Professional Documents
Culture Documents
http://www.puskel.com/5-elemen-penting-strategi-dots-tb/
Dalam paparannya berjudul 'Wonosobo Bersatu melawan TB menuju Indonesia Bebas TB', satusatunya ahli paru di Wonosobo tersebut mengungkapkan, perang melawan penyakit TB sudah dimulai pada tahun 1850. Saat itu, proses penyembuhan memerlukan biaya besar dan waktu yang relatif lama. Namun, tingkat kesembuhan hanya berkisar 50 persen saja. Baru setelah pada 24 Maret 1882 Robert Koch menemukan Mycrobacteria Tubercolusis, para penderita TB mulai menemukan titik terang. Dokter alumni Universitas Indonesia tersebut juga menjelaskan bahwa indikator TB tergantung dari CDR (Case Detection Rate). Untuk Kabupaten Wonosobo, pada tahun 2009, CDR berada di angka 33,7 persen. Angka tersebut naik pada dua tahun berikutnya, yaitu 37,54 persen di Tahun 2010 dan 42,78 persen pada Tahun 2011. CDR menurut Kenyorini harus terus ditingkatkan demi tercapainya pemeriksaan dan pengobatan secara lebih menyeluruh untuk membebaskan Kabupaten Wonosobo dari Tubercolusis. "Masyarakat saat ini masih harus keluar kota untuk memeriksakan kesehatan paru," katanya. Dijelaskan, angka normal untuk CDR adalah di kisaran 70 persen. Satu orang penderita TB berpotensi menularkan penyakit kepada 10 orang. Pola penularan dapat terjadi saat penderita batuk, berdahak, bernyanyi maupun bersiul. Adapun gejala orang yang mengidap TB adalah batuk berdarah, atau berdahak warna merah, batuk lebih dari tiga minggu disertai nyeri dada, kehilangan nafsu makan, keringat di malam hari, serta berat badan turun drastis disertai kelelahan fisik. ( Rinto Hariyadi / CN26 / JBSM )
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/03/28/113781/Kematian-Akibat-TBCapai-61-Ribu-Orang