Professional Documents
Culture Documents
adalah sebuah perkecualian yang memadukan nilai sejarah, budaya, dan keyakinan dalam unsur-unsur budaya makan mereka. Indikasi mengapa babi menjadi konsumsi utama masyarakat Bali dapat juga disimak dari dijadikannya hewan ternak ini sebagai komoditi utama, terutama sejak abad 19 hingga awal abad ke-20.
2. Kebiasaan Ibu Hamil Minum Jamu dengan Kesehatan Ibu dan Janin
Beberapa wanita hamil memang masih ada yang meminun jamu di saat kehamilannya, namun terdapat pula wanita hamil lainnya yang tidak berani meminumnya karena kerap takut dengan efek samping yang akan terjadi nanti. Menurut kepala Balitbangkes Depkes, Prof.Dr. Umar Fahmi Achmadi MPH, PhD, sebelum meyakini pentingnya jamu, ada baiknya mengetahui apa yang disebut jamu. Umar menyatakan, bahwa jamu merupakan alternatif obat alamiah yang berfungsi untuk menjaga kondisi kesehatan, Bukan mencegah dan mengobati kemungkinan seseorang terkena penyakit karena yang digunakan untuk mengobati penyakit adalah obat-obatan. Biasanya meminum jamu merupakan kebiasaan atau tradisi turun temurun yang diwariskan dari nenek moyang. Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, Prof.Dr. Sudarto Pringgoutomo yang menyatakan bahwa dengan minum jamu akan merasakan khasiatnya, terbukti sampai saat ini masih terus berjalan. Namun dalam dunia kedokteran hal tersebut memang perlu diteliti lebih lanjut terutama dalam pengemasannya, apakah higienis atau tidak. Disarankan terutama bagi wanita hamil yang masih suka mengkonsumsi jamu agar sebaiknya membuat jamu buatan sendiri yang segar dan tidak dalam bentuk kemasan, sehingga lebih fresh dan juga terjamin kehigienisannya. Sesuaikan dosis pemakaiannya, disertai pemeriksaan antenatal care pada ginekolognya. Perhatikan juga keamanan dari jamu yang telah dikonsumsi, bila terjadi mual, keringat dingin atau kulit merah, bahkan diare berarti keseimbangan tubuhnya terganggu di saluran cerna. Dan bila sudah terjadi hal yang tidak normal, segera hentikan pemakaian. Harap diingat, bahwa ibu hamil tidak diperbolehkan sembarangan mengkonsumsi jamu. Jamu yang boleh diminum adalah jamu yang tidak menggunakan obat sintetik. Dan perhatikan pula kondisi tubuh, bila mempunyai sakit maag maka tidak akan kuat dengan zatzat pada jamu tersebut. Dalam mengkonsumsi jamu harus berhati-hati, terutama bila ada riwayat keguguran, pernah melahirkan anak cacat, prematur, dan sebagainya. Pada trimester pertama yang
merupakan masa sangat rentan bagi kehamilan karena pada tersebut janin sedang membentuk organ-organ vital seperti mata, hidung, telinga, pertumbuhan otak, dan lainnya. Kemungkinan pada trimester kedua bisa lebih longgar karena pembentukkan organ-organ janin sudah sempurna, tinggal mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhannya, tapi meskipun demikian harus tetap berhati-hati. Karena terkadang ada jamu yang pedas sehingga membuat perut menjadi mulas. Dikhawatirkan akan mengakibatkan kelahiran prematur. Pada dasarnya ilmu kedokteran belum ada yang meneliti efek dari meminum jamu saat hamil. Namun, ada yang beranggapan mengkonsumsi jamu saat hamil tidaklah apa apa, tetapi tetap pada koridor yang aman. Ada juga sebagian besar yang beranggapan mengkonsumsi jamu pada saat hamil tidaklah aman. Walaupun terbuat dari bahan bahan traditonal, jamu juga mempunyai efek yang kurang baik bagi janin. Berikut beberapa efek jamu: 1. Ketuban keruh. Ibu hamil yang terbiasa mengkonsumsi jamu, air ketubannya bisa jadi kental bahkan berwarna hijau keruh. Akibatnya, bayi mengalami kesulitan bernafas sewaktu dilahirkan. Belum lagi kalau air ketuban sampai terhirup bayi yang berakibat fatal. 2. Teratogenik Teratogenik adalah kelainan pembentukan kongenital yang dapat menyebabkan kecacatan pada bayi. Salah satu penyebabnya adalah konsumsi kosentrat yang tak direkomendasikan tersebut adalah jamu. Bukan tak mungkin dalam kosentrat tadi terkandung zat-zat bahaya yang dapat mengancam dan menimbulkan masalah pada janin yang pada giliran berikutnya bisa mengakibatkan kecacatan pada janin. 3. Kelainan jantung. Jamu juga bisa menyebabkan gangguan jantung pada janin, salah satunya adalah kebocoran sekat jantung, terlebih bila konsumsi hamil muda.Ada juga sebagian orang beranggapan, jamu tidak mengandung berbahaya, jadi tidak akan ada efek apa apa pada janinnya ketika di konsumsi. Jamu yang di konsumsi haruslah jamu yang di buat sendiri dan masih segar ( fresh ). Jangan pernah mengkonsumsi jamu yang dalam kemasan. Sebaiknya untuk lebih jelas tentang dampak mengkonsumsi jamu dalam kondisi hamil, konsultasikan pada dokter atau ahli kandungan.
