan iodium memberi warna merah sampat coklat, Jadi, berbeda dengan amilum yang memberikan warna biru bila ditambahkan iodium. Glikogen tidak larut dalam alkohol, tidak mereduksi pereaksi Fehling atau Benedict, dan tidak mem- bentuk osazon bila dipanaskan dengan larutan fenilhidrazin. Akibat pengaruh asam-asam mineral encer, misalnya asam sulfat encer atau asam klorida encer, glikogen akan mengalami hidrolisis menjadi molekul-molekul glukoss. Apabila glikogen dihidrolisis dengan enzim f- amilase, molekul-molekul maltosa akan terbentuk. Hidrolisis glikogen oleh enzim B-amilase ini tidak berjalan spontan, tetapi bertzhap dengan hasil-antara berupa dekstrin-dekstrin, Menurut penelitian Meyer, pada hidrolisis ini, hanya 47% glikogen diubeh menjadi maltosa, sedangkan sisanya, 53%, masih dalam bentuk dekstrin-dekstrin 29 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Kargonupeat cegah pembekuan 100 mi darah atau lebih. Dalam kedokteran, heparin digunakan untuk menghambat peng- gumpalan darah yang diambit dengan jarum suntik. Struktur kimia heparin berupa polimer dari glukosamina sulfat dan asam glukuronat sulfat. Kedua turun- an monosakarida yang berbeda ini dihubungkan oleh ikatan glikosida (1,4) membentuk suatu unit “di- sakarida” yang kemudian dihubungkan dengan unit “disakarida” yang sama dengan ikatan glikosida (1,4), dan seterusnya, ‘Satuan pengulang dari heparin Kitin Kitin adalah homopolisakarida struktural yang rumus bangunnya mengandung nitrogen. Kulit keras pada banyak insekta dan krustasea dibangun oleh sekitar 30% polisakarida ini, Walaupun dalam jumlah Kecil,kitin juga terdapat dalam beberapa jenis lumut, jamur, dan bakteri Struktur kimia kitin adalah polimer B-N-asetil-D-glukosamina, Satuan-satuan -N-asetil-D-glukosamina ini dalam bentuk piranosa. Susunan satuan -N-asetil-D-glukosamina dalam molekul kitin sama dengan susunan satuan B-D-glukopiranosa dalam molekul selulosa. Oleh Karena itu, ada yang menganggap kitin sebagai 2-N-asetil amino selnlosa. Dua satuan B-N-asetil-D-glukosamina disebut kitobiosa cHoH 4 © a3 A. 9 OH HK 9 4 N-c—eH, hoc oil {ul no ° Satuan pengulang dari kin Kitin berupa zat padat berbentuk amori, berwama putin, dan sangat tahan tethadap pengaruh bakteri Poliosa ini juga sangat tehan terhadep pengaruh pelarut-pelarut organik yang umum. Kitin larut dalam asam nitrat pekat, asam klorida pekat, dan asam sullat peka!. Enzim kitinase dapat mengatalisis hidrolisis kitin. Hidrolisis kitin secara sempurna aken menghasilkan molekul-molekul glukesamina dan asam asetat, sedang- kan hidrolisis kitin secara parsial akan menghasifkan molekul-molekul kitobiosa. Glikosida Glikosida adalah senyawa antara karbohidrat dan zat nonkarbohicrat. Dalam senyawa ini, karbohidratnya disebut glikon, sedangkan nonkarbohidratnya disebut aglikon. Glikosida tenaman umumnya terdapat pada daun, akar, dan biji. Struktur kimia kebanyakan glikosida yang terdapat di alam mempunyai konfigurasibeta. Glikosida dapat mengalami hidrolisis oleh pengaruh asam mineral atau enzim menjadi glikon dan aglikon penyusunnya, —= 233 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KarsouipRaT Pereaksi Fehling ditambah karbohidrat pereduksi, kemudian dipanaskan, akan terjadi perubahan warna dari biru > hijau > kuning >kemerah-merahan dan akhirnya terbentuk endapan merah bata kupro oksida bila jumlah karbohidrat pereduksi banyak. HO COONe 9 | re Ho-OH + cult + MOH + HO Te HEOH + oO / + Ht i | ' Gambar 6.33. Reaksi karbohidrat pereduksi dengan pereaks Febling Dalam reaksi ini, karbohidrat pereduksi akan diubah menjadi asam onat, yang membentuk garam karena adanya basa, sedangkan pereaks: Fehling akan mengalami reduksi sehingga tembaga bermartabat dua ber- ubah menjadi tembaga bermartabat satu. Uji Benedict ‘Modifikasi pereaksi Fehling adalah pereaksi Benedict, yang merupakan campuran 17,3 gram kupri sulfat, 173 gram natrium sitrat, dan 100 gram natrium karbonat dalam 100 gram air. Pemanasan Karbohidrat pereduksi dengan pereaksi Benedict akan terjadi perubahan warna dari bira > hijau > kuning > kemerah-merehan > dan akhirnya terbentuk endapan merah bata kupro oksida apabila konsentrasi karbohidrat pereduksi cukup tinggi. Seperti halnya pereaksi Fehling, dalam reaksi ini, karbohidrat pereduksi akan teroksidasi menjadi asam onat, sedangkan pereaksi Benedict (sebagai Cu*? akan tereduksi menjadi kupro oksida. Jadi, dalam uji ini letjadi proses oksidasi dan proses reduksi Gambar 6.34 Reaksi arbodrat pereduksi dengan pereaks Bensdict Uji Toltens Pereaksi Tollens dibuat dengan mereaksikan larutan perak nitrat dengan larutan amonium hidroksida secara perlahan sehingga endapan yang mula-mula terbentuk larut. cHo coon, vedo + payor Minor oof + Ho ' ! Gambar 6.35 Reiksi karbohidrat pereduksi dengan pereaksiTollens, 237 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Karaoniorat orer om — ‘Asam piruvat + ATP a Gtkogen on f= means saan et cuten vas ona wn ute cusoss <<, tteee Et Gitogn Puen Pata See coca mane fenanro cot —— =. { em eat chan datn areca cai sam prot ag a | fm | Kolestero! Asam laktat Lemak Gambar 6.39 Kerang perubahaa kimia Laibohidat cl dalam tubuh (West & Tedd, 1956) 241 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. _ KarsOHIDRAT Proses Glikoneogenesis Glikoneogenesis adalah biosintesis glukosa atau glikogen dari senyawa-senyawa nonkarbohidrat, misalnya gliserol, asam laktat, atau asam amino glikogenik. Gliserol secara terus menerus diproduksi oleh jaringan adipose. Melalai beberapa tahap, gliserol yang terbentuk ini dapat diubah menjadi glukesa atau glikogen, yang langkah-langkahnya ditunjukkan oleh Gambar 6.42. Gliserol Stherekness: Gleora-2-feofat ATP ADP Naot Gisarakfostat jehidrogenase = NADH + H* 2 Glgeraidenida ——— Dihidroks! aseton ‘Soslat {ostat Frktosat.6- soe Glukose 4,0 a Fructosa-1,6- Ghukose-s- atostasase Tostatsse, mY 4,0 Frutose-6- Fosfoheksosa, Sluncsa-s- fostal Tsomerase — Fosfoluko Mott Glukesat- Giicogen Nelalvi beterapa ules: Tengiah Gambar 6.42 Langkab-langkah proses glitoneogenesis dari gliserol a 245 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Karsoniorat Asam 3-fosfogliserat yang terbentuk segera dikonversi menjadi asam-2-fosfogliserat oleh enzim fosfo- sliseromutase. Selanjatnya, asam-2-fosfogliserat yang terbentuk mengalami dehidrasi menjadi asam fosfoenol piruvat oleh pengarch enzim enolase. Reaksi tahap akhir adalah pembentukan asam piruvat dari asam fosfoenol piruvat. Reaksi yang dikatalis oleh enzim piruvat kinase ini tidak berjalan spontan, tetapi melalui senyawa-antara asam enol piruvat. Tra fer fosfat terjadi dari asam fosfoenol piruvat ke ADP sehingga terbentuk.asam enol piruvat dan ATP. Peng- uubahan asam enol piruvat menjadi asam piruvat berjalan spontan. Gambar 6.46 memperlihatkan keseluruhan tahap glikolisis yang menghasilkan ATP. Apabila oksigen tidak cukup, asam piruvat yang diperoleh dari proses glikolisis akan diubah menjadi asam laktal, yang menyebabkan seseorang merasa lelah. Sebaliknya, bila oksigen cukup, asam piruvat akan diubah menjadi Asetil-SKoA yang kemudian masuk dalam siklus Krebs. Redurst H,c-f-cooH ~—___ H,c—¢#—-cooH ‘onzimabe ‘Asam pinuvat Asam laldat Glikolisis terjadi di sitoplasma sel dan tiap tahapnya memerlukan enzim sebagai katalisator. Meskipun mem- butuhkan ATP, proses glikolisis menghasilkan ATP yang lebih banyak dari yang digunakan. Giikolisis glikogen atau glukosa menjadi asam piruvat tidak membutuhkan oksigen; oleh karena iti, glikolisis ini disebut glikolisis anaerobik. Gambar 646 memperlihatkan tahap-tahap reaksi anaerobik glikolisis secara keseluruhan. ‘ikogen gurosa-1-P disersidohide-t.P = ¢hidroksiaston fostat 1,3-44-P-gliserat 3Polserat = —» 2Pgiserat —» —_fesfoonol piuvat | pirwvat Gambar 6.45 Proses alkalis 249 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Kargonipeat — Siklus asam sitrat atau siklus Krebs Siklus asam sitrat pertama kali dikemukakan oleh Hams Krebs pada tahun 1937 sebagai jalur oksidasi asam piruvat di dalam jaringan hewan. Siklus asam sitrat atau siklus Krebs, yang juga dikenal sebagai siklus asam trikarboksilat, adalah suatu rangkaian reaksi kimia yang menyebabkan asetil-SKoA mengalami degradast ‘menjadi karbon dioksida dan atom hidrogen. Pada hakikainya, siklus ini dimulai dengan penggabungan asetil-SKoA dengan asam dikarboksilat yang mengandung 4 atom Karbon, yaitu asam oksaloasetat, untuk membentuk asam trikarboksilat yang me- ngandung 6 atom karbon, yaitu asam sitral. Selanjutnye, reaksi penggabungan ini diikuti serangkaian reaksi kimia yang menyedabkan pembebasan dua molekul karbon dioksida dan pembentuken kembali asam oksaloasetat Enzim-enzim yang bertanggung jawab atas berjalannya siklus ini terdapat di dalam mitokondria, bi yang terdapat bebas pada ruangan matriks mitokondria maupun yang terikat pada permukean membran bagian dalam mitokondria. Enzim yang, terdapal pada ruangan matriks mitokondria antara lain sitrat sin- tetase, isositrat dehidrogenase, kompleks a-ketoglutarat dehidrogenase, suksinil-S-KoA sintetase, fumarase, dan malat dehidrogenase, sedangkan enzim yang lerdapal pada permukaan membran bagian dalam mite- kondria adalah suksinat dehidrogenase dan akonitase. Hasil penelitian Eugenne Kennedy dan Albert Lehninger menunjukkan bahwa keseluruhan rangkaian reaksi pada siklus Krebs berlangsung di dalam mitokondria sel-sel hewan. Reaksi-reaksi berikut adalah tahapar-tahapan rangkaian reaksi pada siklus Krebs. Reaksi pembentukan asam sitrat Kondensasi antara asetil SKoA dan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Enzima yang berperan adalah sitrat sintetase. o=p-coon 5 ig-coon boa wel coo Reaksi pembentukan asam isositrat Reaksi pembentukan asam isositrat dasi asam sitrat ini melalui pembentukan senyawa-antara asam cis-ako- nitat. Akonitase merupakan enzim yang mengalalisis penambahan air secara reversibel pada reaksi ini. H,c- COOH Hg COOH H,C- COOH HO-C-cooH =—HOH > c-cooH = HOH» G-cooH HOH I “HOH H,c- coon H-C- COOH Ho- CH coon ‘Asam sirat ‘Asam Sis-Akoniiat ‘Asamisosirat Reaksi pembentukan asam a-ketoglutarat Reaksi pertama adalah dehidrogenasi asam isositrat yang dikatalisis oleh enzim isositrat dehidrogenase mem- bentuk senyawa-antara asam oksalosuksinat, Reaksi keduta adalah reaksi dekarboksilasi asam oksalosuksinat menjadi asam a-ketoglutarat. — 253 = — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KarsouipRar ARBOHIDRAT cu-bes-Kon ‘ASETILKoA OxSALOASETAT SITRAT sikus GS GisaKonrrar Maat IsosiTRAT FUMARAT ns / at TaRAT Moa of KoA > are 2H ans — arp } rosrormasi ATP ORSIDATIE 7 3 i Sg foo O37 ATP gs 2 pedi tes Gambar 6.52. Siklus Krebs & rantai pernapasan © = Proteinyang mengandung Fe & $ 37 —— — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KarsoripraT DAFTAR PUSTAKA Behl, BS. dan Bahl, Arun, 1979, Advanced Organic Chemistry, First edition. New Delhi: Chand and Company, Ltd Bohinski. 1973. Modern Concepts in Biochemistry. Fift eition, Bosion: Ally and Bacon, Inc. Fessenden dan Fessenden. 1989, Kimis Organik. Jlid 2. Cetakan pertama. Jakarta: Penerbit Erlangga. Fieser, Louis dan Fieser, Mary. 1950. Texttook of Organic Chemistry. First efition. Boston: D, C. Heath and Company. Harrow, Benyamin dan Mazur, Abraham. 1960. Texthock of Biochemistry. Senenth edition. London: WB Saunders Company. Hawk et al 1947, Practical Physiological Chemisiry. Thirteenth edition. New York: Me Grew-Hill Publishing Company, Inc. Keenan, Kleinfelter, dan Wood. 1986. Kimia untuk Universitas. Ed. ke-6, Jil 2. Jakarta: Penerbit Erlangge. Kroschwitz, Jacqueline |, 1990. Chemistry. Second edition. New York: Mc Graw-Hill Publishing Company, Ine. Lehninger.1988. Dasr-Dusar Biokimia Jilid 1, Cetakan pertama. Jakasta: Peneibit Eslangge. Mayes, Peter, A. et a. 1987. Biokimia Harper. Ed. ke-20, Jakarta: Penesbit Buku Kedokteran. Mertz, Edwrin, T. 1950. Elementary Biochemistry. Second etition. Minnesota: Burgess Publishing Company. Page, David, S. 1981. Prinsip-Prinsip Biokimia, Ed, ke-2, Jakarta: Penesbit Erlangga. Peviop dan Terentyev, 1967. Textbook of Organic Chemisiry. Moscow: Foreign Languages Publishing House. Stecher, Paul, G., etal. 1960. The Merck Index of Cherscaland Drug. Seventt edition. New York: Merck ané Co, Ine. Suwandi,ckkk. 1989, Kimia Organi. Cotakan pertama. Jakarta: Balai Penesbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ‘West dan Todd, 1956. Textbook of Biockemistry. Third edition. New York: The Macmillan Company. Winarno, F. G, 1988, Kimia Pangan dan Gizi. Cetakan ketiga. Jakarta: PT Gramedia. Wirahadikusuinah, Muhamed. 1985, Biokinia, Cetakan pertama, Bandung: Penerbit ITB. = 261 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Lipip DAN MeMBrAN PLASMA kan lemak yang baik, lemak kasaé ini harus dimurnikan terlebih dahulu, Dalam jaringan hewan, lemak ter dapat di sefuruh badan, terutama sebagai lemak simpanen. Komponen-komponen penyusun lemak Komponen-komponen atau unit-unit penyusun lemak adalah gliserol dan asam-asam lemak. Gliserol atau gliserin Gliserol, gliserin, atau 1,2,3-propanatrio! adalah alkohol jenuth bervalensi tiga, alkchol primer atau alkohol sekunder. Pada shu kamar, berupa zat cair yang tidak berwarna, kental, netral terhadap lakmus, dan rasanya manis. Dalam keadaan murri, mempunyai sifat higroskopis. Dapat bereampur dengan air, letapi tidak larut dalam karbon tetraklorida, kioroform, diet eter, karbon disulfida, dan benzena. 4 Hye — cH —cH, KHSO, i | [i St Wercne-o + 2 0 HO OH OH 2c Gisorol ere Reaks!dehidrasigisero! Dehicrasi gliserol dapat terjadi karena penambahan kalium hidrogen sulfat pada suhu tinggi. Hasil dehi- drasi berupa aldehida alifatik takjenuh yang mempunyai aroma khas dan disebut akroleina atau propenal. Reaksi ini sering digunakan untuk mengidentifikasi gliserol, meskipun tidak spesifik. Gliserol dapat mencegah terbentuknya endapan pada reaksi antara tembaga salfat encer dan natrium hidroksida encer. Hal ini disebabkan oleh terbeniuknya senyawa kompleks yang larut, Hasil oksidasi gliserol tergantung pada kekuatan oksidator yang digunakan. Dengan oksidator lemah, akan terbentuk gliseral- dehida, sedangkan dengan oksidator kuat akan terbentuk asam gliserat. oe ET Gliseraldehida ‘Asam glserat Hasienast oka gliseral Gliserol mempunyai banyak kegunaan, terutama sebagai bahan dasar untuk sintesis senyawa organik lainnya. Dalam kedokteran, giiserol digunakan sebagai laksansia atau pencahar. Pada konsentrasi 25%, gli- serol bekerja sebagai antiseptik. Selain sebagai pelarut dan pemanis, gliserol juga digunakan sebagai pengawet vaksin dan fermen. : Asam lemak ‘Asam lemak, tidak lain adalah asam monokarboksilat, yang rantai karbonnya tidak bercabang, dan radikal darboksilnya berada di wjung rantai karbon tersebut. Asam lemak yang, terdapat pada tanaman, manusia ataupun hewan, mempunyai jumlah atom karbon genap. Asam lemak dapat berupa asam lemak jenuh dan asarn lemak tak jenuh. Lipid sederhana dan lipid majemuk mempunyai unit penyusun asam lemak. 265 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. LIPID DAN MEMBRAN PLASMA H,C-CH,-CH=CH-CH, ~CH= CH#-CH,~CH=CH—(CH,) COOH ‘Asem linlenat Asam Arakidonat Asam arakiconat ataut asam 5,8,11,14-eikosatetraenoat, mempunyai empat ikatan rangkap dua dalam struktur kimianya. Asam ini banyak ditemukan di dalam hati, olak dan depot lemak pada hewan, Pada depot lemak manusia, asam ini sedikit ditemukan. Asam ini merupaken konstituen fosfatida hewan. Titik lebur asam arakidonat adalah -50°C. H,0~(CH,),-CH=CH-CH,-CH=CH--CH,—CH=CH-CH,~CI ‘Asam arekidenat H-(CH,), COOH Sama halnya dengan asam oleat, struktur kimia asam arakidonat, asam linoleat dan asam linolenat juga ‘mempunyai bentuk cis dan trans. Asam takjenuh yang lain Selain ke empat asam lemak takjenuh yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada asam lemak takjenuh lainnya yang merupakan komponen penyusun lemak/lipid. Beberapa di aniaranya mengandung gugus hidroksil bebas dalam rantainya, H,C-{CH,),-CH_CH-(CH,),-COOH ‘Asam patritoleat H,C~(CH,),—CH—CH-(CH,), COOH ‘Asam vaksenet H,C-{CH,], CH-CH_ (CH,),CH, COOH ‘Asam nervonat HjO~(CH), “CH= cH (CH), ‘Asam okeinarvorat coon H H,0-(CH),-CH-CH,-CH= CH= (CH,),-COOH ‘Azam risirolaat ‘Asam fomak takjenuh lainnya Asam lemak yang mempunyai dua ikatan rangkap atau lebih seperti asam lincleat, asam linolenat, danasam arakidonat, sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat dibuat di dalam tubuh sehingga harus diperoleh deri var, yaitu lemak makanan. Asam lemak tersebut disebut asam lemak esensial. Sebaliknya, ada juga asam lemak nonesensial, yaitu asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan tubuh dapat membuatnya sendiri. Asam batirat, asam palmitat, asam stearat dan asam oleat adalah beberapa contoh asam lemak non esensial. Jadi, baik yang esensial maupun yang non esensial, keduanya dibutuhkan oleh tubuh. 