You are on page 1of 12

Aktivitas Riset Geologi Kelautan TNI AL Indonesia Bagian Timur

Winda Nurdini Muhammad Surya Aldrian Billy Ryantara Putra Endah Tresnasari M.Inggar Setiawan Irawan Prasetyo

270110100030 270110100029 270110100027 270110100024 270110100023 270110100019

Aktivitas kegiatan riset geologi kelautan di TNI AL yaitu dengan melakukan kegiatan survey morfologi dasar laut untuk menentukan batas territorial dan ZEE terutama pada indonesia bagian timur yang berbatasan langsung dengan berapa Negara seperti Papua nugini,Timor leste dan Australia,teknologi yang berkembang mendorong TNI AL melakukan pembuatan radar baru untuk menjaga keamanan Negara kepulauan indonesia.

Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil yang dikelilingi luasnya lautan. Hal ini membuat Indonesia memiliki potensi kekayaan bumi yang melimpah, namun juga memberikan resiko dan permasalahan yang besar.

Berikut ini contoh-contoh kegiatan survey dengan pengembangan teknologi geologi kelautan:

Riset SOLUSI 247 TNI AL bersama dengan divisi radar RCS-247 (Radar & Communication Systems) berhasil meluncurkan sebuah karya anak bangsa di bidang teknologi radar. Radar buatan anak bangsa ini diberi nama INDRA sebagai penunjang survei kelautan di indonesia bagian timur. Pembangunan DISHIDROS sebagai wali data batimetri nasional, kegiatan ini dilakukan Indonesia sebagai Negara Kepulauan terbesar di dunia yang berada diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia Dinas Hidrooseanografi (Dishidros) yang merupakan badan pelaksana pusat di tingkat Mabesal mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pembinaaan fungsi dan pelaksanaan kegiatan Hidro-oseanografi untuk menjamin keamanan dan keselamatan navigasi pelayaran di perairan Indonesia.

TNI AL melakukan survei Tematik Kelautan berintegrasi dengan Sumber Daya Geologi dan Geofisika Kelautan di Wilayah Biak Irian Jaya dengan menggunakan sensor aktif. TNI AL dalam menyambut kegiatan KTT APEC di BALI oktober 2013 mekukan kegiatan pengamanan perairan indonesia di bagian timur,barat dan tengah indonesia dengan melakukan survey geologi kelautan menggunakan sensor dan radar untuk mengetahui detail kondisi geomorfologi bawah laut untuk antisipasi penyusup dengan menggunakan kapal selam yang bersembunyi pada morfologi dasar laut.

Survey hidro-oseanografi merupakan salah satu kegiatan survey kelautan yang bertujuan untuk mengetahui topografi dasar laut, kenampakan bawah dasar laut dan mengetahui ada tidaknya objek-objek yang berbahaya di dasar laut. Kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi batimetri, topografi dan garis pantai untuk keamanan pelayaran, informasi pengamatan dan prediksi kondisi meteorologi, kondisi pengamatan dan prediksi kondisi oseanografi Kegiatan survei geologi kelautan pada indonesia bagian timur sangat memerlukan biaya, waktu dan tenaga yang besar maupun prosedur yang rumit apabila mencakup pada skala yang luas.Untuk itu perlu dikembangkan adanya suatu bentuk metode survei yang sederhana, relatif murah, cepat dan tepat sehingga informasi yang didapatkan dapat cepat dan akurat contohnya adalah infanteri Kegiatan Rapid Survey (Survei Cepat) merupakan solusi mendapatkan data hidrografi secara cepat dan akurat dalam memenuhi kebutuhan data awal dan dapat pula digunakan sebagai Forensic Survei (Survei untuk menangani kecelakaan terutama di laut indonesia bagian timur yang rawan akan kecelakaan .

Antena GPS C- Nav 3050 Side Scan Sonar Lowrance Structure Scan-2 Contoh Display Lowrance sebagai layar monitor Single beam ES dan Side Scan Sonar

Pada survey geologi kelautan digunakan software Pengolahan data Caris Hips & Sips 7.1 sp2, sedangkan untuk pengolahan data Side Scan Sonar mengunakan perangkat lunak Sonar Wiz 5.0. Data pasang surut untuk kepentingan penyurutan menggunakan Total Admiralty Tide milik US Navoceano. Pengukuran garis pantai menggunakan Citra satelit Geo Image milik NGA (National Geospatial Intelligence Agency) dengan resolusi pankhromatik 1 m. Penggambaran lembar lukis teliti (Smooth Sheet) menggunakan Caris GIS 4.4 ormasi yang cukup akurat.

Hasil akhir dari pelaksanaan Rapid Survey yaitu pembuatan Lembar Lukis Teliti (Smooth Sheet) dengan perhitungan Statistic analysis diperoleh kedalaman ratarata 3.96 m.Kesimpulan: Pelaksanaan survei cepat (Rapid Survey) tidak berbeda dengan metode yang telah dilaksanakan Dishidros TNI-AL khususnya untuk metode survei cepat yang telah beberapa kali dilaksanakan di indonesia bagian timur. Perbedaanya adalah standar akurasi survei yang digunakan survei lebih rendah dari standar survei yang digunakan Dishidros karena menuntut kecepatan data yang diperoleh seperti kedalaman laut, kepastian tidak adanya berbagai obstruksi dasar laut, jenis dasar laut serta gradien panta

TNI AL juga melakukan pengamanan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi lapangan minyak offshore di indonesia bagian timur lapangan gas abadi masela di laut arafuru. keamanan di daerah operasi migas di seluruh Indonesia. Apalagi mengingat, wilayah operasi perminyakan yang mayoritas terletak di daerah terpencil, bahkan wilayah perbatasan. Misalnya saja, Lapangan Abadi (blok Masela) yang dikembangkan Inpex di Maluku Tenggara Barat yang berbatasan dengan Australia.

nota kesepahaman dengan TNI Angkatan Laut tentang pengamanan dan pengawasan fasilitas industri hulu migas di lepas pantai. Alasannya, gangguan keamanan seperti pencurian peralatan operasi maupun pelanggaran batas pengambilan ikan oleh nelayan asing maupun tradisional, dapat menghambat kegiatan operasi. Saat ini, terdapat 24 kontraktor kontrak kerja sama offshore yang sudah produksi, tersebar mulai dari perairan Aceh sampai dengan Papua

You might also like