You are on page 1of 6

Surah AD-DHUHA

1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik, 2. Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap) 3. Rabbmu tiada meninggalkan kamu dun tiada (pula) benci kepadamu 4. Dan sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan) 5. Dan kelak Rabbmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas 6. Bukankah dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia melindungimu? 7. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu dia memberikan petunjuk 8. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan 9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang 10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya 11. Dan terhadap nikmat Rabbmu, maka hendaklah kamu siarkan (QS. Adh-Dhuha [93]: 1-11)
Kandungan Tafsir
1 Demi waktu matahari sepenggalahan naik,(QS. 93:1)

)3( )1 ) 2 ( Para ahli hadis sependapat bahwa ayat ini diturunkan pada masa terhentinya turun wahyu (fatratul wahyi), sehingga Rasulullah bersedih hati. Sedemikian besarnya keinginan beliau menerima wahyu itu, beliau berkali-kali pergi ke gua Hira, dengan harapa menerima wahyu itu seperti beliau menerimanya pada kali yang pertama, namun wahyu itu tidak juga kunjung turun, sehingg merasa dirinya ditinggalkan Allah. Dalam keadaan demikian orang-orang musyrik Quraisy selalu memperolok-olokkan beliau, seba yang diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh B

" " Artinya: Dari Jundub bin Sofyan ia berkata: "Rasulullah SAW., mengeluh sehingga beliau tidak mengerjakan qiamul-lail dua atau tiga

kemudian datang seorang perempuan mengatakan "Hai Muhammad! Sungguh aku mengharap setan yang menganggu pikiranm meninggalkanmu, aku tidak melihatnya bersamamu selama dua atau tiga malam". Lalu Allah menurunkan ayat-ayat. "Demi waktu naik sepenggalah (tingginya), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kep (H.R. B Dengan turunnya surah Ad Duha ini, hati Rasulullah menjadi tenteram dan menambah semangat beliau menyampaikan agam Dalam ayat-ayat ini Allah SWT bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya. yaitu Duha (waktu matahari naik sepe (tingginya) bersama cahayanya dengan malam beserta kegelapannya; bahwa Dia tidak meninggalkan Rasul-Nya Muhammad dan ti memarahinya, sebagaimana orang-orang mengatakannya atau perasaan Rasulullah sendiri.
2 dan demi malam apabila telah sunyi,(QS. 93:2)

)3( )1 ) 2 ( Para ahli hadis sependapat bahwa ayat ini diturunkan pada masa terhentinya turun wahyu (fatratul wahyi), sehingga Rasulullah bersedih hati. Sedemikian besarnya keinginan beliau menerima wahyu itu, beliau berkali-kali pergi ke gua Hira, dengan harapa menerima wahyu itu seperti beliau menerimanya pada kali yang pertama, namun wahyu itu tidak juga kunjung turun, sehingg merasa dirinya ditinggalkan Allah. Dalam keadaan demikian orang-orang musyrik Quraisy selalu memperolok-olokkan beliau, seba yang diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh B

" " Artinya: Dari Jundub bin Sofyan ia berkata: "Rasulullah SAW., mengeluh sehingga beliau tidak mengerjakan qiamul-lail dua atau tiga kemudian datang seorang perempuan mengatakan "Hai Muhammad! Sungguh aku mengharap setan yang menganggu pikiranm meninggalkanmu, aku tidak melihatnya bersamamu selama dua atau tiga malam". Lalu Allah menurunkan ayat-ayat. "Demi waktu naik sepenggalah (tingginya), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kep (H.R. B Dengan turunnya surah Ad Duha ini, hati Rasulullah menjadi tenteram dan menambah semangat beliau menyampaikan agam Dalam ayat-ayat ini Allah SWT bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya. yaitu Duha (waktu matahari naik sepe (tingginya) bersama cahayanya dengan malam beserta kegelapannya; bahwa Dia tidak meninggalkan Rasul-Nya Muhammad dan ti memarahinya, sebagaimana orang-orang mengatakannya atau perasaan Rasulullah sendiri.
3 Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kepadamu,(QS. 93:3)

)3( )1 ) 2 ( Para ahli hadis sependapat bahwa ayat ini diturunkan pada masa terhentinya turun wahyu (fatratul wahyi), sehingga Rasulullah bersedih hati. Sedemikian besarnya keinginan beliau menerima wahyu itu, beliau berkali-kali pergi ke gua Hira, dengan harapa menerima wahyu itu seperti beliau menerimanya pada kali yang pertama, namun wahyu itu tidak juga kunjung turun, sehingg merasa dirinya ditinggalkan Allah. Dalam keadaan demikian orang-orang musyrik Quraisy selalu memperolok-olokkan beliau, seba yang diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh B

