Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Percobaan
1. Mengetahui parameter transformator satu fasa (Ro,Xo, Rek, Xek) sebagai salah satu alat konversi AC-AC melalui : er!obaan beban nol er!obaan hubung singkat er!obaan berbeban untuk "enis beban resistif
#. Mengetahui kurva karakteristik magnetisasi $. Mengetahui regulasi %an efisiensi trafo %alam kea%aan berbeban &. Membuat %iagram kapp %ari suatu trafo satu fasa '. Mengetahui polaritas transformator 1 fasa (. Mengetahui rugi-rugi )ang ter%apat %alam trafo satu fasa *. Mengetahui karakteristik ker"a paralel %ua buah trafo 1 fasa
Dasar Teori
+rafo a%alah alat )ang berfungsi untuk mengkonversi suatu arus atau tegangan bolak-balik %ari nilai tertentu men"a%i nilai )ang lain. ,ika trafo menerima energi pa%a tegangan ren%ah %an mengubahn)a men"a%i tegangan tinggi %isebut trafo step up. -an "ika trafo %iberi tegangan tinggi %an mengubahn)a men"a%i tegangan ren%ah %isebut trafo step %o.n. /onstruksi %asar trafo a%alah ter%iri %ari # kumparan )ang %ililitkan pa%a inti besi tertutup. 0nergi %isatukan pa%a satu lilitan )ang %isebut lilitan primer %an %iberikan pa%a beban lainn)a )ang %isebut lilitan sekun%er. rinsip ker"a trafo tanpa beban a%alah bila tegangan bolak-balik )ang a%a pa%a lilitan primer %an lilitan sekun%er tanpa beban mengalir arus i%eal )ang %isebut arusarus eksitasi men)ebabkan terbentukn)a fluks bolak-balik %alam inti trafo. 1luks
bolak-balik ini memotong lilitan primer %an lilitan sekun%er %an hargan)a naik turun sehingga ter"a%i in%uksi %an timbul 223 pa%a ke%ua lilitan tersebut. /arena ke%ua lilitan %ipotong fluksi )ang %iin%uksi pa%a ke%ua lilitan )ang sama, rumus trafo a%alah:
,
a%a %asarn)a trafo 1 fasa melakukan konversi pa%a tegangan atau arus bolakbalik(AC) Ma!am-ma!am rugi pa%a trafo )aitu: 1. Rugi )ang timbul akibat %ispersi energi untuk men%orong %omain ke %epan %an ke belakang selama magnetisasi %an %emagnetisasi keti%aksempurnaan men)ebabkan hambatan pergesekan %in%ing %omain sehingga menaikan rugi-rugi histerisis. #. Rugi-rugi 0%%) !urrent 1luktuasi me%an magnet pa%a satu material magnet oleh tegangan AC atau menghasilkan tegangan in%uksi sesuai persamaan ma4.ell:
$. Rugi-rugi pihak Rugi )ang %itimbulkan akibat a%an)a arus )ang mengalir mele.ati beban sehingga berban%ing lurus terha%ap tegangan. 5e!ara matematis %apat %ituliskan:
5imbol transformator :
a%a per!obaan ini trafo )ang %igunakan a%alah trafo step %o.n )aitu tegangan primer lebih besar %ari tegangan sekun%er.
