You are on page 1of 25

Fahjar Prisiska

Kelas 3M

STANDAR KOMPETISI
Memahami sifat- sifat larutan elektrolit dan non elektrolit serta contoh dan pengaplikasian dalam kehidupan sehari- hari

Secara umum larutan


LARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasi), larutan dibedakan dalam dua macam, yaitu ELEKTROLIT dan NON ELEKTROLIT.

LARUTAN ELEKTROLIT
adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik jika larutan tersebut mengandung partikel-partikel yang bermuatan listrik (ion-ion) dan bergerak bebas didalam larutannya

Larutan Elektrolit terdiri dari: Elektrolit Kuat Elektrolit Lemah

LARUTAN ELEKTROLIT KUAT


Adanya gelembung gas dan nyala lampu yang terang merupakan gejala larutan tersebut mempunyai daya hantar yang kuat disebut juga elektrolit kuat Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion ( terionisasi sempurna ) yang ditandai dengan satu arah panah ke kanan pada persamaan reaksinya. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. larutan elektrolit yang daya hantar listrik relatif baik meskipun konsentrasinya relatif kecil (alpha = 1).

Golongan Elektrolit Kuat


Asam kuat, contohnya: asam klorida (HCl), asam klorat (HClO3), asam hipoklorat (HClO4), asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (HNO3), dan lain-lain. Basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, contohya: Natrium hidroksida (NaOH), Kalium hidroksida (KOH), Kalsium hidroksida (Ca(OH)2), Magnesium hidroksida (Mg(OH)2), Barium hidroksida (Ba(OH)2), dan lain-lain. Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi dan garam dari hasil asam kuat ditambah basa kuat, contohnya: Kalium klorida (KCl), Natrium klorida (NaCl), Kalium iodida (KI), Aluminium sulfat (Al2(SO4)3), dan lain-lain.

UJI ELEKTROLIT KUAT


Contohnya : NaCl (s) Na+(aq) + Cl+
Lampu nyala terang

Gelembung banyak

Larutan yang meski dengan konsentrasi tinggi tetapi daya hantarnya lemah disebut larutan elektrolit lemah Hal ini disebabkan tidak semua molekul terurai menjadi ion ion ( ionisasi tidak sempurna ) sehingga dalam larutan hanya sedikit ion ion yang dapat menghantarkan arus listrik. larutan elektrolit yang daya hantar listrik relatif buruk meskipun konsentrasinya relatif besar (O < alpha < 1). Pada persamaan reaksinya ditandai dengan arah panah bolak balik. CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COOContoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah : CH3COOH, HCOOH, HF dan NH4OH.

Golongan Elektrolit Lemah


Asam lemah, contohya: Asam asetat (CH3COOH), Asan sianida (HCN), Asam karbonat (H2CO3), Asam sulfide (H2S), Asam florida (HF), dan lain-lain Basa lemah, contohya: Ammonium hidroksida (NH4OH), Nikel hidroksida (Ni(OH)2), dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut dan garam yang merupakan hasil dari asam dan basa lemah, contohnya: Perak klorida (AgCl), Kalsium kromat (CaCrO4), Timbal iodida (PbI2), dan lain-lain

UJI ELEKTROLIT LEMAH


CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COONyala redup

Gelembung gas sedikit

Larutan Non elektrolit : larutan yang tidak dapat menghantar listrik, karena zat non elektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap berupa molekul. Contoh : larutan gula, urea, minyak tanah, bensin, alkohol, larutan glukosa, larutan sukrosa, dan lain- lain. Pada dasarnya Zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan jumlah pelarut. Umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air. Konsentrasi larutan, menurut IUPAC istilah konsentrasi diartikan sebagai jumlah persatuan volume yang dinyatakan dengan mol/L.

Konsentrasi Larutan
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, diantaranya: 1. Fraksi MOL fraksi mol adalah perbandingan antara jumlah mol suatu komponen dengan jumlah mol seluruh komponen yang terdapat dalam larutan. Fraksi mol dilambangkan dalam X jika mol zat terlarut nA dan jumlah mol zat terlarut nB maka fraksi mol pelarut dan zat terlarut adalah:

XA=

dan

XB=

Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlaru adalah 1, XA + XB= 1

Contoh:
1. Suatu larutan terdiri dari 2, 5 mol zat terlarut A dan 7,5 mol zat terlarut B, maka: Jawab: XA=
:

