You are on page 1of 35

MENINGITIS

By Suni Hariati, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Jenis meningitis
Meningitis bakteri Meningitis non bakteri (Aseptik)

MENINGITIS BAKTERI

defenisi
Meningitis bekteri disebut jg meningitis purulenta yaitu suatu peradangan pada selaput otak (araknoid dan piamater) yang menimbulkan eksudasi berupa pus. Inflamasi SSP akut

Etiologi
Haemophilus influenzae (tipe ), Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae dominan usia 3 bulan 3 tahun, jarang pd bayi < 3 bulan. Streptococcus hemolyticus, Escherichia coli penyebab utama pd neonatus Staphylococcus aureus

Neisseria meningitidis (meningokokus) 95% anak di atas 2 bulan - epidemik - mudah ditularkan - penularan melalui: infeksi droplet dari sekret nasofaring

Jalur infeksi
Kontak dengan penderita Implantasi langsung - Luka tusuk - fraktur tengkorak membuka jalan kekulit atau sinus - pungsi lumbal atau prosedur bedah - abnormalitas anatomi spina bifida - ventricular shunt

masuk

Patofisiologi

Rute infeksi yg paling sering ad. penyebaran vaskuler dr fokusfokus infeksi ke tempat lain. Organisme nasofaring menyerang pemb. darah yg terdpt di daerah tsb aliran darah serebral dlm bentuk tromboemboli yg melepaskan emboli sepsis. Invasi oleh perluasan langsung dr infeksi di sinus paranasal, sinus mastoid, faringotonsilitis, pneumonia, bronkopnemonia, endokarditis. Perluasan dr peradangan organ/jaringan di dekat selaput otak mis. abses otak, otitis media,mastoiditis.

Organisme dpt langsung masuk melalui implantasi langsung oleh luka tembus, fraktur tulang tengkorak, lumbal pungsi, prosedur pembedahan & kelainan anatomis spt shunt ventrikuler. Setelah implantasi menyebar ke dlm CSS (seluruh ruang sub arakhnoid) Proses infeksi yg terjadi adalah inflamasi, eksudasi, akumulasi leukosit, dan tingkat kerusakan yg bervariasi. Otak menjadi hiperemis, edema, dan seluruh permukaan otak tertutup oleh lapisan eksudat purulen dengan bervariasi organisme.

Manifestasi Klinik

Gejala infeksi akut : lesu, iritabilitas, panas, muntah, anoreksia, dan sakit kepala. Gejala peningkatan TIK : muntah proyektil, sakit kepala, kesadaran menurun, kejang, paresis, paralisis, strabismus, pernapasan Cheyne-Stokes, Morning cry (neonatus), ubunubun besar menonjol & tegang, cracked-pot sign. Gejala rangsangan meningeal : kaku kuduk, rigiditas umum, Kernig, Brudzinski I dan II positif.

Anak anak & remaja


Awitan mendadak Demam Menggigil Sakit kepala Vomitus Perubahan sensorium Kejang (srg menjadi tanda awal) Iritabilitas Agitasi Dapat terjadi (fotofobia, delirium, halusinasi, prilaku agresif, mengantuk, stupor, koma) Kaku kuduk opistotonus Tanda kernig Burdizinski positif

Respon refleks hiperaktif tetapi bervariasi Tanda & gejala khas sesuai organisme penyebab - Ruam petekie (meningokokus) - Kelainan sendi (H.Influenza, meningokokus)

- Telinga mengeluarkan sekret (meningokokus pneumokokus)

Bayi & anak masih kecil


Demam Pemberian makan buruk Vomitus Iritabilitas nyata Serangan kejang yg sering (disertai tangisan bernada tinggi) Fontanela menonjol Kaku kuduk bisa terjadi atau tidak Tanda burdzinski dan kernig tidak membantu dalam penegakan diagnosis

Neonatus (tanda spesifik)


Sulit menegakkan diagnosis Manifestasi penyakit samar & tdk spesifik Saat lahir sehat beberaha hari prilaku buruk Menolak makanan/susu Kemampuan mengisap susu buruk Vomitus atau diare Tonus otot buruk Penurunan gerakan Leher lemas Fontanela penuh, tegang & menonjol

Neonatus (tanda non spesifik)


Hipotermi atau demam Ikterus Iritabilitas Mengantuk Kejang Sianosis Penurunan BB Pernapasan irreguler atau apnea

Pemeriksaan Diagnostik
Lumbal pungsi diagnosis pasti
Pemeriksaan kultus dan pewarnaan gram (organisme penyebab) peningkatan CSS Leukositosis Kadar glukosa dlm CSF berkurang Konsentrasi protein biasanya meningkat