269 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Lipip DAN MEMERAN PLASMA. aoodn ov Recta cusro, Heoo-d-r, + 8H, +» reo § CHOW i 250°C; P> H,c-0-E-R, HC-OH R,— CH,0H temak aiisera! atkono! RReaks idrogenolisis lemak ‘ Pada kondisi tertentu, lemak takjenuh dapat mengadisi hidrogen menjadi lemak jenuh. Reaksi ini disebut reaksi hidrogenasi, atau lengkapnya yaitu reaksi hidogenasi katalitik karena pada reaksi ini diperlukan kata- lisator agar reaksi dapat berjalan dengan baik. Reaksi ini juga dikenal dengan reaksi penjenuhan lemak karena pada reaksi ini, lemak takjenuh diubah menjadi lemak jenuh. Kadang-kadang, ada juga yang menamakan reaksi ini sebagai reeks pemadatan lemak karena pada reakst ini lemak takjenuh (cair) dubah menjadi temak jenuh (padat) Katalisator yang umum digunakan adalah serbuk Ni, teiapi kadang:kacang juga digunakan logam lain, seperti Pt atau Cu. Logam-logam ini dalam jumiah tertentu bersifat toksik untuk tubuh setelah reaksi hidro- sgenasi selesai. Oleh karena itu, logem tersebut harus segera dipisahkan. Hidrogen yang digunakan adalah hidrogen murni, yaitu hidrogen yang tidak tercemar oleh gas-gas hidrogen sulfida, belerang dioksida, nitro- gen oksida, karbon monoksida atau gas-gas toksik lainnya. Laju reaksi hidrogenasi ini tergantung pada suhu, tekanan, konsentrasi hidrogen yang digunakan, jenis kalalis, frekuensi pengaduken, dan sifat alami lemak yang, diproses. Sebagai cantoh, pada reaksi hidrogenasi katalitik triolein, gas hidzogen dipompakan ke dalam lemak cair ini, dengan Ni sebagai katalisator, pada suhu antara 140-160°C, dan tekanan 18 atm. Hasil hidcogenasinya adalah tristearin, yakni suatu lemak jenuh yang padat pada suhu: kamar. Dalam reaksi ini, hidrogen diadisi oleh triolein ng oberg -ererntenyno4, wpob eu, -crcrionnoH, + 9 4 we 1606 apoio, CHECH-(CH),—CH, triolein sug-o-b toy, -on, on -104y, “8, qo ry, 04-04-04), -04 Hye-O-E— (eH — CH, CH, (CH), “CH, tistearin Resksihidrogenaei tiolein — 273 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Liptp DAN MeMsrAN PLASMA H,C- O-C-GH, H.C-CH C,Hys~COOH sacl ced Reaksihidrosis lenak mentega ‘Asam lemak rantai pendek ini, yaitu asam butirat, asam kaprilat, dan asam kaproat mempunyai rasa dan bau yang tidek enak. Enzim lipase yang dihasilkan oleh mikroorganisme di udara atau enzim lipo clastik yang dihasitkan oleh jamur yang terdapat pada makanan berlemak, dapat mempercepat hidrolisis. i O-C- CH, ° it H-C-0-C-¢,,, + 43 C,H, COOH ° ‘sem cleat it H-0-C-c,H,, ‘otein giserot Rake! hidrlsietioloin Ketengikan lemak takjenuh, yang asam lemak penyusunnya mempunyai rantai panjang, dapat terjadi ‘melalui dua tingkat reaksi. Tingkat pertama adalah reaksi hidrolisis lemak takjenuh menjadi gliserol dan sam Jemak takjenuh. Sebagai contoh, triolein akan mengalami hidrolisis menjadi asam oleat (baunya belum tengik) dan gliserol. Reaksi tingkat kedua adalah reaksi oksidasi asm lemak takjenuh (contohrya, asam oleat) oleh oksigen dari udara dengan katalis tempatnya, membentuk asam karboksilat rantai pendek yang mempunyai bau tengik. Secara singkat, ketengikan oksidatif asam oleat menjadi asam pelargonat (asam oktanakarboksilat) an asam azelat (asam heptana dikarboksilat), dapat digambarken sebagai berikut. H,C= (C,H -CH=CH-(CjH),—COOH + 3.0, ———e —H,C~(C,H),-COOH + © HOOC~(C}H),- COOH sam oleat ‘28am pelargonat asam azelat Reaksi oksidasi sam oleal Baik ketengikan hidrolilik maupun ketengikan oksidalif, harus dihindari, terutama dalam industei bahan makenan atau indusiri yang menggunakan lemak. Salah satu cara untuk mencegah ketengikan ini adalah dengan menambahkan antioksidan pada lemak atau minyak yang disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. Antioksidan sintetis yang banyak dipakai adalah BHA (Butil Hidroksil Anisol) dan BHT (Butil Hidroksi Toluen), sedangkan antioksidan alam yang masih banyak digunakan adalah asam askorbat (vitamin C) dan tokoferol (vitamin E), Reaksi halogenasi Brom maupun lod dapat bereaksi dengan lemak takjenuh. Seperti reaksi hidrogenasi, reaksi antara lemak dengan halogen juga merupakan suatu contch reaksi adisi. ———— 277 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Lipid DAN MeMsRAN PLASMA terjadi di dalam usus halus akibat pengaruh enzim steapsin, yaitu enzim lipase yang berasal dari pankreas, Garam-garam empedu, seperti natrium laurokolat dan natrium glikokolat yang masuk ke dalam usus, dapat ‘membantu proses emulsifikasi lemak. Lamak yang tidak larut dalam air, terdispersi menjadi butiran-butiran lemak berukuran kecil, sehingga mudah diserang oleh enzim lipase yang larut dalam air. Akibat pengaruh steapsin, butiran-batiran lemak tersebut akan mengalami hidrolisis menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak. Melalui membran mukoss intestinum, produkhidrolisis masuk ke dalam sel-sel mukosa intestinum, dan oleh pengaruh lipase yang ada di mukosa intestinum, proses hidrolisis diteruskan. Hasil hidrolisis leak diubah kembali menjaqi lemak. Lemak hasil sintesis ini dibungkus cleh protein dan butiran-butiran lipoprotein yang disebut kilomikron. Kilemikron ditransfer ke aliran darah melalui sistem limfa, untuk ditawa ke hati dan jaringan adiposa. Lemak pada jaringan adiposa berperan untuk menyediakan energi, melindungi organ vital teshadap gang- guan mekanik, sebagai isolator sehingga panas tubuh tidak banyak keluar, dan sebagai bantalan bagi alat-alat tubuh, seperti misalnya ginjal dan bji mata. Selain berasal dari lemak makanan, lemak yang terdapat di hati juga dapat diperoleh dari karbohidrat atau protein melalui reaksi biosintesis yang rumit. Lemak hati dapat mengalami perubahan melalui jalan yang Panjang menjadi Asetil-SKoA, kemudian masuk ke dalam siklus Krebs dan rantai pernapasan sehingga di- peroleh energi. Perubahan-perubahan kimia lemak dalam tubuh Hidrolisis lemak tubuh menghasilkan gliserol dan sam lemak ebas. Aktivasi asam lemak bebas ini membentuk Asil-SKoA. Sebagian besar Asil-SKoA mengalami beta oksidasi menjadi Asetil-SKoA. Aktivasi gliserol secara JGuISEROL, ‘stam lamak & UPOLISIS 4 TRIASILGLISEROL (lemak bebas) ( ESTERIFIKASI ) ‘GLISEROL-P ASILKOA AKTIVASI AKTIVAS GLUKOSA Gambar 7.2. Perubshan-perutahan kimi lemak dalam tubuh. Sumber: A. Mayes, 1989) — 281 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. a _sLiri DAN Mempran Plasma He 04,-B ten Mristi-SKoA. sKLUS ‘SAM SITRAT poten Le tionll isa a) t ' werengg lean w4¢-L cron Aanmos vasa - poigies |. oR scan wage ae orgs He-ici, awn onan ies raeeon ibaa Hig aa : poe ii bow | Botgies! { HyC-(CH) H,C- (CH) B son Kapriil-SKoA ‘Kaproil-SKoA. ey (4) Gambar 7.4 Perubahan HirsllSKoA menjadi molekul molekul AsetilSKoA melalui 6 langkah Poksidas. Pada proses beta oksidasi asam lemak jenuh rantai parjang dengan jumlah atom Karbon genap secara bertahap diperoleh unit-umit Asetil-SKoA, sedangkan pada bicsintesis asam lemak yang sama digunakan bahan baku Asetil-SKoA. Namun, temyata kedua proses ini terjadi melalui jalur yang berbeda, dikatalisis oleh rangkaian enzim yang berbeda, dan terjadi pada bagian sel yang berbeda. Mekanisme biosintesis asam leak jenuh adalah sangat kompteks dan di dalam buku ini hanya digembarkan goris besarnya saja Langkah permulzan biosintesis asam lemak jenuh adalah pembentukan Malonil-SKoA dari Asctil-SKoA dan karbondioksida dengan bantuan enzim Rig. Rig H,C-C-SKoA + CO, + ATP ——>——» HoOC-CH,-U-skow +ADP + Pi me Aseil-SKoA Malonl-SKoA 285 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Lipid DAN MEMBRAN PLASMA at ADP Hg-oH \ f Hg- OH HO-G-H Ho-G-H H,G-oH o He-0-® Giisero Fostorigiseral, ° Koa-SH 9 i i Hg-0-E-R, HC-0-G-R, Ho- GH e-0-®© LUtofostatidat ab son ‘) KoasH ® si 2. z Hg-0-€-R, Be frei \ R- g-0-G-H H,COH ® ‘Asam fosfaidat Gambar 7.6 Tahaptahap reoks biosintesi leak 289 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Lipid DAN MemeraNn PLASMA Rumus bangun lipositol diturunkan dari rumus bangun asam fosfatidat, dengan radikal hidroksil dari asam fosfatnya diesterkan dengan inositol. Inositol yang merupakan unit penyusun lipositolini adalah meso-inositol, yaitu salah satu dari delapan stersoisomer 1,2,3,45,6-heksahidroksi sikloheksana. Pada hidrolisis lipositol secara sempurna, akan dihasilkan unit-unit penyusunnya, yaitu gliserol, asam- asam lemak, asam fosfat, dan inositol. Lipid majemuk dengan unit penyusun sfingol Lipid majemuk ini mempunyai unit penyusun sfingol (sfingosin) sebagai pengganti gliserol. Karena mem- punyai unit penyusun sfingol, lipid majemuk ini dikenal juga sebagai sfingolipid. Sfingol adalah suatu alkohol alifatik tidak jenuh, yang mempunyai gugus amino bebas. Lipid majemuk mempunyai isi dua atom C asi- metrik. Sebagai alkohol bivalen, sfingol dapat dimasukkan ke dalam golongan alkohol primer dan alkohol sekunder. Lipid majemuk yang mempunyai unil penyusun sfingol dibedakan atas fosfosfingolipid (fosfosfingosida), alikosfingolipid, sulfosfingolipid, dan gangliosid. t Wemear pimps oon HOH HO ne, sfingot (sfingesin) Fosfosfingolipid Sfingomielin adalah fosfosfingolipid yang banyak kita jumpai. Struktur kimia dan sifat-sifatnya juga telah banyak diketahui. Sfingomielin banyak terdapat dalam otak dan jaringan saraf, tetapi hanya sedikit ditemu- kan dalam darah danjaringan-jaringen lain. Sfingomielin yang terdapal pada otak, mempunyai unit penyusun ‘sam stezrat, asam lignoserat atau asam nervonat, sedangkan sfingomielin yang terdapat pada paru-paru dan limpa, mempunyai unit penyusun asam lignoserat atau asam palmitat. dim 9 2 eae 4 bx stingomielin cH,CH),,— CH O-CH,cH,-N=(CH), Fungsi sfingomielin belum diketahui dengan jelas. Walaupun demikian, seperti halnya lesitin dan sefalin, senyawa ini merupakan komponen esensial dalam struktur protoplasma. Pada hidrolisis sfingomielin secare: sempurna akan dihasilkan unit-unit penyusunnya, yaitu sfingol, asam lemak, asam fosfat, dan kolin, Glikosfingolipid Glikosfingolipid dikenal sebagai serebrosida. Senyawa ini banyak terdapat dalam otak dan sedikit pada jaringan Jainnya. Galaktoserebrosida khususnya ditemukan pada membran sel olak. Senyawa ini larut dalam alkohol, tetapi tidak larut dalam dietileter. Struktur kimianya tersusun atas residu sfingol, asam lemak, dan 93 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ‘Lipid DAN MemerAN PLASMA lapis lipid. Selain itu, ada gaya tarik Van der Waals diantara ckor-ekor hidrokarbon, yang membuat ekor-ekor hidrokarbon tersusun rapat. Terakhir, ada gaya elektrostatik dati tkatan hidrogen antara gugus kepala polar dan molekul air. Jadi, dapat diketahui dengan jelas bahwa dua lapis lipid distabilkan oleh interaksi atau gaya ronkovalen. Car (aqueous) tl | KT Cai (equecs) Genbar 7.10 Ove lapis lips Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, lipid majemuk yang dapat membentuk dua lapis lipid membran plasma memiliki sifat amfipatik, yaitu memiliki kepala polar yang hidrofilik dan ekor hidrokarbon nonpolar yang hidrofobik. Dalam struktur kimia: 1. Glikolipid, unit hidrofilnya adalah satu aiau lebih residu gula, sedangkan unit hidrofobnya adalah rantai asam lemak dan rantat hidrokarbon sfingosin, Fosfogliserida, unit hidrofilnya adalah alkoholterfosforilasi, sedangkan unit hidrofobnya adalah rantai asam lemak. 3. Slingomielin, unit hidrofilnya adalah fosforilkolin, sedangkan unit hidrofobnya adalah rantai asam lemak dan rantai hidrokarbon sfingosin. Protein Membran Plasma Protein membran plasma tersebar secara tidak merata (asimetris) di antara permukaan luar dan permukaan dalam membran plasma, Berdasarkan letak atau topografinya, protein-protein membran ini dapat dibedakan atas protein integral (integral protein) dan protein periferal (peripheral protein) Protein integral atau protein intrinsik adalah protein yang seluruhnya atau sebagiannya terbenam dalam dua lapis lipid, versifat amfipatik, dan berbentuk globuiar. Bagian molekul protein yang terbenam, bersifat hidrofobik kerena kandungan asam amino hidrofobik penyusunnya yang tinggi, sedangkan yang, mencuat ke permukaan, cenderung bersifat hidrofilik karena kandungan asam amino hidrofilik penyusunnya yang tinggi Proten menbran patter ——> ball Protein memaran integra Gambar 7.11 Protein membran plasma. 2970 ee aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Lipip DAN MEMBRAN PLasMa Moiekut tec polar dan tidak Bermuatan Motekul besa polar dan ida Bermuatan Motta polar Asan amino, ATP, ermuatan Glukasa efostat Gambar 7.15. Transpormater lewat membran plasma. Zat-zat yang larut dalam lipid, bile bersentuhan dengan membran plasma, akan sogera larut dalam membran plasma tersebut dan berdifusi menuju ke sisi biomembran lainnya. Mekin mudah zat tersebut larut dalam lipid, makin cepat zat tersebut berdifusi dan sebaliknya. Difusi Dipermudah Melalui Membran Plasma Difusi dipermudah (facilitated difusion) atau difusi dengan pembaws (carrier) merupakan difusi yang dibantt oleh protein transpor (permease). Protein transpor, protein pembawa itu sendiri adalah protein spesifik membran sel, yang diperkirakan memiliki sisi pengikat tertentu yang dapat disamakan dengan sisi aktif enzim. Difusi dipermudah ini adalah untuk ion atau molekul tertentu yang tidak dapat melewati membran plasma secara difust pasif secerhana. Dengan cera difus\ ini, beberapa.zat yang sukar larut dalam lipid dapat melewati membran dua lapis lipid. Pada Gambar 7.16, dijelaskan secara sedethana cara difusi dipermudah zat $ yang tidak larut dalam lipid dengan bantuan protein pembawa C. Mula-mula pembawa C mengikat zat Smembentuk CS yang larut dalam lipid membran. Kemudian, kompleks CS ini berdifusi ke sisi membran bagian delam tempat dilepaskan dan C menjadi bebas kembali. Pembawa C yang telah bebas ini bergerak kembali ke permukaan membren bagian Juar, untuk mengulang kembali peranannya. 301 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 10. u. 2. 13, uw. 16. vv, 18. 19. 20 a. 23 24. 25. 26. 27. 29. Lieto DAN MiMBRAN PLASMA | === Tulislah reaksi hidrogenasi katalitik 1,2-dipalmitoleo-3-stearin. Perhatikan suhu, tekanan dan katalis yang digunakan. Bagaimana cara anda, di laboratorium, dapat mengetahui bahwa suatu lemak adalah lemak takjenuh? Tulisiah reaksi kimianya! Tulislah reaksi hidrolisis katalitik gliserol tripalmitat dengan katalis oksida! Perhatikan suhu, tekanan dan katalis yang dipakai Apakah perbedaan antara lemakjenuh dan lemak tak jenuh? Berilah masing-masing dua contoh, disertai dengan nama dan straktur kimianya! Jelaskan dengan singkat tentang terjadinya rasa dan bau tidak enak pada tributirin dan triolein akibat pengaruh udara yang lembab! Tulis reaksi kimianyal Talislah reaksi antara 1,3-dibutiro-2-stearin dan kalium hidroksida. Bila diketahui bobot atom K 12, H= I dan0 = 16, hitunglah bilangan penyabunan lemak tersebut! ‘Apakah perbedaan antara fosfolipid dan sfingolipid? Berilah masing-masing 3 contoh! Tulislah reaksi antara 1,2-dicleo-3-palmitolein dan lodium. Bila diketahui I = 127; H = 1; 0 = 16;C = 12, hitunglah bilangan Iodium lemak ini! Perhatikan struktur kimia dari: (a) lesitin (b) sfingomielin; dan (¢) sefalin. Sebutkan atom-atom C dalam struktur kimia senyawa tersebut yang disebut dengan atom C asimetris! Tulislah reaksi kimi: (a) 1-oleo-2,3-dipaimitin; (b ) -oleo-2-palmitoleo-3-stearin dengan lodium. Bila diketahui: C=12; H=1; 0=16; dan 1=127, hitunglah bilangan lodium kedua lemak tersebut! Tulislah dua tingkat reaksi pembentukan rasa dan bau tengik dari: a) Triolein; B (b) 1,3-dipalmitoleo-2- stearin akibat pengaruh udara yang lemtab. Perhatikan dengan seksama struktur kimia lesitin. Apa yang terjadi bila lesitin (lipid majemuk) dipe- ngaruht oleh: a) lesitinase A; b) lesitinase B; ¢) lesitinase C; d) lesitinase D2. Sebutkan basa nitrogen yang menupakan residu penyusun dari a) Plasmalogen; b) Sefalin; c) Lesitin; dan 4) Sfingomielin? Sebutkan senyawa-senyawa yang merupakan unit penyusun dari a) lipositol; b) kerasin; c) lesitin; d) prenosin; e) plasmalogen dan oksinervon? Jelasian secara singkat tentang: a) membran,b) membran permeabel;c) membran tidak permeabel dan d) membran semipermeabel. ‘ Berilzh sedikit keterangan mengenai perbedaan antara: a) membran alamiah dan membran sintetis; b) ‘membran simetris dan membran asimetris. : Sobutkan komponen-komponen kimiawimembran plasma. Apa peranan biomembran di dalam tubuh ? Sebutkan contoh-contoh lipid penyusun biomembran. Tunjukkan pada struktur kimia senyawa tersebut yang merupakan unit hidrofil dan urit hidrofob. ‘Apa yang dimaksud dengan lipid ampifatik? Gambarkan lambangnya dan sebutkan sifat-sifat kimianya! Gambarkan posisi-posisi protein dalam dua lapis lipid. Tunjakkan pada gambar tersebut yang merupa- kan protein ekstrinsik atau protein periferal dan yang merupakan protein intrinsik atau protein integral! Jelaskan secara singkat tentang: a) protein ekstrinsik membran plasma; b) protein intrinsik membran plasma; dan c) peranan protein membran plasma Sebutkan karbohidrat yang merupakan penyusun membran plasma? Jelaskan secara singkat masing- masing karbohidrat! Jelaskan secara singkat tentang struktur membran plasma dan transpor materi (fon atau molekul) melalui membran plasma! 