You are on page 1of 1

Penyakit diabetes mellitus menimbulkan manifestasi didalam rongga mulut yang meliputi saliva, lidah, mukosa gingival, jaringan

periodontium dan gigi. pada penderita diabetes mellitus yang tidak terawat dengan baik sering kali timbul hiposalivasi (berkurangnya sekresi ludah) sehingga saliva menjadi kental dan mulut terasa kering yang disebut xerostomia diabetic (Mealey, 2006). Penyakit diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme dari distribusi gula oleh tubuh, penderita diabetes mellitus tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadi kelebihan gula didalam darah (Mealer dkk, 2006). Saliva merupakan campuran berbagai cairan yang terdapat dalam rongga mulut. Kelenjar ini berasal dari kelenjar saliva mayor dan minor. Saliva berfungsi sebagai cairan pembersih didalam rongga mulut, sehingga diperlukan dalam jumlah yang cukup, kekurangan saliva akan membuat tingginya jumlah plak didalam mulut (Pratiwi, 2007). Saliva Pengertian Saliva Saliva merupakan campuran berbagai cairan yang terdapat dalam rongga mulut. Cairan ini berasal dari kelenjar saliva mayor dan minor. Saliva berfungsi sebagai cairan pembersih dalam mulut,sehingga diperlukan jumlah yang cukup. Kekurangan saliva akan membuat tingginya jumlah plak dalam mulut (Pratiwi,2007). Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak berwarna yang terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur (Anonim,2010). 2. Fungsi Saliva Saliva memiliki beberapa fungsi, yaitu a. Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan menelan makanan b. Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair sehingga mudah ditelan dan dirasakan c. Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman d. Mempunyai aktivitas antibacterial dan sistem buffer e. Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amylase ludah) dan lipase ludah f. Berpatisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena terdapat faktor pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva g. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air dalam tubuh h. Membantu dalam berbicara (pelumasan pada pipi dan lidah) (Anonim,2010). 1.

You might also like