Rangkaian Percobaan
#.&.1 Rangkaian er!obaan 7eban ;ol
Gambar 2.2 Rangkaian per!obaan beban nol #.&.# Rangkaian per!obaan berbeban
Gambar 2.3 Rangkaian per!obaan berbeban #.&.$ Rangkaian per!obaan hubung singkat
#.&.&
Gambar 2.5 Rangkaian per!obaan polaritas transformator #.&.' Rangkaian per!obaan ker"a paralel
Langkah Percobaan
#.'.1 er!obaan 7eban ;ol 1. Membuat rangkaian seperti gambar #. Menaikan sumber tegangan se!ara bertahap %ari nol hingga men!apai tegangan nominal trafo %an men!atat hasil pengukuran pa%a multipo.ermeter pa%a tabel $. Menurunkan sumber tegangan se!ara bertahap %ari nol hingga men!apati tegangan nominal trafo %an men!atat hasil pengukuran pa%a multipo.ermeter pa%a tabel &. Menentukan konstanta Ro %an Xo '. Memberikan koreksi %ari Ro %an Xo )ang %i peroleh (. Menghitung arus )ang mele.ati resistansi inti %an reaktansi pemagnetan (<! %an <m) %an su%ur =o *. Membuat rangkaian ekuivalen trafo tak berbeban 8. Membuat %iagram vektor trafo tak berbeban #.'.# er!obaan 7erbeban 1. Membuat rangkaian sesuai gambar #. Menaikan sumber tegangan hingga men!apai tegangan nominal $. Menghi%upkan beban se!ara bertahap hingga beban maksimum &. Men!atat pengukuran tegangan (6), arus (<1,<#), %an %a)a ( ) tiap kali ter"a%i kenaikan beban '. Melakukan per!obaan untuk beban resistif (. Menghitung efisiensi %an regulasi trafo untuk masing-masing beban. Menghitung efisiensi sistem %an membuat grafik efisiensi vs arus beban *. Membuat %iagram vektor trafo untuk masing-masing beban 8. Membuat %iagram kapp untuk masing-masing beban 9. Membuat grafik regulasi tegangan vs arus beban
#.'.$
er!obaan >ubung 5ingkat 1. Membuat rangkaian seperti gambar #. Menaikan sumber tegangan %alam harga tertentu %an lakukan hubung singkat %i sisi sekun%er $. 5etiap melakukan hubung singkat men!atat nilai tegangan (6), arus (<1,<#), %an %a)a ( ) &. Menentukan Rek %an Xek
#.'.&
er!obaan >ubung 5ingkat 1. Membuat rangkaian seperti pa%a gambar #. Menaikan tegangan sumber se!ara bertahap $. Men!atat harga 61, 6#, %an 6$
#.'.'
er!obaan /er"a aralel +rafo 1. Membuat rangkaian per!obaan seperti gambar #. Melakukan tes polaritas pa%a trafo )ang akan beker"a paralel %an memastikan bah.a polaritas ke%ua trafo a%alah sama $. 5etiap kali kenaikan beban, men!atat hasil pengukuran arus, tegangan, %a)a pa%a sisi primer masing-masing trafo "uga pengukuran arus, tegangan, %a)a pa%a sisi sekun%er masing-masing trafo &. Menghitung pembagian %a)a k6A )ang %apat %ilau)ani oleh masingmasing trafo %engan memban%ingkan k6A masing-masing trafo terha%ap perban%ingan arus %an impe%ansi
Data Percobaan
#.(.1 -ata er!obaan 7eban ;ol Tabel 2.1 -ata per!obaan beban nol
6(6) $: ': *: 9: 1#: 1': 1#: 9: *: ': $: <(A) :.:9 :.11 :.1$ :.1' :.# :.$1 :.# :.1' :.1$ :.11 :.:9 (?) 1 & * 11 18 #9 18 11 * $ 1
#.(.#
&:
#.(.$
-ata er!obaan >ubung 5ingkat Tabel 2.3 -ata per!obaan hubung singkat 6(6) ' * 9 11 1$ <1(A) 1.'# #:#9 #.88 $.&* &.:8 <#(A) # & '.' * 9 (?) ' 1& ## $# &'
#.(.&
-ata er!obaan olaritas +rafo Tabel 2.4 -ata per!obaan polaritas trafo 6s(6) (: 9: 1#: 1': 61(6) (:.# 9:.9 1#:.( 1':.( 6#(6) 1*.*# #(.* $'.& &&.( 6$(6) &#.& (&.# 8&.9 1:(.#
#.(.'
