You are on page 1of 6

KRISIS HUTAN DI INDONESIA

Indonesia memiliki 10 persen hutan tropis terbesar di dunia. Indonesia menempati urutan ke tiga setelah Brazil dan Republik Demokrasi Kongo. Tipe hutan di Indonesia adalah hutan Dipterocarpaceae yaitu hutan dengan dataran rendah yang selalu hijau. enis hutan berikutnya yang dimiliki Indonesia adalah hutan !angro"e dengan luas #$% juta hektare dan termasuk hutan mangro"e terbaik di &sia. '(asaribu dalam bangka pos$ )011*. +auziah dalam a,a (os$ '!aret )011* menegaskan dalam opininya bah,a kondisi hutan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Dalam kurun ,aktu tahun 1-%0 . 1-/0 terjadi kerusakan besar.besaran$ +auziah mencatat antara lain0 1. Tahun 1-%0.1-10 terjadi kerusakan hutan besar.besaran dengan alasan untuk kepentingan pertanian serta perkebunan dalam skala besar. ). Tahun 1-20.an de3orestasi semakin parah karena peningkatan akti"itas perekonomian bangsa$ khususnya sektor industri perkayuan. 4. Tahun 1-/0.an atas nama ekonomi$ penebangan hutan secara komersial dibuka besar.besaran ditambah dengan maraknya pembalakan hutan liar$ tebang habis (land clearing), pengembangan ,ilayah transmigrasi$ dan lainnya. 5leh karena itu$ pada periode 1--2.)000$ Green Peace mencatat tingkat kerusakan hutan di Indonesia mencapai 4$/ juta hektare setiap tahun atau dua kali lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Dengan melihat keprihatinan tersebut Resolusi (erserikatan Bangsa Bangsa '(BB* 1461-4 memproklamasikan bah,a tahun )011 sebagai tahun kehutanan international dengan tema Forest for People yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta memperkuat pengelolaan kehutanan secara berkelanjutan di seluruh dunia.

Ulasan Masalah Etika !anusia mempunyai tanggung ja,ab moral terhadap lingkungan. Isi tanggung ja,abnya dalam konteks ekonomi dan bisnis adalah melestarikan lingkungan hidup atau memam3aatkan sumber daya alam sedemikian rupa sehingga kualitas lingkungan tidak dikurangi$ tetapi bermutu sama seperti sebelumnya. (ermasalahan etika lingkungan yang terjadi dalam kasus krisis hutan di Indonesia adalah adanya egoisme 'kepentingan diri* yang didasarkan dalam tindakan manusia berupa kerakusan emosional nilai ekonomi maka diperlukan adanya etika normati3. 7tika normati3 ini didasarkan pada 4 prinsip yang harus dijadikan dasar dalam tindakan yaitu adanya pembangunan karakter yang baik 'teori "ital*$ ke,ajiban mendasar yang prinsipal 'teori ke,ajiban* dan mendatangkan lebih kebaikan dari pada keburukan 'teori konsekuensi*. Dengan demikian$ langkah ke depan dibutuhkan adanya pengelolaan lingkungan hidup hutan dengan prinsip pengorbanan menjaga lingkungan hidup (althuisme) yaitu0 1. Tindakan pro lingkungan dalam menjaga hutan sebagai paru.paru dunia Daftar Pustaka: ). &danya instrumen pengaturan penga,asan peman3aatan hutan pos. (asaribu$ !. )011.dan 8elamatkan Babeldalam dari Krisis 7kologi Bangka +auziah. )011. Kondisi 9utan Indonesia Jawa Pos. '(bb*$ )011. +orest 3or (eople In I. (bb 'ed.*$ 1461-4 Daftar(.B.B.$ Pustaka: (asaribu$ !. )011. 8elamatkan Babel dari Krisis 7kologi Bangka pos. +auziah. )011. Kondisi 9utan Indonesia Jawa Pos.

dengan prinsip keberlanjutan (sustainablity) 4. !engubah egoisme negati3 menjadi egoisme positi3 yang pro terhadap lingkungan. &danya partisipasi masyarakat untuk mencapai pemberdayaan (enabling).

