You are on page 1of 15

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM MODEL MITIGASI BENCANA GERAKAN TANAH KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Bidang Kegiatan: PKM-GT

Diusulkan Oleh:

FX ANJAR TRILAKSONO AUFA RIFQI ALAM HANIF INDRA WICAKSANA

(21100111130049/Angkatan 2011) (21100111120010/Angkatan 2011) (21100111120006/Angkatan 2011)

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

ii

KATA PENGANTAR
Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 373,70 km2. Secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 kecamatan dan 117 Kelurahan. Dari 16 kecamatan yang ada, terdapat salah satu kecamatan yang belum dapat dikembangkan secara maksimal akibat kondisi geologi yang mempengaruhi struktur tanah dan batuan pada daerah tersebut. Kecamatan tersebut adalah Gunungpati yang terletak di Kota Semarang bagian selatan dan mempunyai luas sekitar 54,11 km2. Karya ini akan memperlihatkan pengaruh gerakan tanah terhadap ketahanan sarana publik yang dibangun di atasnya. Oleh karena hal tersebut, maka perlu membuat model mitigasi bencana gerakan tanah dengan mempertimbangkan kondisi geologi, topografi, hidrologi, curah hujan, dan sifat keteknikan material tanah/batuan berdasarkan hasil kajian di lapangan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu: 1. Tuhan YME yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini. 2. Orangtua yang sangat membantu untuk memberikan motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu. 3. Bapak Ir. Prakosa Rachwibowo, MS yang selalu membimbing kami. 4. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis Karya ini nantinya diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan investor maupun Pemkot Semarang pada khusunya. Semarang, 4 Maret 2013

Fx Anjar Trilaksono (Ketua Tim Penulis)

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv RINGKASAN ................................................................................................... v PENDAHULUAN............................................................................................... 1 Latar Belakang....................................................................... ............................. 1 Tujuan dan Manfaat........................................................................... .................. 2 GAGASAN............................................................................ ............................. 3 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan....................................................... ............ 3 Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya untuk Memperbaiki Keadaan Pencetus Gagasan ............................................... 3 Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan yang Diajukan........................................................................ 4 Pihak-pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan dan Uraian Peran atau Kontribusi Masing-masingnya ................................................................... 5 Langkah-langkah Strategis Teknik Implementasi yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan Gagasan sehingga Tujuan atau Perbaikan yang Diharapkan Dapat Tercapai ...................................................................... 5 KESIMPULAN..................................................................... ............................ 7 Gagasan yang Diajukan..................................................................... ................ 7 Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan............................................ ......... 7 Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh (Manfaat dan Dampak Gagasan)......... .... 7 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. ........... 8 DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................... 9 LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Mekanisasi Pembuatan Model Mitigasi Bencana Gerakan Tanah. ........ 5

