You are on page 1of 72

IMUNISASI PADA ANAK DAN REMAJA

Raihan Divisi Infeksi & Penyakit Tropik FK-Unsyiah/RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

2 November 2011

IMUNISASI
Proses menghasilkan imunitas/kekebalan pada seseorang dengan cara pemberian bahan imunobiologik

Upaya pencegahan kesehatan primer


2 November 2011

TUJUAN IMUNISASI
Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu Menurunkan prevalensi penyakit
Eradikasi penyakit

2 November 2011

Kekebalan Komunitas (Herd Immunity)


Imunitas pada populasi rentan

2 November 2011

Kekebalan Komunitas (Herd Immunity)


Imunisasi pada sebagian populasi

x x

2 November 2011

Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang paling cost efective, tidak ada tandingannya kecuali pengadaan air bersih
(Plotkins, 1995)
Edward Jenner and Louis Pasteur

2 November 2011

Imunisasi Sesuai Kelompok Umur


Bayi . (lahir-1 th) Balita (1-4th)

Imunisasi dasar Imunisasi ulangan


Catch-up immunization

Usia sekolah (5-12 th)


Remaja (13-18 th)

Catch-up immunization Catch up immunization


Persiapan masa dewasa & kehamilan

2 November 2011

JENIS IMUNISASI PADA ANAK

Imunisasi aktif - tubuh membentuk antibodi


Imunisasi pasif
- tubuh mendapat antibodi - sejumlah suntikan yang diperlukan untuk mencapai kadar antibodi di atas kadar netralisasi

Imunisasi dasar

Imunisasi ulangan - setiap suntikan untuk meningkatkan kembali kadar


antibodi sampai di atas kadar netralisasi

2 November 2011

Jadwal Imunisasi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) Depkes RI, Tahun 2000
Vaksin Pemberian Selang Waktu Pemberian Usia

BCG

1x

0-2 bulan

DPT

3x (DPT 1,2,3)
4x (Polio 1,2,3,4) 1x 3x

4 minggu

2-11 bulan

Polio

4 minggu

0-11 bulan

Campak Hepatitis B

4 minggu

9-11 bulan 0-11 bulan


2 November 2011

JENIS-JENIS VAKSIN
Vaksin Bakteri Vaksin Virus

Vaksin Hidup

BCG

Campak Parotitis Rubela Varisela

OPV

Yellow Fever

Vaksin Inaktif

Difteria Tetanus Pertusis Kolera

Meningo Pneumo Hib Typhoid Vi

Influenza Rabies IPV Hepatitis B Hepatitis A


2 November 2011

IMUNISASI
Dimulai sejak bayi baru lahir Imunisasi dasar : BCG, HepatitisB, DTP, polio, campak, Hib, rotavirus, PCV

BCG: meskipun tidak dapat mencegah infeksi tetapi dapat mencegah penjalaran kuman, mencegah kejadian penyakit,
Hepatitis B: diberikan sedini mungkin setelah bayi lahir. Bila ibu HbsAg positif, diberikan immune globulin dalam rentang waktu 12 jam setelah lahir, disusul imunisasi aktif

2 November 2011

IMUNISASI
DPT: diberikan setelah umur 2 bulan, interval 4-6 minggu, stdd 3 suntikan, ulangan setelah 1 tahun dari suntikan dasar, selanjutnya diberikan tiap 3 tahun

Polio: minimal 4 kali, ulangan setahun kemudian, dalam bentuk OPV Campak : dua kali suntikan, mulai usia 9 bulan, dilanjutkan dengan vaksin mono atau trivalen (MMR)

2 November 2011

IMUNISASI
Hib: mencegah penyakit akibat infeksi kuman Haemophilus influenzae type b, radang paru dan radang selaput otak, dimulai umur 2 bulan, suntikan dasar minimal 2 kali MMR: berisi imunogen campak, mumps dan rubella, diberikan sebagai vaksin kedua campak atau sebagi vaksin rubella/mumps. Ulangan pada usia 12 tahun .Tidak terbukti menyebabkan autisme
Demam tifoid: TyphimVi diberikan setelah umur 2 tahun, atau vaksin oral Ty21a (Vivotif) pada usia 6 tahun ,dikemas dalam dosis 3 kali dengan interval satu hari.
2 November 2011

