Professional Documents
Culture Documents
Oleh : KELOMPOK VI
Devi Ratna Pratiwi Chintasih Masnitarini Suarniati Fajrul Syam Ansar Sahid P. Zein Tuharea A. Annisa Ulia Satriani Diansri Pratiwi Syam Abdul Qady Afin kolly
1. LATAR BELAKANG
terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus. Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair. Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus. B. PENYEBAB
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:
a) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.
b) Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida. 2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea) disebabkan oleh:
Sedangkan menurut Ngastiyah (1997), penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu: 1. Faktor infeksi a) Infeksi enteral Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous). b) Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun. 2. Faktor malaborsi Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein. 3. Faktor makanan 4. Faktor psikologis
C. PATOMEKANISME DAN PATOFIOLOGI 1. PATOMEKANISME ~ Diare disebabkan oleh virus Virus masuk ke dalam tubuh sampai ke dalam sel epitel usus halus dan menyebabkan infeksi serta jonjot-jonjot (viili) usus halus. Selsel epitel usus halus yang telah rusak terganti yang baru yang berbentuk kuboid atau sel-sel epitel yang belum matang sehingga fungsinya masih belum baik. Villi mengalami atrofi dan tidak dapat mengabsorbsi cairan dan makanan dengan baik. Cairan yang tak terserap akan menyebabkan tekanan koloid osmotik usus. Sehingga terjadi hiperperistaltik sehingga cairan beserta makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus. ~ Diare yang disebabkan oleh Bakteri Bakteri masuk ke dalam tubuh kemudian ke lambung dan lolos sampai ke dalam usus dengan enzim yang diproduksi oleh bakteri, maka berhasil mencairkan lapisan
lendir dengan menutupi sel epitel usus sehingga bakteri dapat masuk ke dalam membran sel epitel. Di dalam membran bakteri mengeluarkan toksin dan CAMP (Cyclic Adenosine Monophospate) yang berkhasiat merangsang sekresi cairan usus di bagian kriptavilli dan menghemat cairan usus bagian apikal. Sebagai akibat adanya rangsangan sekresi cairan yang berlebih, volume cairan di dalam lumen usus akan bertambah banyak. Cairan ini akan menyebabkan dinding usus berkontraksi sehingga terjadi diare. 2. PATOFIOLOGI Pada dasarnya diare terjadi karena adanya gangguan transport terhadap air dan elektrolit di saluran cerna. Mekanisme gangguan tersebut, antara lain : Diare Osmotik = terjadi dalam beberapa keadaan, yaitu : i. Inteloransi makanan ii. Waktu pengosongan lambung yang cepat iii. Defisiensi enzim = enzim laktase iv. Laksan osmotik D. MANIFESTASI KLINIS DIARE
1. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang. 2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai wial dan wiata. 3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. 4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat. 5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan. 6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik. 7. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria). 8. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam. (Kusmaul).
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan tinja a) Makroskopis dan mikroskopis b) PH dan kadar gula dalam tinja c) Bila perlu diadakan uji bakteri 2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah. 3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal. 4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat.
F. KOMPLIKASI 1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik). 2. Renjatan hipovolemik. 3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot, lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram). 4. Hipoglikemia. 5. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus. 6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik. 7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
G. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN DIARE 1. PENCEGAHAN Memperbaiki higiene dan sanitasi = Memperbaiki kebersihan pribadi dan lingkungan Menggunakan air bersih Mencuci tangan terutama sebelum makan dan sesudah BAB BAB pada jamban Hindari makanan yang mentah dan makanan yang tidak higienis 2. PENGOBATAN Pertolongan pertama ~ Pemberian cairan pada penderita
~ Minum oralit ~ Obat diare dibagi menjadi tiga, 1. kemoterapeutika yang memberantas penyebab diare .seperti bakteri atau parasit 2. obstipansia untuk menghilangkan gejala diare dan 3. spasmolitik yang membantu menghilangkan kejang perut yang tidak menyenangkan. 2.TUJUAN
a. Tujuan umum Meningkatkan pelayanan kesehatan penderita diare di PKM Dahlia b. Tujuan Khusus 1. Melakukan identifikasi masalah dgn melihat indikator SPM di puskesmas. 2. Melakukan penilaian besar masalah dengan rumus interval 3. Menentukan besar masalah dari masing-masing indikator
