You are on page 1of 29

Senyawa Organosilikon

Kelompok 9
Anggota : Errika Ayu Prahasti (11323400) Anindia Diah Larasati (113234015) Arief Nur Setyawan (113234023)

Senyawa Organosilikon
Sekilas tentang Organosilikon
Ikatan Si-C hampir sama kuatnya dengan ikatan C-C Ikatan Si-C sangat kuat dan stabil. Kebanyakan senyawa organosilikon bersifat inert dan stabil terhadap panas. Contoh : SiPh4 yang dapat didistilasi dari udara dengan suhu 4280C

Senyawa Organosilikon

Senyawa Organosilikon
Silikon serupa dengan karbon, namun : Untuk kecenderungan berikatan dengan atomnya sendiri, Karbon lebih baik daripada Silikon. Rantai terkuat yang terbentuk oleh Si adalah Si16F34 dan Si8H18, tetapi senyawa ini jarang ditemui. Silikon tidak membentuk ikatan ganda p- p sementara karbon dapat membentuk ikatan ganda p- p. Silikon membentuk sejumlah senyawa yang mengandung ikatan ganda p- p dimana atom silikon menggunakan orbital d.

Senyawa Organosilikon

Pembentukkan Senyawa Organosilikon

Reaksi Grirgnard

Rochow Direct Process Reaksi dengan Senyawa Organolithium

Penambahan Katalis Si-H pada Alkana

Senyawa Organosilikon

Reaksi Grignard

Senyawa Organosilikon

Contoh Reaksi Grignard

Senyawa Organosilikon

Reaksi dengan Senyawa Organolithium

CONTOH

Senyawa Organosilikon

Rochow Direct Process

Reaksi ini melibatkan katalis Cu karena Si tidak cukup elektropositif Reaksi ini dilakukan dalam fluidized bed reactor dimana persentase Si adalah 10% Pada proses ini alkil atau aril halida direaksikan langsung dengan Metode ini adalah metode utama dalam industri untuk membuat methyl chlorosilanes dan phenyl chlorosilanes

Senyawa Organosilikon

Rochow Direct Process

Reaksi ini melibatkan katalis Cu karena Si tidak cukup elektropositif Reaksi ini dilakukan dalam fluidized bed reactor dimana persentase Si adalah 10% Pada proses ini alkil atau aril halida direaksikan langsung dengan Metode ini adalah metode utama dalam industri untuk membuat methyl chlorosilanes dan phenyl chlorosilanes

10

Senyawa Organosilikon

Fluidized Bed Reactor (FBR)

FBR digunakan untuk mereaksikan berbagai reaksi kimia multifase Gas dimasukkan ke dalam FBR dengan kecepatan tinggi yang bergerak melewati ditributor (plat berrongga) agar dapat bercampur dengan material padat yang dimasukkan

11

Senyawa Organosilikon

Penambahan Katalis Si-H pada Alkana

12

Senyawa Organosilikon

Silicones!
Silicones/polysiloxane merupakan kumpulan dari sejumlah organosilikon yang membentuk polimer. Silikone dapat digunakan sebagai cairan, oli, elastomers (rubber/karet), dan resin. Meskipun mirip dengan karbon, senyawa organosilikon yang dihidrolisis tidak dapat menghasilkan senyawa layaknya keton. Namun dapat membentuk senyawa dengan polimer berantai panjang yang disebut Silicones.
R R H2O Cl HO R R - H2O R Si R O - H2O OH R R Cl Si Si Si O n

13

Senyawa Organosilikon

Hidrolisis Dimethyl Chlorosilanes


Hidrolisis dari dimetil chlorosilanes (CH3)2SiCl2 dapat membentuk polimer rantai lurus dimana pada awal dan akhir polimer terdapat gugus OH yang reaktif. Dengan adanya gugus OH di awal dan akhir membuat senyawa ini mampu berpolimerisasi dengan sangat panjang, namun tidak dengan trimetilmonochlorosilanes (CH3)3SiCl. Polimerisasi yang berkelanjutan mampu menambah panjang rantai lurus polimer.

14

Senyawa Organosilikon

Hidrolisis Dimethyl Chlorosilanes


Hidrolisis dengan kondisi yang telah diatur sedimikan rupa mampu menghasilkan struktur siklik dengan cincin yang terbentuk dari 3,4,5 atau 6 atom Si

15

Senyawa Organosilikon

Hidrolisis methyl trichlorosilanes


Hidrolisis dari metil trichlorosilanes CH3SiCl3 dapat membentuk polimer cross-linked yang sangat kompleks dimana terdapat 3 gugus OH dalam satu molekul yang mampu berpolimerisasi.