ETIKA LINGKUNGAN KERUSAKAN LAUT INDONESIA 7tika lingkungan merupakan cabang etika yang lebih 3okus pada landasan moral bagi pelestarian dan perbaikan lingkungan 'Ira,ati$ )002*. 7tika lingkungan penting bagi kita$ karena menjadi panduan dalam berhubungan dan memperlakukan alam sebaik mungkin. 9al ini penting$ terlebih de,asa ini isu lingkungan menjadi perbincangan dalam pembahasan etika lingkungan$ sebagai contoh isu terhangat adalah isu rusaknya lautan yang ada di Indonesia. (ertanyaan.pertanyaan penting yang sering diperdebatkan$ sebagai contoh$ apakah kerusakan laut Indonesia disebabkan oleh keserakahan kita sebagai manusia: manakah yang lebih dipentingkan$ mempertahankan lautan Indonesia atau memberikan kesejahteraan umat manusia: apakah kerusakan lautan menjadi konsekuensi yang ,ajar dari nilai ekonomi yang kita peroleh: dan lain sebagainya. 8eperti diketahui tingkat pencemaran laut di Indonesia sangat tinggi. (encemaran sangat tinggi terjadi di ka,asan dekat muara sungai dan kota.kota besar$ bahkan tingkat pencemaran yang terjadi sangat mengancam keberlanjutan bagi laut Indonesia dengan segala sumber daya dan potensi yang dimilikinya '&lamendah$ )011*. !enurut (( ;o 1- Tahun 1---$ pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, !at, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai dengan baku mutu dan atau fungsinya. 8ebagai contoh$ pencemaran yang terjadi di Teluk akarta$ ka,asan ini semakin menghitam dan penuh sampah akibat industri domestik yang beroperasi di sekitar teluk. <ain dengan yang terjadi di Kalimantan$ pencemaran terjadi akibat perusahaan tambang yang beroperasi sehingga menyebabkan laut menjadi buangan limbah dari pencucian batu bara$ tumpahan minyak atau oli pada saat pengapalan terjadi. Banyak orang beranggapan bah,a laut adalah tempat pembuangan limbah akhir$ baik berupa limbah padat$ maupun limbah cair atau bahkan limbah radioakti3 yang berbaha bagi lingkungan sekitarnya '7dyanto$ )00/*. Isu permasalahan yang terjadi ini memaksa kita untuk kembali melihat landasan 3iloso3i apa yang digunakan$ apakah landasan teori tersebut salah dan tidak sesuai etika. 8eperti kita ketahui kerusakan lingkungan yang terjadi merupakan akibat dari tindakan keserakahan kita sebagai manusia. ika dihubungkan dengan kerusakan laut Indonesia maka pendapat 3ilsu3 (lato yang berasal dari pandangan barat dapat menjelaskan kerusakan laut yang terjadi. (andangan (lato hanya menganggap keindahan dari dua dunia$ dunia idea dan dunia 3isik. (andangan ini memberikan dampak kurangnya penghargaan terhadap alam karena menganggap keindahan sesungguhnya terdapat pada dunia idea dan dunia 3isik$ sehingga pelestarian dan pemeliharaan lingkungan bukan menjadi pilihan yang tepat. (andangan barat yang berhubungan dengan lingkungan dinilai kurang mampu menjadi dasar etika pelestarian lingkungan. 5leh sebab itu$ prinsip saling menghargai antar ciptaan Tuhan setinggi.tinginya harus dilakukan$ seperti pandangan dari Kristin 8hrader$ seorang