2,5 2,5:7,5

= 0,25

XB=

7,5 = : 2,5:7,5

= 0,75

2. Persen (%)
Menurut farmakope Indonesia ada 4 macam %, yaitu: 1. % b/bn adalah gram zat dalma 100g hasil akhir. 2. % b/v dalah banyaknya gram zat dalam 100 mL hasil akhir. 3. % v/v adalah banyaknya mL zat dalam 100mL hasil akhir. 4. % v/ b adalah banyaknya mL zat dalam 100 g hasil akhirnya. Contoh: 1. Hitung berapa persen %KCl dalam suatu larutan yang terbuat dengan melarutkan 40 g KCl dalam 160 mL air ? Jawab: %= 40/ (40+160) x 100% = 20%

3. MOLALITAS (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol (n) zat terlarut dalam 1 Kg (1000g) pelarut
= 1000 atau = ( )

Dimana : m = kemolalan larutan (mol/kg) n = jumlah mol zat terlarut ( g/Mr) p = massa pelarut Mr = massa relatif zat terlarut Contoh: Hitunglah molalitas 18 gram glukosa(Mr= 180) dalam 500 gram air! 18 1000 m glukosa = = 0,2 m
180 500

4. MOLARITAS (M)
Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan M=
1000

Atau

M= (

Contoh: Berapakah molaritas 4 gram NaOH (Mr= 40) dalam 250 mL larutan?
Jawab: M=
4 1000 = 40 250

0,4 M

5. Normalitas
Normalitas yang bernotasi (N) merupakan satuan konsentrasi yang sudah memperhitungkan kation atau anion yang dikandung sebuah larutan. Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan. Secara sederhana gram ekivalen adalah jumlah gram zat untuk mendapat satu muatan. Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+. Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-. Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan : grek = mol . Jumlah : atau ; N = M x valensi

Contoh:
Berapakah Normalitas 9,8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam air hingga volume larutan 500 mL? Jawab:
2; H2SO4 2 : + 4

M=

9,8 1000 = 98 500

0,2

N= M x valensi N= M x : N= 0,2 x 2= 0,4N

Banyak atau sedikitnya molekul zat yang terionisasi dinyatakan dalam derajat ionisasi. Derajat ionisasi ( ) merupakan perbandingan banyaknya molekul zat yang terurai dengan banyaknya molekul zat mula-mula. = 1, elektrolit kuat 0 < < 1, elektrolit lemah = 0, non elektrolit
exit

exit

Contoh:
Pada hasil pengamatan larutan elektrolit kuat menghasilkan nyala lampu dan terbentuk gelembung gas. Jika 4 mol zat tersebut dilarutkan ke dalam air dan saat kesetimbangan tinggal 2,5 mol maka kekuatan elektrolit zat tersebut adalah.... Diket: Jumlah mol zat yang terionisasi= 2,5 mol Jumlah mol zat mula- mula= 4 mol jawab: Derajat ionisasi= 2,5/ 4 = 0,625

PERBEDAAN LARUTAN BERDASARKAN DAYA HANTAR LISTRIK


ELEKTROLIT
1. Dapat menghantarkan listrik 1.

NON ELEKTROLIT
Tidak dapat menghantarkan listrik

2. Terjadi proses ionisasi (terurai menjadi ion-ion) 3. Lampu dapat menyala terang atau redup dan ada gelembung gas

2. 3.

Tidak terjadi proses ionisasi

Lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas

Kesimpulan
Jenis Larutan Elektrolit Kuat Sifat dan Pengamatan Lain - Terionisasi sempurna - menghantarkan arus listrik - lampu menyala terang - terdapat gelembung gas - terionisasi sebagian - menghantarkan arus listrik - lampu menyala redup - terdapat gelembung gas Contoh Senyawa NaCl, HCl, NaOH, H2SO4, dan KCl CH3COOH, NH4OH, HCN, dan Al(OH)3 Reaksi Ionisasi NaCl Na+ + ClNaOH Na+ + OHH2SO42H+ +SO42-

KCl K+ + Cl-

Elektrolit Lemah

CH3COOH H+ + CH3COO-

HCN H+ + CNAl(OH)3 Al3+ + 3OH-

Non Elektrolit

- tidak terionisasi C6H12O6, C12H22O11, - tidak menghantarkan arus listrik CO(NH2)2, dan - lampu tidak menyala C2H5OH - tidak terdapat gelembung gas

C6H12O6 C12H22O11 CO(NH2)2 C2H5OH

THANKS FOR ATTENTION

You might also like