You are on page 1of 38

FASILITAS DI BIDANG PPN

FASILITAS DI BIDANG PPN


PAJAK TERUTANG TIDAK DIPUNGUT, SEBAGIAN/SELURUHNYA

Pasal 16B

DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK, SEMENTARA WAKTU/SELAMANYA

a. kegiatan di kawasan tertentu atau tempat tertentu di dalam Daerah Pabean; b. penyerahan Barang Kena Pajak tertentu atau penyerahan Jasa Kena Pajak tertentu; c. impor Barang Kena Pajak tertentu; d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; dan e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pajak Masukan atas perolehannya dapat dikreditkan

Pajak Masukan atas perolehannya tidak dapat dikreditkan


2

Impor BKP yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk


KMK: 231/KMK.03/2001 diubah dg PMK: 27/PMK.011/2012

a.
b. c.

Barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di Indonesia berdasarkan asas timbal balik
Barang untuk keperluan badan internasional yang diakui dan terdaftar pada Pemerintah Indonesia beserta pejabatnya barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, atau kebudayaan

d.

barang untuk keperluan museum, kebun binatang, dan tempat lain semacam itu yang terbuka untuk umum
barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacat lainnya
3

e. f.

Impor BKP yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk


KMK: 231/KMK.03/2001 diubah dg PMK: 27/PMK.011/2012

g.
h.

peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah
barang pindahan Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, mahasiswa yang belajar di luar negeri, Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas di luar negeri sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun, sepanjang barang tersebut tidak untuk diperdagangkan dan mendapat rekomendasi dari Perwakilan Republik Indonesia setempat

i.

barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, dan barang kiriman sampai batas jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undanganPabean barang yang diimpor oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah yang ditujukan untuk kepentingan umum

j.

Impor BKP yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk


KMK: 231/KMK.03/2001 diubah dg PMK: 27/PMK.011/2012

k.

perlengkapan militer termasuk suku cadang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanan Negara barang impor sementara

l.

m. barang yang dipergunakan untuk kegiatan usaha eksplorasi hulu minyak dan gas bumi serta panas bumi sepanjang memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. barang tersebut belum dapat diproduksi dalam negeri; 2. barang tersebut sudah diproduksi dalam negeri, namun belum memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan; atau 3. barang tersebut sudah diproduksi dalam negeri, namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan industri

Proyek Pemerintah Yang Dibiayai Dengan Hibah Atau Dana Pinjaman Luar Negeri
PP no 42 Tahun 1995 diubah dg PP no 25 Tahun 2001

Penyerahan BKP / JKP

Impor serta penyerahan Barang dan Jasa dalam rangka pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri,

tidak dipungut

Tempat Penimbunan Berikat


PP No. 32 Tahun 2009

Tempat Penimbunan Berikat adalah bangunan, tempat, atau kawasan yang memenuhi persyaratan tertentu yang digunakan untuk menimbun barang dengan tujuan tertentu dengan mendapatkan penangguhan Bea Masuk

Dapat Berupa

a. b. c. d. e. f.

Gudang Berikat; Kawasan Berikat; Tempat Penyelenggaraan Pameran Berikat; Toko Bebas Bea; Tempat Lelang Berikat; atau Kawasan Daur Ulang Berikat

Fasilitas PPN di Tempat Penimbunan Berikat


BKP non Konsumsi Barang Modal

LUAR DAERAH PABEAN

DAERAH PABEAN 1 4
BKP Non Konsumsi

Tempat Penimbunan Berikat


2 BKP non konsumsi
Sub Kontrak

1,2,3,4,5 PPN Tidak Dipungut

LUAR DAERAH PABEAN

Fasilitas PPN di Kawasan Bebas


BKP BKP TB / JKP

LUAR DAERAH PABEAN

BKP

Ang. Udr & Tlkom

DAERAH PABEAN 7
BKP
BKPTB

3 13

Kawasan Bebas Tempat BKP/JKP Penimbu nan Berikat


12 BKP TB / JKP 1 BKP/JKP
BKP/JKP JKP TTT BKP/JKP

8
JKP

Kawasan Bebas 1, 2,5,7 PPN dibebaskan 3,6,9,11 PPN tdk dipungut 4,8,10,12,13 PPN dipungut

