You are on page 1of 5

BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1.

Teori Umum Hati merupakan organ yang sangat penting dalam pengaturan homeostatis tubuh meliputi metabolisme, biotransformasi, sintesis, penyimpanan dan imunologi. Sel-sel hati (hepatosis) mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat. Pleh karena itu sampai batas tertentu, hati dapat mempertahankan fungsinya bila terjadi gangguan ringan. Pada gangguan yang lebih berat, terjadi gangguan fungsi yang serius dan akan berakibat fatal (Pharmaceutical care, 2 !). Penyebab penyakit ini ber"ariasi, sebagian besar disebabkan oleh "irus yang menular secara fekal-oral, parenteral, seksual, perinatal dan sebagainya. Penyebab lain dari penyakit hati adalah akibat efek toksik dan obat-obatan, alkohol, racun, jamur, dan lain-lain. #isamping itu juga terdapat beberapa penyakit hati yang belum diketahui pasti penyebabnya (Pharmaceutical care, 2 !). Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsusng progresif yang ditandai dengan distori dari arsitektur hepar dan pembentukan nodul regeneratif. $ambaran ini terjadi akibat adanya nekrosis hepatoselular (%urdjanah, 2 1. 2. Etiologi dan Patogenesis Hati merupakan organ intestinal paling besar dalam tubuh manusia. 'eratnya rata-rata (,2-(,) kg atau kira-kira 2,*+ nerat badan orang de,asa. #i dalamnya terjadi pengaturan metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks dan juga proses-proses penting lainnya bagi kehidupan, seperti penyimpanan energi, pembentukan protein asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol dan detoksifikasi racun atau obat yang masuk dalam tubuh (Pharmaceutical care, 2 'eberapa penyebab penyakit hati antara lain (. .nfeksi "irus hepatitis, dapat ditularkan melalui selaput mukosa, hubungan !). &).

seksual atau darah (parenteral). 2. 1. 2. /at-0at toksi, seperti alkohol atau obat-obat tertentu. $enetik atau keturunan, seperti hemochomatosis. $angguan imunologi, seperti hepatitis autoimun, yang ditimbulkan karena adanya perla,anan sistem pertahanan tubuh terhadap jaringan tubuhnya sendiri. Pada hepatitis autoimun, terjadi perla,anan terhadap sel-sel hati yang berakibat timbulnya peradangan kronis. *. 3anker, seperti Hepatocelluler 4arcinoma, dapat disebabkan oleh senya,a karsinogenik antara lain aflatoksin, poli"inil klorida (bahan pembuat plastik), "irus, dan lain-lain. Hepatitis ' dan 4 maupun sirosis hati juga dapat berkembang menjadi kanker hati. (Pharmaceutical care, 2 1.2.1. Kalsifikasi Penyakit ati !)

Penyakit hati dibedakan menjadi berbagai jenis, berikut beberapa macam penyakit hati yang sering ditemukan, yaitu (. Hepatitis .stilah 5hepatitis5 diapakai untuk semua jenis peradangan pada hati. Peyebab dapat berbagai macam, mulai dari "irus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. 6irus hepatitis terdiri dari berbagai jenis- hepatitis 7, ', 4, #, 8, 9 dan $. Hepatitis 7, ' dan 4 adalah yang paling banayak ditemukan. :anifestasi penyakit hepatitis akibat "irus bisa akut (hepatitis 7), kronis (hepatitis ' dan 4) ataupun kemudian menjadi kanker hati (Pharmaceutical care, 2 a) !). Hepatitis 7 ;ermasuk klasifikasi "irus dengan transmisi secara enterik. ;idak memiliki selubung dan tahan terhadap cairan empedu. 6irus ini ditemukan didalam tinja. 'erbentuk kubus simetrik dengan diameter 2!-2) nm, untai tunggal (singel stranded), molekul <%7 linier - !,* kb= termasuk picorna"irus, sub kalsifikasi

