You are on page 1of 5

1.

ACARA PRAKTlKUM l
Pengenalan Citra Foto Udara
2. TUJUAN
1. Peserta mengetahui jenis citra lnderaja khususnya citra foto udara
2. Peserta mengetahui keterangan tepi dan tanda tepi pada citra foto udara
3. Peserta dapat mengetahui kemanfaatan citra foto udara
3. ALAT dan BAHAN
1. Citra foto udara hitam putih skala 1:5.500
2. Citra foto udara hitam putih skala 1:50.000
3. Citra foto udara lnframerah Berwarna
4. Kertas Folio dan alat tulis lainnya
4. DASAR TEORl :
Citra penginderaan jauh diperoleh dengan menggunakan sensor yang dipasang pada
sebuah wahana yang terbang baik di angkasa maupun luar angkasa. Berbagai macam wahana,
sensor, dan tenaga elektromagnetik yang digunakan menghasil beraneka macam citra inderaja.
Secara umum citra inderaja dibedakan menjadi citra foto udara dan citra satelit.
Citra foto udara diperoleh dengan menggunakan sensor berujud kamera yang dipasang
pada pesawat terbang. FU merupakan produk lnderaja yang pertama kali dibuat dan hingga kini
masih banyak digunakan. Sekarang ini FU dibuat dengan banyak macam, tergantung dari
Tenaga Elektro Magnetik (TEM) yang digunakan, warna, serta skala yang dihasilkan. Foto
Udara dibuat dengan kamera yang dipasang pada pesawat terbang dalam berbagai skala
antara lain skala 1: 3.000, skala 1: 5.000, skala 1: 10.000, skala 1 : 25.000, skala 1: 50.000, dan
skala 1: 100.000. Perbedaan skala foto udara dipengaruhi oleh tinggi terbang pesawat, dan
panjang fokus kamera yang digunakan. Semakin tinggi terbang pesawat akan dihasilkan foto
berskala kecil, dan semakin panjang fokus kamera yang digunakan akan menghasilkan foto
yang berskala besar.
Kemajuan teknologi di bidang sensor telah membuat kamera mampu untuk menangkap
pantulan dan pancaran sinar ultra violet, infra merah, dan infra merah thermal. Oleh karena itu
berdasarkan Tenaga Elektromagnetik (sinar) yang digunakan, FU dibedakan menjadi FU
ultraviolet, FU pankhromatik, FU inframerah, dan FU infra merah thermal. Berdasarkan warna
yang digunakan dapat dibedakan menjadi FU berwarna dan FU hitam putih.
Gambar 1. Contoh Foto Udara Hitam Putih Sebagian Pantai Semarang
Keterangan tepi dan tanda tepi foto udara
Ukuran foto udara (FU) normal adalah 22 x 22 cm atau 23 x 23 cm. Namun kadang FU
dibuat tidak seukuran tersebut, bisa lebih besar maupun bisa lebih kecil. Bila dibuat lebih kecil
dalam posisi stereo maka dinamakan sebagai stereogram. Untuk dapat mengamati stereogram
ini dalam tiga dimensi digunakan stereoskop saku.
Keterangan :
1. Nama Daerah
2. Leveling
3. Jam Pemotretan
4. Panjang Fokus
5. Jalur Terbang
6. Nomor Foto
7. Skala Foto Udara
a. Tanda Fiducial
b. Titik Pusat Foto
Gambar 2. Format Foto Udara
c. c
L
c.
c
1
2
3
4
5

7
Perlu diperhatikan bahwa skala pada FU sebetulnya merupakan skala rata-rata, skala
pada lokasi di tengah foto dengan di pinggir foto berbeda (tidak seperti pada peta). Hal ini
karena pada FU menggunakan proyeksi sentral sebagai akibat adanya fokus kamera,
sedangkan pada peta menggunakan proyeksi orthogonal (arah sinar sejajar). Oleh karena itu
pada FU sebetulnya terjadi kesalahan skala yang bersifat radial, artinya semakin jauh dari
titik pusat foto semakin besar kesalahan skalanya. Disamping itu bila permukaan bumi yang
di potret tidak rata maka antara tempat satu dengan yang lain (bila ketinggiannya berbeda)
akan berbeda pula skalanya.
Pada saat pemotretan udara, terlebih dahulu ditentukan jalur-jalur terbang yang akan
dilewati oleh pesawat sedemikian rupa sehingga seluruh daerah dapat terpotret dengan
sistematis. Setiap jalur akan dilakukan pemotretan seri yang berurutan dimana potret yang
satu dengan sebelahnya selalu dibuat tampalan. Demikian juga setiap jalur satu dengan
sampingnya juga bertampalan. Penampalan ini dimaksudkan agar tidak ada daerah yang
tidak terpotret (gap), dan untuk memperoleh gambaran tiga dimensional.
Lebih lanjut baca buku Penginderaan Jauh
5. PROSEDUR KERJA
1. Ambilah citra foto udara hitam putih baik skala 1:5.500 dan atau skala 1:50.000
2. Amati dan gambarlah formatnya secara teliti
3. Sebutlah tanda-tanda yang ada pada FU tersebut
4. Untuk kegiatan apa kiranya citra tersebut cocok digunakan
5. Buatlah uraian tentang kemanfaatan dan keterbatasan masing-masing citra
6. HASlL dan PEMBAHASAN
Uraikan hasil pengamatan saudara secara lengkap, teliti dan rasional dengan tulisan
tangan
7. KESlMPULAN
Buatlah kesimpulan hasil pekerjaan saudara
8. DAFTAR PUSTAKA
1. GH. Litherink. 1987. Dasar-dasar Fotogrammetri (terjemahan). Jakarta: Ul Press
2. Lillesand, Thomas M dan Ralph W. Kiefer. 1979. Remote Sensing and lmage
lnterpretation. New York: John Willey & Sons.
3. Sukotjo Tjokrosuwarna. 1979. Dasar-dasar Pengindraan Jauh. Bandung : Fakultas
Teknik Sipil lTB.
4. Sutanto. 1982. Pengetahuan Dasar Fotogrammetri. Yogyakarta : PUSPlCS-Fakultas
Geografi UGM.
5. Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh Jilid l. Yogyakarta : UGM Press.
6. Wolf, Paul R. 1974. Element of Photogrammetry with Airphoto lnterpretation and
Remote Sensing. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha Ltd.
Format Laporan Praktikum Penginderaan Jauh
Halaman Depan
LAPORAN RAKTlKUM PENGlNDERAN JAUH
( Judul disesuaikan dengan acara praktikum )
Oleh:
( Nama, NlM, Rombel, Hari & Jam Praktikum )
PROGRAM STUDl..........
JURUSAN GEOGRAFl FAKULTAS lLMU SOSlAL
UNNlVERSlTAS NEGERl SEMARANG
2010
Laporan mencakup :
- Halaman depan
- lsi
1. ACARA PRAKTlKUM
2. TUJUAN
3. ALAT dan BAHAN
4. DASAR TEORl
5. PROSEDUR KERJA
6. HASlL dan PEMBAHASAN
7. KESlMPULAN
8. DAFTAR PUSTAKA

You might also like