Professional Documents
Culture Documents
Inner Products Angle and Orthogonality in Inner Product Spaces Orthonormal Bases; Gram-Schmidt Process; QR-Decomposition Best Approximation; Least Squares Orthogonal Matrices; Change of Basis
CHAPTER 6.
0, jika i j
vi,vj = <vi, vj> = 1, jika i = j
Contoh: Jika u1 = (0, 1, 0), u2 = (1, 0, 1), u3 = (1, 0, -1) dan R3 mempunyai hasil kali dalam Euclidean, maka himpunan vektorvektor S = {u1, u2, u 3} adalah ortogonal karena : u1, u2 = u1, u3 = u2, u3 = 0.
u1, u2 = 0.1+1.0+0.1 = 0 u1, u3 = 0.1 + 1.0 + 0.(-1) = 0 u2, u3 = 1.1 + 0.0 + 1.(-1) = 0
Matriks Orthogonal
Q-1=QT
QTQ = QQT= In
Matriks Orthogonal
Tunjukkan bahwa matriks berikut merupakan matriks ortogonal:
Proses mengalikan suatu vektor tak-nol v dengan kebalikan panjangnya untuk mendapatkan suatu vektor bernorma 1 disebut menormalkan v.
Suatu himpunan vektor-vektor yang orthogonal bisa selalu diubah menjadi suatu himpunan ortonormal dengan menormalkan masing-masing vektornya.
Norma Euclidean :
u1
u1 u1 (0,1,0),
1, u2
v2 u2 u2 (
2, u3
1 1 ,0, ), 2 2
3
2
u3 u3 1 ,0, 2 1 ) 2
Himpunan S = { v 1, v 2, v
orthonormal dimana:
u, v1 , u, v2 , , u, vn
Contoh
Jika v1 = (0, 1, 0), v2 = (-4/5, 0, 3/5), v3 = (3/5, 0, 4/5), buktikan bahwa S = {v1, v2, v3} adalah suatu basis ortonormal untuk R3 dengan hasil kali dalam Euclidean. Nyatakan vektor u = (1, 1, 1) sebagai kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S dan cari vektor koordinat (u)s.
Jawab: u, v1 = 1, u, v2 = -1/5, u, v3 = 7/5 u = v1 1/5 v2 + 7/5 v3
ortonormal
Basis Orthonormal
Jika S adalah suatu basis ortonormal untuk suatu ruang hasil kali dalam berdimensi n dan jika (u)s = (u1, u2, , un) dan (v)s = (v1, v2, , vn) maka:
2 2 u12 u 2 un
d (u, v ) u, v
Basis Orthonormal
Contoh: S = {v1, v2, v3} adalah suatu basis ortonormal untuk R3 dengan hasil kali dalam Euclidean. Vektor u = (1, 1, 1) merupakan kombinasi linier dari vektor-vektor dalam S dan vektor koordinat (u)s =( u, v1 , u, v2 , u, v3 ) = (1, -1/5, 7/5) Maka norma vektor u = (1,1,1) adalah : Norma u juga bisa dihitung berdasarkan vektor koordinat (u)s = (1, -1/5, 7/5) Diketahui v1 = (0, 1, 0), v2 = (-4/5, 0, 3/5), v3 = (3/5, 0, 4/5), dan
u, v1 v1
2
v1
u, v 2 v2
2
v2
u, v n vn
2
vn
Rumus ini menyatakan u sebagai kombinasi linier dari vektorvektor dalam basis ortogonal S.
Orthonormal Basis
Jika S = {v1, v2, , vn} adalah suatu himpunan vektor-vektor tak nol yang ortogonal dalam suatu ruang hasil kali dalam, maka S bebas linier
Proyeksi Ortogonal
Dalam R2 atau R3 dengan hasil kali dalam Euclidean, secara geometris, jika W adalah suatu garis atau bidang yang melalui titik asal, maka setiap vektor u dalam ruang tersebut dinyatakan sebagai: u = w1 + w2 dimana w1 berada dalam W dan w2 tegak lurus terhadap W (W ).