3. TINJAUAN
KESEHATAN
MENGENAI
KEBIASAAN
MINUM-
pernyataan atau pendirian, tanpa menunjukkan sikap pro atau anti. Artinya, jika orang percaya bahwa merokok dan minum-minuman keras tidak baik untuk kesehatan, maka dianggapnya hal itu adalah benar, terlepas dari apakah dia suka atau tidak suka merokok atau minum-minuman keras. Seringkali suatu kepercayaan tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dimana anggota-angotanya mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Tidak jarang pula kepercayaan kelompok ini (group belief) ditumbuhkan oleh pihak yang berwenang atau pemimpin masyarakat yang disebarluaskan ke anggota masyarakat lainnya. Seperti yang terjadi dengan penyalahgunaan produksi ethanol atau yang terkenal dengan Ciu Bekonang, para tokoh agama dan tokoh masyarakat telah berulangkali memberikan nasehat bahwa minum-minuman keras itu dilarang agama dan aan berdampak buruk pada kesehatan. Namun yang terjadi, walaupun sudah ada keprcayaan dan pandangan yang sama mengenai dampak buruk minum-minuman keras, tetaplah masih ada yang melakukannya juga. Kepercayaan tentang apa yang dianggap baik / benar dan apa yang dianggap tidak baik / salah disebut nilai. Nilai sosial mencerminkan budaya suatu masyarakat dan berlaku bagi sebagian besar anggota masyarakat penganut kebudayaan tersebut. Jika individu menerima sutu nilai tertentu, dia dapat menjadikannya sebagai tujuan hidupnya (Krech et all 1962 dalam Sarwono, 1997). Guna mengatur perilaku individu dalam kelompok agar sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dibuatlah norma-norma tertentu, berupa peraturan yang disetujui oleh anggota masyarakat, yang menguraikan secara rinci tentang perilaku yang harus atau justru tidak boleh dilakukan dalam suatu keadaan atau kedudukan tertentu. Norma sosial kadang-kadang juga mencakup jenis sangsi atau imbalan yang akan diberikan kepada mereka yang melanggar atau mematuhi peraturan
tersebut (Krech, et all 1962 dalam Sarwono,1997). Jadi norma sosial ini digunakan sebagai mekanisme kontrol perilaku individu dalam masyarakat. Norma sosial di desa Bekonang mengenai kebiasaan minum-minuman keras adalah menyatakan bahwa hal tersebut tetaplah tidak bisa dibenarkan dari sudut ajaran agama maupun dampak buruknya. Namun karena norma lama yang diturunkan jaman nenek moyangnya, maka jenis sangsi bagi indvidu yang melakukannya juga masih
longgar. Stigma masyarakat mengenai kebiasaan seseorang minum-minuman keras adalah bentuk sangsi yang paling sering terlihat.
