You are on page 1of 15

SISTIM Terdiri Atas :

DIGESTIVUS

1. TRACTUS DIGESTIVUS = TUBUS DIGESTIVUS 2. STRUKTUR TAMBAHAN

TRACTUS DIGESTIVUSAN Terdiri Atas : CAVUM ORIS PHARYNX OESOPHAGUS GASTER INTESTINUM TENUE INTESTINUM CRASSUM RECTUM ANUS STRUKTUR TAMBAHAN Terdiri Atas : LINGUA DENTES GLANDULA ACESORIA {TAMBAHAN} CAVUM ORIS Bentuk : IREGULER Terdiri : STRUKTUR UTAMA. Yang Terdiri: LABIUM ORIS BUCCA GINGIVA PALATUM DURUM dan PALATUM MOLE STRUKTUR TAMBAHAN LINGUA GIGI

LABIUM ORIS Terdiri Atas 3 daerah : AREA CUTANEA Berupa lapisan kulit yang mengandung struktur : Folikel Rambut, Glandula Sebacea dan Glandula Sudorifera. AREA RUBRA Lapisan Epitil Squamous Complex non Cornificatio yg tampak transparan Papila Vaskuler tampak lebih tinggi Glandula : MUCOSA ORIS Epitil Squamous Complex non Cornificatio Papila Vaskuler Tinggi Lamina Propria : Padat Tunica Submucosa : Serat Jaringan Ikat tebal Glandula Mucosa dan Glandula Mixtus GINGIVA Tunica Mucosa : Epitil Squamous Complex Cornificatio Lamina Propria : Berupa Serat Kolagen yg melekat langsung pada Periosteum dan Membrana Periodontale Submucosa : Glandula :PALATUM DURUM Terletak pada bagian atas rongga mulut. Berupa tulang yg dilapisi membran mucosa Tunica Mucosa : Epitil Squamous Complex Cornificatio Lamina Propria : + Tunica Submucosa : +/Terdiri Atas 2 daerah : Fatty Zone : Terletak pada 1/3 bagian depan Glandular Zone : Terletak pada 2/3 bagian belakang

PALATUM MOLLE Merupakan lanjutan dari Palatum Durum Permukaan Oral : Epitil Squamous Complex Lamina Propria : + Submucosa Terdapat Glandula Mucosa dan Mixtus Muskulus Skeletal : + Permukaan Pharyngeal : Epitil Pseudocomplex Bercilia Lamina Propria dengan Glandula2 Submucosa : L I D A H ANATOMIS : Bagian Anterior : Terdiri atas : Apex Linguae Corpus Linguae Merupakan 2/3 bagian lidah Sebagian besar terdiri atas Jaringan Otot : Transversal, Longitudinal dan Vertical Bagian Posterior : Merupakan 1/3 bagian lidah Berupa Aggregatie Jaringan Lymphoid Juga disebut TONSILA LINGUALIS Permukaan Ventral Lidah Epitil Squamous Complex non Cornificatio Lamina Propria : Tipis Tunica Submucosa : + Permukaan Dorsal Lidah Bagian Anterior Terdiri Atas Papillae Lingales : Papilla Filiformis Distribusi : Tersebar di 2/3 bagian lidah

Bentuk : Runcing, Tinggi 2 3 mm, Ujung mengalami Cornificatio Papilla Fungiformis Distribusi : Diantara Pilla Filiformis Bentuk : Seperti Fungus, Atas > Dasar , Tinggi 0,5 1,5 mm Dijumpai Papilla Secundair dengan Gemma Gustatoria Papilla Circumvalata Distribusi : Terkumpul Sepanjang Garis V. Berjumlah : 9 - 12 buah Bentuk : Mirip Fungiformis tetapi dengan Celah Dalam disekelilingnya Paling besar diantara ke 4 papila Epitil Squamous Complex non Cornificatio dengan Gemma Gustatoria Papilla Foliata Distribusi : Postero-Lateral Lidah Pada manusia mengalami Rudimenter Bagian Posterior Dijumpai Jemnbatan2 Mucosa berupa tonjolan dari Tonsila Lingualis Tunica Submucosa pada bagian dorsal lidah : Glandulae Linguales yang dijumpai pada lidah : Glandula Nuhni.s. Glandula Blandini. Berupa Glandula Mixtus Glandula Von Ebner. ( Glandula Serosa } Glandula Lingualis Posterior ( Glandula Mucosa } P H A R Y N X Panjang : 12.5 15 cm Terdiri atas : Nasopharynx Oropharynx Laryngopharynx Tunica Mucosa Epitil : Pseudocomplex + Cilia.

