You are on page 1of 21

GELOMBANG MEKANIK

Gelombang mekanik (mechanical waves) merupakan gelombang yang


berasal di dalam pergeseran dari suatu bagian medium elastis dari kedudukan normalnya
( kecuali gelombang cahaya dan gelombang elektromagnetik). Karena sifat-sifat elastis
dari medium, maka gangguan tersebut ditransmisikan dari satu lapis ke lapis berikutnya.
Gangguan ini (gelombang) akan bergerak maju melalui medium tersebut, tetapi medium
itu sendiri tidak bergerak secara keseluruhan bersama-sama gerak gelombang tersebut,
semua bagian medium hanya berisolasi di dalam jalan yang terbatas.
Gelombang mekanis dicirikan oleh pengangkutan tenaga (energi) melalui
materi (medium), oleh gerak suatu gangguan di dalam materi tersebut tanpa suatu gerak
menggumpal yang bersangkutan dari materi itu sendiri. Untuk mentransmisikan
gelombang mekanis maka diperlukan suatu medium bahan.
Kita dapat membedakan bermacam-macam gelombang mekanis dengan
meninjau bagaimana gerak partikel materi dihubungkan kepada arah penjalaran
gelombang itu sendiri. Jika gerak partikel materi yang mengangkut gelombang tersebut
adalah tegak lurus kepada arah penjalaran gelombangnya maka gelombang itu disebut
gelombang transversal (transverse wave), sedangkan apabila gerak partikel yamg
nengangkut sebuah gelombang mekanis adalah bolak-balik sepanjang arah penjalaran
maka gelombang itu disebut gelombang longitudinal (longitudinal waves).
Beberapa gelombang bukanlah gelombang transversal murni maupun
gelombang longitdinal murni. Misalnya di dalam gelombang pada permukaan air, partikel
air bergerak ke atas dan ke bawah serta ke belakang dan ke depan yang membuat jejak
jalan eliptis sewaktu gelombang air bergerak.
1. Gelombang dimensi satu, dua dan tiga.
Gelombang juga dapat diklasifikasikan sebagai gelombang berdimensi satu,
gelombang berdimensi dua dan gelombang berdimensi tiga. Pengklasifikasiannya sesuai
dengan banyaknya dimensi yang digunakan gelombang tersebut untuk menjalarkan
tenaga atau energinya.
Semua gejala gelombang yang dibahas sejauh ini merupakan peristiwa fisis
yang memenuhi persamaan gelombang bebas satu dimensi:
Namun kecuali dalam medium berdimensi satu seperti tali dan kawat, gelombang yang
terjadi dalam ruangan bebas pada umumnya memenuhi persamaanyang berbentuk lebih
umum.
Dalam medium yang berdimensi dua,misalnya selaput elastisyang direntang,
persamaan yang berlaku adalah:
x = ( x
1
,x
2
),gelombang ini lazim disebut gelombang permukaan. Kecepatan rambatnya
dalam kasus gelombang selaput elastis ditentukan oleh rumus:

= gaya tegangan permukaan per satuan panjang sepanjang sisi selaput

= rapat massa medium per satuan luas permukaan


= pergeseran kedudukan transversal terhadap kedudukan setimbang
Perluasan untuk gelombang dalam ruang tiga dimensi,memenuhi persamaan:
( ) 0 ,
1
2
2
2
2