IMUNISASI
Varisela: diberikan mulai umur 1 tahun , ulangan 12 tahun, sebaiknya diberikan pada usia 12 tahun Hepatitis A : setelah 2 tahun , 2 kali suntikan dengan interval 1 bulan, dengan ulangan 6 bulan kemudian Pneumoccus : setelah 2 tahun , pada anak dengan kelainan darah, unutk mencegah penumonia, masih belum mapan

2 November 2011

IMUNISASI
Meningococcus : bila akan bepergian kedaerah endemik di Afrika atau kumpulan banyak manusia, misalnya musim haji Influenza : pada anak mulai usia 6 bulan , dilakukan setiap tahun, sebelum pergantian musim Rotavirus : diare

2 November 2011

Vaksin Hepatitis B
Kontra indikasi : alergi pada komponen vaksin (sangat jarang) Penyuntikan : intramuskular, jangan di gluteal

Reaksi lokal : kemerahan, nyeri, bengkak, demam ringan 2 hari. Reaksi sistemik : mual muntah, nyeri kepala, nyeri otot, sendi

2 November 2011

Hepatitis & Hepatoma


Penyebab: infeksi virus hepatitis B menular melalui darah, suntikan, kulit, hubungan seksual Terinfeksi sirosis hati hepatoma (kanker hati)

Data WHO: Hepatitis B kronis 8% (87/193 negara anggota) 2006 50% bayi baru lahir berisiko terinfeksi

2 November 2011

Hepatitis & hepatoma


Indonesia: 0,7-2,1% ibu hamil terinfeksi menular ke bayi baru lahir saat persalinan Umumnya infeksi pada bayi tdk ada gejala 80-95% kronis 10-20 thn kemudian kerusakan hati & kanker hati
Pencegahan terbaik: vaksinasi hepatitis B 12 jam setelah bayi lahir
2 November 2011

Vaksin Polio Oral (OPV)


Virus hidup, dilemahkan
Virus poliomielitis tipe 1, 2, 3 strain Sabin

Penyimpanan (sebelum dibuka):


dalam suhu - 20C potensi sampai 2 thn dlm suhu 2 8C potensi sampai 6 bulan

Setelah dibuka simpan dlm suhu 2 8C


potensi hanya sampai 7 hari

Sedang diare : boleh divaksin, 4 minggu


kemudian beri 1 dosis sebagai dosis tambahan

2 November 2011

Vaksin Polio Oral (OPV)

2 November 2011

Perubahan warna vaksin polio karena perubahan pH

Boleh diberikan
2 November 2011

Poliomyelitis
Penyebab: virus poliomyelitis
Virus masuk melalui makanan berkembangbiak di kelenjar getah bening saluran cerna darah sistem saraf lumpuh & cacat, kematian Virus keluar melalui tinja , sangat menular (bertahan dalam tinja hingga 100 hari).
2 November 2011

Poliomyelitis
Amerika: stop 1979, Eropa 1991 Indonesia vaksinasi sejak 1980 1995-2005 kasus (-) Maret 2005 kasus (+) di Sukabumi propinsi lain 307 lumpuh masuk Indonesia melTimur Tengah (Yaman, Arab Saudi)
PIN 2006 sekarang kasus polio baru (-) selama virus polio liar (+) di negara lain vaksinasi polio rutin harus dilanjutkan.
2 November 2011

Vaksin BCG
Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 8C (bukan freezer), hanya boleh 3 jam Kering : simpan dlm suhu 2 8C, lebih baik dalam freezer, Jangan kena sinar matahari Dosis : 0.05 ml intrakutan, deltoid kanan

2 November 2011

Tuberkulosis (TB)
Penyebab: bakteri mycobacterium tuberkulosis
Sumber penularan: dahak penderita dewasa yang mengandung kuman TB

Penderita batuk/bersin/berbicara percikan dahak tersebar ke udara terhirup anak dan orang dewasa di sekitarnya
2 November 2011