11

10

LUAR DAERAH PABEAN

Entrepot Produksi Tujuan Ekspor


PP No. 3 Tahun 1996

Entrepot Produksi Untuk Tujuan Ekspor yang selanjutnya disebut EPTE adalah suatu tempat atau bangunan dari suatu perusahaan industri dengan batasbatas tertentu yang di dalamnya diberlakukan ketentuan-ketentuan khusus di bidang pabean, perpajakan dan tata niaga impor, yang diperuntukkan bagi pengolahan barang dan/atau bahan yang berasal dari luar daerah pabean Indonesia, Kawasan Berikat, EPTE lainnya, atau dari dalam daerah pabean Indonesia lainnya, yang hasilnya terutama untuk tujuan ekspor

10

Entrepot Produksi Tujuan Ekspor


Brg Modal, Bahan

LUAR DAERAH PABEAN

DAERAH PABEAN 1
BKP

EPTE

2 EPTE

1, PPN ditangguhkan 2, PPN Tidak dipungut 3, Ekspor

LUAR DAERAH PABEAN

IMPOR BKP TERTENTU YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK


PP 146/2000 jo PP 38/2003

Senjata, amunisi, alat angkutan di air, bawah air, udara, darat, kend lapis baja, kend patroli & angkutan khusus lainnya serta suku cadang yg diimpor oleh Dephan, TNI, Polri, atau pihak lain yg ditunjuk dan Komponen/bahan yg belum dibuat di dlm negeri yg diimpor oleh PT Pindad untuk pembuatan senjata & amunisi untuk Dephan, TNI atau Polri Vaksin polio dalam rangka PIN buku pelajaran umum, agama dan kitab suci Kapal laut, kapal angkut sungai, danau, penyeberangan sungai, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang; dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran/ keselamatan manusia, yg diimpor & digunakan oleh perusahaan: a) pelayaran niaga nasional; b) penangkapan ikan nasional; b) penyelenggara jasa kepelabuhanan nasional; d) penyelenggara jasa angkutan sungai, danau, & penyeberangan nasional

IMPOR BKP TERTENTU YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK


PP 146/2000 jo PP 38/2003

Pswt udara & sk cadang serta alat keselamatan penerbangan/ keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan/pemeliharaan yg digunakan oleh perusahaan angkutan udara niaga nasional, dan suku cadang serta peralatan perbaikan/ pemeliharaan pesawat udara yg diimpor oleh pihak yg ditunjuk oleh perusahaan angkutan udara niaga nasional Kereta api & sk cadang serta peralatan untuk perbaikan/ pemeliharaan serta prasarana yg diimpor oleh PT Kereta Api Indonesia, dan komponen/bahan yang diimpor oleh pihak yg ditunjuk oleh PT KAI yg digunakan untuk pembuatan kereta api, sk cadang untuk perbaikan/ pemeliharaan serta prasaranana yg digunakan oleh PT KAI Peralatan berikut suku cadang yg digunakan oleh Dephan, TNI untuk penyediaan data batas & photo udara wilayah NKRI untuk mendukung pertahanan nasional, yg diimpor oleh Dephan, TNI atau pihak lain yg ditunjuk

PENYERAHAN BKP TERTENTU YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PP 146/2000 jo PP 38/2003
Rumah sederhana, RSS, Rumah Susun sederhana, Pondok Boro, asrama mahasiswa & pelajar serta perum lainnya yang batasannya ditetapkan oleh Menkeu setelah mendengar pertimbangan Menkimpraswil Senjata, amunisi, alat angkutan di air, bawah air, udara, darat, kend lapis baja, kend patroli & angkutan khusus lainnya serta suku cadang yg diimpor oleh Dephan, TNI, Polri, atau pihak lain yg ditunjuk dan komponen/bahan yg belum dibuat di dlm negeri yg diimpor oleh PT Pindad untuk pembuatan senjata & amunisi untuk Dephan, TNI atau Polri Vaksin polio dalam rangka PIN buku pelajaran umum, agama dan kitab suci Kapal laut, kapal angkut sungai, danau, penyeberangan sungai, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang; dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran/ keselamatan manusia, yg diimpor & digunakan oleh perusahaan: a) pelayaran niaga nasional; b) penangkapan ikan nasional; b) penyelenggara jasa kepelabuhanan nasional; d) penyelenggara jasa angkutan sungai, danau, & penyeberangan nasional

