You are on page 1of 18

ANALISIS PERUBAHAN HARGA PADA LAPORAN KEUANGAN CV JATI KUSUMO BOJONEGORO Rangkuman Skripsi

Oleh :
Muhammad Chotip 2007310284

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2011

PERSETUJUAN RANGKUMAN SKRIPSI


Nama : Muhammad Chotip Banjarmasin, 15 Mei 1989 2007310284 Akuntansi Strata 1 Akuntansi Keuangan Analisis Perubahan Harga Pada Laporan Keuangan CV Jati Kusumo Bojonegoro

Tempat, Tanggal Lahir : N.I.M Jurusan Program Pendidikan Konsentrasi Judul : : : : :

Disetujui dan diterima baik oleh : Dosen Pembimbing, Tanggal : ...............................

(Dra. Gunasti Hudiwinarsih Ak, M.Si)

Ketua Jurusan Akutansi, Tanggal : ...................................

( Supriyati, SE.,M.Si.,Ak. )

1.

Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai laporan keuangan. Pada perusahan, laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan atas kinerja perusahaan pada periode tertentu. Informasi yang dapat diperoleh dari laporan keuangan ini akan tergantung sejauhmana tingkat pengungkapan dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Banyak pengguna eksternal laporan keuangan sadar bahwa dalam menginterpretasikan laporan keuangan yang berbasis biaya historis perlu mempertimbangkan perubahan-perubahan harga. Secara umum, dalam akuntansi konvensional, laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai historis yang mengasumsikan bahwa harga-harga (unit moneter) adalah stabil. Namun tentunya dapat disadari bahwa kondisi yang stabil tidaklah mungkin tercapai, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Akuntansi konvensional mengharuskan pencatatan transaksi berdasarkan biaya historis. Sedangkan para pemakai laporan keuangan semakin menyadari bahwa laporan keuangan dengan biaya historis memiliki banyak keterbatasan. Selama masa inflasi dan deflasi, laporan keuangan historis menyebabkan distorsi dalam analisis laporan keuangan karena gambaran biaya tahun tahun awal tidak sama dengan jumlah terakhir yang dilaporkan. Sebagai

konsekuensinya, jika terjadi perubahan daya beli seperti pada periode inflasi, maka laporan keuangan historis secara ekonomis tidak relevan. Sebenarnya, terdapat beberapa metode akuntansi mengenai pengaruh perubahan harga antara lain pendekatan harga umum (general price level) dan pendekatan biaya berlaku (current cost). Tetapi dalam penelitian ini memilih menggunakan metode historical cost accounting. Suatu asumsi yang dibuat dalam akuntansi adalah bahwa unit moneter tetap stabil selama suatu periode waktu atau beranggapan bahwa perubahan nilai satuan moneter tidak materiil. Suatu proses data akuntansi untuk menghasilkan informasi yang telah memperhitungkan perubahan - perubahan tingkat harga, sehingga informasi yang dihasilkan menunjukkan ukuran suatu mata uang dengan tingkat harga yang berlaku. Bila pengaruh tidak diperhatikan maka dalam keadaan tingkat harga cenderung naik, ada dua hal yang dapat terjadi yaitu perhitungan laba cenderung tersaji lebih atau dalam angka laba sebenarnya terlekat adanya laba kenaikan harga. Perusahaan CV Jati Kusumo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan jasa (Pelaksana Jasa Konstruksi / Kontraktor) dan pengadaan barang di Bojonegoro yang melayani pembangunan jembatan, irigasi, bendungan, dan lain - lain. CV Jati Kusumo sudah menerima pembangunan proyek - proyek baik dari pihak swasta maupun pemerintah di daerah Bojonegoro, Surabaya dan lainnya. Dengan dilakukannya pendekatan biaya historis terhadap dampak perubahan harga pada CV Jati Kusumo, akan menyebabkan distorsi dalam analisis

laporan keuangan karena gambaran biaya tahun - tahun awal tidak sama dengan jumlah terakhir yang dilaporkan. Sebagai konsekuensinya, jika terjadi perubahan harga, maka laporan keuangan historis secara ekonomis tidak relevan.

2.

Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah : Bagaimana dampak perubahan harga terhadap laporan keuangan perusahaan CV Jati Kusumo dengan pendekatan biaya historis ?.

3.

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

untuk mengetahui dampak perubahan harga terhadap laporan keuangan pada perusahaan CV Jati Kusumo dengan pendekatan biaya historis.

4.

Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengaplikasian teori

yang diperoleh dalam kuliah. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat menambah pemahaman dan pengetahuan tentang dampak perubahan harga terhadap laporan keuangan. Diharapkan pula dengan penelitian ini dapat mengetahui dampak dari penerapan metode tersebut.