pengusung keadilan lingkungan 'en"ironmental #ustice*. Keadilan lingkungan manusia dengan lingkungan laut harus diciptakan$ perlakuan yang adil terhadap laut harus dimunculkan$ supaya kerusakan yang terjadi tidak semakin parah. !engenal lebih lanjut hubungan antara manusia dengan lingkungan akan lebih memberi kita man3aat positi3. 8eperti prinsip $he Golden %ule$ yang menyebutkan lakukan pada orang lain apa yang kita ingin orang lain lakukan kepada kita. Kawasan Perke unan Sawit !s Kawasan Hutan "Ketika Ala# Ter$ilas Uan$% (erkebunan kelapa sa,it di ,ilayah Indonesia saat ini mencapai 2$) juta ha dan menghasilkan =rude (alm 5il '=(5* sebesar 1- juta ton per tahun. Besarnya produksi =(5 sebagai produk unggulan perkebunan sa,it tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil =(5 terbesar di dunia$ yaitu sebesar ##$% > dari seluruh produksi di dunia. 5leh karena itu perkebunan menjadi salah satu primadona penghasil de"isa terbesar di Indonesia. 'Data 0 Kompas - 5ktober )011*. 8aat ini memang Indonesia adalah negara berkembang yang harus menggali potensi sumberdaya alam untuk memajukan perekonomian. ;amun apakah upaya mengejar ekonomi kemudian mengabaikan etika lingkungan?. 9utan yang merupakan @paru.paru bumiA dan tempat bernaung berbagai macam makhluk hidup 'orang tradisional pedalaman$ 3auna$ dan 3lora* haruslah dipertahankan untuk menjaga keberlanjutan. 8ayangnya$ di Indonesia kepentingan ekonomi jauh lebih menggiurkan daripada sekedar mempertahankan hutan yang dipandang tidak memberikan keuntungan ekonomi. 5leh karena itu kini ka,asan hutan telah beralih secara besar. besaran menjadi perkebunan kelapa sa,it. &kibat dari gambaran kondisi di atas kini telah mulai terasa. 8alah satu contohnya adalah kasus menurunnya jumlah populasi Bajah Kerdil Borneo. Corld Cildli3e +un 'CC+* Indonesia di dalam penelitiannya sejak tahun )002 hingga akhir )011 mengungkapkan bah,a saat ini hanya terdapat kurang lebih )0./0 indi"idu dari Bajah Kerdil tersebut dan tersebar di daerah Kalimantan Timur yang berbatasan langsung dengan ,ilayah 8abah$ !alaysia. &kibat dari hilangnya habitat hutan ,ilayah jelajah gajah Borneo$ sat,a tersebut semakin terdesak dan memicu adanya kon3lik antara manusia dan gajah. Bajah tersebut merusak perkebunan sa,it dan permukiman penduduk. Kemudian ketika kon3lik tersebut terjadi$ kita tentu harus merenungkan kembali apakah gajah penyerang tersebut dapat disalahkan mengingat habitatnya sudah berubah menjadi perkebunan sa,it?. Dampak lain yang ditimbulkan dari alih 3ungi ka,asan hutan menjadi ka,asan perkebunan sa,it yaitu menimbulkan banyak kerusakan lingkungan alam. !ulai dari de3orestasi 'penurunan secara kualitas dan kuantitas sejumlah areal hutan*$ hilangnya habitat dan spesies tertentu$ hingga kepada peningkatan gas rumah kaca 'emisi* yang sangat signi3ikan. Kondisi ini diperburuk karena banyak hutan dan lahan berbaring di atas ra,a gambut yang menyimpan sejumlah besar karbon yang dilepaskan ketika hutan ditebang dan ra,a dikeringkan untuk dijadikan perkebunan kelapa sa,it. Terlebih lagi kelapa sa,it merupakan jenis tanaman yang melepas lebih banyak karbon dibandingkan dengan tanaman lain. Belum selesai hingga disitu$ perkebunan kelapa sa,it juga berpengaruh buruk terhadap lingkungan masyarakat

wwf.or.id

baik terhadap budaya setempat ataupun masalah sosial lainnya. !asuknya perkebunan kelapa sa,it ke daerah.daerah terpencil akan mengubah sistem pertanian tradisional menjadi sistem pertanian industri. (erkebunan kelapa sa,it juga dapat menyebabkan hancurnya tatanan adat dan kebiasaan hidup masyarakat adat$ terciptanya kemiskinan struktural$ kon3lik tanah yang berkepanjangan 'masalah kepemilikan tanah perkebunan*$ kon3lik antarkelas$ masa dan penguasa$ kepentingan in"estor.kapitalis dengan masyarakat setempat dan sebagainya. Dari berbagai kondisi di atas$ kini sudah saatnya kita semua harus mengedepankan etika lingkungan. (eran pemerintah menjadi sangat penting disini. (erlu ketegasan untuk mempertahankan ka,asan hutan agar tidak lagi beralih menjadi perkebunan kelapa sa,it. (erkebunan kelapa sa,it memang diperlukan dalam memajukan ekonomi$ namun harus dikendalikan agar tetap memperhatikan etika lingkungan. (enyadaran dan sanksi tegas juga harus diberlakukan kepada perusahaan yang melanggar peraturan agar tidak lagi terjadi tumpang tindih antara perkebunan kelapa sa,itt dengan ka,asan hutan sebagai paru.paru bumi. KASUS PELEPASAN TANAMAN KAPAS TRANSGENIK &i SULA'ESI SELATAN
PENJABARAN KASUS

orchansnet.org

MASALAH ETIKA LINGKUNGAN

Terdapat dua akar masalah etika yang berkaitan dengan ko"ersi lahan kapas transgenik ini. (ertama$ eskalasi kon3lik di ka,asan konser"asi timbul akibat penetapan ka,asan konser"asi yang sepihak dan menggunakan pendekatan fortress conser"ation 'konser"asi benteng*$ dimana masyarakat dianggap sebagai ancaman terhadap upaya konser"asi dan karenanya dibatasi aksesnya ke ka,asan tersebut. (eminggiran hak masyarakat berdampak pada meningkatnya ancaman terhadap sumberdaya hayati itu sendiri. !asyarakat tidak merasa memiliki dan merasa berke,ajiban untuk menjaga sumberdaya tersebut. &kibatnya$ laju kerusakan sumberdaya hayati cenderung meningkat dari ,aktu ke ,aktu dengan skala global. Kedua$ terjadi Dcorporate take o"er scientistD$ di mana perusahaan multinasional menjadi penyandang dana terbesar untuk berbagai penelitian. 9al ini menyebabkan adanya koemrsialisasi dalam pengambilan segala keputusan. 8alah satu dampaknya adalah langkah kon"ersi serta penga,asan terhadap penggunaan lahan untuk kapas transgenik menjadi bias. (rioritas terhadap nilai luar serta manipulasi di depan publik adalah bentuk bias tersebut.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1. !engubah tata laksana hukum$ kebijakan dan program konser"asi sumberdaya

