You are on page 1of 4

PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KLIEN GAGAL GINJAL KRONIK dan HEMODIALISA

A. Pendidikan Kesehatan Pada Klien Gagal Ginjal Kronik 1. Memberikan penjelasan kepada klien tentang penyakit yang di alami klien. 2. Menjelaskan penyebab dan manifestasi penyakit yang di alami klien 3. Menganjurkan klien untuk tidak beraktivitas terlalu berat, Karena pada ggk terjadi penurunan curan karena beban jantung yang meningkat 4. Memberitahu klien untuk mengatur penggunaan cairan terutama masukan dan haluaran, karena pada ggk terjadi ketidak seimbangan volume cairan karena retensi Na dan H2O 5. Mengajarkan klien menghitung jumlah cairan yang di minum sepanjang hari 6. Memberitahu klien unutk mempertahankan asupan nutrisi dengan makan makanan yang bergizi, beritahu untuk makan sedikit tapi sering jika klien merasa mual 7. Menjelaskan kepada klien tentang pilihan pengobatan 8. Menjelaskan kepada klien tentang rencana tindakan hemodialisa

9. Apabila klien rawat jalan, beritahu tentang pentingnya rawat jalan secara teratur 10. Ajarkan klien tentang PHBS di rumah

B. Pendidikan Kesehatan Hemodialisa Semua klien Gagal Ginjal Kronik ( GGK )sebaiknya ketika nilai Cleareance Kreatinin ( CCT ) antara 20 25 ml /menit sudah masuk dalam program ini, mengingat bahwa perawat yang akan terlibat lebih besar porsinya dalam menghadapi pasien sebaiknya program ini dilakukan olah perawat sebagai tenaga edukator pengobatan sebagai modalitas klien. dan bertanggungjawab atas perawatan,

Melalui program seperti itu, pada tahap awal cakupan informasi yang luas dapat disediakan kepada klien dan keluarganya, sebuah Program Edukasi Predialysis ( PEPD) harus mencakup proses penyakit, modalitas pengobatan yang berbeda, dan obat , diet, dll, Tujuan PEPD adalah membantu klien dengan informasi yang obyektif tentang pengobatan alternatif ESRD, membantu mereka membuat pilihan pengobatan yang tepat dan motivasi perawatan diri.. Memutuskan tentang apa yang paling cocok untuk seorang individuklien tergantung fungsi ginjal sisa dan modalitas yang tersedia, sehingga membuatnya lebih mudah untuk klien dan dokter yang merawat dalam membuat keputusan tentang cara terapi yang akan dilakukan, yang akan memberikan manfaat maksimal dan kualitas terbaik dari kehidupan klien.

Program Edukasi Predialysis ( PEPD ) Banyak faktor yang menyebabkan ketidak rutinan atau kepatuhan klien dalam menjalani dialysis. Faktor- faktor tersebut antara lain yaitu: 1. tingkat pengetahuan penderita 2. tingkat ekonomi 3. sikap klien 4. usia 5. dukungan keluarga 6. jarak dengan pusat dialysis 7. nilai dan keyakinan tentang kesehatan 8. derajat penyakit yang diderita klien 9. faktor lamanya menjalani hemodialisa 10. dan faktor keterlibatan tenaga kesehatan 11. Proses dialysis yang lama akan menimbulkan stress Stress tersebut dapat muncul akibat dari prosedur terapi dialysis itu sendiri. Oleh kerana itu diperlukan dukungan dari semua pihak baik dari tenaga kesehatan (dokter, perawat, ahli gizi, tenaga sosial maupun dari pemerintah), terutama dukungan keluarga.

1) Tujuan Program Edukasi Predialysis Adalah untuk menyediakan program pendidikan terencana yang memungkinkan klien memahami proses penyakit mereka , pilihan pengobataan yang tersedia, dan perubahan gaya hidup yang akan dijalani, Memfasilitasi klien agar mencapai kualitas hidup yang optimal dari sudut pandang klien, dan untuk mencapai potensi optimal dalam proses rehabilitasi mereka. 2) Hasil yang diharapkan Setelah selesai mengikuti program edukasi ini klien diharapkan: Memahami implikasi pengobatan penyakit ginjal tahap akhir yang berhubungan dengan diet, cairan, obat-obatan dan dialysis Sadar akan persiapan pendidikan dan klinis untuk perawatan dialysis Berkomitmen terhadap prinsip-prinsip pengobatan perawatan diri Mengerti bahasa medis dan keperawatan yang berhubungan dengan penyakit ginjal tahap akhir Menyadari layanan dukungan yang tersedia Mengevaluasi pilihan-pilihan dialysis pengobatan dari perspektif mereka. Kurang cemas dan takut tentang dialysis yang akan datang. 3) Langkah-langkah untuk melakukan program ini: a. Perencanaa Klinik Secara umum berkaitan dengan: Program pendidikan ( lama pendidikan, waktu pembelajaran, menentukan sasaran, menentukan media, menentukan metoda pembelajaran, penyusunan rencana evaluasi ). Mengidentifikasi masalah. Memasukkan data base identifikasi klien.

b. Pendidikan dan Pelatihan Penyampaian informasi kesehatan secara konfrehenship yang menyangkut penyakit ginjal, manifestasinya, pilihan pengobatan, diet dan perubahan gaya hidup. 3

Penyampaian informasi menyangkut hemodialisa, menjelaskan fungsi hemodialisa, menjelaskan cara kerja hemodialisis,

menjelaskan keuntungan yang di dapat beserta kerugiannya. Menjelaskan biaya pengobatan, apabila pasien tidak mampu berikan informasi tentang penggunaan kartu jaminan Menyediakan forum tanya jawab dan isu-isu yang harus ditangani. Menyampaikan informasi tetang modalitas pengobatan Melakukan penilaian kemampuan fisik klien sebagai modalitas dialysis Mengidentifikasi masalah yang berkaiatan dengan preferensi perawatan khusus Memberikan gambaran realistis tentang terapi pengganti ginjal ( TPGG) hemodialysis, peritoneal dialysis dan tranplantasi. c. Pemilihan Pengobatan Penentuan pilihan pengobatan. Menyiapkan Akses dialysis ( persiapan pembuatan akses fistula, perencanaan implant catater peritoneal, dan perawatan jangka panjang) Sistim rujukan d. Evaluasi Evaluasi program pendidikan / pelatihan. Penilaian kemajuan pasien dengan pilihan pengobatan. Tindak lanjut tentang masalah yang timbul.

You might also like