,
_

t x
t v
V
2
3
2
2
2
2
2
1
2
2
x x x
V

( ) 0 ,
1
2
2
2 2
2

,
_

t x
t v x

( ) 0 ,
1
2
2
2 2
2
2
2
1
2

1
1
]
1

,
_

t x
t v x x

v
( ) t x,
Solusi persamaan ini dalam ketiga sistem koordinat tersebut masing masing
berupa gelombang datar dengan bentuk ungkapan umum:
( ) ( ) vt x f t x t ,
Gelombang datar ditimbulkan loeh sumber terkolimasi, dan menjalar sepanjang satu arah
tertentu dengan muka gelombang yang berupa bidang datar tegak lurus pada arah rambat.
Gelombang ini secara efektif dapat dipandang sebagai gelombang satu dimensibila
berpolarisasi linear.
Gelombang permukaan atau riak di atas air yang disebabkan oleh batu kecil
yang dijatuhkan ke dalam kolam yang tenang adalah gelombang berdimensi dua.
Gelombang bunyi dan cahaya yang muncul secara radial dari sebuah sumber kecil adalah
gelombang berdimensi tiga.
2. Fungsi Gelombang
Kedudukan setimbang
X x+dx
Untuk menyusun persamaan gerak tali ditinjau gaya yang bekerja pada suatu
elemen tali dalam kedudukan umum ( tak seimbang), seperti yang diperlihatkan pada
gambar. Menurut gambar ini gaya gaya yang bekerja pada elemen tersebut dapat
diungkapkan sebagai berikut:


1 1 2 2
cos cos T T Fx
1
1
1 2 2 2 1 1 2 2
tan ) cos ( tan ) cos ( sin sin

T T T T Fy
Dengan T1 dan T2 menyatakan gaya tegangan yang bekerja pada kedua ujung elemen
tali. Karena elemen tali ini tidak bergerak dalam arah x, maka ax = 0, dan menurut
hukum Newton,maka akan menghasilkan persamaan:
2

2
T
( ) dx x +
1
T
1

( ) x
0 1 1 2 2
cos cos T T T
Dengan To = gaya tegangan tali pada kedudukan seimbang
Kemudian dengan uraian deret Taylor di sekitar x :
Ini berarti:
( )
2
2
t
x f

Atau:
Persamaan ini lazim dituliskan dalam bentuk baku untuk gelombang satu
3. Persamaan diferensial gelombang
A. Bentuk umum solusi gelombang berjalan
Secara umum fungsi tersebut dituliskan dengan notasi:

Untuk membuktikan pernyataan di atas,tuliskan:
Maka:
( )
1 0 2 0
tan tan T T dx x f
( )

,
_

2
2
0
x
T x f

2
2
2
2
0
t x
T

0
1
2
2
2 2
2

t v x

0
T v
( ) ( ) vt x f t x t ,
vt x
' , ' f
d
df
f
d
df
x x
f

Dan:
Berdasarkan persamaan diatas jelas f (x ,t) memenuhi:
Begitu pula dapat dibuktikan bahwa f ( x + vt ) memenuhi persamaan
gelombang yang sama. Jadi, solusi lengkap persamaan gelombang berbentuk umum:
Fungsi f dan g pada umumnya berbeda bentuk. Bentuk khusus fungsi
tersebut ditentukan oleh pola osilasi lokal yang ditimbulkan oleh sumber ekstansi
gelombang.
B. Gelombang Harmonis
Bentuk solusi paling sederhana bagi persamaan gelombang adalah gelombang
harmonis:
) ( cos ) , (
0
vt x k t x
atau
) cos( ) , (
0
t kx t x
Dengan

dan k sebagai konstanta gelombang yang memenuhi hubungan

= kv.
Fungsi
) , ( t x
dapat dihayati dari segi temporal dan spatial secara terpisah. Untuk segi
temporal kita tinjau
) , ( t x
pada titik x tertentu (x = 0 misalnya)dalam medium yang
bersangkutan. Maka
t t cos ) , 0 (
0

jelas melukiskan osilasi lokal dengan frekuensi


temporal v atau frekuensi sudut

adalah perioda T:
v 2 = frekuensi sudut temporal
"
2
2
f
x
f

' vf
d
df
x t
f

"
2
2
2
f v
t
f

0
1
2
2
2 2
2

t
f
v x
f
( ) ( ) ( ) vt x g vt x f t x + + ,
v
T
1 2

= perioda temporal
Dipihak lain, pada t tertentu (t = 0 misalnya),

berbentuk fungsi harmonis/sinusoidal


dalam ruang :
) cos( ) , 0 (
0
kx t
,dengan:
k= frekuensi ruang (spatial) atau bilangan gelombang (wave number)
k

