You are on page 1of 3

SPIRITUAL SUPPORT INTERVENSI :

Perawat pengecekan

: Selamat siang mba indah, saya perawat ina saat ini saya akan melakukan

tekanan darah pada mba. Bagaimana apakah mba bersedia? Pasien Perawat Pasien : iya bu bersedia, : Sebelumnya berapa tekanan darah mba? : Seingat saya kemarin 100/70 suster

(Perawat melakukan pengecekan tekanan darah) Perawat iya bu Bu indah dari tadi saya lihat ko ruangannya sepi ya, ibu dan bapak bu indah sedang pergi? Pasien datang ke rumah sakit setelah jam 2, sehingga setiap pagi dan siang saya selau merasa kesepian. Perawat Pasien ibu dan bapak yang tahu. Perawat orang tua mba belum datang kemari mba kan masih bisa komunikasi dengan mereka melalui telepon. Pasien Perawat : Iya mba tapi tetap saja saya merasa kesepian, telpon saja tidak cukup suster : Baiklah jika begitu bagaimana jika saya menemani mba sambil menunggu : Sejauh ini komunikasi mba dengan orang tua mba apakah baik-baik saja? Jika : lalu selain ibu dan bapak apakah tidak ada lagi saudara mba yang menemani mba ? : Tidak ada suster ibu dan bapak saya merahasiakan penyakit ini jadi hanya saya, : iya suster ibu dan bapak saya sibuk dengan pekerjaannya, saya sendirian, mereka : ya bu Indah saya telah selesai melakukan pengecekan tekanan darah pada ibu, oh

orangtua mba datang? Pasien : iya suster, saya juga kesepian.

Perawat Pasien Perawat Pasien

: berati mba dirumah sendirian kalo kedua orang tua mba sedang bekerja? : iya saya sendirian sus, tapi saya punya hewan peliharaan sus : oh suka merawat binatang ya mba? Ada peliharaan apa dirumah? : iya saya suka merawat biantang, ada 2 ekor kucing saya yang biasa menemani

saya dirumah. Setidaknya ada hiburan selagi kedua orang tua saya tidak dirumah sus Perawat Pasien : memangnya mba tidak punya saudara yang dekat atau teman dekat? : saya hidup jauh dari kerabat dan keluarga sus, sebenarnya saya sangat kesepian. Kedua orang tua saya selalu sibuk bekerja, saya tidak punya teman dirumah. Perawat Pasien : apa yang mba lakukan jika mba sedang sendirian? : biasanya saya membaca buku, membaca majalah dan menonton film. Saya juga

biasanya bermain dengan kedua kucing saya. Tapi tetap saja saya merasa kesepian, seperti ada sesuatu yang kurang. Apaboleh buat kedua orang tua saya sibuk sus Perawat : kadang sebuah kesibukan bisa melupakan suatu kesendirian, mba bisa mencoba

mencari kesibukan yang melibatkan banyak orang lain mba, misalnya membuat sebuah usaha kecil-kecilan dirumah. mba itu kan masih muda, masih banyak yang bisa mba lakukan dengan kemampuan seorang sarjana seperti mba Pasien : tidak ada yang mau berteman dengan saya sus apa lagi berkerjasama dengan saya.

Tuhan tidak adil terhadap saya, saya tidak punya teman, kedua orang tua saya sibuk, saya sakit dan saya sendirian!! Tidak ada yang perduli lagi dengan saya. Saya berfikir untuk apa lagi saya hidup. Untuk siapa saya hidup, teman saja saya tidak punya apalagi pacar. Perawat `: mba masih punya Allah mba, Allah tidak pernah meninggalkan hambanya

seorang diri, tidak pernah pula memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. Pasien Perawat : tapi ini terlalu menyakitkan untuk saya sus, : baiklah jikalau begitu bagaimana jika sekarang kita berdoa supaya hati mba

tenang. Bagaimana? Pasien Perawat Pasien Perawat : iya suster tapi saya ingin pakai jilbab dulu suster : iya mba saya bantu mengambilkan jilbab atau mau sekalian berwudu? : tidak suster cukup pakai jilbab saja. : iya, baik kalau begitu.

(setelah memakai jilbab) Perawat : bisa kita mulai berdoa nya mba

Pasien

: iya bisa

mulai berdoa (Doa selamat) Perawat Pasien Perawat Pasien : bagaimana setelah berdoa apakah mba merasa lebih tenang?\ : IYA SEDIKIT TENANG SUSTER : oh itu ibu dan bapak sudah datang, saya tinggal dulu ya mba : iya terimakasih suster.

You might also like