You are on page 1of 11

PAPER ILMU UKUR WILAYAH

(No. 1. Alat-Alat Ukur Wilayah)

Oleh : Kelompok : 5 (lima)

Kelas/ Hari/ Tanggal : A1/ Selasa/2 September 2013 Nama danNPM Asisten Dosen : Kinanto Prabu Werdana (240110120019) : 1. Bobby A. Palem 2. Nizal Ulfah 3. Lusi Nur Halimah 4. Rijki Aulia 5. Irsan Firmansyah

Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran 2013

1. Waterpas Waterpass merupakan alat ukur yang dilengkapi dengan nivo dan sumbu mekanis bersifat seperti teropong. Prinsip alat kerja ini yaitu membidik garis kesemua arah, sehingga membentuk bidang datar atau horizontal dimana titik-titik pada bidang datar tersebut akan menunjukkan ketinggian yang sama. Lebih spesifik waterpass berfungsi untuk menentukan suatu elevasi atau ketinggian pada suatu benda atau lantai, untuk menentukan ketinggian penulangan agar tidak lebih dari tinggi yang direncanakan. Selain itu juga untuk mengecek ketebalan lanyai saat pengecoran sehingga lantai yang dihasilkan datar, dapat digunakan untuk pembuatan tanda pada dinding sebagai acuan pekerjaan, dan juga untuk pencetakan penyelesaian bangunan. 1. Tujuan dari pengukuran waterpas : Menetapkan ketinggian titik-titik pada jalur penampang topografi yang diukur..Yang diukur adalah : a. Panjang jalur penampang topografi antar titik ukur b. Beda tinggi antar titik ukur 2. Gunannya Pengukuran waterpas adalah : a. Untuk membuat kerangka peta penampang dari peta penampang b. Pengukuran titik-titik ketinggian pada daerah tertentu c. Pengukuran ketinggian peta penampang topografi pada daerah lubang bukaan (daerah pertambangan, terowongan jalan kereta api), peta penampng topografi jalur irigasi, jalan kereta api, jalan raya dan lain sebagainya. 3. Bentuk Pengukuran Waterpas. Bentuk pengukuran waterpas ada 2 macam : 3.1. Bentuk pengukuran waterpas tertutup 3.2. Bentuk pengukuran waterpas terbuka .

Berikut adalah bagian- bagian dari waterpass:

Di bawah ini fungsi dan bagian dari waterpass: 1. Lingkaran Horizontal Berskala; alat baca sumbu horizontal 2. Skala pada lingkaran horizontal; menentukan angka yang ditunjukan 3. Terong okuler; melihat bidikan langsung dari mata 4. Alat bidik; sebagai lubang tempat membidik 5. Cermin nivo; melihat letak nivo pada waterpass 6. Sekrup pemfokus; mengatur agar bidikan lebih terlihat focus 7. Sekrup penggerak horizontal; untuk menempatkan bidikan 8. Sekrup pengungkit 9. Sekrup pendatar; mengatur nivo kotak berada ditengah 10. Teropong objektif; terpong benda yang berada pada ujung waterpass 11. Nivo tabung; penunjuk sumbu horizontal 12. Nivo kotak; penunuk sumbu vertical Sebuah waterpass selalu dilengkapi dengan statif , seperti tripod pada kegiatan fotografi. Benda ini berfungsi sebagai tempat diletakannya/ penyangga waterpass. Statif tidak akan jatuh atau bergerak karena terdapat sumbu runcung yang ditancapkan pada lahan. Ketiga kaki statif dapat diatur tingginya.Dengan pandangan mendatar tersebut dapat diketahui jarak dari garis bidik yang dinyatakan sebagai

ketinggian garis bidik terhadap titik-titik tertentu, maka akan diketahui atau ditentukan beda tinggi atau ketinggian dari titik-titik tersebut. Umumnya alat ukur waterpass ditambah dengan bagian alat lain, seperti :

Selain itu terdapat plumb bob atau dikenal dengan sebutan unting-unting yang digantungkan dibalik statif/penyetel kaki statif.Benda ini berfungsi sebagai tolak ukur apakah waterpas berada tepat diatas patok.Ada pula rabu ukur.Rambu ini berisikan angka, kotak kecil, dan juga E yang berintikan untuk patokan nilai ketinggian lahan. Berikut adalah gamber plumb bob dan juga rambu ukur:

Agar dapat digunakan di lapangan, alat ukur waterpas harus memenuhi beberapa syarat tertentu, baik syarat utama yang tidak dapat ditawar-tawar lagi maupun syarat tambahan yang dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan pengukuran di lapangan. Adapun syarat-syarat pemakaian alat waterpass pada umumnya adalah: a. Syarat dinamis: sumbu I vertical b. Syarat statis, antara lain : 1. Garis bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo 2. Garis arah nivo tegak lurus sumbu I 3. Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I Cara kerja alat ini adalah dengan melihat bentang atas (BA), bentang tengah (BT), dan bentang bawah (BB).Angka angka pada BT, BB, BA dapat kita baca pada rambu yang ditegakan pada strat pot (patok kayu yang diberi paku payung) melalui water pass yang telah distel. Berikut adalah gambaran dalam teropong saat kita menggunakan waterpass.

2. Hagameter Hand Gun Altimeter (HAGA) adalah suatu alat ukur untuk mengukur ketinggian, mulai dari ketinggian yang sedang sampia yang tinggi. Alat ini harganya tidak terlalu mahal dan cukup akurat (sempurna). Kemuliaan di atas dan di bawah mata pengamat dapat dibaca secara langsung dari skala jika pengamat berdiri pada jarak 15, 20, 25 atau 30 m dari pohon. Skala yang sesuai dapat terpilih dengan berputar pemilihan [itu] memutar angka telepon pusat perhatian/paling depan instrumen Ketika digunakan dengan tepat, Blume Leiss mempunyai suatu ketelitian

sekitar+/- 0.5 m untuk suatu 20 m pohon jangkung ( dengan kata lain sekitar 2.5%). Kecenderungan pengukuran tinggi pohon dengan Hagameter selama ini pada posisi relatif datar.Bagaimana cara penggunaannya pada kondisi lapangan yang relatif tidak datar.Berikut adalah bagian bagian dari hagameter:

Keterangan : B1 = jendela ; B2 = pisir P = batang skala dengan pemutar P S = skala pada batang J = jarum skala K = Pengunci (K1 = buka; K2 = tutup) L = lubang penggantung tali

3. Abney Level Abney level adalah suatu instrument atau peralatan dalam keteknikan rancang-bangun yang digunakan untuk menentukan tinggi suatu benda atau bangunan dan kemiringan suatu tempat atau areal. [Itu] dan [tentang] sedang mahal ukuran menengah dan berat/beban. Garis besar dari fungsi abney level adalah sebagai alat untuk mengukur ketinggian dari sudut berskala pada busur derajat. Perbedaan antara abney level dan hand level hanya terletak pada ada atau tidaknya klinometer di kedua

alat tersebut. Kalau abney level memiliki klinometer, sedangkan hand level tidak ada. Jadi cara penggunaan abney level, jika ingin membidik arah mendatar, maka nilai klinometernya harus di nol-kan terlebih dahulu kemudian di kunci agar tidak berubah-ubah klinometernya.

Alat ini cederung mudah untuk dipakai, dan angka yang dihasilkannya pun akurat. Abney level digunakan untuk mengukur derajat dan elevasi topografi. Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengah lingkaran.Abney Level digunakan pada ketinggian mata dari surveyor dan yang terbaik digunakan saat bekerja sama dengan surveyor kedua dari tinggi mata yang sama. Digunakan untuk mengukur derajat, persen dari kelas, elevasi topografi, dan chainage koreksi. Sebuah tiang mulai dapat ditandai dengan meningkatnya pengguna mata tingkat atau lokasi perkiraan tinggi mata (yaitu dagu, hidung, bagian atas kepala) dari tingkat surveyor harus tahu akan mulai dari surveyor. Dibawah ini adalah gambar dari bagian-bagian abney level:

Berikut adalah fungsi dari bagian bagian abney level: 1. lensa okuler; merupakan lensa yang langsung dilihat dari mata pengukur 2. angka klinometer; skala angka yang berisikan derajat sudut 3. leveling; penunjuk sudut, saat abney berada pada posisi datar akan menunjukan angka 0 (nol) 4. lensa objektif; untuk membidik benda yang sedang diukur cara pemakaian: 1. posisikan abney pada salah satu mata seperti posisi sedang membidik. 2. arahkan lensa pada benda yang akan diukur tingginya. 3. atur atau gerakan setengah lingkaran berskalanya ke atas atau ke bawah sampai gelembung nivo yang terlihat di teropong tepat di benang mendatarcatat hasil skala. 4. Catat hasil sudut.

