You are on page 1of 3

Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan Bulan Ramadhan

Alhamdulillah, kita ini bersyukur kepada Allah Azza wa Jalla nan senantiasa memberikan banyak kenikmatan, sehingga tak terhitung nilai & jumlahnya. Nikmat tersebut dicurahkan siang & malam kepada kita. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita ini termasuk hamba-hambaNya nan senang bersyukur kepadaNya. Yaitu dgn meningkatkan taqwa & taqarrub kepadaNya. Dengan dekatnya bulan Ramadhan, kami ingin mengingatkan diri kami sendiri, & juga kepada kaum Muslimin, bahwa pada bulan nan penuh barakah ini mengandung 3 jenis ibadah nan agung, yaitu zakat, puasa & tarawih.

ZAKAT
Tentang zakat, alhamdulillah banyak kaum Muslimin nan melaksanakannya pada bulan ini. Syari'at zakat merupakan bagian dari ibadah. Juga merupakan salah 1 kewajiban dlm Islam. Dengan menunaikan zakat, berarti kita ini telah bertaqarrub, mendekatkan diri kepada Allah, & telah melaksanakan salah 1 rukun Islam. Zakat nan dikeluarkan itu, bukanlah beban nan akan menyebabkan kita ini miskin, sebagaimana kekhawatiran nan dibisikkan setan kepada orang nan lemah imannya. Tetapi, justru membayar zakat akan menambah harta seseorang. Allah Azza wa Jalla berfirman: Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dgn kemiskinan & menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya & karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. [al Baqarah/2: 268] Perumpamaan (nafkah nan dikeluarkan oleh) orang-orang nan menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dgn sebutir benih nan menumbuhkan 7 tangkai, pada tiap-tiap tangkai: seratus biji. Allah melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa nan Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui. [al Baqarah/2: 261]. Dan perumpamaan orang-orang nan membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah & utk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun nan terletak di dataran tinggi nan disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya 2 kali lipat. Jika hujan lebat tak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa nan kamu perbuat. [al Baqarah/2: 265] Dalam membayarkan zakat, hendaklah kita ini tunaikan dgn penuh amanah. kita ini keluarkan zakat dari benda-benda nan wajib dizakati, sedikit atau banyak. kita ini hitung dgn teliti. Sehingga barang nan sudah wajib dizakati, sedikit pun tak terabaikan. Karena tujuan menunaikan zakat adalah utk membebaskan diri dari tanggungan kewajiban, & menyelamatkan diri dari ancaman nan amat dahsyat. Allah Azza wa Jalla berfirman: Sekali-kali janganlah orang-orang nan bakhil dgn harta nan Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta nan mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit & di bumi. Dan Allah mengetahui apa nan kamu kerjakan. [Ali Imran/3: 180]

Dan orang-orang nan menyimpan emas & perak & tak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa nan pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu di dlm neraka Jahannam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung & punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu nan kamu simpan utk dirimu sendiri,maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa nan kamu simpan. [at Taubah/9: 34-35]. Tentang ayat nan pertama, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Orang nan dianugerahi harta oleh Allah Azza wa Jalla, kemudian dia tak menunaikan zakatnya, maka pada hari Kiamat harta itu dijelmakan ke wujud seekor ular nan sangat berbisa, memiliki 2 lidah lalu dia menerkam dgn 2 rahangnya seraya berkata: Aku adalah hartamu, aku adalah simpananmu Sedangkan tentang ayat kedua, telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam: Tidak ada seorang pun pemilik emas & perak nan tak menunaikan zakatnya, kecuali nanti pada hari Kiamat dia akan dibuatkan lempengan-lempengan dari api, kemudian dipanaskah di atas api. Lempengan itu digunakan utk menyetrika bagian samping tubuh, kening & punggungnya. Tatkala lempengan itu mulai mendingin, akan dikembalikan (untuk dipanaskan lagi). (Kejadian ini) berlangsung selama 5 puluh ribu tahun, sampai semua hamba selesai diadili. Lalu dia akan melihat jalan, mungkin ke surga atau mungkin ke neraka. Setelah menyimak nash-nash di atas, semestinya kita ini takut dgn ancaman-ancaman tersebut. Tunaikanlah zakat dgn penuh amanah, & berikanlah kepada nan berhak menerimanya, tak asal mengerjakan. Harta zakat jangan digunakan utk kepentingan nan lain. kita ini berharap, semoga zakat nan kita ini bayarkan diterima Allah Azza wa Jalla.