16

Senyawa Organosilikon

Silicones!
Silicones lebih stabil dan tahan terhadap panas dibandingkan dengan polimer dari senyawa organik dan ketika ikatannya terputus, silicones tidak menghasilkan material konduktif seperti pada senyawa organik. Silicones juga tahan terhadap oksidasi Silicones adalah anti air yang kuat, isolator listrik yang baik, bersifat non-stick dan tidak berbusa. Kestabilan Siilika dikarenakan ikatan Si-O-Si-O-Si seperti rangka. Energi ikatan S-O adalah 502 kJ/mol Kekuatan Silicones juga dipengaruhi oleh ikatan Si-C yang kuat

17

Senyawa Organosilikon

Silicones!
Pada polimer rantai lurus 20 sampai 500 unit yang digunakan sebagai cairan silikon, membentuk 63% dari silikon yang digunakan. Contoh silikon yang dibuat dari hidolisis campuran (CH3)2SiCl2 dan (CH3)3SiCl, panjang rantai yang dihasilkan akan bervariasi. Secara komersial, silikon dibuat dengan memperlakukan campuran tetrakis (Me2SiO)4 dan (Me)3SiOSi(Me)3 dengan100% H2SO4. Panjang rata-rata rantai ditentukan oleh rasio reaktan tersebut. H2SO4 memutuskan ikatan Si-O-Si, membentuk Si-O-SO4H ester dan Si-OH.
18
Senyawa Organosilikon

Silicones!
Silikon merupakan isolator listrik yang baik. Silikon mungkin divulkanisir untuk menghasilkan karet yang keras, caranya sebagai berikut: 1.Dengan mengoksidasi dengan sejumlah kecil benzoil peroksida yang menghasilkan sesekali cross-link (sampai dengan 1% dari atom Si mungkin cross-linked). 2.Dengan membangun unit silang ke rantai.

19

Senyawa Organosilikon

Hidrida
Silikon membentuk sejumlah hidrida jenuh, SinH2n +2, disebut silane. Silikon ada yang sebagai rantai lurus atau rantai bercabang, dan mengandung sampai delapan atom Si. Pada silikon, senyawa cincin sangat jarang.

20

Hidrida

Hidrida
SiH4 dan SiHCl3 pertama kali dibuat dengan memperlakukan paduan Al / Si dengan HCl encer. Campuran silane dibuat dengan menghidrolisa silisida magnesium, Mg2Si, dengan sulfat atau asam fosfat. Senyawa ini tidak berwarna gas atau cairan yang mudah menguap. Keduanya sangat reaktif, dan mudah terbakar atau meledak di udara. Silane juga dapat dibuat dengan reaksi langsung oleh Si pemanasan atau ferosilikon dengan anhidrat HX atau RX dengan adanya katalis tembaga.

21

Hidrida

Hidrida
Silane juga dapat dibuat dengan reaksi langsung oleh Si pemanasan atau ferosilikon dengan anhidrat HX atau RX dengan adanya katalis tembaga. Silane jauh lebih reaktif daripada alkana. Silane murni tidak bereaksi dengan asam encer atau air murni aparat silika.

22

Hidrida

Hidrida
Perbedaan perilaku antara alkana dan silane ini disebabkan beberapa faktor: 1. Nilai elektronegativitas Pauling adalah: C = 2,5, Si = 1,8, dan H = 2.1. Dengan demikian elektron ikatan antara C dan H atau Si dan H tidak ditanggung bersama, meninggalkan - muatan pada C dan muatan + pada Si. Jadi Si rentan terhadap serangan oleh reagen nukleofilik. 2. Ukuran yang lebih besar dari Si membuatnya lebih mudah untuk menyerang. 3. Si memiliki energi orbital yang rendah d yang dapat digunakan untuk membentuk senyawa antara, dan dengan demikian menurunkan energi aktivasi proses.

23

Hidrida

Senyawa/Ion Kompleks
Kemampuan untuk membentuk kompleks dipengaruhi oleh muatan yang tinggi, ukuran yang kecil dan adanya orbital kosong dari energi yang tepat. Karbon pada periode kedua dan memiliki maksimal delapan elektron di kulit terluarnya. Dalam empat senyawa kovalen karbon, kulit kedua berisi maksimal delapan elektron. Karena struktur ini menyerupai gas mulia, senyawa ini stabil, dan karbon tidak membentuk kompleks. Namun, empat senyawa kovalen dari elemen berikutnya (Si, Ge, Sn dan Pb) dapat membentuk kompleks karena ketersediaan dari orbital D, dan mereka pada umumnya akan meningkatkan jumlah koordinasi 4 sampai 6.

24

Kompleks

[SiF6]2 Teori VSEPR menunjukkan bahwa karena ada enam pasang elektron luar kompleks ini akan membentuk oktahedral. Teori ikatan valensi mensyaratkan bahwa empat kovalen dan dua ikatan koordinat terbentuk dan memberikan struktur oktahedral.

25

Kompleks

Senyawa/Ion Kompleks
Ion [SiF6]2- biasanya terbentuk dari SiO2 dan HF encer [SiF6]2- kompleks stabil dalam air dan alkali, tetapi yang lainnya pada grup ini kurang stabil [GeF6]2- dan [SnF6]2- dihidrolisis oleh alkali, dan [PbF6]2dihidrolisis oleh alkali dan air. Ge, Sn, dan Pb juga membentuk kompleks klorida seperti [PbCl6]2- dan kompleks oksalat seperti [Pb(ox)3]2 Perak tetraasetat Pb[CH3COO]4 tak berwarna, didapatkan dari reaksi antara padatan Pb2O4 dengan asam asetat glasial. Pb[CH3COO]4 sensitif terhadap air, dan secara luas digunakan sebagai agen pengoksidasi selektif dalam kimia organik. Aplikasi paling terkenal adalah dalam pembelahan 1,2diols(glikol), seperti contohnya pada karbohidrat

26

Kompleks

Senyawa/Ion Kompleks

27

Kompleks

Siklus Silikon

28

Siklus Silikon

Sekian Dan Terimakasih

C6(SiMe2OMe)6
29
Senyawa Organosilikon

You might also like