- Nasopharynx - Laryngopharynx

Squamous Complex non Cornificatio : Oropharynx Lamina Propria Terdiri : Jaringan Ikat Padat Fibroelastis dengan Serat2 Elastis yang berkembang baik-Jaringan Lymphoid dalam jumlah cukup besar Pada NasopharynxTonsila Pharyngea Pada Oropharynx .Tonsila Palatina Glandula Mucosa Muscularis Mucosa : Tunica Submucosa : Tunica Muscularis : Otot Striata Ireguler Tunica Fibrosa : Lapisan Fibroelastis yang melekatkan dengan jaringan sekitarnya O E S O P H A G U S Panjang : 25 - 30 cm ( Cartilago Cricoidea - sedikit dibawah Diaphragma ) Lumen : Istirahat berbentuk Ireguler, Kecil dan tampak adanya Lipatan2 Longitudinal Hal ini disebabkan kontraksi Stratum Circulare Tunica Muscularis Tunica Mucosa Epitil : Squamous Complex non Cornificatio Lamina Propria: Serat Jaingan Ikat Halus dan Tipis Glandula Cardiacae. Terutama dijumpai pada bagian bawah Oesophagus, berupa Glandula Mucosa Tubulair Bercabang. Noduli Limphatici Solitarii Muscularis Mucosa : Lapisan Otot Polos : Circulair Longitudinal Tunica Submucosaaea Jaringan Ikat Longgar: Serat2 Collagen Kasar

Serat2 Elastis Kasar Vasa Darah, Lymphe, Ganglion Saraf Parasymphatis Glandula Oesophagea Propria Tubuloalveolair Simplex atau Tubulair Simplex Berecabang Tunica Muscularis Serat Otot Striata : Dijumpai sampai dengan Pertengahan Oesophagus Serat Otot Polos : Mulai dari Pertengahan Oesophagus Sel2 Ganglion Plexus Auerbachii Terdapat diantara Stratum Circulare dan Stratum Longitudinale Tunica Fibrosa Jaringan Ikat Longgar. Dinamakan Tunica Serosa apabila Oesophagus terletak dibawah Diaphragma, didalam Cavum Peritonei . G A S T E R Bentuk : Kosong : Tubuler ( tabung } Isi : Buah pear Aktifitas Motoris : 1/2 bagian atas Reservoir makanan 1/2 bagian bawah.Peningkatan gerakan peristaltic Tunica Mucosa Gambaran Permukaan Dalam : Rugae : Lipatan2 Longitudinal,yang dapat hilang bila gaster mengalami distensi Area Gastricae : Daerah2 Kecil yg dikelilingi oleh Celah. : 1 5 mm Foveola Gastricae : {= Gastric Pit} Lekukan2 Kecil yg terdapat diarea gastricae Epithelium Columnair Simplex

Inti : Oval/Spheris Cytoplasma : Mengandung Mucigen Striated Free Border : Dengan mikroskop biasa tidak terlihat Mitosis terutama terjadi pada daerah Isthmus dan Collum Glandula yang akan bergeser keatas menggantikan sel epitil permukaan Lamina Propria Jaringan Ikat halus : Terdiri Atas Collagen dan Reticulair. Sel2 Jaringan Ikat dan Sel2 Otot Polos Glandula : dalam jumlah besar Noduli Lymphatici Solitarii. Terutama pada Pylorus Muscularis mucosa CirculairBagian dalam Longitudinal..Bagian luar Tunica Submucosa Jaringan Ikat Longgar. Dijumpai Vasa Darah Besar dan Serat2 Saraf Tunica Muscularis Stratum Oblique Stratum Circular Stratum Longitudinale Pada Fundus ke 3 lapisan sulit dipisahkan Pada Pylorus lapisan 1 dan 2 menebal membentuk sphincter pylorus Ganglion dan Sel Saraf Parasymphatis dijumpai antara lapisan 2 dan 3 Tunica Serosa Jaringan Ikat Longgar yang dilapisi Sel Mesothel Daerah Khusus/Spesifik Gaster Cardia Glandula Cardiacae Terdiri atas sel yang tampak jernih Mirip sel dari Gld Pyloricae dan Mucous Neck Cell Gld Gastricae Fundus