= perioda ruang (spatial) atau panjang gelombang


Hasil uraian diatas dapat diranngkum dengan hubungan:
T
v
k
v


Dan bentuk ungkapan gelombang:
1
]
1

,
_


T
t x
t kx t x

2 cos ) cos( ) , (
0 0
Dalam contoh gelombang sederhana ini terlihat kesetangkupan bentuk dan hubungan
matematis antara segi temporaldan segi spatial fungsi gelombang. Namun perlu diingat
perbedaan arti fisis antara bentuk temporal yang melukiskan pola eksitasi gelombang dan
bentuk spatial yang berkaitan dengan bentuk perambatan gelombangdalam medium
bersangkutan.
4. Besaran-besaran gelombang
Tata nama (terminologi) dari besaran-besaran gelombang dapat dimengerti
dengan mudah dengan memperhatikan gelombang tali pada gambar di atas. Sebelum tali
diganggu (sebelum tali dilalui gelombang) tali berposisi OO. Pada waktu tali dilalui
gelombang , energi dibawa dan berpindah dari kiri ke kanan, dan garis OO disebut garis
(atau arah) rambatan gelombang. Partikel tali, misalnya yang posisinya di titik A
bergetar, berarti bergerak naik turun dari titik A ke titik B, dan kembali ke titik A.
Waktu yang diperlukan partikel untuk bergerak dari titik A ke titik B dan
kembali lagi ke titik A disebut periode (T).
Jumlah getaran yang yang terjadi dalam setiap detik disebut frekuensi (f).
Frekuensi sebuah gelombang secara alami ditentukan oleh frekuensi sumber.
Hubungan T dengan f diberikan oleh f:1/T. Kalau T dinyatakan dalam detik,
maka satuan f adalah hertz (Hz), dimana 1 Hz = 1 getaran/detik = 1 putaran/detik.
Periode dan frekuensi gelombang tidaklah berbeda dengan dengan periode dan frekuensi
getaran.
Setiap saat tali dapat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas. Titik-
titik serupa titik A disebut gunung gelombang (atau puncak gelombang). Titik-titik
seperti titik D disebut lembah gelombang. Dengan berlalunya waktu, titik puncak (atau
titik lembah) gelombang bergerak dalam arah rambat dengan kecepatan v yang disebut
kecepatan rambat gelombang.
Untuk mentransmisikan gelombang mekanis maka diperlukan suatu medium
bahan. Sifat-sifat medium yang menentukan laju sebuah gelombang melalui medium
tersebut adalah inersia dan elastisitasnya. Semua medium bahan termasuk air memiliki
sifat-sifat ini dan dapat mentransmisikan gelombang mekanis. Elastisitasnyalah yang
menimbulkan gaya-gaya pemulih pada setiap bagian medium yang dipindahkan dari
kedudukan kesetimbangannya. Inersianyalah yang menentukan bagaimana bagian yang
dipindahkan dari medium itu akan menanggapi gaya pemulih tersebut.
Panjang gelombang adalah jarak antara dua titik puncak bertetangga (atau
jarak antara setiap dua titik yang bersesuaian yang bertetangga). Dalam waktu T puncak
yang bergerak dengan kecepatan v itu akan menempuh jarak . Dengan mengingat rumus
s = vt, dapat ditulis =vT karena f = 1/T maka rumus ini juga dapat ditulis = v/f
Amplitudo gelombang adalah nilai maksimum simpangan suatu gelombang.
Pada gambar diatas amplitudo adalah jarak AC, (bukan jarak AB).
Mari kita meninjau sebuah tali yang panjang yang diregangkan dalam arah x
sepanjang mana sebuah gelombang transversal sedang berjalan. Pada suatu saat,
katakanlah t = 0, bentuk tali dapat dinyatakan oleh
Y= f(x) t = 0
Dimana y adalah pergeseran transversal dari tali pada kedudukan x. pada suatu waktu t
kemudian gelombang tersebut telah berjalan sejarak vt ke kanan, dimana v adalah
besarnya kecepatan gelombang yang dianggap konstan. Maka persamaan kurva pada t
adalah y = f(x-vt) t = t persamaan ini memberi bentuk gelombang yang sama
di sekitar titik x = vt. Untuk sebuah fase khas dari gelombang tersebut didapatkan dengan
mudah. Untuk sebuah fase khas dari gelombang yang berjalan ke kanan kita
mengharuskan bahwa
x-vt = konstan
maka diferensiasi terhadap waktu akan memberikan
dx/dt-v = 0 atau dx/xt = v
sehingga v merupakan sebuah kecepatan fase (phase velocity) gelombang teersebut.
Untuk sebuah gelombang yang berjalan ke kiri kita dapatkan v, dengan cara yang sama,
sebagai kecepatan fasenya.
Marilah sekarang kita tinjau sebuah bentuk gelombang yang khas, misalkan
bahwa pada waktu t = o kita mempunyai sebuah deret gelombang sepanjang tali yang
diberikan oleh
y= A sin (2/).x
dengan bertambahnya waktu misalkan gelombang tersebut berjalan ke kanan dengan
sebuah fase V, maka persamaan gelombang tersebut pada waktu t adalah
y= A sin (2/)(x-vt)
Perhatikan bahwa persamaan tersebut mempunyai bentuk yang diharuskan untuk sebuah
gelombang berjalan. Dari persamaan = vT, apabila dimasukkan ke dalam persamaan
diatas maka akan menghasilkan
y = A sin 2(x/-t/T)
untuk mereduksi persamaan tersebutke bentuk lain maka kita mendefinisikan dua
kuantitas, yakni bilangan gelombang (wave number) k dan frekuensi sudut (angular
frequency) . Kuantitas-kuantitas tersebut diberikan oleh:
k = 2/ dan = 2/T
dengan menggunakan kuantitas-kuantitas ini, maka persamaan sebuah gelombang sinus
yang berjalan ke kanan (arah x positif) adalah:
y = A sin (kx-t)
untuk sebuah gelombang sinus yang berjalan ke kiri (arah x negatif), kita memperoleh
y = A sin (kx+t)
dengan membandingkan kedua persamaan sebelumnya, kita melihat bahwa kecepatan
fase v dari gelombang tersebut adalah
v = /T = /k
5. Perambatan energi dan impedansi gelombang
A. Arus Energi
V