" " Artinya: Dari Jundub bin Sofyan ia berkata: "Rasulullah SAW., mengeluh sehingga beliau tidak mengerjakan qiamul-lail dua atau tiga kemudian datang seorang perempuan mengatakan "Hai Muhammad! Sungguh aku mengharap setan yang menganggu pikiranm meninggalkanmu, aku tidak melihatnya bersamamu selama dua atau tiga malam". Lalu Allah menurunkan ayat-ayat. "Demi waktu naik sepenggalah (tingginya), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada pula benci kep (H.R. B Dengan turunnya surah Ad Duha ini, hati Rasulullah menjadi tenteram dan menambah semangat beliau menyampaikan agam Dalam ayat-ayat ini Allah SWT bersumpah dengan dua macam tanda-tanda kebesaran-Nya. yaitu Duha (waktu matahari naik sepe (tingginya) bersama cahayanya dengan malam beserta kegelapannya; bahwa Dia tidak meninggalkan Rasul-Nya Muhammad dan ti memarahinya, sebagaimana orang-orang mengatakannya atau perasaan Rasulullah sendiri.
4 dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.(QS. 93:4)

Kemudian dalam ayat ini Allah mengungkapkan sesuatu yang melapangkan dada Nabi SAW. dan menenteramkan jiwa beliau, yaitu menyatakan bahwa keadaan Nabi dalam kehidupannya di hari-hari mendatang lebih baik dari keadaannya di hari-hari yang te Kebesarannya akan bertambah dan namanya akan lebih dikenal. Dia akan selalu membimbingnya untuk mencapai kemuliaan da menuju kepada ke Seakan-akan Dia mengatakan kepada Rasul-Nya: "Apakah engkau kira bahwa Aku akan meninggalkanmu? Bahkan kedudukanmu

Ku sekarang lebih kokoh dan lebih dekat dari masa yang sudah Janji yang dijanjikan Allah kepada Nabi-Nya terus terbukti kenyataannya karena sejak itu nama Nabi SAW., makin bertambah t kedudukan Nabi makin bertambah kuat, sehingga mencapai tingkat yang tidak pernah dicapai oleh para Rasul sebelumnya. All menjadikan Nabi-Nya sebagai rahmat petunjuk dan cahaya untuk seluruh alam dan untuk seluruh hamba-Nya. Dijadikan cinta kepa termasuk cinta kepada-Nya juga; mengikuti Nabi dan mematuhinya adalah jalan untuk memperoleh nikmat-nikmat Nya, dijadi umat Nabi sebagai saksi-saksi untuk manusia seluruhnya Nabi SAW. sendiri telah menyiarkan agama Allah sesuai dengan kehend sehingga sampai ke pelosok-pelosok Ini adalah suatu kebesaran yang tiada bandingnya, suatu keunggulan yang tiada taranya dan suatu kemuliaan yang tidak ada yan mengimbanginya. Semua itu adalah anugerah Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya.
5 Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.(QS. 93:5)

Dalam ayat ini Allah menyatakan tambahan berita gembira kepada Nabi-Nya, yaitu dengan pernyataan bahwa Dia akan terus melimpahkan anugerah-Nya kepada Nabi-Nya, sehingga ia menjadi senang dan bahagia. Di antara pemberian-Nya itu ialah turunny terus menerus setelah itu sebagai petunjuk baginya dan bagi umatnya untuk mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hari kemudian. Dia akan memenangkan agama yang dibawa Nabi-Nya atas seluruh agama lainnya dan Dia akan mengangkat ke Nabi-Nya di atas kedudukan manusia seluruhnya.
6 Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. (QS. 93:6)