iv

RINGKASAN
Kondisi geologi Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang yang kurang menguntungkan dibangunnya sarana publik, membuat beberapa lahan di kawasan ini kondisinya terbengkalai. Kondisi geologi yang kurang menguntungkan tersebut adalah adanya gerakan tanah yang aktif yang ditandai adanya kekar serta sesar. Untuk mengatasi kondisi tersebut, salah satu solusi yang ditawarkan karya tulis ini adalah pembuatan model mitigasi bencana gerakan tanah yang nantinya akan menghasilkan luaran berupa peta topografi, peta geologi teknik, peta hidrogeologi, dan rekomendasi potensi yang dapat dikembangkan secara maksimal di zona-zona tersebut. Tujuan dari pembuatan model mitigasi bencana gerakan tanah ini adalah untuk memetakan sebaran zonasi gerakan tanah serta memahami karakteristik aspek geologi Kecamatan Gunungpati Semarang. Manfaat dari adanya karya tulis ini membuat kawasan yang tadinya terbengkalai menjadi hidup kembali dengan adanya sarana publik yang sesuai. Metodologi penulisan dari karya tulis ini adalah kajian pustaka terhadap data yang dikeluarkan oleh pemerintah serta buku-buku tentang geologi teknik dan hidrogeologi. Selain itu untuk lebih memperkuat data dilakukan observasi langsung di lapangan. Landasan teori yang mendukung perlu dibuatnya model mitigasi ini adalah kondisi geologi Gunungpati yang memiliki morfologi berupa perbukitan bergelombang sampai perbukitan terjal (Van Zuidam, 1983) selain itu terdapat banyak kekar dan sesar yang dijumpai di beberapa titik diantaranya sekitar arah Sampangan menuju Gunungpati (Kampus Sekaran Unnes). Ada 3 tahap langkah strategis pembuatan peta mitigasi ini yaitu analisa dan interpretasi citra satelit/foto udara guna mendapatkan gambaran mengenai kondisi geologi dan geomorfologi secara umum, investigasi geologi teknik dengan melakukan pemboran teknik dan pemboran tangan serta mengambil sampel tanah/batuan, dan uji laboratorium terhadap sampel tanah/batuan. Kesimpulan dan rekomendasi dari karya tulis ini kondisi geologi Gunungpati yang terdapat gerakan tanah aktif menyebabkan perlu dibuatnya model mitigasi bencana gerakan tanah agar sarana publik dapat secara maksimal dibangun dengan memperhatikan kesesuaian zonasi yang dibuat. Keywords : model mitigasi, kondisi geologi dan geomorfologi, zonasi gerakan tanah

PENDAHULUAN
Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah 373,70 km2. Secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari 16 Kecamatan yang ada, terdapat salah satu kecamatan yaitu Gunungpati yang sampai Sekarang selalu menjadi persoalan bagi para investor dan Pemerintah kota Semarang dalam mengembangkan kawasan tersebut sebagai wujud dari pemerataan pembangunan dan ekstensifikasi Kota Semarang (Suara Pantura 23 Oktober 2011). Persoalan-persoalan tersebut berkaitan dengan sulitnya membangun sarana publik akibat gerakan tanah yang aktif terjadi di daerah tersebut sehingga merusak pondasi suatu bangunan yang berdiri di atasnya. Data ini diperoleh setelah tim penulis langsung melakukan pengamatan di lapangan. Saat di lapangan tim penulis menemukan adanya bekas perumahan yang sudah cukup lama ditinggalkan oleh pengembang properti dan penghuninya. Kondisi tersebut ditemukan pada jalan dari arah Sampangan menuju Kampus Sekaran Unnes. Saat dilakukan kajian dan penelusuran terhadap alasan pemilik-pemilik bangunan tersebut meninggalkan perumahan di wilayah Gunungpati, ternyata di beberapa bagian dari bangunan-bangunan yang mangkrak tersebut terdapat banyak sekali retakan-retakan terutama di bagian dinding, pondasi, dan tiang penyangganya. Bahkan tidak sedikit pula banyak bangunan yang telah roboh dan dimanfaatkan oleh warga setempat untuk mengambil beberapa bahan bangunan yang masih tersisa untuk dibawa pulang. Dari hasil pengamatan, secara garis besar Kecamatan Gunungpati ini memiliki morfologi berupa perbukitan bergelombang sampai perbukitan terjal (Van Zuidam, 1983). Dari hasil pengamatan di lapangan tersebut, kami menduga bahwa telah terjadi suatu gerakan tanah yang bersifat aktif sehingga lama kelamaan bangunan yang berdiri di atasnya akan rusak. Selain itu dari pengamatan dengan pendekatan geologi memang daerah ini terdapat banyak sesar dan kekar sehingga sangat memungkinkan jika terdapat pembebanan dan bahkan terkena air hujan, tanahtanah dan lapisan-lapisan batuan yang menyusun Gunungpati akan mengalami reaktivasi. Untuk memperkuat dugaaan, kemudian kami melakukan kajian pustaka yang dikeluarkan oleh dinas terkait yaitu BPN mengenai ditinggalnya pemukiman tersebut dari pemiliknya. Berdasarkan data BPN 2012 bangunanbangunan dari arah Sampangan menuju Kampus Sekaran Unnes memang setelah dibangun hanya ditinggali oleh pemiliknya tidak ada setahun, karena memang daerah tersebut sangat tidak cocok sebagai bagian dari ekspansi Kota Semarang dengan alasan belum ada setahun, semua bangunan-bangunan tersebut pasti rusak. Kalaupun ada yang masih bertahan pasti untuk membangunnya dibutuhkan dana yang lebih besar dibandingkan dengan membangun perumahan yang sejenis di tempat lain. Setelah dilakukan kajian pustaka mengenai ada tidaknya model mitigasi bencana gerakan tanah di Kota Semarang, berdasarkan data dari Bappeda dan DPU Kota Semarang tahun 2012 hingga saat ini belum ada yang membuat model mitigasi bencana gerakan tanah di Daerah Gunungpati. Padahal jika ditinjau dan dikaji secara mendalam model mitigasi bencana ini sangat penting mengingat kondisi Gunungpati sendiri yang memang rawan tanah longsor dari

