You are on page 1of 39

Embriologi Sistem Integumentum

Purnomo Soeharso Departemen Biologi Kedokteran FKUI

Kulit (integumentum) Organ dengan permukaan paling luas, melindungi & meliputi seluruh permukaan tubuh. Berfungsi sebagai pembatas (barier) yang melindungi tubuh dari intervensi lingkungan (external environment) mencegah penetrasi mikroorganisme mengabsorbsi dan menahan radiasi mencegah dehidrasi , dll.

Memiliki dan memfasilitasi bermacam-macam reseptor sensoris : menerima dan meneruskan sinyal temperatur, tekanan, rasa sakit, dsb.

Struktur & organisasi jaringan kulit


- Epidermis epitel bertingkat (squamosa) di permukaan luar. - Dermis jaringan penyambung (fibrosa) dibawah epidermis - Lapisan subkutan (hypodermis) Jaringan penyambung jarang di bawah dermis, sebagian besar terdiri dari jaringan lemak/adiposa (fatty tissues).

Lapisan embrional pembentuk kulit : Ektoderm epidermis & derifat-derifatnya (adneksa) Mesoderm dermis & hipodermis (subkutan)

Tahap-tahap pembentukan (perkembangan) kulit : - spesifikasi organogenesis masa embrional, 0 60 hari - morfogenesis histogenesis masa fetal awal, 60 hari 5 bulan - diferensiasi maturasi masa fetal akhir, 5 9 bulan

Epidermis Ektoderm embrio mula-mula terdiri dari selapis sel kuboid dipermukaan. Setelah gastrulasi, perkembangan ektoderm dikontrol oleh 2 protein embrional : - BMP (bone morphogenetic protein) ektoderm epidermis. - Sonic Hedgehog protein ektoderm lempeng neural CNS. Pada umur 5 minggu ektoderm membentuk 2 lapis sel : - periderm sel-sel pipih dengan mikrovili di permukaan - sel-sel basal kuboid (stratum germinativum) - membentuk lapisan periderm diatasnya.

Pada usia 2 bulan masa transisi embrio fetus. Epidermis terdiri dari 3 lapis sel : periderm lapisan intermediate stratum intermedium lapisan basal kuboid Sel intermedium mempunyai kemampuan berproliferasi tinggi & berkembang menjadi beberapa lapis sel menggantikan periderm yang degenerasi. Sel basal pada awal fetus berubah menjadi lebih kolumnar, mengekspresikan p63 (berkorelasi dengan protein supresi tumor p53) penting untuk proliferasi dan stratifikasi epidermis.

Sel-sel periderm secara mikroskopik dilengkapi mikrovili dipermukaannya berfungsi (berperan) untuk interaksi embrio dengan cairan amnion pertukaran air, garam & glukose sebelum plasenta berkembang & berfungsi maksimal.

Setelah umur 4 bulan epidermis menjadi epitel squamosa terdiri dari beberapa lapis sel :
- Stratum germinativum terdiri sel basal yang aktif berproliferasi membentuk lapisan diatasnya. - Stratum spinosum lapisan diatas str. germinativum , sel mempunyai prosesus seperti spina . - Stratum granulosum lapisan sel sesudah str. spinosum terdiri dari sel-sel yang mengandung granula keratohialin - Stratum lusidum lapisan diatas str. granulosum lebih pipih & bening, sel mengandung keratohialin yang degenerasi. - Sratum korneum lapisan sel dipermukaan berbentuk pipih sel dengan sitoplasma mengalami kornifikasi menjadi sel kornified (sel tanduk) yang mati ditandai dengan degenerasi nukleus. Kornifikasi tidak intensif di beberapa tempat merah bibir & anus

Sel-sel ektoderm epidermis mengekspresikan bermacammacam keratin keratinosit Keratin K8 dan K19 ditemukan pada masa embrional & fetal. K5 dan K14 pada lapisan basal epidermis orang dewasa K20 hanya diekspresikan sel Merkel Sel Merkel sel epidermis berbentuk dendritik, mempunyai kepadatan tinggi di telapak tangan dan kaki. terdistribusi acak, biasanya dilapisan basal. berperan sebagai reseptor mekanis & adaptasi lambat . berasal dari diferensiasi keratinosit in situ.