PENYERAHAN BKP TERTENTU YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PP 146/2000 jo PP 38/2003
Pswt udara & sk cadang serta alat keselamatan penerbangan/ keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan/pemeliharaan yg digunakan oleh perusahaan angkutan udara niaga nasional, dan suku cadang serta peralatan perbaikan/ pemeliharaan pswt udara yg diimpor oleh pihak yg ditunjuk oleh perusahaan angkutan udara niaga nasional Kereta api & sk cadang serta peralatan untuk perbaikan/ pemeliharaan serta prasarana yg diimpor oleh PT Kereta Api Indonesia, dan komponen/bahan yang diimpor oleh pihak yg ditunjuk oleh PT KAI yg digunakan untuk pembuatan kereta api, sk cadang untuk perbaikan/ pemeliharaan serta prasaranana yg digunakan oleh PT KAI Peralatan berikut sk cadang yg digunakan oleh Dephan, TNI untuk penyediaan data batas & photo udara wilayah NKRI untuk mendukung hanas, yg diimpor oleh Dephan, TNI atau pihak lain yg ditunjuk

PENYERAHAN JKP TERTENTU YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK


PP 146/2000 jo PP 38/2003

Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Laut Nasional, Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional, Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Nasional, yang meliputi: a.Jasa persewaan kapal; b. Jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa tambat, dan jasa labuh; c. Jasa perawatan atau reparasi (docking) kapal
Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang meliputi: a.Jasa persewaan pesawat udara; b. Jasa perawatan atau reparasi pesawat udara Jasa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia

PENYERAHAN JKP TERTENTU YANG DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK


PP 146/2000 jo PP 38/2003

Jasa yang diserahkan oleh kontraktor untuk pemborongan bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1 dan pembangunan tempat yang semata-mata untuk keperluan ibadah

Jasa persewaan rumah susun sederhana, rumah sederhana, dan rumah sangat sederhana; dan

Jasa yang diterima oleh Departemen Pertahanan atau TNI yang dimanfaatkan dalam rangka penyediaan data batas dan photo udara wilayah Negara Republik Indonesia untuk mendukung pertahanan nasional
17

Impor / Penyerahan BKP Strategis


PP no. 12 Tahun 2001 stdtd PP no. 31 Tahun 2007

BARANG KENA PAJAK TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS :

a. barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang; b. makanan ternak, unggas dan ikan dan/atau bahan baku untuk pembuatan makanan ternak, unggas dan ikan; c. barang hasil pertanian; d. bibit dan/atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran, atau perikanan; e. air bersih yang dialirkan melalui pipa oleh Perusahaan Air Minum; dan f. listrik, kecuali untuk perumahan dengan daya di atas 6.600 (enam ribu enam ratus) watt; dan g. Rumah Susun Sederhana Milik (RUSUNAMI).
adalah barang yang dihasilkan dari kegiatan usaha di bidang: pertanian, perkebunan dan kehutanan; peternakan, perburuan atau penangkapan, maupun penangkaran; atau perikanan baik dari penangkapan atau budidaya, yang dipetik langsung, diambil langsung atau disadap langsung dari sumbernya termasuk yang diproses awal dengan tujuan untuk memperpanjang usia simpan atau mempermudah proses lebih lanjut, sebagaimana ditetapkan 18 dalam Lampiran PP ini

Impor / Penyerahan BKP Strategis


PP no. 12 Tahun 2001 stdtd PP no. 31 Tahun 2007

RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK (RUSUNAMI)


