You are on page 1of 6

Rabu, 17 Juni 2009

tugas tekhnologi sediaan bahan alam


5.8 Salep hidrogel Termasuk didalamnya adalah - Salep bentonit - Gel sabun - Gel surfaktan - Salep musilago 5.8.1. Pendahuluan Salep hidrogel banyak digunakan untuk terapi luka dan selaput l;endir juga untuk kosmetika. Perannya sendiri sebagai basis salep jauh tertinggal dibelakang basis hidrokarbon dan lipogel sedang saingannya yang dekat yakni polietilen glikol bsemakin digemari. !anyak digunakan terutama untuk "at aktif yang larut dalam air juga pada kasus dimana kulit peka terhadap basis hidrokarbon atau basis lipogel. #ari kehangatan kulit akan menyebabkan penguapan air dan memberikan rasa dingin. Pada permukaan kulit hampir tidak tampak karena berbentuk lapisan yang sangat tipis yang kering seperti halnya sifat umum makromolekul lapisan ini akan segera mengembang jika kontak dengan air. $eburukan yang dimiliki basis hidrogel adalah %epat kering terutama jika

penyimpanannya tidak tertutup rapat dalam hal ini tube merupakan pilihan terbaik untuk &adah penyimpanannya. Selain itu basis hidrogel juga merupakan media pertumbuhan mikroba sehingga membutuhkan penambahan bahan penga&et seperti 'ipagin-'ipasol asam ben"oat asam sorbat dll. Termasuk dalam grup ini adalah salep stearat dan salep yang dibuat dari emulgator kompleks.

5.8.(. !asis hidrogel Pembentuk hidrogel anorganik adalah silikat dan bentonit. Pembentuk hidrogel organik adalah umumnya senya&a makromolekul dalam bentuk musilagonya. )usilago nonionik seperti amylum dan metyl selulosa musilago an-ionik seperti Tragakan Pektin *lginat $aragen Gelatin + tipe ! , karboksi metil selulosa dan karbopol -./. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bah&a salep hidrogel akan kering pada penyimpanan yang terbuka dan membenuk lapisan tipis yang kering pada permukaan kulit dan umumnya rapuh. 0ntuk menjaga keutuhan lapisan tipis yang terbentuk dengan mempertahankan lembab didalamnya ditambahkan senya&a hidrofil yang higroskopis seperti Gliserin #-sorbitol polietilen glikol dan propilenglikol. Senya&a-senya&a tersebut harus tidak bera%un higroskopis tidak menguap dan tidak ber%ampur dengan air. #igunakan umumnya 11 2 dari jumlah hidrogel tetapi juga men%apai .1 2. 5.8... 3idrogel dengan "at terlarut tersuspensi atau teremulsi. 5.8...1. Pendahuluan 3idrogel dengan "at terlarut dalam air se%ara galenik tidak memberi kesulitan yang berarti sejauh "at tersebut tidak merusak atau melemahkan struktur gel yang dihasilkan + misalnya dehidratasi , yang menyebabkan salep menjadi en%er atau koagulasi yang menyebabkan salep memadat. Tersatukannya "at aktif yang terlarut dalam airdengan hidrogel merupakan suatu bahan pertimbangan utama apakah "at aktif akan dilarutkan atau tidak dalam hidrogel. Suspensi serbuk dalam salep hidrogel sama halnya dengan suspensi salep hidrokarbon atau lipogel dimana serbuk yang sulit dibasahi dibantu dengan penambahan bahan pembasah untuk men%apai tingkat dispersitasyang tinggi dengan %atatan bah&a bahan pembasah tersebut tersatukan dengan hidrogel yang digunakan. Pada saleo 45* yang fasa malamnya terdiri dari malam alkohol lemak asam lemak jenuh dll akan membentuk hidrogel suspensi pada suhu kamar karena fasa lemak berupa padatan pada suhu tersebut. 6ika dipanaskan diatas suhu leburnya maka fase lemak akan men%air membentuk hidrogel emulsi 45*. Pada salep hidrogel yang mengandung suatu emulgator dapat dibedakan adana hidrogel suspensi 45* ter%u%i dan