Q Q

x

(x,t) X
T

Untuk perumusan yang kongkret kembali kita tinjau gelombang sinusoida
yang merambat ke kanan pada tali akibat suatu gaya sinusoida yang bekerja pada ujung
kiri tali. Selanjutnya kita ambil suatu titik sembarang Q seperti dilukiskan dalam gambar
diatas. Bagi medium di sebelah kanan Q, masukan energi yang diterima berupa kerja
yang dilakukan oleh gaya tegangan tali di sebelah kirinya. Mengingat bahwa gerak titik Q
hanya berlangsung dalam arah vertikal, maka secara efektif gaya penggerak yang
bersangkutan diungkapkan oleh:
F = -T sin
= -(T cos ) tan
= -T tan
= -T (/x) (2.15)
Selanjutnya daya sesaat yang diberikan kepada tali sebelah kanan adalah:
P = F/t (2.16)
Substitusi persamaan sebelumnya untuk F dalam persamaan diatas menghasilkan
ungkapan arus energi:
P = -(T./x). /t (2.17)
Gelombang (x-vt) yang menerima daya dari sebelah kiri dan menjalarkannya ke arah
kanan akan memenuhi persamaan:
/x = -1/v /t (2.18)
dengan ini besarnya arus energi yang berangkutan diberikan oleh rumus:
P = T/v(/t)
2
= T
0
v(/x)
2
(2.19)
Rumus-rumus ini berlaku pula untuk gelombang (x+vt) yang arah rambatnya
berlawanan, sedangkan rumus 2.16 dan 2.19 akan memperoleh tanda berlawanan untuk
kasus ini. Dengan demikian, rumus 2.18 akan menghasilkan harga P negatif untuk
gelombang (x,t) sedangkan rumus 2.20 tetap memberikan harga (magnitude) yang
sama.
B. Kasus Khusus Gelombang Sinusoidal
Andaikan gelombang tali yang ditinjau memenuhi persamaan
(x,t)=
0
cos (kx-t)
maka persamaan 2.19 akan memberikan ungkapan arus energi:
P= T
0
vk
2