PUASA
Adapun jenis ibadah kedua nan ada pada bulan ini, yaitu puasa Ramadhan. Ibadah ini, juga merupakan salah 1 rukun Islam. Manfaat puasa telah dijelaskan oleh Allah k dlm al Qur`an surat al Baqarah/2 ayat 183, yaitu agar kita ini menjadi orang nan bertaqwa. Itulah hakikat tujuan puasa, yaitu agar kita ini menjadi orang nan bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla. Yakni dgn menjalankan perintah-perintahNya & menjauhi laranganNya. Maka seorang muslim semestinya melaksanakan nan telah menjadi kewajibannya. Dalam menjalankan puasa, seorang muslim juga dituntut utk menjauhi hal-hal nan diharamkan , seperti berkata dusta, ghibah (menggunjing) & lainnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa nan tak meninggalkan perkataan & perbuatan dusta, maka Allah tak butuh pada puasanya. [HR Bukhari-Muslim]. Hadits ini menunjukkan, orang nan berpuasa, sangat ditekankan utk meninggalkan perbuatanperbuatan nan diharamkan ini. Mengapa? Karena sangat berpengaruh terhadap puasa nan sedang dijalankan. Namun amat disesalkan, banyak kaum Muslimin, ketika menjalankan ibadah puasa pada bulan ini, keadaannya tak berbeda antara saat berpuasa & tak puasa. Ada di antaranya nan

tetap saja menganggap remeh kewajiban-kewajiban, atau tetap saja melakukan perbuatanperbuatan nan diharamkan. Sungguh sangat disesalkan. Seorang mu'min nan berakal, ia tak akan menjadikan hari-hari puasanya sama dgn hari-hari nan lain. Pada saat berpuasa, ia akan lebih bertaqwa kepada Allah, & lebih bersemangat menjalankan perintah. Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita ini termasuk orang-orang menjalankan ibadah puasa dgn benar, & semoga puasa nan kita ini lakukan diterima Allah Azza wa Jalla.

SHALAT TARAWIH
Jenis ibadah nan ketiga dlm bulan Ramadhan, yaitu ibadah shalat tarawih. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat mengajurkan ibadah ini. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menyampaikan dlm sabdanya: Orang nan melaksanakan qiyam ramadhan (tarawih) karena iman & ingin mendapatkan balasan, maka dia akan diampuni dari dosanya. (HR Bukhari-Muslim). Qiyam Ramadhan ini juga mencakup shalat-shalat sunat pada malam-malam Ramadhan & shalat tarawih. Oleh karena itu, seharusnya kita ini memperhatikan & senantiasa menjaganya. kita ini laksanakan dgn penuh antusias bersama imam, & tak meninggalkan imam. Demikian ini karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: Barangsiapa shalat bersama imam sampai imam itu selesai, maka dituliskan baginya shalat 1 malam Adapun kepada para imam nan menjadi imam dlm shalat terawih, hendaknya bertaqwa kepada Allah k dlm menjalankannya. Seorang imam hendaklah tetap menjaga thuma'ninah & dgn perlahan-perlahan, sehingga para ma'mum memiliki kesempatan utk menjalankan hal-hal nan diwajibkan atau disunatkan, sesuai dgn kemampuannya. Sungguh, pada masa sekarang ini, kita ini melihat fenomena nan amat menyedihkan. Ada di antara para imam nan melaksanakan shalat tarawih secara cepat, sehingga meninggalkan thuma'ninah. Padahal, thuma'ninah merupakan salah 1 rukun shalat. Pelaksanaan ibadah shalat nan tak memperhatikan thuma'ninah adalah haram. Hal ini disebabkan: Pertama, karena ia meninggalkan thuma'ninah. Kedua, meskipun tak sampai meninggalkan thuma'ninah, akan tetapi perbuatan imam tersebut telah menyebabkan orang-orang nan ma'mum kepadanya merasa kelelahan, & tak bisa melaksanakan nan seharusnya mereka lakukan. Dan perlu diketahui, orang nan menjadi imam dlm shalat, tidaklah sama dgn shalat sendirian. Seorang imam wajib memperhatikan para ma'mumnya, menunaikan amanah nan ada di pundaknya, serta melaksanakan shalat sebagaimana mestinya. Para ulama menyebutkan, seorang imam dimakruhkan utk mempercepat shalat, sehingga menyebabkan ma'mum tak bisa melaksanakan hal-hal nan disunatkan. Lalu bagaimana kalau sang imam mempercepat shalatnya, sehingga para ma'mum tak bisa melaksanakan hal-hal nan diwajibkan? Terakhir, kami nasihatkan kepada diri kami sendiri, juga kepada kaum Muslimin, hendaklah kita ini bertaubat & kembali ke jalan Allah Azza wa Jalla, melaksanakan ketaatan-ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sesuai dgn kemampuan, baik pada bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan.

You might also like