You are on page 1of 7

IX.

BIOKIMIA

Judul Percobaan Tanggal Percobaan Tujuan Percobaan Alat Percobaan 1. Tabung reaksi

: Karbohidrat : 12 Januari 2012 : Mempelajari reaksi-reaksi karbohidrat :

2. Penjepit tabung reaksi 3. Pemanas air 4. Plat tetes 5. Pembakar spiritus Bahan Percobaan 1. Glukosa 10% 2. Fruktosa 10% 3. Sukrosa 10% 4. AgNO3 5% 5. Amonia pekat 6. NaOH 10% 7. Benedict 8. Larutan naftol dalam alcohol Teori singkat 1. Reaksi Molisch Pereaksi Molisch terdiri dari larutan naftol dalam alcohol 95% dengan asam sulfat pekat. Karbohidrat dengan pereaksi ini akan member cincin ungu. Hal ini disebabkan : : 9. H2SO4 pekat 10. HCl 4M 11. Resorsinol 12. HCl pekat 13. Amilum 14. Lakmus 15. Larutan I2

karena etrjadi dehidrasi karbohidrat oelh asam sulfat pekat sehingga etrbentuk furfural/derivatnya, senyawa inilah yang dengan naftol memberikan cincin ungu.

Cara kerja

1 ml larutan glukosa beri 1-2 tetes larutan naftol. Dikocok dahulu, kemduian sambil memegang tabung reaksi tersebut miring dibawah air keran, alirkan dengan hati-hati melalui dinding tabung asam sulfat pekat secukupny asampai terbentuk cincin ungu.

Penambahan asam sulfat ini dapat juga dilakukan dalam beaker glass yang berisi air. Karena Bj asam sulfat itu besarm maka ia akan turun ke bawah. Jangan dikocok! Pada bidang batas kedua cairan, akan terbentuk cincin bewarna ungu. Ulangi percobaan diatas dengan menggunakan alrutan fruktosa dan sukrosa

2. Reduksi dari larutan perak beramoniak/Tollen Reaksi :

Cara kerja

Dalam tabung reaksi campurkan 2,5 ml larutan AgNO3 5% dengan ammonia pekat tetes demi tetes. Setiap kali diberi satu tetes dikocok sebentar. Amonia ditambahkan terus sampai saat dimana endapan yang terjadi tepat menjadi larut. Setelah itu ditambahkan larutan NaOh 10% 1 tetes, jika dengan penambahan NaOH ini masih terjadi endapan, tambahkan lagi ammonia tetes demi tetes sampai endapan tepat larut kembali.

Larutan yang baru dibuat ini, dibagi menjadi 3 bagian, masing-masing masukkan dalam tabung reaksi (I,II,III) Tabung I Tabung II Tabung III : tambahkan 20 tetes larutan glukosa : tambahkan 20 tetes larutan fruktosa : tambahkan 20 tetes larutan sukrosa

Panaskan tabung-tabung tersebut diatas penangas air. Usahakan agar memanaskannya dalam waktu ebrsamaan, Amati tabung yang mana yang paling cepat membentuk cermin perak..

3. Reaksi Larutan Benedict Reaksi :

Larutan benedict merupakan campuran dari CuSO4 1.7%; Na2CO3 9%; dan Na sitrat 17%. Fungsi pereaksi benedict sama dengan pereaksi fehling, tetapi ada beberapa perbedaan antara lain :

PEREAKSI FEHLING 1. Terdiri dari campuran CuSO4 7%+KNa tartrat 34%+ NaOH 12% 2. Terlalu alkalis karena adanya NaOH

PEREAKSI BENEDICT 1. Terdiri dari campuran CuSO4 1,7% + Na sitrat 17%+ Na2CO3 9% 2. Tidak terlalu alkalis, karena menggunakan Na2CO3.

3. Baru dapat dicampur ketika hendak dipakai

3. Lebih stabil sehingga langsung dapat dicampurkan

Cara kerja

Masukkan 20 tetes larutan benedict masing-masing ek dalam tiga tabung reaksi (I,II,III) Tabung I Tabung II Tabung III : tambahkan 20 tetes larutan glukosa : tambahkan 20 tetes larutan fruktosa : tambahkan 20 tetes larutan sukrosa

Masing-masing diberi tanda dengan menggunakan spidol Panaskan tabung-tabung tersebut dalam pemanas air sellama lebih kurang 1 menit (jangan etrlalu lama). Catatlah perbedaan yang terjadi ketiga tabung tersebut.