0
2
sin
2
(kx-t) (2.20)
Maka selanjutnya kita akan mendapatkan hubungan
To = v
2
= (
2
/k
2
)
Dengan ini persamaan sebelumnya menjadi:
P = v[
0
sin (kx-t)]
2
= vu
2
(x,t)
Dengan u(x,t) =
0

0
sin (kx-t) = kecepatan osilasi di titik x. Persamaan ini
menggambarkan perambatan energi ke kanan dengan kecepatan v. Harganya pada titik
tertentu berisolasi dengan waktu sedangkan hasil pengukuran besarnya arus energi
melalui bidang penampang tertentu lebih tepat diungkapkan sebagai harga rata-rata P
menurut rumus:
(P) = T
0
v(/x)
2
= v
2

0
2
[sin
2
(t-kx)]
dengan defenisi harga rata-rata:
[sin
2
(t-kx)] = 1/T
0

T
sin
2
(t-kx) dt =
maka ungkapan (P) diatas menjadi
(P) = v
2

0
2
= v ()
ungkapan dalam tanda kurung di atas menyatakan harga rata-rata rapat energi kinetik
maksimumper satuan panjang tali dengan
v
maks
=

0

= kecepatan osilasi maksimum
untuk osilator harmonis , rapat energi totalnya persatuan panjang sama dengan jumlah
rapat energi potensial dan energi kinetik atau salah satu harga maksimumnya:
=
k
+
p
=
2

0
2
[sin
2
(kx-t)] +
2

0
2
[cos
2
(kx-t)]
=
2

0
2
dan harga ini merupakan suatu konstanta, () = . Maka secara eksplisit , (P) dapat
dituliskan dalam bentuk arus energi :
(P)= () v = v

C. Impedansi gelombang
Sebagai tanggapan (respons) terhadap gangguan luar F, tali akan memperoleh
kecepatan gerak osilasi lokal. Untuk media resistif, respns ini bersifat linear. Oleh karena
itu, besarnya respons terhadap F tertentu bergantung pada konstanta karakteristik
medium, Z, menurut rumus:
/t=1/Z.F (2.21)
Untuk gelombang yang merambat ke kanan,
(/t)=1/Z(-T
0
./t); Z=T
0
(/x)//t (2.22a)

Hubungan ini mengingatkan kita kepada analogi dengan listrik. Dalam rangkaian
listrik, beda potensial V sebagai penggerak muatan listrik akan menimbulkan arus I pada
kawat dengan impedansi menurut rumus Ohm:
I=V/Z (2.22b)
Berdasarkan analogi yang erat ini, Z disebut impedansi gelombang. Harga Z
ditentukan oleh karakteristik gelombang dan medium yang bersangkutan. Jelas bahwa
untuk gaya gangguan tertentu, kecepatan osilasi yang ditimbulkan oleh gelombang
tersebut berbanding terbalik dengan Z. Khusus untuk gelombang tali (x-vt) Persamaan
2.22a memberikan hubungan:
Z=T
0
/V (2.23)
Dan dengan ini persamaan diatas menjadi:
P=Z(/t)
2
=1/Z(T
0
./x)
2
(2.24)

