Professional Documents
Culture Documents
TINGKAT 2DIV
Sampah Domestik, yaitu sampah yang sehari-harinya dihasilkan akibat kegiatan manusia secara langsung, misalnya : dari rumah tangga, pasar, sekolah pusat keramaian, pemukiman, dan rumah sakit. Sampah domestik, kemudian dibagi menjadi : o Sampah dari pemukiman, umumnya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan,bekas perlengkapan rumah tangga, kertas, kardus, gelas kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain. o Sampah dari perdagangan, yaitu sampah yang berasal dari daerah
perdagangan seperti ; toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan, seperti kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dan restoran. o Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis (Bollpoint, pensil, spidol, dll) toner,
foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia, dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain.
Sampah non domestik (institusi, komersil, pelayanan kota) Sampah Non Domestik, yaitu sampah yang sehari-harinya dihasilkan oleh
kegiatan manusia secara tidak langsung, seperti, dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, transportasi, dan sebagainya. Sampah non domestik ini dapat dibagi menjadi : o Sampah dari industri. Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses
produksi (bahan-bahan kimia serpihan / potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas,kayu, plastik, kain,lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang sering kali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang. o Sampah dari sisa bangunan dan konstruksi gedung. Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah organik, misalnya ; kayu, triplek. Sampah anorganik misalnya ; semen, pasir, spesi, batu-bata, ubin, besi, baja, kaleng. Sampah campuran (domestik dan non domestik) (kasus tertentu)
Semakin padat penduduk sampah semakin menumpuk karena tempat penampungan yang dibutuhkan kurang serta meningkatnya aktivitas penduduk maka sampah yang dihasilkan akan semakin banyak.
b. System pengumpulan /pembuangan yang dipakai: Pengumpulan sampah
dengan menggunakan gerobak membutuhkan waktu yang lama di banding dengan menggunakan truk
c. Pengambilan bahan-bahan yang ada padasampah untuk dipakai kembali :
Metode ini dilakukan karena bahan tersebut masih memiliki nilai ekonomi bagi golongan tertentu.
lembah ,pantai, atau didataran rendah akan mempegaruhi jumlah sampah yang dihasilkan wilah tersebut sesuai dengan kondisi geografisnya.
e. Faktor waktu : Jumlah sampah bervariasi menurut waktu, contohnya jumlah
sampah pada siang hari lebh banyak daripada jumlah sampah di pagi hari.
f.
Faktor sosial - ekonomi dan budaya : Adat istiadat dan taraf hidup mental masayarakat mempengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan pada suatu wilayah.
g. Faktor cuaca : cuaca kan mempengaruhi jumlah sampah disuatu wilaha, misal :
pada musim hujan , sampah mungkin akan tersangkut pada selokan, pintu air atau penyaringan limbah.
h. Kebiasaaan masyarakat : Contohnya kebiasaan seseorang dalam
mengkonsumsi suatu jenis makan maka sampah makanan itu akan meningkat.
i.
Kemajuan teknologi : Akibat kemajuan teknologi maka jumlah smpah dapat meningkat, karena kemajuan teknologi semakin memberika ragam atau karakteristik sampah semakin besar.
j.
Jenis sampah : Semakin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat maka akan semakin kompleks pula macam dan jenis sampahnya.
Referensi :
Catur Puspitawati , dan Tim. 2011. Serial Buku Ajar Kesehatan Lingkungan PenyehatanTanah dan Pengelolaan Sampah Padat (A).Jakarta: Politeknik Kesehatan kementerian kesahatan Jakarta II http://ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/18161/mod_resource/content/1/Pengelolaan%20Sam pah%202.pdf