hayati agar memberikan perlindungan dan hak kepada rakyat untuk meman3aatkan dan mengelola sumberdaya hayati dan ka,asan konser"asi. ). !emberikan komitmen untuk tidak mempri"atisasi ka,asan baik le,at konsesi maupun alih 3ungsi menjadi ka,asan eksploitasi dengan menyatakan Ka,asan lindung tidak untuk pri"atisasi. 4. !enghentikan upaya perluasan ka,asan konser"asi sebelum kon3lik hak atas tanah dengan masyarakat lokal dan masyarakat adat yang berada di ka,asan konser"asi diselesaikan. #. !enjamin akses dan kontrol masyarakat untuk meman3aatkan sumberdaya hayati secara berkelanjutan. Elasan 0 Kegiatan pertambangan seperti dua sisi mata uang dalam hal memberikan pengaruh bagi masyarakat lokal. !asyarakat lokal dalam hal ini adalah masyarakat sekitar yang secara langsung dikenai dampak kegiatan. 8isi positi3 dari kegiatan ini dapat berupa terbukanya lapangan pekerjaan hingga meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar. 8edangkan sisi negati3 dari kegiatan ini adalah terjadinya degradasi lingkungan akibat eksploitasi alam yang berlebihan. Entuk kasus ini$ kegiatan pertambangan batu bara telah secara langsung memberikan dampak negati3 bagi masyarakat sekitar. 8alah satu yang paling merasakan dampak dari kegiatan ini adalah 3asilitas sekolah yang lokasinya dekat dengan lokasi tambang batu bara. &dapun akibatnya$ proses belajar mengajar menjadi terganggu. Dalam kasus ini paling tidak ada terdapat beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Dampak negati3 ini mengindikasikan adanya kegagalan pengelolaan kegiatan pertambangan. (engelolaan dalam hal ini meliputi seluruh tahapan kegiatan pertambangan$ mulai dari tahap persiapan$ eksploitasi hingga proses reklamasi6regenerasi. 8alah satu pelanggaran yang nyata adalah bah,a pemilihan lokasi pertambangan pada tahap persiapan yang terlalu dekat dengan ka,asan permukiman. elas sekali bah,a pihak perusahaan memiliki tanggung ja,ab dalam pengelolaan pertambangan. Tanggung ja,ab itu meliputi tanggung ja,ab pelestarian lingkungan$ ekonomi$ sosial dan budaya$ terutama kepada masyarakat lokal yang secara langsung menerima dampak dari kegiatan ini. 8ikap perusahaan yang seakan.akan tidak perduli ini jelas merupakan bentuk dari pelanggaran etika terhadap lingkungan yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat. (engelolaan pertambangan yang berorientasi kepada keuntungan ini seharusnya diiringi dengan rasa tanggung ja,ab yang dicerminkan dalam sikap.sikap konkrit dari pihak perusahaan. (erlu disadari bah,a membayar pajak kepada negara bukan satu.satunya ke,ajiban perusahaan yang lantas menggugurkan ke,ajiban untuk menjaga kelestarian lingkungan. (ada kasus ini$ pemerintah kabupaten sebenarnya telah meminta kepada pihak perusahaan untuk meminimalisir debu yang dihasilkan dari proses penambangan$ namun tidak ditindaklanjuti secara serius oleh perusahaan. Terdapat beberapa 3aktor yang melatarbelakangi hal ini terjadi dan tentu saja salah satunya adalah lemahnya peraturan yang mengatur kegiatan sektor pertambangan. (eraturan yang telah dibuat memiliki celah.celah untuk dilanggar$ termasuk pemberian izin kegiatan pertambangan. 8eharusnya ada persyaratan ketat untuk

memperoleh izin kegiatan pertambangan agar tidak menimbulkan kerusakan di masa yang akan datang. (emilihan lokasi$ feasibility study$ hingga perhitungan daya dukung lingkungan merupakan syarat mutlak yang harus terlebih dahulu dipenuhi.

You might also like