Dapat ditunjukkan bahwa rumus 2.23 dan 2.24 berlaku pula untuk gelombang (x+vt).
Perhatikan bahwa rumus 2.24 memiliki bentuk serupa dengan rumus disipasi energi
ohmik dalam rangkaian listrik.
Selanjutnya dari persamaan 2.22b dan 2.23 dapat diperoleh ungkapan Z yang lain
untuk gelombang tali:
Z=T
0
. (2.25)
Bentuk ini menarik untuk dibandingkan dengan persamaan 2.22b:
V= T
0
/ (2.26)
akhirnya untuk melengkapi ketentuan impedansi berbagai jenis media dapat dibedakan:
medium resistif F= Z(/t); Z=R (2.27)
medium reaktif F=Z; Z=C
-1
(2.28)
= Z(
2
/t
2
); Z=L
-1
(2.29)
6. PEMANTULAN DAN TRANSMISI GELOMBANG
PERUMUSAN SOAL SYARAT BATAS
Menijau peristiwa yang terjadi pada perbatasan antara dua media gelombang yang
berbeda sifat, misalnya dua tali yang berbeda kerapatannya, mempunyai batas batas
dalam persamaan diferensial berupa syarat syarat kontinuitas
= kontiniutas slope gelombang sesaat
Membatasi diri pada gelombang harmonis, solusi untuk masing masing medium
berbentuk umum :
Penerapan syarat batas 1 menghasilkan persamaan
Atau
Dengan definisi
Koefisien pantul / refleksi
Koefisien transmisi
Penerapan syarat batas 2 memberikan hasil yang sama
Penerapan syarat batas 3 menghasilkan persamaan
Diperoleh
2 1

t t

2 1

x x

2 1

( ) ( ) t x k t x k
ro mo r m
'
1
'
1 1 1 1
cos cos + + +
( ) t x k
to t 2 2 2
cos
to ro mo
+
t r + 1
mo
to
r

mo
ro
t

( )
2 1
k k
to ro mo

1
2
1
k
k
t r

2 1
1
2
k k
k
t
+


Pemantulan dapat menimbulkan pembalikan fase gelombang. Dengan mengambil contoh
gelombang tali yang memenuhi hubungan
Dapat dituangkan dalam bentuk
2 , 1
1
1

,
_

t Z
T v
k
t
o

2 1
1
2
Z Z
Z
t
+

2 1
2 1
Z Z
Z Z
r
+

2 1
2 1
k k
k k
r
+

Tugas 2
1. Diketahui fungsi gelombang

(x,t)=0,02 sin { 2 (0,5x 10t)}m


x
ik t meter det ,
,tentukan
a. Panjang gelombang dan vektor gelombang
b. Frekwensi dan frekwensi sudut
c. Perode
d. Kecepatan fase
Jawab :

(x,t) = A sin (kx-wt) =0,02sin {


( ) w 5 , 0 2
}
A=0,02m
K=
20 , w
K=
m 2
2 2

panjang gelombang
W=
Hz f f 10
2
20
2 20


frekwensi
ik
f
T det
10
1 1
periode
w= rad 20 frekwensi sudut
v=

dt
m
k
w
20
20

koefisien
arah perambatan pada sumbu x pada amplitudo 0,02m
2. sutu osilator mekanik dengan fungsi

(t)=0,01 sin (20t)dihubungkan dengan


seutas tali, sehingga pada tali terjadi gelombang trasversal. Tegangan tali 10N,
rapat masa 20g/m tentukan:
a. cepat rambat gelombang pada tali
b. frekwensi. C. Panjang gelombang
c. Daya rata-rata yang diberikan oleh osilator
Jawab :
a.
dt
m
m
kg
N T
v 500
2
1000
02 , 0
10

b.
Hz
w
f f w w

10
2
20
2
2 20
c.
m
w
v
v
w
k
v
w
k
k
w
v
10
500
20
500 2
2 2 2



d.daya rata-rata dari isolator
<p> =
( ) ( )
2
2
0
20 cos 2 , 0 t
t t v
T

,
_


,
_


=0,04 cos
2
(20t)