Glandula Gastricae (=Fundicae }. Menempati sebagian besar gaster. Trtm fundus Foveola Gastricae memasuki < tebal lapisan membrana mucosa Glandula lebih pendek,tetapi banyak cabang dibandingkan dengan gld cardiacae Glandula terdiri atas bagian2 : Porus, collum, corpus, dan fundus Chief Cell {Zymogenic cell} Bentuk : Pyramidal Besar Inti : Oval, terletak dibasal Cytoplasma : Granula Zymogenic Basal Striation. Garis2 Vertikal pd bagian basal sel Parietal Cell Bentuk : Oval/Polygonal besar. > Chief cell Inti : Spheris, Binuclear/Multinuclear, terletak diCentral Sering ada gambaran Mitosis Cytoplasma : Eosinophilic,sering dijumpai Canaliculi Inter/Intracellularis Mucous Neck Cell Lokasi : Pada daerah Collum Glandula Cytoplasma : Tampak lebih jernih dari Chief cell Pylorus Foveola Gastriicae (Gastric Pit) memasuki > tebal mucosa dan ber-kelok2 Glandula Pyloricae Terdiri atas Sel yang tercat pucat dan mirip Mucous Neck Cell Tubulair Simplex Bercabang dan Ber-kelok2. Sering tampak terpotong melintang Menghasilkan Substantia untuk protektif terhadap autodigesti Noduli Lymphatici : Banyak dijumpai di- Lamina Propria Perubahan dari tipe Gastricae ke Pyloricae terjadi secara perlahan-lahan berupa daerah Transitional zone.

Beberapa hal yang umum : Daerah Cardia, Fundus dan Pylorus tidak dipisahkan oleh batas yang tegas Pada daerah perbatasan tersebut dijumpai Glandula Campuran

INTESTINUM TENUE Tunica Mucosa Epitil : Columnair Absorbing Cell : Tinggi dan Sempit Tinggi dan Lebar Sel dapat berubah-ubah Tampak Striated Free Border Sel Goblet makin kedistal makin banyak Lamina Propria Noduli Lymphatici Solitari : Terdapat sepanjang Usus Kecil Plaque Peyeri : Berupa Noduli Lymphatici Aggergati Makin kedistal makin banyak Anak2 lebih banyak dijumpai drpd orang dewasa dan usia lanjut Muscularis Mucosa Circulair : Bagian dalam Longitudinal : Bagian luar Tunica Submucosa Jaringan Ikat Longgar Glandula : Kecuali dibagian Proximal Duodenum Tunica Muscularis Circulair Longitucinal. Dengan diantaranya dijumpai ganglion dan saraf parasympathis Tunica Serosa Jaringan Ikat yang dilapisi mesothelium Struktur yang dijumpai pada dinding Usus Kecil :

Plica Circularis. s. Valvula Kerckringi Duodenum : Pada duodenum bagian atas, Plica Circularis tidak dijumpai Jejunum : Plicanya paling tinggi Ileum : Plicanya sedikit dijumpai. Apabila Usus diregangkan, Plicanya tidak hilang ( Permanen ) Villi Berupa jaringan ikat longgar sebagai poros dan dilapisi sel epitil dengan striated free border Dapat berubah-ubah panjang dan bergerak secara bergelombang Pada penampang melintang tampak sebagai pulau jaringan ikat yang dikelilingi oleh epitil Glandula Intestinalis. s .Crypta Liberkuhn Glandula Tubulair Simplex Epitil pada Fundus kurang berdiferensiasi Striated Free Border hampir tidak berkembang Sel Goblet lebih banyak dijumpai pada bagian Atas drpd bagian Basal Gld Sel Paneth Lokasi : Bagian dalam glandula/crypta Lieberkuhn Sel Serozymogenic : Granula Acidophil ..Apical sel Chromophilic Material/Basal striation.Basal sel Sel Argentaffin. s. Enterochromaffin Cell Lokasi : Diantara Sel Epitil Permukaan dan Sel Crypta Lieberkuhn Jumlah : Pada Duodenum dijumpai lebih banyak drpd Jejunum dan Ileum Granula: Argyrophilic Lokasi : Basal sel Pengecatan Ag(N04)0xideBerwarna hitam Garam Chromium..Berwarna kuning kecoklatan Sel Goblet Makin kedistal Usus makin banyak dijumpai

