You are on page 1of 1

Alasan Penggunaan Bahan Tambahan: Obat ini akan di buat bentuk sediaan setengah padat yaitu gel karena

Menurut Farmakope Indonesia III, kadar bahan obat untuk sediaan unguntum yang tidak mengandung obat keras atau narkotik adalah 10%. Sehingga, pada sediaan yang kami buat ini tidak melebihi batas dari telah ditentukan. Pemberian obat ini secara topikal karena dimaksudkan untuk mengatasi gangguan fungi seperti kadas, kurap, maupun sebagai keratolitikum untuk mengatasi bagian kulit yang kapalan. Pada rute topical ini, asam salisilat dimaksudkan untuk tidak juga masuk dalam peredaran sistemik karena efeknya yang hanya sebagai antifungi yang bekerja pada permukaan kulit. Adapun alasan penggunaan bahan tambahan adalah sebagai berikut: 1. basis dan gelling agent.gelling agent,berguna untuk meningkatkan viskositas sediaan agar zat aktif dapat bercampur dengan air. basis yang cocok adalah carbomer karena reltif bersifat tidak toksik, tidak mengiritasi, tidak menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada kulit manusia sehingga cocok digunakan sebagai basis gel serta memberikan bentuk serta penampakan yang baik, jernih dan tidak keruh. 2. alkalizing agent, diperlukan karena jika keadaan sediaan asam,carbomer tidak dapat mengembang dan viskositasnya menjadi rendah. viskositas tersebut tidak cocok untuk gel karena tidak dapat bertahan lama pada permukaan kulit sehingga absorpsi yang terjadi tidsak optimal.sedangkan dalam pH alkali carbomer mengembang sempurna.alkalizing agent yang cocok digunakan adalah TEA karena dengan adanya gliserin (asam lemak) gugus amin akan bereaksi dengan membentuk sabun anionic dengan pH sekitar 8 yang bersifat stabil dalam tipe emulsi O/W. 3. Humectants, Pelembab atau humectan ditambahkan dalam sediaan topical dimaksudkan untuk meningkatkan hidrasi kulit. Hidrasi pada kulit menyebabkan jaringan menjadi lunak, mengembang dan tidak berkeriput sehingga penetrasi zat akan lebih efektif. Humectan yang digunakan adalah propylenglikol dan gliserin karena PEG (poly ethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat aktif yang tak larut dalam air dan meningkatkan penyebaran obat serta Campuran antara gliserin, etanol, dan propilen glikol bersifat stabil secara kimia. 4. Solubilizer,perlu di tambahkan untuk memperbaiki kelarutan zat aktif di dalam air.pada sediaan ini solubilizer yang digunakan adlah etanol karena bersifat larut dalam air dan gliserin selain itu asam salisilat yang berperan sebagai zat aktif juga mempunyai kelarutan yang tinggi dalam etanol.etanol juga dapat berfungsi sebagai pengawet antimikroba dimana konsentrasinya adalah lebih dari 10%. 5. Pengawet, Pengawet dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas sediaan dengan mencegah terjadinya kontaminasi mikroorganisme. Karena pada sediaan mempunyai kadar air yang relative tinggi yang notabene merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu perlu penambahan zat yang dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Pengawet yang di tambahkan adalah kombinasi nipagin nipasol karena masing masing komponen mempunyai fungsi yang berbeda, nipagin lebih efektif untuk antimikroba sedangkan nipasol lebih aktif sebagai antifungi

You might also like