Beberapa protein epidermis yang penting : - Perlekatan str. germinativum ke lamina basalis difasilitasi oleh protein ekstraseluler fibronektin, laminin, kolagen tipe I dan IV. - Protein membran sel yang berhubungan dengan adhesion molecules sehingga terbangun epitel squamosa yang kuat - integrin . diferensiasi str. germinativum menjadi sel-sel lapisan diatasnya di dahului dengan perusakan protein ekstraseluler dan integrin. - Sel-sel str. korneum direkatkan satu dengan yang lain oleh protein kaya histidin filaggrin .

Sel-sel dari luar yang menginvasi epidermis


Epidermis terdiri dari sel-sel yang berasal dari ektoderm (proliferasi str. germinativum) dan sel-sel dari luar (asing) yang bermigrasi ke epidermis pada stadium embrio, dan menetap hingga dewasa.

Melanoblast berasal dari neural crest, bermigrasi ke epidermis pada kehamilan usia 50 hari. Melanoblast berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memproduksi granula pigment (melanosom) melanosit.

Badan sel melanosit menempati lapisan basal epidermis (str. Germinativum), sedang prosesus sitoplasmanya menyebar di lapisan intermedium disebut sel dendritik. Intensitas pigmentasi epidermis bervariasi antar ras yang berbeda, meskipun jumlah melanosit di dalam epidermis tidak berbeda signifikan antara ras yang satu dengan yang lain. Pigmentasi epidermis dipengaruhi oleh aktifitas tirosinase mengubah tirosin menjadi melanin.

Sel-sel Langerhans ditemukan pada epidermis embrio umur 40 hari; secara morfologi tidak dapat dibedakan dari sel-sel keratinosit (sel-sel epidermis), tetapi dapat dibedakan dengan teknik histokimia : - bereaksi positif terhadap antibodi anti HLA-DR. - mempunyai aktifitas ATPase membran yang tinggi. Berasal dari stem cells di sumsum tulang & bermigrasi ke epidermis, berfungsi sebagai antigen presenting cells (APC) & memproses antigen yang menginvasi epidermis. Memfragmentasi antigen dan mempresentasikannya ke limfosit T - memediasi reaksi imun seluler thd antigen di permukaan kulit.

Dermis Jaringan di bawah epidermis terdiri jaringan penyambung fibrosa, tersusun oleh matriks ekstraseluler (kolagen, elastin, retikuler) dan sel-sel jaringan spt fibroblast, miofibroblast, sel-sel dendritik dan sel mast. Lapisan paling dalam dermis lap. subkutan terdiri jaringan penyambung jarang (loose connective tissue) dan jaringan adiposa (lemak). Berasal dari dinding lateral somit (dermatom) dan mesoderm somatik. Dermis embrionik (6 10 minggu) masih didominasi sel (belum terbentuk matriks) & belum dapat dibedakan lap. dermis dan subkutan.

Setelah minggu 11, sel-sel asal mesenkhim membentuk matriks ekstraseluler spt kolagen, elastin dan retikulin. Tonjolan-tonjolan dermis ke epidermis dermal ridges diisi dengan pembentukan kapiler-kapiler darah dan ujung-ujung syaraf sensoris. Pada akhir trimester I vaskularisasi dan enervasi dermis fetus telah sempurna. Dermal ridges di telapak tangan dan kaki mempunyai pola bervariasi dan khas untuk tiap individu dermatoglifi sidik jari (identitas diri) dan alat diagnosis untuk kelainan genetika tertentu.

Cross section of 48 hr chick embryo in somite area

Cross section of 48 hr chick embryo, in somite area

Cross section of 10 mm pig embryo in back area

Adneksa kulit Adneksa kulit merupakan derifat ektoderm (epidermis), pembentukan adneksa distimulasi oleh mesenkhim dermis melalui sinyal ektodisplasin (EDA). 1. Rambut

Perkembangan rambut dimulai di bagian kepala dan secara bertahap meluas ke kaudal dan ventral.
Pembentukan rambut tampak pada fetus umur 75 80 hari. Dimulai dengan proliferasi epidermis (keratinosit basal) membentuk penebalan (plakoda) & tonjolan ke dermis tunas rambut (hair bulbs).