Bagian2 Usus Kecil Duodenum Villi : Berbentuk Daun. Lebar dan Rendah Gld Brunneri : Dijumpai pada Submucosa bagian atas Duodenum (khas) Jejunum Villi .. Tinggi, Ramping Plica Circularis.: Banyak dan Tinggi Sel Goblet : Makin kedistal makin Banyak Nodulus Lymphatici Solitariibanyak dijumpai pada membrana mucosa Ileum V illi.. Berbentuk Jari Plaque Peyeri Banyak dijumpai Villi tidak dijumpai pada bagian atas Plaque Peyeri Sel Goblet Banyak dijumpai INTESTINUM CRASSUM Colon Fungsi : Penyerapan air dan pembentukan mucus Tunica Mucosa Licin, Villi dan Plica tidak dijumpai Crypta Lieberkuhn : >> ( Meluas keseluruh tebal mucosa ) Striated Free Border : Lebih tipis ( dibandingkan dgn usus kecil ) Sel Paneth : Sedikit sampai tidak ada ( mulai menghilang ) Sel Goblet : >> ( hampir memenuhi seluruh tunica mucosa } Noduli Lymphatici Solitarii : >> ( Meluas sampai ke tunica submucosa ) Tunica Muscularis Stratum Circulare lebih tebal Stratum Longitudinale tersusun dalam 3 berkas berbentuk Pita yang disebut

Taenia Coli. s . Linea Coli Tunica Serosa Banyak dijumpai jaringan adipose Caecum Struktur mirip Colon. Jaringan Lymphoid > Colon, tetapi < Appendix Appendix Vermiformis Lumen : Ukuran : Bervariasi Membentuk kantong2 yang dalam Pada orang dewasa sering mengalami obliterasi disebabkan fibrosis Bentuknya berubah sehubungan bertambahnya usia, dari circulair ke bentuk tanduk dan akhirnya mengalami obliterasi Dinding relatif Tebal Villi : Noduli Lymphatici Solitarii : >>> ( Membentuk Tonsil Perut ) Taenia Coli : Crypta Lieberkuhn : Kurang dari Colon Rectum Rectum Propria Pada bagian atas strukturnya mirip colon Panjang : 12.5 - 17.5 cm Crypta Lieberkuhn : Lebih Panjang Sel Goblet : >> ( melapisi hampir semua crypta lieberkuhn} Stratum Longitudinale otot striata bagian depan dan belakang lebih tebal drpd bagian samping atau hampir sama tebal Canalis Analis Panjang : 2,5 - 4 cm Tunica Mucosa Columna Morgagni. s . Columna Analis. s . Columna Rectalis ( Lipatan2 Longitudinal yang permanen }: Kaya vasa darah dan vena tidak ada katup

Valvula Analis Houstoni Epitil pada Valvula berubah dari Columnair Simplex ke Epitil Squamous Complex Cornificatio Crypta : Dekat Orificium Ani dijumpai Glandula Circumanalis Stratum Circulare Tunica Muscularis menebal disekitar Anus membentuk Sphincter G L A N D U L A P A D A T . D. Glandula Intrinsic Tubulair/Tubulo-Alveolair Simplex Lokasi : Membran Mucosa/Submucosa Glandulanya kecil Glandula Extrinsic Tubulo-Alveolair Complex Lokasi : Diluar T. D. Dihubungkan dengan T.D melalui ductus utamanya Termasuk dalam glandula jenis ini Glandula Salivarius Propria Pancreas Hepar G L AN D U L A SALIVARIUS

Glandula Salivarius Propria Glandula Parotis Glandula Submandibularis Glandula Sublingualis Gkandula Palatina Glandula Salivarius Kecil Lokasi : Membrana Mucosa/Submucosa Struktur Glandula

Parenchym Stroma Ductus2 berjalan didalam septa Ductus yg besar dilapisi ep.Columnair Simplex Ductus yg kecil dilapisi ep.Gepeng/Cuboidal pendek Ductus Intralobularis yg ikut sekresi disebt Ductus Striatus/Salivarius Ductus Striatus berasal dari Ductus Intercalatus Alveoli Serosa Pengecatan H.E : Ungu ke-merah2an Lumen Alveoli : Kecil Batas Sel : Tidak jelas Cytoplasma : Granula Zymogen ( enzym pencernaan) Basal Striation (Basophilic Material) pada Basal Cell Canaliculi Intracellularis {Golgi Silver Technique} I n t i (istirahat) : Ditengah Basket Cell : + Alveoli Mucosa Cat H. E : Ungu ke-biru2an Lumen : Lebih Besar Batas Sel : Jelas Cytopasma : Granula Mucigen Basal Striation Canaliculi Intracellulris : Inti Dibasal Basket Ccll : Glandula Parotis Glandula Serosa Murni Kapsul dengan jaringan ikat tebal Sistim ductus sangat complex dengan ductus utama Ductus Stensoni Sebagian besar Ductus Intralobularis adl Ductus Striatus{adanya basal striation pada bagian basal sel epitil kolumner ductus) Ductus Intercalatus agak panjang (dilapisi ep.cuboidal/gepeng)