dan hidrogel emulsi 45* ter%u%i yang keduanya mudah di%u%i dan dihilangkan dari permukaan kulit ataupun bagian yang berambut. 5.8...(. Salep 45* ter%u%i *. 7ontoh 8ormula 9. S*4:P ST:*;*T 4 < 8ase 4emak * < 8ase *ir Trietanolamin sebagai basis membentuk gel trietanolamin stearat sedang gliserin berlaku sebagai bahan pembasah sekaligus bahan pelunak salep. *sam stearat (/ 1 4 Trietanolamin 1 ( * Gliserin 1. 5 * *=uadest >1 5 * + membentuk hidrogel suspensi 45* ter%u%i , 99. S*4:P ST:*;*T #:'G*' G:4 39#;?894 + )0S94*G? , #igunakan boraks dan soda sebagai basis membentuk gel natrium stearat *sam stearat 15 1 4 'atrium biborat 1 5 * 'atrium $arbonat $ristal ( . * *mylum Triti%i 1 / *

Gliserin (1 1 * *=uadest >1 8 * + membentuk hidrogel suspensi 45* ter%u%i , 999. S*4:P :)04G*T?; $?)P4:$S #igunakan setil alkohol dengan surfaktan anion aktif natrium lauril sulfat membentuk gel kompleks. Setil alkohol 11 1 4 7era *lba ( 5 4 'atrium 4auril Sulfat 1 1 * Gliserin 11 1 * *=uadest >> 5 * + membentuk hidrogel suspensi 45* ter%u%i , 9@. S*4:P :)04G*T?; $?)P4:$S #igunakan setil alkohol dengan surfaktan non-anionik T&een >1 membentuk gel kompleks Setil alkohol 11 1 4 @aselin album 5 1 4 Parafin 7air 11 1 4 T&een >1 5 1 * Gliserin 11 1 *

*=uadest 51 1 + membentuk hidrogel emulsi 45* ter%u%i , !. 8ase 4emak 8ase lemak dalam hal ini tidak melulu diartikan se%ara kimia&i melainkan pengertiannya se%ara fisikokimia sehingga pengertian lemak dalam hal ini tidak terbatas pada trigliserida dengan asam-asam lemak jenuhnya melainkan juga berarti untuk asam stearat malam lebah alkohol lemak oleum %a%ao parafin Aaselin minyak parafin asam oleat oleil alkohol minyak tumbuhan dll. 7. 8ase *ir 8ase air memiliki komposisi yang tidak terlalu rumit umumnya terdiri dari air atau gliserin atau "at opengganti gliserin bersama "at pembentuk gel seperti amylum tragakan metil selulosa dll. :mulgator juga dilarutkan di dalam fase air. #. Sifat salep 45* ter%%u%i #engan air sebagai fase luar maka salep akan te%u%i dengan air teren%erkan dengan sifatnya sebagai salep hilang seperti hand lotion dll. *ir akan menguap jika salep dioleskan di permukaan kulit menghasilkan efek pendingin. *dnya air menjadikannya sebagai media pertumbuhan mikroba meskipun di dalamnya terdapat sabun yang bereaksi alkalis tetap dibutuhkan penambahan bahan penga&et. Selain sifatnya memberikan emulgator maka dua kriteria ini harus dipenuhi < 1. harus menghasilkan salep yang ter%u%i oleh air (. harus membantu membentuk gel pada fase luar $riteria pertama hanya dipenuhi oleh surfaktan dalam hal ini surfaktan an-ionik atau nonionik tapi bukan kationik.6ika salep dioleskan pada permukaan kulit atau pada daerah tubuh yang berambut akan terjadi penguapan air yang berlaku sebagai fase luar

hangatnya kulit membantu memper%epat penguapan tersebut. 4apisan tipis salep tidak mengering se%ara total karena mengandung gliserin di dalamnya dengan demikian emulgator sebagai lapisan tipis tetap dapat dipertahankan dan partikel terdispersi masih diselimutinya sehingga tingkat dispersitasnya partikel masih tetap dijaga. Pada pen%u%iannya dengan air sifat surfaktan akan pulih dengan membentuk sistemnya yang semula. :. Grup salep 45* ter%u%i *da dua golongan besar dari salep 45* ter%u%i yakni < 1. Salep stearat (. Salep :mulgator $ompleks Golongan pertama dihasilkan oleh alkali stearat pada konsentrasi pada konsentrasi %ukup tinggi sedang golongan kedua sesuai dengan namanya dibentuk oleh %ampuran emulgator yakni paduan dari :)04G*T?; 39#;?894 dari fase air dengan :)04G*T?; 49P?894 dari fase minyak 5 lemak yang memiliki minimal satu gugus alkohol bebas. #iposkan oleh !4?G *B: di 15.1C

You might also like