Tunas rambut akan tumbuh kebawah (invaginasi) & meluas ke dermis menjadi folikel rambut. Sel-sel mesenkhim pada basal folikel akan membentuk papilla rambut (hair papilla) dikelilingi oleh sarung akar folikel. Mesenkhim disekitar akar folikel berdeferensiasi dan berkembang menjadi penunjang (supporter) selubung dermal akar rambut (dermal root sheath) sebagian mesenkhim membentuk muskulus pili arektor (arrector pili muscle) terikat pada dermal akar rambut. Sel-sel didalam matriks germinal (folikel rambut) berproliferasi, tumbuh keepidermis & permukaan mengalami keratinisasi helai rambut (hair shaft)

2. Kelenjar sebasea Berasal tonjolan epitel (sarung) folikel rambut tumbuh & bercabang membentuk beberapa alveoli dan saluran-saluran keluarnya. Sel-sel epitel sebasea menghasilkan sel-sel lipogenik, mengakumulasi lipid/sebum hingga selesai berdiferensiasi sebum dikeluarkan ke kanal folikel rambut & ditransport ke permukaan kulit.

Sebum yang bercampur dengan periderm yang deskuamasi membentuk vernix kaseosa diperlukan untuk proteksi selama pertumbuhan embrio.

Kelenjar sebasea tanpa helai rambut dapat ditemukan di beberapa tempat (bagian tubuh) spt. glans penis & labia minora. Fetus umur 20 minggu mempunyai rambut lanugo (smooth, soft & less pigmented hairs) diganti dengan rambut permanen yang lebih kasar (coarse) setelah lahir.

3. Kelenjar Sudorifera (keringat)


Kelenjar ekrin dibentuk diseluruh permukaan tubuh, dimulai dengan pembentukan di telapak tangan dan kaki pada kehamilan 3 bulan. Diawali pembentukan tonjolan epidermis primordia yang tumbuh memanjang ke arah mesenkhim (dermis) duktus primordia.

Duktus primordia memanjang & mengalami kanalisasi, ujung duktus melekuk & melingkar (coiling) membentuk pars sekretor kelenjar.

Kelenjar apokrin yang besar terdapat di axilla, pubis, perineum dan areola puting susu, kulit kepala dan daerah anogenital.

Duktus kelenjar bermuara di bagian atas folikel rambut, superfisial dengan muara kelenjar sebasea.
Kelenjar bersekresi setelah dewasa.

4. Kelenjar mammae Kelenjar mammae merupakan modifikasi atau spesialisasi kelenjar keringat.

Tonjolan mammae pada minggu ke 6 tumbuh berupa penebalan kearah dermis & membentuk garis (mammary ridge) yang memanjang dari axilla hingga daerah inguinal.
Tonjolan mammae (mammary bud) akan tumbuh menjadi tunas susu primer bercabang membentuk tunas susu sekunder tumbuh menjadi duktus laktiferus & bercabang cabang. Kanalisasi terjadi karena stimulasi hormon sex plasenta yang masuk ke sirkulasi fetus.

Duktus laktiferus primer bermuara pada celah mammae di epidermis (mammary pit) berubah menjadi puting susu (nipple) sesudah lahir. Kelenjar di tunjang oleh jaringan penyambung fibrosa dan lemak (adiposa) yang berkembang dari mesenkhim disektarnya.

5. Kuku Modifikasi epidermis di ujung jari tangan & kaki pada minggu ke 10. Primordia kuku nampak sebagai penebalan epidermis di ujung dorsal jari disebut nail field. Nail field mengalami pertumbuhan lebih cepat disetiap sisinya lateral nail fold (lipatan kuku lateral). Di proksimal (ujung) phalanx lipatan lebih dalam proximal nail fold (lipatan kuku proksimal) bagian ventral lipatan proksimal ini terdapat sel-sel matriks yang akan berproliferasi dan keratinisasi (tanpa stadium keratohialin) membentuk lempeng kuku. Lempeng kuku tumbuh ke distal menutupi nail field (bulan 5). Mula-mula lempeng kuku ditutup oleh epidermis superfisial eponikhium degenerasi & kuku terekspose . Epidermis yang didistal yang belum tertutup lempeng kuku disebut hiponikhium.

Malformasi kongenital pada perkembangan kulit : - kegagalan keratinisasi epidermis ikhtiosis - kegagalan pigmentasi epidermis albinisme - kelainan (abnormalitas) pembentukan kapiler darah di tempat tertentu angioma - kelainan atau kegagalan pembentukan kuku di jari kaki atau tangan anonikhia - tumbuh rambut berlebihan di tempat tertentu hipertrichosis

Terima Kasih & Selamat Belajar

You might also like