305 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DNA & RNA NH, ° 9 H A ry" SAN a ow ohy | | | 4 Plsmiana Stosin(e) srmin (7) rast (U) Gambar 83 Turunan-turunan pirimidina Sitosin terdapat dalam ragi dan biji-bji tanaman yang sedang berkecambah. Monohidratnya berbentuk desmotropik. Sentuk hidrat ini dapat melepas air hidratnya pada suhu 100°C. Sitosin larut dalam air, sukar larut dalam alkohol dan eter. Sitosin membentuk garam apabila berkontak dengan beberapa asam. Kristal timin yang murni berbentuk bintang atau jarum-jarum pendek, yanglarut dalamair panes dan sukar Jarut dalam air dingin, mudah larut dalam basa dan membentuk garam, aga sukar larut dalam dietileter. Urasii mempunyai kristal berbentuk jarum yang larut dengan baik dalam air panas, tetapi agak sukar larut dalam air dingin, cukup larut dalam larutan amonia dan larutan beberapa bass, sukar larut dalam alkohol dan dietileter. Pentosa atau gula penyusun Tidak semua pentosa merjadi unit ateu komponen penyusun asam nukleat. Pentosa yang menjadi penyusun asam nukleat adalah ribosa dan 2-deoksiribosa, Dalam struktur kimia asam nukleat, kedua pentosa tersebut tecdapat dalam bentuk lingkar furanosa, Ribosa merupakan penyusun RNA dan 2-deoksiribosa merupakan unit penyusun DNA (Gambar8.4). Ribosa merupakan aldopentosa yang sangat penting, Selain merupakan unit penyusun RNA, ribosa juga merupakan unit penyusun siznokobalarnin (vitamin B-12) dan beberapa jenis koenim, seperti flavin adenin dinukleotida, KoA-SH, kobamida, nikotinamida adenin dinukleotida, dan nikotinamida adenin dinukleotida fosfat. OH OH OH OH DRibosa 2edeoks| —D-ritosa Gambar 8.4. Pentosa penyusun asam mukieat Fosfat penyusun, Fosfat penyusun asam nukleat adalah asam fosfat atau asam ortofosfat. Fosfat ini berupa kristal berbentuk orto-rombik, fakstabil dan melebur pada suhu 42,35°C. oH Fosfat ini tergolong asam lemah atau sedang dan bervalensi tiga, yang membentuk tiga jenis garam natrium. Garam natrium tersebut dapat terbentuk pada suhu kamar, yaitu (a) Natrium oven fosfat, Na,PO, (b) Natrium hidrogen fosfat, Na,HPO, dan (c) Natrium dihidrogen fosfat, Nal,PO, oH LPO, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DNA & RNA Deoksiribonukleotida Pentosa penyusun deoksiribonukleotida adalah deoksiribosa, Jumfah radikal atau gugus fosfat yang dikan- dung deoksiribonukleotida mungkin satu atau lebih. Radikal fosfat ini menyebabkan deoksiribonukleotida bersifal asam. Deoksiribonukleotida yang memiliki esidu penyusun (a) adenin, disebut asam deoksiadenilat; (6) guanin, disebut asam deoksiguanilat; (c) sitosin, disebut asam deoksisitidilat; dan (d) timin, disebut asam deoksitimidilat. Struktur kimia asam-asam tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini. on HH ‘Asam docksiguanilst ‘Asam daokelimidlat Gambar 88 Sirukturdesksiribonukleot da, Radikal monofosiat pada struktur kimia deoksiribonukleotida dapat terikat pada atom C5 seperti yang terlihat pada Gambar 8.9, telapi dapat juga terikat pada atom C3, miselnya pada struktur kimia deoksiguanosin-3’-monolosfat atau deoksitimidin-3’-monofosfosiat. Deoksiribonukleosida trifosfat atau dNTP yang banyak berperan dalam sistem biologi adalah dNTP yang radikal trifosiatnya terikal pada atom C5’ dari unit deoksiribosa penyusunnya (Gambar 8.10). Decksiedenosin trifosfat, deoksiguanosina trifosfat, deoksisitidin trifosfat, dan deoksitimidin trifosfat adalah dasar bangunan dalam proses replikasi DNA. Name-nama deoksiribonukleotida dengan akhiran monofosfat, difosfat, dan trifosfat dianggap terlalu pan- jang dan sering disingkat seperti yang tercantum pada Tabel 8.1. Pada tabel tersebut, huruf Kecil d berarti deoksiribosa; huruf berikutnya A, G,C, Tmengacu pada basa penyusunnya, yaitv adenin, guanin, sitosin,dan timin; dan MP, DP, TP berturut-turut adalah singkatan dari monofosfat, difosfat, dan trifosfat. 33 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DNA & RNA NH, HH, oH On Sian rfostat (cP) OH OH Gvanosin tfostat (GTP) Gambar 8.13 Siruktur nbonukleosida tnlosa oo Cy ott aT A ‘OH OH ‘Adenosin Monafosfat (AMP) ‘Adonosin Difoetat (ADP) Poe wobvo-bwo—b—o~ § 4 38 Adenosia Tefstat (ATP) Gambar 814 Strultur AMP, ADP. dan ATP, — 317 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DNA & RNA Struktur Kimia dan Replikasi DNA Struktur primer DNA ‘Struktur primer DNA adalah suatu untaian rantai deoksiribonukleotida. Untaian rantat ini mempunyai struktur tulang punggung (hack bore) yang terdiri alas gugus deoksiribesa dan asam fosiat secara bergantian, sedangkan ‘guigus basa purin atau basa pirimidinnya merupakan suatu rantai samping dan terikat pade gugus pentosa dari tulang punggung tersebut. Ikatan fostodiester menghubungkan hidroksi 3 pada nukleotida yang satudengan gugus hidroksil 5 pada nukleotida berikutnya. Struktur ini ditunjukkan pada Gambar8.18. Molekul DNA pada semua sel terdiri atas unit-unit keempat mononukleotida utara, yaitu dAMP, dGMP, TMP, dan dCMP. yang dihubungkan dalam suatu variasi deretan oleh ikatan fosfodiester. Tidak ada basa urasil dalam struktur kimia DNA. DNA suatu spesies atau organisme tertentu mempunyai perbandingan dan urutan yang khas untuk ke- empat unit mononukleotida di atas dalam struktur kimianya. Bobot molekul DNA untuk tiap macam or- ganisme juga berbeda. Struktur sekunder DNA James D-Watson (Amerika Serikat) dan Francis H.C.Crick ( Inggris ) pada tahun 1953 mengajukan model struktur sekunder DNA. Data-data penunjang model ini didukung dengan pemeriksaan sinar X dari Rosalind Frankin & Maurice Wilkins. ‘Model struktur kimia DNA menurut Waison dan Crick tersusun atas dua untaian atau dua rantai poli- deoksiribonukleotida yang menggulung pada satu sumbu, untuk membentuk pita spiral ganda yang saling berpilin. Kedua rantai polideoksiribonukleotida merupakan tulang punggung (back bone) struktur heliks ganda (heliks ganda). Rantai polideoksiribonukleotida yang satu dengan rantai pasangannya dalam heliks ganda bergabung dalam posisi antiparalel. Rentai decksiribonukleotida yang satu dengan yang leinnya (dalam heliks ganda) dihubungkan oleh ikat- an hidrogen antara residu adenin dari rantai yang satu dan residu timin dari rantai yang lain, dan residu ‘guanin dari rantai yang satu dengan residu sitosin dari rantai yang lain. Letak residu adenin, guanin, sitosin, dan timin ada di dalam heliks, sedangkan tulang punggung pentosa fosfodiester membentuk permukaan luar heliks. Satu spiral penuh (360*) mengandung sepuluh basa, sedangkan jarak antara satu basa dengan lainnya 34A Jadi, sebuah pita spiral dalam heliks ganda membuat satu spiral penuh pada setiap 344. Lebar molekul se- panjang heliks ganda 20 A. 321 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PenGantar KimiA Replikasi DNA DNA mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi yaitu memperbanyak atau menggandakan dir Dengan kata lain, DNA mampu membentuk DNA baru yang santa persis dengan DNA awal. Replikasi DNA berlangsung pada sel-sel muda saat interfase (mitosis), yaitu saat sel siap melakukan pembelahan Replikasi DNA adalah suatu proses menurunkan sifat genetik sebingga suatu jasad hidup tetap menurunkan jenisnya. Sapi tetap menurunkan sapi, kelinci tetap menurunkan kelinc, dan manusia tetap menurunkan manusia. Replikasi DNA bukan merupakan proses yang sederhana, melainkan proses yang kompleks. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini hanya garis besarnya saja. Dasar bangunan yang digunakan dalam replikasi DNA adalah deoksiribonukleosida trifosfat (ANP), meliputi deoksiadenosin trifosfat (dATP), deoksisitidin trifosfat (CTP), deoksiguanosin trifosfat (dGTP), dan deoksitimidin trifosfat (@TTP). Deoksinukleotida yang akan membentuk DNA barv ini membawa kelompok fosfat ekstra dan kaya ene: Replikasi diawali dengan membuka pilinan salah satu ujung DNA karena kerja enizim. Pilinan memisah ‘menjadi benang atau untaian tunggal karena ikatan hidrogen yang lemah. Selanjutnya, masing-masing be rang ini berlaku setagai cotakan tempat menempel benang kedua berikutnya. Jadi, benang periama menjadi cetakan benang baru dan benang keduta juga menjadi cetaken benang kedua yang baru juge. Kedua untaian heliks ganda membuka dan masing-masing menentukan untaian anak yang baru, dengan memasangkan basanya . Sementara pilinan benang rangkap ini terurai, nukleotida baru (dalam hal ini dATP, dCTP, dGTP dan ATIP), terpasang berjajar sepanjang tiap benang (untaian), Nukleotida-nukleotida ini digabungkan satu- persatu, dengan cara saling melengkapi secara tepat, timin berseberangan dengan adenin dan sitosin ber- seberangan dengan guanin. Polimerisasi nukleotida-nukleotida ini dikatalisis oleh enzim DNA polimerase dan secara bersamaan dibebaskannya difosfat. Karena tiap benang atau untaian baru merupakan komplemen salah satu komponen lama, untaian baru yang menempel ini mempunyai susunan tepat sama seperti untaian semula. Hasilnya adalah sepasang spiral {heliks ganda) yang identik. Dengan cara ini, sifat-sifat gen diturunkan dari satu generasi ke generasi berikut- nya Secara sederhana, tingkat-tingkat replikasi DNA dapat dijelaskan pada Gambar 8.23. Setelah heliks ganda memisah atau tidak membentuk pilinan, nukleotida-nukleotida sel, yaitu dNTP, mulai mendekati rantal yang terpisah, kemudian mengikatkan diri mengikuti aturan basa. Adenin membentuk ikatan hidrogea dengan timin dan sitosin membentuk ikatan hidrogen dengan guanin. Enzim polimerase menghubungkan nukleo- tida-nukleotida ini membentuk rantai yang baru. Proses berlangsung terus sampai akhirnya semua rantai tereplikasi. Pembentukan rantai polinukleotida baru dalam replikasi DNA dari nukleotida-nukleotida (dNTP) adalah melalui pembentukan ikatan 3’5’-fosfodiester. Dalam hal ini, dud nukleotida membebaskan pirofosfat atau difosfat Schingga kedua nukleotida tersebut bergabung menjadi satu. Proses berlangsung terus sehingga ter- bentuk polinukleotida yangbaru. Mekanisme replikasi DNA telah diteliti oleh Meselson dan Stahl. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa replikasi DNA berlangsung dengan mekanisme semikonservatif, yaitu dua pita dari heliks ganda (induk) memisahkan diri dan selama proses replikasi, masing-masing pita membentuk pita komplementemya dari nukleotida-nukleotida yang ada. Hesilnya adalah masing-masing pita yang lama mendapatkan pasengan pita baru seperti pasangan yang lama. Setelah replikasi, terbentuk dua pita DNA baru yang mirip. = = 32 == aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DNA & RNA siklik peryusunnya memperlihatkan pasangen, tetapi tidak membentuk heliks ganda. tRNA berperan untuk ‘mengikat asam-asam amino yang akan disusun menjadi polipeptida atau protein. Struktur kimia beborepa !RNA telah ditentukan, dan masing-masing terdiri atas 70-93 ribonukleotida. Kerangka struktur kimia RNA yang berbentuk daun semanggi terdiri atas tiga lngkungan dan sebuah ben- jolan. Gambar di bawah ini memperiihatkan lengkung, benjolan, dan ikatan-ikatan hidrogen. Ikatan-ikatan hidrogen tersebut menghubunghan basa-basa dari nukleotida-nukleotida yang posisinya berdekatan pada Ieher lengkung. Loher ; fangkun ®) . mit ‘ium um sit va am vat tw tum tam au mu Lengkung Gambar 8.28 Mode! daun semraggi RNA. (Sumber: Bohinski, 1973) Lengkung |, dekat pada jung 3, yaitu suatu ujung tempat pengikatan asam amino spesifik yang ekan memasuki reaksi polimerisasi sintesis protein. Lengkung ini mengandung residu tujuh ribonukleotida, yang bbasa-base nitrogennya tidak berpasangan dan dikenal sebagai lengkung timidin-pseudouridin-sitidin (T¥C) Lengkung Il, atau lengkung antikodon, juga mengandung tujuh residu ribonukleotida yang basa-basa nitrogennya tidak berpasangan. Pada bagian ujung lenghung ini mengardung basa triplet yang disebut anti kodon dan mampu mengenali atau sanggup mengadakan interaksi dengan kodon komplementernya pada mRNA. Lengkung Ill, mengandung 8-12 residu nukleotida yang basa-basa nitrogernya tidak berpasangan. Dalam lenghung ini, basa-basa urasil mengalami hidrogenasi schingga lerbentuk dihidrourasil (DHU). Oleh sebab , lengkung II disebut lengkung DHU. - 33 —— aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. se «PNARRNA Gambar 8.32. Pembentukan ikatan-, 5 fosiodiester pada proses transkripsi RNA. 37 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DNA & RNA Gambar 8.37 Fase insiasi biosintess protein, Fase pemanjangan Fase pemanjangan (elongasi) memerlukan enzim peptidil transferase sebagai biokatalis dalam pembentukan rantai peptida dan Guanosin Trifosfat (GTP) sebagai sumber energi. Selain itu, juga diperlukan protein spesifik yang disebut fakior pemanjangan. Seperti halnya faktor inisiasi, struktur kimia elongation factor (EF) belum diketahui. Elongasi diawali dengan datangnya aminoasil tRNA yang kedua dan berkontek dengan mRNA diribosom pada situs A. Kemudian diikuti dengan pembentukan rantai peptida dengan cara mentransfer asam amino yangberada pada situs P ke asam amino yang berada pada situs A dengan bantuan enzim peptidil transferase Transfer RNA yang pertama, yaitu tRNA inisiator yang kosong atau tidak mengikat asam amino lagi, melepaskan diri dari situs P. Pelepasan (RNA yang kosong tersebut diikuti dengan translokasi ribosom, yaitu ribosom bergerak disepanjang rantai mRNA ke arah 3 dalam jarak tiga basa atau satu kodon, seperti suatu film yang bergerak pada oda gigi dari kamera. Selanjutnya seperti proses semula, {RNA yang ketiga membawa asam amino yang ketiga, datang pada situs A, kemudian diikuti dengan (a) pembentukan peptida atau pemanjangan peptida; (b) pelepasan tRNA kedua yang telah kosong; dan (c) pergeseran ribosom sepanjang rantai mRNA ke arah 3’ dalam jarak satu kodon. Proses ini berjalan terus-menerus, sampai suatu rantai peptida atau protein terbentuk. Sementara rantai Feptida tumbuh atau makin panjang, rantai ini berkembang dari ribosom ke sitoplasma dan bebas untuk melipat. Gambar 8.38 merupakan tingkatan fase elongasi. 343 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. DNA & RNA 13. Sebutkan tiga macam RNA dan berilzh keterangan singkat mengenai polinukleotida tersebut! 14. Ikatan hidrogen yang menghubungkan dua untaian nukleotida dalam struktur heliks ganda DNA adalah antata (a) basa .... dan basa ... serta (b) basa ... dan basa... 15, Buatlah bagan perbedaen dan persamaan antara DNA dan RNA mengenai unit-unit penyusun yang paling keci. 16, Enzim-enzim apa saja yang dapat memengaruhi hidrolisis asam nukleal? 17. Tulislah struktur kimia ATP dan ADP serta sebutkan peranan ATP dan ADP tersebut dalam tubuh kita? 18. Tuliskan reaksi hidrolisis ATP dan ADP dan sebutkan senyawa-senyawa yang terbentuk? 19. Selain ATP dan ADF, senyawa-senyawa apakah yang dalam tubuh merupakan senyawa-senyawa fostat berenergi tinggi ? 20. Sebutkan bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk biosintesis protein! 21. Apakah pernan mRNA, tRNA, dan rRNA dalam proses bicsintesis protein! 22. Sebutkan dua buah nukleotida trifosfat yang dapat digunakan sebagai sumber energi dalam sintesis protein! 23, Jelaskan secara singkat mengenai kodon dan antikodon serla interaksi antara kodon mRNA dan antikodon (RNA dalam proses biosintesis protein! 24. Dalam proses biosintesis protein dikenal adanya fase inisiasi, fase elongasi dan fase terminasi, Berilah sedikit pejelasan mengenal fase-fase tersebut! 25. Apakah peranan enzim peptidil transferase dalam proses biosintesis protein? DAFTAR PUSTAKA Bohinski, 1973. Modern Concepts in Biochemistry. Fijth Edition. Boston: Ally and Bacon Ine. Girindra, Aisjah. 1986. Biokiie 1. Ed ke-1. Jakarta: Penerbit PT Gramedia, Harrow, Benyamin & Mazuc,Abraham. 1960. Texthook of Biachenastry. Seventh Edition. London: HB Saunders Company. Hart, Harold. 1987. Kimia Organit. Ed. Ke-6. Jakarta: Penerbit Erlangga Hawk, et al. 1917, Practisal Piysiclogial Chemistry. Thirteenth Edition. New York: Me Graw-Hill Publishing Company. Kroschwitz, Jacqueline I, 1990. Chemistry. Second Edition. New York: Mc Graw-Hill Publishing Company. Lehninger. 1998. Daser-Dasar Biokimia. lid 1. Cetakan Pertama. jakarta: Penerbit Erlangga. Mayes, Peter A, etal. 1987. Biokimia Harper. Ed. ke-20. Jakarta: Penesbit Buku Kedokteran, Mertz, Edwin T. 1950. Elementary Biochemistry. Second Fadition. Minnesota: Burgess Publishing Company. Montgomery, et al. 1993. Bikimia.Jiid 1. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Gadjahmada University Press. Page, David S, 1981. Prinsip-Prinsip Biokimia. Ed. ke-2, Jakarta: Penerbit Erlangga. Steve Prentis, 1990. Biotekiolagi. jakarta: Fenerbit Erlangga. Siryer, Lubert. 1995. Bischemistry. First Edition. New York: WH. Frooman and Company. Sawandi, dkk, 1989, Kina Organik, Cetakan 1. Jakarta: Balai Penerbit Fakultes kedokteran Universitas Indonesia. ‘Thorpe, WV. 1958. Biochemistry for Medica! Students. Sith Eéition, Philadelphia: JB Lippincott. West & Todd. 1956. Textbook of Bochemistry. Third Edition. Philadelphia: The Macmillan Company. Wirahadikusumah, M. 1977. Biokimia. Cetakan IX. Bandung: Penerbit ITB, aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KiMiA dan ini berbeda dengan bentuk esternya. Oleh karera itu, dalam perdagangan persedizan vitamin Al di- simpan dalam bentuk ester, yaitu sebagai retinil asetat atau retinil palmitat. Sumber vitamin A adalah jaringan hewan dan tidak terdepat pada jaringan tanaman. Kerotena sebagai provitamin A atau vitamin A inaktif terdapat dalam tanaman bersama-sama Klorofil. Sumber karotena yang penting begi manusia dan hewan adalah semua sayuran yang berwara kuning atau hijau, misalnya wortel, selada, bayam, dan kubis. Minyak kelapa sawit juga banyak mengandung karotena. Jenis karotena yang dikenal meliputi a-karotena, y-karotena, dan f-karotena. Ketiganya mempunyai per- samaan pada bagian tengah siruktur kimianya, yang berupa rantai alifatik simetris dengan 18 atom karbon dan mempunyai ikatan rangkap secara kontinu. Rantai karbon tersebut mempunyai empat gugus metil. Per- bedaan ketiganya terletak pada struktur cincin yang terdapat di kedus sisi rantai alifatik tersebut. aa om f Peacon oe H67° Ne — (cu=cn—b 20m, —cH = cH — (cH = bccn, 0c, HC. C-cH, a-tarotena Home. SH, a A X oH Le van HO = OH = EGC, — SCH e a He-C. _CH, ert, ‘aroten ci, Biosintesis vitamin Al dari f-karotena yang sebagian besar terjadi pada mukosa usus halus adalah melalui reaksi enzimatik menjadi 2 molekul retinal. Retinal yang terbentuk kemudian mengalami reduksi enzimatik schingga diperoleh retinol atau vitamin Al. +Secara kualitatif, adanya vitamin A dapat ditunjukkan dengan cara Carr-Price. Dalam hal ini, larutan vitamin A ditambahkan larutan antimontriklorida dalam kloroform maka akan terbentuk warna biru. Intensitas wama yang terbentuk tergantung pada kadar vitamin A dalam larutan yang diselidiki. Vitamin, A bebas mudah mengalami perubahan oleh pengeruh oksidasi, Untuk mencegah hal ini, hampir seluruh sediaen vitamin A yang ada di petdagangan menggunaken vitamin A dalam bentuk estemya. Ester- ester vitamin Al alkohol atau retinal adalah retinilasetat dan retinilpalmitat. Ester retinilasetat dalam per- - dagangan dikenal sebagai Arovit, yang berupa kristal berwarna kuning pucat, berbentuk prisma dan melebur HOF Refnilasetat 8s aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KIMIA Vitamin D Vitamin D, dalam bentuk aktif, dijumpai pada bahan makanan seperti hati, minyak ikan, kuning telur, susu, dan mentega. Bentuk inaktif vitamin D2 terdapat pada beberapa jenis tanaman, sedangkan bentuk inaktif vitamin D3 terdapat pada hewan. Baik vitamin D2 (ergokalsiferol, ergosterol aktif, atau viosterol) maupun vitamin D3 (kolekalsiferol atau 7- dehidrokolesterol aktif) berupa krisial putih yang tidak berbau. Vitamin D2 melebur pada 116°C, sedangkan vitamin D3 melebur pada 83°C, termostabil, terutama dalam suasana asam dan di rusak olen pengaruh asam nitrat berasap. Vitamin 02 Vitamin 03 Ergosterol yang terdapat pada tanaman ergot atau pada ragi, telah diteliti sebagai provitamin D2. Apabila provitamin ini masuk ke dalam tubuh manusia atau hewan, zat tersebut akan dibawa oleh darah ke Kuli Akibat pengaruh sinar matahari, melalui reaksi biokimiawi yang rumit, ergosterol akan diubah menjadi vitamin D2 dan dibawa ke berbagai organ tubuh untuk dimanfaatkan. oh, cH, i i nod cHect-b-d cH, Ho! Ergosteral 7-Dehidrokolesterol (umouhan) (hewan) Provitamin D3 adalah 7-dehidrokolesterol yang dapat ditemukan dalam makanan yang berasal dari he- wan. Dalam tubuh, zat ini dibuat dari kelesterol. Dalam kulit, -dehidrokolesterol ini diubah menjadi vitamin 3 akibat pengaruh sinar matahari. Pada penggojokan larutan yang mengandung 0,5mg vitamin D, dalam 5 ml kloroform dengan 0,3 mlasam. asetat anhidrat dan 0,1 ml asam sulfat, akan segera terbentuk wanna merah cerah yang segeraberubah menjadi violet, bira, dan akhirnya terbentuk wama hijau. Cara ini biasa dipakai untuk menunjukkan adanya vitamin D, secara kualitafif. 