Tuberkulosis (TB)
Indonesia: 234/100.000 (2006) - 175 meninggal/tahun - 450.000 kasus baru/tahun - penyebab kematian no. 2 - urutan ke-3(India dan China)

Bayi/anak: TB paru, radang selaput otak (meningitis ), radang sendi (koksitis ), ginjal, hati, usus cacat fisik&mental, kematian
Angka kejadian , komplikasi berat (bayi, anak), sulit cegah penularan vaksinasi BCG
2 November 2011

Vaksin Difteri, Tetanus dan Pertusis


Simpan dalam 2 8C, jangan dalam freezer Indikasi kontra - Riwayat anafilaksis
Ensefalopati pasca DPT sebelumnya

Target imunisasi tetanus : > 5 kali


3 dosis saat bayi + 2 dosis toksoid dewasa dosis ke-4 (18 24 bl) kekebalan > 5 th Dosis ke-5 (masuk SD) kekebalan > 10 th Dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT) kekebalan > 20 th
2 November 2011

Vaksinasi anti Tetanus (DPT, TT)


Tujuan
Eliminasi tetanus neonatorum Cegah tetanus

Target imunisasi tetanus : > 5 kali


3 dosis saat bayi + 2 dosis toksoid dewasa dosis ke-4 (18 24 bl) kekebalan > 5 th Dosis ke-5 (masuk SD) kekebalan > 10 th Dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT) kekebalan > 20 th
2 November 2011

Vaksin Difteri Tetanus Pertusis whole cells (DTPw) dan Tetanus Toksoid (TT)

2 November 2011

Vaksin Difteri Tetanus Pertusis aselular (DPaT)

2 November 2011

Difteri
Penyebab: bakteri corynebacterium diphteriae

Menular mel udara (batuk/bersin) saluran napas atas mengeluarkan racun merusak jantung miokarditis jantung tidak bisa berdenyut normal gagal pompa darah kematian
Gejala: demam, amandel bengkak, selaput putih kotor yang makin membesar dan bisa menutup jalan napas kematian
2 November 2011

Difteri
Menyerang anak yngg belum divaksinasi usia < 15 tahun

Abad 20 penyebab utama kematian bayi/anak Thn 2000 : 30.000 kasus 3000 (10%) meninggal (seluruh dunia) Indonesia kematian 32,5 37,14% Pencegahan: vaksinasi DPT
2 November 2011

Pertusis
Batuk rejan/batuk 100 hari, Penyebab: bakteri bordetella pertusis Risiko >> bayi (< 1 thn), pra sekolah Penularan mel udara (batuk/bersin) melekat pd bulu getar saluran napas mengganggu fungsi selaput lendir lendir menumpuk saluran napas tersumbat pneumonia
2 November 2011

Pertusis
Komplikasi: radang paru, gangguan fungsi otak

Kematian krn tersedak dan sulit bernapas


Tahun 2000 terdpt 39 juta kasus, 297.000 meninggal Pencegahan : vaksinasi DPT
2 November 2011

Tetanus

Penyebab: racun yg diproduksi bakteri clostridium tetani Bayitali pusat terinfeksi pada saat pemotongan atau perawatan Anak luka
2 November 2011

Tetanus

Kaku otot rahang otot leher, bahu, lengan, punggung, tungkai, dada, perut tdk bisa makan minum, sulit bergerak/bernapas kematian

Pencegahan: vaksinasi DPT

2 November 2011

Vaksin Campak
Virus hidup dilemahkan, jangan kena sinar matahari Vaksin kering : simpan < 0 C atau < 8C, lebih baik minus 20 C. Pelarut tidak boleh beku. Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 8C maksimum 8 jam Tiap 0,5 ml mengandung 1000 u virus strain CAM 70 100 mcg kanamisin, 30 mg eritromisin Dosis 0,5 ml, subkutan, di deltoid lengan

atas
2 November 2011

Vaksin Campak

2 November 2011

Campak
Penyebab: virus campak Menular melalui percikan ludah demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, bercak merah di kulit