Adalah bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang dipergunakan sebagai tempat hunian yang dilengkapi dengan kamar mandi/WC dan dapur, baik bersatu dengan unit hunian maupun terpisah dengan penggunaan komunal, yang perolehannya dibiayai melalui kredit kepemilikan rumah bersubsidi atau tidak bersubsidi, yang memenuhi ketentuan:
a. b. c. d. e. luas untuk setiap hunian lebih dari 21m2 dan tidak melebihi 36m2; harga jual untuk setiap hunian tidak melebihi Rp 144.000.000,00; diperuntukkan bagi orang pribadi yang mempunyai penghasilan tidak melebihi Rp 4.500.000,00 per bulan dan telah memiliki NPWP; pembangunannya mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum yang mengatur mengenai persyaratan teknis pembangunan rumah susun sederhana; dan merupakan unit hunian pertama yang dimiliki, digunakan sendiri sebagai tempat tinggal dan tidak dipindahtangankan dalam jangka waktu 5 19 tahun sejak dimiliki.

Impor / Penyerahan BKP Strategis


PP no. 12 Tahun 2001 stdtd PP no. 31 Tahun 2007

ATAS IMPOR BKP TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

a. barang modal (berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dlm keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang) yang diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan BKP, oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan BKP tersebut; b. makanan ternak, unggas, dan ikan dan/atau bahan baku untuk pembuatan makanan ternak, unggas, dan ikan; c. bibit dan/atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran, atau perikanan; d. barang hasil pertanian.

20

Impor / Penyerahan BKP Strategis


PP no. 12 Tahun 2001 stdtd PP no. 31 Tahun 2007

ATAS PENYERAHAN BKP TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

a. barang modal (berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dlm keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang) yang diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan BKP, oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan BKP tersebut; b. makanan ternak, unggas, dan ikan dan/atau bahan baku untuk pembuatan makanan ternak, unggas, dan ikan; c. bibit dan/atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran, atau perikanan; d. barang hasil pertanian. e. air bersih yang dialirkan melalui pipa oleh Perusahaan Air Minum f. listrik, kecuali untuk perumahan dengan daya di atas 6600 (enam ribu enam ratus) watt g. Rumah Susun Sederhana Milik (RUSUNAMI)
21

PPN ditanggung Pemerintah

Penyerahan Minyak Goreng Kemasan Sederhana Di Dalam Negeri Th. Anggaran 2011
PMK No. 26/PMK.011/2011

Impor Barang Untuk Kegiatan Usaha Hulu Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Serta Kegiatan Usaha Eksplorasi Panas Bumi Untuk Tahun Anggaran 2011
PMK No. 22/PMK.011/2010

22

KASUS
Sebutkan jenis fasilitas PPN atas transaksi berikut : 1) Impor barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya.... 2) Impor barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.... 3) penyerahan Barang dalam rangka pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan pinjaman luar negeri.... 4) Barang bukan untuk dikonsumsi yang dimasukkan dari luar Daerah Pabean ke Kawasan Berikat.... 5) Barang untuk konsumsi yang dimasukkan dari Daerah Pabean lainnya ke Kawasan Berikat.... 6) Pemasukan Barang ke Kawasan Bebas dari tempat lain dalam Daerah Pabean melalui pelabuhan yang ditunjuk.... 7) Pemasukan barang ke Kawasan Bebas dari Kawasan Bebas lainnya.... 8) penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri dari tempat lain dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas.... 9) Impor pesawat pribadi oleh Tn. Ramadhan.... 10) Impor mesin dan peralatan pabrik oleh PKP perdagangan besar alat alat industri....

