Professional Documents
Culture Documents
TEKNIK PELABUHAN
Disusun Oleh :
Fajrin Siddiq
0310610029
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2005
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga laporan tugas Teknik Pelabuhan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktuya.
Laporan ini kami susun untuk lebih memahami tentang karakteristik dan fasilitas
sebuah pelabuhan. Mengingat, kebutuhan akan adanya pelabuhan akan semakin
meningkat seiring dengan tuntutan hidup manusia.
Untuk tujuan di atas kami ucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Ir. Ruslin A., M.Si selaku dosen mata kuliah Teknik Pelabuhan yang
memberikan tugas.
Dan kami juga mengucapakan terima kasih kepada :
2. Kelompok lain yang telah membantu dan memberikan saran mengenai
penyusunan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi mahasiswa
sipil pada umumnya. Namun kami juga menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan untuk penyusunan laporan berikutnnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui site plan dari beberapa
jenis pelabuhan serta fasilitas-fasilitas yang ada dipelabuhan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Fasilitas Utama
Lokasi : Palembang, Sumatera Selatan
Letak : 02 59' 08" LS, 104 46' 00" BT
Luas Lahan : 722,5 Ha
Alat Mekanis
Container Crane : 1 Unit
Top Loader : 1 Unit
Diesel Forklift : 11 Unit
Reach Steaker : 1 unit
Side Loader : 1 Unit
Chasis : 6 Unit
Head Truck : 5 Unit
Alur Pelayanan Jasa Pelabuhan di Pelabuhan Boom Baru, Palembang
KEDALAMAN
KEDALAMAN
TIGA BULAN KETERANGAN
NO. SPOT LUAS SATUAN SAAT SETELAH
SETELAH Endapan m³/hari
DIKERUK
DIKERUK
Ambang Luar
1 -Mtr Lws 6,5 4,17 0,0101
(C1)
Ambang Luar
2 -Mtr Lws 6,5 4,41 0,0163
(C2)
3 Tanjung Barat -Mtr Lws 6,5 5,94 0,0056
Belum pernah
4 Tanjung Buyut -Mtr Lws 6,5 6,10 dikeruk selama tiga
tahun terakhir
5 Payung Utara -Mtr Lws 6,5 5,20 0,002
6 Payung Barat -Mtr Lws 6,5 6,36 0,0014
7 Payung Selatan -Mtr Lws 6,5 6,37 0,0013
Tidak pernah
8 Pulau Ayam -Mtr Lws 6,5 -
dikeruk
Penyeberangan
9 -Mtr Lws 6,5 5,90 0,0022
Upang
Belum pernah
10 Selat Jaran -Mtr Lws 6,5 - dikeruk selama tiga
tahun terakhir
Muara Selat
11 -Mtr Lws 6,5 5,85 0,0065
Jaran
Belum pernah
12 Aer Kumbang -Mtr Lws 6,5 - dikeruk selama tiga
tahun terakhir
Belum pernah
13 Sungai Lais -Mtr Lws 6,5 - dikeruk selama tiga
tahun terakhir
DAFTAR PERKIRAAN UNTUK DRAFT MAKSIMUM
DAN WAKTU KEBERANGKATAN KAPAL DI SUNGAI MUSI PALEMBANG
BULAN SEPTEMBER 2005
Catatan :
B SUNGAI LAIS
1. DERMAGA SUNGAI LAIS 280 15 1,5 -3
A BOOM BARU
a. GUDANG M2 9.785,3
b LAPANGAN KONVENSIONAL M2 8.173
c. LAPANGAN PETIKEMAS M2 47.100
B SUNGAI LAIS
a. GUDANG M2 230
b. LAPANGAN M2 16.700
3. PELABUHAN BAN TEN
Pelabuhan Banten terletak di
Provinsi Banten, selama lebih dari
tiga abad menjadi tempat
persinggahan dan transaksi
perdagangan baik nasional
maupun intemasional dengan
komoditas utama rempah-
rempah. Dewasa ini Pelabuhan
Banten memiliki hinterland berupa daerah industri yang tumbuh pesat, seperti
pengolahan logam, mesin, kimia, dan minyak kelapa sawit.
Pelabuhan Umum Ciwandan terletak bebas di tepi Selat Sunda pada koordinat
: 060 - 01' - 12" LS dan 1050 - 57' - 05" BT. Pelabuhan tersebut tidak dilindungi oleh
bangunan pemecah gelombang (Break Water) dan berhadapan langsung dengan laut
bebas (Open Sea). Karena letaknya yang demikian, kegiatan bongkar muat barang
sangat dipengaruhi oleh adanya musim angin barat yang kecepatannya dapat
mencapai 35 mil/jam. Berdasarkan penelitian, berkisar rata - rata ± 28 hari setiap
tahun (tidak berturut - turut), kapal tidak dapat bertambat karena gelombang besar
dan angin barat yang kuat, keadaan demikian biasanya terjadi sekitar bulan
Desember.