,
_

m
m
t
mv
2
2
2
1
2
1
<P> =
2 2 0
2
1
A w
v
T
= 0,02 cos
0
0
T T
v
T

v =
500

T
=0,02
40
500
4
1
10
500
500
cos 10


3. panjang gelombang :

(x,t) =

0

( )
2
2
a
vt x


merambat pada tali dengan
m
kg
dengan a satuan konstanta
tentukan : a. Energi kinetik b.Energi potensial
c. Momentum
Jawab :
a. Ek =


,
_

m
m
t
mv
2
2
2
1
2
1

( )
2
2
0
a
vt x
dt
d
t

= -2
( )
2 2
a
vt x
a
v
a.

p =mgh =mg ( )
2
2
0 0
2
1

,
_


x
x k p g


b. p=mv=

( ) ( )
2
2
2 2
2
a
vt x
a
vt x
a
v
t


( )
2
2
2
2
4
2
1
1
]
1

,
_

,
_


a
vt x
a
vt x
a
v
k
( )
( )
2
2 2
2
2
2
1
]
1

,
_


a
vt x
a
vt x
a
v
h
p=
2

,
_

t v

4.Fungsi gelombang :
( ) ( ) wt kx t x cos ,
0

tentukan : a. rapat energi rata-rata
b. Daya rata-rata
c. hubungan jawaban a dengan b
bandingkan dengan
v j
pada listrik
Jawab :
a. Rapat energi rata-rata

( ) wt kx k
x x
v
w


,
_

sin
2
1
0
2
2
2
0
2




=
( ) ( )
2
1
sin sin
2 2
0
2 2
wt kx wt kx k v
2
0
2
2
0
2 2
2
1
2
1


w
kv w k v


b. daya rata-rata
p= ( ) wt kx w
t t v


,
_

sin
0
2


2
2
2
0
2
2
1

,
_


x
v T p w
v
p

v v
p
v p
vw p


0
2
1
2
0
2
v p
v
p

c. Hubungan a dengan b
Pada listrik
v j
rapat arus rapat arus j identik dengan rapat energi
gelombang.
4. Pulsa denga amplitude 1cm, merambat pada dua tali yang disambung dengan
intensitas masing-masing 50 gr/m dan 20gr/m kedua tali mempunyai tegangan
yang sama (T) tentukan :
a. amplitudo pulsa pantul
b. amplitudo pulsa transisi
c. reflektansi dan transmitasi pulsa pada tali tersebut
Jawab :
a.
02 , 0
0
2
0
2 2
05 , 0
0
1
0
1
1
1
02 , 0
05 , 0
T
T
T
v
T
Z
T
v
T
v
T
Z
T T
v


r =
Ad
A
T T
T T
Z Z
Z Z
T T
T T

02 , 0 0 05 , 0 0
02 , 0 0 05 , 0 0
2 1
2 1
/ /
/ /
01 , 0 A
02 , 0 0 05 , 0 0
02 , 0 0 05 , 0 0
/ /
/ /
T T
T T
T T
T T
+

amplitudo gelombang pantul


b. Amplitudo gelombang transisi
t =
Ad
At
t = t . Ad = 0.01

,
_

+
2 1
1
2
z z
z
r =
Ad
A
v v
v v

2 1
2 1

Ad
v v
v v
A
2 1
2 1
+


2
2
At = 0.01
1
1
]
1

+
02 , 0 0 05 , 0 0
05 , 0 0
/ /
/ 2
T T
T
T T
T
Reflektansi R = r
2
=
02 , 0 0 05 , 0 0
02 , 0 0 05 , 0 0
/ /
/ /
T T
T T
T T
T T
+

Transmitansi

1
2 2
1
2
Z
Z
t
Z
Z
T
1
1
]
1

+
02 , 0 0 05 , 0 0
05 , 0 0
/ /
/ 2
T T
T
T T
T
DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Frederick. 1994. Teori dan Soal-Soal Fisika. Jakarta : Erlangga.
Resnick, Halliday. 1988. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Tjia, M.O. 1994. Gelombang. Bandung : Dabara Publisher.

You might also like