RESTITUSI

24

DASAR HUKUM

UU KUP (Pasal 17C dan 17D) UU PPN (Pasal 9) PMK-71/PMK.03/2010 PMK-72/PMK.03/2010 PMK-76/PMK.03/2010 SE-47/PJ/2010

KMK-141/KMK.03/2010 PER-20/PJ/2010 PER-31/PJ/2010 PER-63/PJ/2010 KEP-184/PJ/2010 SE-76/PJ/2010

SE-57/PJ/2010
PMK-193/PMK.03/2007 stdd PMK-54/PMK.03/2009

SE-144/PJ/2010

25

PENGKREDITAN PM

Pasal 9 UU PPN jo PMK72/PMK.03/2010

Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukan yang dapat dikreditkan lebih besar daripada Pajak Keluaran, selisihnya merupakan kelebihan pajak yang dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya Ayat (4)
Atas kelebihan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat diajukan permohonan pengembalian pada akhir tahun buku Ayat (4a)

kecuali
a. PKP yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud; b. PKP yang melakukan penyerahan BKPdan/atau penyerahan JKP kepada Pemungut PPN; c. PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang PPN-nya tidak dipungut; d. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; e. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor JKP, dan/atau f. Pengusaha Kena Pajak dalam tahap belum berproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2a)
Ayat (4b)
26

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PPN

Pasal 9 UU PPN

Pengembalian kelebihan PM kepada PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (4b) huruf a sampai dengan huruf e, yang mempunyai kriteria sebagai PKP berisiko rendah, dilakukan dengan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C ayat (1) UU 6 Tahun 1983 tentang KUP dan perubahannya Ayat (4c) Ketentuan mengenai PKP berisiko rendah yang diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan Ayat (4d) Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap PKP sebagaimana dimaksud pada ayat (4c) dan menerbitkan surat ketepan pajak setelah melakukan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak Ayat (4e) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4e), Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, jumlah kekurangan pajak ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP dan perubahannya

bukan Pasal 17C ayat (5) UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP dan perubahannya

27

PENGEMBALIAN PENDAHULUAN
PKP dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak adalah PKP yang memenuhi ketentuan : Telah ditetapkan sebagai PKP berisiko rendah PMK-71/PMK.03/2010 WP Kecil (Pasal 17D UU KUP)
PMK-193/PMK.03/2007 stdd PMK-54/PMK.03/2009

WP Patuh (Pasal 17C UU KUP)

dan melakukan kegiatan: kriteria:


ekspor BKP;
penyerahan BKP/JKP kpd Pemungut PPN;
penyerahan BKP/JKP yang PPNnya tidak dipungut;

SPT Tepat waktu;


Tdk ada tunggakan pajak, kec ada izin angsur/tunda;
Hasil audit KAP WTP 3 tahun berturut; dan Tdk dipidana pajak 5 tahun terakhir;

kriteria:
Omzet < Rp400 juta; dan

LB < Rp28 juta

ekspor BKP TB; atau ekspor JKP

28

PKP BERISIKO RENDAH

PMK-71/PMK.03/2010

Untuk ditetapkan sebagai PKP berisiko rendah harus memenuhi syarat :


a. PKP merupakan perusahaan terbuka yg paling sedikit 40 % dari seluruh saham disetornya diperdagangkan di bursa efek di Indonesia b. PKP merupakan perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki secara langsung oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
Tidak pernah dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan/atau penyidikan dlm jangka waktu 24 bulan terakhir

c. Produsen selain PKP pada huruf a dan b, yang memenuhi persyaratan : Tepat waktu dlm penyampaian SPT Masa PPN selama 12 bulan terakhir

Nilai BKP yg dijual pada tahun sebelumnya paling sedikit 75 % adalah produksi sendiri Laporan keuangan untuk 2 tahun pajak sebelumnya diaudit Akuntan Publik dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian atau Wajar Dengan Pengecualian

29

Alur Restitusi PPN


Penelitian
1 bln

SKPPKP

SPT LB

-TPT - KP2KP - Pos/Kurir - e-filing

17C KUP, 17D KUP, 9 (4c) PPN


1 bln

SKPKPP

Cara permohonan: - Menggunakan SPT - Surat tersendiri

Pemeriksaan
12 bln

SKPLB SPMKP

Selain 17C KUP, 17D KUP, 9 (4c) PPN

RESTITUSI UNTUK TURIS ASING (VAT REFUND)

PMK-76/PMK.03/2010

SUBJEK
Orang Pribadi Pemegang Paspor Luar Negeri, yang selanjutnya disebut Orang Pribadi, adalah orang pribadi yang memiliki paspor yang diterbitkan oleh negara lain dan memenuhi syarat sebagai berikut: bukan Warga Negara Indonesia atau bukan Permanent Resident of Indonesia, yang tinggal atau berada di Indonesia tidak lebih dari 2 (dua) bulan sejak tanggal kedatangannya; dan/atau bukan kru dari maskapai penerbangan.