-ata er!obaan /er"a aralel +rafo Tabel 2.5 -ata per!obaan ker"a paralel tra%o %i sisi primer 7eban(?) 1:: 1(: 6+1(6) 1::.( 1::.* <+1(A) :.:9 :.11 6+#(6) 1::.' 1::.* <+#(A) :.1 #.19
Tabel 2.6 -ata per!obaan ker"a paralel tra%o %i sisi sekun%er 7eban(?) 1:: 1(: 6+1(6) #8.(' #8.( <+1(A) :.:9 :.1 6+#(6) #8.($ #8.'* <+#(A) :.1 :.1
Tabel 2.7 erhitungan <!, <m, !os@, Ro, %an Xo 6(6) $: ': *: 9: 1#: 1': 1#: 9: *: ': $: <(A) :.:9 :.11 :.1$ :.1' :.# :.$1 :.# :.1' :.1$ :.11 :.:9 (?) 1 & * 11 18 #9 18 11 * $ 1 Cos@ :.$* :.*$ :.** :.81 :.*' :.(# :.*# :.81 :.** :.'' :.$* 5in@ :.8( :.&* :.& :.$& :.&& :.(1 :.&& :.$& :.& :.* :.8( <!(A) :.:$ :.:8 :.1 :.1# :.1' :.19 :.1' :.1# :.1 :.:( :.:$ <m(A) Ro(A) Xo(A) :.:8 9:: $8(.$ :.:' :.:' :.:' :.:8 :.19 :.:9 :.:' :.:' :.:* :.:* (#( *:: *$( 8:: **' 8:: *$( *:: 8$$ 9:: 9(&.9 1$18.8 1*8'.$ 1$*1.& *91.8 1$*1.& 1*8'.$ 1$18.$ (&* $8(
-ari perhitungan %ata %i atas %i%apat Ro %an Xo rata-rata Ro rata-rata Xo rata-rata B **$,$' A B 11:#,' A
-an rangkaian ekuivalen trafo tanpa beban %apat %igambarkan sebagai berikut :
61
Gambar 2.7 Rangkaian ekuivalen trafo tanpa beban 7esarn)a Ro %an Xo tak sama, hal ini %isebabkan arus )ang mengalir pa%a masing-masing hambatan berbe%a-be%a. a%a Ro )ang mengalir a%alah <!, se%angkan pa%a Xo arus )ang mengalir a%alah <m.
-ari grafik %i atas terlihat hubungan 6-A seban%ing, lalu pa%a saat A pun!ak turun lagi. 5eharusn)a hubungan 6-A berban%ing lurus, makin besar 6 makin besar A. /esalahan ini %isebabkan oleh kesalahan pengamatan %an pengukuran.
#.*.#
;ilai Regulasi
-engan !ara )ang sama %apat %ihitung efisiensi %an nilai regulasi %alam tabel berikut: Tabel 2.8 >asil perhitungan efisiensi %an regulasi
7eban(? 61(6) ) (: &: 9: 1#: 1': (: (: 9: 1#: 1': (: <1(A) :.:$ :.:$ :.:& :.:' :.:$ :.:& :.:' :.:( :.:' 6#(6) 1*.*8 #(.#& $'.1$ &#.&& 1*.( #(.&1 $&.9# &&.$ 18 <#(A) :.:'( :.:(& :.:*1 :.:** :.:8 :.:9$ :.1:& :.11' :.1# !os@ :.(& :.9 :.99 1.:# :.*:9 :.9#$ :.989 1.:1& :.*91 6nl(6) 1*.$* #(.:' $&.*$ &$.&# 1*.$* #(.:' $&.*$ &$.&# 1*.$* 1(?) 1.1'# #.&$ &.*'# *.(' 1.#*( $.$## '.9$& 9.1#( #.$*$ #(?) :.($* 1.'11 #.&* $.&11 :.998 #.#(* $.'91 '.1(' 1.*:8 C(D) ''.$ (#.# '# &&.( *8.# (8.# (:.' '(.( *# E6(D) -#.$1 -:.*1 -1.1# -1.98 -1.$1 -1.$' -:.'# -1.98 -$.'1
1::
9: 1#: 1':
Arus
-engan !ara )ang sama %apat %ihitung besar tegangan 6# %an arus <# %alam tabel berikut: Tabel 2.9 >asil perhitungan <# %an 6# 7eban(?) 61(6) (: &: 9: 1#: 1': (: (: 9: 1#: 1': (: 1:: 9: 1#: 1': <1(A) :.:$ :.:$ :.:& :.:' :.:$ :.:& :.:' :.:( :.:' :.:( :.:* :.:* 6# ukur(6) 1*.*8 #(.#& $'.1$ &#.&& 1*.( #(.&1 $&.9# &&.$ 18 #' $' && 6# hitung(6) 1*.$* #(.:' $&.*$ &$.&# 1*.$* #(.:' $&.*$ &$.&# 1*.$* #(.:' $&.*$ &$.&# <# ukur(A) :.:'( :.:(& :.:*1 :.:** :.:8 :.:9$ :.1:& :.11' :.1# :.1' :.1( :.18 <# hitung(A) :.1 :.1 :.1 :.# :.1 :.1 :.# :.# :.# :.# :.# :.#
7er%asarkan tabel %i atas %apat %iketahui bah.a besarn)a tegangan sekun%er %ari pengukuran %an perhitungan hampir sama, sehingga pengukuran pa%a saat per!obaan su%ah benar.
