You are on page 1of 13

VENTILASI INDUSTRI

Tujuan
Untuk mengurangi paparan kontaminan pada lingkungan kerja khususnya udara bagi pekerja, juga menghindari terkumpulnya gas yang mudah terbakar dan meledak, uap, dan debu. Ventilasi industri diperlukan untuk kenyamanan bekerja, dapat digunakan untuk mendaurulang material yang terbuang dan melindungi lingkungan di luar industri dari kontaminasi akibat buangan industri (air pollution)

Jenis
Ventilasi umum Ventilasi lokal

Ventilasi umum
Diizinkan pemakaiannya bila kontaminan yang menyebar di ruangan kerja dalam jumlah yang kecil dan tidak berbahaya bagi pekerja, tidak mudah terbakar dan meledak. Juga tidak memerlukan pembersih udara sebelum dilepas ke udara terbuka.

Ventilasi lokal
Kontaminan langsung diambil di dekat sumbernya,
tidak diberi kesempatan menyebar pada ruangan kerja. membutuhkan lebih sedikit aliran udara daripada ventilasi umum desain lebih rumit daripada ventilasi umum karena perhitungan kekuatan hisap (untuk mengambil kontaminan) harus sesuai dengan kontaminan yang akan diambil (kecepatan awal, aliran, berat partikel, jarak terhadap sumber), hood, duct, air cleaner, fan direncanakan sesuai kebutuhan.

Cara pengontrolan yang dianjurkan


Sumber
pemeliharaan yang menerus terhadap kemungkinan adanya kebocoran (dapat meningkatkan kontaminasi terhadap ruang kerja). substitusi bahan/material dengan yang lebih rendah tingkat bahayanya (racun, terbakar, meledak) contoh benzene dengan toluene, abrasive blasting dengan kandungan silica yang lebih rendah. lengkapi proses atau ubah proses dengan menurunkan tingkat kontaminasi misalnya dengan menggunakan tirai air ataupun sater spray pada saat memotong bahan yang terbuat dari bahan asbes.

Cara pengontrolan yang dianjurkan (2)


Ruang kerja
Perbesar jarak pekerja dengan sumber kontaminan Dipasang penyekat bila perlu Isolasi sumber pencemar

Langkah-langkah untuk mengurangi bahaya pemaparan


Penjadwalan yang baik, rotasi pekerja, hindari
over-exposure Penggunaan perlindungan perorangan (personal protective) Lakukan pelatihan-pelatihan berkala (mengenal bahan berbahaya, penggunaan peralatan pelindung, pertolongan bila terjadi kecelakaan).

Faktor penting untuk penggunaan Ventilasi Umum


Volume udara pengencer harus cukup
menurunkan kadar kontaminan pada konsentrasi aman. Material (kontaminan) yang mempunyai tingkat bahaya dan racun yang rendah (contoh untuk TLV yang kurang dari 100 ppm dilarang). Kontaminan yang terdapat dalam ruang kerja stabil/constant rate, tidak ada peak hour; perubahan drastis akan menaikkan konsentrasi.

Dilution for Health


Q = F.spgr.W.K.1,000,000 M.L
Q = F = Spgr = W = K = debit udara, cu.ft/min faktor konversi (lihat tabel 1-2) berat jenis material cairan yang digunakan per satuan waktu (lihat tabel 1-2) safety factor (3-10), K tinggi, kecepatan rendah dan jumlah pekerja banyak = berat molekul material

Persyaratan standar untuk kandungan kontaminan dalam ruangan didasarkan pada masa kerja 8 jam sehari dan 40 jam seminggu.

Perhitungan konsentrasi kontaminan dalam suatu ruangan kerja yang berfluktuasi


TWA = C1.T1 + C2.T2 + . Cn.Tn 8
TWA = time weighted average, ppm atau mg/m3 C1Cn = konsentrasi polutan setiap waktu yang berbeda sepanjang hari, ppm atau mg/m3 T1Tn = lama pengukuran pada konsentrasi tertentu, jam

Perhitungan pemaparan campuran kontaminan

E = C1/L1 + C2/L2 + . Cn/Ln


E = Equivalent exposure for the mixture, E<1 tidak berbahaya C1Cn = konsentrasi dari masing-masing kontaminan, ppm L1Ln = batas konsentrasi pemaparan, ppm

Langkah-langkah penanganan

Kenali kontaminan yang terpapar Tentukan batas konsentrasi yang diijinkan dari
setiap bahan tersebut Tentukan sumber dan waktu pemaparan Tentukan konsentrasi setiap kontaminan di lingkungan kerja Hitung rata-rata dan pemaparan maksimum Bandingkan dengan TLV

You might also like