Bab 2.

Op Amp Sebagai Komparator

2.1. Non Inverting zero crossing detector

gambar 2.1 Non Inverting Zero Crossing Detector

Karakteristik input outputnya adalah :

Vo

+VSAT

Vi

-VSAT

Operational Amplifier

Amplifier dan Komparator

11

2.2. Inverting zero crossing detector

gambar 2.2 Inverting Zero Crossing Detector

Karakteristik input outputnya adalah

Vo

+VSAT

Vi

-VSAT

Operational Amplifier

Amplifier dan Komparator

12

2.3. Inverting Zero Crossing Detector dengan histerisis

gambar 2.3. Op Amp sebagai inverting zero crossing detector dengan histerisis

Pada rangkaian ini, kita mengenal istilah VUT atau Voltage upper threshold dan VLT atau Voltage Lower Threshold, dimana

VUT
Keadaan ini terjadi apabila :

R2 VSAT R1 R2

Selama Vi < VUT , maka Vo = + Vsat Pada saat

Vi VUT , maka Vo = -VSAT

Pada saat Vo = -VSAT, maka

VLT

R2 VSAT R1 R2

Operational Amplifier

Amplifier dan Komparator

13

Keadaan ini terjadi apabila :

Selama Vi > VLT , maka Vo = - Vsat Pada saat

Vi VLT , maka Vo = +VSAT

Karakteristik input outputnya adalah

Vo

+VSAT

VLT

VUT Vi

-VSAT

2.4. Non Inverting Zero Crossing Detector dengan histerisis

gambar 2.4 Op Amp sebagai non inverting zero crossing detector dengan histerisis

Pada saat Vi

VLT dan Vo = +VSAT

Amplifier dan Komparator

Operational Amplifier

14

 Vsat 0 0 VLT mR R

VLT

Vsat m

Pada saat Vi

VLT dan Vo = -VSAT

VUT 0 0 (Vsat ) R mR VUT Vsat m

Karakteristik input outputnya adalah

Vo

+VSAT

VLT

VUT Vi

-VSAT

Operational Amplifier

Amplifier dan Komparator

15