358 — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KiMIA dapat membantu mencegah teroksidasinya karotena dan vitamin A dalam saluran cerna. Dalam proses ini, ternyata a-tokoferol mempunyai aktivitas paling besar dibandingkan dengan tokofesol yang lain. Peranan vitamin & sebagai obat antikemandulan sebenaraya masih banyak dipertanyakan karena belum ada bukti yang jelas untuk menunjukkan bahwa vitamin E bertindak sebagai vitamin antisterilitas, seperti yang terjadi pada tikus. Walaupun demikian, ada juga yang menggunakannya sebagai cbat pada keguguran bberulang kali (abortus habitual). oH, oH, cH, 5 g i on, 7 erp pos 4 - ou, on, . av Tokoteriactat Tokoferol dalam perdagangan dijual dan disimpan dalam bentuk ester, seperti misalnya dalam bentuk tokoferilasetat. Ester ini mempunyai stabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan tokoferol bentuk bebas, tethadap pengaruh panas dan oksidesi. Dalam tubuh, ester ini dapat mengalami hidrolisis sehingga ciperoleh tokoferol betas. Vitamin K Di alam dikenal dua jenis vitamin K, yaitu vitamin K1 (vitomenadion, fitonadion, filokuinon, atau meviton) dan vitamin K2 (mevakuinon atau farnokuinon ). Struktur kimia vitamin K1 dan vitamin K2 mempunyai lingkar 14-naftokuinon, dengan radial metilter- ‘kat pada atom karbon nomor 2 dan rantai samping yang panjang terikat pada atom katbon nomor 3. Rartal samping untuk vitamin KI yaitu radikal fitil maka vitamin KI adalah 2-metil-3-fiti-14-nafiokuinon. Rantai samping untuk vitamin K2 yaitu radikal difarnesil maka vitamin K2 adalah 2-meti-3-difamesil-|4- naftekuinon. cH, cn, cH, t t ‘CH,CH =C—CH,—(CH-CH—CH—CH,)— ° vitamin K, Sumber-sumber terbaik vitamin K1 adalah dann-daun tanaman yang berwarna hijau, seperti daun wortel, aun kubis, daun tomat, dan daun bayam. Vitemin K2 dibentuk dalam usus dan usus besar melalui kerja bakteri yang menumpang hidup di tempat tersebut. Jadi, pada keadaan normal, manusia dapat memperoleh vitamin K2 dalam jumlah cukup, Makanan yang berasal dari hewan mengandung sedikit vitamin K. 362 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. VITAMIN DAN BIOMINERAL OH OH oH hott (CH.— CH—CH—CH —CH,—oH 4 HC Dihidrorbofiavin Penyinaran riboflavin dengan sinar ultraviolet dalam larutan basa akan membentuk lumiflavin (67,8- twimetilisoaloksazin), yang dapat larut dalam kloroform, sedangkan penyinaran riboflavin dengan sinar ultra- violet dalam suasana asam atau dalam suasana netral akan terbentuk lumikrom (6,7-dimetilisnaloksazin), Fata H.C, Setting go hi Ai .20 ela AN “Ar a Lumen Lurie Filtrat hasil penggojokan serbuk riboflavin bersama alkohol 80% disaring dan diperiksa dengan sinar ultra~ violet akan tampak warna kuning dengan fluoresensi hijau. Cara ini sering digunakan untuk mengidentifikasi riboflavin, Dalam beberapa sel organisme hidup, riboflavin terdapat sebagai koenzim, yaitu sebagai riboflavin fosfat alaut Flavin Mononukleotida yang disingkat FMN dan sebagai Flavin Adenin Dinukleotida, yang disingkat FAD. Kedua koenzim ini mengandung bagian aktif redoks yang sama yang terdapat pada inti isoatoksazinnya dan berperan sebagai pembawa sementara sepasang atom hidrogen yang dipindahkan dari hidrogen donatur atau substrat, Baik FMN maupun FAD merupakan koenzim dari enzim kelas flavin dehidrogenase. OH OH OH ¢ it ck. oH Cun —cH,—0—P— 08 ne - N ap He x Flavin Mononcklecida (FMN) Riboflavin fostat on Riboflavin fosfat (FMN) sebagai koenzim mempunyai daya menarik hidrogen dari suatu zat yang dapat memberikan hidrogen (hidrogen donatur) menjadi dihidroribofiavin fosfat (FMN.H2). Dua hidrogen yang tertangkap tersebut terikat pada inti isoaloksazin. Sebaliknya, akibat pengaruh zat yang mudah menerima hidrogen (hicrogen akseptor), dihidroriboflavin fosfat dapat melepas hidrogennya sehingga terbentuk ribo- flavin fosfat kembali 369 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. VITAMIN DAN BIOMINERAL | Vitamin B6 Kelompok vitamin BG terdiri atas tiga senyawa yang saling berkaitan erat dan ketiganya mempunyai inti piridin, Ketiga senyawa tersebut adalah piridoksol, yang juga dikenal sebagai piridoksin atau adermin, piridoksal, dan piridoksamin. cH, cH.NH Hos By HO HON cx. 0H HON cH,OH nok KAZ KoA Piidoksin Piridokeol Pridokeamin Dalam tanaman dan biji-bijian, kebanyakan vitamin B, terdapat dalam bentuk piridoksol, sedangkan yang diperoleh dari hewan ada dalam bentuk piridoksal dan piridcksamin fosfat. Hati, ragi, madu dari lebah, Kentang, alpukal, ubi jalar, sayur-sayuron, bij-bijian, dan lembega gandum adalah sumber-sumber vitamin B6. Piridoksol berupa kristal berwarna putih, berbentuk rombik (bentuk belah ketupat), memiliki rasa asam, {etapi sedikit panit, dan meiebur pada suhu 165°C. Dalam keadaan padat, piridoksal cukup stabil, namun mudah dipengaruhi oleh sinar matahari, Dalam suasana netral atau basa, vitamin ini dapat mengalami ke- rusakan oleh pengaruh sinar ultraviolet. Piridoksal dapat teroksidasi oleh hidrogen peroksida atau oksidator lain. Larutannya bersifat basa. Larutan piridoksal dalam air peka tethadap panas. Piridoksal larut dalam air dan ell alkohol 95%, sukar larut dalam alkohol dan tidak larut dalam eter. Piridoksamin mempunyai sifat basa. Krisialnya mencair pada suhu 193°C dan mudah larut dalam alkohol. Garam kloridanya, yaitu piridoksamin dihidroklorida, adalah kristal berbentuk lembarar-lembaran yang meneair pada suhu 227°C. Piridoksal larut dalam air. Bu cs, H0-7Ss_-ci,0-B- of HOS cyo- fon wel Joe nok 2 9% Prioksumin sa Gambar 9.10 Bentuk-ventuk Kosnzien vitamin B6 373 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. VITAMIN DAN BiOMINERAL Deoksiadenosilkobalamin merupakan bagian dari enzim yang mengatalisis banyak jenis reaksi pada meta- bolisme bakteri, sedangkan pada mamalia dapat mengatalisis perubahan metionil (metil malonil)-KoA men- jadi suksinil-KoA yang reversibel. Metilkobalamin berperan di dalam beberapa reaksi enzimatik yang me- Tibatkan pemindahan gugus meti), misalnya pada biosintesis metionin dari homosistein. Deoksiadenostkobstamin Metikcbalamin ‘Koenzim dengan unit penyusun viamin B12 Dalam tubuh, vitamin B12 diperlukan dalam pembentukan RNA dan DNA. Selain itu, vitamin 12 juga diperiukan dalam pembentukan eritrosit. Oleh karena itu, vitamin B12 disebut faktor pemasak eritrosit (erythrocy maturation factor). Defisiensi vitamin B12 dapat menimbulkan anemia, Kolin, inositol, asam p-aminobenzoat dan asam lipoat Kolin, inositol, asam p-aminobenzoat dan asam lipeat adalzh empat senyawa yang tidak sepenuhnya di- masukkan ke dalam golongan vitamin, namun sifat dan peranan keempat senyawa ini mirip dengan vitamin atau dapat mendorong aktivitas vitamin, Kolin, sinkatin, fagin atau amanitin adalah hidroksietiltrimetilamonium hidroksida. Kolin biasanya dibuat dalam jaringan tubuh pada jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Kolin merupakan komponen utama fosfolipida dalam membran sel dan lipoprotein serum. Selain sebagai substrat untuk pembentukan asetilkolin, Kolin juga merupakan sumber gugus metil untuk sintesis metionin. Bentuk kristal kolin tidak berwarna, higroskopis, dan bersifat base. Sifat basanya lebih kuat dari sifat basa amonium hidroksida, Kolin mudah larut dalam air, metilalkchol, formaldehida, dan etilalkohol, serta sedikit Jarut dalam amilalkohol, aseton, dan kloroform. Kolin tidak larut dalam eter, benzena, karbondisulfida, dan karbontetraklorida. Kolin dengan asam dapat membentuk garam. Garam yang terbentuk larut dalam air atau alkohol. Larutan tersebut bersifat netral Apabila kolin mumi dipanaskan, senyawa ini akan terurai menjadi trimetilamina dan etilenaglikol. Larut- an kolin dapat diendapkan larutan kalium iodida atau dengan menambahkan larutan asam fosfomolibdat. Larutan kolin dengan kedar 4% bila dipanaskan tidak terurai, Bila dipanaskan, kolin lebih stabil dalam suasana asam dibandingkan dalam suasana basa atau dalam suasana netral. Makanan yang kaya akan kolin antara lain hati, tepung kelenjar, tepung ikan, ragi, bungkil kacang, dan Kedelai. Di dalam tubuh, Kolin terdapat sebagai Kolin bebas, asetilkolin, ataut sebagai unit penyusun fosfo- 2, seperti lesitin dan sfingomielin. Kolin dalam tubuh mempunyai peranan penting dalam proses peng- angkutan lemak dan mampu mencegah akumulasi lemak dalam hati, Karena kemampuannya tersebut, kolin dikenal sebagai faktor lipotropik, —— 381 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. (PERAN BIOMOLEKUL SEBAGAI KATALIS) ENZIM Enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur perubshar-perubahan Kimia dalam sistem biologi. Zat ini dihasilkan oleh organ-organ hewan dan tanaman, yang secara katalitik menjalankan berbagai rezksi, seperti pemecahan hidrolisis, oksidasi, reduksi, isomerisasi, adisi, transfer radikal dan kadang-kadang pernutusan rantai karbon. Kebanyakan enzim yang terdapat di dalam alatalat atau orgarvorgan_orgenisme hidup berupa larutan koloidal dalam cairan tubuh, seperti air ludah, darah, eairan lambung dan cairan pankreas. Enzim terdapat di bagian dalam sel, Hal ini terikat erat dengan protoplasma. Enzimjuga ada didalam mitokondria dan ribosom. Sel-sel dalam tubuh setingkat demi setingkat dapat membentuk enzim yang berlainan. Seperti kita ketahui, enzim merupaken suatu protein yang pembentukanaya identik dengan pembentukan protein yang mekanis- menya sangat kompleks. Pembentukan enzith memerlukan bahan baku asam amino sehingga pembentukan- nya akan mengalami hambatan jika sumber bahan baku ini berkurang, Beberapa enzim, seperti pepsin, tripsin dan kimotripsin yang hanya terdiri atas satu rantai polipeptida disebut enzim monomerik. Enzim lain, seperti heksokinase, laktat dchidrogenase, enolase, dan piruvat kinase yang terdiri atas duz atau lebih rantai polipeptida disebut enzim oligomerik Seperti protein, enzim dapat mengalami denaturasi, misalnya akibat pengeruh pemanasan, gelombang ultresonik dan radiasi ultraviolet atau pengaruh penambahan asam, basa dan pelarut organik tertentu. Denaturasi ini menyebabkan enzim menjadi tidak aktif atau tidak dapat bekerja Isolasi Enzim Pada awainya isolasi enzim dalam keadaan muri bukan hal yang mudah karena sifat koloid enzim tersebut. Berkat kemajuan dalam teknik pemisahan dan pemurnian, kini isolasi enzim dalam keadaan muri bukan hal yang terlalu sulit Pada tahun 1920, Willstater dari Jerman dan rekan-rekannya merupakan orang yang pertama kali mencoba untuk mengisolasi secara intensif erwim yang terdapat di dalam ekstrak tumbuhan dan hewan. Mereka meng- gunakan aluminium hidroksida dan taneh liat untuk mengacsorpsi enzim-enzim yang terdapat dalam ekstrak tersebut. Setelah pemilihan adsorben yang baik, adsorpsi selektif dapat dilakukan sehingga enzim tersebut dapat dibebaskan dari campuran ikutan. Adsorben dicuei dengan pelarut yang sesuai, kemudian enzim di- Jarutkan kembali, untuk selanjutnya dimurnikan. Pada 1926, Sumner berhasil mengisolasi dan mengkristalisasi enzim urease yang ternyata berstruktur pro- tein. Namun, hal ini memerlukan waktu lebih deri sepuluh tahun untuk membuktikan bahwa enzim tersebut benar-benar protein 389 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. = = Exzin Spesifitas Enzim Kemampuan enzim untuk mengatalisis suatu reaksi merupakan hal yang spesifik. Ini berarti bahwa suatw enzim hanya mampu menjadi katalisator untuk resksi tertentu. Spesifitas enzim tersebut disebabkan oleh bentuknya yang unik dan gugus polar alau non polar yang terdapat pada struktur kimia enzim tersebut. Sebagian besar enzim mempunyai spesifitas absolut. Enzim tersebut hanya dapat memengaruhi substrat tunggal. Laktase misalnya, hanya dapat mengatelisis hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan galaktosa, telapl tidak dapat mengatalisis substrat lain. kan stereokimia juga dimiliki oleh beberapa enzim. Dalam hal ini, suatu enzim hanya mampu mengatalisis salah satu bentuk stereoisomer substral tertentu. Kespesifikan sterokimia dibedakan alas: 1. Kespesifikan optik. Enzim hanya dapat mengatalisis salah satu pasangan isomer optik suatu substrat. Misalnya, arginase hanya mampu mengkatalisis hidrolisis L-arginin menjadi ornitin dan urea, tetapi tidak ‘mampu mengatalisis D-Arginin 2. Kespesifikan geometrik. Enzim hanya dapat mengaialisis salah satu pasangan isomer geometrik suatu substrat. Misalnya, fumarase hanya dapat mengatalisis hidrasi asam fumaral (asam etena dikarboksilat bentuk trans), tetapi tidak mampu mengatalisis hidrasi asam maleat (asa etena karboksilat bentuk cis) Beberapa enzim mempunyai kespesifikan gugus fungsional. Enzim ini hanya mampu bekerja sebagai katalis senyawa (substrat) dengan gugus fungsional tertentu, misalnya enzim alkohol dehidrogenase hanya dapat mengatalisis proses dehidrogenasi alkoho|, tetapi tidak proses yang lain. Aktivator Enzim Suatu senyawa, unsur atau ion, kadang-kadang dapat meningkatkan aktivitas kerja suatu enzim.Zat-zat yang mempunyai peranan demikian disebut aktivator enzim Beberapa enzim yang dihasilkan dalam bentuk tidak aktif (inaktif) disebut proenzim atau zimogen, Apabila zimogen pada kondisi tertentu berhubungan dengan aktivatornya, enzim ini akan berubah menjadi enzim yang aktif. Pepsinogen, tripsinogen, kimotripsinogen dan prokartoksipeptidase adalah contoh-contoh zimogen yang terdapat di saluran cerna. Kebanyakan aktivator adalah ion-ion anorganik, terutama ion logam atau kation. Aktivator yang baik untuk enim deoksitibonuklease adalah ion-ion Mg'*, Mn**, Co’* dan Fe“, sedangkan aktivator yang lemah untuk enzim ini adalah ion-ion Ca", Be", Sr dan Cd". Aktivator untuk enzim trombiokinase dan enzim plasma fosfatase adalah ion Mg”, sedangkan aktivator untuk enzim trombase adalah ion Ca‘. Selain aktivator ation, ada juga aktivator anion, misalnya aktivator ion Cl-untuk amilase ludah atau ptialin. ‘Ada beberapa enzim yang dapat berfungsi sebagai aktivator zimogen, antara lain (a) pepsin dapat meng- ubah pepsinogen menjadi pepsin; (b) enterokinase dan tripsin dapat mengubah tripsinogen menjadi tripsin; (6) tripsin dan kimotripsin dapat mengubah kimotripsinogen menjadi kimotripsin dan (d) tripsin dapat meng ubah prokarboksipeptidase menjadi karboksipeptidase. Inhibitor Enzim Inhibitoratau penghambat suatu enzim adalah suatu senyawa atau zat yang dapat menghalangi aktivitas kerja enzim tersebut. Berdasarkan sifat kestabilan penghambatan, pnghambatan enzim dapat dibedakan atas peng: hambatan reversible (lak stabil) dan pnghambatan irreversible (stabil) 393 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KiMIA. (Oleh karena itu, baik Flavin Mono Nukleotida maupun Flavin Adenin Dinukleotida adalah bagian dari enzim yang mengatalisis proses transfer hidrogen dari suatu senyawa ke senyawa lain, atau dengan kata lain, enzim memegang peranan dalam proses oksidasi reduksi RoW 2 i | WON 0 He H¢- Ne N90 if it Y= ( G+ aul ne 116 ; ' 1 1 Y ney ea, es enon) Reduksl dan oksidasi Flavin koenzim Koenzim dengan unit penyusun nikotinamida Nikotinamida (niasinamida) adalah bentuk amida asam nikotinat (niasin) yang merupakan komponen pe- nyusun: 1. Koensim I (Kol) atau Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD), yang juga dikenal sebagai Difosio Piridin Nukleotida (DPN), 2. Koenzim II (Koll) atau Nikotinamica Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP) yang juga dikenal sebagai Trifosfo Piridin Nukleotida (TPN). ‘Nikotizamida Adenin Dinukleotda (NADY) 400 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. EMM see = - 1 we wa yye ce t wae Pridoksal fostat-Enzim oe Ih coon Asamkoto Piridoksamin fosfatEnzim NH WON cre i = ra He Sw. Asam ato Base Sct igohsaminfostot Ensim ; { goon Hoc=n- CHR . ae ® 00H oo Ha cen-bH— Ra 00H ee etONZ NY Ere i wren EET im e na neat © Hy Pindoksaitostaceram ‘Asam ato Gambar 10.11 Tinglat tingkat rake transaminas 405 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. — Enz Kolin esterase Enzim yang mengatalisasi hidrolisis ester kolin merjadi komponen penyusunnya. Contoh enzim ini adalah asetilkolin esterase yang mengatalisasi hidrolisis asetil Kolin menjadi kolin dan asam asetat. on on (cH), + HOH —>Ho-cH,-cH-N=s cry, +H,¢ -6 H.c-6-0-cH; cH. ° Asetikotin kin ‘Asam asetat Reaks hidolisis asetikolin Kolesterase Kolesterase atau kolesterolesterase merupakan enzim yang mengatalisasi hidrolisis ester kolesterol menjadi komponen penyusunnya. Contohnya, ester kolesterilpalmitat akan diubah menjadi kolesterol dan asam palmitat. + HOH ——» 1 i i Re. WG wc i a Karbohidrase Karbohidrase atau sakaridase merupakan kelompok enzim yang memecah atau menghidrolisis karhohidrat atau sakerida. Enzim yang termasuk dalam golongan ini adalah amilase dan disakaridase. Amilase Amilase merupakan enzim yang berperan dalam proses hidrolisis amilum, yaitu suatu polisckarida yang terdiri atas amilosa dan amilopektin. Amilase dibedakan atas endoamilase dan eksoamilase. Endoamilase yang dikenal sebagai c-amilase, mengatalisis pemutusan ikatan glikosida a-1,4 molekul ami- lum secara acak dari dalam. Hasil hidrolisanya adalsh dekstrin. Eksoamilase yang biasa disebut -amilase, mengatalisis pemutusan ikatan glikosida a-14 moleku! amilum ari ujung molekul yang tidak tereduksi. jadi, pemutusannya dari arah Iuar. Enzim ini tidak memutus ikatan slikosida f-1,4 dan ikatan glikosida -1,6 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. RO RO RO RO RO RO RO RO eee thoth th tt thoi H.N-G-C-N-C~Ce » #N= G-0-N=C=C-N=C-C— N= Ce # #N-C-C—N-C-C— OH, AowaA AA tub tha fad hada Nese ceed Endopeptidase Gambar 10.15 Penutusan iatan peptida oleh endopetidase Amidase ‘Amidase adalah enzim yang mengatalisasi hidrolisis pemutusan antara atom C dan atom N (ikatan CN), tetapi bukan ikatan peptida. Amidase yang penting adalah urease, arginase dan glutaminase yang berturut-tarut ‘mengatalisasi hidrolisis urea (ureum), arginin, dan glutamin. wH f urease ond + HoH WE cg 2 nH bd Haron urea Neg eycry-eH- cooH + Hon HAMM _,o-n-cH, ch, GH=COOH +H ° NH, OH NA, Gutanin ‘Asam gltamat Hatolise glutamin Nuklease Enzim ini mengatalisasi hidrolisisasam nukleat dan beberapa komponen penyusunnya. Enzim yang termasuk dalam golongan ini: (a) polinukleotidase yang mengatalisasi hidrolisis polinukleotida menjadi nukleotide pe- nyusunnya, (b) nukleotidase yang mengalalisasi hidrolisis nukleotida menjadi nukleosida dan asam fostal pe- nyusunnya dan (¢) nukleosidase yang mengatalisasi hidrolisis nuleosida menjadi basa nitrogen dan pentosa penyusunnya. 