61
<!
<m 6#
Gambar 2.1 2rafik hubungan 6in-C -ari gambar grafik %iatas terlihat bah.a hubungan 6in %engan efisiensi berban%ing terbalik. Makin besar 6, efisiensi makin ke!il. ;amun pa%a nilai tertentu hubungan 6-C berban%ing lurus. >al ini mungkin %isebabkan oleh kesalahan pengamatan.
Gambar 2.11 2rafik hubungan 6in-E6 -ari gambar %i atas terlihat bah.a hubungan 6in-E6 seharusn)a berban%ing terbalik. ;amun pa%a grafik per!obaan ti%ak sama. >al ini karena kesalahan pengamatan %an pengukuran.
-ari gambar %i atas terlihat bah.a hubungan 6in %engan 6out berban%ing lurus. Makin besar 6in makan makin besar pula nilai 6out
Gambar 2.13 2rafik hubungan 6in-<out -ari gambar %iatas, terlihat hubungan 6in %engan <out berban%ing lurus. 6in )ang naik, maka <out "uga naik. a%a perhitungan grafik !en%erung konstan.
#.*.$
Tabel 2.1 >asil perhitungan Rek %an Fek 6(6) ' * 9 11 1$ <1(A) 1.'# #:#9 #.88 $.&* &.:8 <#(A) # & '.' * 9 (?) ' 1& ## $# &' Rek(A) #.1( #.(* #.(' #.(( #.** Xek(A) #.&* 1.&8 1.(' 1.*$ 1.(8 Fek(A) $.#89 $.:'( $.1#' $.1*: $.18(
-ari perhitungan %i atas %i%apat Rek %an Xek serta Fek rata-rata sebagai berikut: Rek rata-rata Xek rata-rata Fek rata-rata B #,'* A B 1,8 A B $,1* A
Gambar 2.15 2rafik hubungan 6in-A a%a grafik terlihat perban%ingan %ari 6in %engan A a%alah berban%ing lurus. 5emakin besar 6in maka makin besar A. +api pa%a grafik hasil per!obaan terlihat mengalami se%ikit pernurunan. >al ini %apat %isebabkan karena kesalahan pengukuran %an pengamatan.
#.*.&
Tabel 2.11 -ata per!obaan polaritas 6s(6) (: 9: 1#: 1': 7er%asarkan variasi 1 61 G 6# B (:,# G 1*,*# B **,9# 6 61 - 6# B (:,# - 1*,*# B &#,&8 6 6$ B &#,& 6 -ari perhitungan %i atas maka terlihat bah.a : 6$ H 61 - 6# 5ehingga trafo a%alah substra!tive polarit) atau %igambarkan 61(6) (:.# 9:.9 1#:.( 1':.( 6#(6) 1*.*# #(.* $'.& &&.( 6$(6) &#.& (&.# 8&.9 1:(.#
Gambar 2.16 olaritas +rafo variasi 1 7er%asarkan variasi # 61 G 6# B 9:,9 G #(,* B 11*,( 6 61 - 6# B 9:,9 - #(,* B (&,# 6 6$ B (&,# 6 -ari perhitungan %i atas maka terlihat bah.a :
Gambar 2.17 olaritas +rafo variasi # 7er%asarkan variasi $ 61 G 6# B 1#:,( G $',& B 1'( 6 61 - 6# B 1#:,( - $',& B 8',# 6 6$ B 8&,9 6 -ari perhitungan %i atas maka terlihat bah.a : 6$ H 61 - 6# 5ehingga trafo a%alah substra!tive polarit) atau %i gambarkan
Gambar 2.18 olaritas +rafo variasi $ 7er%asarkan variasi & 61 G 6# B 1':,( G &&,( B 19',# 6 61 - 6# B 1':,( - &&,(B 1:( 6 6$ B 1:(,#6 -ari perhitungan %i atas maka terlihat bah.a :
Gambar 2.19 olaritas +rafo variasi & Intuk mengu"i polaritas trafo 1 J %isisi tegangan tinggi )aitu %i hubungkan ke sumber se%angkan sisi tegangan ren%ah %i hubungkan kemu%ian mengukur tegangan pa%a sisi primer 61 %an sekun%er 6#. 5alah satu terminal primer %an sekun%er 6$
Gambar 2.2 Rangkain polaritas a%a pengu"ian apabila 6$B 61 G 6# %isebut a%%itive polarit), se%angkan bila 6$B 61 - 6# maka %isebut substra!tive polarit).