5.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, unit

analisisnya adalah pembelian persediaan bahan baku utama dan rencana dan realisasi produksi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari arsiparsip , dokumen pribadi dan dokumen resmi maupun catatan atau buku yang digunakan oleh perusahaan. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Dokumentasi Yang dilakukan dengan cara melihat dan mencatat data dari dokumen atau arsip, catatan, maupun buku buku yang digunakan perusahaan yang berkaitan dengan objek penelitian 2. Wawancara Yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak pihak yang terkait, seperi bagian produksi, bagian pemasaran dan bagian pembelian guna mendapatkan informasi maupun data data yang diperlukan.

6.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Langkah awal yang harus dilakukan dalam analisis perubahan harga

adalah laporan keuangan yang disusun oleh CV Jati Kusumo meliputi neraca dan laporan laba rugi periode 2008 dan periode 2009. Laporan keuangan tersebut disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia berdasarkan Historical Cost Accounting. 1. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi CV Jati Kusumo a. Piutang Dagang Piutang dagang disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi penyisihan untuk piutang tak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan manajemen atas kolektibilitas masing masing saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapusbukukan dalam tahun dimana piutang tersebut dipastikan tidak tertagih. b. Aktiva Tetap dan Penyusutan Aktiva tetap diakui sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali, sesuai dengan ketentuan pemerintah, untuk mencerminkan nilai wajar aktiva tersebut. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aktiva tetap. Penyusutan aktiva tetap selain tanah dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan atau nilai setelah penilaian kembali hingga mencapai nilai sisa sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut : a. Bangunan 40 tahun

b. Mesin dan peralatan 5 - 20 tahun c. Kendaraan bermotor 8 tahun 2. Penentuan Indeks Pemilihan indeks merupakan faktor yang sangat penting dalam metode indexing, karena indeks digunakan sebagai dasar untuk melakukan konversi dari nilai historis menjadi nilai yang berlaku pada periode tersebut. Dalam penelitian ini, indeks yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks indeks tersebut meliputi indeks persediaan barang dan indeks aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Indeks yang digunakan untuk konversi antara lain : 1. Indeks akhir periode 2008 adalah 113,86 2. Indeks akhir periode 2009 adalah 117,03 3. Indeks rata rata 2009 adalah 115,06 4. Indeks pada saat pembelian persediaan 113,90 (September 2008)

3. Klasifikasi Akun Moneter dan Non-Moneter Akun akun dalam laporan keuangan terdiri dari dua jenis, yaitu akun moneter dan non-moneter. Klasifikasi ini penting untuk menentukan akun yang harus disesuaikan dengan indeks dan akun yang tidak perlu penyesuaian kembali. Sedangkan akun non-moneter merupakan akun yang terpengaruh perubahan harga (inflasi), sehingga perlu dilakukan penyesuaian kembali. Klasifikasi akun moneter dan akun non-moneter untuk laporan laba-rugi dan neraca terdapat dalam tabel berikut :

KLASIFIKASI AKUN MONETER DAN AKUN NONMONETER NERACA CV JATI KUSUMO AKUN MONETER Kas / Bank Piutang Piutang Pajak Modal Laba Ditahan AKUN NONMONETER Persediaan barang dagang Aktiva tetap Inventaris Kantor Gedung

Akumulasi penyusutan aktiva tetap

KLASIFIKASI AKUN MONETER DAN NONMONETER LAPORAN LABA RUGI CV JATI KUSUMO AKUN MONETER Peredaran Usaha Penyusutan AKUN NONMONETER Harga Pokok Penjualan Pembelian Bahan Baku Upah Tenaga Kerja Ongkos Angkut

Beban Umum dan Administrasi

4. Perbandingan antara Laporan Keuangan Historical Cost dengan Laporan Keuangan Current Cost Perbedaan yang mendasar terhadap akuntansi biaya historis dengan akuntansi biaya berlaku yaitu terletak dalam hal nilai unit moneter sekarang dan

yang akan datang. Karena biaya berlaku dipengaruhi oleh inflasi sehingga daya beli uang sekarang dan masa datang berbeda dengan daya beli uang sebelumnya. Nilai biaya historis tidak relevan karena pada dasarnya harga harga telah berubah. Sehingga laba yang dihasilkan juga mengalami understated. Sedangkan nilai biaya berlaku telah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Laba yang dihasilkan juga mengalami keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan pembahasan mengenai penerapan historical cost terhadap neraca dan laporan laba rugi yang disertai konversi, maka dihasilkan neraca dan laporan laba rugi berdasarkan current cost sebagai berikut : NERACA TAHUN 2009 NILAI HISTORIS

AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas / Bank Piutang Persediaan barang Piutang pajak