Bagi kalangan muda dan anak-anak di kota Makasar, makanan barat lebih diminati daripada makanan tradisonal, atau makanan yang biasa dimakan di rumah. Hal itu disebabkan untuk mencari suasan baru dan ketertarikan anak-anak muda pada kemasan dan tempat yang menarik. Dalam pesta pernikahan maupun acara adat lainnya hidangan tradisional masih mendominasi jenis hidangan yang ditampilkan. Jenis-jenis makanan dari Barat juga mulai hadir dalam acara-acara adat, meskipun tidak mencolok. Hal itu disebabkan oleh kemampuan ekonomi masyarakatnya. Dengan demikian nampak suatu pandangan bahwa makanan barat mahal, sementara makanan tradisional murah (Sedyawati dan Mulyadi, 2007). Coto makassar yang berbahan jeroan seringkali dianggap sebagai biang kerok timbulnya berbagai penyakit berbahaya seperti: jantung koroner, stroke, dan asam urat sehingga sebaiknya konsumsi coto makassar ini dihindari. Tapi sebagian orang tetap tidak peduli, terbukti masih banyak pengunjung yang memadati restoran, rumah makan, kafe ataupun warung -warung coto makassar baik pagi, siang ataupun malam. Ada juga suatu istilah bagi masyarakat Makassar yaitu garring coto (sakit coto), misalnya pada orang yang sedang letih karena kerja berat, sakit flu, masuk angin, dan kurang enak badan akan segera sembuh ketika sudah memakan satu porsi coto makassar. Coto Makassar ini sering dikonsumsi bersama ketupat, biasanya satu porsi coto dimakan bersama 2-3 buah ketupat (450 gr), sehingga menjadikan makanan coto Makassar ini sebagai makanan yang tinggi kalori tinggi lemak dan tergolong fast foodlokal. Sop saudara dan Sop konro/konro bakar juga tidak jauh berbeda dengan coto Makassar, makanan yang hanya mengandung daging sapi ini tidak kalah populernya dengan coto. Hanya saja sop konro dan sop saudara harganya lebih mahal dibandingkan dengan coto Makassar, oleh karena itu digolongkan makanan untuk kelas menengah keatas. Makanan ini juga tergolong fast food lokal yang mengandung lemak tinggi, dan hanya dikonsumsi dengan nasi sehingga menjadikannya sebagai menu yang tidak seimbang. Tentunya bagi orang yang memiliki riwayat penyakit tidak menular dan yang obesitas harus menghindari menu
makanan ini, namun hal itu sangat sulit dilakukan mengingat tempat makan yang ada di kota Makassar sudah menjamur dan menyediakan menu tersebut. Untuk jenis kue tradisional, karena sebagian besar mengandung gula yang tinggi sehingga bagi penderita diabetes harus bisa membatasi konsumsi jenis kue tersebut. Walaupun agak sulit mengingat kue-kue tersebut hampir selalu ada disetiap acara-acara yang diadakan masyarakat Bugis-Makassar. Berdasarkan gambaran makanan khas suku Bugis-Makassar diatas, memang kebanyakan mengandung lemak, kalori, dan gula yang tinggi sehingga bagi orang yang memiliki penyakit non infeksi (non communicable disesase) harus bisa membatasinya. Namun kita tidak dapat menyimpulkan secara langsung bahwa semua makanan khas Makassar dapat merugikan kesehatan. Sebagai perbandingan, berdasarkan data Riskesdas 2007 bahwa konsumsi makanan manis di kota Makassar mencapai 78,5% (Sulsel 60,1%) sedangkan yang berlemak 13,0% (Sulsel 6,8%) dan jeroan 2,7% (Sulsel hanya 1,5%), sedangkan untuk konsumsi sayuran sangat kurang bahkan mencapai 91% (usia >10 tahun). Tingkat konsumsi makanan manis, berlemak, dan jeroan yang cukup tinggi di kota Makassar mungkin saja terjadi mengingat sejak pertengahan tahun 2004 perkembangkan restoran fast food lokal yang menyajikan makanan-makanan berlemak dan jeroan terus meningkat. Tingkat konsumsi makanan manis, berlemak, dan jeroan menurun seiring bertambahnya umur, berarti dapat disimpulkan bahwa yang lebih banyak menikmati fast food lokal ini adalah anak-anak dan remaja. Tentunya peranan orang tua sangat penting yakni harus dapat mengontrol mengajarkan anaknya bahwa konsumsi coto Makassar, sop saudara, sop konro, dan jajanan tradisional yang manis bolehboleh saja selama tidak dilakukan setiap hari dan menjadi kebiasaan. Selain itu budaya makan bersama tiap waktu makan tiba harus terus dilestarikan oleh masyarakat BugisMakassar untuk menanamkan kepada anak bahwa makan makanan yang dimasak dirumah lebih baik dibandingkan dengan makan di restoran fast food lokal tersebut.
5. Budaya mengkonsumsi Daging kelinci menjadi pengganti kalong sebagai obat Asma
Banyak masalah dengan konsumsi kalong ini, mulai dari mempertanyakan kehalalannya, merasa jijik, ngeri sampai kesulitan dalam mendapatkan binatang malam ini. Kemunculan daging kelinci sebagai alternatif pengganti kalong cukup menggembirakan, mengingat kemudahan dan kelezatannya sudah mulai memasyarakat. Daging kelinci ternyata mengandung satu zat yang disebut senyawa kitotefin. Senyawa tersebut apabila digabungkan dengan berbagai senyawa lain seperti lemak omega tiga dan sembilan, disinyalir bisa sebagai penyembuh penyakit asma. Secara teknis, daging penghasil senyawa kitotefin ini berfungsi untuk menstabilkan membran sel mastosit. Asma, yang terjadi lantaran alergi bisa dicegah dengan adanya daging bersenyawa kitotefin itu di dalam tubuh. Sebab daging tersebut merangsang terbentuknya antibodi pada tubuh. Dan apabila antibodi tersebut melekat pada sel mastorit, bisa mencegah pecahnya membran. Pecahnya membran bisa membentuk otot-otot polos saluran napas berkontraksi. Hasilnya, saluran napas menyempit hingga terjadi asma. Yang perlu diperhatikan mungkin hanya masalah pengolahan daging sebelum dimakan. Sebab kalau sembarangan mengolah bisa mengakibatkan hilangnya kadar kotitefin yang ada. Jadi disarankan tidak mengolah daging dalam kondisi terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk memasak daging ini, jangan sampai melebihi 150 derajat Celcius
7.