segi ilmu geologi. Dengan permodelan mitigasi bencana ini kita juga dapat mengetahui potensi yang sesungguhnya dapat dikembangkan secara maksimal dari beberapa lahan yang berada Kecamatan Gunungpati. Tujuan dan Manfaat Tujuan Berdasarkan rumusan diatas, maka karya tulis ini bertujuan untuk: 1. Memetakan sebaran zonasi potensi longsoran 2. Memahami aspek geologi dan karakteristik yang mempengaruhi terjadinya longsoran tipe cepat (bahan rombakan) di Daerah Kecamatan Gunungpati Semarang, yang merupakan rangkaian untuk membuat suatu model mitigasi gerakan tanah di Daerah Gunungpati Semarang yang diproyeksikan berdurasi selama lima tahun antara 2013-2017. Manfaat Penulis mempunyai harapan nantinya karya tulis ini bermanfaat bagi: 1. Masyarakat Dengan adanya peta sebaran zonasi potensi longsoran, masyarakat dapat menghindari zona-zona tersebut untuk didirikan suatu bangunan, sehingga kerugian material dan jiwa dapat dihindari. 2. Pemerintah Dengan memahami aspek geologi dan karakteristik longsoran di Kecamatan Gunungpati, pemerintah dapat menyiapkan DED (Design Engineering Detail) pembangunan sarana publik sebaik mungkin dengan melihat pertimbangan dari sisi kondisi geologi Kecamatan Gunungpati Semarang, sehingga sarana publik tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. 3. Investor Dengan adanya peta sebaran zonasi potensi longsoran, para investor dapat mempertimbangkan besarnya biaya investasi yang akan ditanamkan dalam pembangunan sarana publik di Kecamatan Gunungpati, sehingga tidak ada investor yang mengalami kerugian akibat sarana publik yang tidak dapat bertahan lama. Hal ini sering terjadi karena pembuatan pondasi tidak sesuai dengan aspek geologi daerah tersebut.

GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Berdasarkan observasi di lokasi pengamatan terlihat pemukiman yang sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya. Kondisi seperti ini salah satunya terjadi di sekitar jalan dari Sampangan ke Kampus Unnes Sekaran Gunungpati. Bahkan yang membuat miris ada suatu perusahaan yang ingin membangun kompleks perumahan di daerah tersebut, tetapi ketika proyek tersebut belum selesai sepenuhnya, pengembang properti tersebut menghentikan proyek secara tiba-tiba. Berdasarkan hasil kajian terhadap data yang dikeluarkan oleh Bappeda Kota Semarang pada tahun 2012, investor tersebut menghentikan proyek properti dengan alasan beberapa rumah yang telah jadi tiba-tiba mengalami retak-retak dan bahkan amblas hanya dalam waktu satu bulan. Sarana publik lainnya juga bernasib sama seperti jalan raya yang dari Sampangan menuju Kampus Sekaran Unnes, jalan tersebut dalam waktu kurang dari setahun menglami retak-retak dan bahkan amblas sehingga sering membahayakan pengguna jalan. Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya untuk Memperbaiki Kondisi Pencetus Gagasan Berdasarkan kajian terhadap data DPU Kota Semarang tahun 2012, sampai saat ini belum ada usaha maksimal untuk mengatasi gerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Gunungpati. Saat ini yang dilakukan oleh DPU hanya sebatas perbaikan dan pemeliharaan secara rutin terhadap sarana publik milik Pemkot Semarang. Tentunya dalam hal ini DPU memiliki anggaran khusus dan rutin yang telah dialokasikan pada APBD Kota Semarang tiap tahunnya. Tetapi kondisi ini jika dibiarkan terus menerus tanpa ada solusi jangka menengah dan panjang akan menguras dana APBD. Penawaran solusi yang lebih progresif dilakukan oleh para investor properti, tetapi hal ini selalu terkendala besarnya biaya untuk pembangunan perumahan yang sesuai dengan kondisi geologi daerah Gunungpati. Karena diperlukan teknik khusus agar perumahan-perumahan tersebut dan sarana publik lainnya bisa bertahan lama, salah satunya adalah membuat kedalaman yang lebih besar dan penggunaan paku bumi atau tiang pancang yang berdiameter lebih besar dari biasanya dalam konstruksi pondasi. Tentunya dengan konstruksi bangunan seperti itu akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Kita tahu bahwa harga paku bumi atau tiang pancang mencapai miliaran rupiah, dan menurut para investor hal seperti itu tidak layak untuk investasi. Hal-hal tersebut sebenarnya dapat diminimalisir dengan pembuatan peta mitigasi bencana gerakan tanah sehingga para investor dapat membuat masterplan pembangunan sarana publik tertentu dengan tepat sesuai kondisi geologi yang ada, akan tetapi sampai sekarang peta tersebut belum ada.

Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan yang Diajukan Belum tersedianya model mitigasi bencana gerakan tanah di Kecamatan Gunungpati telah mengakibatkan beberapa lahan di Kecamatan Gunungpati mangkrak tanpa ada pembangunan sarana publik tertentu baik oleh para investor maupun pemerintah. Dengan adanya peta mitigasi bencana ini, para investor dan pemerintah dapat membuat suatu masterplan terhadap lahan yang mangkrak tersebut, serta menghidupkan Gunungpati sebagai salah satu bagian dari ekstensifikasi Kota Semarang yang saat ini masih terpusat di Semarang Tengah. Luaran yang akan didapatkan dengan pembuatan model mitigasi bencana ini adalah peta topografi tanah, peta geologi teknik, penampang bor teknik, penampang zona gerakan tanah, peta hidrogeologi dan lokasi mata air, sumur gali dan rembesan air, tingkat potensi pengembangan tanah pada bidang gelincir, tingkat kemantapan lereng, dan rekomendasi awal untuk strategi mitigasi gerakan tanah. Dengan menggunakan citra landsat maka dibuat zonasi tingkat gerakan tanah di Kecamatan Gunungpati. Zonasi tersebut dibagi menjadi lima yaitu zona kerentanan aman, zona kerentanan rendah, zona kerentanan menengah, zona kerentanan tinggi, dan zona kerentanan sangat tinggi. Dengan membuat peta zonasi kerentanan gerakan tanah tersebut, kita dapat mengetahui bahwa zona kerentanan tinggi terjadi di daerah antara Sampangan menuju Kampus Sekaran Unnes, dan daerah antara Pudakpayung menuju Kampus Sekaran Unnes Gunungpati. Di daerah sekitar Sampangan menuju Kampus Sekaran Unnes salah satunya memiliki lapisan batuan berupa batuserpih yang berukuran lempung. Batuserpih ini saat musim penghujan akan mengembang akibat air masuk ke dalam batuserpih tersebut melalui zona-zona rekahan yang ada. Korelasi antara air terhadap mengembangnya batuserpih adalah karena batuserpih memiliki sifat seperti batulempung yaitu dapat menyimpan air tetapi tidak dapat meneruskannya ke lapisan batuan yang lain sehingga air akan terus menumpuk di dalamnya sampai terjadi pengembangan batuserpih. Hal ini menjadi sangat bahaya karena akan menggerakan pondasi suatu bangunan yang berdiri di atasnya sehingga timbul retakan pada bangunan tersebut. Kemudian saat musim kemarau batuserpih yang tadinya mengembang ini secara tiba-tiba akan menyusut atau mengempis sehingga membuat bangunan yang berdiri di atasnya tiba-tiba amblas. Dengan mengetahui zona kerentanan ini kita menjadi tahu masterplan seperti apa yang tepat untuk mengembangkan kawasan ini. Daerah antara Pudakpayung menuju Kampus Sekaran Unnes Gunungpati memiliki relief berupa perbukitan bergelombang/miring dengan sudut lereng antara 140 200 dan beda tinggi antara 75m 200m. Perhitungan ini dilakukan dengan membuat sayatan pada peta topografi Kecamatan Gunungpati. Dengan kondisi yang demikian maka sangat potensial sekali zona tersebut rawan longsor. Kondisi-kondisi seperti ini sangat diperlukan sekali pembuatan sumur resapan dan daerah rembesan air seperti hutan kota dan taman kota dengan memanfaat peta hidrogeologi sehingga pembangunan sumur sumur resapan dan daerah rembesan air serta pemanfaatan air tanah untuk konsumsi dapat dilakukan di zona-zona yang sesuai.