Komplikasi: kurang gizi krn diare berulang, radang otak (> usia 10 thn), TB paru
Cakupan campak : 1980 20% > 90 juta kasus 1990 80% 20 juta kasus
2 November 2011

Campak
Strategi eliminasi: - imunisasi massal usia 9 bln-12 thn - cakupan imunisasi rutin usia 9 bln - pemantauan intensif dan imunisasi di SD 30 juta kasus 875.000 meninggal Pencegahan: vaksinasi campak
2 November 2011

Vaksin MMR
Virus campak Schwarz hidup dilemahkan dlm embrio ayam Virus gondong Urabe dibiak dlm telur ayam Virus rubela Wistar dibiak pada sel deploid manusia PFS, vial, simpan 2 - 8 C, Subkutan atau intra muskular Kontra indikasi imunodepresi, hamil, pasca imunoglobulin, transfusi darah (tunda 6 12 minggu), alergi neomisin, kanamisin
2 November 2011

Gondongan/Mumps
Penyebab: paramyxovirus Menular melalui percikan ludah terbanyak usia 5 9 thn kelenjar ludah bengkak. Komplikasi: tuli (1/5000 kasus), radang testis (20% dewasa), radang pankreas, radang otak. Pencegahan: vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella)
2 November 2011

Rubella
Penyebab: virus rubella Penyebaran melalui udara dan percikan ludah. Gejala: merah di kulit (3 hari), bengkak kelenjar di belakang telinga, nyeri sendi.

Ibu hamil terinfeksi kematian janin, lahir prematur, cacat/sindrom rubella kongenital (katarak, tuli, sakit jantung)
Pencegahan: vaksinasi MMR
2 November 2011

Vaksin Haemophilus Influenza type b


Mencegah : Meningitis, Pneumonia, bukan Influenza Polisakarida H. influenza b dikonjugasikan pada toksoid tetanus, trometamol, sukrosa, NaCl Simpan : 2 - 8C, jangan beku Suspensi berkabut keputihan: normal Kombinasi dgn DTaP /DTwP < 2 thn : paha mid anterolateral > 2 thn : deltoid

2 November 2011

Haemophillus influenza tipe b (Hib)


Penyebab: bakteri Haemophillus influenza tipe b Menyebabkan meningitis (radang selaput otak), pneumonia, radang sendi, selulitis

Faktor risiko: usia <5 thn, penyebaran infeksi di TPA, lingkungan padat, bayi tdk ASI, tingginya pembawa kuman di tenggorok (karier)

2 November 2011

Haemophillus influenza tipe b (Hib)


Barat: 20-200 kasus/100.000 penduduk Asia: penyebab utama meningitis penyebab lain adalah pneumokokus, meningokokus Indonesia: 33% kasus meningitis 5% - 18% pneumonia ok Hib di luar negeri hingga 95% setelah vaksinasi Hib

2 November 2011

Vaksin Influenza
Virus tidak aktif, dlm PFS (prefilled syringe)
Bahan lain: telur, neomisin, formaldehid Penyimpanan: suhu 2 8C, jangan kena cahaya atau beku

Tiap tahun strain bisa berbeda berdasar rekomendasi WHO : Selatan & Utara Strain 2004 untuk daerah selatan
H1N1 (New Caledonia/20/99) H3N2 (Fujian/411/2002) Hongkong/330/2001

Penyuntikan: intramuskular atau subkutan


635 bulan : dosis 0,25 ml > 36 bln : dosis 0,5 ml > 8 thn : perlu booster 4 minggu kemudian
2 November 2011

Vaksinasi diulang tiap tahun

Influenza
Infeksi saluran napas , disebabkan oleh virus Influenza tipe A dan B
Penularan melalui udara (aerosol) dan percikan ludah (droplets) orang yg terinfeksi 1-2 hari sebelum gejala timbul dan 4-5 hari sesudahnya.