hepato"irus. :enginfeksi dan bereplikasi pada primata non manusia dan galur sel manusia. b) :anifestasi infeksi Hepatitis ' adalah peradanagn kronik pada hati. 6irus hepatitis ' termasuk yang paling sering ditemui. #istribusinya terbesar di seluruh dunia, dengan pre"alensi karier di >S7 ?(+, sedangkan di 7sia *-(*+. :asa inkubasi berkisar 2*-() hari. (rat-rata @ -& hari). 6iremia berlangsung selama beberapa minggu sampai bulan setelah infeksi akut. $ejala hepatitis ' adalah lemah, lesu, sakit otot, mual dan muntah, kadangkadang timbul gejala flu, faringitis, batuk, fotofobia, kurang nafsu makan, mata dan kulit kuning yang didahului dengan urin ber,arna gelap. $atal-gatal di kulit, biasanya ringan dan sementara. Aarang ditemukan demam. c) Hepatitis 4 Hepatitis 4 adalah penyakit infeksi yang bisa tak terdeteksi pada seseorang selama puluhan tahun dan perlahan-lahan tapi pasti masuk organ hati. Penyakit ini sekarang muncul sebagai salah satu masalah pemeliharaan kesahatan utama di 7merika Serikat, baik dalam segi mortalitas, maupun segi finansial. d) Hepatitis # (H#6) atau "irus delta dengan "irus yang unik, yakni "irus <%7 yang tidak lengkap, memerlukan keberadaan "irus hepatitis ' untuk ekspresi dan patogenisitasnya, tetapi tidak untuk replikasinya. Penuularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. $ejala penyakit hepatitis # ber"ariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau sangat progresif. e) Hepatitis 8 $ejala mirip hepatitis 7, demam, pegal linu, lelah, hilang nafsu makan, dan sakit perut. Penyakit ini akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan hepatitis 8 melalui air yang terkontaminasi feses. f) Hepatitis 9 'aru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat

hepatitis 9 merupakan penyakit hepatitis yang terpisah. g) $ejala serupa hepatitis 4, seringkali infeksi bersamaan dnegan hepatitis ' danBatau 4. ;idak menyebabkan hepatitis fulminal atau hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah dan jarum suntik. (Pharmaceutical care, 2 1.2.2. Sirosis ati !)

Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. $ambaran ini terjadi akibat adanya nekrosis hepatoseluler .stilah sirosis hati diberikan oleh Caence tahun ()(&, yang berasal dari kata 3hirros yang berarti kuning orange (orange yello,), karena perubahan ,arna pada nodul-nodul yang terbentuk. Pengertian sirosis hati dapat diaktakan sebagai berikut yaitu suatu keadaan disorginisasi yang difuse dari struktur hati yang normal akibat nodul regenaratif yang dikelilingi jaringan mengalami fibrosis (Sutadi, 2 1). Pemyebab munculnya sirosis hati dinegara barat sering terjadi akibat alkoholik sedangkan di .ndonesia kebanyakan disebabkan akibat hepatitis ' atau 4. Patogenesis sirosis hati menurut penelitian terakhir memperlihatkan adanya peranan sel stelata dalam mengatur keseimbangan pembentukan matriks ekstraseluler dan proses degradasi, dimana jika terpapar faktor tertentu yang berlangsung secara terus menerus, maka sel stelata akan menjadi sel yang membentuk kolagen (Sutadi, 2 a. Patogenesis :ekanisme terjadinya proses yang berlangsung terus mulai dari hepatitis "irus menjadi sirosis hati belum jelas. Patogenesis yang mungkin terjadi yaitu(. 2. 1. :ekanis .mmunologis 3ombinasi keduanya 1).

%amun yang utama adalah terjadinya peningkatan akti"itas fibroblast dan

pembentukan jaringan ikat. 2. Patofisiologi 7da 2 faktor yang mempengaruhi terbentuknya asites pada penderita sirosis hati, yaitua) ;ekanan koloid plasma yang biasa berlangsung pada albumin di dalam serum. Pada keadaan normal albumin dibentuk oleh hati. 'ilamana hati terganggu fungsinya, maka pembentukan albumin juga terganggu, dan kadarnya menurun, sehingga tekanan koloid osmotik juga berkurang. ;erdapatnya kadar albumin kurang dari 1 gr+ sudah dapat merupakan tanda kritis untuk timbulnya asites. b) ;ekanan "ena porta. 'ila terjadi pendarahan akibat pecahnya "arises esophagus, maka kadar plasma protein dapat menurun, sehingga tekanan koloid osmotik menurun pula, kemudian terjadilah asites. Sebaliknya bila kadar plasma protein kembali normal, maka asitesnya akan menghilang ,alaupun hipertensi portal tetap ada. Hipertensi portal mengakibatkan penurunan "olume intra"askular sehingga perfusi ginjal pun menurun. Hal ini meningkatkan aktifitas plasma rennin sehingga aldosteron juga meningkat. 7ldosteron berperan dalam mengatur keseimbanagna elektrolit terutama natrium, dengan peningkatan aldosteron maka akan terjadi retensi natrium yang pada akhirnya menyebabkan retensi cairan. (Hadi, 2 b. ;erapi Sirosis Hati Dalaupun kerusakan hati pada sirosis permanen, tetapi terapi dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan menurunkan komplikasi. ;erapi tergantung pada penyebab sirosis dan komplikasi yang terjadi. Pendekatan terapi sirosis adalah menentukan penyebab dan mengeliminasi penyebab bila dimungkinkan. Pada sirosis karena alkohol maka menghentikan penggunaan alkohol adalah terapi utama pada sirosis. (Sukandar, 2 &) 2)

You might also like