413 = = — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 13. “4. 5. 16. Vv. 18. 19. 20. cE BB PENGANTAR KiMiA, Tulislah reaksi hidrolisis a) maltosa; b) laktosa ;c) sakarosa! Sebutkan enzim yang berperan dalam reaksi Aidrotisa init ‘Apa perbedaan cara penyerangan enzim karbol bagennya! Berilah contoh-contoh enzim yang termasuk golongan endopeptidase dan golongan eksopeptidase! Berilah masing-masing satu contoh reaksi a) asetilasi; b) transaminasi; c) metilasi dan d) fosforilasi. Sebutkan enzim yang berperan dalam masing-masing reakst ini! ‘Apa yang dimaksud dengan holoenzim? Apa komponen unit penyusunnya’ Jelaskan secara singkat! Buat bagan dan buat keterangan tentang.cara kerja enzim menurut model cocok imbasan! Buat bagan dan buat keterangan tentang cara kerja enzim menurutt model kunci dan gembok! * Tulislah reaksi hidrolisis a) glutamin dan b) urea! Sebutkan enzim yang berperan sebagai katalis reaksi hidrolisis ini! lipeptidase danenzim amino polipeptidase ? Buatlah Apa perbedaan antara enzim endopeptidase dan eksopeptidase? Sebutkan beberapa contoh masing~ ‘masing enzim tersebut! Tulislah reaksi hidrolisa a) tristearin; b) triolenin oleh pengaruh enzim lipase! . Apaunit penyusun enzim karboksilase dari golongan vitamin B kompleks? Apa yang terjadi bila karbok- silase mengikat karbondioksida? 24. Bentuk aktif dari asam folat adalah asam tetrahidrofolat (FH,). Apa peran enzim yang mempunyai ko- enzim FH,? 25. Sebutkan monosakarida yang terbentuk petla hidrolisis a) sukrosa akibat pengaruh enzim sukrase; b) 26. 27. 29. ‘maltosa akibat pengaruh enzim maltase dan c) laktosa akibat pengaruh enzim laktase! Sebutkan substrat enzim a) polinukleotidase; b) nukleotidase; ) nukleosidase ;d) steapsin; e) amilopsin; ) Kolesterase;dan g) selulase itu! . Sebutkan koenzim piruvat dekarboksilase. Apa peran enzim ini Sebutkan lingkar heterosiklik yang terdapat pada struktur kimia a) tiamin pirofosfat dan b) piridoksamin fosfat! ‘Apa perbedaan cara kerja enzim ligase dan liase? Sebutkan beberapa contoh masing-masing enzim ter sebut! Pada reduksi FAD dan NAD, lingkar heterosiklik apa yang mengalami perubahan struktur kimia? 420 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ANTIBIOTIK DAN ALKALOID biotik dengan kerja luas, yakni antibiotik yang mempunyai spektrum luas karena aktif membunuh banyak bakteri. Streptomisin dan griseofulvin termasuk antibiotik yang mempunyai kerja sempit, sedangkan tetra- siklin dan kloramfenikol termasuk antibiotik yang mempunyai kerja luas. Sejak 1942, antibiotik mulai populer digunakan dalam pengobatan penyakit infeksi. Obat antibiatik tidak selalu dalam keadaan bebas; ada yang terdapat dalam bentuk garamnya ataupun dalam bentuk estemya. Meskipun zat-zat kimia ini dapat memberikan hasil-hasil yang memuaskan, penggunaannya harus dibatasi hanya untuk infeksi bakteri-bakleri yang peka terhadapnya, Selain tolsik, pemakaian yang sembarangan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan bagi pasien, misalnya berkembangnya resistensi bakteri dan timbulnya superinfeksi atau suprainieks: Antibiotik mempunyai sifat toksik dan berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh dalam dosis yang besar. Bfek toksik antibiolik dapat memengaruhi bagian-bagian tubuh (ertentu. Kloramfenikol menimbulkan efck toksik pada sumsum tulang belakang sehingga pembentukan sel-sel dara merah terganggu, sedangkan siteptomisin dapat merusak organ keseimbangan dan pendengaran sehingga menyebabkan pusing, bising telinga, dan kemudian menjadi tuli. Pemberian penisilin sebagai obat kepada seseorang yang tidak tahan/ peka dapat menimbulkan gatal-gatal, bintik-bintik merah pada kulit, bahkan menyebabkan pingsan. Resistensi bakteri dapat terjadi jika pengobatan dengan antibiotik tidak mencukupi misalnya, karena ter- late singkat atau terlalu lama dengan dosis yang terlalu rendah. Dalam hal ini, bakteri akan memberikan perlawanan terhadap kerja antibiolik sehingga khasiat antibiotik akan menjadi berkurang, atau tidak berkhasiat sama sekali. Bila suatu antibiotik tidak mampu membunuh bakteri atan bakteri menjadi kebal, pengobatan selanjutnya harus dilakukan dengan menggunakan antibiotik lain. Pengobatan menggunakan antibiotik oral berspektrum Ivas kemungkinan dapat menimbulkan supra- infeksi. Karena Iuasnya kerja antibiolik ini, flora bakteri usus dapat mati dan kesetimbangan normal bakteri tergangga. Tetrasiklin digunakan untuk membunuh bakteri usus yang rentan terhadapnya, telapi jika cara penggunaannya tidak benar, kemungkinan akan menyebabkan bakleri lain atau jamur tumbuh lebih bebas dan terjadi infeksi yang lebih berat. Golongan Penis Penisilin pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929. Antibiotik ini diperoleh dari biakan kepang spesies Penicillium, yaitu Penicillium rotatum dan Penicillium chrysogenum. Pada dewasa ini, di antara penisilin yang ada, selain diperoleh dari hasil alami jamur, juga diperoleh secara semisintetis. Tabel 11.2 Beberapa jenis Penisilin yang penting Nama Penisilin Sister Amerika Sistem Inga Sister kimi Marga R Penisiin Penisilint Benzilpensiin <>- on Penisiin Penisiin V n-Heptiipenisiin cHYCH,cH,— Penisiin X pAHidroksibenzilpenisilin wo-< > cH iberlanjut 425 — - aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. -PENGANTAR KiMIA, Struktur kimia karbomisin tersusun atas tiga unit senyawa, yaitu mikaminosa (suatu gula amino), isovaleril mikarosa (gula yang diesterkan dengan asam isovelerat), dan lakton bermoiekul besar. Lakton yang merupa- kanunit penyusun karbomisin ini dikenal sebagai karimbosa. tkatan antara lakton karimbosa dan mikaminosa atau ikatan antara isovaleril mikarosa dan mikaminosa adalah suatu ikatan glikosida. Karbomisin berupa kristal berwarna putih, tidak berbau, rasa pehit dan mencair pada suhu 214°C. Karbo- misin agak sukar larut dalam air tetapi mudah lerut dalam alkohol dan pelarut organik umum. Radikal dimetil amino yang terdapat dalam residu mikaminosa menyebabkan karbomisin memiliki sifat basa. Karbomisin berkhasiat untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri-bakteri gram positif yang rentan terhadapnya, Selain itu, antibiotik ini efektif melawan bakteri gram negatif kokus, Entamoeba histolytica dan beberapa riketsia Oleandomisin Anlibiotik ini pertama kali diisolasi dari biakan Strepiomyces antibiotions kawan-kawan, sedangkan siruktur kimianya ditetapkan olch Hochstein. pada tahun 1956 oleh Sobin dan cH, cH, Gambar 116 Oleandomsin. Struktur kimia oleandomisin tersusun atas tiga unit senyawa, yaitu lakton oleandolida, desosamina (suatu gula amino), dan oleandrosa (suatu gula yang tidak mengndung nitrogen). Ikaten antara lakton dan desosamina atau ikatan antara lakton dan oleandrosa adalah ikatan glikosida. Oleandomisin berupa serbuk berwama putih, berbentuk amorf, dan berasa pahit. Antibiotik ini larut dalam asam encer, metanol, etanol, dan butanol, serta mudah larut dalam zir, tetapi praktis tidak larutdalam dibutil eter. Radikal dimetilamino yang terdapat dalam desosamina penyusun menyebabkan oleandomisin bersifat basa sehingga beberapa jenis asam dapat membentuk garam. Bentuk garam oleandomisin yang banyak di- gunakan sebagai obat adalah oleandomisin fosfat dan oleandomisin hicroklorida. Dalam struktur kimianya, oleandomisin mempunyai tiga radikal hidroksil bebas sehingga pada proses asetilasi akan memperoleh ester triasetiloleandomisin, yang juga dikenal dengan nama siklamisin. Siklamisin, oleandomisin, atau garam-garamnyamempunyai khasiat untuk mengobati infeksi-infeksi yang disebabkan oleh beberapa bakteri gram-positif, terutama yang sudah resisten terhadap antibiotik-antibiotik yang lebih tua. Antibiotik ini juga cfcktif untuk melawan beberapa bakteri gram-negatif dan beberapa virus. 430 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ANTIBIOTIK DAN ALKALOID Golongan tetrasiklin adalah suatu senyawa yang bersifat amfoter schingga dapat membentuk garam baik dengan asam maupun basa. Sifat basa tetrasiklin disebabkan oleh adanya radikal dimetil amino yang terdapat di dalam struktur kimia tetrasiklin, sedangkan sifal asamnya disebabkan oleh adanya radikal hidroksi fenolik. Secara kualitatif, adanya tetrasiklin dapat ditunjukkan dengan menambahkan asam sulfat akan terbentuk warna violet. Kemudian ditambah dengan larutan, ferti klorida, maka warna violet yang terbentuk sebelum- nya akan berubah menjadi coklat. Golongan Antibiotik Lain Banyak antibiotik yang tidak termasuk antibiotik golongan penisilin, makrolida, aminoglikosid dan tetrasiklin. Di antara antibioiik-antibiotik ini, struktur kimia, sifat dan penggunaannya sebagai obat untuk melawan penyakit infeksi telah diketahui, Kloramfenikol Kloramfenikol atau Kloramisetin adalah aniibiotik yang mempunyai spektrum Iuas, berasal dari jamur Streptomyces venezuelae, dan sekarang telah dapat dibuat secara sintetik di laboratorium. NHCocHCI, o> plow Gambar 11.14 Kloramienikl Delam keadaan muni, kloramfenikol berupa kristal bentuk jarum atau lempeng memanjang, warna putih keabu-abuan, tidak berbau dan rasanya pahit. Kloramfenikol sukar larut dalam air, madah larut dalam meta nol, etanol, etil asetat, dan aseton; serta tidak larut dalam benzen Dalam keadaan kering, antibiotik ini stabil pada temperatur kamar. Dalam Jarutan, stabilitasnya masih lebih besar dari stabilitas larutan streptomisin atau larutan penisilin pada suhu yang sama. Kloramfenikol dapat digunakan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri gram- positif dan bakteri gram-negatif. Antibiotik ini memiliki khasiat bakteriostatik terhadap beberapa spesies; pada keadaan tertentu, kloramfenikol mempunyai khasiat bakterisid. Hingga saat ini kloramfenikol banyak digunakan untuk pengobatan penyakit tifus. Selain itu, antibiotik ini juga bermanfaat untuk pengobatan kolera, batuk rejan, dan beberapa penyakit infeksi lainnya. Kloramfenikol dapat diberikan secara oral, rektal, atau dalam bentuk salep. Karena kelarutannya dalam air kecil, pemberian Kloramfenikol secara parenteral sulit dilakukan. Untuk mienghindari rasa pahit, digunakan bentuk esternya, misalnya kloram/enikol palmitat. Efek samping penggunaan antibiotik kloramfenikol yang terlalu lama dan dengan dosis berlebikan adalah anemia aplastik Griseofulvin Griseofulvin atau fulvisin diperkenalkan pertama kali olch Oxford, Simonart, dan Raistrick pada tahun 1939, sebagai antibiotik yang diperoleh dari Penicillium griseaficloum Dierckx. Struktur kimia griseofulum ditemukan oleh Grove dan kawan-kawan pada tahun 1952 Griseofulvin berupa serbuk putih atau kristal jarum, rasa pahit, dan melebur pada suhu 220°C. Antibiotik ini tidak larutdalam air, tetapi sedikit larut dalam etanol, kloroform, benzen, aseton, dan etil asetat = 435 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ANTIBIOTIK DAN AIKALOID Kristal apokodein mencair pada suhu 124°C, sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam alkohol, eter, dan asam-asam yang encer. Bentuk kristal garam apokodein hidrokhlorida mencair pada suha 260-263°C. Garam apokodein hidroklorida larut dalam eir dan cukup larut dalam alkohol. Baik apokodein bebasmaupun apokodein hidroklorida berkhasiat sebagai emetik dan hipnotik. Kodein dapat diolah menjadi dihidrokodeinon. Kristal dihidrokodeinon berbentuk prisma dan mencair pada suhu 198°C. Senyawa ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol dan asam-asam encer. Garam dihidrokodeinon yang penting adalah dihidrokodeinon hidroklorida yang dikenal dengan nama dikodid. Garam ini mengkristal dengan 1 air krisial, mencair pada suhu 185-186°C, dan mudah larut dalam air. Baik dihidrokodeinon bebas maupun garam-garamnya, dalam pengobatan, digunakan sebagai antitusif dan analgetik. Tebain Tebain yang dikenal sebagai paramorfin pertama kali diisolast dari opium pada tahun 1805 oleh Thiboumerry dan Pelletier. Kadar tebain dalam opium sekitar 0,4 %. Tebain tidsk digunakan dalam medis karena toksisitasnya tinggi. Bentuk kristal tebain mencair pada suhu 193°C. Garam tebain yang telah diketahui adalah tebain hidro- klorida, tebain oksalat, bain pikrat, dan tebain salisila. Alkaloid yang Mempunyai Lingkar Kuinolin Golongan alkaloid dengan lingkar kuinolin yang telah dikenal antara lain kuinin, kuinidin, sinkonin, sir- konidin dan kusparin. Senyawa yang banyek digunakan adalah kuinin dan sinkonin. HOCH HN ty ou Y , fe HC— CH—oHcH=cH, nn onbi—c ee é WN’ 1 a obi bioron, Sion Gambar 11.22, Alkaloidatkaloid yang mempunyaiingkar kuinon Kuinin Kuinin terdapat pada kulit kayu Cinchona officinalis yang banyak tumbuh di Jawa Barat dan Amerika Selatan. Beberapa jenis Cinchona mengandung kuinin sebanyak 10 4 Kristal trihidrat kuinin mencair pada suhu 57°C, sedangkan bentuk anhidratnya mencair pada suhu 117°C. Kuinin berasa pahit, tidak berbau, sukar larut dalam air, telapi mudah larut dalam alkohol, eter, dan kloroform. a1 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ANTIBIOTIK DAN ALKALOID = Kristal resinamin berbentuk jarum, melebur pada temperatur 238-239°C. Resinamin praktis tidak larut dalam air, tetapicukup larutdalam metanol, benzen, kloroform, dan beberapa pelarut organik lainnya. Sifat kimia dan khasiat farmakologis resinamin identik dengan alkaloid reserpin, Dalam pengobatan, resi- namin digunakan sebagai sedatif, hipotensif, dan trankuilizer Eserin Eserin yang juga dikenal sebagai Fisostigmin, terdapat dalam bij-biji Physostygma venenosion, yang diperoleh dengan cara ekstraksi Kristal eserin berbentuk prisma dengan titik lebur 105-106C. Akibat pengaruh udara dan cahaya, warna eserin menjadi merah. Eserin sukar larut dalam air, tetapi larut dalam alkohol, benzen, dan kloroform.Garam- garam eserin yang telah dikenal antara lain eserin salisilai, eserin hidroklorida, eserin sitrat, dan eserin benzoat. Dalam pengobatan, eserin dan garam-garamnya digunakan sebagai parasimpatomimetik Striknin Striknin terdapat dalam biji-biji Sirychnos nux-vomica yang telah masak. Biji-bij inimengandung sekitar 1-1,5% striknin yang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi. Alkaloid ini ditemukan pertama kali oleh Pelletier dan Caventou pada tehun 1817. Kristal striknin berbentuk prisma, tak berbau, rasa pahit, toksik, dan stabil di udara. Titik Jebur striknin 268- 290°C, bergantung pada kecepatan pemanasan. Striknin hampir tidak larut dalam air dingin, cukup larut dalam alkohol dan air panas, serta sukar larut dalam eter. Banyak geram-garam striknin yang telah diketahui. Garam striknin yang penting antara lain striknin nitrat, striknin sulfat, dan striknin fosfal. Garam-garam ini merupakan racun kuat. Secara kualitatif, striknin dapat dibuktikan dengan penambahan asam sulfat pekat dan kristal kalium bikromat schingga terbentuk wama biru, ungu, merah, dan akhimya hijau. Pemakaian striknin yang penting antara lain untuk denaturasi alkohol, pemisahan campuran rasemat, pemberantasan binatang pengerat, dan antidot beberapa keracunan. Brusin Brusin adalah turunan dimetoksi striknin. Seperti striknin, brusin juga terdapat dalam biji-bji Stryclaos nux- vomica, Brusin diperoleh dari bij-biji tersebut dengan cara ekstraksi. Brusin dapat mengkristal dengan empat molckatl air kristal. Kristal brusin berbentuk prisma dengan titik Iebur 178°C. Rasanya pahit dan sangat beracun. Brusin lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan striknin, serta larat dalam alkohol dan kloroform. Penggunaan