Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Ariani Riska Adi Karunia Yeni S Puji Astutik 1401411096 1401411350 1401411420 1401411594
ROMBEL 12
Keberpihakan yang Salah dari Media Massa, Khususnya Televisi Swasta dalam Memberitakan Peristiwa
Etnosentrisme
Rasisme
Stereotipe
Diskriminasi
Prasangka
Scape Goating
Keragaman identitas budaya daerah Keragaman budaya daerah memperkaya khasanah budaya dan menjadi modal yang berharga untuk membangun Indonesia yang multikultural. Namun jika tidak ada komunikasi antar budaya daerah, serta tidak adanya pemahaman pada berbagai kelompok budaya lain, maka dapat menjadi konflik dan menghambat proses pendidikan multikultural. Dalam mengantisipasi hal ini, keragaman yang ada harus diakui dan dibiarkan tumbuh sewajarnya serta diperlukan suatu manajemen konflik agar potensi konflik dapat terkoreksi secara dini.
Pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah membawa dampak besar terhadap pengakuan budaya lokal dan keragamannya. Kebudayaan, sebagai sebuah kekayaan bangsa, tidak dapat lagi diatur oleh kebijakan pusat, melainkan dikembangkan dalam konteks budaya lokal masing-masing.
Nasionalisme perlu ditegakkan namun dengan cara-cara yang edukatif, persusif dan manusiawi bukan dengan pengerahan kekuatan. Kita sangat membutuhkan semangat nasionalisme yang kokoh untuk meredam dan menghilangkan isu yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu pendidikan multikultural dapat menjadi jalan untuk memperkokoh nasionalisme dalam koridor keragaman bangsa yang majemuk ini.
Persoalan kebebasan pers, otonomi, hak publik untuk mengetahui hendaknya diimbangi dengan tanggung jawab terhadap dampak pemberitaan. Misal, Kasus perselingkuhan artis dengan oknum pejabat pemerintah yang banyak dilansir media massa dan tidak mendapat hukuman yang setimpal baik dari segi hukum maupun sangsi kemasyarakatan, maka hal ini dapat menumbuhkan budaya baru yang merusak nilai-nilai yang bertentangan dengan budaya ketimuran.
1. Prasangka Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan bagi kegiatan komunikasi karena orang yang berprasangka sudah bersikap curiga dan menentang. Prasangka didasarkan atas sebab-sebab : generalisasi yang keliru pada perasaan, stereotipe antar etnik, kesadaran in group dan out group yaitu kesadaran akan ras mereka sebagai kelompok lain yang berbeda latar belakang kebudayaan dengan kami
2. Stereotipe
Stereotipe adalah pemberian sifat tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori yang bersifat subyektif, hanya karena dia berasal dari kelompok yang lain / berbeda. Dalam stereotip Ada kecenderungan untuk memberi label tertentu pada kelompok tertentu. Tentunya Hal ini dapat menimbulkan penilaian yang cenderung negatif atau bahkan merendahkan kelompok lain.
3. Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menetapkan semua norma dan nilai budaya orang lain dengan standar budayanya sendiri.
4. Rasisme
Ras sebagai konsep secara ilmiah digunakan bagi penggolongan manusia. Ada empat jenis ras: Eropah, Afrika, Mongol dan Amerika yang berturut-turut mencerminkan siang hari (terang), malam hari (gelap), cerah pagi (kuning) dan sore (senja) yang merah. Namun konsep ras yang kita kenal lebih mengarah pada konsep kultural dan merupakan kategori sosial, bukan biologis.
5. Diskriminasi
Tindakan diskriminasi biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki prasangka kuat akibat tekanan tertentu, misalnya tekanan budaya, adat istiadat, kebiasaan, atau hukum. diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok dominan terhadap kelompok subordinasinya.
Teori kambing hitam (scape goating) mengemukakan kalau individu tidak bisa menerima perlakuan tertentu yang tidak adil, maka perlakuan itu dapat ditanggungkan kepada orang lain. Contoh : Ketika terjadi depresi ekonomi di Jerman, Hitler mengkambing hitamkan orang Yahudi sebagai penyebab rusaknya sistem politik dan ekonomi di negara itu.
PERTANYAAN
Apakah kurikulum 2013 sesuai dengan kultur di indonesia ? Berikan alasannya ? bagimana menumbuhkan sikap mencintai budaya sendiri pada diri siswa namun tidak memunculkan sifat etnosentrisme melalui pendidikan multikultural ? Bagimana sikap kita bila menghadapi fanatisme yang berlebihan di lingkungan sekitar kita ? Menurut hasanah terdapat enam masalah untama salah satunya ketidak serasian kurikulum. Seperti yang kita ketahui bahwa kurikulum itu tidak selalu mengalami penyempurnaan. Bagaimana indikator dalam mengetahui kurikulum tersebut sudah sesuai / serasi dalam menunjang pendidikan indonesia ?