Jaringan Adipose banyak dijumpai pada jr.ikat glandula ini Glandula Submandibularis Glandula Campuran dengan Serosa > Mucosa ( Serosa 4/5, Mucosa 1/5 ) Kapsel dengan Jr. Ikat Sedang Ductus Utama : Ductus Whartoni, bermuara dibawah lidah Ductus Salivarius/Striatus lebih banyak dan panjang drpd Gld Parotis Ductus Intercalates lebih sempit dan pendek drpd Gld Parotis Alveoli Serosa kebanyakan sebagai Demiluna Glandula Sublingualis Glandula Campuran dengan Alveoli Mucosa > Serosa Kapsul tidak jelas, tetapi septa jaringan ikat lebih jelas Ductus Utama : Ductus Bartholini Ductus Salivarius : Sangat sedikit, sering tidak dijumpai Ductus Intercalatus :Juga sedikit dan sering tidak dijumpai Alveoli Serosa sebagai Demiluna H E P A R Anatomis Lobus Dextra Lobus Sinistra Lobus Quadratus Lobus Caudatus Mempunyai Capsule Glissoni ( Jr. Elastis >> ) Lobulus Bentuk : Mirip silinder/prisma ( tinggi : 2 mm, lebar : 1 mm ) Batas : Tidak jelas Unit Anatomis : Terdiri atas : Parenchym : Hepatocyt (tersusun ireguler dalam lapisan/lembaran)

Canaliculi Biliaris Sinusoid : Sel Endothelium Sel Kupffer : Polyhydral/Polygonal : Central Sering > 1, Binuclear Cytoplasma: Granulair Lamina Hepatis : Sel2 Hepar yg tersusun dlm lembaran/lapisan yang berjalan radiair Hepatic Cords : Berkas2 sel hepar pada penampang melintang lamina hepatis Hepatocyt berhadapan dengan : Sel2 Hepar yang berdekatan Sinusoid Canaliculi Biliaris Canaliculi Biliaris Dibentuk oleh 2 atau 3 Sel2 Hepar yang berbatasan/bersebelahan Sinusoid Hepatis : Sistim Capillair Venosus Intralobularis Cabang V. Interlobularis Vena Portae yang menuju ke V. Centralis Dinding Sinusoid Terdiri atas 2 type Sel (sebetulnya ke-2 type sel adalah modifikasi dari 1 Sel yang sama Parenchym Hepatocyt Bentuk Inti

Sel menyerupai Endothelium Bentuk : Pipih

I n t i : Gelap dengan cytoplasma yg sedikit Beda dengan sel eondothel : Banyak terdapat celah2 antara sel satu dengan yg lainnya Lamina basalis : Hubungan dengan sel Hepatocyt tidak erat.bersifat mobill Sel Stellata Von Kupffer (=sel Kupffer ) Bentuk : Lebih besar Inti : Vesiculair Cytoplasma : Membentuk processus yang bercabang Sel Phagocyt, termasuk RES ( sistim reticulo-endothelial ) Anggapan Sel yg menyerupai endothelial adalah sel Kupffer yg kurang aktif. Karena sering terlihat bentuk peralihan ke-2 jenis sel. Jaringan Pengikat Serat2 Reticulair mengadakan anyaman2 sebagai kerangka yg dapat dilihat Dengan pengecatan Perak Nitrat dan tampak berwarna Hitam yang disebut Argyrophilic Fibers Vasa Darah Vasa Afferent : Arteri Hepatica ( Membawa oxygen ) Vena Portae ( Membawa makanan ) Ke-2 vasa membentuk cabang Interlobularis lalu cabang Intralobularis Vasa Efferent : Vena CentralisV. Sublobularis.V. Hepatica Sistim ductus biliaris Sel HeparCanaliculi BiliarisCanalis Heringi Ductus Biliaris.