Dalam ayat ini Allah mengingatkan nikmat yang pernah diterimanya dengan mengatakan, "Bukankah engkau hai Muhammad seora yatim, tidak mempunyai ayah yang bertanggung jawab atas pendidikanmu, menanggulangi kepentinganmu serta membimbingm Aku telah menjagamu, melindungimu dan membimbingmu serta menjauhkanmu dari dosa-dosa perilaku orang-orang jahil keburukan mereka, sehingga engkau memperoleh julukan mereka "Manusia sem Nabi SAW. hidup dalam keadaan yatim, karena ayah beliau meninggal dunia sedang beliau masih dalam kandungan ibunda. Ketik lahir Allah memelihara beliau dengan cara menjadikan kakek beliau Abdul Muttalib mengasihi dan menyayanginya sehingga berad asuhan dan bimbingannya sampai dengan wafatnya Abdul Muttalib, sedang umur Nabi ketika itu delapan tahun. Kemudian meninggalnya Abdul Muttalib Nabi menjadi tanggungan paman beliau Abu Talib, berdasarkan wasiat dari Abdul Muttalib. Abu Ta mengerahkan semua perhatiannya untuk mengasuh Nabi SAW., sehingga beliau meningkat dewasa dan beliau diangkat menjad Setelah Nabi diangkat menjadi Rasul, orang-orang Quraisy memusuhi Nabi dan menyakiti beliau, tetapi Abu Talib terus membel dari semua ancaman orang musyrik hingga Abu Talib Dengan wafatnya Abu Talib bangsa Quraisy mendapat peluang untuk menyakiti Nabi dengan perantaraan orang-orang jahat di k mereka yang menyebabkan beliau terpaksa Betapa hebatnya penggemblengan Allah dan asuhan-Nya terhadap Nabi SAW. Biasanya keyatiman seorang anak adalah sebab keh akhlak karena tidak ada pengasuh dan pembimbing yang bertanggung jawab. Apalagi suasana dan sikap penduduk Mekah lebih da untuk menyesatkan Nabi bila beliau cenderung kepada mereka. Tetapi perlindungan Allah yang sangat rapi dapat mencega menemani mereka. Dengan demikian jadilah beliau seorang pemuda yang sangat jujur, tidak pernah tidak terpercaya, tak pernah dan tidak pernah berlumur dengan dosa orang-orang jahiliah.
7 Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.(QS. 93:7)

Dalam ayat ini Allah mengungkapkan, bahwa Dia telah mendapatkan Nabi dalam keadaan kebingungan tiada mempunyai suatu ke walaupun menurut keyakinannya sendiri bahwa bangsa Quraisy-pun belum mempunyai pegangan yang tepat. Ibadat mereka salah menyembah berhala, akidah mereka rusak sehingga Nabi mau beralih kepada agama Yahudi. Kemudian beliau memperhatikan Yahudi, mereka bukan pula suatu bangsa yang baik. Mereka memutar balikkan agama mereka di samping menentang tindakanRasul mereka. Kemudian beliau beralih memperhatikan agama Nasrani yang dibawa oleh Nabi Isa A.S. Beliau dapati keadaan mere buruk dari keadaan orang-orang Yahudi lalu beliau menghentikan penelitiannya. Beliau seorang Rasul yang ummi, tidak pandai m dan tidak pula tahu menulis. Maka dengan sendirinya beliau tidak mengetahui apa-apa yang terkandung dalam agama-agam terdahulu. Yang sangat membingungkan Nabi SAW. adalah apa yang dilihatnya di kalangan bangsa Arab sendiri tentang kerendahan akidah kelemahan pertimbangan mereka disebabkan pengaruh dugaan-dugaan yang salah, kejelekan amal perbuatan mereka dan keadaan yang terpecah-belah dan suka bermusuhan. Mereka menuju kepada kehancuran karena memakai orang-orang asing yang leluasa b di kalangan mereka yang terdiri dari bangsa Persia, Habasyah dan R Jalan apakah yang harus ditempuh untuk membetulkan akidah-akidah mereka untuk membebaskan mereka dari pengaruh adat-istia buruk itu dan cara bagaimana yang harus dijalankan untuk membangunkan mereka dari tidur yang nyenyak itu? Pendek kata, Nab yakin bahwa kaumnya telah sesat. Mereka telah menukar agama nenek moyang mereka; Agama Nabi Ibrahim Umat-umat Nabi lainpun tidak lebih baik keadaan mereka daripada umatnya. Tetapi walaupun begitu Allah tidak membiarkan N menjalankan dakwah tanpa bantuan-Nya, bahkan diberikannya wahyu yang menjelaskan kepadanya jalan yang harus ditempuh dala memperbaiki keadaan k Dalam ayat lain yang hampir bersamaan maksudnya Allah be

Artinya: Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Alquran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah A (Alquran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu. (Q.S. Asy Syu'ara': 52)
8 Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.(QS. 93:8)