w1 proyeksi ortogonal u pada W proywu w2 komponen u yang ortogonal terhadap W proy
Proyeksi Ortogonal
w1 proyeksi ortogonal u pada W proywu w2 komponen u yang ortogonal terhadap W proy
Karena w2 = u w1
u = proyw u + (u proy
u)
Basis Orthonormal
Anggap W adalah suatu sub-ruang berdimensi terhingga dari suatu ruang hasil kali dalam V. a. Jika {v1, , vr} adalah suatu basis orthonormal untuk W dan u adalah sebarang vektor dalam V, maka projwu = u,v1 v1 + u,v2 v2 + + u,vr vr b. Jika {v1, , vr} adalah suatu basis ortogonal untuk W dan u adalah sebarang vektor dalam V, maka
projW u u, v1 v1
2
v1
u, v 2 v2
2
v2
u, v r vr
2
vr
Contoh
Jika R3 memiliki hasil kali dalam Euclidean, dan anggap W adalah sub ruang yang terentang oleh vektor-vektor ortonormal v1 = (0, 1, 0) dan v2 = (-4/5, 0, 3/5) maka : Proyeksi ortogonal u = (1, 1, 1) pada W adalah
Proses Gram-Schmidt
Misal V adalah sebarang ruang hasil kali dalam tak-nol berdimensi terhingga , {u1, u2, , un} adalah sebarang basis untuk V. Untuk menghasilkan suatu basis ortogonal {v1, v2, , vn} untuk V dilakukan proses Gram Schmidt berikut:
Langkah 1: Anggap v1 = u1
Langkah 2: Hitung v2 ortogonal v1 dengan menghitung komponen u2 yang ortogonal terhadap ruang W1 yang terentang v1 :
Proses Gram-Schmidt
Langkah 3 : Susun vektor v3 yang ortogonal terhadap v1 dan v2, dengan menghitung komponen u1 yang ortogonal terhadap ruang W2 yang terentang oleh v1 dan v2.
Langkah 4: Untuk menentukan vektor v4 yang ortogonal terhadap v1, v2 dan v3, hitung komponen u4 yang ortogonal terhadap ruang W3 yang terentang oleh v1, v2 dan v3.
Tinjau ruang vektor R3 dengan hasil kali dalam Euclidean. Terapkan proses Gram Schmidt untuk mengubah vektor-vektor basis u1 = (1, 1, 1), u2 = (0, 1, 1), u3 = (0, 0, 1) Menjadi suatu basis ortogonal {v1, v2, v3}; kemudian normalkan vektor basis ortogonal tersebut untuk mendapatkan suatu basis ortonormal {q1, q2, q3}.
Jadi v1 = (1, 1, 1), v2 = (-2/3, 1/3, 1/3), v3 = (0, -1/2, 1/2) membentuk suatu basis ortogonal untuk R3. Norma vektor-vektor ini adalah:
Dekomposisi QR
Jika A adalah suatu matriks nxn dengan vektor-vektor kolom yang bebas secara linier, maka A bisa difaktorkan sebagai :
QTA = QTQR = IR Q TA = R
Dekomposisi QR
1 0 0 A 1 1 0 1 1 1
Dengan menerapkan proses Gram-Scmidht dengan rangkaian normalisasi seperti contoh sebelumnya didapat:
1/ 3 q1 1/ 3 , q 2 1/ 3 2/ 6 1/ 6 1/ 6 , q3 0 1/ 2 1/ 2
R matriks
Dekomposisi QR dari A :
2012/5/2
29
Matriks-matriks Orthogonal
Definisi:
Suatu matriks bujursangkar A dengan sifat A-1 = AT Disebut sebagai matriks ortogonal, dimana;
AAT = ATA = I
30
Matriks-matriks Orthogonal
Matriks
Matriks
Perubahan Basis
Matriks Koordinat
Jika S= {v1, v2,, vn} adalah suatu basis untuk suatu ruang vektor V, maka setiap vektor v dalam V dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari vektor-vektor basis: v = k1v1 + k2v2 + + knvn k1,k2 , , kn koordinat v relatif terhadap S, dan vektor : vs = (k1, k2,kn) vektor koordinat v relatif terhadap S. Matriks koordinat v relatif terhadap S dinyatakan oleh [v]s adalah matriks berukuran nx1 yang didefinisikan sebagai:
Matriks koordinat v relatif terhadap S.
Persamaan ini menyatakan bahwa matriks koordinat lama [v]B dihasilkan jika kita mengalikan dari kiri matriks koordinat baru [v]B dengan matriks:
Dimana kolom-kolom dari P adalah matriks matriks koordinat dari vektor-vektor basis baru relatif terhadap basis lama, yaitu vektorvektor kolom dari P adalah ;
Matriks P disebut matriks transisi dari B ke B, dinyatakan dalam bentuk vektor-vektor kolomnya sebagai ;
Example
Consider the bases and for R 2, where
Solution (a) First we must find the coordinate vectors for the new basis vectors u 1 and u2 relative to the old basis B.
Solution (b)
Matriks Transisi
Jika P adalah matriks transisi dari suatu basis ortonormal ke basis
ortonormal lainnya untuk suatu ruang hasil kali dalam, maka P adalah suatu matriks ortogonal, yaitu :
P-1 = PT
Jika P adalah matriks transisi dari suatu basis B ke suatu basis B, maka untuk setiap vektor v berlaku:
(x ,y)
P = transisi dari B ke B.
P-1 = PT