Gejala: demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri otot, lemas, nafsu makan hilang, lelah, muntah, diare, pilek, hidung tersumbat, nyeri menelan
2 November 2011

Influenza
Wabah : H5N1 (flu burung) H1N1 (flu babi) Kematian terjadi karena pneumonia, kambuhnya penyakit paru dan jantung berat, penyakit kronis lain Pencegahan: vaksin influenza yang dilemahkan
2 November 2011

Vaksin Demam Tifoid


Komposisi
Polisakarida kapsul Vi Salmonella typhi Fenol, NaCl, NaHPO3H

PFS, simpan 2 8C Intramuskular atau subkutan umur > 2 thn Imunitas 2 3 minggu pasca vaksinasi Imunogenitas rendah pada umur < 2 thn Perlindungan 3 tahun Tidak melindungi thdp S.paratyphi A & B

2 November 2011

Demam Tifoid
Penyebab: bakteri salmonella thyphi

Makanan&minuman terkontaminasi masuk mulut kelenjar usus usus peradangan dan rusak Gejala: demam, nyeri perut, sulit buang air besar atau diare tidak diobati bisa meninggal krn usus robek, perdarahan, atau komplikasi lain. Pencegahan: vaksinasi tifoid

2 November 2011

Vaksin Hepatitis A
Virus inaktif Indikasi : anak umur > 2 thn
endemis sering transfusi (hemofilia) panti asuhan

Indikasi kontra

demam, infeksi akut hipersensitif thdp komponen vaksin

Intramuskular, jangan dibokong (gluteus)


2 November 2011

Hepatitis A
Penyebab: virus hepatitis A, menyerang hatiberkembang biakkeluar mel tinja.

Sangat menular selama 2 minggu sebelum pasien kuning


Gejala: - tanpa gejala (70% usia <6 thn) - kuning mata, mual, nyeri ulu hati, lemah (85% anak besar/dewasa) Penularan: minuman/makanan yg tercemar virus hep A, antar individu (kontak erat) Pencegahan: vaksinasi hepatitis A
2 November 2011

Vaksin Varisela (Cacar Air)


Virus hidup dilemahkan Mengandung Kanamycin sulfat, eritromisin Subkutan, umur > 1 thn Kontra indikasi Demam, sakit akut Perhatian Jangan diberikan bersama vaksin hidup lain Jangan hamil dalam 2 bln yad tidak efektif bila transfusi gamma globulin
2 November 2011

Varisela (cacar air)


Penyebab: virus varicella zoster, mel percikan ludah
Virus yang tidak aktif bisa aktif kembali herpes zoster (jarang usia <12 thn, biasanya usia >40 thn) Pada ibu hamil trimester II kelainan bawaan, parut kulit, kelainan bawaan lain. Pencegahan: vaksinasi varicella
2 November 2011

Vaksin Pneumokokus Konjugasi (PCV-7)


Vaksin polisakarida S.pneumoniae
7 serotipe : 4, 6B, 9V, 14, 18C, 19F dan 23F. Konjungasi dengan difteri toksoid Mempunyai memori jangka panjang Imunogenik pada anak <2 tahun

T cell dependent

Indikasi :
anak sehat dan anak dengan risiko tinggi, umur 2 bulan 5 tahun

Effektifitas :
>90% mencegah penyakit pneumokokus invasif Mencegah 86% bakteremia Mencegah 83% meningitis anak <6 tahun Kurang effektif mencegah pneumonia dan OMA

KIPI ringan :
demam, mialgia 15%-24% Reaksi lokal : 10 20 %
2 November 2011

Vaksin Pneumokokus PPV 23


Nama dagang: Pneumo-23@ (Sanofi Pasteur)
kapsul polisakarida S. pneumoniae 23 serotipe 14, 6B, 19F, 18C, 23F, 4, 9V, 19A, 6A, 7F, 3, 1, 9N, 22F, 18B, 15C, 12F, 11A, 18F, 33F, 10A, 38, 13

T cell independent

Mempunyai imunitas jangka pendek Tidak imunogenik pada anak <2 tahun
penyakit kronik anatomic atau functional asplenia imunokompromais, pengobatan kemoterapi atau steroid, infeksi HIV

Indikasi : anak> 2 tahun dalam risiko tinggi, yaitu

Effektifitas 88% untuk pencegahan bakteremia pneumokokus


60%-70% untuk pencegahan penyakit invasif Kurang effektif mencegah pneumonia Reaksi lokal : 30 50 % Demam, mialgia : < 1 %