H1 H2 (a) X2 X1
H1 H2 (b)
X2 X1
Gambar 2.22 2rafik perban%ingan 6-polaritas a%a grafik %i atas terlihat bah.a hubungan 6 1 %engan 6$ berban%ing lurus. 5emakin besar 61 maka makin besar "uga 6$
#.*.' -
er!obaan /er"a aralel +ransformator +egangan primer %an sekun%er ke%ua trafo sama <mpe%ansi per unit sama +egangan hubung singkat trafo harus sama olaritas ke%uan)a harus sama olaritas trafo merupakan hal )ang sangat %iperlukan %alam ker"a paralel
sehingga polaritas )ang sama %i hubungkan. /esalahan polaritas %apat menghasilkan hubung singkat saat trafo %iperkuat. Tabel 2.12 -ata per!obaan ker"a paralel trafo 7eban(?) 1:: 1(: 6+1(6) 1::.( 1::.* rimer <+1(A) 6+#(6) :.:9 1::.' :.11 1::.* <+#(A) :.1 #.19 6+1(6) #8.(' #8.( 5ekun%er <+1(A) 6+#(6) :.:9 #8.($ :.1 #8.'* <+#(A) :.1 :.1
-ari tabel %iatas tegangan pa%a # trafo primer %an sekun%er sama %engan s)arats)arat ker"a paralel trafo satu fasa. Contoh perhitungang %a)a 5isi primer 5+1 B 6+1 . <+1 B 1::,( . :,:9 B 9,:'& 6A 5isi sekun%er 5+# B 6+# . <+# B #8,($ . :,1 B #,8($ 6A
-engan !ara )ang sama %iperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 2.13 erhitungan %a)a 5isi rimer 5ekun%er 7eban(?) 6+1(6) 1:: 1::.( 1(: 1:: 1::.* #8.(' <+1(A) :.:9 :.11 :.:9 6+#(6) 1::.' 1::.* #8.($ <+#(A) :.1 #.19 :.1 5+1(6A) 9.:'& 11.:** #.'*8 6+#(6A) 1:.:' ##:.'$ #.8($
#.8( #.8'* 1(: #8.( :.1 #8.'* :.1 7er%asarkan tabel %i atas %apat %iketahui bah.a a%an)a perbe%aan %alam perolehan
%a)a sisi primer %an sekun%er trafo. >al ini %ikarenakan a%an)a kekurangpresisian pa%a alat %alam memba!a alat ukur.
Kesimpulan
1. #. $. a%a per!obaan beban nol nilai Ro B tak hingga %an Xo B &981,#:& A . ;ilai Ro tak hingga karena nilai %a)a a%a )ang :, sehingga men)ebabkan !os "uga : a%a per!obaan trafo )ang %igunakan a%alah trafo step %o.n, )aitu tegangan primer lebih tinggi %ari tegangan sekun%er erbe%aan Ro %an Xo %isebabkan magnet sisa pa%a trafo memiliki %a)a keluaran hampir sama %engan %a)a masukan '. 1aktor regulasi %ipengaruhi oleh tegangan sekun%er saat beban kosong %an kea%aan berbeban, faktor regulasi )ang baik memiliki tegangan sekun%er )ang besar pa%a saat beban kosong. (. *. a%a per!obaan polaritas trafo raa-rata a%alah substra!tifve )aitu %engan 6$H 61-6# a%a ker"a paralel trafo perbe%aan %a)a %isebabkan kurang presisin)a alat %an kurang teliti saat pemba!aan alat ukur. &. 0fisiensi %ipengaruhi oleh keluaran %an masukan. Intuk efisiensi )ang baik harus