brusin sama dengan penggunaan striknin, yaitu denaturasi alkohol, pembasmian binatang pengerat yang merugikan, pemisahan campuran rasemat, dan antidet beberapa keracunan, Beberapa garam brusin seperti brusin sulfat, brusin nitrat, brusin hidroklorida, brusin fosfat, brusin hidro- bromida, dan brusin glukonat telah diketahui struktur, sifat, komposisi, dan penggunaannya. Alkal yang Mempunyai Lingkar Tropin Lingkar tropin adalah lingkar senyawa heterosiklik majemuk yang merupakan kondensasi lingkar pirolidin ‘dengan lingkar piperidin. Atropin, kokain, sinamilkokain, dan tropakokain merupakan empat contoh alkaloid tropin yang telah banyak diketahui steuktur, sifal, dan pengpunaannya = 445 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ‘STEROID, TERPENOID, DAN PEsTISIDA oe TDehirokclesterot Bentuk anhidrat provitamin D3 ini mencair pada subu 150-151°C. Senyawa ini tidak larut dalam air, tetapi Jarut dalam pelarutpelarut organik yang umum; larutannya dapat diendapkan dengan larutan digitonin meskipun digitonida yang terbentuk sedikit larut. Dengan antimon triklorida, 7-dehidrokolesterol mem- bentuk warna merah muda sampai biru; dengan kloral hidrat, membentuk warna biru; dan dengan asam trikloro asetat 90%, membentuk asam berwama merah. ase! Kalsiterl Sterol nabati Sterol nabati, sterol tanaman, atau fitosterol merupakan bagian dari sel-sel tanaman dan terdapat dalam jum- Jah kecil yang larut dalam minyak tanaman. Stigmesterol, sitosterol, dan ergosterol adalah tiga buah sterol nabati yeng struktur kimia dan sifatsifainya telzh banyak diketahuii Stigmasterol Struktur kimia stigmasterol identik dengan struktur kimia kolesterol, namun berbeda pada rantai cabangnya. Rantai cabang stigmasterol mempunyai ikatan rangkap antara atom C 22 dan C 23 dan pada atom C 24 terikat radikal etil. Stigmasterol terdapat pada minyak bijt kedelai dan buncis. all ‘Stigmasterot 455 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KIMIA, Hormon kehamilan Hormon kehamilan atau progestin yang utama adalah progesteron. Kristal hormon ini mencair pada 121°C. Progesteron larut dalam aseton, alkohol, dioksida, dan asam sulfat pekat. Hormon ini sangat penting dalam pemeliharaan kehamilan dan pengaturan siklus haid pada wanita. Progesteron Hormon-hormon dari korteks adrenal Lapisan huar atau korteks dari adrenal (anak ginjal) menghasilkan hormon-hormon yang esensial untuk peng- hidupan. Tiga kelompok hormon steroid yang dihasilkan oleh kelenjar korteks adrenal adalah glukokortikoid, mineralokortikoid, dan steroid androgen. Hormon-hormon kortikoid ini berperan sebagai: 1. Pengatur metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. 2. Pengatur beberapa kesetimbangan ion. 3. Pengontrol penyakit peradangan dan alergi Kelompok glakokortikoid Selain berperan sebagai pengatur metabolisme karbohidrat, hormon glukokortikoid ikut berperan sebagai pengatur beberapa proses metabolisme lemak dan protein. Hormon-hormon yang termasuk kelompok ini adalah kortisol, Kortison, dan kortikosteron. Kortisol, hidrokortison, atau 17-hidroksikortikosteron merupakan glukokortikoid terbanyak pada manusia dan mempunyai potensi paling kuat dibandingkan dengan glukokortikoid yang lain. Bentuk Kristal kortisol mencair pada 217-220°C dengan sedikit peruraian. Kortisol sedikit larut dalam air; cukup larut dalam aseton dan Kloroform; dan tidak larut dalam eter. Dengan asam sulfat pekat, kortisol membentuk larutan ber- Auoresensi hijau. HOH,C 0 Nd On Ho. c Kortisol * = 462 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KIMIA ‘Terpinol adalah alkohol jenuh bermartabat dua. Senyawa ini tidak terdapat di alam, tetapi dapat diperoleh apabila geraniol diolah dengan asam sulfat encer. Dalam pengolahan ini, mula-mula dua molekul air diadi oleh geraniol membentuk terpinhidrat. Selanjutnya;pada pemanasan, terpinhidrat akan mengalami dehidrasi menjadi terpinol. Terpinol aiau |,8-menianadiol merupakan cairan seperti minyak bertitik didih 258°, sedikit Jarut dalam air, tetapi mudah larut dalam alkohol dan eter. Monoterpena bisiklik Seperti terlihat pada namanya, struktur kimia monoterpena bisiklik mempunyai dua buah lingkar. Mono- terpena bisiklik merupakan hidrokarbon taKjenuh yang merupakan konstituen minyak-minyak tanaman dan bersifat mudah menguap. Sabinena, karena, dan pinena adalah tiga buah contoh monoterpena bisiklik. Kamfer (Kapur barus) dan borneol (kapur barus borneo) merupakan monoterpena bisiklik jenuh turunan kamfana. Hidrokarbon karena diperoleh dari minyak Pinus longifolia dan berupa zat cair yang mempunyai bau enak dan mendidih pada 170°C. Reduksi karena menghasilkan hidrokarbon jenuh karana yang mempunyai titik = a oe ‘Sabnona Karena o-Pinena Monoterpena bsitik tidak jenuh Minyak terpenten dari beberapa tanaman jenis pinus mengandung alfa pinena, Cairan yang dipakai se- bagai pelarut dan insektisida ini mudah mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Reduksi pinena meng- hasilkan hidrokarbon jenuh pinana yang mempunyai titik didih 166°C. Selain alfa pinena, kita mengensl isomer alfa pinena, yaitu beta pinena. Pada beta pinena, ikatan rangkap terletak antara atom C 1 dan C7. Sabinena didapat dari minyak tanaman Yumperis sabina dan berupa cairan yang mendidih pada 160-165°C. ‘Reduksi katalitik sabinena menghasilkan hidrokarbon jenuh sabinana yang juga dikenal sebagai tujana, yaita zat cair yang mempunyai titik didih 157°C. Distilasi uap batang kayu, kulit kayu, dan daun pohon kapur barus (Cirtnamonum camphora) menghasilkan kamfer atau kapur barus. Kristal putih, lunak, bau khas, dan mudah menguap ini banyak dipakai dalam Bomeol Kamfana dan turunan-urunennya 468 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KIMIA, Aldrin dan dieldrin Nama kimia aldrin adalah 1,2,3,4,10,10-heksakloro-144a,5,8,82-heksahidro-1,4,5,8-dimetanonaftalena. Ben- tuk kristal aldrin mencair pada 90°C. Aldrin tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam banyak pelarut organik. Hoa Ho gt LF Modules Hoo fNe7Phee a Se“ e-01 [lo] | wba [oda | Hc: cca fe. ~|_-ceo NL HONb-Fn Toa ft toa H G nono Aten Dietasin Aldrin dapat masuk dalam tubuh secara inhalasi, ingesti, atau Kontak dengan kulit. Dalam tubuh, insek- tisida ini ditimbun pada jaringan lemak dan suker diekskresi. Keracunan akut ditandai dengen tremor, hilang- aya keseimbangan, kejang-kejang, dan sesak napas. Keracunan kronis mengakibatkan kerusakan hati dan sginjal. Dieldrin, dikenal sebagai Octalox, mempunyai nama kimia yang cukup panjang, yaitu 1,2,3,4,10,10-heksa- Kloro-6,7-epoksi-1,4,4a,56,7,8,8a-oktahidro-14,58-dimetanonaitalena. Dieldrin berupa kristal dengan titik lebur 150°C; tidak larut dalam air, tetapi cukup larut dalam beberapa pelarut organik;serta stabil dalam asamvasam anorganik, asam-asam organik, basa-basa anorganik, dan basa~ basa organik. Larutan dieldrin dalam minyak mudah diserap oleh selaput lendir pemapasan, selaput lendir pencernaan, dan kulit. Keracunan ringan ditandai dengan sakit kepala, mual, muntah-muntah, dan tremor, sedangkan keracunan berat ditandai dengan terhentinya fungsi pemapasan. Klordan Klordan berupa cairan kental yang memiliki viskositas 69 poise pada 25°C; berat jenis pada suhu yang sama 1,59-1,63; tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut hidrokarbon alifatik dan aromatik; masuk ke dalam tubuh secara inholasi, ingesti, dan absorpsi melalui Kulit. Keracunan klordan ditandai dengan kejang- kejang, sedangkan keracunan kronis berakibat buruk pada ginjal dan hati. Kloréan BHC (benzen heksaklorida) Dalam perdagangan, BHC dikenal sebagai Gammexan, Gexane, 666, Ben-Hex, dan Lindan. Aktivitas BHC sebagai insektisida ditemukan oleh Pirie dan Slide. BHC dibuat dari benzen dengan cara klorinasi fotokimia. 474 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR Kimi, Fungisida, Racun Pembunuh Jamur Jaimur ada yang hidup sebagai parasit, ttapiada pula yang hidup sebagai saprofit. Jamur yang hidup sebagai parasit, baik pada hewan, manusia, atau tanaman, jelas merugikan. Demikian pula, jamur yang hidup sebagai saprofit dapat merusak bahan-bahan organik, seperti makanan, pakaian, dan barang-barang yang ditempati- nya. Beberapa bahan kimia dapat dipakai untuk membasmi jamur, yang dikenal sebagai fungisida. Dewasa ini, fungisida memegang peranan penting dalam pertanian dan perkebunan sebab fungisida tidak saja dapat melindungi tanaman terhadap pengaruh jamur, tetapi juga dapat dipakai untuk perawatan umbi, perawatan biji, perawatan buah, dan pengawetan kayu.terhadap pengaruh jamur. Akhir-akhir ini, fungsida ada yang digunakan untuk pengawet delam industri tekstil dan industri kertas. Sebagai bahan kimia yang beracun, pemakaian fungisida harus menurut attran-aturan yang ditetapkan sebab pemakaian yang berlebihan dapat mencemari lingkungan dengan merusak tanaman inang dan mem- bahayakan manusia serta hewan piaraan. Oleh karena itu, dosis pemberian fungisida sebagai obat (kadar minimum yang dapat mematikan jamur) harus diusahakan lebih rendah daripada dosis toksik (kadar mini- mum yang mulai merusakkan bagian-bagian tanaman), Aktivitas fungisida terhadap jamur dapat sebagei fungisid, yaitu langsung membunuh jamur; fungistatik, yaitu membunuh jamur dengan menghambat per- tumbuhan jamur; atau genestatik, yaitu membunuh jamar dengan mencegah terjadinya sporulasi. Beberapa fungisida organik mempunyai struktur kimia mengandung belerang, misainya tiram (tetrametil tiurem disulfida), ferbam (ferri dimetil tiokarbamal), nabam (disodium etilen bisditiokarbamal, zineb (zink etilen bisditiokarbamat), dan maneb (mangan etilen bisditickarbamat). Kelarutan fungsida-fungisida ini da- lam air tidak begitu baik, bahkan zineb tidak larut dalam air. Semua senyawa ini pada kadar tertentu dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Tiram (Thiosan, Tersen, atau Fernasan) adalah tetrametil tiuram disulfida (t.m.t.d) yang mempunyai rumus molekul C,H,5,N;- Bentuk kristal tiram mencair pada 155-156°C dan berat jenis 1,29. Tiram tidak larut dalam air, larutan basa encer, dan gasolin; larut dalam aseton 1.2 % dan benzen 2.5%; dan mudah larat dalam Kloroform. Zat ini dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, dan kulit. Hindari kontak dengan mata, kulit, dan pakaian, Keracunan ditandai dengan mual, mantah, diare, suhy badan menurun, kelumpuh- an, dan kegagalan pernapasan. Fungisida pertanian zineb atau Perzate mempunyai nama kimia zink etilen bisditiokarbamat. Zineb ber bentuk serbuk putih atau kristal dan tidak larut dalam air. Dengan pengadukan, serbuk zineb dalamair dapat membentuk suspensi. Zat ini larut dalam kloroferm, piridin, dan karbon disulfida. Ziram (Zimak, Zirberk, Zerlate, atau Puclasin) adalah zink ditiokarbamat. Serbuk atau kristal putih ini mempunyai berat jenis 1,66 pada 25°C dan mempunyai titik lebur 148°C. Fungisida ini tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam larutan basa encer. Rumus motekul maneb (Manzate atau Dithana M-22) adalah C,H,MnN,S, Nama kimia zat ini adalah mangan etilen bisditiokarbamat. Maneb berbentuk serbuk kuning: cukup larut dalam air; dan mudah larut dalam kloroform dan piridin. Nabam atau Dithane D-14 adalah disodium etilen bisditiokarbamet yang mempunyai rumus molekul CHIN, NaS, Kristal heksdhidrat ini cukup larat dalam air dan dapat menyebabkan iritasi peda kulit dan mukosa membran. Pada konsentrasi tinggi, nabam bersifat narkotik ringan. Fungisida ferbam yang juga dikenal sebagai Fermate, Ferberk, atau Ferradan, adalah zat padat berwarna hitam, yang larut dalam air, dan terurai pada pemanasan. Persenyawaan sillis yang mengandung klor ada pula yang dapat berfungsi sebagai fungisida; di antaranya yang banyak dipergunakan adalah diklon (2,3-dikloto-14-natokuinon), kloramil (2,3.5,64etrakloro-14 benzo kuinon), dan kaptan (N-triklorometiltio-3a,47,7a-tetrahidroftalimida). Diklon dikenal juga sebagai figon yang kelarutannya dalam air kecil dan pada kadar tertentu dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Kloramil yang dikenal sebagai spergon atau vurklor dapat larutdalam air. Sama dengan diklon, kloramil pada kadar tertent, 480 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KIMIA a on <> er ci ‘OH or co . Ni, GL & ‘Amiben PoP membasmi tumbuhan pengganggu yang berkayu, dan diuron untuk pengendalian tumbuhan pengganggu pada nanas, tebu, atau kapas. Rodentisida, Racun Pembunuh Binatang Pengerat Di Indonesia, sebagian besar rodentisida yang diizinkan beredar adalah yang mempunyai sifat antikoagulan. Antikoagulan ini bekerja dengan cara menghambat pembekuan darah dan merusak jaringan-jaringan pem- buluh darah sehingga mengakibatkan perdarahan pada bagian dalam tubuh. Dengan rusaknya jaringan pem- buluh darah, binatang tersebut akan mati. Rodentisida koagulan yang masuk ke dalam tubuh dapat me- nimbulkan keracunan. Gejala-gejale keracunan mencakup rasa nyeri pada punggung, lambung, dan usus; muntah-muntah, perdarahan pada hidung dan gusi; bintik-bintik merah pada kulit; tinja dan air seni ber- darah; dan timbul lebam sekitar lutut, siku, dan pantat. Rodentisida umumnya digunakan untuk membunuh tikus. Agar dapat membasmi tikus secara efektf, syarat antikoagulan antara lain tidak berasa, tidak berbau, lambat bereaksi dalam tubuh, serta tidak mem- bahayakan manusia dan binatang, ternak lain. Dalam pemakaiannye, rodentisida ada yang dicampur dengan umpan lain terlebih dahulu, tetapi ada yang langsung diumpankan. Selain rodentisida koagulan, rodentisida nonkoagulan juga dikenal, namun jarang digunakan. Rodentisida koagulan telah banyak dikenal, misalnya dipaksin'dan warfarin. Vlartain Bentuk kristal warfarin atau kumadin mempunyai titik lebur 161°C. Warfarin larut dalam aseton dan dioksan; cukup larut dalam metanol, etanol, dan isopropanol; dan praktis tidak larut dalam air, benzen, dan sikloheksana. Rodentisida antikoagulan ini mempunyai gugus keton (karbonil) bebas dan hidroksil bebas, yang menentukan reaksi-reaksi kimianya. Dipaksin atau didandin mempunyai rumus molekul C,,H,,O, dengan berat molekul 340,36. Dipaksin ber- bentuk kristal kuning pucat dengan titik lebur 146-147°C. Rodentisida koagulan ini praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam benzen dan alkohol panas; dan larut dalam asam asetat dan aseton. 484 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. LaruTaN DAN Sistem KoLoin Senyawa-senyawa anorganik seperti air, asam, basa, dan garam termasuk elektrolit, sedangkan hampir semua senyawa organik yang saat ini telah dikenal adalah nonelektrolit. Teor asam dan basa Berbagai teor’ telah dikemukeXan dalam rangka menjelaskan sifatasam dan basa. Asam dan basa didefinisikan dengan definisi yang secara berangsur-angsur semakin bersifat umum. Teori asam-basa Arthenius . Arrhenius mendefinisikan asam sebagai suatu senyawa yang dalam air akan membebaskan ion hidrogen (1), sedangkan basa sebagai suatu senyawa yang dalam air akan membebaskan ion hidroksil (OH). ‘Asam Arrhenius dirumuskan sebagai H1,Z, yang mengalami ionisasi di dalam air sebagai berikut: HZ (eq) —> xH (aq) + Zea) Corton: HBr(eq)= eH aq) +B (aa) HS0,aq) = ——» 2H" faq) + SOF (aa) H,PO,(aq) = ——» SH" (@q) + POF (aq) Pada ionisasi tersebut, ion H* adalah pembawasifat asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk disebut ion sisa asam. Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, yang dirumuskan sebagai M(OH)y yang mengalami ionisasi di dalam air sebagai berikut: (OH, (aq) = ——> M¥(aq) + yO (aq) Contoh: KOH (aq) —> Keg + ore) Zn(OH),ag = —— Zat (aq) + 20H (aq) Fo(OH),aq = ——> Fe (aq) + 30H (aq) Pada ionisasi tersebut, ion OH’ adalah pembawa sifat basa, sedangkan ion posilif yang lerbentuk disebut ion logam positif. Teori proton asam dan basa ‘Teor! ini dikemukakan oleh Bronsted, seorang ahli kimia berkebangsaan Denmark, dan Lowry, seorang ahi Kimia berkebangsaan Inggris pada tahun 1923. Menurut teori ini, asam adalahsuatu donor proton, yakni suatu zat yang dapat memberikan atau melepaskan sebuah proion kepada zat lain, sedangkan basa adalah akseptor proton, yakni suatu zat yang dapat menerima sebuah proton dari zat lain. 401 - aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Pencantar Kimia Secara umum, pengionan elektrolit (garam) yang sular larut A,B, dirumuskan: ABy == AY + yBI sehingga harga dari Ksp Kep= ate [By Dengan A%* dan BY = ion-ion elektrolit Y * a) Untuk elektrolit biner PeCrO,—+ Pb*? + CrOz AgCl—+ Agt+ ci- Ksp= [Pb*7] [C104] Ksp = [Ag*] [Cr] b) Untuk elektrolit terner FeCl —> Pb?