You are on page 1of 2

dermatitis atopik tipe infantil pada bayi usia 5 bulan

Dibuat oleh: Nurul Anisa,Modifikasi terakhir pada Sat 26 of Feb, 2011 [04:58 UTC] oleh Administrator ABSTRAK Dermatitis atopik merupakan dermatitis yang bersifat kronik, residif, distribusi simetris, biasanya terjadi pada individu dengan riwayat gangguan alergi pada keluarga atau individu tersebut. Penyebab belum diketahui, tapi ada yang mengatakan merupakan defesiensi imunologik yang didasarkan pada kadar immunoglobulin E yang meningkat dan indikasi sel T yang berfungsi kurang baik. Ada juga yang menyatakan hal ini disebabkan oleh blockade reseptor beta adrenergik. Sering ditemukan stigma atopik pada keluarga. Gejala utama ialah pruritus, dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari. Akibatnya penderita akan menggaruk sehingga timbul bermacam-macam kelainan di kulit berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudais dan krusta. Pada kasus ini, pasien datang ke poli kulit kelamin dengan keluhan sejak anaknya berusia 2 hari sampai usia 5 bulan terdapat gatal di pipi, tidak sembuh-sembuh, pasien sering bersin dan pilek, jika dingin, berdebu.

Kata kunci : Dermatitis atopik akut tipe infantile Kasus Seorang pasien bayi M, laki-laki berusia 5 bulan dibawa orangtuanya k poli Kulit dan Kelamin dengan keluhan sejak anaknya berusia 2 hari sampai berusia 5 bulan terdapat gatal di pipi, tidak sembuh-sembuh, walaupun sudah dibawa ke dokter spesialis anak dan telah diberi salep. Anaknya sering menggaruk-garuk wajahnya, kemarin digaruk sampai berdarah. Tidak ada keluhan lainnya. ibunya mengaku tidak ada riwayat asma, biduran dan lainnya, begitu juga dengan bapak dan keluarga lainnya, tapi pasien sering bersin dan pilek, jika dingin, berdebu. Pada kedua pipi kiri dan kanan ditemukan UKK eritem, dengan papulo vesikel yang kecil, krusta dan likenifikasi. Diagnosis Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik maka dibuat diagnosa kerja dermatitis atopik tipe infantile Terapi Topikal diberikan kortikosteroid ringan dengan efek samping sedikit dan sistemik diberikan antihistamin untuk mengurangi rasa gatal

Diskusi Dermatitis atopik merupakan dermatitis yang bersifat kronik, residif, distribusi simetris, biasanya terjadi pada individu dengan riwayat gangguan alergi pada keluarga atau individu tersebut. Penyebab belum diketahui, tapi ada yang mengatakan merupakan defesiensi imunologik yang didasarkan pada kadar immunoglobulin E yang meningkat dan indikasi sel T yang berfungsi kurang baik. Ada juga yang menyatakan hal ini disebabkan oleh blockade reseptor beta adrenergic. Sering ditemukan stigma atopic pada keluarga. Gejala utama ialah pruritus, dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari. Akibatnya penderita akan menggaruk sehingga timbul bermacam-macam kelainan di kulit berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudais dan krusta. Dermatitis atopic dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu : D.A infantile(2 bulan sampai 2 tahun); D.A. anak (2 sampai 10 tahun); dan D.A. pada remaja dan dewasa. Kesimpulan Dermatitis atopik merupakan dermatitis yang bersifat kronik, residif, distribusi simetris, biasanya terjadi pada individu dengan riwayat gangguan alergi pada keluarga atau individu tersebut. Pada kasus ini pasien mengalami dermatitis atopik infentil karena terjadi pada usia 5 bulan. Referensi 1. Siregar, R.S., 2005, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, 2nd ed, EGC, Jakarta

2. Sularsito, S.A. dan Djuanda. S., 2007, Dermatitis, dalam Djuanda, A., Hamzah, M. dan Aisah s. (eds), Ilmu penyakit Kulit Kelamin, FKUI, Jakarta : 129-153 3. Mulyono, 1986, Pedoman Pengobatan Panyakit Kulit dan Kelamin, Meidian Mulya Jaya, Jakarta

You might also like