memberikan makanan kepada bayi berupa nasipapah didapatkan secara turun temurun, dan ini merupakan bentuk kearifan localtentang hubungan kasih saying antara ibu dan bayinya. Sebagian masyarakat memberikan nasi papah berdasarkan keyakinanagama bahwa Rasulullah Muhammad SAW pernah memberikan papahan kurmakepada anak-anak kecil atau bayi-bayi. Begitu juga dengan anjuran memberikanmadu pada bayi yang baru lahir. Mungkin ini perlu pembahasan yang lebih lanjutsejauhmana keshahihan hadist-hadist tersebut sehingga pemahaman itu biasmenjadi budaya di Pulau Lombok? Jika memang hadist tersebut shahih kenapakebiasaan pemberian nasi papah hanya terdapat di Pulau Lombok tetapi tidakditemukan pada masyarakat muslim lainnya? Pertanyaan pertanyaan ini mungkinakan dibahas pada lain kesempatan. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yangterdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki olehmasyarakat itu sendiri. Istilah sebagai sesuatu yang turun temurun dari satugenerasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilaisosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistikyang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Nasi papah sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat karenaadanya anggapan itu sudah merupakan tradisi yang harus terus dikembangkan dandilestarikan. Kebudayaan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan meliputisistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalamkehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudankebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhlukyang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnyapola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkankehidupan bermasyarakat Banyak hal yang belum bisa dijelaskan secara nyata tentang pemberian nasipapah tersebut.
Ada beberapa factor yang menyebabkan orang memilih suatubudaya terutama dalam makanan antara lain adanya nilai makanan, pantanganagama, takhayul dan kepercayaan tentang kesehatan. Pemilihan makanan jugadapat disebabkan karena makanan itu dianggap baik oleh masyarakat dan yangtidak kalah penting adalah ketersediaan bahan makanan dan kemampuanmengekploitasi bahan makanan tersebut. Baliwati, dkk. (2004), mengeksplorasi bahwa komponen ketersediaan danstabilitas pangan dipengaruhi oleh sumber daya alam, manusia, sosial dan produksipangan. Akses pangan menunjukkan jaminan bahwa setiap rumah tangga danindividu mempunyai sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangansesuai dengan norma gizi. Kondisi tersebut tercermin dari kemampuan rumahtangga untuk meningkatkan produksi pangan dan peningkatan pendapatannya. Selain faktor-faktor di atas faktor sosio budaya dan religi juga dapatmempengaruhi ketahanan pangan dan konsumsi pangan masyarakat. Kebudayaansuatu masyarakat mempunyai kekuatan yang besar terhadap pemilihan bahanmakanan yang digunakan untuk dikonsumsi. Karena aspek sosio budayamerupakan fungsi pangan dalam masyarakat yang berkembang sesuai dengankeadaan lingkungan, agama, adat istiadat, dan kebiasaan masyarakat tersebut. Masyarakat menganggap pemberian nasi papah aman-aman saja dan tidakmenimbulkan permasalahan yang berarti bagi kesehatan. Dengan memberikan nasipapah merupakan bentuk ekspresi kasih saying orang tua kepada anaknya.Merekamerasa menjadi lebih aman, tenang. Kontak air liur juga dipercaya akanmempererat hubungan emosional antara orang tua dan si anak.
Dapat menimbulkan sakit perut dan diare diakibatkan oleh beras yang mungkin
saja tidak bersih atau sudah terkontaminasi dengan bakteri atau virus.
Dapat menimbulkan penyakit maag dan beberapa penyakit usus lainnya akibat
halus beras disela-sela gigi apalagi jika ngemil beras mentah dilakukan menjelang tidur. Dampak tidak langsung akibat makan beras mentah bagi kesehatan seperti:
pencernaan untuk mencerna beras dalam perut jika di bandingkan dengan mengkonsumsi beras yang telah di masak.
Dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan penyakit kanker akibat pestisida yang
digunakan petani saat menanam padi masih terdapat pada beras tersebut