Sama halnya dengan pemanfaatan peta hidrogeologi, dari model mitigasi bencana ini, kita juga dapat membuat peta geologi teknik yang fungsinya untuk merekomendasikan kepada DPU dan investor zona-zona mana saja yang layak untuk dibangunnya sarana-sarana umum. Pihakpihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan dan Uraian Peran atau Kontribusi Masing masingnya. Pembuatan model mitigasi bencana gerakan tanah di Kecamatan Gunungpati yang nantinya akan mampu menghidupkan kembali beberapa zona di Gunungpati yang sampai saat ini peruntukannya kurang jelas dengan melakukan pembangunan sarana publik pada zona-zona yang sesuai dan memanfaatkan zonazona yang tidak sesuai sebagai daerah resapan air dan taman kota. Dengan adanya model mitigasi bencana gerakan tanah ini nantinya tidak ada pihak yang mengalami kerugian akibat fasilitas yang dibangunnya rusak dalam waktu yang tidak lama. Untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa pihak yang dapat membantu mengimplementasikan program ini, yaitu: 1). Pakar Teknik Sipil Undip, 2). Pakar Teknik Geologi Undip, 3). Pakar Geofisika Undip. Pembuatan model mitigasi bencana gerakan tanah yang kredibel dapat terealisasi jika semua pihak tersebut saling bersinergi. Pakar Teknik Sipil Undip dapat memberikan kontribusi berupa pembuatan penampang bor teknik dan tingkat potensi pengembangan lapisan tanah pada bidang gelincir. Pakar Teknik Geologi Undip dapat memberikan kontribusi berupa pembuatan peta topografi gerakan tanah, pembuatan peta hidrogeologi dan lokasi mata air, peta geologi teknik, dan rekomendasi awal untuk strategi mitigasi gerakan tanah. Sementara Pakar Geofisika Undip dapat memberikan kontribusi berupa rekomendasi penentuan zona pembuatan sumur gali dan rembesan air, dan membantu dalam pembuatan peta hidrogeologi dan lokasi mata air dengan metode geolistrik. Langkah-langkah Strategis Teknik Implementasi yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan Gagasan sehingga Tujuan atau Perbaikan yang Diharapkan Dapat Tercapai. Langkah-langkah strategis untuk membuat model mitigasi bencana gerakan tanah di Kecamatan Gunungpati Semarang dapat ditempuh dengan mekanisasi yang dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel 1 Mekanisasi Pembuatan Model Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Tahapan Kegiatan Analisa dan interpretasi citra Melakukan analisa dan interpretasi satelit/foto udara kondisi geologi, geomorfologi, hidrogeologi, dan tata guna lahan di daerah rawan bencana gerakan tanah dengan menggunakan LANDSAT-7, TM liputan pada path/row 120/065 daerah Jawa Tengah yang diambil pada tahun 2001. Analisis dilakukan dengan