Dalam ayat ini Allah menyatakan bahwa Nabi-Nya itu adalah seorang miskin. Ayahnya tidak meninggalkan pusaka baginya kecual unta betina dan seorang hamba sahaya perempuan. Kemudian Allah memberinya harta benda berupa keuntungan yang amat be memperdagangkan harta Khadijah dan ditambah pula dengan harta yang dihibahkan Khadijah kepadanya dalam perjuangan men agama Dari keterangan-keterangan tersebut di atas, sesungguhnya Allah mengatakan kepada Nabi-Nya bahwa Dialah yang memeliharany keadaan yatim, menghindarkannya dari kebingungan dan menjadikannya berkecukupan dan Dia tidak akan meninggalkannya hidupnya.
9 Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.(QS. 93:9)

Sesudah Allah menyatakan dalam ayat-ayat terdahulu tentang bermacam-macam nikmat yang diberikan-Nya kepada Nabi-Nya, ma ayat ini Dia meminta kepada Nabi-Nya agar mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dan terhadap anak-anak yatim, janganlah mengh memperkosa Sebaliknya hendaklah mendidik mereka dengan adab dan sopan-santun dan menanamkan akhlak yang mulia dalam jiwa mereka, s mereka menjadi anggota masyarakat yang berguna, tidak akan menjadi bibit kejahatan yang merusak orang-orang yang bergaul den Barangsiapa yang telah merasa kepahitan hidup pada dirinya dalam serba kekurangan maka selayaknya ia dapat merasakan kepa pada orang lain. Allah telah menghindarkan Nabi-Nya dari kesengsaraan dun kehinaan, maka selayaknya Nabi memuliakan sem yatim sebagai tanda mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang dilimpahkan-Nya kepadanya.
1 Dan terhadap orang yang meminta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.(QS. 93:10) 0

Maka dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya agar orang-orang yang meminta sesuatu daripadanya janganlah he ditolak secara kasar dan dibentak, malah sebaliknya diberi sesuatu atau ditolak secara halus. Ada pendapat bahwa yang dimaksud kata "as sa'ila" adalah orang yang memohon petunjuk, maka hendaknya pemohon ini diladeni dengan lemah-lembut sambil m permohonannya.
1 Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).(QS. 1 93:11)

Dalam ayat ini Allah menegaskan lagi kepada Nabi-Nya agar ia memperbanyak pemberiannya kepada orang-orang fakir dan misk mensyukuri dan menyebut-nyebut nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya. Menyebut-nyebut nikmat Allah yang telah dilim kepada kita bukanlah untuk membangga-banggakan diri, tetapi untuk mensyukuri dan mengharapkan orang lain mensyukuri pula yang telah diperolehnya. Adat kebiasaan orang-orang kikir adalah menyembunyikan harta kekayaannya untuk menjadi alasa bersedekah dan selalu mereka mendengarkan kekurangan, tetapi sebaliknya orang-orang dermawan, mereka senantiasa menam pemberian dan pengorbanan mereka dari harta kekayaan yang dianugerahkan Allah kepada mereka dengan menyatakan syukur da kasih kepada Allah atas limpahan karunia-Nya Banyak hadis yang meriwayatkan bahwa Nabi SAW., banyak bersedekah kepada orang-orang fakir miskin, menyantuni dan berb kepada mereka, sehingga pada suatu waktu beliau pernah menyedekahkan semua yang beliau miliki kepada orang-orang yang sehingga beliau terpaksa tidur tanpa makan.

Ababun Nuzul
1 Demi waktu matahari sepenggalahan naik,(QS. 93:1)

Imam Thabrani dan Imam Ibnu Abu Syaibah di dalam kitab Musnad, juga Imam Wahidi serta lain-lainnya, semuanya mengeten sebuah hadis dengan sanad yang di dalamnya terdapat seseorang perawi yang identitasnya masih belum dikenal. Hadis ini diketen melalui Hafsh bin Masirah Al Qurasyi, kemudian Hafsh menerimanya dari ibunya, ibu Hafsh menerimanya dari ibunya yang be Khaulah. Khaulah ini menjadi pelayan Rasulullah saw.; ia telah menceritakan, bahwa ada seekor anak anjing memasuki rumah Na lalu anak anjing itu memasuki kolong ranjang beliau, dan anjing itu mati di situ. Maka Nabi saw. tinggal selama empat malam tan suatu wahyu pun yang turun kepadanya. Nabi saw. berkata, "Hai Khaulah! Apakah gerangan yang telah terjadi di dalam rumah Rasu