Pelabuhan Umum Ciwandan diresmikan pada tanggal 27 Agustus 1988 untuk
memenuhi keinginan masyarakat Banten dalam rangka mengantisipasi kebutuhan jasa
transportasi sehubungan dengan pesatnya pertumbuhan industri di propinsi Banten
baik di zona Serang Barat, Serang Timur, Balaraja maupun Tangerang bagian barat
yang menjadi daerah hinterland (daerah belakang) Pelabuhan Banten. Tingginya
pertumbuhan industri, dapat dilihat dari jumlah arus barang dan kunjungan kapal pada
tahun 2002. Pelabuhan Banten telah melayani bongkar/muat barang sebanyak
1.987.269 ton dan peti kemas sebanyak 1.815 box, sedangkan kunjungan kapal
sebanyak 1.501 unit/2.233.687 GT.
Standar pelayanan menjadi faktor penting dalam dunia usaha jasa, termasuk jasa
kepelabuhanan. Mutu pelayanan kadang menjadi salah satu indikator penurunan dan
peningkatan suatu usaha disektor jasa. Berkat mutu pelayanan pula laba Pelabuhan
Ciwandan mengalami peningkatan. Sebagai pelabuhan terdalam di Indonesia,
Pelabuhan Ciwandan disiapkan untuk menangani segala jenis barang seperti curah
kering, chemical, kontainer dan barang - barang industri lainnya. Dengan pengalaman
yang cukup dalam menangani kegiatan bongkar muat, Pelabuhan Ciwandan
berkomitmen untuk memberikan pelayanan berstandar dunia demi kepuasan
pelanggan.
Pelabuhan Banten dilengkapi dengan tiga terminal batu bara dan dermaga
multipurpose yang dilengkapi peralatan bongkar muat petikemas antara lain 2 unit
Rubber Tyred Gantry Crane dan 2 unit Multipurpose Gantry Crane.
Fasilitas Utama
Lokasi : Ciwandan, Banten
Letak : 60 01' 03" LS, 105 57' 04" BT
Luas Lahan : 42,6 Ha
Alat Mekanis
Container Crane : 2 Unit
Transtainer : 5 Unit
Diesel Forklift : 2 Unit
Mobile Crane : 1 Unit
Saat ini Pelabuhan Banten didukung oleh 7 Divisi yang siap secara profesional
mendukung pelayanan kegiatan operasional.
1. Divisi Kepanduan siap dengan sejumlah personilnya untuk melayani pemanduan
kapal - kapal hingga berukuran 75.000 DWT siang maupun malam hari 24 jam on
call, ditambah dengan petugas telekomunikasi non stop serta dukungan stasiun
pandu di 2 lokasi yaitu wilayah utara di daerah Merak dan wilayah selatan di
daerah Ciwandan. 2 unit kapal pandu dan 7 unit kapal tunda selalu siap untuk
membantu pemanduan dengan kapten pilot berpengalaman lebih dari 20 tahun
sebagai Juragan Motor Pandu, jasa yang kami berikan adalah jasa pemanduan dan
penundaan.
4. Divisi Teknik & Sistem Informasi selain bertanggung jawab terhadap kesiapan
fasilitas pelabuhan baik itu berupa bangunan maupun peralatan untuk menunjang
kegiatan operasional pelabuhan juga berupaya memberikan layanan informasi
yang cepat sesuai dengan tuntutan pelanggan dengan mengedepankan teknologi
modern seperti penerbitan situs pelabuhan Banten, pengiriman laporan &
informasi promosi melalui email dan sebagainya.
5. Divisi Keuangan sebagai "dapur" dari perusahaan yang mengelola keuangan
perusahaan, baik mengenai pendapatan, biaya, hutang, piutang hingga rencana
anggaran perusahaan.
6. Divisi SDM & Umum mempunyai tugas yang cukup berat mengingat kualitas
karyawan menjadi tanggung jawab Divisi tersebut, yang kelak pada akhirnya
menyangkut kinerja perusahaan.
2 (dua) unit Kapal Pandu kami siap untuk melakukan pemanduan di perairan
Pelabuhan Banten 24 jam (on call). Motor Pandu 035 & 040 (MP.I-035 & MP.I-040)
mempunyai kekuatan masing - masing 630 PK, ditambah dengan 7 (tujuh) unit
Kapal Tunda dengan kekuatan antara 1.080 PK dan 3.500 PK, siap untuk melakukan
penundaan kapal di seluruh perairan Pelabuhan Banten. Dukungan lainnya adalah 2
(dua) buah stasiun pandu yang berlokasi di wilayah utara (Merak dan sekitarnya)
dan di wilayah selatan (Ciwandan dan sekitarnya).
