You are on page 1of 5

ARRAY

Array adalah sekelompok data sejenis yang disimpan ke dalam variabel dengan nama yang sama, dengan memberi indeks pada variabel untuk membedakan antara yang satu dengan yang lain. VARIABEL ARRAY nama_variabel[indeks] ketentuan nama variabel arrray sama dengan nama variabel biasa. indeks menunjukkan nomor dari variabel . DEKLARASI VARIABEL ARRAY BU : tipe nama_variabel[indeks];

ontoh : !loat bil["#]; deklarasi variabel array dengan nama bil yang akan menampung "# data yang bertipe !loat. $ndeks "# menunjukkan variabel bil terdiri dari "# elemen, dimana setiap elemen akan menampung sebuah data. $ndeks array dimulai dari nol%#& , sedang nomor elemen biasanya dimulai dari satu%"&. 'omor elemen dapat dibuat sama dengan nomor indeks untuk mempermudah pembuatan program yaitu dengan memberi indeks satu lebih banyak dari jumlah data yang dibutuhkan, sehingga menjadi : !loat bil[""] INISIALISASI ARRAY 1 DIMENSI $nisialisasi dapat dilakukan bersama dengan deklarasi atau tersendiri. $nisialisasi suatu array adalah dengan meletakkan elemen array di antara tanda kurung kura(al )*, antara elemen yang satu dengan lainnya dipisahkan koma. int bil[+] , )-,",.* bil[#] , bil["] , " bil[+] , . AU/01A/$ A22A3 adalah $nisialisasi array dilakukan di dalam !ungsi tertentu. 4anya 5ompiler yang berstandar A'6$ yang dapat menginisialisasikan automati5 array. ara menginisialisasikan array dari 5ompiler yg tidak mengikuti standar A'6$ : ". 7iinisialisasikan di luar !ungsi sebagai variabel 890BA9:;</;2'A9 A22A3. int bil[+],)#,#,#*; main%& +. 7iinisialisasikan didlm !ungsi sebagai variabel 90=A9:6/A/$ A22A3.

Array

Halaman : 1

main%& ) stati5 int bil[+],)#,#,#*; ......... >ada automati5 array yang tidak diinisialisasikan , elemen array akan memiliki nilai yang tidak beraturan. Bila global ? stati5 array tidak diinisialisasi maka semua elemen array se5ara otomatis akan diberi nilai nol%#&. ontoh : main%& ) int y; int hitung,#; int @[#]; !or%y,#;yAB;yCC& ) hitungC,y; @[y],hitung; print!%DEFd G EFdHnD,y,@[y]&; * * 0U/>U/: #G # "G " +G F FG I -G "# MENDEFINISIKAN JUMLAH ELEMEN ARRAY DALAM VARIABEL Besarnya variabel indeks dapat ditentukan dengan menggunakan prepro5essor dire5tives Jde!ine Jde!ine ' -# main%& ) int no['],gaji['],gol['],status['],juman[']; Bila besari indeks akan diubah menjadi B#, 5ukup diganti dengan Jde!ine ' B# ARRAY 2 DIMENSI nama_variabel [indeks"][indeks+] indeks" : jumlah:nomor baris indeks+ : jumlah:nomor kolom Kumlah elemen yang dimiliki array + dimensi dapat ditentukan dari hasil perkalian indeks" L indeks+
Array Halaman : 2

misal : array A[+][F] akan memiliki +LF , I elemen. main%& ) !loat bil [B] [B] ....... dapat dituliskan dengan Jde!ine Jde!ine ' B main%& ) !loat bil ['] ['] ....... INISIALISASI ARRAY 2 DIMENSI main%& ) !loat bil[+] [F] , ) ) ",+,F*, :Lbaris #L: ) -,B,I*, :Lbaris "L: * elemen bil elemen bil elemen bil elemen bil elemen bil elemen bil [#] [#] , " [#] ["] , + [#] [+] , F ["] [#] , ["] ["] , B ["] [+] , I

ontoh : main%& ) int @[F][B]; int y,M; int hitung,#; !or%y,#;yAF;yCC& ) print!%Dy , EdHnD,y&; !or%M,#;MAB;MCC& ) hitungC,M; @[y][M] , hitung; print!%DE:tEFd G EFdHnD,M,@[y][M]&; * *
Array Halaman : 3

* 0U/>U/: y,# #G # "G " +G + FG I -G "# y," #G "# "G "" +G "F FG "I -G +# y,+ #G +# "G +" +G +F FG +I -G F# STRING dan ARRAY ". >ada string terdapat karakter null%H#& di akhir string +. 6tring sudah pasti array, array belum tentu string 0'/04 G 0'/04 : ". array dengan pengisian input melalui keyboard ba5a_input%& ) !loat nilai["#]; !or%i,#;iA"#;iCC& s5an!%DEdD,?nilai[i]&; * +. Nungsi yang men5etak isi array dari akhir ke a(al 5etak_array%& ) !loat nilai["#]; !or%i,O;iP,#;iGG& s5an!%DEF!D,nilai[i]&; * F. 1enghitung rata G rata isi array nilai rata_rata%& ) !loat nilai["#],jumLrata; !or%i,#,jum,#;iA,O;iCC& jumC,nilai[i];
Array Halaman : 4

rata,jum:i; * -. 1en5ari nilai terbesar besar%& !loat temp,nilai["#]; ) !or%temp,nilai[#],i,";iA,O;iCC& i!%nilai[i] P temp& temp,nilai[i]; * return%temp&

Array

Halaman : 5

You might also like