Professional Documents
Culture Documents
PENGANTAR
TUJUAN: Membahas deskripsi ekologi Crustacea dalam garis besarnya. FENOMENA YANG DIBAHAS: habitat distribusi ekologi populasi posisi dan fungsinya dalam ekosistem ekologi reproduksi. Selain itu akan dibahas pula dampak dari penyebarannya terhadap keanekaragaman hayati Crustacea, baik karena adanya invasi ke darat, infiltrasi ke arah hulu, maupun penyebaran ke wilayah geografi lain sebagai akibat perkembangnya sarana transportasi.
HABITAT
HABITAT CRUSTACEA BERANEKA LAUT DALAM PANTAI DAN PESISIR AIR PAYAU AIR TAWAR RAWA DARAT. Distribusi vertikal (altitudinal) Crustacea pun sangat luas, mulai dari wilayah laut dalam sampai jauh di atas permukaan laut
DOMINANSI CRUSTACEA
Crustacea merupakan Arthropoda yang dominan di laut Di air tawar tingkat dominansinya mendekati atau sama dengan Insecta. Di habitat terestrial Crustacea kalah jauh dengan Arthropoda lainnya, terutama dari subfilum Uniramia. Dari kemelimpahannya Copepoda merupakan Crustacea yang paling melimpah dalam hal jumlah, dan distribusinya juga bersifat kosmopolitan, hanya saja habitat Copepoda terbatas di perairan.
ZONASI HABITAT
Di habitat terestrial atau air tawar Brachyura yang banyak dijumpai adalah dari keluarga Potamonidae, Thelpusidae, dan Isopoda. Di lingkungan perairan dan sekitarnya terdapat anggota Potamonidae. Anggota Potamonidae juga dapat dijumpai di lahan persawahan, dan termasuk golongan hama pengganggu baik karena memakan batang padi yang muda atau karena membuat liang sehingga merusak struktur sawah karena terjadi kebocoran air. Di badan air tawar dapat dijumpai antara Copepoda air tawar dan jenis-jenis Crustacea parasit pada ikan atau biasa disebut kutu ikan seperti anggota Branchiopoda dari keluarga Argulidae misalnya Argulus sp.
ZONASI DI PANTAI
Makin dekat ke pantai makin banyak jenis Crustacea yang dapat dijumpai, agak ke arah pantai dan di pantainya biasanya juga dijumpai anggota Grapsidae, Isopoda, Anomura dan lain lain. Di daerah hutan bakau serta sekitarnya menurut Watanabe dkk., (2000) dapat dijumpai Ocypodidae (Uca tetragon, U. coarctata, U. dussumieri, U. belator, Macrophthalmus latreille, M. pacificus, Ocypoda ceratophthalma); Gecarcinidae (Cardiosoma carnifex); Grapsidae (Metograpsus latifrons, Neoepisesarma lafondi, Neosarmatium smithii, Sesarma plicatum); Xanthidae (Baptozius vinosus); Portunidae (Portunus pelagicus, Thalamita crenata, Scylla oceanic, S. serrata, S. transqubarica). Di daerah pantai berpasir atau berkerikil dapat dijumpai U. forcipata dan M. boscii, serta N. mederi. N. mederi juga banyak ditemukan di pantai dengan batu batu besar dan kepiting ini bisanya banyak bersembunyi di celah celahnya.
DISTRIBUSI HORIZONTAL
Distribusi suatu taksa seringkali bersifat dinamis. Suatu takson dapat saja hanya memiliki distribusi yang sempit karena triga hal yaitu: tidak ada daerah lain yang sesuai untuk hidupnya, takson tersebut tidak adaptif terhadap kondisi ekologi yang berbeda, tidak dapat menembus barier distribusi. Distribusi Crustacea ada ayang bersifat cosmopolitan, regional, maupun endemik. Beberapa jenis Crustacea semula distribusi bersifat regional, bahkan lokal ternyata kemudian diketahui bahwa dia mampu beradaptasi di wilayah geografi lain dan bahkan dapat mengalah populasi local.
Distribusi C. maenas, biru adalah daerah penyebaran aslinya, merah adalah daerah yang terinvasi atau terintroduksi, hitam adalah daerah belum terbukti terinvasi, hijau adalah daerah penyebaran potensial.
DISTRIBUSI VERTIKAL
MEKANISME ZONASI
DINAMIKA POPULASI
Fluktuasi rerata panjang badan populasi udang regang M. sintangense dan standart deviasinya (Sd)
(cm) di P. Kanari
Fluktuasi proporsi individu jantan pada populasi M. polymorpha di P. Kanari tidak begitu besar.
Proporsi individu jantan pada populasi C. affinis di Gresik cenderung meningkat dan berfluktuasi dari tahun ke tahun. Kiri: fluktuasi proporsi individu jantan; kanan: garis regresi linear dan persamaan regresinya menunjukkan bahwa proprosi individu jantan cenderung meningkat dalam selang waktu tujuh tahun pengamatan
EKOLOGI REPRODUKSI
Persentase betina bertelur pada populasi udang regang, M. sintangense di Ranu Klindungan. Tampak bahwa selama delapan bulan pengamatan selalu dijumpai betina bertelur, meskipun demikian ada dua puncak saat persentasenya paling tinggi yaitu di bulan Agustus dan Februari.
TUGAS
Saudara siapkan peta distribusi geografi atau horizontal tiga jenis Brachyura yaitu C. maenas, E. sinensis, dan P, pelagicus. Perhatikan pola penyebarannya kontinu ataukah terputus-putus. Bahaslah mengapa mengapa dapat terjadi pola yang demikian itu.
Coba cari informasi tentang hasil tangkapan Crustacea, nilai perdangannya (bedakan antara perdangan hasil budidaya dan hasil tangkapan di alam), dan fluktuasi populasinya di alam. Apakah ketiga data tersebut memiliki hubungan?