You are on page 1of 1

Kehidupan berasal dari benda mati (air kaldu)

MITOS

atau

fakta ?

Bila kita melihat ke sekeliling tempat tinggal kita, maka dengan sekali pandang saja kita akan dapat membedakan mana yang termasuk makhluk hidup dan mana yang termasuk makhluk atau benda tak hidup serta mana yang termasuk benda mati ( apa bedanya )? Kalau kita mengamati lebih jauh lagi maka sesungguhnya materi yang menyususn makhluk hidup berbeda dengan materi yang menyususn makhluk tak hidup. Untuk membedakan antara satu dengan yang lainnya, kita hendaknya memikirkan asal dari keduanya, komposisi kimianya, struktur dan fungsinya. Marilah kita tinjau makhluk hidup dan tak hidup lebih dekat lagi. Orang-orang zaman dulu sesungguhnya telah mengenal bahwa burung itu menetas dari telur, anak rusa dilahirkan oleh induknya dan sebagainya. Akan tetapi mereka tidak atau sedikit sekali mengetahui perkembangan dan pertumbuhan binatang-binatang kecil (organisme mikroskopis). Binatangbinatang inilah yang selanjutnya dihubungkan dengan abiogenesis. Dimana pada saat itu John Needham, seorang saintis bangsa inggris, berpendapat bahwa mikroorganisme berasal dari benda mati yaitu air kaldu. Ia memanaskan air kaldu biri-biri dalam botol yang tidak begitu rapat untuk beberapa menit, setelah bebeapa hari ia memeriksa air kaldu tersebut didapatkan banyak sekali mikroorganisme. Ia menarik kesimpulan bahwa mikroorganisme (makhluk hidup) berasal dari air kaldu (benda tak hidup). Kira-kira 25 tahun setelah John Needham salah seorang pendukung generatio spontanea atau abiogenesis memperkenalkan eksperimennya, Lazarro Spallazani seorang sainstis berkebnagsaan italia menentang eksperimen dan kesimpulan yang dikemukakan oleh Needham. Spallazani menyatakan bahwa Needham tidak memanaskan air kaldu cukup lama untuk mematikan organisme didalam air kaldu tersebut. Dia berpendapat bahwa mikroorganisme yang berlimpah pada air kaldu setelah beberapa hari tumbuh dari organisme yang masih hidup dalam air kaldu karena pemanasanya yang kurang lama, jadi terjadi bukan karena ggeneratio spontanea. Dalam eksperimennya Spallazani mempersiapakan 19 buah tabung reaksi yang diisi dengan beberapasari tumbuh-tumbuhan. Selanjutnya tabung-tabung tersebut ditutu rapat-rapat dan dididihkan selama satu jam. Setelah bbeberapa hari Spallazani menguji bebberapa tetes sar-sari tumbuh tumbuhan tersebut untuk membuktikan apakah disana terjadi kehidupan atau tidak.Ternyata tidaka terjadi kehidupan dalam seluruh tabung tersebut.

You might also like