OBJEK
Barang Bawaan yaitu BKP yang dibeli oleh Orang Pribadi dari Toko Retail, kecuali atas perolehan: makanan, minuman, produk-produk tembakau; senjata api dan bahan peledak; dan barang yang dilarang dibawa ke dalam pesawat.

VAT REFUND

SYARAT
1. PPN yang dapat diminta kembali harus memenuhi syarat: a. Nilai PPN paling sedikit Rp500.000,-; b. Pembelian BKP dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebelum keberangkatan ke luar Daerah Pabean. 2. PPN yang dapat diminta kembali adalah PPN yang tercantum dalam 1 FPK dari 1 Toko Retail pada 1 tanggal yang sama.

TEMPAT PEMBELIAN BARANG BAWAAN


Toko Retail adalah toko yang menjual BKP di dalam Daerah Pabean dan telah dikukuhkan sebagai PKP, serta berpartisipasi dalam skema pengembalian Pajak Pertambahan Nilai kepada Orang Pribadi, yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jendeal Pajak berdasarkan permohonan.

TEMPAT
Berdasarkan KMK, maka ditetapkan: 1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta 2. Bandar Udara Ngurah Rai, Denpasar 3. Adisumarno, Yogyakarta

VAT REFUND

PROSEDUR
1. Orang Pribadi menyampaikan FPK ke UPR. 2. Dokumen pendukung yang meliputi: Paspor Luar Negeri; dan Tiket atau pas naik pesawat untuk keberangkatan Orang Pribadi ke luar Daerah Pabean. 3. Barang Bawaan yang PPN atas perolehannya dimintakan kembali.

PENOLAKAN
Permintaan kembali PPN ditolak dalam hal: 1. Perolehan atas negative list Barang Bawaan; 2. Tidak memenuhi Syarat VAT Refund; 3. Tidak memenuhi hasil pencocokan data (FPK dan Dok. Pendukung) dan Barang Bawaan.

SKEMA PEMBELIAN DI TOKO RETAIL

1
Pemegang Paspor LN

Pembelian dengan nilai sebesar Rp. 5 Jt (exclude PPN) dalam jk waktu 1 bulan sebelum keberangkatan
Memperlihatkan paspor

3 Toko Ritel VAT Refund


TOKO RETAIL:

- Menerima Faktur Pajak Khusus

- Meneliti Paspor pembeli - Menerbitkan Faktur Pajak Khusus

SKEMA VAT REFUND

CASH

TRANSFER

1. PENGEMBALIAN Rp. 500.000 sd Rp 5.000.000. 2. ATAU LEBIH DARI RP 5.000.000 TETAPI INGIN DIKEMBALIKAN DENGAN CASH, MAKSIMUM PENGEMBALIAN SEBESAR Rp 5.000.000 PENGEMBALIAN > DARI. Rp 5.000.000.

CASH DI BANDARA DALAM BENTUK RUPIAH

TRANSFER DALAM MATA UANG SELAIN RUPIAH

JANGKA WAKTU PENYELESAIAN SATU BULAN SETELAH PERMOHONAN (Pencocokkan di UPR)

SKEMA PROSES PENGEMBALIAN PPN BAGI PEMEGANG PASSPOR LUAR NEGERI


1
Pembelian dengan nilai sebesar Rp. 5, Jt (exclude PPN) dalam jk waktu 1 bulan sebelum keberangkatan Memperlihatkan paspor

Pemegang Paspor LN
- Menerima Faktur Pajak Khusus

- Meneliti Paspor pembeli - Menerbitkan Faktur Pajak Khusus (Pasal 13 ayat (5) dan dapat berfungsi sebagai form permohonan
FP KHUSUS FORM