4 Suunto level Suunto PM-5 digunakan untuk mengukur suatu ketinggian, seperti mengukur tingginya pohon, dengan ketelitian besar dan cepat.Juga dapat digunakan untuk menentukan sudut suatu gradien. Suunto Klinometer merupakan instrumen yang penggunanya seluruh penjuru dunia seperti para pensurvei, insinyur, orang yang membuat peta, geolog, buruh tambang dan arsitek dan banyak orang yang lain untuk mengukur sudut vertical dan keserongan dengan cepat dan dengan mudah.

Suunto tandem adalah suatu klinometer dan kompas ketepatan liquid-filled di dalam satu alat. Instrument ini adalah suatu alat sempurna untuk para pensurvei,

insinyur, orang yang membuat peta, geolog, buruh tambang, arsitek dan untuk siapa yang perlu untuk mengukur indikasi directional, sudut vertikal dan keserongan dengan kecepatan dan ketelitian.

Pada umumnya Kompas Geologi adalah sama, walaupun bentuknya berbedabeda. Bagian-bagian yang paling utama pada Kompas Geologi ialah : bulatan bidang datar, sebagai alat pembacaan azimut/arah lapisan batuan, jarum magnit sebagai alat penunujuk untuk menentukan besarnya azimut, klinometer untuk menunjukan besarnya sudut miring lapisan batuan. Kompas Geologi itu ada 2 (dua) macam : 1. Pembacaan azimut timur; 2. Pembacaan azimut barat. Pembacaan azimut timur : Yang dimaksud dengan pembacaan azimut timur ialah apabila pembagian skala pembacaan pada lingkaran datar membesarnya pembagian angkanya dimulai dari kanan ke kiri (lihat gambar 2). Pembacaan azimat Barat ialah apabila pembagian sekala pembacaan pada lingkaran datar membesarnya pembagian angkanya dimulai dari kiri ke kanan (lihat gambar 3).

Adapula kompas yang pembacaan lingkaran datarnya dibagi dalam kwadran (lihat gambar 4). A. Cara Pengontrolan Sebelum kompas dipergunakan di lapangan terlebih dahulu perlu diteliti kebenarannya. Yang perlu diteliti antara lain : 1. Inklinasi : Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh bidang datar dan jarum magnit.

Artinya disini bahwa jarum magnit kedudukannya tidak seimbang. Untuk ini digeser gelang pemberatnya yang ada pada jarum magnit, sehingga kedudukan jarum magnit dalam keadaan horizontal. 2. Deklinasi Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah Utara Bumi dengan arah Utara Magnit. Oleh karena itu untuk mengetahui deklinasi di suatu wilayah perlu melihat pada peta topografi yang biasanya selalu ditulis dibagian bawah lembar peta. Atau kalau sekiranya tidak diketahui deklinasinya pada

wilayah/daerah itu perlu diadakan pengamatan matahari. Umpama diketahui pada daerah itu deklinasi antara Utara Bumi dan Utara Magnit adalah Bumi,

10o ke arah Timur. Maka apabila alat ini ingin dijadikan Utara

angka 0 pada lingkaran datar diputar ke arah Barat, sehingga indeks pin menunjuk kepada angka 350o (alat ini adalah azimuth Timur). 3. Cek Kelancaran Putaran Jarum Magnit Untuk ini perlu kompas diletakan pada meja yang datar dan terhindar dari pengaruh besi yang dapat mengganggu jalannya jarum magnit. Sekarang baca

jarum magnit utara berapa azimuthnya. Putar lingkaran 180o, kemudian kunci jarum magnit. Kembalikan kompas pada kedudukan pertama. Buka jarum magnit kuncinya. Baca sekarang azimuthnya. Kalau pembacaan kedua sama dengan pembacaan pertama, maka putaran jarum magnit baik. Kaluat tidak sama maka hal ini mungkin jarum magnit tumpul. Hal ini perlu diruncingkan. Atau kemungkinan terlalu runcing, dan ini juga perlu sedikit ditumpulkan sampai putaran jarum magnit baik. B. Kegunaan kompas geologi ini dapat dipergunakan sebagai berikut : 1. Penunjuk arah dari setiap lintasan yang dilalui; 2. Sebagai penunjuk arah lapisan batuan; 3. Untuk mengetahui sudut kemiringan lapisan batuan dan kemiringan tanah.

You might also like