+ 2c Ag,CrO,—> 2Ag*+ Crop Ksp = (Pb**] [CIF Ksp=[Ag*F [CrOj] ©) Untuk elektrolit kuarterner AgsPO,—> 3Ag*+ PO} AUOH);—> Alt? + 30H Ksp = [Ag*P [PO§] Ksp=[Al] [OH-P Kelarutan suatu zat menyatakan jumlah zat yang terlarut dalam satu liter larutan. Satuan kelarutan di- nyatakan dalam mol/liter, gram/liter, atau mgram/liter. AB, =F A+ yx $ mol/l (xS) mol/I_(y.S) mol/l Ksp= [Ay [B+ = SF. (yy = eS. yyy Ksp= xy . sey SH= Kep—» s=\"7 Kop _ xy? sey Dengan Ksp = hasil kali kelarutan S$ =kelarutan basa atau garam yang sukar larut x =indeks ion logam y= indeks ion sisa asam atau hidroksil — 496 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Lautan DAN Sistem Kotoin 2. Untuk mendapatkan larutan 10% kalium klorida, berapa gram garam tersebut harus dilarutkan dalam air sehingge volumenya 500m1? Jawab berat KCL we b/V KCL a x 100 10x 500 Berat cl = 10500. =50 Berat Kalium klorida = 50 gram Fraksi mol larutan Konsentrasi suatu larutan dapat dinyatakan dengan fraksi mol, yaitu satuan konsentrasi yang semua korn- poren larutannya dihitung dalam satuan mol. Fraksi mol dinyatakan dalam lambang x. Untuk suatularutan yang terdiriatasn, mol komponen A, n, mol komponen B, nemal komponenC, nmol komponen D, dan seterusnya, fraksi mol Komponen A stau X, adalah: AEA Ag Ay X, = Fraksi mol komponen A n =banyaknye mol komponen C anyaknya mol Komponen D Secara umum, fraksi mol Komponen A suatu larutan yang mengandung banyak komponen dapat di- tuliskan sebagai berikut Jumian mol Komponen A “Tamia mot semua kemponen Fraksi mol A= x= Fraksi mol zat terlarut adalah jumlah mol zat terlarut dibagi dengan jumlah mol zat terlarut dan mol zat pelarut, sedangkan fraksi mol pelarut adalzh jumlah mol zat pelarut dibagi dengan jumlah mol zat terlarut dan mol zat pelarut, Jumlah fraksi mol = 1. Sebagai contoh, suatu larutan terdiri atas a mol A dan b mol B, maka fraksi mol A dan fraksi mol B adalah: a ® re a = 501 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PenGantar Kimta Jadi, ppb adalah satuan konsentrasi untuk sedikit zat terlarut dalam larutan yang sangat encer. Apabila kita menggunakan pelarat air dan jumlah zat terlarut sangat sedikit, berat jenis lanutan yang terjadi mendekati beratjenis air sehingga dalam perhitungan berat jenis larutan dianggap 1 g/ml atau 1 kg/liter. Sifat koligatif larutan. Zat yang tidak menguap apabila dilarutkan ke dalam zat pelarut, sifat-sifat fisika larutan berbeda nyata de- ngan sifat-sifat fisike pelarut murni. * Sifat-sifat fisika larutan yang hanya bergantung pada jurnlah partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak bergantung pada jenis partikel dikenal dengan sifet-sfat Koligatif ‘Ada 4 sifat koligatif larutan, yaitu penurunan titik beku, kenaikan titik didih, timbulnya tekanan osmotik, dan penarunan tekanan wap. Penurunan titik beku Jika kita melarutkan suatu zat ke dalam pelarut murni dan kemudian mendinginkannya, titik beku larutan yang diperoleh akan lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut murni tersebut. Selisih antara titik beku larutan dan titik beku pelarut murni disebut penurunan titk beku (A tb) yang di- ayatakan oleh larutan tessebut. ‘Sebagai contoh, kita melarutkan gula pasir dalam air murni dan kemudian didinginkan ternyata membekit pada -03°C. Titik beku pelarut (air murni} = O'C. Titik beku larutan gula pasir dalam air =-0,3°C Jadi, A tb= OC ~(-03°C) = 03°C Serakin banyak zat yang dlarutkan dalam gus Iran, semakin besor ponurunan fk bok Isrtn tersebut. Menurut Raoult, besamnya 4 tb sebanding dengan konsentrasi molal dan tidak tergantung pada jenis zat lerlarut. Untuk larutan nonelektrolit: Atb=makb dengan m adalah konsentrasi molalnya= —2— x 2000. schingga rumus menjadi: ‘Be, » Ate x cp oe Atb = penurunan titik beku larutan (C) a = beratzat terlarut (gram); b = berat pelarut (gram) BM = berat molekul zat terlarut Kb = tetapan penurunan titik beku molal pelarut (C/mol). Untuk tiap jenis pelarut, besamya Kb sudah tertentu, misalnya untuk air = 1,85; benzena =5,12; asam asetat += 3,82; naftalena = 69, dan fenol = 7,4. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR Kimia Jawab: Elektrolit KC ==5 Kt++Cr n= an 2 Terionisir 80% ——> a=08 Atd=—2- ar xKa x {1 +(n-1) a} 585, 1000 = 583, 100 osx t+ e108 58,5 1000 eee) = 0,1x1%052%(1 40,8) = 00936 Jadi, kenaiken titik didih larutan = 0,0936°C dan titik didih larutan = 100°C + 0,0936°C = 100,0936°C Penurunan tekanan uap Tekanan uap jenuh suatu pelarut mumipada suhu tertentu akan menjadi berkurang jika ditambahkan dengan zat terlarut yang sukar menguap. Tekanan wap air murni pada suhu 200° C adalah 17,54 mmbg dan jika dalam air tersebut dilarutkan sedikit zat nonelektrolit yang sukar menguap, tekanan uap jenuh larutan akar lebih rendah dari 1754 mmHg. Penurunan tekanan wap jenuh larutan akan, semakin besar apabila konsentrasi (fraksi mol) zat terlarut semakin besar. . Menurut Raoult, besar tekanan uap suata larutan yang mengandung zat terlarut yang tidak mudah meng- uuap sama dengan hasil perkalian tekanan wap jenuh pelarut murninya dengan fraksi mol pelarutnya. ‘Apabila zat B yang tidak mudah menguap dilarutkan ke dalam zat pelarut muri A, menurut Raoult beraku Karena X, + X= 1, mala X,=(1-%) sehingga (1=XB) —> P= Pr_Pex, AP. =Penurunan tekanan uap jenuh P= Tekanan wap jenuh pelarut murnipada t°C (mmblg) P= Tekanan wap jenuh larutan pada tC (mmHg) X, =fraksimol pelarutA X, = fraksimol zatterlarutB =jumlah mol A =jumlah mol B m 30 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. LaruTan Dan Sistem KOLoID 7 ~ _ Ro-bueetne me Isctonik portonik Pembengiatan sel disebut plasmolisis.Sebaliknya, apabila sel ditempatkan dalam larutan yang tekaran osmotiknya lebih rerdah (hipotonik), sir dari luar akan masuk ke dalam sel den menycbabkan ael menyembab atau membengkak dan proses ini disebut plasmoptisis, Derajat keasaman (pH) Larutan Untuk menyatakan tingkat keasaman suatu larutan digunakan pengerlian derajal keasaman yang disebut pH. Kimiawan Sorensen mendefinisikan pH sebagai logaritma negatif konsentrasi ion hidrogen (bilangan dasar 10). Nilai pH (p berasal dari kata pofenz, yang berarti pangkat dan H adalah lambang atom hidrogen), di- rumuskan: pH = og IH") atau H']=10%" pH= 7, artnya tog (H"]=7 ——>[H]= 107 Larutan yang bersifat netral, yang memiliki konsentrasi H' dan OH” sama, menunjakkan harga pH-nya = 7. Laruian yang bersifat asam, yang konsentrasi H*-nya lebih banyak daripada [OH], memiliki pFI<7,sedang- kan larutan yang bersifat basa konsentresi [OF] nya lebih besar daripada {H*], memiliki pH > 7. Skala pH biasanya 0-14, sehingga pH = 0-7 adalah asam dan pH 7-14 adalah basa, sedangkan pH tepat 7 adalah netral. ‘Semakin besar konsentrasi ion H*,semmakin kecil nilai pH. Untuk dipahami bahwa suatu larutan dengan pH = 1 berarti 10x lebih asam dibandingkan dengan larutan pH = 2. Kebasaan suatu larutan dinyatakan dengan pOH, dananalog dengan pH, besarnya pOH = ~Jog [OH+] Konstanta kesetimbangan air, Kw Air adalah elektrolit yang sangat leah, sehingga hanya sedikit yang terurai menjadi ior- kesetimbangan ionisasi air adalah: mnnya. Persamaan 0 == H+ OW Menuruthukum kesetimbangan, oe THO Konsentrasi H,O sangat besar bila dibandingkan dengan banyaknya HO yang terionisasi, sehingga derajat ionisasi amendekati nol, Oleh karena itu, konsentrasi H,O dianggap masih tetap atau tidak mengalami perubah- an. Rumus pendekatannya adalah: 515 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KiMIA. 0,05, = log 4,5x 104 + log, > log 45 x10+ + og. 20 =3,35-06 =2,75 2. Hitunglah pH larutan campuran 0,03 M amonium hidroksida (NH,OH) dan 0,05 M amonium Klorida (NHC) bila tetapan ionisasi amonium hidroksida = 1,8 10°! Jawab OH = pkb + log fet [Amonium klorida] “= =log Kb + log 8 KP +198 TAmonium hidroksida) 002 = log 1,8 x 10 + log 202 og 18x 10% + log Or = 4744037 =511 pH=1400-5,11 = 889 Pembuatan larutan bufer Dengan mempergunakan persamaan Henderson-Hasselbach, kita dapat membuat larutan bufer dengan pH tertentu. Asam asetat mempunyai pKa sebesar 4,74 maka untuk menbuat larutan bufer asam asolat dan garamnya natrium asetal yang mempunyai pH= 4,74 kita mencampur kedua zat tersebut dengan konsentrasi yang sama. Misalnya, kita mencampurkan (,5 M asam asetat dan 05 M natrium asetat atau kita mencampurkan 0,2 M acam asetat dan 0,2 Mnatrium asetat. = pKa + fog —[Na-esetat) PH KG 0 sam saat] 24,74 +1091 =414 Sebagai contoh, membuat larutan bufer dengen pH =5,1, kita mencariasam lemah dengan pKa 5,1. Larutan asam lemah tersebut dengan garamnya pada konsentrasi yang sama bila dicampurkan akan membentuk larutan bufer dengan pH = 5,1 (perhitungan seperti di atas). Bila kita ingin membuat laru‘an bufer dengan pH = 5,1 tetapi kita tidak menemukan asam lemah dengan pKa 5,1 dan hanya menemukan asam lemah dengan pKa = 5,0 kita harus mengatur konsentrasi garam dan asam yang akan kita jadikan bufer. Sebagai contoh, kita mencampurkan 0,63 M garam dan 0,5 M asam. — 522 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. LARUTAN DAN SisTEM KoLoiD: Dengen ditangkapnya H* olehsistem bufer hemoglobin ini, dibantu oleh sistem bufer yang lain, pH eritzosit dapat dipertahankan pada kondisi normal. istem bufer dalam darah Harga pH darah normal sekilar 7,35-7 45. Seseorang dianggap mengalami asidosis bila pH tersebut berada di bawah 7.35 dan mengalami alkalosis bila pH tersebut meningkat di atas 7.45. Berbagai sistem bufer dapat membantu menstabilkan pH tersebut. Hasil akhir berbagai proses metabolik intrasel adalah katbon dioksida dan air. Karbon dioksida tersebut yang berdifusi ke dalam darah akan mengalami proses lebib lanjut. Sistem bufer dalam plasma darah Lebih dari sembilan puluh persen karbon dioksida yang masuk plasma darah berdifusi menuju eritrosit, sedangkan sisanya mungkin a) larut dalam plasma; (b) bereaksi dengan air dalam plasma, atau (c) ditkat oleh protein plasma Karbon dioksida dalam plasma yang bereaksi dengan air membentuk asam karbonal dalam jumlah yang sedikit sekali sebab dalam plasma tidak ada enzim karbonat anhidrase yang mengatalisis reaksi ini. Asam karbonat yang terbentuk juge sangat sedikit terurai menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat. 00, +H,0s=> H,C0, H,00, === H+ 00; Protein plasma dapat juga mengikat karbon dioksida sehingga terbentuk protein karbamat yang segera melepaskan ion hidrogennya, A co, + ment, ee Pr-coom PeALG00H =H «het cor h 4 Ton hidrogen yang diperoleh dari peruraian asam karbonatatau peruraian protein karbamat, ditangkap oleh bufer proteindanbufer fosfat. HY + Protoin —» HProtein HY +HPO; —» HPO; Dengan ditangkapnya ionhidrogen oleh kedua sistem bufer ini, pH plasma darah praktis tetap. Sistem bufer dalam eritrosit Dalam eritrosit, sebagian karbon dioksida yang berasal dari plasma, cepat bereaksi dengan air oleh pengaruh enzim karbonat anhidrase, membentuk asam karbonat. Asam karbonat tersebut segera terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat. co, + 4,0 s#= Ho, H,cO, s=—> H' +Hco, 529 = aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. LaRuTAN DAN Sistem KoLoiD: Ertrositéalare kapllrjaringan % Leo eno Kater = H,c0, cnhidrase - ze HCO, ———> + Ho; 5 i z H+ Hoo; —+ Hb +0, ° s E or at Gambar 13.5. Bagan pengaturan pH eitrost dalam kapilerjaringan. (Behinsi, 1973) Entrosit dalam Eritrooit dalam aplerparuparu kapiler jarngan Heo; Sistem vena HH danudara Inspirasi Dari reaksi kalaboisme Gambar 13.6 Bagan kerja sama sistem buferbikarbonal & sitem ouferhemaglobin dalam reaksi pernapasan. (Akhil Agus, 1967) 533 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. LaRUTAN DAN Sistem KoLoiD Karena partikel-partikel koloid bermuatan, partikel-partikel tersebut dapat bergerak dalam medan listrik. Gerakan partikel-partikel Koloid yang disebabkan oleh adanya medan listrik ini disebut elektroforesis (clectrophoresis). Elektroforesis dapat dipakai untuk mengetahui apakah partikel-partikel koloid bermuatan positif atau bermuatan negatif. Untuk itu, di dalam alat elektroforesis dimasukkan dispersi koloid dan arus searah yang dialirkan ke dalam sistem dispersi tersebut melalui kedua elektrode. Apabila partikel-partikel koloid lersebut bergerak ke elektroda positif, partikel-partikel tersebut bermuatan negatif, Sebaliknye, apabila partikel-partikel koloid terscbut bergerak ke elektroda negatif, partikel-partikel tersebut bermuatan positi. Setelah partikel-partikel koloid sampai ke elektroda, partikel-partikel tersebut akan dinetralisasi dan terkoa- gulasi di bawah elektroda. Gejela ini penting, misalnya pada pembuatan sarung tangan dari karel, yang mengendapkan sol karetnya pada bentuk tangan secara elektroforesis. Pada Gambar 12.14 terlihat salah satu alal sederhana yang digunakan untuk menentukan muatan dispersi koloid. Tabung berbentuk U dari bahan gelas yang seperempat bagiannya diisi dengan aquadest dan di- lengkapi dengan elektrode dihubungkan dengan corong pisah yang berisi koloid (misalnya sol AsS,) yang akan ditentukan muatannya. Kran corong pisah dibuka secara pelan dan hati-hati sehingga sol As,S, yang berwarna kuning mengalir secara amat lambat melalui selang menuju tabung U dan aquadest pada tabung U akan naik. Batas antara aquadest dan sol akan terlihat dengan jelas dan pada saat yang tepat kran-kran de tutup. Jika arus listrik searah dialirkan ke dalam sistem koloid melalui kedua elektrode, setelah beberapa ment, temyata sol As,S, bergerak ke arah anoda (elektroda +). Hal ini menunjukkan bahwaa fase terdispersi sol ASS, bermuatan negatif. Gambar 13.14 Alat uniuk menentukan mustan disper! kotoid. Stabilitas partikel-partikel koloid terutama disebabkan oleh partikel-partikel lersebut mempunyai muatan listrik yang sama. Karena muatannya sama, partikel-partikel koloid tersebut selalu tolak menolak schingga mencegah terjadinya koagulasi atau penggumpalan. Koagulasi dapat terjadi karena pengadukan, pemanasan, pendinginan, atau karena pengaruh penambahan bahan-bahan kimia tertentu. Partikel-partikel koloid dapat mengalami koagulasi apabila dicampur dengan partikel-partikel koloid yang muatannye berlawanan. Jika sol arsen sulfida yang bermuatan negatif dan sol feri hidroksida yang bermuatan positif dicampur, muatannya saling menetralkan dan segera terjadi koagulasi. ‘Semakin tinggi konsentrasi elektrolit yang ditambahkan, semakin cepat terjadinya koagulasi. Semakin besar muatan elektrolit-elektrolit yang ditambahkan, semakin cepat terjadinya koagulasi. Mengingat sifat-sifat aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. eS © LARUTAN DAN SisTEM KOLOID. Gambar 13.16 Prosesdialisis. (a) Baleberis air yang solalharusdipedbari. (b Kaniung yang bersilat semi peemeabel.c) Keloid yang kotor den akan dimurnixan. id) engaduk, gunakan dialisator yang lebih sempurna (Gambar 12.16). Agar permukaan membran dialisator lebih luas, digunakan kantung dari hewan yang bersifat semipermeabel. Tempat air dipanaskan dan air selalu diaduk dan diperbarut. Prinsip kerja proses dialisis digunakan dalam bidang kedokteran pada pencucian darah penderita ginjal di rumah sakit. Dalam hal ini, fungsi ginjal digantikan dengan mesin dialisator. Sebagaimana kita ketahuti, fungsi ginjal yang utama adalah membuang produk buangan metabolisme alamiah, seperti ureum dan kreatinin dalam darah. Kegagalan dalam membuang produk buangan ini akan mengakibatkan kematian. Satuan ginjal artifisial (Gambar 12.17) telah dapat menyelamatkan jiwa banyak orang seliap tahun. Untuk menyambung hidupnya sampai memperoleh ginjal cangkokan, penderita harus menggunakan perawatan dialisis ini secara teratur. ddorah mnus produk buangan embal ke pasien Gambar 13.17 Diagram suatusatuan dislsisdarah. (Keenan, 1980) 543 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. LaruTAN DAN Sistem KoLoi Gel atau jeli Geladalah sistem koloid yang fase terdispersinyaberupacairan, sedangkan medium pendispersinya berupa zat padat. Pada umumunya terjadi dari sol liofil (hidrofil) yang fase terdispersinya mempunyai kemampuan sangat kuat untuk menarik medium pendispersinya (air, sehingga dihasilkan koagulan yang bentuknye antara padat dan cair (kental, beku, atau setengah kaku). Berdasarkan sifainya, gel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gel kenyal dan gel tidak kenyal. Gel kenyal diperoteh dengan melarutkan sol dalam air panas terlebih dahulu dan kemudian didinginkan sehingga ter- bentuk masa yang semipadat, misalnya gel sabun, gel agat-agar, selai, dan gelatin. Contoh gel tak kenyal adalah gel silika yang banyak digunakan dalam analisis kromatografi. Gel silika dapat dibuat dengan men- campurkan larutan garam silika dengan HCl. Emulsi Emulsi (emulsion) adalah suatu sistem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairan yang tidak dapat bercampur. Misalnya benzena dalam air, minyak dalam air, dan air susu. Mengingat kedua fase tidak dapat bercampur, keduanya akan segera memisah. Untuk menjaga agar emul- si tersebut mantap atau stabil, perlu ditambahkan zat ketiga yang disebut emulgator atau zat pengemulsi (emulsifying agent). Beberapa bahan kimia alami dapat digunakan sebagai emulgator, seperti gelatin, pektin, kuning telur, pasta kanji, kasein, albumin, gom arab, dan madu alam. Bahan kimia sintetis, seperti sabun, deterjen, kalsium butirat, CMC (Carbory Methyl Cellulose), metil selulosa, dan etanolamin juga capat dipakai untuk maksud yang sama, Syarat emulgator adalah molekul-molekulnya mempunyai afinitas tethadap kedua cairan yang mem- bentuk emulsi. Daya afinitasnya harus parsial atau tidak sama terhadap kedua cairan tersebut. Salah satu uujung emulgator larut dalam cairan yang satu, sedangkan ujung yang lain hanya membentuk lapisan tipis (Gelapis molekul) di sekeliling atau di atas permakaan cairan yang lain. Jika kita mempunyai cairan L1 dan L2 yang tak tercampurkan, kemudian ditambahkan dengan emulgator dan digojok, kemungkinan akan timbul emulsi jenis L1/L2 atau L2/L1. Jenis emulsi .2/L1 akan terbentuk bila emulgator larut dengan baik dalam L1 dan membentuk lapisan monomolekuler di atas permukaan L2. Jenis ‘emulsi L1/L2 terjadi sebaliknya, yaitu bila emulgator larut dengan baik dalam L2 dan membentuk lapisan monomolekuler di atas permukaan L1 Fenomena Membran Membran merupakan lapisan semipermabel yang mampu melewatkan spesitertentu dan menahan spesi yang Jain berdasarkan ukuran spesi yang akan dipisahkan. Spesi yang memiliki ukuran lebih besar dari pori mem- bran akan tertahan dan spesi dengan ukuran yang lebih kecil dapat melewati membran. Dengan kata lain, membran memiliki sifat transpor yang selektif. Peranan membran adalah sebagai pemisah atau filter. Proses pemisahan dengan membran terjadi akibat adanya gaya pendorong. Kecepatan transpér spesi-spesi tersebut ditentukan oleh gaya pendorong yang be- kerja dan mobilitas spesi yang bersangkutan di dalam membran. Gaya-gaya pendorong lersebut dapat berupa gradien tekanan, gradien konsentrasi, gradien potensial listrik, atau gradien suhu antara dua substituen yang dipisahkan oleh membran. Berdasarkan eksistensinya, membran dapat dibedakan atas membran alamiah dan membran sintetis, sedangkan berdasarkan morfologinya membran dapat dibedakan atas membran simetris dan membran asi- metris. