Professional Documents
Culture Documents
Dari 3 journal yang saya baca, yakni : 1. Grant RW, Finnocchio LJ, and the California Primary Care Consortium Subcommittee on Interdisciplinary Collaboration. (1995).Interdisciplinary Collaborative Teams in Primary Care: A Model Curriculum and Resource Guide. San Francisco, CA: Pew Health Professions Commission, 1995. 2. The Conference Board of Canada.2012.Improving Primary Health Care Through Collaboration. Briefing 2 Barriers to Successful Interprofessional Teams. Canada:The Conference Board,Inc. 3. Guide to CollaborativeTeam Practice,2005, Ontario:Author
PENDAHULUAN
Saya memilih jurnal yang no.1,Interdisciplinary Collaborative Teams in Primary Care: A Model Curriculum and Resource Guide, dengan alasan : 1. Topik besar yang saya angkat adalah tim kolaborasi kesehatan dan spesifiknya yaitu barrier yang ada atau terjadi dalam suatu tim kesehatan. Jurnal no.1 saya pikir adalah jurnal yang paling lengkap dan tepat untuk menjabarkan topik ini. 2. Jurnal kedua sebenarnya cukup lengkap dalam menjabarkan topik melalui pandangan yang berbeda tentunya, namun karena hanya boleh memilih 1, maka saya pikir no.1 masih tetap yang paling rinci dalam menjelaskan topik ini.
PENDAHULUAN (cont)
PENDAHULUAN (cont)
3. Jurnal no.3 menurut saya terlalu luas penjabarannya dan khusus untuk pembahasan barrier hanya berupa penjelasan sekilas. Namun, untuk pembentukan Tim kolaborasi kesehatan yang baik, jurnal ini perlu menjadi acuan.
Interdisciplinary Collaborative Teams in Primary Care: A Model Curriculum and Resource Guide
Level organisasi
Level team
Team Leader
Level individu
Memisahkan kesetiaan dan komitmen antara disiplin tim dan disiplin sendiri/pribadi ; Adanya beberapa tanggung jawab atau jabatan yang dipegang oleh individu yang sama Adanya Sikap Kompetisi yang disertai kenaifan; Penilaian atau prasangka pribadi yang melihat berdasar Jenis kelamin, ras, atau kelas sosial Adanya sikap gigih dan keras kepala dalam mempertahankan argumen pribadi Keengganan untuk menerima saran dari anggota tim yang mewakili profesi lainnya, dan Kurangnya kepercayaan dalam proses kolaboratif.
Terbiasa memikul tanggung jawab total sehingga terdapat dominasi leader yang berlebihan di dalam tim. Kegelisahan dalam membiarkan orang lain untuk terlibat dalam pengambilan keputusan Ketidaknyamanan dengan penilaian kinerja oleh anggota tim dari latar belakang profesi yang berbeda; Sulit memberi status legal pada keputusan yang dibuat oleh orang lain Kurangnya pengetahuan mengenai struktur Peraturan dan Kepemimpinan yang kuat dalam mengelola dan me-manage tim. Kurangnya pendekatan pada setiap anggota tim karena merasa adanya jenjang atau derajat yang ia miliki sebagai leader dari tim.
Setuju dan fokus pada filosofi pemersatu Mengembangkan komitmen terhadap tujuan bersama dari kolaborasi; Belajar tentang profesi lainnya; Menghormati keterampilan dan pengetahuanorang lain ' Membangun sikap positif tentang profesi sendiri; Mengembangkan kepercayaan antar anggota; Bersedia untuk berbagi tanggung jawab dan Professional dalam bekerja Membentuk mekanisme untuk negosiasi dan re-negosiasi tujuan dan peran dari waktu ke waktu; Membangun metode untuk menyelesaikan konflik di antara anggota tim, dan Bersedia untuk bekerja terus-menerus untuk mengatasi hambatan.
References
Grant RW, Finnocchio LJ, and the California Primary Care Consortium Subcommittee on Interdisciplinary Collaboration. (1995). Interdisciplinary Collaborative Teams in Primary Care: A Model Curriculum and Resource Guide. San Francisco, CA: Pew Health Professions Commission, 1995.