NILAI CURRENT

80.000.000 125.935.779 40.000.000 245.935.779

80.000.000 125.935.779 40.800.000 246.735.779 -

JUMLAH AKTIVA LANCAR AKTIVA TETAP Inventaris Kantor Akumulasi Penyusutan Inventaris Kantor Gedung Akumulasi Penyusutan Gedung JUMLAH AKTIVA TETAP JUMLAH AKTIVA

4.000.000 5.000.000 9.000.000 254.935.779

4.080.000 5.100.000 9.180.000 255.915.779

Berdasarkan nilai historisnya nilai persediaan dan aktiva tetap berbeda dengan nilai current-nya. Perbedaan ini dikarenakan adanya perubahan harga sepanjang tahun. Berdasarkan biaya historis, dengan asumsi unit moneter adalah tetap sepanjang tahun, padahal asumsi seperti itu tidak relevan untuk pengambilan keputusan manajemen. PASIVA EKUITAS HUTANG LANCAR Hutang Bank Hutang Usaha Hutang Pajak Hutang Lainnya JUMLAH HUTANG LANCAR HUTANG JANGKA PANJANG JUMLAH EKUITAS MODAL Modal Awal Laba Ditahan Prive Laba Tahun Bertahan JUMLAH MODAL JUMLAH PASIVA 116.403.493 138.532.286 254.935.779 254.935.779 116.403.493 141.302.932 257.706.425 257.706.425 NILAI HISTORIS NILAI CURRENT

10

Dan karena adanya penilaian kembali terhadap persediaan, maka juga terdapat perbedaan terhadap harga pokok penjualan yang dinilai terlalu kecil berdasarkan biaya historis, yang menyebabkan berubahnya nilai laba yang dihasilkan oleh perusahaan. LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2009 KETERANGAN Peredaran Usaha Harga Pokok Penjualan > Pembelian Bahan Baku (Material) > Upah Tenaga Kerja > Ongkos Angkut Jumlah HPP Laba Kotor Usaha BIAYA ADMINISTRASI Gaji Pegawai Alat Tulis Kantor Biaya Telepon Listrik Perjalanan Dinas Penyusutan Jumlah Biaya Administrasi Laba Netto 1.920.000 2.000.000 2.250.000 4.000.000 3.000.000 13.170.000 168.841.594 NILAI HISTORIS 1.515.465.381 NILAI CURRENT 1.545.774.689 989.751.524 283.093.076 60.609.187 1.333.453.787 182.011.594 1.009.546.554 288.754.938 61.821.371 1.360.122.863 185.651.826 1.920.000 2.000.000 2.250.000 4.000.000 3.000.000 13.170.000 172.481.826

11

5. Holding Gains and Losses Setelah dilakukan konversi terhadap akun akun laba rugi, perlu dilakukan perhitungan untuk menentukan besarnya realized dan unrealized holding gains and losses untuk membuat laporan laba rugi berdasarkan current cost. Hal ini dilakukan karena realized dan unrealized holding gains and losses merupakan bagian dari laporan laba rugi berdasarkan current cost, dengan perhitungan sebagai berikut :

12

KONVERSI LAPORAN LABA RUGI 2009 NILAI HISTORIS NILAI CURRENT 1.545.774.689

KETERANGAN Peredaran Usaha Harga Pokok Penjualan Pembelian Bahan Baku (Material) Upah Tenaga Kerja Ongkos Angkut Jumlah HPPenjualan Laba Kotor Usaha BIAYA ADMINISTRASI Gaji Pegawai Alat Tulis Kantor Biaya Telepon Listrik Perjalanan Dinas Penyusutan Jumlah Biaya Administrasi Laba Netto Holding Gains and Losses Laba Bersih Current

KONVERSI

1.515.465.381 117,03/113,86 117,03/113,90 (1,02) 117,03/113,86 283.093.076 (1,02) 117,03/113,87 60.609.187 (1,02) 989.751.524 1.333.453.787 182.011.594

1.009.546.554 288.754.938 61.821.371 1.360.122.863 185.651.826

1.920.000 2.000.000 2.250.000 4.000.000 3.000.000 13.170.000 168.841.594

1.920.000 2.000.000 2.250.000 4.000.000 3.000.000 13.170.000 172.481.826 1.800.000 174.281.826

6. Pengaruh Penerapan Historical Cost Accounting pada Laporan Keuangan. Setelah dilakukan konversi terhadap laporan keuangan yang disusun berdasarkan biaya historis, maka dapat diketahui pengaruh terhadap laporan keuangan. Dapat