DERMAGA.
Dewasa ini, Pelabuhan Ciwandan memiliki 7 dermaga dengan kapasitas dan utilisasi
yang berbeda. Dalam usaha memenuhi keinginan pengguna jasa, kami tengah
berupaya menambah jumlah dermaga, dengan memperpanjang dermaga 005 (Multi
Purpose) sepanjang 150 meter ke arah laut dan dermaga 001 ke arah timur. Sehingga
kelak dermaga tersebut dapat disandari oleh beberapa kapal sekaligus (Ship to ship).
Selain penambahan kuantitas dermaga juga akan dilakukan perkuatan dermaga
seperti yang telah kami lakukan terhadap dermaga 004/Jetty Curah Cair pada tahun
2001. Perkuatan dermaga ini dimaksudkan untuk menambah daya/ kekuatan
dermaga sehingga nantinya dapat dipakai untuk menyandarkan kapal - kapal dengan
kapasitas yang lebih besar.
LAPANGAN PENUMPUKAN
4. PELABUHAN CIREBON
5. Gudang
Floor Width Efective
Description Capacity (ton)
(m2) Width (m2)
Muarajati Shed 4,000 2,400 4,800
201 Shed 3,801 2,281 4,562
101 Shed 1,610 966 1,932
102 Shed 1,366 820 1,640
103 Shed 346 208 416
104 Shed 1,020 612 1,224
105 Shed 1,116 670 1,340
Shed ex Widyatama 1,700 1,020 2,040
Opened Shed 1,200 720 1,440
Total 16,159 9,697 19,394
6. Lapangan
Floor Width Efective
Description Capacity (ton)
(m2) Width (m2)
Muarajati II Yard 4,500 2,700 5,400
Linggarjati Yard 9,620 5,722 17,316
Total 14,120 8,472 22,716
9. Air Bersih
Pelabuhan Cirebon menyediakan fasilitas saluran air untuk memenuhi
kebutuhan air bersih bagi kapal maupun perkantoran di dalam wilayah
pelabuhan. Sumber air berasal dari PDAM Kotamadya Cirebon, dengan
kapasitas 20 liter per detik atau 72 ton per jam
10. Terminal
Terminal yang sudah tersedia di pelabuhan Cirebon merupakan kerjasama
dengan pihak swasta, diantaranya :
Terminal Batu Bara
Terminal Aspal Curah
Terminal Minyak Sawit
Terminal Penumpang
11. Terminal Penumpang
Terminal Penumpang di Pelabuhan Cirebon memiliki luas 1.600 m2 dengan
menggunakan Demaga Muarajati I sebagai tempat sandar kapal. Saat ini tersedia
kapal penumpang milik PT. PELNI dengan trayek CIREBON - PONTIANAK yang
berkunjung satu kali dalam dua minggu.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Di atas adalah beberapa contoh dari pelabuhan yang ada di Indonesia, dengan
fasilitas – fasilitas yang bisa dikatakan sudah memadai untuk sebuah pelabuhan. Tentu
saja fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
kegiatan di pelabuhan, seperti embarkasi, debarkasi, bongkar muat, dan lain-lain.
Dari keempat pelabuhan yag telah dibahas, dapat diketahui bahwa fasilitas standar
yag harus ada dalam pelbuhan antara lain :
III.2 Saran
Seperti telah disampaikan sebelumnya bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di
pelabuhan bertujuan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan kepelabuhanan. Jika tidak ada
fasilitas-fasilitas tersebut, niscaya akan berpengaruh pada banyak sector, antara lain
sektor industri dan terutama yang paling penting adalah sektor ekonomi.
Semua hal di dunia ini pasti mempunyai umur, termasuk juga fasilitas-fasilitas
pelabuhan ini. Dan tentunya, dari segi umur ini ditentukan juga oleh bagaimana sikap kita
ketika menggunakannya. Semakin asal-asalan kita dalam menggunakan fasilitas-fasilitas
tersebut, maka umurnya pun akan semakin tidak tahan lama.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika kita menggunakan dan memanfaatkan
fasilitas-fasilitas ini dengan baik dan dengan cara yang benar. Karena kadang sesuatu
yang benar belum tentu baik. Dengan begitu, diharapkan kita dapat memanfaatkan
fasilitas-fasilitas yang ada di pelabuhan secara terus menerus