KIPI ringan
2 November 2011

Pneumokokus
Bakteri penyebab terpenting infeksi saluran napas. Lainnya: pneumonia, meningitis, infeksi dalam darah (bakteremia), sinusitis, radang telinga tengah, conjunctivitis terbanyak usia <2 thn

Negara berkembang 1 juta anak meninggal/tahun


Berada di saluran napas anak sehat (kolonisasi) menyebar mel. percikan ludah

2 November 2011

Pneumokokus
Faktor risiko untuk kolonisi: - balita - anak yang tinggal di panti - anak yang dititipkan di TPA - bayi yang tidak mendapat ASI - infeksi virus berulang pd saluran napas atas - perokok pasif
Bisa menyebabkan: pneumonia, meningitis, bakterimia (IPD: invasive pneumococcal disease) vaksinasi IPD
2 November 2011

Meningokokus
Penyebab: neiseria meningitidis Menyebabkan sakit berat, radang selaput otak, pneumonia cacat, meninggal dunia

Vaksinasi diberikan pada jemaah haji krn di Arab Saudi jemaah haji akan bertemu dengan jamaah Afrika yang kemungkinan mempunyai kuman ini di tenggorokannya (kebijaksanaan pemerintah Saudi).

2 November 2011

Vaksin Human Papiloma Virus (HPV) untuk cegah Ca Cervix

2 November 2011

Human Papiloma Virus (HPV)


Menyebabkan kanker leher rahim, menginfeksi leher rahim pd usia muda.

Pembunuh no 1 di indonesia meninggal 1/jam kasus baru/30 menit 50-80% perempuan pernah terinfeksi mulai umur 15 thn melalui kontak seksual, kulit, handuk, pakaian dan alat.

2 November 2011

Human Papiloma Virus HPV)


Gejala: - kadang-kadak tidak ada gejala/keluhan - setelah 8 bln 80% sembuh tapi tdk ada kekebalan - setelah 2 thn 10% HPV masih ada di leher rahim - kanker dpt terjadi setelah infeksi 3-17 thn Insidens: usia 15 65 thn, terbanyak 35 54 thn dianjurkan vaksinasi mulai umur 10 thn. Pencegahan: vaksinasi HPV
2 November 2011

Vaksin Kombinasi
Tetract-Hib : kombinasi DPwT+Hib Infanrix-Hib : kombinasi DPaT+Hib
DPwT/DPaT : dalam vial Hib dalam PFS (prefilled syringe)

Sebelum disuntikkan, dicampur dengan menyedot DPwT/DPaT ke dalam PFS Hib Kontra indikasi
Sama dengan komponen masing-masing vaksin

2 November 2011

VAKSIN KOMBINASI
Vaksin yang terdiri dari dua atau lebih imunogen berbeda yang secara fisik dikombinasikan dalam satu preparat (sebelum disuntikkan). Berbeda dengan: Penyuntikan secara bersama-sama (simultaneous) dua atau lebih vaksin diberikan pada tempat yang berbeda.
2 November 2011

Kesimpulan
Vaksinasi dapat mencegah bayi/anak dari sakit berat, kecacatan atau kematian akibat beberapa penyakit menular yg berbahaya. Vaksinasi dan penyakit yang dapat dicegah sbb: Hepatitis B: radang hati dan kanker hati Polio: kelumpuhan akibat virus polio BCG : tuberkulosis berat di otak, paru, organ lain DPT : difteri, pertusis dan tetanus

2 November 2011

Kesimpulan
: campak berat yg menyerang paru, otak, saluran pencernaan. Influenza : penyakit influenza berat Pneumokokus : pneumonia, radang selaput otak, radang telinga, infeksi pd darah Hib : radang otak/paru/telinga, infeksi darah MMR : campak, gondongan, campak Jerman Demam tifoid : penyakit tifus Hepatitis A : radang hati ok virus hepatitis A HPV : kanker leher rahim pd usia dewasa
2 November 2011

Campak

72

You might also like