Interlobularis Trigonum Kiernani : Ruangan yg terbentuk oleh Pertemuan 3 Lobulus Hepatis Terdapat : Arteri Interlobularis Vena Interlobularis ) Disebut Trias Hepatica Ductus Interlobularis Disamping Saraf dan Saluran Lymphe Nama lain : Area Portae Canalis Portae Lobulus Hepatis mempunjai 3 daerah : Inner Hepatic Zone Daerah ditengah, disekeliling V. Centralis Outer Hepatic Zone Daerah diperipher lobulus . Penimbunan dan mobilisasi glycogen pd fasting dan refeeding dimulai disini Intermediate Zone Diantara ke-2 daerah tsb diatas Lobulus-lobulus pada hepar : Lobulus Hepatis Unit Anatomis. Sudah dijjelaskan sebelumnya Lobulus Portalis Daerah hepatis yg mengalirkan sekresinya menuju ke 1 ductus biliaris interlobularis Acinus Hepatis Unit Fungsional Daerah hepatis yg mengelilingi cabang2 terkecil arteri dan vena Interlobularis vena Portae dan arteri hepatica Penting dalam hubungan dengan lesi patologis ( keracunan ) VESICA FELEA

Bagian2 : Fundus Corpus Collum Fungsi : Reservoir cairan empedu Anatomis : Merupakan diverticulum ductus biliaris Struktur Histologis Tunica Mucosa Berlipat-lipat Epitil Columnair Tinggi Inti : Bentuk : Oval Letak : Basal Striated Free Border Tipis Lamina Propria Jaringan vasa darah > Sel2 Otot Polos + Adanya Divertikel2 kecil yg masuk sejauh sampai Tunica Muscularis atau Perimuscularis,sehingga pada penampang melintang tampak sebagai gambaran Sinus2 yg dinamakan Sinus Rokitansky Aschoff Tunica Muscularis Stratum Longitudinale : Lapisan Dalam Stratum Circulare : Lapisan Luar Lapisan Perimuscularis : Jaringan Fibrosa Lapisan Subserosa : Vasa darah, Vasa Lymphatica dan Saraf Tunica Serosa Dilapisi lapisan peritoneum Pada permukaan kadang2 dapat dijumpai ductus Luschka ( sisa ductus biliaris masa embryonal ) P A N C R E A S

Type Glandula Tubuloalveolair Complex ( mirip gld parotis ) Bagian2 : Caput Collum Corpus Cauda Panjang : kira2 25 cm Berat : 100 gr Fungsi Sekresi Externa ..Pancreatic Juice Sekresi Interna .Insulin Glucagon Struktur Histologis Stroma Capsula tidak nyata Pembagian Lobuli pPrimair dan Secundair tidak jelas Jaringan Ikat Interlobularis sangat longgar Parenchym Serous Acini Type Serozymogenic Sel Epitil Bentuk : Pyramidal Cytoplasma : Granula Zymogen. Garis2 Basal pada bagian Basal (Basal Striation } Inti Lokasi bagian basal Bentuk : Spheris Jumlah : Binuclear kadang2 tidak dijumpai Sel Centroacinair Kelanjutan dari sel epitil ductus intralobularis yg masuk ke acinus Serosa dan menempel dipermukaan atas sel serosa sehingga pada Penampang melintang dari lumen acinus tampak adanya gambaran

10

Sel gepeng pada puncak sel acini serosa Insulae Langerhansi Fungsi : Sekresi interna ( sistim ductus tidak ada ) Lokasi : Banyak dijumpai pada cauda pancreatic drpd caput pancreatic Ukuran : Bervariasi, dari beberapa sel sampai kelompokan sel dan Tampak sebagai masa spheres Struktur Histologis : Pengecatan HE Sel2 pucat yg mengadakan anastomose , dengan kapiler darah > Bentuk : Batang ireguler Pengecatan Chrome-hematoxyllin dan phloxine . Dapat dibedakan Sel Alfa Lokasi : Sering terletak pada bagian peripher insula Jumlah : 10 35 % Cytoplasma : Dengan E.M. tampak granula2 merah Berbentuk bulat, relatif uniform, tersebar Merata dan tampak lebih opaque Sel Beta { B } Lokasi : Lebih banyak dijumpai pd bagian tengah insula kadang2 dpt dijumpai diluar insula Jumlah : 60 - 90 % sel2 insula Cytoplasma : Granula2 biru tua, berbentuk bulat, kurang uniform, tidak merata dan kurang opaque

Adanya ruangan jernih antara granula dan membran sel Pengecatan Masson`s triple Sel Delta { D } Sel Gama { C } Dijumpai pada Guinea pig. Granula : Progenitor sel A G I G I A N A T O M I S :S CORONA ( Klinis : Bagian yang terlihat ) CERVIX RADIX ( Klinis : Bagian yang terbenam ) HISTOLOGIS : EMAIL DENTIN CEMENTUM PULPA EMAIL : Bagian terkeras dari gigi Komposisi : 96 % berat garam anorganik { 90 % Ca3(PO4 }2 } T e b a l : 2 2,5 mm Pada puncak gigi molar tampak lebih tebal Struktur histologis ; Enamel rod Bentuk : Silinder. Hexagonal, polygonal, oval ( sisik ) Ukuran : 4 u. Ukuran makin besar keperipher E . M. : Kristal anorganik, terletak diantara ; Jala2 organik Garis2 : Garis Transversal ( jarak 4 u )