Toko Ritel VAT Refund

4
Menunjukkan : - Paspor & Tiket/Pass pesawat - Faktur Pajak Khusus - Barang bawaan yg dibeli

Pemeriksaan dan Pembayaran Konter Pemeriksaan Memeriksa/meneliti : - Passpor & Tiket /Pass pesawat - Faktur Pajak Khusus yang dilampiri struk pembayaran/cash register/invoice - Barang bawaan/fisik barang -Mengendors FP -Menerbitkan Nota Persetujuan Pengembalian

Check in di Bandara

ENDORSEMENT & NPP

Pemeriksaan dan Pembayaran Konter Pemeriksaan Memeriksa/meneliti : - Passpor & Tiket /Pass pesawat - Faktur Pajak Khusus yang dilampiri struk pembayaran/cash register/invoice - Barang bawaan/fisik barang -Mengendors FP -Menerbitkan Nota Persetujuan Pengembalian

DJP
Counter I / II dalam hal pengembalian PPN lebih dari Rp 5 Juta maka

Counter I DJP

Check in Bandara

Counter II DJP

GO TO

PPN dikembalikan oleh Konter Pembayaran secara tunai kepada Orang Pribadi untuk jumlah pengembalian di bawah Rp 5juta, atau lebih dari Rp5juta tetapi OP menghendaki pengembalian Rp5juta

SKEMA PENGEMBALIAN PPN BAGI PEMEGANG PASSPOR LUAR NEGERI (CONTD)

CONTINUE

12

Menerbitkan: - SKPLB - SKPKPP - SPMKP

Counter I/II (Pemeriksaan)

13

KPPN

KPP
1. Menerbitkan Nota Persetujuan Pengembalian PPN dikembalikan dgn transfer kpd Orang Pribadi untuk jumlah pengembalian di atas Rp 5 Juta

- Mengirimkan, SKPKPP dan SPMKP ke KPPN

2.

- Menerbitkan SP2D dan meneruskannya ke Bank pembayar Menerima Rekapitusi VAT refund dan kelengkapannya

10

14 11

Pemegang Paspor LN
- Melakukan pembayaran ke rekening Pemohon,

15

Bank Pembayar

FAKTUR PAJAK KHUSUS


CONTOH FAKTUR PAJAK KHUSUS FAKTUR PAJAK KHUSUS/TAX INVOICE XXX-XX-XX-00000001 . (1) (Tanggal/Date dd-mm-yy) (2) PENGUSAHA KENA PAJAK : (3) TAXABLE PERSON FOR VAT PURPOSES NPWP : (4) TAXPAYER IDENTITY NUMBER ALAMAT : (5) ADDRESS NAMA TOURIST NAME NOMOR PASPOR Passport No. ALAMAT ADDRESS : (6) : (7) : (8)

Total Pembayaran/Total Paid PPN/VAT (10/110)

45.000.000 . (9) 4.090.909 (10) Telah dilayani oleh: /You have been attended by Esra Maheri (11)

Pernyataan Toko Retail/ Toko Retails Declaration Saya menyatakan bahwa turis telah melakukan pembelian barang dan berhak untuk meminta pengembalian restitusi Pajak Pertambahan Nilai (I declared that tourist has purchased the goods and is entitled to claim for a refund ) Pernyataan Turis/Tourists Declaration Dengan ini saya menyatakan bahwa saya memenuhi kriteria dan persyaratan untuk mengajukan permohonan pengembalian PPN sesuai dengan skema restitusi PPN turis asing. Saya menyatakan bahwa saya memahami kriteria dan persyaratan yang telah diberitahukan kepada saya. Saya akan mengizinkan DJP untuk melakukan pemeriksaan dokumen dan barang bawaan saya. (I hereby declare that I meet the eligibility criteria and will comply with the conditions and requirements for claiming VAT refund under the tourist refund scheme. I confirm that I fully understand the eligibility criteria, conditions and requirements which have been made known to me. I will allow DGT to inspect my good) -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------*) mengajukan pengembalian /apply for refund (12) tanda tangan turis Tanda tangan Penjual dan Stempel /tourist signature /Toko Retails Signature & Stamp
*)

*)

(Nama/Name)(13)

(Nama).. (14)

You might also like