Prognosis
Mortalitas tergantung pd virulensi kuman penyebab, daya than tubuh pasien, terlambat atau cepatnya mendapat pengobatan yg tepat dan cara pengobatan & perawatan yg diberikan. Mortalitas meningitis neonatus kira-kira 50% Streptococcus hemolyticus 15-20% kasus fatal Haemophilus influenzae & meningitis meningoccus mortalitas 5-10% Meningits pneumococcus mortalitas 20%

Komplikasi
Hidrosefalus obstruktif Efusi subdural Empiema subdural Ventrikulitis Abses serebri Peningkatan TIK Paralisis, ketulian, kebutaan Paresis Edema serebral Kejang Komplikasi jangka panjang : cerebral palsy, retardasi mental, epilepsi, gangguan belajar & konsentrasi

Pencegahan
Imunisasi
Hib Meningokokus tipe A, C , Y, W 125

Penatalaksanaan terapeutik
Memerlukan diagnosis dini & tindakan terapi segera Penatalaksanaan terapi pertama kali
Tindakan kewaspadaan terhadap isolasi Terapi antimikroba dosis tinggi ditentukan o/ hasil pemeriksaan CSS Pemeliharaan hidrasi yang adekuat Penatalksanaan syok bakteri

mengembalikan vol. darah dan mempertahankan keseimbangan elektrolit

Pengendalian serangan kejang anti konvulsi Pengendalian suhu yg terlalu panas/dingin Perbaikan anemia Penanganan komplikasi aspirasi efusi subdural bayi terapi hepari n sindrom koagulasi intravaskular diseminata Pemeliharaan ventilasi Mengurangi peningkatan TIK

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan Gejala subyektif : sakit kepala yg hebat, nyeri otot, kaku kuduk, sakit punggung, dingin, tdk enak badan, iritabilitas Suhu tubuh : 38-41 C, kemerahan, panas, kulit kering, berkeringat Tanda vital : nadi lambat,TD & TIK meningkat Tingkat kesadaran : mula-mula sadar, delirium, koma

Persyarafan : perubahan refleks, tidak adanya refleks dinding abdomen, refleks kremasterik pd laki-laki, gang.refleks tendon, kaku kuduk, tanda Brudzinski +,Kernig +, ubun-ubun besar menonjol. Muskuloskeletal : bengkak & nyeri pd sendi-sendi besar (lutut & pergelangan kaki). Kulit : Meningokoksemia peteki & lesi purpura yg didahului oleh ruam. Pd penyakit yg berat dpt ditemukan ekimosis yg besar pd wajah & ekstermitas.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Infeksi b/d adanya kuman patogen pd cairan serebrospinal & sekret saluran pernapasan Perubahan perfusi jaringan otak b/d peradangan & edema pd otak dan selaput otak meningen Pola napas tidak efektif b/d perubahan tingkat kesadaran Gangguan perfusi jaringan perifer b/d infeksi meningokokus Bersihan jalan napas tidak efektif b/d perubahan tingkat kesadaran

Nyeri b/d peradangan pd selaput otak & jaringan otak Hipertermia b/d infeksi Resiko defisit cairan muntah & demam Resiko kelebihan volume cairan b/d sekresi ADH berlebihan Kurangnya perawatan diri b/d perubahan susunan saraf pusat Resiko injury b/d perubahan tingkat kesadaran

Pertimbangan keperawatan
Mempertahankan ketenangan ruangan Mengurangi rangsangan eksternal Menghindari tindakan mengangkat kepala pasien Askep tergantung pada gejala yang terlihat pengamatan TTV, tanda2 neurologi, tingkat kesadaran, haluaran urine, dll

Pengamatan yang cermat memantau tanda komplikasi - tanda2 peningkatan TIK - syok atau gawat napas - lingkar kepala efusi subdural , hidrosefalus Pemberian cairan dan nutrisi tergantung kondisi - penumpulan fungsi sensorik puasakan

MENINGITIS ASEPTIK

Etiologi
Virus Dikaitkan dengan penyakit lain (campak, parotitis, herpes, leukimia)

Manifestasi klinik
Awitan mendadak atau bertahap Sakit kepala Demam Malaise Gejala gastrointestinal Tanda iritasi meningen 2 hari stlh awitan Nyeri abdomen, muntah, mual

Nyeri punggung, tungkai, dada, Tukak tenggorokan Nyeri atau pegal menyeluruh Ruam makulopapular Menghilang dlm waktu 3 10 hari tanpa dampak sisa

diagnosis
Pemeriksaan CSS - peningkatan jumlah limfosit (sel mononuklear)

Penatalaksanaan
Simptomatik Pemberian antimikroba dan isolasi dapat dilakukan sampe diagnosis pasti ditegakkan

You might also like