Tahapan

Ivestigasi Geologi Teknik

Kegiatan menggunakan software ErMapper dan Mapinfo. 1. Pemerian jenis tanah dilakukan berdasarkan kenampakan visual contoh tanah yang didapatkan dari pemboran dangkal, singkapan permukaan, dan pembuatan penampang lapisan tanah/batuan. 2. Uji infiltrasi. Uji ini dilakukan dengan double-ring infiltrometer. 3. Pengambilan contoh tanah terganggu dan tak terganggu lapisan tanah dengan cara pemboran teknik dan pemboran tangan. Contoh sampel tanah di lapangan diuji di laboratorium

Uji laboratorium

Dari tabel di atas dapat diketahui beberapa tahapan dan kegiatan dalam membuat model mitigasi bencana gerakan tanah di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Tahapan yang pertama adalah melakukan analisa dan interpretasi citra satelit/foto udara, dalam tahapan ini terdapat kegiatan berupa analisis dengan menggunakan LANDSAT-7, TM liputan pada path/row 120/065 daerah Jawa Tengah yang diambil pada tahun 2001. Analisis dilakukan dengan menggunakan software ErMapper dan Mapinfo. Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi geologi, geomorfologi, hidrogeologi, dan tata guna lahan di daerah rawan bencana gerakan tanah. Tahapan yang kedua berupa investigasi geologi teknik, kegiatan dalam tahap ini diantaranya yang pertama adalah pemerian jenis tanah residu dan batuan asal pada masa longsoran. Pemerian jenis tanah dilakukan berdasarkan kenampakan visual contoh tanah yang didapatkan dari pemboran dangkal maupun singkapan permukaan, dan pembuatan penampang lapisan tanah/batuan. Kegiatan selanjutnya berupa uji infiltrasi, ini dilakukan dengan double-ring infiltrometer. Uji ini dilakukan untuk mengetahui nilai in-situ permeability dan lama waktu yang diperlukan untuk penjenuhan lapisan tanah permukaan sedalam 20 cm. Setelah itu dilakukan dengan kegiatan pengambilan contoh tanah terganggu dan tak terganggu lapisan tanah dengan cara pemboran teknik dan pemboran tangan yang akan digunakan untuk keperluan uji laboratorium. Contoh tanah untuk tiap-tiap lokasi studi diambil di daerah sekitar zona longsoran. Tahapan yang terakhir adalah uji laboratorium, dalam tahap ini terdapat kegiatan analisis dan uji laboratorium terhadap contoh tanah asli yang diperoleh dari pengambilan sampel di lapangan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data tentang sifat fisik, keteknikan (kuat geser), dan hidrogeologi tanah.

KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan Pembuatan model mitigasi bencana gerakan tanah di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dapat menjadi solusi bagi Pemkot Semarang dan para investor untuk memanfaatkan beberapa lahan di daerah tersebut sesuai dengan peruntukannya berdasarkan zona-zona yang telah dipetakan melalui model mitigasi bencana gerakan tanah ini. Sebab dengan pembuatan model mitigasi bencana gerakan tanah ini akan dihasilkan luaran berupa peta topografi gerakan tanah, peta geologi teknik, penampang bor teknik serta penampang zona gerakan tanah, peta hidrogeologi dan lokasi mata air, sumur gali dan rembesan air, tingkat potensi pengembangan lapisan tanah pada bidang gelincir, tingkat kemantapan lereng, dan rekomendasi awal untuk strategi mitigasi gerakan tanah. Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan Dalam pembuatan model mitigasi bencana gerakan tanah longsor Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dilakukan dalam berbagai tahap dan kegiatan. Terdapat 3 tahap utama yang dilakukan yaitu 1). Analisa dan interpretasi citra satelit/foto udara dengan menggunakan LANDSAT-7, TM liputan pada path/row 120/065 daerah Jawa Tengah yang diambil pada tahun 2001. Analisis dilakukan dengan menggunakan software ErMapper dan Mapinfo. Ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum kondisi geologi, geomorfologi, hidrogeologi, dan tata guna lahan di daerah rawan bencana gerakan tanah. 2). Investigasi geologi teknik dengan kegiatan berupa pemerian jenis tanah residu dan batuan asala pada longsoran, uji infiltrasi untuk mengetahui nilai in-situ permeability dan lama waktu yang diperlukan untuk penjenuhan lapisan tanah permukaan sedalam 20 cm, dan pengambilan contoh tanah terganggu dan tak terganggu dengan pemboran teknik dan tangan. 3). Uji laboratorium terhadap sampel tanah untuk mendapatkan data tentang sifat fisik, keteknikan (kuat geser), dan hidrogeologi tanah. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh (Manfaat dan Dampak Gagasan) Pembuatan model mitigasi bencana gerakan tanah di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dapat menghidupkan kembali zona-zona yang sampai saat ini masih terbengkalai tentunya dengan pembangunan sarana publik yang sesuai dengan peruntukannya berdasarkan rekomendasi peta geologi teknik, peta hidrogeologi, dan peta topografi yang dihasilkan dari kajian ini. Dengan adanya model mitigasi bencana ini seminimal mungkin kejadian tanah longsor yang merugikan jiwa dan materi maupun rusaknya sarana publik akibat gerakan tanah yang ada dapat dihindari dalam jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA
Karmono dan Joko Cahyono. 1978.Geologi Regional Semarang.Serayu Valley Project NUFFIC. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. Purbohadiwidjojo.1967.Geologi Teknik.Bandung:Geological Survey of Indonesia Press. __________.2011.Surat Kabar : Suara Pantura. Semarang : Suara Merdeka Zuidam, Van.1983.Geomorphology. Leiden: E.J. Bill. http://bappeda.kotasemarang.go.id (5 Februari 2013 pukul 13.46WIB) http://dpu.kotasemarang.go.id (5 Februari 2012 pukul 13.54 WIB) http://www.dinastataruangkotasemarang.go.id (5 Oktober 2012 pukul 14.05 WIB)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


1. Nama lengkap : FX Anjar Trilaksono Tempat dan tanggal lahir : Pemalang, 22 Desember 1993 Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat : shale gas untuk presentasi IPA Penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih : Presentator IPA

2. Nama lengkap : Aufa Rifqi Alam Tempat dan tanggal lahir : Semarang, 23 Desember 1993 Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat : shale gas untuk presentasi IPA Penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih : Presentator IPA

3. Nama Lengkap : Hanif Indra Wicaksana Tempat dan tanggal lahir : Blora, 22 November 1992 Karya-karya ilmiah yang pernah dibuat : shale gas untuk presentasi IPA Penghargaan-penghargaan Ilmiah yang pernah diraih : Presentator IPA

LAMPIRAN

Gambar 1. Salah Satu Tiang Listrik Miring Akibat Gerakan Tanah di Gunungpati

Gambar 3. Struktur Kekar pada Satuan Litologi di Gunungpati

Gambar 2. Amblesan Tanah di Gunungpati

Gambar 4. Satuan Bentuk Lahan Kecamatan Gunungpati

10

You might also like