4. Menentukan kegawatan masalah dari aspek keganasan, tingkat urgensi dan biaya. 5. Menghitung kemudahan penanggulangan 6. Menghitung PEARL FAKTOR 7. Menentukan prioritas masalah dengan rumus NPD & NPT 8. Mengidentifikasi penyebab masalah untuk masalah dengan prioritas tertinggi 9. Melakukan pengkajian dimensi mutu 10. Melakukan analisis penyebab masalah 11. Melakukan paired comparison 12. Membuat tabel kumulatif dari hasil paired comparison untuk penyelesaian masalah 13. Menentukan penyebab masalah yang perlu diselesaikan berdasar nilai kumulatif 14. Membuat rencana kegiatan 15. Menentukan kriteria mutlak dari rencana kegiatan 16. Menentukankriteria keinginan dari rencana kegiatan 17. Menentukan program yang akan dilaksanakan 18. Membuat PLAN OF ACTION 19. Melakukan Lokakarya Mini Puskesmas (Pleno)
5.METODE INVESTIGASI a. Pengumpulan Data SKENARIO Seorang ibu mengantar anaknya ke puskesmas yang berumur 10 bulan, dengan keluhan yang dialami berak-berak encer 4 kali dalam sehari, kadang-kadang demam dan flu. Menurut
keterangan ibunya yang diperoleh dari anamnesis bahwa anak tersebut sudah pernah mengalami keluhan yang sama pada umur 7 bulan. Dan ketiga saudaranya juga pernah mengalami keluhan yang sama. Sehingga petugas kesehatan dari puskesmas Dahlia memberikan obat oralit dan puyer. DATA PENDERITA Identitas Nama Umur Alamat Anak ke Nama Oarang Tua Ibu Ayah o Pekerjaan Orang Tua Ibu Ayah Keluhan yang diderita : ~ Berak-berak encer 4 kali dalam sehari ~ Demam ~ Flu : IRT : Wiraswasta : Hajia :: Muh. fatan : 10 Bulan : Jl. Dahlia :4
Penyakit Yang di derita : Diare Obat yang diminum penderita: ~ Minum Oralit ~ Diberi puyer Riwayat penyakit : Diare pada umur 7 bulan
PENDERITA DIARE
b. Penyajian Data DATA JUMLAH PASIENDIARE DI PUSKESMAS DAHLIA TAHUN 2012 UMUR BULAN LK <4thn JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JUMLAH 5 2 4 3 2 5 6 10 6 6 5 2 56 4 2 4 6 10 3 6 11 6 3 3 5 63 PR LK 1-4thn 7 8 9 11 10 12 23 14 8 12 10 5 129 9 6 10 6 9 14 13 5 6 15 7 8 108 PR LK >5thn 5 13 8 9 9 15 12 7 11 9 5 7 110 9 9 13 8 14 7 13 13 17 13 7 13 136
39 40 48 43 54 56 73 70 54 58 37 40
PR
JUMLAH
602
NO JENIS PENYAKIT
JUMLAH KASUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ISPA FLU GASTRITIS GIGIVITIS DERMATITIS KARIES GIGI HIPERTENSI TB LUKA AKIBAT KECELAKAAN DIARE
A. PENENTUAN PRIORITAS Prioritas Masalah Dalam menentukan prioritas masalah, digunakan metode scoring hanlon, dengan membagi ke dalam 4 kriteria masalah: 1. Kriteria A: Besarnya Masalah
NO
1 2 3 4 Status gizi
MASALAH
Pengetahuan ibu Sanitasi Lingkungan Prilaku keluarga
SASARAN %
CAKUPAN %
SELISIH %
100 70 50 70
95,5 10 5 10
0,5 60 45 60
= 1 + 1,98 = 2,98 = 3
Interval = ( nilai tertinggi nilai terendah ) Jumlah kelas = (60-0,5) 3 = 59,5 3 = 19,83
interval no
MASALAH
0.5-20.33
20,34-40,17
40,18-60,01
nilai
nilai
3,3 6,6 9,9 3,3 x x x 9,9 9,9 9,9
1 2 3 4
No
1
Keganasan 3
Urgensi 4
Nilai () 3,3
2 3 4
4 3 4
3 3 3
5 2 4
4 2,7 3,6
No
MASALAH
Kemudahan Penanggulangan
1 2 3 4
2 4 2 4
Keterangan : criteria kemudahan penanggulangan dinilai dari 1-5 1. Kategori D: PEARL Faktor
NO 1 2 3
MASALAH
P 1 1 1
E 1 1 1
A 1 1 1
R 1 1 1
L 1 1 1
HASIL KALI
1 1 1
Prilaku keluarga
Jadi, dapat disimpulkan prioritas masalah dapat diurutkan menjadi: 1. Pengetahuan Ibu 2. Perilaku keluarga 3. Sanitasi lingkungan
4. Status gizi
KEMUNGKINAN PENYEBAB
METODE MARKETING
Status gizi Pengetahuan ibu Perilaku Penyuluhan yang masih kurang Kurangnya sosialisasi yang disampaikan petugas pada masyarakat tentnag pntingnya gizi. Sanitasi lingkungan
LINGKUNGAN OUTPUT P1 P2 P3 -
Jadi, dapat disimpulkan adapun penyebab masalah berdasarkan hasil identifikasi kelompok kami , diantaranya: 1. Status gizi pasien 2. Kurangnya pengetahuan ibu 3. Perilaku keluarga 4. Sanitasi lingkungan
E. POA ( Pla of Action ) NO 1 TUJUAN Tujuan Umum : KEGIATAN a. Melakukan penyuluhan secara tentang sistematis dan terprogram. Khusus : SASARAN b. Masyarakat diwilayah kerja PKM Dahlia WAKTU Bulan November PIC Kelompok 6 KET.
merupakan
bagian Kelompok 6
2.
Tujuan
Umum
Anak
Bulan
Untuk meningkatkan perilaku cuci tangan pakai sabun. Tujuan untuk resiko Khusus: megurangi penularan
REFERENSI www.grahailmu.co.id www.medicastore.com Patofisiologi oleh Elizabeth J. Corwin, EGC Daldiyono. Diare. Dalam : Sulaiman A, Daldyono. Akbar N (ed). Gastroenterologi Hepatologi. Infomedika Jakarta. 1990: 21-33. Hendarwanto. Diare akut karena infeksi. Dalam : Suyono S, Waspaji S (ed) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam I. Balai Penerbit FKUI.Jakarta.1996:451-7.
Nelwan RHH. Penatalaksanaan diare dewasa di milenium baru. Prosiding simposium Current Diagnosis and Treatment in Internal Medicine. Balai Penerbit
FKUI.Jakarta.2001:49-55