13

dilihat bahwa laba yang tersaji pada akhir periode meningkat setelah dilakukan konversi. Pengaruh inflasi menimbulkan fakta, bahwa jumlah jumlah nominal yang terdapat pada tiap tiap bulan mempunyai tenaga beli rupiah yang berlainan sehingga hasil bersih dalam laporan laba rugi pada hakekatnya lebih besar dari nilai historis awal. Biaya historis berguna, tetapi tidak cukup untuk mengevaluasi keputusan manajemen. Karena biaya historis tidak berkaitan lagi dengan peristiwa sekarang. Biaya historis penting pada saat perolehan barang atau jasa, karena masih merupakan biaya berlaku, tetapi menjadi tidak penting pada saat yang lain. Sebab nilai uang pada saat perolehan aktiva sudah lain dengan nilai uang untuk pendapatan periode berlaku. Konsep historis mengakibatkan pendapatan dinyatakan terlalu tinggi pada saat harga harga cenderung naik, dan selanjutnya dapat mengakibatkan pengurangan modal secara tak sengaja. Biaya historis, relevansinya dalam proses pengambilan keputusan sangat dipertanyakan. Dengan demikian, pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi current sebagai pelengkap laporan keuangan konvensional untuk menghasilkan informasi yang lebih relevan dan informatif dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan berdasarkan biaya historis tidak menunjukkan perubahan harga yang terjadi sepanjang tahun. Maka diperlukan laporan keuangan berdasarkan biaya berlaku untuk pengambilan keputusan manajemen karena biaya berlaku menunjukkan nilai saat ini.

14

7.

Kesimpulan Dari hasil riset yang telah dilakukan pada Perusahaan CV Jati Kusumo di

Bojonegoro, dengan judul Analisis Perubahan Harga pada Laporan Keuangan CV Jati Kusumo Bojonegoro dan dengan berdasarkan analisis pemecahan masalah, serta berbagai teori yang melandasi masalah yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Laporan keuangan konvensional (historical cost) yang dibuat oleh CV Jati Kusumo telah sesuai dengan standar yang berlaku umum di Indonesia. Kondisi inflasi menyebabkan terjadinya perubahan harga. Keadaan ini menyebabkan pencatatan dengan nilai historis yang mengasumsikan nilai mata uang tetap, tidak relevan dengan keadaan yang sebenarnya karena tidak mencerminkan harga sebenarnya. 2. Laporan biaya historis masih relevan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan akan tetapi bagaimanapun juga laporan keuangan tingkat harga umum atau akuntansi inflasi lainnya juga penting digunakan sebagai laporan pendukung. Karena hasil perhitungan terdapat perbedaan. Sehingga

diperlukan laporan keuangan berdasarkan biaya berlaku untuk pengambilan keputusan manajemen karena biaya berlaku menunjukkan nilai saat ini. 3. Laba perusahaan berdasarkan historical cost mengalami understated, dari perhitungan nilai historis laba rugi 2009 menjadi nilai current laba rugi 2009 (Rp 174.281.826 Rp 168.841.594 = Rp 5.440.232) dibandingkan laba usaha current. Ini menunjukkan kinerja perusahaan dari segi operasional selama ini

15

adalah baik dan melebihi angka yang tertera pada laporan keuangan biaya historis.

8.

Saran Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, serta dengan mempertimbangkan

manfaat yang akan diperoleh, maka dibawah ini ada beberapa saran, adapun beberapa saranya adalah sebagai berikut: 1. Sebaiknya CV Jati Kusumo selain menyajikan laporan keuangan berdasarkan biaya historis, perusahaan juga menyajikan informasi tambahan berdasarkan current cost accounting, karena dengan penelitian ini dapat dilihat bahwa nilai dari laporan keuangan yang berubah, cukup signifikan dalam mempengaruhi keputusan keputusan yang akan diambil untuk perusahaan. 2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan untuk menambahkan penelitian ini dengan metode akuntansi inflasi lainnya supaya dapat dibandingkan karena metode inflasi yang digunakan tidak hanya akuntansi tingkat harga umum.

16

Daftar Rujukan
Belkoui, Ahmed Riahi. 2001. Teori Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta. Penerbit Salemba Empat. David Sukardi Kodrat. 2006. Studi Banding Penyusunan Laporan Keuangan dengan Metode Historical Cost Accounting dan General Price Level Accounting pada Masa Inflasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan , Vol. 8, No. 2 (November). Hal. 78 91

Dian Inda Sari. 2008. Akuntansi Inflasi dalam Menilai Relevansi Laporan Keuangan Suatu Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Indonesia. Jakarta. Penerbit Salemba Empat.

Pwee Leng. 2002. Analisis Terhadap Perlunya Penyelesaian Laporan Keuangan Historis (Conventional Accounting) Menjadi Berdasarkan Tingkat Harga Umum (General Price Level Accounting). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 4 No. 2 (November). Hal. 141 155

Sofyan Syafri Harahap. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada

Winwin Yadiati. 2007. Teori Akuntansi : Suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit Kencana Prenada Media Group

www.bps.go.id

Yin, K, Robert. 2009. Studi Kasus Desain dan Metode Jakarta : Rajawali Pers

You might also like