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KiMiA Bila pada kondisi awal konsentrasi masing-masing larutan tidak sama, misalnya larutan di ruang I = 0,1 ‘mol/liter dan larutan di Ruang Il = 0,2 mol/liter, pada kondist setimbang dapat dihitung konsentrasi masing- masing larutan dan harga r. ‘Kondisi awal R- oor Nat Rg oct Kondisi setmbang Nat ca aa * ct oo] K' eo 6g « y |e CH CH Harga x, y dan z dapat kita cari dengan menggunakan persamaan (5), (6) dan (1) yang telah kita bicarakan. ye —2. OL er2e, X= G,-¥= 02-0,08 = 0,12 ZaK-y=012-0,08= 0,04 Korsentrasi pada kondisi setimbang adalah sebagai berikut: Net = g06 Nat = 0,04 R= on roe Kt = an2 Kt = 0,08 ch = 008 om = 0.12 3. Kemungkinan ketiga, apabila Ruang If atau larutan eksternalnya hanya air. Kondisisemula Nat Re | HO—> Hot oo Misalkan ada x mol/liter ion Na* yang pindah dari Ruang I ke Ruang I maka agar memenuhi hukum termonetralitas sebanyak xmol/liter ion hidronium harus berpindah dari Ruang Il ke Ruang I. Net Hot nto fa-x) x aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. LaRUTAN DAN Sistem Koto, 65. Apekah yang dimaksud dengan proses dialisis, elektrodialisis, dan ultrafiltrasi? Berikan masing-masing sedikit keterangan dan lengkapi keterangan anda dengan gamber! 66. Jelaskan secara singkat berikut contoh cara pembuatan koloid dengan a) metode kondensasi; b) metoda dispersi dan c) cara peplisasi. 67. Bagaimana cara menentukan partikel koloid bermuatan? Berikan sedikit keterangan! 68. Apakah yang dimaksud dengan aeroso!? Berilah contoh aerosol cair dan aerosol padat! 69. Berilah sedikit penjelasan mengenai perbedaan antara sol liofil dan sol liofob! 70. Apakah yang dimaksud dengan gel? Berilah dua contoh gel! Gel apakah yang banyak digunakan dalam analisis kromatografi? 71, Partikel koloid ada yang senang dan ada yang tidak senang dengan zat pelarutnya. Sebutkan nama kedua jenis partikel koloid tersebut dan bagaimana cara mengendapkannya! 72. Apakah yang dimaksud dengan emulsi? Ada dua contoh emulsi antara lemak dengan air. Berilah sedikit peniclasan tentang kedua jenis emulsi tersebut! 73. Apakah yang dimaksud dengan emulgator? Sebutkan syarat suatu senyawa agar dapat digunakan sebagai emulgalor? Berikan beberapa contoh emulgator! 74, Berdasarkan hubungan antara fase terdispersi dan medium pendispersinya, ada berapa macam sistem koloid? Berilah contoh-contohnya! 78. Dalam prosos pembuatan koloid, apa perbedaan anlara metode kondersasi dan metode dispersi? DAFTAR PUSTAKA ‘Amsden, 1950. Physical Chemistry for Premedical Students. Second Edition, New York: Mc Graw-Hill Book Company Barrow. 1961. Physical Chemistry. Finst Edition, New York: McGraw-Hill Book Company, Inc. Bohinsi. 1973. Moderns Concepts in Biochemistry. Pip Edition. Boston: Allyn and Bacon Ine. Glinka, N. General Chemistry. First Edition. Moscow: Peace Publishers. Hawk, etal. 1947. Practical Physiological Chemistry. Thirdteenth Edition. New York: Me Graw-Hill Company, Inc. Hiskia Achmad. 1982, Kimia Larutan, Cetakan Pertama. Bandung: Penerbit Departemen Kimia Fakultas Matematika dan mu Pengetahuan Alam, ITB Keenan, etal. 1990. Kina untuk Universias. Fl, Ke6 id dan 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kolthoff e Sandell. 1963. Textbook of Quantitative inorganic Analysis. Third Edition, New York: The Macmillan Company. Montgomery, etal. 1983. Biokimi. Ji 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Partington, 1987. A Textbook of tnorganie Chemistry. Sixth Editon, New York: Macmillan and Co Ltd. Potrucci1987. Kina Desor.flid2. Ed, Ke-d, Jakarta: Penerbit Enlangga Vogel, Arthur I. 1960. A Textbook of Macro and Seminisro Qualiative inorganic Analysis. Fourth Edition, London: Longmans ‘Green & Co Lt Vogel, Arthur, 1991. A Textbook of Quantitative inorganic Analysis, London: Langraans group Lid. YO KN. 1963. kitisor Kimia Teor, Cetakan Tiga. Semarang: Penerbit Yayasan Kanisius — 5) — aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KIMIA CANCER Gambar 14.4 Lambang bahan kinia karsinogen kanker pada manusia. Bahan kimia yang dapat menimbutkan atau memengaruhi timbulnya kanker disebut bahan-bahan kimia karsinogenik, sedangkan proses terjadinya kanker itu sendiri disebut karsinogenesi Pada mulanya yang dimaksudkan dengan bahan-bahan kimia karsinogenik adalah bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan kanker ganas. Mengingat masalah ‘apakah kanker ringan berpotensi menjadi kanker ganas atau tidak’ belum terpecahkan, ekhirakhir ini yarig dimaksud dengan bahan-bahan karsi- nogenik adalah bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan kanker, tanpa memperhatikan apakah kanker itu kanker ganas atau kanker ringan. Kanker pada tubuh manusia atau hewan akibat paparan bahan kimia karsinogenik tidak berjalan spontan atau seketika, melainkan terjadi setelah melalui masa laten yang lamanya bergantung pada: (a) kekuatan bahan kimia karsinogenik; (b) dosis bahan kimia karsinogerik; (c) kepekaan sel penderita; dan (d) berbagai macam fektor lain. Pada manusia, kanker dapat timbul setelzh beberapa tahun (biasanya lebih dari 20 tahun) terpapar oleh bahan kimia karsinogenik, sedangsan pada hewan waktu paparan ini lebih singkat (beberapa bulan), bergantung, pada jenis hewan. Bahan kimia karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh segera dipengaruhi oleh enzim-enzim. Enzim utama yang memengaruhi bahan kimia karsinogenik adalah golongan enzim oksidase. Reaksi oksidasi secara efektif dapat menetralkan bahan kimia karsinogenik tersebut menjadi bahan kimia yang tidak berbahaya ‘Akan telapi, hal yang scbaliknya dapat juga terjadi, yaitu bahan kimia ini dipengaruhi oleh enzim oksidase dan berubah menjadi bahan kimia baru yang lebih reaktif. Setelah itu, bahan kimia baru ini dapat menembus sel membran dan bereaksi dengan bagian sel yang sensitif. Senyawa karsinogenik dapat diklasifikasikan atas: (a) senyawa karsinogenik primer, yaitu senyawa yang secara langsung dapat mengubah se! normal menjadi sel kanker; (b) senyawa karsinogenik sekunder, yaitu senyawa karsinogenik yang akan bekerja setelah mengalami proses aktivasi terlebih dahulu; dan (c) senyawa kokarsinogenik. yaitu senyawa karsinogenik yang tidak bersifat karsinogenik secara mandiri, tetapi jika ber- kontak dengan senyawa tertentu akan bersifat karsinogenik. Hampir semua senyawa karsinogenik adalah senyawa karsinogenik sekunder atau senyawa karsinogenik yang memerlukan aktivasi menjadi bentuk aKtif. Karsinogenesis kimiawi berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu tahap inisiasi, lahap promosi, dan tahap progresi. Suatu bahan kimia karsinogenik dapat merupakan bahan inisiator (pemrakarsa) atau bahan pro- motor (pendororg) timbulnya kanker. Ferlu diingat bahwa ada bahan kimia nonkarsinogenik yang dapat menjadi bahan promotor bagi sel yang telah terkena bahan inisiator. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR KiMIA karbon dioksida, metana, dan ozon dapat naik atau turun, telapi dalam batas-batas yang tidak membahayakan Kesehatan. Komposisi nitrogen atau zat lemas di udara merupakan yang paling besar dibandingkan dengan gas-gas yang lain, yakni 78,09%. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak dapat terbakar, tidak memelihara pembakaran, dan tidak beracun. Nitrogen sedikit lebih ringan dari udara dan pada temperatur biasa bersifat sangat indiferen, yeitu daya gabungnya dengan unsur-unsur lain sangat berkurang, sedangkan pada temperatur tinggi dapat bersenyawa dengan beberapa logam. Nitrogen dapat dicairkan pada tekanan tinggi dan cairan nitrogen yang terbentuk tidak berwarna. Penguapan nitrogen cara cepat, yaitu dengan menggunaken tekanan yang rerdah, menghasilkan nitrogen padat berwarna putih seperti salu de- zngan titik lebur =-210,50°C pada tekanan86 mmHg. Padaumumnya, kadar nitrogen di dalam gua-gua, sumur- sumur tua yang dalam, dan pada tambang-tambang lebih linggi dibandingkan dengan kadar nitrogen di tempat- tempat terbuka. Kadar nitrogen yang tinggi ini akan mengurangi kadar oksigen yang ado schingga dapat mengganggu pemapasan dan bila berlangsung lama akan menyebabkan orang yang berada di tempat tersebut pingsan. (Oksigen atau zat asam adalah suatu gas yang sangat penting dalam kehidupan kite, terutama bagi per- napasan. Pemapasan atau respirasi berarti mengambil atau menghirup oksigen dan membuang sisa pem- bakaran, yakni karbon dioksida dan air. Oksigen disebut juga zat pembakar karena oksigen berguna dalam pembakaran bahan makanan dan menghasilkan panas kalori. Sebagian panas kalori berguna untuk me- meliharasuhu tubuh dan sebagian lagi diubah menjadi tenaga untuk bekerja, Sebagian besar mikroorganisme ataurjasad renik memerlukan oksigen untuk proses penguraian bahan makanan. Oksigen menupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan bersifat netral. Oksigen tidak dapat terbakar, telapimemungkin- kan terjadinya pembakaran, Olsigen Sedikit lebih berat dari udara dan bersifat paramagnetisme, yakni mempunyai daya gabung besar terhadap hampir semua unsur lain. Zat ini tidak beracun, tetapi dapat mendatangkan maut jika dihirup banyak-banyak dalam keadaan tidak diencerkan. Oksigen relatif sukar cairkan; dalam keadaan cair, oksigen mempunyai wama kebiru-biruan. Oksigen padat juga berwama biru pucat dan mempunyaittitik lebur =-218°C. Untuk menunjukkan adanya oksigen, sebatang kayu yang membaraatau sebaiang lidi yang berpijar dimasukkan ke dalam tempat yang beroksigen, seketika kayu atau lidi tersebutakan Kadar hidrogen bebas atau zat air dalam atmosfer normal sangat kecil, yakni kurang dari 0,001%. Gas ini adalah gas yang paling ringan di antara gas-gas yang telah dikenal pada saat ini. Berat satu liter hidrogen pada suhw O°C dan tekanan 760 mmHg adalah 0,0897 gram. Jadi, semakin Jauh dari permukaan bumi, kadar hidrogen semakin tinggi. Pada temperatur dan tekanan biasa, gas hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Gas ini mudah terbakar dengan nyala yang tidak berwarna, tetapi tidak me- melihara pembakaran. Campuran dua volume hidrogen dan satu volume oksigen dikenal sebagai gas letus arena apabila campuran ini dipanaskan atau dinyalakan akan terjadi letusan dan melepaskan banyak panas. Kelarutan hidrogen dalam air sangat kecil dan tidak dipengaruhi oleh temperatur. Kelarutan dalam alkohol empat kali lebih besar dibandingkan dengan kelarutan dalam air. Gas hidrogen merupakan konduktor yang baik dibandingkan dengan gas-gas yang lain. Gas hidrogen sukar mencair. Gas ini baru dapat dicairkan pada tekanan yang cukup tinggi dan lemperatur yang sangat rendah. Dengan penguapan yang cepat dan tekanan yang rendah, hidrogen cair dapat diubah menjadi hidrogen padat yang mempunyai titik lebur -259C. Karbon dioksida atau zat asam arang mempunyai rumus molekul CO, Karbon dioksida di udara di- hasilkan dari proses pembakaran senyawa-senyawa organik secara sempura dan proses pernapasan hewan dan manusia, Pembusukan bahan-bahan organik dan fermentasi karbohidrat juga dapat menghasilkan gas Karbon dioksida. Gunung berapi yang aktif dapat mengeluarkan,karbon dioksida dalam jumlah cukup. Sumur-sumur tua yang kering dan lama tidak dipergunakan banyak mengandung gas asam arang ini. Gas karbon dioksida mempunyai berat moleku! 44,01. Gas karbon dioksida tidak berwarna, tidak berbau, me- nyebabkan rasa segar pada air, tidak dapat terbakar, tetapi malah dapat memadamken api. Gas ini larut dalam air dan Kelarutannya makin berkureng dengan naiknya temperatur. Gas karbon dioksida larut dalam etanol — 602 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. A ‘Asam amino alifatik, 138 bersifat asam, 136, 137¢ bersifat basa, 136, 137 esensial, 137 glikogenik, 138, 139 ketogenik, 138, 139t netral, 136, 137t nonesensial, 137. nonpolar, 137, 138¢ polar, 137, 138t siklik, 138 ACTH, 181 ‘Adenin, 128, 308 Aderosilsianckabalamin, 402 ‘Aderosin, 315 ADN, 307 ADP, 316 Adrenalin, 115 Aerobik, 627 Auromisin, 434 ‘Aerosol, 546 Airsadah, 624 Akridin, 126 ‘Akromisin, 434 Akseptor proton, £91 Akseroftol, 352, 469 Akt, 565 Alanin, 134¢ rasemase, 416 INDEKS Albumin, 174 Aldrin, 474 Alifatik, 82 Alisiklik, 100 Alkanatrioat, 91 Alkanadioat, 90 Alkanoat, 82 Alkanon,92 Alkanoilhalogenida, 99 Alkena, 84 Alkil, 82 merkaptan, 613, Alkohol, 86 Alkuna, 85 Ametopterin, 379 Amidase, 413 ‘Amidomisin, 437 Amina, 96 aromatik, 114 Aminopeptidase, 193, 412 Aminopterin, 379 Amoniak, 594, 608, 616 AMBP, 316 Anaerobik, 627 ‘Androsteron, 460 Androgen, 460 Aneurin, 367 Anilin, 114 Antibiotik, 423 Antikodon tRNA, 338 Antioksidan, 361, 365 Antipirin, 122 641 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. INDEKS lodium, 385 Keratin, 172, 123 ion Kespesifikan arbonium, 64 geometrik, 293 zwitter, 188 gugus fungsicnal, 29% lonosfer, 601 optik, 493, Iritan, 569 stereokimiia, 393 primer, 569 Kimotripsin, 165, 193 sekunder, 569 Klor, 609 Iritasi, 569 Kloramisetin, 114, 115, 117,435 Isoleusin, 135t Klorofil, 179 Isomerase, 416 Klorofluorokarbon, 606 Isokuinolin, 125 Ktoroform, 616 Isorivoflavin, 370 Kloroplastin, 179 Kobalamin, 380 K Kobamida, 380 Kodein, 440 Kadaverin, 146 Kodekarboksilase, 375 Kafein, 447 Koenzim , 390 Karnfer, 468 Koenzim-A, 371,398 Kanamisin, 433 Kofektor, 390 Karena, 468 Kokain, 446 Karbanion, 64 Kolegen, 172, 123 Karboamina, 22 Kolekalsiferol, 358 Karbohicrase, 409 Kolestanol, 454 Karboksikarboksilase, 407 Kolesterase, 409 Karboksilasi, 377 Kolesterol, 452 Karboksipeptidase, 155, 193, 412 Kolin, 387 Karbomisin, 429 esterase, 409 Karbon Koloid, 535 dioksida, 594, 602, 607, 615 Kompleks enzim substrat, 391 disultida, 609 Konfigurasi D & L, 134 monoksida, 607, 616 Kontransaminase, 375 Karbonitril, 98 Koprosterol, 454 Karbosiklik, 82, 100 Korosif, 569 Karotena, 354,471 Korosifiritan, 576 Karsinogenesis, S86, Kortikosteron, 463 Karsinogenik, 566, 575 Konisol, 462 Katalis, 72 Kortison, 463 Kebutuhan oksigen biokimia, 626 Kresol, 109, 110 Keisomeran, 45 Keisoidina, 117 geometris, 48 Kromoprotein, 176 optis, 50 Keonis, 565 struktur, 46 Kuinin, 441 Kenaikan titi digih, 508 Kuinolin, 125 rm 645 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Sedimen, 626 Serin, 135t Seskuiterpena, 469 Sianckobalarnin, 380, 402 Sifat koligatiflarutan, 506 Siklana, 101 Sikloserin, 437 Siklus Krebs-Henselit, 197 Simazin, 482 Simetris, 106 Sinamilkokain, 446 Sinkonin, 442, Sisi aif, 391 Sistein, 135¢ Sistem dispersi, 535 Sitokrom, 176 olsidase, 384, 385 Sitosin, 124 Sitosterol, 456 Sitronetol, 466 Skatol, 127 Sol, 546 hidrofi, 546 hhidroksida, 540 : liofil, 546 liofob, 546 Solute, 489 Solvent, 489 Spesifitas absolut, 203 enzim, 393 Spiroalkana, 101 Steroid, 451, 452 Stigmasterol, 455 Stratosfer, 600 Streptidin, 431 Streptomisin, 431 Strepiosa, 431 Striknin, 445 acheliks protein, 1678, kuartener protein, 170 primer Inpexs DNA, 321,331 protein, 165 sekunder DNA, 321 protein, 165 tersier protein, 169 Struktur lembaran terlipat, 168 Substrat enzim, 390 Suhu optimum, 396 Sulfadiazin, 12+ Sulfametoksipiridazin, 124 Sulfamerazin, 124 Sulfametazin, 124 Sulfatiazol, 122 Sulfanilamida, 118 Sulfaguanidin, 118 Sulfonat, 118 Sulfur dioksida, 615 Suprainfeksi, 425 Surfaktan, 630 Suspensi, 535 Suspensoid, 192 T Tebain, 441 Tekanan osmotik, 511 TEL, 633 Teobromin, 447 Teofilin, 447 Teramisin, 434 Terpena, 465 Terpenoid, 465 Terpienol, 467 Terpinol, 468 Testosteron, 460 Tetra Ethyl Lead (TEL), 613 Totractil pirotostat, 477 Tetrahidrofolat, 407 Tetrapeptida, 150g Tetrasiklin, 434 Tiamin, 367 Pirofosfat, 367 649 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 3 MWh ISBN 978-979-448-902-4 Buku Panduan Kuliah sere (edokteran las Pengantar Kimia disjikan dalim 15 bab yang tendiristas pendahuluan ‘das keempat belas bab yang menyertainya, Pendahulusn membicarakan serukrur sel, biomolekul, jenis reaksi kimia dalam tubu, bahan kimia dalam cairan buh, makro din mikronutrien peating, bahan kimia sebagai obat, dan analiss kimia dalam bidang kedokteran, ‘Buku ini memberikan tinjauan ulang tentang persenyawaan organike dasa. Bab-bab selanjutnya membahas senyawa-senyawa hayaci yang melandasi kehidupan dan smikronuttien organik esensial. Mater buku ini juga mencakupansbiosik dan alkaloid yang banyak dipakai sebagai ‘bat; senyava steroid, terpenoid, dan pestisida yang penting; dan penjelasan tentang, clekttoit, sft-siftlarucan, sistem bufer asam-basa dalam tubuh, dan sistem kolo. Bagian terakhir memberikan informasi tentang bahan kimia berbahaya dan cara penanganannya dan juga tentang pencemaran kimiawi, yang meliputi pencemaran ludara dan pencemaran ar oleh bahan-behan kimi, Scal-soal yong disajtkan pada setiap bab berguna uncuk memperkays bahan teks ddan bethubangan dengan pokok pembicarzan dalam bab bersangkutn. Drs. Damin Sumardjo lahir pada 21 Oktober 1937 di Purwodadi, Jawa Tengah. Lulus Sarjana Pendidikan Kimia, Universitas Gadjah Mada pada tahun 1964, Staf Pengajar Bagian Kimia Fakulas Kedokteran Universitas Diponegoto selama hampir empat dasawarsasejuk 1964 sampei pumatugas sebagai Leki Kepala pada tahun 2002. fakults yang sama dan Fakulas Bioeksakta ci lingkungan Universitas Diponegoro Jabatan strukeusal yang pernah diemban adilah Ketua Laboratorium Kimia FK UNDIP, Ketua Bagian Kimia FK UNDIP, Kewua Laboratorium Dasar UNDIE, Keeuajrusin Kimia Fakuitas MIPA UNDIP, dan Kens Laboratrium Bioteknolgi Kedokeeran FK UNDIP. Berbagai penelitian dalam bidang kimiaeelah dilakukannya, Berbagai ursus singkat ddan pelatihan kimia telah diikusi. Buku yang pernah ditulis adalah Kimmia Kedoktoran den Biomolekul Organik

You might also like