11

Linea Incrementalis Retzius Linea Neonatalia . Pada dentes decidui dan permanentes M 1 Jalan : Bergelombang. Terutama pd bagian occlusal berjalan Spiral D E N T I N : Bagian yg keras dan utama dari gigi (berwarna kuning ) Komposisi : 69 % berat garam anorganik Morfologi : Mirip tulang Beda dgn tulang : Pd substansia dasar tidak ada sel, melainkan 0dontoblast Processus sel. s. Fibrae Dentinalis Tomesi Terletak : Didalam Tubulus Dentinalis Tomesi Jalannya : Sejajar satu sama lain dan sedikit melengkung setebal dentin Dekat puppa dentis lebar dan makin kenamel sempit Spiral (bergelombang) seperti huruf S Kecuali pada radix dan dorsal cuspis berjalan lurus. Diselubungi : Sarung Newmann. s. Dentin Peritubularis Rongga2 : Lamina Granularis Tomesi Spatium Interglobularis Garis2 :: Linea Imbricatio Von Ebner Jenis2 : Prmary Dentin Secundary Dentin Reparative Dentin Saraf : Tidak ada. Yang bekerja sbg saraf adalah Processus Odontoblas

CEMENTUM Komposisi : 46 % berat garam anorganik ( Mirip tulang ) Morphologi : Acellulair. Bagian yg dekat dengan dentin Cellulair. Terletak didalam lacuna yg ireguler Makin tebal kearah apex radicis Fungsi : Proteksi terhadap dentin Melekatkan gigi dengan struktur disekitarnya Dapat mengalami Hypertrophia MEMBRANA PERIODONTALE. S. LIGAMENTUM PERIODONTALE Komposisi : Serabut Collagen + Sel2 Odontoblast, Cementoblast dan Fibroblast Serabut Saraf Sisa Sarung Hertwig Vasa Darah J e n I s : Menurut arah jalannya serabut Grup Crista Alveolaris Grup Horizontal Grup Oblique Grup Apical Grup Inter-Radiculair Perlekatan pada jaringan sekitarnya Ligamentum Alveodentale Ligamentum Gingivale Ligamentum Interdentale PULPA DENTIS Cavum Pulpa Bagian yang lebar Terdiri atas : Sel2 : Odontoblas, fibroblast , histiocyt Serabut saraf Banyak jaringan vasculair Canalis Radicis Dentis

12

Canal yang sempit . Bermuara pada foramen Apices Dentis. PERKEMBANGAN GIGI ASAL : Ba k a l gi g i ( Tooth germ ) Ectoderm Pada usia embryo 6 - 7 minggu ( 1 cm ), Epithelium Cavum Oris mengalami Proliferasi membentuk Lamina Labiodentis yg pada perkembangan selanjutnya dipisahkan oleh Sulcus Labiogingivalis menjadi Lamina Labialis ( terletak diventral, yang kemudian akan menjadi labium dan bucca) dan Lamina Dentis ( terletak didorsal ). Lamina Dentis selanjutnya akan berproliferasi membentuk Primordia Enamel Organ, yang berkembang berbentuk Mangkok ( stadium mangkok = Cap shape) selanjutnya berbentuk Lonceng ( Bell shape ) Mesoderm Jaringan Mesenchym akan berproliferasi dan kondensasi membentuk : Papilla Dentis Primordia dari Pulpa Dentis Pada perkembangannya mem bentuk Odontoblast yang selanjutnya dentin Saccus Dentis. s. Folliculus Dentis Pada perkembangannya akan membentuk Cementum Primordia Enamel Organ Gigi tetap terbtk dipermukaan lingual lamina dentis gigi susu pada stadium lonceng Ciri2 Perkembangan Gigi : Setiap gigi menunjukkan perkembangan yg tidak sama pd waktu2 tertentu