Jibril sudah cukup lama tidak berkunjung kepadaku?" Kemudian aku berkata di dalam hati, "Seandainya aku bersihkan terlebih rumah ini alangkah baiknya." Segera aku menyapu rumah, lalu aku membungkukkan badanku untuk membersihkan bawah kolong r dengan sapu, lalu aku mengeluarkan bangkai anak anjing dari kolong ranjangnya. Ketika Nabi saw. datang, tiba-tiba tubuhnya b sehingga pakaian jubah yang disandangnya pun ikut bergetar. Sesungguhnya Nabi saw. apabila turun wahyu kepadanya, maka tu tampak gemetar, lalu Allah menurunkan firman-Nya, "Demi waktu Dhuha..." (Q.S. Adh Dhuhaa, 1) sampai dengan firman-Nya, (hati) kamu menjadi puas." (Q.S. Adh Dhuhaa, 5) Sehubungan dengan hadis di atas Hafiz Ibnu Hajar memberikan komentarnya kisah mengenai terlambatnya malaikat Jibril disebabkan adanya anak anjing, hadis mengenai kisah ini sudah terkenal, hanya saja k hadis tersebut kalau dianggap sebagai Asbabun Nuzul ayat ini, maka hal ini garib yakni, aneh bahkan Syadz dan ditolak karena ad yang menyanggahnya di dalam kitab sahih. Imam Thabrani di dalam kitab Al Ausath mengetengahkan sebuah hadis yang bersumb Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, "Telah ditampakkan kepadaku apa-apa yang kelak ditaklukkan oleh umatku sesudahku, lalu aku gembira melihatnya", maka Allah menurunkan firman-Nya, "dan sesungguhnya akh lebih baik bagimu daripada dunia." (Q.S. Adh Dhuhaa 4) Sanad hadis ini berpredikat Hasan atau baik.
5 Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.(QS. 93:5)

Imam Thabrani dan Imam Ibnu Abu Syaibah di dalam kitab Musnad, juga Imam Wahidi serta lain-lainnya, semuanya mengeten sebuah hadis dengan sanad yang di dalamnya terdapat seseorang perawi yang identitasnya masih belum dikenal. Hadis ini diketen melalui Hafsh bin Masirah Al Qurasyi, kemudian Hafsh menerimanya dari ibunya, ibu Hafsh menerimanya dari ibunya yang be Khaulah. Khaulah ini menjadi pelayan Rasulullah saw.; ia telah menceritakan, bahwa ada seekor anak anjing memasuki rumah Na lalu anak anjing itu memasuki kolong ranjang beliau, dan anjing itu mati di situ. Maka Nabi saw. tinggal selama empat malam tan suatu wahyu pun yang turun kepadanya. Nabi saw. berkata, "Hai Khaulah! Apakah gerangan yang telah terjadi di dalam rumah Rasu Jibril sudah cukup lama tidak berkunjung kepadaku?" Kemudian aku berkata di dalam hati, "Seandainya aku bersihkan terlebih rumah ini alangkah baiknya." Segera aku menyapu rumah, lalu aku membungkukkan badanku untuk membersihkan bawah kolong r dengan sapu, lalu aku mengeluarkan bangkai anak anjing dari kolong ranjangnya. Ketika Nabi saw. datang, tiba-tiba tubuhnya b sehingga pakaian jubah yang disandangnya pun ikut bergetar. Sesungguhnya Nabi saw. apabila turun wahyu kepadanya, maka tub tampak gemetar, lalu Allah menurunkan firman-Nya, "Demi waktu Dhuha..." (Q.S. Adh Dhuhaa, 1) sampai dengan firman-Nya, (hati) kamu menjadi puas." (Q.S. Adh Dhuhaa, 5) Sehubungan dengan hadis di atas Hafiz Ibnu Hajar memberikan komentarnya kisah mengenai terlambatnya malaikat Jibril disebabkan adanya anak anjing, hadis mengenai kisah ini sudah terkenal, hanya saja k hadis tersebut kalau dianggap sebagai Asbabun Nuzul ayat ini, maka hal ini garib yakni, aneh bahkan Syadz dan ditolak karena ad yang menyanggahnya di dalam kitab sahih. Imam Hakim dan Imam Baihaqi di dalam kitab Dalail serta Imam Thabrani dan jug lainnya, semuanya mengetengahkan sebuah hadis melalui Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan, bahwa telah ditampakkan kepada Ras saw. kawasan-kawasan yang akan ditaklukkan oleh umatnya nanti yakni, kota demi kota. Melihat hal tersebut hati Rasulullah saw. s maka Allah segera menurunkan firman-Nya, "Dan kelak Rabbmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu m puas." (Q.S. Adh Dhuhaa, 5)

You might also like