4. Reaksi seliwanoff (khusus menunjukkan adanya fruktosa) Pereaksi seliwanoff terdiri dari serbuk resorsinol dan HCl encer. Resorsinol = 1,3 dihidroksi benzene. Ke dalam 3 buah tabung reaksi, masing-masing masukkan Tabung I Tabung II Tabung III : 20 tetes larutan glukosa 10% : 20 tetes larutan fruktosa 10% : 20 tetes larutan sukrosa 10%

Pada masing-masing tabung tambahkan 1 ml larutan HCl 4M dan sendok kecil bubuk resorsinol. Letakkan ketiga tabung tersebut dalam air mendidih selama 10 menit. Perhatikan perubahan-perubahan warna pada ketiga tabung tersebut, tabung mana yang menunjukkan perubahan warna.

5. Hidrolisa dari sukrosa Didihkan 40 tetes larutan sukrosa dengan 2 tetes larutan HCl pekat. Pemanasan dilakukan dengan lampu spiritus. Setelah dipanaskan selama 2-3 menit, netralkan (uji dengan lakmus) dengan 2 tetes larutan NaOH 10%, lalu uji dengan larutan Benedict sebanyak 20 tetes. Panaskan lagi larutan tersebut sampai terbentukny aendapan (hanya beberapa menit).

6. Reaksi-reaksi terhadap polisakarida a. Periksa sedikit larutan amilum dengan 2 tetes larutan I2 dalam pelat tetes (test terhadap amilum). b. Ambil 40 tetes larutan amilum dan masukkan ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5 tetes larutan Benedict. Kocok sampai rata, kemudian panaskan larutan ini dengan lampu spiritus. c. Ambil 60 tetes larutan amilum, beri 2 tetes alrutan HCl pekat. Panaskan 1 menit, kemudian periksa sedikit larutan ini dengan 2 tetes larutan I2 dalam pelat tetes. Bila masih terlihat warna biru, panaskan terus. Pemanasan dilakukan dengan spiritus, Setelah pengujian dengan larutan I2 sudah tidak bewarna biru lagi, ebri 10 tetes larutan NaOH untuk menetralkan (uji dengan lakmus) dan tambahkan 10 tetes larutan benedict. Panaskan lagi larutan ini dengan lampu spiritus.

LEMBAR KERJA : KARBOHIDRAT 1. Reaksi Molisch a. Larutan glukosa terlihat dari bening - ada cermin ungu b. Larutan fruktosa terlihat bening - ada cermin ungu c. Larutan sukrosa terlihat bening - ada cermin ungu Kesimpulan : Larutan glukosa, fruktosa, sukrosa yang diberi larutan naftol dan

asam sulfat pekat akan terbentuk cincin ungu

2. Reaksi dengan larutan Perak Beramonia a. Larutan glukosa terlihat ada cermin perak b. Larutan fruktosa terlihat cermin perak c. Larutan sukrosa terlihat ada cermin perak ( tapi lama). Kesimpulan : larutan glukosa dan fruktosa cepat dalam terbentuknya cermin perak, namun sukrosa lebih lama.

3. Reaksi dengan larutan benedict a. Larutan glukosa terlihat endapan merah bata b. Larutan fruktosa terlihat endapan merah bata c. Larutan sukrosa terlihat tidak ada endapan merah bata Kesimpulan : hanya larutan sukrosa yang tidak terbentuknya endapan merah bata.

4. Reaksi Seliwanoff a. Larutan glukosa terlihat kuning b. Larutan fruktosa terlihat jingga kemerahan (++) c. Larutan sukrosa terlihat jingga kemerahan (+) Kesimpulan : larutan fruktosa akan lebih pekat warna jingga kemerahan disbanding dengan larutan sukrosa

5. Hidrolisa sukrosa Setelah diebri larutan benedict larutan bewarna merah cokelat dan ada endapan

6. Reaksi-reaksi terhadap amilum a. Larutan amilum ditambah larutan I2 bewarna biru kehitaman. Larutan setelah diberi larutan benedict bewarna biru terang Bila dipanasi terbentuk endapan hijau muda b. Larutan amilum dipanaskan ebrsama HCl pekat Bila ditetesi larutan I2 tidak menjadi biru menandakan amilum sudah terhidrolisis Larutan ini dipanaskan bersama-sama dengan larutan Benedict tidak berapa lama terbentuk endapan emrah bata Pertanyaan : 1. Reaksi apakah yang dapat membedakan antara gluksoa dan sukrosa Jawab : reaksi dengan larutan ebendictm Perak ebramonia dan Seliwanoff

2. Gula apakah yang terjadi bila sukrosa, laktosa, dan maltose dihidrolisa ? Jawab : sukrosa glukosa dan fruktosa Laktosa glukosa dan galaktosa Maltose gluksoa dan glukosa

3. Sebut dua buah test yang dapat membedakan amilum dengan gluksoa! Jawab: uji iodine dan uji ebendict

4. Tuliskan zat-zat apa yang terjadi pada hidrolsia amilum ? Jawab: glukosa dan maltosa

You might also like