Gigi yang terletak dianterior berkembang lebih cepat Bagian Occlusal berkembang lebih cepat dari bagian apical Perkembangan Primordia Dentis Stadium Mangkok Enamel Organ. s . Organ Dentis Epithelium Dentis Externa. ( selapis sel cuboidal ) Reticulum Stellata ( sel2 berbentuk stellata ) Epithelium Dentis Interna ( selapis sel columnair ) Papilla Dentis Dibawah Enamel Organ, selanjutna akan membentuk Dentin dan Pulpa Dentis Saccus Dentis. Stadium Lonceng Enamel Organ Epithelium Dentis Externa ( cuboidal pendek ) Stratum Intermedium ( beberapa lapis ep.squamous/cuboidal pendek) Epithelium Dentis Interna ( Epithelium Columnair Simplex ) Epithelium Dentis Interna berdiferensiasi membentuk Ameloblast Lamina Dentis Membentuk Enamel Organ Dentis Permanentses. Sedangkan Lamina Dentis Gigi Susu mengalami Disintergrasi Papilla Dentis Odontoblast Membran Preformativa Saccus Dentis ( menyerupai Capsule ) Berdiferensiasi menjadi : Cementoblast..membentuk Cementum Ligamentum Periodontale Osteoblastmembentuk Periosteum Dentinogenesis

13

Dentin adalah komponen gigi yang pertama kali terbentuk Tahap Pembentukan Predentin ( Rangka Fibrillair ) Pada Papilla Dentis terbentuk Serabut Reticulair yang nantinya akan menjadi Fibrae Korffi. Fibrae Korffi pada bagian luar akan bergabung dengan Membran Basalis membtk Membrana Preformativa. Fibrae Korffi yg berjalan diantara Odontoblast akan menjadi Serat Kolagen yang lalu berjalan sejajar Membran Praeformativa membentuk gambaran seperti Kipas Pada tahap ini tampak timbunan substantia dasar mirip agar2 ( Predentin) Tahap Deposisi Dentin Dentintin dideposisi lapis demi lapis sehingga memberi gambaran Linea Imbricatio Von Ebner Deposisi dimulai pada bagian Apical daerah Membran Preformativa Sel Odontoblast terdesak mundur sewaktu dentin dideposisi sehingga meninggalkan Processus Odontoblastis yg bertambah panjang, berjalan sepanjang Dentin ( Fibrae Dentinalis Tomesi )dan berhubungan/kontak dengan Junctura DentinoEnamel Amelogenesis Pembentukan Email terjadi sesudah Dentin terbentuk Sel Epitil Dentis Interna berdiferensiasi (memanjang) menjadi ameloblast Perubahan2 yang terjadi : Ameloblast :

Pada Segmen yg dekat dengan Dentin, Cytoplasma tampak lebih granulair, dinamakan Processus Tomesi kemudian terjadi penim bunan Substantia mirip Agar2 yang menjadikannya Matrix Prisma Adamantina lalu terjadi Calcificatie ( Mineralisasi ) sehingga akhirnya terbentuk Prisma Adamantina Substantia Interprismatica : Pada permulaan Calcificatie terjadi tidak sempurna, hanya dari Email dewasa. Tetapi bila Prisma Adamantina telah mencapai panjang maksimal, Maturasi /Calcificatie akan terjadi penuh. Sesudah Dentin terbentuk, Ameloblast akan membentuk : Cuticula Enamel Primair. Lapisan Homogen tipis, 0,2 u Cuticula Enamel Secundair Kedua lapisan diatas menyatu membentuk Membrana Nasmyth, yang akan melapisi permukaan Email. Lapisan tsb akan lepas begitu bayi mulai mengunyah. Reduced Enamel Epithelium Ameloblast yang mengalami Regresi Cementogenesis Pembentukan Cementum terjadi akibat proses Diferensiasi Cementoblast di Saccus Dentis yang mengalami 2 phase : Phase I : Pembentukan Jaringan Cementoid Phase II : Calcificatie pada Jaringan Cementoid, shg terbtk Cementum. Pembentukan Radix Dentis

14

Radix mulai terbtk apabila Email dan Dentin pd Corona sdh terbentuk Ansa Ceervicalis yg merupakan lengkungan pertemuan ep.dentis externa dan ep. dentis interna mengalami Proliferasi tumbuh kearah apical membentuk Sarung Hertwig. Sarung Hertwig berproliferasi menjauhi Junctura Cemento Enamel yg akan diikuti Dentin yg dibentuk oleh Odontoblast. Pembentukan Dentin akan menyebabkan terjadinya disintegrasi Sarung Hertwig yang akan meninggalkan Sisa Jaringan Epitil yg disebut Epitil dari Mallassez. Cementoblast yg terdpt pada Saccus Dentis beerdiferensiasi membentuk Cementum yang akan melapisi Dentin pd bagian akar gigi shg terbtklah Radix Dentis.

15

You might also like